Analisis Kualitas Citra Radiografi dengan Menggunakan Variasi Rasio Grid dan Konstruksi Grid

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam

dunia

kedokteran

diperlukan

berbagai bidang

penunjang

pemeriksaan untuk membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit, salah
satunya adalah bidang radiologi yang membantu menegakkan diagnosa suatu
penyakit dengan memanfaatkan sinar X (sinar Rontgen) yang hasilnya berupa
citra radiografi. Oleh karena itu diperlukan citra radiografi yang dapat memberi
informasi semaksimal mungkin tanpa harus melakukan pengulangan foto yang
dapat menambah dosis yang diterima pasien (Puskaradim, 2014).

Untuk dapat menghasilkan citra radiografi yang memberikan informasi
semaksimal mungkin diperlukan kualitas citra radiografi yang optimal. Kualitas
citra radiografi meliputi : ketajaman dan detail, kontras dan densitas. Dalam
penelitian ini kualitas citra yang dianalisis adalah densitas dan kontras. Densitas
merupakan derajat penghitaman film akibat banyaknya intensitas radiasi yang
mengenai film, semakin tinggi tegangan tabung yang diberikan maka densitas
juga akan semakin meningkat (Sprawls, 2010). Kontras merupakan perbedaan
derajat hitam dan putih akibat adanya perbedaan daya absorbsi objek terhadap
sinar X. Oleh sebab itu diperlukan usaha-usaha untuk meminimalisir faktor-faktor
yang dapat menurunkan kualitas citra radiografi. Salah satu faktor yang dapat
menyebabkan penurunan kualitas citra radiografi adalah radiasi hambur. Untuk
mengurangi radiasi hambur sinar X yang sampai ke film adalah dengan
menggunakan Grid (Bushong, 2001).
Grid merupakan suatu alat bantu pemeriksaan yang terdiri dari lempengan
garis-garis logam yang bernomor atom tinggi (biasanya timbal) yang disusun
sejajar satu sama lain dan dipisahkan oleh bahan penyekat atau interspace
material yang dapat ditembus sinar X. Pemanfaatan grid terutama digunakan pada
organ-organ tubuh manusia yang memiiki nomor atom tinggi. Grid berfungsi
untuk menyerap radiasi hambur yang tidak searah yang berasal dari objek yang
disinari (Meredith, 2014).


2

Pemeriksaan terhadap organ-organ tubuh manusia yang memiliki
ketebalan dan nomor atom yang tinggi pasti memerlukan energi sinar X yang
tinggi juga. Energi sinar X ini dihasilkan dengan menaikkan tegangan tabung
yang digunakan pada pesawat sinar X. Dengan menaikkan tegangan tabung maka
intensitas radiasi yang diterima akan semakin besar, begitu juga dengan radiasi
hambur yang diterima sehingga dalam hal ini diperlukan grid untuk mengurangi
radiasi hambur akibat kenaikan tegangan tabung yang diberikan sehingga kualitas
citra radiografi tetap optimal dalam menghasilkan nilai diagnosa. Grid diletakkan
diantara objek dan kaset (Bushong, 2001).
Pengaruh penggunaan grid yang dimaksud dalam hal ini adalah bagaimana
penggunaan grid sesuai dengan rasio grid dan konstruksi grid untuk pemeriksaan
organ organ tubuh yang memiliki ketebalan dan nomor atom yang tinggi seperti
kepala (os.cranium), rongga perut(abdomen), tulang belakang(os.vertebrae), dan
rongga panggul(pelvis), dalam hal ini objek yang digunakan adalah stepwedge
bertingkat yang terdiri dari 11 step yang memiliki 11 tingkat skala densitas yang
berbeda sehingga dapat mewakili organ tubuh sesuai dengan tingkat penyerapan
nya. Semakin tinggi rasio grid maka semakin tinggi juga intensitas sinar X yang

dihasilkan begitu juga dengan radiasi hambur yang dihasilkan maka grid
diciptakan dengan macam konstruksi dan arah kisi grid untuk menyerap radiasi
hambur sehingga hanya radiasi primer yang sampai ke film (Meredith, 2014).
Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian terhadap grid
dengan variasi rasio dan konstruksi grid. Dengan melakukan analisis terhadap
kualitas citra radiografi yang dihasilkan oleh penggunaan variasi rasio grid dan
konstruksinya sehingga untuk setiap jenis pemeriksaan radiografi dapat ditentukan
penggunaan rasio grid serta konstruksi yang lebih efektif untuk menghasilkan
citra radiografi yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh rasio grid terhadap densitas dan kontras radiografi yang
dihasilkan.
2. Bagaimana pengaruh konstruksi grid terhadap densitas dan kontras radiografi

3

1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini hanya mengkaji tentang densitas dan kontras radiografi

akibat penggunaan grid dengan rasio grid dan konstruksi grid yang berbeda dan
variasi tegangan tabung sinar X dimana rasio yang digunakan yaitu 6:1, 8:1, 10:1
serta konstruksi nya grid linier dan grid fokus dengan menggunakan stepwedge
sebagai aplikasi objek.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana
pengaruh penggunaan grid dengan variasi rasio grid dan konstruksi grid terhadap
densitas dan kontras radiografi yang dihasilkan.

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
serta keterampilan dalam menggunakan variasi rasio grid dan konstruksi nya
sesuai dengan jenis pemeriksaan radiografi yang dilakukan sehingga pemilihan
rasio dan konstruksi grid dapat disesuaikan dengan objek yang akan disinari
sehingga densitas dan kontras radiografi tetap terjaga meskipun dengan variasi
rasio dan konstruksi grid.

1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan stepwedge sebagai objek,

dimana digunakan grid dengan rasio 6:1, 8:1, 10:1 secara bergantian dan dengan
variasi faktor penyinaran mulai 70 kV- 90 kV dengan interval kenaikan 5 kV.
Penyinaran dilakukan bergantian sesuai dengan variasi rasio grid dengan
menggunakan pesawat sinar X konvensional serta kaset dan film radiografi.