Wawancara kerja berguna tidak hanya untu

Wawancara kerja berguna tidak hanya untuk menilai kemampuan Anda, tapi juga
perilaku. Banyak hal harus dipersiapkan agar momen yang menentukan ini berjalan
lancar. Salah satunya, mengetahui bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari.
Profesor Mehrabian, ahli psikologi dari Universitas UCLA, Amerika, bahasa tubuh sangat
menentukan penilaian terhadap diri Anda ketimbang kata-kata yang terucap. Menurut
penelitiannya, gerak tubuh dan ekspresi wajah memiliki pengaruh 55 persen sementara
kata-kata

yang

diucapkan

hanya

7

persen.

Kesempatan untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut
penelitian, 30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat
menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah beberapa

gerak

tubuh

yang

bisa

mengundang

penafsiran

negatif

pada

diri

Anda.


Senyum

palsu

Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus. Senyum
yang terpaksa akan sangat terlihat dan membuat Anda terlihat seperti orang yang suka
berpura-pura. Senyum yang tulus mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka,
dan nyaman dengan keadaan sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang
bisa

memberikan

sinyal

Gerakan

yang

salah


pada

dan

calon

atasan

posisi

Anda.

tangan

Gerakan tangan memegang peranan penting dalam mengekspresikan bahasa tubuh
Anda. Melipat tangan di dada merupakan bahasa tubuh yang wajib dihindari. Melipat
tangan di dada mengesankan Anda menjaga jarak, bersikap tertutup, atau malah
terkesan bosan dengan pembicaraan ini. Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar,
tapi


kenyataannya

saat

sedang

gugup

masih

banyak

orang

melakukannya.

Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan tangan menandakan Anda sangat
gelisah.

Gerakan


mewawancarai

ini

secara

Anda

tidak

langsung

menjadi

tidak

juga

bisa


nyaman

membuat
dan

orang

yang

terganggu.

Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat proses wawancara. Melakukan hal
ini secara tidak langsung Anda mengirimkan sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih
tahu

dari

si


pewawancara.

Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan terbuka di posisi yang paling
membuat Anda santai. Hindari terlalu banyak menggunakan gerakan tangan atau jari

untuk

menghindari

kesan

yang

salah.

Jabatan

tangan

Saat memulai dan mengakhiri wawancara jangan lupa jabat tangan si pewawancara dan

ucapkan terimakasih. Jabat tangan dengan erat namun wajar. Jangan biarkan tangan
terlalu lemas atau mencengkeram terlalu keras. Jika telapak tangan Anda berkeringat,
seka dahulu keringat di tangan Anda sebelum masuk ke ruang wawancara.

Menyentuh

wajah

Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara kerja. Gerakan ini dapat
menyiratkan

Anda

gugup

atau

tidak

jujur


terhadap

pernyataan

Posisi

Anda.

kaki

Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang menggambarkan Anda nyaman
dan percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering tak membuat gerak tubuh secara
tidak sadar. Salah satu yang paling sering ditemui adalah menggerak-gerakan kaki
tanpa henti. Gerakan kaki ini menandakan Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar
ingin

keluar

Kontak


mata

dari

&

ruangan.

posisi

duduk

Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi terus-menerus menatap si
pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak nyaman. Ahli gerak tubuh Janine
Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah cukup membuat Anda terlihat
antusias. Selain mata, fokuskan tatapan pada segitiga bagian atas wajah yaitu area
sekitar

alis


kanan-kiri

dan

pertengahan

hidung.

Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah terutama bagian mulut dan dahi
yang bisa membuat si pewawancara menjadi tidak nyaman. Jika pewawancara Anda
lebih dari satu, tatap mereka secara bergantian. Hindari tatapan kosong yang membuat
lawan

bicara

Anda

kurang

nyaman.

Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu tegak maupun tidak terlalu
bersandar. Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja) ke arah pewawancara untuk
menandakan Anda fokus dan antusias

Wawancara kerja berguna tidak hanya untuk menilai kemampuan Anda, tapi juga
perilaku. Banyak hal harus dipersiapkan agar momen yang menentukan ini berjalan
lancar. Salah satunya, mengetahui bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari.
Profesor Mehrabian, ahli psikologi dari Universitas UCLA, Amerika, bahasa tubuh sangat
menentukan penilaian terhadap diri Anda ketimbang kata-kata yang terucap. Menurut
penelitiannya, gerak tubuh dan ekspresi wajah memiliki pengaruh 55 persen sementara
kata-kata

yang

diucapkan

hanya

7

persen.

Kesempatan untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut
penelitian, 30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat
menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah beberapa
gerak

tubuh

yang

bisa

mengundang

penafsiran

negatif

pada

diri

Anda.

Senyum

palsu

Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus. Senyum
yang terpaksa akan sangat terlihat dan membuat Anda terlihat seperti orang yang suka
berpura-pura. Senyum yang tulus mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka,
dan nyaman dengan keadaan sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang
bisa

memberikan

sinyal

Gerakan

yang

salah

pada

dan

calon

atasan

posisi

Anda.

tangan

Gerakan tangan memegang peranan penting dalam mengekspresikan bahasa tubuh
Anda. Melipat tangan di dada merupakan bahasa tubuh yang wajib dihindari. Melipat
tangan di dada mengesankan Anda menjaga jarak, bersikap tertutup, atau malah
terkesan bosan dengan pembicaraan ini. Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar,
tapi

kenyataannya

saat

sedang

gugup

masih

banyak

orang

melakukannya.

Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan tangan menandakan Anda sangat
gelisah.

Gerakan

mewawancarai

ini

secara

Anda

tidak

langsung

menjadi

tidak

juga

bisa

nyaman

membuat
dan

orang

yang

terganggu.

Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat proses wawancara. Melakukan hal
ini secara tidak langsung Anda mengirimkan sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih
tahu

dari

si

pewawancara.

Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan terbuka di posisi yang paling
membuat Anda santai. Hindari terlalu banyak menggunakan gerakan tangan atau jari

untuk

menghindari

kesan

yang

salah.

Jabatan

tangan

Saat memulai dan mengakhiri wawancara jangan lupa jabat tangan si pewawancara dan
ucapkan terimakasih. Jabat tangan dengan erat namun wajar. Jangan biarkan tangan
terlalu lemas atau mencengkeram terlalu keras. Jika telapak tangan Anda berkeringat,
seka dahulu keringat di tangan Anda sebelum masuk ke ruang wawancara.

Menyentuh

wajah

Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara kerja. Gerakan ini dapat
menyiratkan

Anda

gugup

atau

tidak

jujur

terhadap

pernyataan

Posisi

Anda.

kaki

Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang menggambarkan Anda nyaman
dan percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering tak membuat gerak tubuh secara
tidak sadar. Salah satu yang paling sering ditemui adalah menggerak-gerakan kaki
tanpa henti. Gerakan kaki ini menandakan Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar
ingin

keluar

Kontak

mata

dari

&

ruangan.

posisi

duduk

Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi terus-menerus menatap si
pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak nyaman. Ahli gerak tubuh Janine
Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah cukup membuat Anda terlihat
antusias. Selain mata, fokuskan tatapan pada segitiga bagian atas wajah yaitu area
sekitar

alis

kanan-kiri

dan

pertengahan

hidung.

Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah terutama bagian mulut dan dahi
yang bisa membuat si pewawancara menjadi tidak nyaman. Jika pewawancara Anda
lebih dari satu, tatap mereka secara bergantian. Hindari tatapan kosong yang membuat
lawan

bicara

Anda

kurang

nyaman.

Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu tegak maupun tidak terlalu
bersandar. Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja) ke arah pewawancara untuk
menandakan Anda fokus dan antusias

Pertanyaan 1: “Tolong jelaskan tentang diri Anda?”
Jelaskan Singkat Mengenai Diri Anda via theartofcharm.com
 
Pertanyaan   pertama   yang   sering   diajukan   oleh   pewawancara   dari   pihak   HRD   adalah,
“tolong jelaskan tentang diri Anda?” Jika Anda mendapatkan pertanyaan seperti ini, maka
Anda  harus  bisa  menjawabnya  dengan  ringkas  dan  pada  intinya.  Jelaskan  tentang  apa
yang bisa Anda tawarkan dari diri Anda. Pada pertanyaan yang satu ini, si pewawancara
ingin mengetahui berapa lama pengalaman Anda, jenis perusahaan, dan hal yang pernah
dikerjakan di perusahaan lama. Jangan lupa juga untuk bisa menghubungkan pekerjaan
Anda   di   perusahaan   lama   Anda   dengan passion atau   kesukaan   dan   hobi   yang   sesuai
dengan   pekerjaan   tersebut.   Dari   jawaban   ini,   HRD   biasanya   akan   mampu   mengetahui
pengetahuan Anda, watak kepribadian dan kemampuan Anda.
Contoh

 

jawaban

 

yang

 

baik

 

dari

 

pertanyaan

 

ini

 

adalah:

"saya pernah bekerja di bidang social media marketing selama 2 tahun. Dalam pekerjaan
terakhir,   saya   memimpin   divisi   ini   dengan   tim   sebanyak   4   orang.   Saya   sendiri   memiliki
kemampuan   komunikasi   pemasaran   digital   yang   sangat   baik   dan   kemampuan
antarpersonal,   dan   itulah   yang   memungkinkan   saya   bekerja   dibidang   social   media
marketing ini. Saya sendiri memiliki latar belakang di beberapa perusahaan besar dan kecil.
Selain komunikasi pemasaran digital juga memiliki wawasan dibidang media sosial yang up
to date."

Pertanyaan   2:   “Mengapa   Anda   meninggalkan/berniat
meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?”
Pertanyaan diatas memang sangat membingungkan bagi kebanyakan pelamar kerja. Jika
Anda   mendapatkan   pertanyaan   ini   maka   Anda   harus   menjawabnya   dengan   nada   yang
mantap,   tanpa   keraguan   dan   yang   paling   penting   tanpa   kebohongan.   Jadi   jika   Anda
memang   mendapati   perusahaan   lama   yang   kurang   menghargai   pekerjaan   Anda   maka
katakan saja  demikian. Namun dalam  kasus  ini jangan  memojokkan satu  pihak dengan
menyalahkan mereka dan seolah­olah Anda yang paling benar.  

Contoh   jawaban   yang   baik   dari   pertanyaan   dengan   kasus   sebelumnya   adalah:
"perusahaan   memang   telah   banyak   berubah   dari   saat   saya   memulai   bekerja   pada   hari
pertama. Perubahan yang memang membuat posisi saya semakin sulit ini dan membuat
saya   tidak   bisa   mengembangkan   diri   akhirnya   membuat   saya   harus   mau   tak   mau
memutuskan untuk keluar, sebuah keputusan yang tidak terpikirkan sebelumnya."

Pertanyaan 3: “Mengapa Anda ingin bekerja di 
perusahaan ini?”
Jawab Setiap Pertanyaan dengan Bijak via careersweetener.com
 
Hati­hati dengan pertanyaan yang satu ini, karena pertanyaan ini sangat menjebak. Bila
Anda   mendapatkan   pertanyaan   ini   Anda   mau   harus   bisa   menjawabnya   dengan   bijak.
Jangan   hanya   berorientasi   uang   besar   saja   saat   Anda   bekerja   di   sebuah   perusahaan.
Meski   manusia   memang   memiliki   kewajaran   jika   mencari   uang,   namun   Anda   harus
menyatakan hal ini secara impilisit (sugestif). Anda memang harus jujur, dan apabila Anda
memang tertarik dengan gaji dari perusahaan tersebut, katakan saja bahwa Anda ingin bisa
lebih produktif lagi dan ingin menyongsong masa depan yang lebih cerah lagi.
Tentu jawaban di atas adalah sebuah contoh. Anda tak harus ikut dengan jawaban itu,
karena masing­masing orang memiliki alasan dan pandangan yang berbeda­beda terhadap
sebuah  perusahaan  yang dilamarnya. Bisa saja seorang pelamar  melamar  pekerjaan di
sebuah perusahaan karena adanya budaya kerja yang baik. Ada juga orang yang melamar
karena ia suka dengan pemimpinnya dan manajemennya, dan alasan­alasan yang lainnya.
Maka   jawablah   pertanyaan   tersebut   diatas   dengan   jujur,   bijak   dan   yang   terpenting   bisa
membuat Anda lebih nampak produktif.

Pertanyaan   4:   "Kenapa   kami   harus   mempekerjakan
Anda?"
Pertanyaan   ini   juga   menjebak.   Anda   harus   hati­hati   dengan   pertanyaan   yang   ini   juga.
Umumnya pelamar akan menjawab dengan kelebihan dan kemampuan yang dimilikinya.
Bahan   terkadang   tak   jarang   ada   beberapa   pelamar   yang   melebih­lebihkan   skill   dan

kemampuan   yang   dimilikinya   dihadapan   pewawancara.   Anda   memang   sah­sah   saja
menyatakan kelebihan, kemampuan dan prestasi Anda dihadapan HRD. Tapi satu hal yang
perlu Anda ingat Anda tidak boleh terlalu over (berlebihan). Kenapa? Hal ini dikarenakan
tim   HRD   yang   biasanya   didominasi   oleh   orang­orang   dari   jurusan   psikologi   sangat
mengetahui karakter seseorang jika ia menyatakan sesuatu yang over. Satu hal lagi yang
perlu   diwaspadai   dan   bisa   menjadi   bumerang   buat   para   pelamar   adalah   menyatakan
kelebihannya   dengan   merendahkan   kemampuan   orang   lain.   Jika   hal   ini   Anda   lakukan
bersiaplah untuk dicoret dan melenggang dengan sebuah penolakan.
Baca Juga: Mau Kerja Online? Cari Lowongan Kerja Freelance Di Situs Ini

Pertanyaan 5: “Apa keunggulan Anda?”
Perhatikan Pertanyaan Menjebak via thebusinesswomanmedia.com
 
Berikutnya,   pertanyaan   yang   seringkali   dilontarkan   para   pewawancara   adalah   tentang
keunggulan yang dimiiki para pelamar. Untuk menjawab pertanyaan ini dibutuhkan sebuah
kejujuran   dan   kesesuaian   dengan   posisi   yang   dilamar.   Jangan   sampai   menyampaikan
kelebihan dan kemampuan Anda yang tidak sesuai dengan posisi yang Anda lamar karena
Anda akan dianggap kurang teliti dan tidak memperhatikan posisi yang dilamar. Lebih dari
itu Anda harus menyampaikan keahlian dan keunggulan yang Anda miliki dengan yakin dan
memang   dibutuhkan   oleh   perusahaan.   Satu   hal   lagi   jangan   berlebihan   dalam
menyampaikan hal ini.

Pertanyaan 6: “Apa kelemahan terbesar Anda?”
Setelah keunggulan, biasanya HRD akan berlanjut menanyakan kelemahan yang dimiliki
pelamar.   Untuk   menjawab   hal   ini   umumnya   para   pelamar   mengalami   banyak   kesulitan.
Kesulitan   ini   memang   sangat   mungkin   terjadi   karena   saat   para   pelamar   diajukan
pertanyaan   ini   mereka   merasa   dipososi   seperti   makan   buah   simalakama   (serba   salah).
Para   pelamar   ini   menganggap   jika   Mereka   mengungkapkan   banyak   kelemahan,   maka
mereka   bisa   tidak   lolos   atau   gagal   dalam   wawancara.   Namun   ternyata   ada   satu   teknik
untuk   bisa   menjawab   pertanyaan   ini.   Setiap   manusia   memang   pastinya   memiliki
kelemahan,   namun   Anda   bisa   menggunakan   teknik   pemilihan   kelemahan   untuk

menjadikannya sebagai kelebihan. Bagaimana caranya? Pilih saja kelemahan seperti saya
terlalu tidak sabaran untuk cepat menyelesaikan pekerjaan atau saya mudah marah kepada
diri saya ketika saya tidak menyelesaikan dengan baik, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 5 Hal Ini Bisa Membuat Wawancara Kerja Anda Lancar

Pertanyaan 7: “Apa yang Anda ketahui dari 
perusahaan ini?”
Pelajari Mengenai Perusahaan yang Akan Dilamar via yimg.com
 
Sebelum pergi untuk interview (wawancara), seorang pelamar memang dianjurkan bahkan
diharuskan  menggali  informasi   sebanyak   mungkin   tentang   perusahaan  yang  akan   Anda
lamar.  Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Anda akan memiliki kemungkinan besar
mendapatkan   pertanyaan   yang   menanyakan   perusahaan   yang   Anda   lamar.   Jika   Anda
menjawabnya   dengan   baik   maka   Anda   pandang   sebagai   orang   yang   peduli   dan   serius
terhadap lowongan dan perusahaan. Namun jika Anda tidak bisa menjawab, maka Anda
 akan dianggap sebagai orang yang tidak serius terhadap perusahaan yang akan menjadi
tempat ia bekerja.

Pertanyaan   8:   “Apakah   Anda   ada   pertanyaan   untuk
saya?”
Terakhir, pertanyaan yang sering diajukan oleh pewawancara dari tim HRD adalah “Apakah
Anda ada pertanyaan untuk saya?” Pernyataan ini biasanya dilontarkan pewawancara di
akhir   interview.   Lalu   bagaimana   menjawabnya   pertanyaan   ini   dengan   baik?   Seorang
pelamar memang memiliki dua pilihan dari pertanyaan ini, yaitu memberikan pertanyaan
atau   tidak.   Dalam   kasus   ini   Anda   sebaiknya   memilih   untuk   mengajukan   pertanyaan.
Mengapa  demikian?   Hal  ini   disebabkan  dengan  bertanya  Anda  mendapatkan  nilai  lebih
karena   Anda   dianggap   memiliki   antusias   terhadap   interview,   lowongan,   atau   posisi   dan
perusahaan.   Ajukan   pertanyaan   seperti   bagaimana   deskripsi   pekerjaan   yang   nantinya
harus dijalani atau apa saja budaya kerja di perusahaan, dan lain sebagainya

Persiapan, banyak orang yang menganggap hal ini tidak perlu dalam melamar
pekerjaan. Tampil saja sebagaimana adanya dan biar perusahaan yang menilainya,
begitu pendapat sebagian orang. Pendapat ini memang benar, namun banyak yang
salah kaprah mengartikan ungkapan di atas. Tampil apa adanya berarti anda tidak
melakukan kebohongan, tapi itu bukan berarti anda tidak mempersiapkan diri dengan
baik. Bernagkat perang tanpa mengetahui musuh sama saja dengan bunuh diri,begitu
kata pepatah kuno. Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk lebih
meyakinkan calon perusahaan anda berikutnya bahwa andalah yang mereka cari :
1.

2.
3.

4.
5.

6.

7.
8.

9.

Bicara rinci saat wawancara
Cari tahu lebih banyak tentang posisi yang ditawarkan, perusahaan dan
produk/pelayanan yang ditawarkan. Semakin banyak anda tahu tentang posisi yang
anda lamar akan semakin baik. Selain itu, persiapan akan membuat anda tampil
percaya diri sendainya ditanya mengenai hal-hal spesifik menyangkut perusahaan atau
pekerjaan anda.
Bawa salinan dari resume anda
Tujuannya adalah sebagai cadangan dan berjaga-jaga, siapa tahu diperlukan.
Lakukan kontak mata
Saat diwawancara, jangan menunduk. tatap langsung mata pewawancara setiap kali
anda ingin memberikan jawaban. Dengan melakukan hal ini, anda akan dianggap
sebagai seseorang yang percaya diri dan fokus pada tujuan.
Tunjukkan minat dan antusiasme anda terhadap perusahaan
Berpakaian secara profesional
Arti kata ‘profesional’ di sini bisa berarti banyak hal, terutama di masa sekarang ini.
Seandainya anda bingung, gunakan saja setelan putih hitam seperti yang biasa dipakai
orang yang melamar pekerjaan. Yang palilng penting adalah tampil rapi dan sopan.
Percaya atau tidak, kesan pertama itu penting lho!
Jawab pertanyaan dalam waktu 60 detik
Anda mungkin tidak ingin terlihat sebagai seseorang yang pasif, namun omongan yang
terlalu panjang akan membuat pewawancara bosan dan mencoret anda dari daftar
calon favoritnya. Jelas, tegas, dan tepat pada sasaran adalah tujuan yang harus
diutamakan.
Dengar dan jawab pertanyaan secara langsung
Seandainya anda merasa ada hal yang tidak jelas, tanyakan langsung untuk klarifikasi.
Hal ini juga berguna untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.
Jelaskan prestasi yang pernah anda buat
Jangan pernah sungkan untuk menjelaskan proyek apa saja yang pernah anda kerjakan
di perusahaan sebelumnya. Persiapan diri untuk melakukan penjelasan akan
mempengaruhi bagaimana performa anda di pekerjaan yang anda incar tersebut.
Bertanya
Yang dimaksud bertanya di sini bukanlah pertanyaan-pertanyaan klise. Pertanyaanpertanyaan yang kritis dan tajam akan menunjukkan bahwa anda adalah orang yang
proaktif (dan memberikan kesan bahwa anda adalah orang yang tepat dan mempunyai
visi untuk memajukan perusahaan).
Kirim ucapan terima kasih dua hari setelah wawancara
Tunjukkan bahwa anda berminat dengan posisi yang ditawarkan dan ucapkan terima
kasih pada pewawancara anda karena telah meluangkan waktunya untuk anda. Meski

anda tidak mendapat pekerjaan tersebut, namun dengan memelihara hubungan baik
siapa tahu bila ada posisi yang lebih baik anda menjadi orang pertama yang dihubungi

1. Cari tentang perusahaan
HRD akan terkesan bila kamu tahu banyak tentang
perusahaannya. Sebelum wawancara pastikan kamu sudah
mencari tahu sejumlah informasi mengenai perusahaan
tersebut. Pelajari tentang sejarahnnya, jumlah pegawai, dan
fakta lain mengenai perusahaan tersebut. Seperti dikutip
dari Campus Grotto, Jumat (24/4/2015)
2. Poleslah kemampuanmu
Jika kamu memiliki gelar yang spesifik, misalnya kamu ahli
dalam bidang programing komputer. Kamu harus bersiap diri
untuk bisa memamerkan keahlianmu itu.
3. Bawa resume ketika wawancara
Bawalah resume ketika akan wawancara, meskipun HRD juga
sudah memiliki resumemu sebelumnya. Bawa dokumen lain
yang nantinya bisa bermanfaat.
4. Latihan wawancara
Coba minta teman, keluarga atau mentormu untuk
melakukan simulasi wawancara. Ini bisa membantumu dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara kelak.
5. Pelajari pertanyaan-pertanyaan wawancara
Kamu pasti sudah tahu beberapa pertanyaan wawancara
yang kerap diajukan. Coba pelajari pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
6. Datang tepat waktu

Pastikanlah bahwa kamu bisa datang tepat waktu.
Bersikaplah profesional dan bersiaplah untuk mendapat hasil
terbaik. (afr)
Home / tips dan trik / 10 Pertanyaan Umum Saat Wawancara Kerja dan Cara Menjawabnya

10 Pertanyaan Umum Saat Wawancara Kerja dan Cara
Menjawabnya

Wawancara kerja gak hanya penting buat agan doang, wawancara kerja juga penting bagi
perusahaan yang mau ngerekrut calon-calon karyawan seperti agan. Karena dari tes
wawancara itulah para penguji bisa mengetahui kualitas, visi serta tujuan agan-agan ingin
bekerja. Untuk memudahkan persiapan agan-agan dalam tes wawancara kerja, berikut ane
kasih 10 pertanyaan umum saat wawancara yang sering dilontarkan para penguji.
Jangan takut, kos ane udah nyertain juga tips dan triknya buat ngejawab pertanyaanpertanyaan ini. Cekidot!

Informasi Tentang Diri Anda

Opening pertanyaan yang sering dilontarkan oleh para penguji wawancara kerja ini gak
hanya cuma ingin tau informasi diri agan-agan, dari sini mereka juga bisa menilai
keefektivitasan diri Anda. Triknya kalo nemuin pertanyaan kayak gini adalah jawab aja
seadanya, jujur, gak njelemit dan pastinya dengan suara yang jelas.

Lebih bagus lagi kalo informasinya pake alur. Misalnya dimulai dari sejarah pendidikan
agan, sejarah kerja kalo ada, serta keadaan agan-agan di masa SEKARANG. Cukup itu
aja, jangan sampai curhat tentang mantan agan atau masalah yang agan hadapi lainnya.
Haram!

Informasi yang Anda Ketahui Tentang Perusahaan

Kalo ditanya pertanyaan kayak ini, pastikan agan-agan udah tau beberapa informasi
penting mengenai perusahaan itu. Katakan aja beberapa hal-hal umum dari perusahaan itu
seperti produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, sejarah dan
filosofi perusahaan. Ada lagi? Cukup itu doang gan dan usahakan jawab seadanya, karena
para penguji gak suka sama orang yang njelimet. Kecuali pengjuinya mata keranjang, hha.

Alasan Anda HARUS Direkrut?

Pertanyaan ini termasuk pertanyaan jebakan gan maka jawablah sehati-hati mungkin.
Agan-agan bisa mengawalinya dengan menceritakan prestasi-prestasi real agan-agan dan
cara agan-agan meraihnya SEOBJEKTIF mungkin. Itu aja? Pastinya gak, USAHAKAN
dihubungkan dengan keperluan perusahaan secara gak langsung kenapa dari prestasiprestasi itu perusahaan legowo nerima agan.

Mengapa Anda Tertarik dengan Perusahaan Ini?

Jangan langsung “nembak” kalo agan-agan ingin bekerja karena mau dapet penghasilan.
Itu ada benarnya kok gan, tapi responlah dengan jawaban yang lebih memberikan kesan
dan lebih berbobot kenapa agan-agan ingin bekerja di perusahaan itu. Seperti mau
mengembangkan diri, menjadikan hidup lebih mempunyai visi dan abis itu gak apa-apa
agan ngasih tau kalo agan-agan bekerja buat mencari rejeki.

Berapa Lama Anda Bisa Memberikan Kontribusi dan Inovasi Untuk Perusahaan?

Tak lain tak bukan ini adalah pertanyaan jebakan, maka jawablah dengan realistis. Dimulai
dari agan-agan perlu beradaptasi dulu dengan perusahaan ini lalu kemudian tetapkan
target realisitis agan-agan (biasanya 3-6 bulan) terhadap kemajuan perusahaan ini.

Dari Resume Anda, Menurut Kami Anda Jauh Lebih berpengalaman Untuk Pekerjaan Ini

Pertanyaan ini tentunya bakal bikin agan-agan jadi geer sendiri. Namun ingat gan, sama
kayak pertanyaan lain, ini juga jebakan. Pengjui cuma mau tau seberapa kuat agan
mengendalikan diri dan berpikir logis saat mendapat pertanyaan kayak gitu. Jawablah
dengan rendah hati dan katakan bahwa agan juga manusia dan agan gak bisa jadi seperti
sekarang tanpa bantuan orang-orang terdekat agan dan Tuhan pastinya.

Kenapa Menginggalkan Pekerjaan Lama Anda?

Jawablah dengan jujur gan. Misalnya dipecat kek, mengundurkan atas kehendak sendiri
kek. Sampaikan juga alasan logis dan positifnya, hindari alasan yang menyebabkan konflik
dengan perusahaan lama. Serta, hindari menceritkan hal-hal buruk mengenai lingkungan
pekerjaan dan bos lama agan tentunya.

Mengapa di Usia Anda sekarang Belum Memiliki Pekerjaan yang Lebih Baik?

Terkesan merendahkan kan gan? Tapi ambil sisi positifnya, yaitu oleh sebab itulah agan
melamar kerja di perusahaan itu kan? Be creative to answer this!

Target Jangka Panjang Anda?

Pertanyaan ini cukup menjebak, agan-agan mungkin menceritakan target jangka panjang
pribadi agan. Boleh aja, tapi usahakan sinkron ama visi dan misi perusahaan itu. InsyaAllah
sangat membantu.

Berapa Gaji yang Anda Inginkan?

Selain menggoda, pertanyaan ini juga menjebak banget. Berpikirlah dulu dengan
mengetahui pertanyaan-pertanyaan di bawah ini;



Mengadakan riset mengenai standar gaji di pekerjaan sejenis



Mendapat visi yang jelas mengenai tanggung jawab dan kewajiban agan di
perusahaan itu dari pewawancara