TA PIG 1306746 Abstract

ABSTRAK
Lahan kritis adalah lahan yang telah mengalami atau dalam proses kerusakan
fisik, kimia atau biologi yang akhirnya dapat membahayakan fungsi hidrologi,
orologi, produksi pertanian, pemukiman, dan kehidupan sosial ekonomi dari
daerah lingkungan pengaruhnya. Kerusakan pada lahan ini terjadi secara
bersamaan saling terkait atau sejenis saja. Terancamnya fungsi biologi dapat
berakibat fatal misalnya terjadi tanah longsor yang mengakibatkan fungsi
produksi tanaman terancam. Diperlukan rehabilitasi lahan untuk memulihkan,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya
dukung, produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga. Salah satu upaya rehabilitasi lahan kritis yaitu dengan
program kebun bibit rakyat atau KBR. KBR adalah kebun bibit yang dikelola oleh
kelompok masyarakat baik laki-laki maupun perempuan melalui pembuatan bibit
berbagai jenis tanaman hutan dan/atau tanaman serbaguna (mpts) yang
pembiayaannya bersumber dari dana pemerintah. Rehabilitasi hutan dan lahan
(RHL) di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif merupakan salah
satu upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis. Selain itu penelitian ini bertujuan
untuk, 1) Memetakan areal kebun bibit rakyat pada lahan kritis, 2) Mengetahui
tingkat kekritisan lahan pada kebun bibit rakyat, 3) Mengetahui jenis tanaman
yang akan ditanam pada kebun bibit rakyat. Metode survey dan pemetaan
menggunakan Global Positioning System (GPS) handheld digunakan untuk

mendapatkan nilai koordinat dari setiap blok KBR. Dalam analisis dan pembuatan
peta menggunakan software ArcGIS 10.4. Teknik analisis yang digunakan adalah
nilai koordinat dan tool calculate geometry yang berfungsi untuk menghitung luas
blok KBR. Terdapat 23 peta yang dihasilkan dan dikelompokan berdasarkan
kelompok tani. Tingkatan kekritisan lahan di Kebun Bibit Rakyat Kabupaten
Tasikmalaya mulai dari lahan potensial kritis, semi kritis, kritis dan sangat kritis
dengan luas masing-masing 1145,833 Ha (61,11%) , 520.8333 Ha (27,78%),
52.08333 Ha (2,78%) dan 156.25 Ha (8,3%). KBR ditanam dengan 4 jenis
tanaman jenis kayu-kayuan yaitu Albazia, Gmelina, Acacia Mangium dan Sengon
dengan luas masing-masing 1223,95833 Ha (65,28%), 312,5 Ha (16,67%), 78,125
Ha (4,17%) dan 260,416667 Ha (13,89%).

Keys words : KBR, Pemetaan, Lahan Kritis

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016
Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten
Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Critical land is land that has experienced or in the process of physical, chemical
or biological weapons that could eventually harm the hydrological function,
orologi, agricultural production, housing, and social and economic life of the
local sphere of influence. Damage to this area occur simultaneously interrelated
or similar course. Endangerment of biological functions can be dengerous for
example landslides that resulted in the production function of threatened plant.
Required land rehabilitation to restore, maintain and improve the functioning of
forest and land carrying capacity, productivity and role in the life supporting
system is maintained. One of the critical land rehabilitation program that is by
nurseries garden of people or KBR. KBR is a nursery run by community groups,
both men and women through the production of seedlings of various forest plants
and or plant multipurpose (MPTS) whose financing comes from government
funds. Forest and land rehabilitation (RHL) on degraded land, vacant land and
unproductive land is one attempt recovery of critical watershed. In addition, this
study aims to, 1) Mapping seedling plantation on degraded populace, 2)
Determine the critical level of land on people's nurseries, 3) Knowing the type of
crops to be grown in nurseries people. Survey and mapping method uses the
Global Positioning System (GPS) handheld is used to obtain the coordinates of
each block KBR. In the analysis and creating maps using ArcGIS 10.4 software.
The analysis technique used is the coordinate value and calculate geometry tool

that serves to calculate the area of a block KBR. There are 23 maps generated
and sorted by farmer groups. Levels of critical land in Tasikmalaya District
People's Garden Seeds from potential land critical, semi-critical, critical and very
critical area of each 1145.833 ha (61.11%), 520.8333 ha (27.78%), 52.08333 Ha
( 2.78%) and 156.25 ha (8.3%). KBR is planted with 4 different types of species of
woody plants that Albazia, Gmelina, Acacia mangium and spacious Sengon with
each 1223.95833 Ha (65.28%), 312.5 ha (16.67%), 78,125 ha (4 , 17%) and
260.416667 Ha (13.89%).

Keys words: KBR, Mapping, Wasteland

Annisa Puteri Utari Syamsuddin, 2016
Pemetaan Areal Kebun Bibit Rakyat (Kbr) Untuk Rehabilitasi Lahan Kritis di Kabupaten
Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu