Makalah teori teori motivas .

Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan) Document Transcript


1. 1 BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Dewasa ini sering kita lihat banyak anak-anak yang
mengalami kemunduran dan kesulitan dalam belajar. Hal ini dapat
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal . Salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi proses belajar adalah kurangnya motivasi. Motivasi
merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau
mencapai sesuatu tujuan. Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat
penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa



.Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal
dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal
dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari

luar adalah motivasi ekstrinsik.



Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada
motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui,
tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Dengan
demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa
harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir
kembali. Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang
motivasi dan macam-macam teori motivasi.













2. 2 B. Rumusan Masalah Meninjau latar belakang yang telah diuraikan di
atas, maka kami merumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai
berikut: 1. Apa pengertian motivasi ? 2. Apa saja macam – macam teori
motivasi ? C. Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar umum
Psikologi Pendidikan dan tujuan dari pembahasan ini yaitu kami berusaha
untuk memberikan informasi mengenai teori-teori motivasi. Terlebih lagi,
kami juga berharap agar pembaca dapat mengetahui hal tersebut dengan
baikatau pun bisa mulai menerapkannya dalam kehidupan agar menjadi lebih
baik. D. Manfaat PenulisanMakalah Penulis berharap dengan adanya makalah,
pembaca mendapatkan tambahan informasi dan lebih memahami
tentangmotivasi beserta teori – teori nya secara mendalam serta dapat
mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.




3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata
lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to move. Motif
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi
saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun
faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J.
Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada
seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam
untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif. Motivasi
adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis
dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa
motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan
motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak

hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari. B.
Konsep Motivasi Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Suwanto adalah
sebagai berikut : 1. Model Tradisional Untuk memotivasi pegawai agar gairah
kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau
barang kepada pegawai yang berprestasi



4. 4 2. Model Hubungan Manusia Untuk memotivasi pegawai agar gairah
kerjanya meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan

membuat mereka merasa berguna dan penting. 3. Model Sumber Daya
Manusia Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau
barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
C. Jenis motivasi Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai
kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu: a. Motivasi
Primer Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif
dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
Dimyati mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari
pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai

kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya. b. Motivasi
sekunder Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini
dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait
komponen penting seperti afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi
sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam usaha
pencapaian prestasi belajar. D. Sifat Motivasi 1. Motivasi Intrinsik Yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh
seseorang


5. 5 yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau
mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian
kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan
belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin
mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betulbetul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat
berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lainlain. “intrinsik motivations are inherent in the learning situations and meet
pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga

dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai
dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara
mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa
seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya,
bukan karena ingin pujian atau ganjaran. 2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik,
sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan
karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai
yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan
kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi
apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai

dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar. E.Fungsi motivasi Dalam proses belajar,
motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi
dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan aktivitas



6. 6 belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar
bagi para siswa. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:
Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai
pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil
dalam rangka belajar. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan
psikologis melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu
kekuatan yang tak terbendung,yang kemudian terjelma dalam bentuk
gerakan psikofisik. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang
mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus
dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Menurut Hamalik (2003:161)
fungsi motivasi adalah : Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau
perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti
belajar Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan
perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. Motivasi berfungsi sebagai
penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya
motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Menurut
Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi : Mendorong manusia untuk
berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan
tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.



7. 7 Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka siswa
akan belajar dengan baik dan prestasi belajar akan optimal. F. Teori – Teori
Motivasi 1. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970) Abraham
Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia
memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima
tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow,
dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian
sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan
yang penting. Aktualisasi diri penghargaan sosial keamanan Faali 1.
Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan
manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup

seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya. 2.
Kebutuhan Rasa Aman



8. 8 Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul
kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan
rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan
kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari
tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja. 3. Kebutuhan Sosial Jika
kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka
akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi
dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan
berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak,
supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya. 4. Kebutuhan
Penghargaan Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati,
dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian
seseorang serta efektifitas kerja seseorang. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang

sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan,
keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Seseorang yang didominasi
oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas – tugas yang
menantang kemampuan dan keahliannya. Teori Maslow mengasumsikan
bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis)
sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
(perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai
mengembalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran
Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila



9. 9 seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk
pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai
daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya,
kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian
kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah
terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya
intensitasnya yang lebih kecil. 2. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966) Menurut

Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya : 1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar
dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia,
imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), 2) Faktor
motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat
kehidupan, dsb (faktor intrinsik). 3. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negatif) dan teori Y
(positif) Menurut teori X empat pengandaian yag dipegang manajer : a.
karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja b.

karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan. c. Karyawan akan menghindari tanggung
jawab. d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor
yang dikaitkan dengan kerja.


10. 10 Kontras dengan pandangan negatif, ini mengenai kodrat manusia ada
empat teori Y: a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya
seperti istirahat dan bermain. b. Orang akan menjalankan pengarahan diri
dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran. c. Rata rata orang akan
menerima tanggung jawab. d. Kemampuan untuk mengambil keputusan
inovatif. 4. TEORI MOTIVASI VROOM (1964) Teori dari Vroom (1964) tentang
cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan
melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun
hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi
rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu: •
Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas • Instrumentalis, yaitu
penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu
tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu). • Valensi,
yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau
negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi
harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang
diharapkan 5. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga
hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu: • Need for achievement
(kebutuhan akan prestasi)



11. 11 • Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan soscialneed-nya Maslow) • Need for Power (dorongan untuk
mengatur) 5. Clayton Alderfer ERG Teori Alderfer dikenal dengan akronim
“ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama
dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R =
Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G =
Growth (kebutuhan akan pertumbuhan) Jika makna tiga istilah tersebut
didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara konseptual terdapat
persamaan antara teori ataumodel yang dikembangkan oleh Maslow dan
Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama
dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki
kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan “Growth”
mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut Maslow.
Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia
itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer disimak
lebih lanjut akan tampak bahwa : Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan
tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya; Kuatnya
keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila

kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan; Sebaliknya, semakin sulit
memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar
keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar. Tampaknya
pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya,
karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan


12. 12 diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain
memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya. G. Ciriciri motivasi Menurut Sardiman (2006 : 83) motivasi pada diri seseorang itu
memiliki ciri-ciri: Tekun menghadapi tugas Ulet menghadapi kesulitan (tidak
lekas putus asa) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
Lebih senang bekerja mandiri Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang
rutin Dapat mempertahankan pendapatnya Tidak cepat menyerah terhadap
hal yang diyakini Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti siswa mempunyai
motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik jika
siswa memiliki minat untuk belajar, tekun dalam menghadapi tugas, senang
memecahkan soal-soal, ulet dalam mengatasi kesulitan belajar. H. Faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi Menurut Max Darsono, dkk (2000:65)
ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: a. Cita-cita
atau aspirasi siswa Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin
dicapai.Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar. b. Kemampuan belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.Kemampuan ini meliputi
beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya
penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi.



13. 13 c. Kondisi siswa Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan
psikofisik. Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar di sini
berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Seorang siswa yang
kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan menganggu perhatian
belajar siswa, begitu juga sebaliknya. d. Kondisi lingkungan Kondisi
lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa. Kondisi
lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban pergaulan perlu
dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan
indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. e. Unsur-unsur
dinamis dalam belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur
yang keberadaannya dalam proses belajar mengajar tidak stabil, kadangkadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. Misalnya
keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain. f.
Upaya guru dalam pembelajaran siswa Upaya yang dimaksud disini adalah
bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari
penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa,
mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila upaya-upaya tersebut

dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa, maka diharapkan
dapat menimbulkan motivasi belajar siswa.


14. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Motivasi adalah keadaan individu yang
terangsang yang terjadi jika suatu motif telahdihubungkan dengan suatu
pengharapan yang sesuai. Sedangkan motif adalah segaladaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat
begitusaja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang
tampak, bahkankadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuantujuan yang tidak selalu disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh
persoalan motivasi yang tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat
tidak membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar. Dari
banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang mungkin
dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda, studi
tentang berbagai kelompokusia dan jenis kelamin yang berbeda, dan
sebagainya, terdapat model tentang motivasiyang digeneralisasi yang
mempersatukan berbagai teori yang ada.Ada macam-macam motivasi dalam
satu perilaku. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar
mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi
belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan
semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan
semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan kegiatan
belajar. Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan hanya mempunyai
satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa.Karena suatu
keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat
berfungsisebagai penyalur untuk tujuantujuan lainnya.Apabila dapat terjadi
keseimbangan, hal tersebut mencerminkan ”hasil pekerjaan”seseorang yang
berhadapan dengan potensinya untuk perilaku,



15. 15 yang dapat diidentifikasisebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi
memegang peranan sebagai perantara untukmentransformasikan
kemampuan menjadi hasil pekerjaan.



16. 16 DAFTAR PUSTAKA Marno, dan M. Idris. 2012. Strategi dan Metode
Pengajaran. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. Sardiman,A.M.2006.Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo.
http://hamdanial.blogspot.com/2012/11/makalah-teori-motivasi.html Diakses
pada tanggal 7 Oktober 2013
http://nadiaalifazuhri.blogspot.com/2010/11/makalah-motivasi.html Diakses
pada tanggal 7 Oktober 2013
http://butuhjilbab.wordpress.com/2013/04/17/pengertian-motivasimenurutpara-ahli-definisi-fungsi-jenis-sifat-teori-ciri/ Diakses pada tanggal 8 Oktober