Makna Simbol dalamLirik Lagu Camellia I, II, III, dan IV Karya Ebiet G. Ade: Tinjauan Semiotika
LAMPIRAN
1. Biografi
Abid
Ghoffard
Aboe
Dja’afar
lahir
di
Wanadadi,
Banjarnegara, 45 tahun silam atau Ebiet G Ade. Ia adalah seorang penyanyi dan penulis lagu
yang karya-karyanya telah melegenda dan terkenal dengan balada yang syahdu dan syair-syair
sarat makna dari lagu-lagu yang dibuatnya.
Setelah lulus SD, Ebiet kecil melanjutkan pendidikan di PGAN (Pendidikan Guru Agama
Negeri) Banjarnegara. Namun karena tidak kerasan, dirinya pindah ke Yogyakarta. Di Jogja,
Ebiet bersekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan SMA Muhammadiyah 1. Ebiet termasuk siswa
berprestasi. Namun ia tidak dapat melanjutkan perkuliahan di Universitas Gajah Mada karena
tidak ada biaya. Akhirnya Ebiet memilih untuk bergabung dengan sebuah grup vokal.
Nama panggilan ’Ebiet’ tersebut memiliki sejarah tersendiri. Semasa SMA, Ebiet
mengikuti kursus bahasa Inggris di sekolahnya. Pada saat itu, gurunya yang orang asing
memanggilnya ’Ebid’ kemudian beralih ke ’Abid’. Karena pelafalan bule yang berbeda dengan
pelafalan Indonesia (‘A’ dibaca ‘E’). Akhirnya lama kelamaan teman-temannya lebih sering
memanggilnya ‘Ebiet’ sedangkan nama ’G Ade’ merupakan akronim dari nama lengkapnya,
’Ghoffar Aboe Dja’afar’.
viii
Ebiet memasuki dunia seni di Yogyakarta sejak tahun 1971. Saat itu, Ia bersahabat
dengan sejumlah seniman Jogja yang terkenal handal bermain kata. Mereka antara lain Emha
Ainun Najib (penyair), Eko Tunas (penulis cerpen) dan E.H Kartanegara (penulis). Karir sebagai
penyanyi adalah dengan melagukan syair-syair karya Emma Ainun Najib. Namun, ketika masuk
ke pintu dapur rekaman, syair-syair tersebut tidak lagi dibawakannya. Hal ini karena Ebiet
pernah disindir oleh teman-temannya untuk membuat dan menyanyikan karyanya sendiri.
Ebiet sendiri merupakan seorang pembuat syair puisi yang handal, namun ia tidak bisa
berdeklamasi dengan puisi tersebut. Akhirnya ia mencari cara lain untuk membacakan puisinya
tanpa harus berdeklamasi, yakni dengan melagukannya. Inilah cikal-bakal Ebiet G.Ade yang kita
kenal sekarang. Ebiet lebih suka disebut penyair dibandingkan penyanyi. Pada awalnya, Ebiet
hanya tampil di panggung-panggung seputar Jawa Tengah dan DIY saja. Awalnya hal tersebut
hanya dilakukannya sebagai hobi semata, namun desakan dari para sahabatnya akhirnya membut
Ebiet bersedia memasuki dunia rekaman.Setelah lama tampil, Ebiet sempat berhenti pada tahun
1990. Selama 5 tahun ia tidak pernah terlihat tampil lagi di panggung musik. Pada tahun 1995,
barulah ia kembali. Dua album ditelurkannya saat itu, yakni Cinta Sebening Embun – Puisi-Puisi
Cinta, dan Kupu-Kupu Kertas.
Pada tahun 1996, Ebiet kembali berkarya dan mengeluarkan album bertajuk Aku Ingin
Pulang – 15 Hits Terpopuler. Selang dua tahun kemudian, sebuah album bertajuk Gamelan
dirilisnya. Album ini berisi 5 lagu lama miliknya yang diaransemen ulang dengan menggunakan
alat musik gamelan. Pada tahun 2000, Ebiet lagi-lagi merilis album, bertajuk Balada Sinetron
Cinta. Ebiet menikah dengan Yayuk Sugianto pada tahun 1982 dan dikarunia 4 orang anak.
Salah satunya adalah Abietyasakti Ksatria Kinasih yang kini menjadi manajernya.
ix
Beberapa karya terbaik Ebiet G Ade antara lain :
1. Titip Rindu Buat Ayah
2. Dosa Siapa, Ini Dosa Siapa
3. Cita-Cita Kecil si Anak Desa
4. Nasihat Pengemis Untuk Anak Istri & Doanya Untuk Hari Esok mereka
5. Nyanyian Ombak
6. Berjalan Di Hutan Cemara
7. Hidup I (Pernah Kucoba Untuk Melupakanmu)
8. Hidup II (Obsesi KP. I/203)
9. Hidup III
10. Hidup IV
11. Lolong
12. Kalian Dengarkan Keluhanku
13. Camellia
14. Pranala luar
15. Berita Kepada Kawan
Album Studio :
1. Camellia I (1979)
2. Camellia II (1979)
3. Camellia III (1980)
4. Camellia 4 (1980)
5. Langkah Berikutnya (1982)
6. Tokoh-Tokoh (1982)
7. 1984 (1984)
8. Zaman (1985)
9. Isyu! (1986)
10. Menjaring Matahari (1987)
11. Sketsa Rembulan Emas (1988)
12. Seraut Wajah (1990)
13. Kupu-Kupu Kertas (1995)
14. Cinta Sebening Embun (1995)
15. Aku Ingin Pulang (1995)
16. Gamelan (1998)
17. Balada Sinetron Cinta (2000)
18. Bahasa Langit (2001)
19. In Love: 25th Anniversary (2007)
20. Masih Ada Waktu (2008)
21. Tembang Country 2 (2009)
x
Penghargaan
Ebiet G. Ade telah menerima sejumlah penghargaan, antara lain:
1. 18 Golden dan Platinum Record dari Jackson Record dan label lainnya dari album
Camellia I hingga Isyu!
2. Biduan Pop Kesayangan PUSPEN ABRI (1979-1984)
3. Pencipta Lagu Kesayangan Angket Musica Indonesia (1980-1985)
4. Penghargaan Diskotek Indonesia (1981)
5. 10 Lagu Terbaik ASIRI (1980-1981)
6. Penghargaan Lomba Cipta Lagu Pembangunan (1987)
7. Penyanyi kesayangan Siaran Radio ABRI (1989-1992)
8. BASF Awards (1984 - 1988)
9. Penyanyi solo dan balada terbaik Anugerah Musik Indonesia (1997)
10. Lagu Terbaik AMI Sharp Award (2000)
11. Planet Muzik Awards dari Singapura (2002)
12. Penghargaan Lingkungan Hidup (2005)
13. Duta Lingkungan Hidup (2006)
14. Penghargaan Peduli Award Forum Indonesia Muda (2006)
15. Sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga independen.
xi
1. Biografi
Abid
Ghoffard
Aboe
Dja’afar
lahir
di
Wanadadi,
Banjarnegara, 45 tahun silam atau Ebiet G Ade. Ia adalah seorang penyanyi dan penulis lagu
yang karya-karyanya telah melegenda dan terkenal dengan balada yang syahdu dan syair-syair
sarat makna dari lagu-lagu yang dibuatnya.
Setelah lulus SD, Ebiet kecil melanjutkan pendidikan di PGAN (Pendidikan Guru Agama
Negeri) Banjarnegara. Namun karena tidak kerasan, dirinya pindah ke Yogyakarta. Di Jogja,
Ebiet bersekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan SMA Muhammadiyah 1. Ebiet termasuk siswa
berprestasi. Namun ia tidak dapat melanjutkan perkuliahan di Universitas Gajah Mada karena
tidak ada biaya. Akhirnya Ebiet memilih untuk bergabung dengan sebuah grup vokal.
Nama panggilan ’Ebiet’ tersebut memiliki sejarah tersendiri. Semasa SMA, Ebiet
mengikuti kursus bahasa Inggris di sekolahnya. Pada saat itu, gurunya yang orang asing
memanggilnya ’Ebid’ kemudian beralih ke ’Abid’. Karena pelafalan bule yang berbeda dengan
pelafalan Indonesia (‘A’ dibaca ‘E’). Akhirnya lama kelamaan teman-temannya lebih sering
memanggilnya ‘Ebiet’ sedangkan nama ’G Ade’ merupakan akronim dari nama lengkapnya,
’Ghoffar Aboe Dja’afar’.
viii
Ebiet memasuki dunia seni di Yogyakarta sejak tahun 1971. Saat itu, Ia bersahabat
dengan sejumlah seniman Jogja yang terkenal handal bermain kata. Mereka antara lain Emha
Ainun Najib (penyair), Eko Tunas (penulis cerpen) dan E.H Kartanegara (penulis). Karir sebagai
penyanyi adalah dengan melagukan syair-syair karya Emma Ainun Najib. Namun, ketika masuk
ke pintu dapur rekaman, syair-syair tersebut tidak lagi dibawakannya. Hal ini karena Ebiet
pernah disindir oleh teman-temannya untuk membuat dan menyanyikan karyanya sendiri.
Ebiet sendiri merupakan seorang pembuat syair puisi yang handal, namun ia tidak bisa
berdeklamasi dengan puisi tersebut. Akhirnya ia mencari cara lain untuk membacakan puisinya
tanpa harus berdeklamasi, yakni dengan melagukannya. Inilah cikal-bakal Ebiet G.Ade yang kita
kenal sekarang. Ebiet lebih suka disebut penyair dibandingkan penyanyi. Pada awalnya, Ebiet
hanya tampil di panggung-panggung seputar Jawa Tengah dan DIY saja. Awalnya hal tersebut
hanya dilakukannya sebagai hobi semata, namun desakan dari para sahabatnya akhirnya membut
Ebiet bersedia memasuki dunia rekaman.Setelah lama tampil, Ebiet sempat berhenti pada tahun
1990. Selama 5 tahun ia tidak pernah terlihat tampil lagi di panggung musik. Pada tahun 1995,
barulah ia kembali. Dua album ditelurkannya saat itu, yakni Cinta Sebening Embun – Puisi-Puisi
Cinta, dan Kupu-Kupu Kertas.
Pada tahun 1996, Ebiet kembali berkarya dan mengeluarkan album bertajuk Aku Ingin
Pulang – 15 Hits Terpopuler. Selang dua tahun kemudian, sebuah album bertajuk Gamelan
dirilisnya. Album ini berisi 5 lagu lama miliknya yang diaransemen ulang dengan menggunakan
alat musik gamelan. Pada tahun 2000, Ebiet lagi-lagi merilis album, bertajuk Balada Sinetron
Cinta. Ebiet menikah dengan Yayuk Sugianto pada tahun 1982 dan dikarunia 4 orang anak.
Salah satunya adalah Abietyasakti Ksatria Kinasih yang kini menjadi manajernya.
ix
Beberapa karya terbaik Ebiet G Ade antara lain :
1. Titip Rindu Buat Ayah
2. Dosa Siapa, Ini Dosa Siapa
3. Cita-Cita Kecil si Anak Desa
4. Nasihat Pengemis Untuk Anak Istri & Doanya Untuk Hari Esok mereka
5. Nyanyian Ombak
6. Berjalan Di Hutan Cemara
7. Hidup I (Pernah Kucoba Untuk Melupakanmu)
8. Hidup II (Obsesi KP. I/203)
9. Hidup III
10. Hidup IV
11. Lolong
12. Kalian Dengarkan Keluhanku
13. Camellia
14. Pranala luar
15. Berita Kepada Kawan
Album Studio :
1. Camellia I (1979)
2. Camellia II (1979)
3. Camellia III (1980)
4. Camellia 4 (1980)
5. Langkah Berikutnya (1982)
6. Tokoh-Tokoh (1982)
7. 1984 (1984)
8. Zaman (1985)
9. Isyu! (1986)
10. Menjaring Matahari (1987)
11. Sketsa Rembulan Emas (1988)
12. Seraut Wajah (1990)
13. Kupu-Kupu Kertas (1995)
14. Cinta Sebening Embun (1995)
15. Aku Ingin Pulang (1995)
16. Gamelan (1998)
17. Balada Sinetron Cinta (2000)
18. Bahasa Langit (2001)
19. In Love: 25th Anniversary (2007)
20. Masih Ada Waktu (2008)
21. Tembang Country 2 (2009)
x
Penghargaan
Ebiet G. Ade telah menerima sejumlah penghargaan, antara lain:
1. 18 Golden dan Platinum Record dari Jackson Record dan label lainnya dari album
Camellia I hingga Isyu!
2. Biduan Pop Kesayangan PUSPEN ABRI (1979-1984)
3. Pencipta Lagu Kesayangan Angket Musica Indonesia (1980-1985)
4. Penghargaan Diskotek Indonesia (1981)
5. 10 Lagu Terbaik ASIRI (1980-1981)
6. Penghargaan Lomba Cipta Lagu Pembangunan (1987)
7. Penyanyi kesayangan Siaran Radio ABRI (1989-1992)
8. BASF Awards (1984 - 1988)
9. Penyanyi solo dan balada terbaik Anugerah Musik Indonesia (1997)
10. Lagu Terbaik AMI Sharp Award (2000)
11. Planet Muzik Awards dari Singapura (2002)
12. Penghargaan Lingkungan Hidup (2005)
13. Duta Lingkungan Hidup (2006)
14. Penghargaan Peduli Award Forum Indonesia Muda (2006)
15. Sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga independen.
xi