Perencanaa strategis sistem informasi pada bintang belajarf

(1)

i

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

PADA BINTANG PELAJAR

PUTI MAYANG RASCHANIA

107093002946

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

ii

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI

PADA BINTANG PELAJAR

Oleh :

PUTI MAYANG RASCHANIA

107093002946

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

iii


(4)

(5)

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 21 Juni 2011

107093002946

Puti Mayang Raschania


(6)

vi

ABSTRAK

PUTI MAYANG RASCHANIA, Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Bintang Pelajar di bawah bimbingan DITDIT NUGERAHA UTAMA dan ASEP FAJAR FIRMANSYAH IWA AIRLANGGA.

Bintang Pelajar adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan merupakan bimbingan belajar yang terus berkembang dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kepada siswa-siswinya. Pada awalnya Bintang Pelajar hanya mempunyai satu cabang, tetapi dengan didirikannya cabang-cabang baru, maka dibutuhkan perencanaan strategis sistem informasi yang tepat untuk mendukung sistem yang telah ada. Sistem informasi di Bintang Pelajar perlu dibenahi agar dapat diimplementasikan dalam bentuk yang lebih terpadu. Penggunaan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara unit yang terdapat di Bintang Pelajar Perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan keunggulan bersaing di antara bimbingan belajar sejenis. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SISP (Strategic Information System Planning) Ward dan Peppard. Sedangkan alat bantu yang digunakan adalah analisis PEST, analisis SWOT, analisis Porter’s five forces model, analisis value chain, analisis CSF, audit grid, McFarlan’s strategic grid, serta clustering matrix. Penelitian ini menghasilkan sebuah manajemen sistem informasi dan teknologi informasi, strategi SI, serta strategi teknologi informasi bagi perusahaan.

Kata Kunci : Strategic Information System Planning, PEST, analisis SWOT, analisis Porter’s five forces model, analisis value chain, analisis CSF, audit grid, McFarlan’s strategic grid, serta clustering matrix.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirohiim

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW.

Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Reguler Program Studi Sistem Informasi. Dengan judul skripsi ini adalah ”PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BINTANG PELAJAR”.

Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang didapatkan baik dari segi moral maupun segi material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(8)

viii 2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Ditdit N Utama, MMSI, M.Com, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak Asep Airlangga, MTI, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dalam penyelesaian PKL.

5. Bapak Sapto Raharjo, S. Si, selaku Kepala Cabang Bintang Pelajar Ahmad Dahlan.

6. Kedua Orang Tua Tercinta, papa H.Yodial Bahari Chaniago, ST dan mama Hj. Indah Susi Asih, S.Pd,MM, kakakku Puti Febrayosi. S.Psi, dan adikku Zahlul Al Minangi.

7. Angger Wira Djaladewa, terima kasih atas motivasnya selama ini.

8. Sahabat-sahabat lainnya yang terlalu banyak bila disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Wassalammualaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh


(9)

ix

10709300294

Puti Mayang Raschania

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……… i

HALAMAN JUDUL ……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ………. iv

HALAMAN PERNYATAAN ……….. v

ABSTRAK ………... vi

KATA PENGANTAR ……….. vii

DAFTAR ISI ……… ix

DAFTAR TABEL ……… xiv

DAFTAR GAMBAR ………. xvii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 7

1.3 Batasan Masalah ………... 7


(10)

x

1.5 Tujuan Penulisan ……… 8

1.6 Manfaat Penelitian ………. 9

1.7 Sistematika Penulisan ………. 9

BAB II LANDASAN TEORI ……….. 11

2.1 Konsep Dasar Perencanaan Strategis ………. 11

2.2 Konsep Dasar Sistem ……..………. 12

2.2.1 Klasifikasi Sistem ………. 14

2.2.2 Syarat Sistem……….. 16

2.3 Konsep Dasar Informasi ……… 16

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ……… 18

2.4.1 Komponen Sistem Informasi…………. 19

2.5 Konsep Dasar Perencanaan Strategis SI ……… 20

2.5.1 Metode dan Teori analisis PSSI ………. 29

2.5.1.1 Analisis PEST……… 29

2.5.1.2 Analisis SWOT……… 33

2.5.1.2.1 IFAS……… 37

2.5.1.2.2 EFAS……… 38

2.5.1.3 Analisis Porter ………. 41

2.5.1.4 Analisis Value Chain ……… 45

2.5.1.5 Analisis CSF ………. 47


(11)

xi

2.5.1.7 Portofolio McFarlan………. 52

2.5.1.8 Clustering Matrix ……… 53

BAB III METODE PENELITIAN ………. 55

3.1 Data yang Dibutuhkan ………. 55

3.2 Kerangka Berfikir……… 56

3.3 Metode Pengumpulan Data ……… 57

3.3.1 Studi Literatur……….. 57

3.3.1 Studi Lapangan……… 58

3.4 Metode Analisis……….. 60

3.4.1 Alat-alat yang Digunakan……… 60

3.4.2 Hasil Analisis………... 63

BAB IV PEMBAHASAN……… 64

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ………….. 64

4.1.1 Sejarah Bintang Pelajar ……… 64

4.1.2 Logo Bintang Pelajar ……… 65

4.1.3 Visi dan Misi Bintang Pelajar………… 66

4.1.4 Struktur Organisasi Bintang Pelajar…... 66

4.2 Proses Perencanaan Strategis SI ………. 67

4.3 Analisis Lingkungan Bisnis Internal ………….. 68

4.3.1 Analisis CSF……….. 68


(12)

xii

4.3.2.1 Matriks IFAS………... 77

4.3.2.2 Matriks EFAS………... 81

4.3.3 Analisis Value Chain ……… 86

4.3.4 Clustering Matrix………... 92

4.3.5 Analisis Kebutuhan Informasi……... 100

4.4 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal ………… 103

4.4.1 Analisis PEST……… 104

4.4.2 Analisis Porter’s Five Forces………….. 106

4.5 Analisis SI/TI Internal……….. 109

4.5.1 Organisasi dan SDM………. 110

4.5.2 Aplikasi SI………. 111

4.5.3 Hubungan antar aplikasi utama………… 113

4.5.4 Audit Grid Model………... 114

4.5.5 Eksisting IS Portofolio……….. 130

4.5.6 Perangkat Keras yang Digunakan………. 132

4.5.7 Jaringan Komputer………. 133

4.6 Analisis SI/TI Eksternal……… 134

4.6.1 Tren Server………. 134

4.6.2 Tren Jaringan Komputer……… 135

4.6.3 Tren Aplikasi SI………. 136

4.7 Hasil Perencanaan Strategis SI……….. 138


(13)

xiii

4.7.2 Future IS Portofolio……… 146

4.7.3 Strategi TI……… 147

4.7.3.1 Usulan Jaringan Komputer……… 147

4.7.4 Strategi Manajemen SI/TI……… 148

BAB V PENUTUP ………. 151

5.1 Simpulan ………. 151

5.2 Saran ……… 152


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matrix SWOT yang menghasilkan analisis strategi ……… 36

Tabel 4.1 Tujuan Utama dan CSF Bintang Pelajar ………. 68

Tabel 4.2 Penjabaran Tujuan Utama Divisi Pemasaran……….. 69

Tabel 4.3 CSF Divisi Pemasaran ………. 70

Tabel 4.4 Penjabaran Tujuan Utama Divisi Operasional……….. 70

Tabel 4.5 CSF Divisi Operasional ……… 70

Tabel 4.6 Penjabaran Tujuan Utama Divisi Litbang……….. 70

Tabel 4.7 CSF Divisi Litbang ……… 71

Tabel 4.8 Penjabaran Tujuan Utama Divisi SDM……….. 71

Tabel 4.9 CSF Divisi SDM ……….. 71

Tabel 4.10 Penjabaran Tujuan Utama Divisi Keuangan……… 72

Tabel 4.11 CSF Divisi Keuangan ………. 72

Tabel 4.12 Penjabaran Tujuan Utama Divisi Akademik……… 72

Tabel 4.13 CSF Divisi Akademik ……….. 73

Tabel 4.14 Analisis Strategi dari Analisis SWOT ………. 77


(15)

xv

Tabel 4.16 EFAS ……… 81

Tabel 4.17 Analisis Kebutuhan Informasi Divisi Pemasaran ………. 100

Tabel 4.18 Analisis Kebutuhan Informasi Divisi Operasional ……… 101

Tabel 4.19 Analisis Kebutuhan Informasi Divisi Litbang……… 101

Tabel 4.20 Analisis Kebutuhan Informasi Divisi SDM ……….. 102

Tabel 4.21 Analisis Kebutuhan Informasi Divisi Keuangan ……….. 102

Tabel 4.22 Analisis Kebutuhan Informasi Divisi Akademik ……….. 103

Tabel 4.23 Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan Formal ………. 111

Tabel 4.24 Aplikasi Utama SI Bintang Pelajar ………. 112

Tabel 4.25 Database Utama Bintang Pelajar ………. 112

Tabel 4.26 Manajemen SI Bintang Pelajar ……… 113

Tabel 4.27 Sistem Informasi Bintang Pelajar ……… 116

Tabel 4.28 Hasil olah data kuesioner SIK (Nilai Bisnis) ……….. 117

Tabel 4.29 Hasil olah data kuesioner SIK (Kualitas Teknis) ……… 118

Tabel 4.30 Hasil olah data kuesioner SIT (Nilai Bisnis) ………. 118

Tabel 4.31 Hasil olah data kuesioner SIT (Kualitas Teknis) ……… 119

Tabel 4.32 Hasil olah data kuesioner SAK (Nilai Bisnis) ……… 120

Tabel 4.33 Hasil olah data kuesioner SAK (Kualitas Teknis) ………. 121

Tabel 4.34 Rata-rata nilai bisnis dan kualitas teknik ……… 121

Tabel 4.35 Pemetaan IS Demand Divisi Pemasaran……….. 139

Tabel 4.36 Pemetaan IS Demand Divisi Operasional ………. 140


(16)

xvi Tabel 4.38 Pemetaan IS Demand Divisi SDM……….. 141 Tabel 4.39 Pemetaan IS Demand Divisi Keuangan ………. 141 Tabel 4.40 Pemetaan IS Demand Divisi Akademik ……….142


(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem ……… 14

Gambar 2.2 Hubungan SI/TI menurut Ward dan Peppard ……….. . 23

Gambar 2.3 Skema perencanaan strategis SI menurut Ward dan Peppard… . 24

Gambar 2.4 Diagram analisis SWOT……… 40

Gambar 2.5 Porter’s five forces model ……… 44

Gambar 2.6 Diagram value chain ………. 47

Gambar 2.7 Diagram CSF ……….. 48

Gambar 2.8 Audit Grid Model………. 51

Gambar 2.9 Portofolio McFarlan ……….. 52

Gambar 3.1 Kerangka berfikir……… 56

Gambar 4.1 Logo Bintang Pelajar……… 66

Gambar 4.2 Struktur organisasi Bintang Pelajar………. 67

Gambar 4.3 Diagram SWOT Bintang Pelajar………. 84

Gambar 4.4 Value chain Bintang Pelajar ……… 87

Gambar 4.5 Clustering langkah ke-1……… 94

Gambar 4.6 Clustering langkah ke-2……… 95


(18)

xviii

Gambar 4.8 Clustering langkah ke-4……… 97

Gambar 4.9 Class Diagram ………. 99

Gambar 4.10 Diagram Lingkar Luar organisasi Bintang Pelajar ……… 106

Gambar 4.11 Analisis Porter’s Five Forces Model ……… 109

Gambar 4.12 Struktur organisasi BDV Bintang Pelajar ………. 110

Gambar 4.13 Audit Grid Model ………... 114

Gambar 4.14 Grafik Hasil Kuesioner Divisi Akademik (NB)……….. 122

Gambar 4.15 Grafik Hasil Kuesioner Divisi Akademik (KT)……… 123

Gambar 4.16 Grafik Hasil Kuesioner Divisi Operasional (NB)……… 124

Gambar 4.17 Grafik Hasil Kuesioner Divisi Akademik (KT)………... 125

Gambar 4.18 Grafik Hasil Kuesioner Divisi Keuangan (NB)……… 126

Gambar 4.19 Grafik Hasil Kuesioner Divisi Akademik (KT)………. 127

Gambar 4.20 Audit Grid Bintang Pelajar………. 128

Gambar 4.21 Eksisting Portofolio ……… 130

Gambar 4.22 Arsitektur Jaringan Komputer Bintang Pelajar……….. 134

Gambar 4.23 Future IS Portofolio……… 145

Gambar 4.24 Usulan Jaringan Komputer ………. 147


(19)

xix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah menunjukkan jati dirinya dalam peradaban manusia dewasa ini. Sudah tentu tidak dapat dipungkiri dan dipandang sebelah mata, peran perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak yang signifikan. Teknologi muncul sebagai salah satu solusi untuk mengatasi dan membantu manusia dalam kehidupannya. Semakin tinggi kebutuhan manusia akan teknologi, semakin tinggi pula kualitas teknologi yang diharapkan. Teknologi informasi berkembang secara dinamis mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan ini diikuti dengan perkembangan internet, sehingga banyak bermuculan berbagai jenis kegiatan yang berbasis teknologi internet, seperti e-government, e-commerce, e-education, e-medicine dan lainnya yang berbasiskan elektronika. Kemampuan komputer yang semakin meningkat merupakan suatu pendorong untuk memanfaatkan teknologi yang dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan bisnis dan kehidupan. Perkembangan teknologi informasi ini diharapkan dapat mempermudah manusia dalam melakukan aktivitasnya, meningkatkan kinerja, memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, dengan tujuan meningkatkan produktivitas (Kadir, 2003).


(20)

xx Globalisasi yang terjadi saat ini telah menuntut organisasi, baik yang berorientasi pada laba maupun nirlaba untuk dapat bertahan di pasar dan terus berkembang. Untuk meraih skala ekonomi yang diperlukan untuk mencapai biaya rendah dan harga yang rendah organisasi harus semakin kompetitif. Saat ini, perkembangan bisnis di Indonesia terbilang cukup ketat, banyak perusahaan yang gulung tikar karena tidak mampu bertahan dan tidak dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut tidak mampu merencanakan serta memprediksi hal-hal strategis untuk perusahaannya. Salah satu hal terpenting untuk menarik minat pelanggan adalah konsep yang baik dan perencanaan strategis sistem informasi pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus memahami serta merencanakan strategi perusahaannya agar dapat terus bersaing dalam dunia bisnis dan tetap mendapat kepercayaan penuh dari pelanggan sebagai salah satu jaminan kelangsungan hidup perusahaan tersebut (Ward and Peppard, 2002).

Perencanaan strategis sistem informasi merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang akan mendukung perusahaan dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan ini mempelajari pengaruh sistem informasi terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi perusahaan dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis sistem informasi juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi sistem informasi


(21)

xxi dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward and Peppard, 2002).

Penelitian dalam bidang perencanaan strategis sistem informasi telah banyak dilakukan antara lain, Port et al. (2008) meneliti tentang keamanan dalam usaha dengan judul Strategic Planning for Information Security and Assurance menggunakan pendekatan yang konkret dan praktis. Sedangkan Schildt et al. (2005) meneliti pelayanan umum municipal

Masih banyak penelitian yang sudah dikaji sebelumnya yaitu oleh Hong (2009) yang meneliti pada perusahaan dengan observasi dengan judul Information Technology Strategic Planning. Lalu Wang dan Zhou (2009) dalam bidang E-commerce dengan judul penelitian Research on Strategic Management Innovation Based on E-commerce Environment. Penelitian pada

dengan judul Strategic Information Technology Management: Managing Organizational, Political, and Technological Forces dengan menggunakan metodologi interview semi-terstruktur. Di bidang bisnis (perusahaan) Surmsuk dan Thanawastien (2007) meneliti dengan judul The Integrated Strategic Information System Planning Methodology menggunakan metodologi ISISP (Integrated Strategic Information System Planning). Tianmei dan Baowen (2007) meneliti pada E-Business dengan observasi dengan judul penelitian A Framework for Information System Strategic Planning Based on Agility process in E-Business. Di samping itu, Zhang et al. (2010) meneliti Micro Hydropower Project dengan AHP yang berjudul A Management Information System for Micro Hydropower Project.

manajemen teknologi perusahaan telah diteliti oleh Wu dan Yu (2008) dengan judul Strategic Planning for


(22)

xxii Management of Technology of China's High-Tech Enterprises yang menggunakan Capability Maturity Model (CMM) serta survei langsung. Arunkumar dan Janakiram (2000) telah meneliti pada perusahaan manufaktur dengan judul penelitian Knowledge Based Strategic Planning System menggunakan strategik observasi.

Pada bisnis internal Slovenia

Xin et al. (2009) telah meneliti perusahaan manufaktur dengan judul penelitiannya A Study on the Choice of Process Innovation Strategy in Manufacturing Enterprises menggunakan matching analysis of internal and external elements and strategic analysis of lifecycle matrix. Penelitian lain yang berkaitan dengan perencanaan strategis pada perusahaan manufaktur juga dilakukan oleh Han et al. (2001) yang judul penelitiannya adalah Manufacturing Feature Recognition Toward Groznik dan Kovacic (2000) dengan judul Strategic IS planning-Slovene Experience yang dilakukan dengan survei. Curtis (2000) meneliti perencanaan strategis pada bisnis dengan judul What is strategic management planning? dengan menggunakan integrative model of the strategic planning process. Di samping itu, Hung et al. (2007) meneliti perencanaan strategis pada manajemen pengetahuan dengan judul penelitiannya Knowledge Management Strategic Planning menggunakan metode DEMATEL (Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory). Lakhoua et al. (2006) melakukan penelitian pada perusahaan dengan judul State of the Art of Strategic Planning menggunakan Objectives Oriented Project Planning (OOPP). Lopez et al. (2006) dengan menggunakan methodological scheme meneliti suatu teknologi dengan judul penelitian Strategic Planning, Technology Roadmaps and Technology Intelligence: An Integrated Approach.


(23)

xxiii Integration with Process Planning melalui observasi. Yan dan Liqun (2008) meneliti suatu perusahaan dengan menggunakan Strategic Information System Planning (SISP) dengan judul penelitian A Study of Concurrent Integrated Process Planning Architecture and Cooperative Model in Holonic Manufacturing System. Kemudian, Beiryaei dan Jamporazmay (2010) meneliti pada bidang bisnis manajemen pengetahuan dengan judul Propose a Framework for knowledge management strategic planning (KMSSP) yang Strategic Information System Planning (SISP). Brumec dan Vrcek (2002) dengan observasi meneliti teknologi dan informasi dengan judul penelitian Strategic planning of information systems (SPIS)-A Survey of Methodology.

Penelitian dalam bisnis perusahaan juga telah dilakukan oleh Celebi (2008) dengan judul Decision Making Typologies in Strategic Planning menggunakan Strategic Information System Planning (SISP). Hongyi et al. (2009) melakukan penelitian pada salah satu perusahaan di Taiwan dengan observasi yang berjudul A Strategic Technology Planning Framework: A Case of Taiwan. Curry dan Ferguson (2000) juga telah meneliti teknologi global dengan observasi yang judul penelitiannya adalah Increasing the Success of the Global Information Technology Strategic Planning Process. Zuckerman dan Personick (2008) dengan judul penelitian Strategic Planning: Shaping an Uncertain Future, meneliti Communications Society melalui observasi. Elshagy et al. (2008) dengan judul penelitian A model for Evaluating the Performance of the Strategic Plan Using an Analytic Approach dengan Analytic Approach. Ferrante et al. (2009) meneliti sebuah perusahaan global dengan judul


(24)

xxiv Guest Editors' Introduction: Strategic Planning in Today's IT Environment melalui pengamatan langsung.

Lobur et al. (2001) dengan judul penelitian Strategic Planning and Computer-Aided Design of Organizational and Technical Systems meneliti perusahaan dengan observasi. Celebi dan Gozlu (2008) melakukan observasi pada suatu perusahaan dengan judul penelitian Technology Strategy for A Strategic Planning Tool in A Multinational Company: Case of Dynamic Strategic Planning System. Jozi dan Rezaian (2010) meneliti ecotourism Qeshm Island dengan mengunakan analisis SWOT dengan judul Presentation of Strategic Management Plan in Ecotourism Development Through SWOT (Case Study: Qeshm Island). Lee dan Ambler (2002) juga melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur dengan Test Planning Technique for Integrated Circuits (ICs) yang berjudul Test Strategy Planning Method for Complex Integrated Circuits. Chin dan Pun (2001) penelitiannya pada sebuah perusahaan manufaktur di Hongkong dengan observasi yang berjudul A Strategic Review of Manufacturing: Lessons from Hong Kong Experiences. Sementara itu Taylor (2008) meneliti VENUS and NEPTUNE Canada dengan observasi dan penelitian tersebut berjudul Strategic And Business Planning for the VENUS and NEPTUNE Canada Ocean Observing Systems.

Perusahaan jasa adalah perusahaan menawarkan jasanya kepada pelanggan, bimbingan belajar adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Untuk menawarkan jasanya, perusahaan harus dapat merencanakan hal-hal strategis agar pelanggan tertarik dan tetap loyal kepada perusahaan. Karena itulah perencanaan


(25)

xxv strategis sistem informasi sangat diperlukan. Dari latar belakang di atas, penelitian dengan judul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Bimbingan Belajar Bintang Pelajar” menarik untuk dikaji dan layak untuk diangkat ke permukaan.

1.2

Rumusan Masalah

Atas dasar permasalahan yang dipaparkan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bintang Pelajar belum mempunyai suatu perencanaan strategis bagi perusahaannya.

2. Belum memiliki aplikasi sistem informasi yang bersifat strategis untuk mendukung dan menunjang proses bisnisnya.

3. SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih terbatas serta struktur organisasi SI yang belum lengkap.

Berdasarkan masalah tersebut, perumusan masalah pada penelitian adalah “Bagaimana cara merumuskan suatu perencanaan strategis sistem informasi pada suatu bimbingan belajar dengan menggunakan metode Ward dan Peppard?”.

1.3

Batasan Masalah

Batasan masalah berdasarkan uraian yang dijabarkan dari perumusan masalah tersebut di atas adalah:


(26)

xxvi 1. Studi kasus disebuah bimbingan belajar Bintang Pelajar, Jl. KH Ahmad

Dahlan No. 1, Kebayoran Baru.

2. Metodologi yang digunakan adalah SISP (Strategic Information System Planning) Ward dan Peppard di mana hasil dari analisis ini berupa manajemen sistem informasi dan teknologi informasi, strategi SI bisnis, serta strategi teknologi informasi bagi perusahaan.

3. Alat bantu yang digunakan adalah analisis PEST, analisis SWOT, analisis Porter’s five forces model, analisis value chain, analisis CSF, audit grid, McFarlan’s strategic grid, serta clustering matrix.

4. Perencanaan strategis sistem informasi ini tidak membahas roadmap implementation future application portofolio.

1.4

Ruang Lingkup Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini sekitar 5 (lima) bulan. Sedangkan area bisnis yang akan diteliti adalah semua area bisnis yang ada. Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah Bimbingan Belajar Bintang Pelajar Jl. KH Ahmad Dahlan No. 1, Kebayoran Baru.

1.5

Tujuan Penelitian

Di dalam penelitian ini terdapat dua jenis tujuan, yaitu tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan perencanaan


(27)

xxvii strategis sistem informasi. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan:

a. Analisis dengan menggunakan analisis PEST (Politic, Economic, Sociocultural, Technology).

b. Analisis dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats ).

c. Analisis dengan menggunakan value chain. d. Analisis dengan Porter’s five forces model. e. Analisis CSF (Critical Success Factors). f. Analisis dengan menggunakan audit grid.

g. Analisis dengan menggunakan portofolio McFarlan. h. Analisis dengan menggunakan clustering

1.6

Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang sudah disebutkan, maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

a. Memberikan gambaran secara umum tentang perencanaan strategis sistem informasi.

b. Dapat dijadikan referensi untuk bidang penelitian perencanaan strategis sistem informasi.


(28)

xxviii

1.7

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub pokok bahasan. Adapun sistematika penulisan dari skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi uraian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, ruang lingkup, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar-dasar teori yang mendukung perencanaan strategis sistem informasi.

BAB III METODOLOGI

Bab ini menjelaskan metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan. Penjelasan yang terkait merupakan tahap dan kegiatan dalam penelitian.


(29)

xxix BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan sejarah singkat Bintang Pelajar dan membahas hasil-hasil yang diperoleh dari hasil analisis perencanaan strategis sistem informasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan yang berkenaan dengan hasil pemecahan masalah ini serta beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

Konsep Dasar Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis menyimpulkan bahwa banyak unsur dasar perencanaan strategis sebenarnya telah ada lama dalam tradisi perencanaan. Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur: (1) perumusan visi dan misi, (2) pengkajian lingkungan eksternal, (3) pengkajian lingkungan internal, (4) perumusan isu-isu strategis, dan (5)


(30)

xxx penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan sasaran). Proses perencanaan strategis tidak bersifat sekuensial penuh, tapi dapat dimulai dari salah satu dari langkah ke (1), (2), atau (3). Ketiga langkah tersebut saling mengisi. Setelah ketiga langkah pertama ini selesai, barulah dilakukan langkah ke (4), yang disusul dengan langkah ke (5). Setelah rencana strategis (renstra) selesai disusun, maka diimplementasikan dengan terlebih dahulu menyusun rencana-rencana kerja (aksi atau tindakan) (Kaufman, 1987).

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2001). Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut Jerry, Ardra, Warren mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Dalam penggunaannya, suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Maksud dari sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama (Jogiyanto, 2001). Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut sistem haruslah mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang saling berhubungan, antara lain sebagai berikut:


(31)

xxxi Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem dapat dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem

Segala sesuatu yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem dapat dikatakan sebagai lingkungan luar. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan yang memberikan energi pada sistem sehingga harus selalu dijaga dan dipelihara. Selain itu lingkungan luar juga dapat merugikan sistem. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup sistem, maka lingkungan yang seperti ini harus dapat dikendalikan.

d. Penghubung sistem

Merupakan media penghubung antara sub-sistem dengan sub-sistem lainnya. Melalui penghubung sumber-sumber daya dapat mengalir dari sistem ke sub-sistem lainnya, sehingga saling berintegrasi membentuk satu kesatuan.


(32)

xxxii Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa masukan perawatan dan masukan signal. Masukan perawatan (maintenance input) adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan signal (signal input) adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Keluaran sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub-sistem yang lain atau kepada supra sistem.

g. Pengolah sistem

Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang dapat merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran sistem

Sistem memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang akan menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.


(33)

xxxiii Sub

Sistem

Sub Sistem Sub

Sistem

Sub Sistem

Input Pengolah Output Lingkungan

Luar

Batasan Batasan

Batasan

Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem (Sumber: Jogiyanto, 2001)

2.2.1 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2001):

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.


(34)

xxxiv Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak hasil buatan manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system.

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu.

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub-sistem lainnya. Karena keterbukaan sistem ini, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.2.2 Syarat-Syarat Sistem

Sistem yang baik harus memiliki syarat-syarat seperti di bawah ini (Jogiyanto, 2001):


(35)

xxxv b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

c. Adanya hubungan di antara elemen sistem.

d. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting daripada elemen sistem.

e. Tujuan organisasi lebih penting daripada tujuan elemen.

2.3

Konsep Dasar Informasi

Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya.

Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak


(36)

xxxvi di dalam perusahaan. Keadaan sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasiyang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy (McLeod, 1998). Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut (Jogiyanto, 2001): 1. Akurat

Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan.

3. Relevan

Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.


(37)

xxxvii Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing system atau information processing system atau information- generating sistem.

Sistem informasi mencakup sejumlah komponen, baik manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja, ada sesuatu yang diproses dari data menjadi informasi dan dimaksudkan untk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Sistem informasi mempunyai komponen atau faktor-faktor yang mempengaruhi siklus informasi. Komponen tersebut antara lain (Kadir, 2003):

1. Perangkat keras (Hardware)

Merupakan perangkat keras yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memperluas, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.

2. Perangkat lunak (Software)

Merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada kumpulan perangkat lunak.

3. Sumber daya manusia (Brainware)

Merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.


(38)

xxxviii 4. Prosedur (Procedure)

Merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.

5. Data

Merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data terdiri dari tiga macam, yaitu input data, output data dan database.

6. Jaringan komunikasi (Communication network)

Merupakan penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari satu lokasi kesatu atau beberapa lokasi lain yang berbeda dengan ruang lingkup yang kecil maupun luas.

2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), di mana masing-masing blok ini saling berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya (Jogiyanto, 2001). Adapun blok-blok tersebut sebagai berikut:

a. Blok masukan (Input block)

Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.


(39)

xxxix Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu.

c. Blok keluaran (Output block)

Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. d. Blok teknologi (Technology block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok basis data (Database block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer.

f. Blok kendali (Controls block)

Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.

2.5

Konsep Dasar Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Perencanaan strategis sistem informasi sudah selayaknya diterapkan. Hal ini dapat menjadi kunci keberhasilan perusahaan di era yang semakin kompetitif ini. Beberapa alasan yang menyebabkan perlunya suatu perusahaan memiliki strategi sistem informasi dan teknologi adalah (Ward and Peppard, 2002):


(40)

xl 1. Investasi pada Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) tidak

mendukung sasaran bisnis.

2. Tidak terkontrolnya SI/TI yang ada.

3. Sistem yang tidak terintegrasi, sehingga memungkinkan terjadinya duplikasi dan data hilangnya keterkaitan antar sumber daya informasi.

4. Perusahaan tidak memiliki panduan untuk menentukan prioritas proyek SI/TI dan selalu terjadi perubahan sehingga menurunkan produktivitas.

5. Manajemen informasi yang buruk dan tidak akurat.

6. Strategi SI/TI tidak sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. 7. Proyek SI/TI hanya dievaluasi pada basis keuangan semata.

Perencanaan strategis sistem informasi memiliki beberapa tahapan proses perencanaan yang dibagi dalam segmen-segmen kerja sebagai berikut:

1. Inisiasi proses perencanaan strategis.

Pada tahap inisiasi proses perencanaan strategis ditentukan tujuan, ruang lingkup serta deliverable. Selain itu juga ditentukan alat yang digunakan dalam prosesnya. Setelah itu menentukan mekanisme kerja menejemen, perencanaan waktu, tugas, peran serta tanggung jawab bagian yang terlibat. 2. Analisis situasi saat ini dan memahami kebutuhan bisnis.

Tahap ini dilakukan proses analisis terhadap strategi bisnis, evaluasi terhadap SI/TI saat ini, serta analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal perusahaan.


(41)

xli Tahap ini dilakukan pengumpulan permintaan sistem informasi yang dibutuhkan oleh bisnis unit dan menjadikannya pilihan yang akan dipetakan ke dalam portofolio aplikasi (saat ini dan yang akan datang).

4. Meng-update informasi dan arsitektur sistem.

Pada tahap ini, hasil analisis terhadap proses dan informasi yang diperlukan akan dibangun model bisnis yang menggambarkan target yang ideal dari proses, informasi, dan sistem.

5. Memformulasikan strategi teknologi informasi.

Pada tahap ini ditentukan strategi teknologi informasi yang tepat bagi perusahaan berdasarkan hasil analisis tahap sebelumnya.

6. Menyiapkan rencana migrasi dan business case.

Melakukan perencanaan migrasi yang disesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga tidak terlalu mengganggu proses bisnis yang sedang berjalan.

Jika mengharapkan penerapan teknologi informasi yang optimal, maka dibutuhkan suatu strategi SI/TI yang sejalan dengan strategi bisnis. Hal ini dibutuhkan agar investasi yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan dan dapat memberikan manfaat yang dapat diukur dari pencapaian tujuan perusahaan.

Strategi sistem informasi menekankan pada penentuan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Inti dari strategi sistem informasi ini adalah “what?”. Sedangkan strategi teknologi informasi lebih menekankan pada


(42)

xlii pemilihan penggunaan infrastruktur, teknologi, dan keahlian khusus yang relevan atau “how?”. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara divisi-divisi yang ada (Ward and Peppard, 2002).

Perencanaan strategis sistem informasi merupakan proses mengidentifikasi portofolio aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang akan mendukung sebuah perusahaan dalam pelaksanaan rencana bisnis dan mencapai tujuan bisnisnya. Di bawah ini adalah gambar hubungan strategi sistem informasi dengan strategi teknologi informasi menurut Ward dan Peppard:

IS/IT industry, business & organization

Impact potential

BUSINESS STRATEGY * Business decision * objectives & Direction

* Change

IS STRATEGY * Business based * Demand orientation

* Application focus

IT STRATEGY * Activity based * Supply orientation * Technology focus Support Business Infrastructure and services Direction for Business Needs and Priorities

Where is the busniess going and why?

What is required?

How it can be delivered?


(43)

xliii (Sumber: Ward and Peppard, 2002)

Perencanaan strategis sistem informasi mempelajari pengaruh sistem informasi terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi perusahaan dalam menentukan rencana strategis perusahaannya. Perencanaan strategis sistem informasi juga menjelaskan berbagai teknik dan tools untuk menyelaraskan strategi sistem informasi dengan strategi bisnis perusahaannya.

Di bawah ini adalah skema perencanaan strategis sistem informasi menurut Ward dan Peppard.

IS/IT STRATEGY PROCESS External Business

Environment

External IS/IT Environment

Internal Business Environment

Internal IS/IT Environment

Current Application Portofolio

Business IS Strategy IS/IT Management

Strategy IT Strategy

Future Application Portofolio

Gambar 2.3 Skema perencanaan strategis sistem informasi menurut Ward dan Peppard


(44)

xliv (Sumber: Ward and Peppard, 2002)

Metodologi menurut Ward dan Peppard terdiri dari tahapan masukan (input) dan tahapan keluaran (output). Tahapan masukan (input) terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal.

Mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal.

Mencakup aspek-aspek industri, ekonomi, dan iklim bersaing perusahaan. 3. Analisis lingkungan sistem informasi dan teknologi informasi internal.

Mencakup kondisi sistem informasi dan teknologi informasi organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kontribusi terhadap bisnis, bagaimana kematangannya (maturity), sumber daya dan infrastruktur teknologi, keterampilan sumber daya manusia, termasuk bagaimana portofolio dari sistem informasi dan teknologi informasi yang ada saat ini.

4. Analisis lingkungan sistem informasi dan teknologi informasi eksternal

Mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi pesaing, pelanggan dan pemasok. Sedangkan tahapan keluaran (output) merupakan tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi yang isinya terdiri dari:


(45)

xlv 1. Strategi sistem informasi bisnis.

Mencakup bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi untuk mencapai sasaran bisnis, gambaran arsitektur informasi serta portofolio aplikasi.

2. Strategi teknologi informasi.

Mencakup strategi dan kebijakan bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia sistem informasi dan teknologi informasi.

3. Strategi manajemen sistem informasi dan teknologi informasi.

Mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, guna memastikan konsistensi penerapan kebijakan sistem informasi dan teknologi informasi yang dibutuhkan.

Di bawah ini adalah paparan mengenai analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal:

1. Analisis situasi saat ini dan memahami kebutuhan bisnis

Untuk memahami kebutuhan bisnis yang sedang atau dalam perencanaan serta yang potensial untuk yang akan datang, maka perlu dilakukan analisis terhadap strategi bisnis dan evaluasi sistem informasi dan teknologi informasi saat ini, serta analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal. Alat bantunya dapat berupa analisis value chain, analisis PEST, analisis Porter’s five forces model, analisis CSF, analisis SWOT dan audit grid.


(46)

xlvi Analisis ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat bantu yang sesuai dengan kondisi organisasi sebagi organisasi pendidikan. Alat bantu yang digunakan dalam analisis proses bisnis internal adalah value chain. Sedangkan alat bantu untuk lingkungan bisnis eksternal adalah analisis PEST dan analisis Porter’s five forces model.

3. Lingkungan bisnis internal

Input dari proses adalah hasil wawancara, dokumentasi organisasi, dan hasil observasi terhadap proses kerja setiap bagian yang kemudian dilakukan analisis dengan value chain, analisis CSF dan analisis SWOT untuk menentukan kebutuhan informasi bisnis organisasi. Tujuan dari subfase ini adalah untuk mengetahui lingkungan bisnis sebagai dasar identifiaksi peluang pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi, menentukan strategi sistem informasi dan keunggulan bersaing organisasi. Output adalah pernyataan strategi, diagram value chain, daftar kebutuhan informasi bisnis organisasi.

4. Lingkungan bisnis eksternal

Proses bisnis suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh hubungan organisasi dengan pihak eksternal. Pengaruh eksternal juga akan menentukan hasil akhir kustomer organisasi. Identifikasi yang tepat akan pengaruh dari faktor eksternal tersebut diperlukan untuk memahami strategi bisnis perusahaaan. Analisis lingkungan bisnis eksternal pada kajian ini dilakukan dengan menggunakan analisis PEST. Dengan menggunakan analisis ini akan dibahas


(47)

xlvii beberapa faktor eksternal yang mungkin akan mempengaruhi bisnis organisasi. Identifikasi faktor dari analisis ini sangat penting dalam menentukan langkah adaptasi dalam strategi bisnis. Identifikasi ini untuk mengantisipasi efek negatif dari faktor tersebut yang dapat mengancam bisnis, serta untuk mengidentifiksi untuk mempertahankan atau bahkan mencari peluang dalam pengembangan bisnis.

5. Analisis lingkungan SI/TI

Analisis ini dilakukan dengan evaluasi dan analisis operasi sistem, informasi saat ini, sistemnya, perlengkapan, sumber daya, organisasi, keahlian, pelayanan untuk menenentukan daerah cakupan dan kontribusi serta perbaikan yang bermanfaat. Teknologi informasi sangat berperan dalam proses bisnis, di mana sistem utama seperti sistem administrasi akademik, sistem pengajaran, keuangan dan laporan yang mendukung manajemen dalam mengambil keputusan tergantung pada teknologi informasi.

6. Lingkungan SI/TI internal

Meliputi analisis terhadap organisasi SI/TI dan proses, sumber daya manusia dan keahlian. Selain itu dilakukan analisis portofolio aplikasi saat ini.

7. Lingkungan SI/TI eksternal

Masukan atau input dapat berupa trend perkembangan SI/TI dan hasil wawancara analisis untuk menentukan pengaruh trend perkembangan SI/TI


(48)

xlviii dan potensi pemanfaatanya dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan teknologi informasi dalam industri dan menelaah teknologi tersebut untuk dimanfaatkan dalam mendukung strategi bisnis organisasi di masa mendatang. Keluaran atau output berupa identifikasi perkembangan eksternal SI/TI yang potensial untuk dimanfaatkan oleh organisasi.

2.5.1 Metode dan Teori Analisis Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Metode dan teori analisis yang digunakan untuk perencanaan strategis sistem informasi menurut Ward dan Peppard diantaranya adalah analisis PEST, analisis SWOT, analisis Porter’s five forces model, analisis value chain, analisis CSF, audit grid, McFarlan’s strategi grid, serta clustering matrix.

2.5.1.1 Analisis PEST (Politic, Economic, Sociocultural, Technology)

Analisis PEST mencakup kondisi lingkungan makro Indonesia, yaitu perekonomian, teknologi, politik/hukum, dan sosiokultural. Analisis PEST terkait dengan pengaruh lingkungan pada suatu bisnis. PEST merupakan suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam operasi bisnis. PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Dengan mengenali dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal, perusahaan akan mampu mengembangkan visi dan misi sebagai dasar strategi yang tepat untuk mencapai


(49)

xlix sasaran jangka panjang. Di bawah ini adalah contoh-contoh pengaruh dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.

a. Politik

Faktor-faktor politik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:

• Upah minimum • Pengendalian harga

• Kesempatan bekerja yang sama untuk semua orang • Keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan • Di mana lokasi pabrik boleh didirikan

• Apa yang boleh dikeluarkan pabrik itu ke udara

• Berapa keributan yang boleh dilakukan dalam berproduksi • Apakah perusahaan dapat melakukan periklanan

• Peraturan dan perlindungan lingkungan • Perpajakan (perusahaan, konsumen) • Peraturan perdagangan internasional • Perlindungan konsumen

• Hukum ketenagakerjaan

• Perusahaan dan sikap pemerintah • Peraturan kompetisi

b. Ekonomi


(50)

l dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan. Faktor-faktor ekonomi yang spesifik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan termasuk:

• Pertumbuhan ekonomi

• Kebijakan moneter

• Pengeluaran pemerintah

• Kebijakan ke arah

• Tahapan siklus bisnis. Ekonomi dapat diklasifikasikan seperti dalam keadaan depresi, resesi, kebangkitan (

unemployment

recovery

• Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang-barang dan jasa. Kalau inflasi sangat tajam, mungkin diadakan pengendalian upah dan harga.

) atau kemakmuran.

• Kebijaksanaan keuangan, tingkat bunga dan devaluasi atau revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing.

• Kebijaksanaan fiskal: tingkat pajak atau perusahaan dan perorangan. Neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam hubungannya terhadap perdagangan luar negeri. Setiap segi ekonomi ini dapat membantu atau menghambat usaha mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi. Misalnya, resesi sering menyebabkan pengangguran, bila kita memproduksi barang sesuka hati, yang dapat menyebabkan penjualan rendah. Kebijaksanaan perpajakan dapat mengurangi daya tarik investasi dalam suatu industri atau mengurangi


(51)

li pendapatan setelah dipotong pajak dari para konsumen, yang akhirnya mengurangi tingkat pengeluarannya.

c. Sosial

Faktor-faktor sosial terpusat pada penilaian dari sikap konsumen dan karyawan yang mempengaruhi strategi. Para perencana strategi harus mengikuti perubahan pada tingkatan pendidikan dan penilaian sosial dengan maksud menilai dampaknya terhadap strategi mereka. Tetapi reaksi khas dari perusahaan terhadap faktor-faktor sosial berbeda-beda, dari perubahan dalam tingkah laku sampai ke usaha mengubah penilaian sosial dan sikap melalui usaha hubungan kemasyarakatan.

Faktor-faktor sosial yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:

• Distribusi pendapatan • Demografi

• Tenaga kerja atau mobilitas sosial • Perubahan gaya hidup

• Sikap kerja • Pendidikan

• Kesehatan dan kesejahteraan

d.

• Kondisi kehidupan (polusi, perumahan) Teknologi


(52)

lii teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi, dan produk serta jasa perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan. Dorongan pemerintah melalui kebijaksanaan pajak dan undang-undang juga memainkan peranan dalam perubahan teknologi. Kemauan untuk melakukan inovasi dan mengambil resiko nampak merupakan komponen yang penting. Selanjutnya perubahan teknologi menghendaki iklim sosial ekonomis yang dapat menerimanya. Faktor-faktor politik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:

• Fokus pemerintah dan industri pada kemajuan teknologi • Penemuan dan pengembangan baru

• Kecepatan dari transfer teknologi • Rates of technology obsolescence • Biaya dan penggunaan teknologi • Perubahan dalam ilmu pengetahuan • Dampak dari perubahan teknologi

2.5.1.2 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Analisis SWOT adalah analisis berdasarkan pada anggapan bahwa suatu berasal dari sumber daya internal suatu perusahaan (strengths and weaknesses) dan sumber daya eksternal suatu perusahaan (opportunities and threats).


(53)

liii Suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pusat yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaing.

2. Kelemahan (weaknesses)

Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja perusahaan. Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan.

3. Peluang (opportunities)

Peluang adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan dan untuk merebut lebih banyak konsumen dibanding dengan kompetitor lain.

4. Ancaman (threats)

Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari kompetitor lain dalam merebut konsumen.

Analisis SWOT akan didapat dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan perusahaan atau organisasi untuk dapat melanjutkan dan mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki, perusahaan atau organisasi dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat terus bersaing dengan kompetitor lainnya. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk


(54)

liv mengetahui kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan tersebut, maka perusahaan atau organisasi dapat berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang ada agar menjadi lebih baik lagi. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, semakin cepat mengetahui kelemahan, maka perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk dapat memperbaiki kelemahan tersebut. Dengan mengetahui peluang baik peluang saat ini maupun peluang di masa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk dapat mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat terwujud. Banyak cara untuk dapat mewujudkan peluang dan mempertahankan kelangsungan bisnis perusahaan tentunya akan mengalami banyak ancaman. Ancaman yang dapat teridentifikasi dapat dicari solusinya sehingga perusahaan dapat meminimalkan ancaman tersebut.

Analisis SWOT dapat digambarkan menjadi suatu matriks. Matriks ini dikenal dengan matriks SWOT. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi.

Analisi SWOT menghasilkan analisis startegi. Analisis strategi tidak jauh berbeda dengan analisis SWOT. Hanya saja, analisis strategi ini digunakan sebagai dasar untuk merumuskan strategi pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan.


(55)

lv Dengan pemikiran yang tepat serta strategi yang jitu, diharapkan diperoleh rumusan strategi pencapaian tujuan yang tepat dan realistis untuk dilaksanakan. Empat kemungkinan alternatif strategis dihasilkan dari matriks SWOT.

Tabel 2.1 Matriks SWOT yang menghasilkan analisis strategi (Sumber: Ward and Peppard, 2002)

Internal Eksternal

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)

Peluang (Opportunities) STRATEGI S-O Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI W-O Ciptakan strategi yang meninimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang Ancaman (Threats) STRATEGI S-T

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI W-T Ciptakan stategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman


(56)

lvi Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi S-T

Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi W-O

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi W-T

Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.5.1.2.1 Internal FactorsAnalysis Summary (IFAS)

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi suatu tabel IFAS (Internal Strategic Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam rangka Strength dan Weakness perusahaan (Rangkuti, 2006). Tahapannya adalah sebagai berikut:


(57)

lvii 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom.

2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak paling) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai dengan + 4 (sangat baik) dengan membandingkan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri nilainya adalah 4.

4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).

5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.


(58)

lviii 6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor stretgis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

2.5.1.2.2 External Factors Analysis Summary (EFAS)

Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, perlu diketahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal EFAS (External Factors Analysis Summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (Rangkuti, 2006).

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala nilai dari 1,0 (paling penting) samapai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. c. Hitung rating (dalam kolom) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika


(59)

lix peluangnya kecil rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) samapi 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa fakor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-masing IFAS dan EFAS, langkah selanjutnya adalah memasukkan angka total bobot tersebut ke dalam diagram analisis SWOT berikut ini:


(60)

lx Gambar 2.4 Diagram analisis SWOT

(Sumber: Ward and Peppard, 2002)

Keterangan:

Kuadran 1: Merupakan situasi menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan segi internal, strategi yang harus diterapakan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).


(61)

lxi Kuadaran 3:Perusahaan mengahadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi dilain pihak perusahaan menghadapai beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan, sehingga perusahaan dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4: Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

2.5.1.3 Analisis Porter’s five forces model

Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan di mana perusahaan berada. Akibatnya faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis. Micheal E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang dikenal dengan Lima Kekuatan Bersaing (five competitive forces

1. Ancaman masuknya pendatang baru.

). Secara lengkap aspek atau variabel yang membentuk model untuk strategi bersaing tersebut sarta penjelasannya dipaparkan sebagai berikut ini (David, 2006).


(62)

lxii Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam industri baru, yaitu:

a. Skala ekonomi.

b. Diferensiasi produk atau jasa. c. Kecukupan modal.

d. Biaya peralihan.

e. Akses ke saluran distribusi. f. Peraturan pemerintah.

2. Persaingan di antara perusahaan sejenis.

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan, menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Jumlah kompetitor.

b. Tingkat pertumbuhan industri. c. Karakteristik produk.

d. Biaya tetap yang besar. e. Kapasitas.


(63)

lxiii 3. Ancaman dari produk atau jasa pengganti.

Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu akan bersaing pula dengan produk atau jasa pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang subtitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi menjadi kuat bilamana konsumen dihadapakan pada biaya peralihan (switching cost) yang sedikit dan jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitas yang sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.

4. Kekuatan tawar menawar pembeli.

Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya. Kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada kondisi sebagai berikut:

a. Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan. b. Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok. c. Switching cost pemasok adalah kecil.

d. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehingga sensitif terhadap harga dan diferensiasi.

e. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah mencari substitusinya.


(64)

lxiv Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi:

a. Jumlah pemasok sedikit.

b. Produk atau jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar.

c. Tidak tersedia produk substitusi.

d. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan.

Industry Competitors

Rivalvy among Exixting Firms Suppliers

Potential Entrans

Subtitutes

Buyers Bargaining power of

suppliers

Threat of subtitute products or services

Threat of new entrans

Bargaining of power buyers


(65)

lxv

2.5.1.4 Analisis value chain

Analisis value chain adalah kegiatan menganalsis kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan mendukung produk atau jasa (Ward and Peppard, 2002). Pendekatan value chain dibedakan menjadi dua tipe aktivitas bisnis, yaitu aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities).

1. Aktivitas utama (Primary activities)

Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan yang pada akhirnya memberikan kepuasan pada pelanggan. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan dengan baik, tapi juga harus saling berhubungan dengan efektif jika keseluruhan performa bisnis hendak dioptimalkan. Aktivitas utama terdiri dari inbound logistics, outbound logistics, sales and marketing, serta services.

2. Aktivitas pendukung (Support activities)

Aktivitas – aktivitas yang melengkapi aktivitas utama dengan berbagai fungsi, yaitu kelengkapan infrastruktur, manajemen sumber daya manusia, pengadaan barang, dan pengembangan teknologi.

Dengan konsep value chain ini, menjelaskan bahwa setiap mata rantai baik yang utama maupun pendukung dapat menambah nilai dari produk yang dihasilkan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut merupakan harga yang akan dibayar konsumen. Jika harga yang dibayar tersebut lebih besar dari total biaya


(66)

lxvi yang dikeluarkan oleh seluruh aktivitas, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau margin. Teknologi informasi merupakan alat yang potensial untuk digunakan dalam menciptakan atau menambah nilai – nilai dan teknologi informasi dimaksudkan untuk melihat sampai sejauh mana peran sistem dan teknologi informasi di perusahaan saat ini di rantai nilai. Dari analisis ini dapat diketahui dan dijawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Dari kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi sudah mempunyai peran dalam menciptakan atau menambah nilai di rantai nilai?

2. Apakah peran sistem informasi sudah optimal atau masih dapat ditingkatkan di kegiatan-kegiatan yang sudah memanfaatkannya?

3. Di kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi masih belum berperan menciptakan atau menambah nilai di rantai nilai?

4. Apakah sistem informasi dapat diterapkan di kegiatan-kegiatan yang belum memanfaatkannya?

Berdasarkan dokumen perusahaan yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja serta pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram, value chain dapat terlihat seperti gambar di bawah ini.


(67)

lxvii Gambar 2.6 Diagram value chain (Sumber: Ward and Peppard, 2002)

2.5.1.5Analisis CSF (Critical Success Factor)

CSF merupakan sebuah metode analisis dengan mempertimbangkan beberapa hal yang kritis di dalam lingkungan perusahaan untuk mendefinisikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan perusahaan atau organisasi dan dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Analisis CSF memberikan gambaran pada perusahaan tentang aspek - aspek kritis apa saja di setiap aktivitas dan proses bisnis perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam mencapai visi dan misi serta keberhasilan bisnisnya. Tujuan dari CSF adalah


(68)

lxviii menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi Sistem Informasinya, memfokuskan proses perencanaan strategis SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.7 Critical Success Factor (CSF) (Sumber: Ward and Peppard, 2002)

Manfaat dari analisis CSF adalah sebagai berikut (Ward dan Peppard, 2002):

1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior alam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan terlah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang


(69)

lxix diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

2. Analisis CSF menghubungkan proyek sistem informasi yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.

4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan dengan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

6. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.


(70)

lxx

2.5.1.6 Audit grid

Audit mulai banyak dilakukan di organisasi dan perusahaan karena ketergantungan perusahaan terhadap komputer untuk pemrosesan data, pemeliharaan dan pelaporan informasi semakin meningkat. Keandalan data dan sistem informasi menjadi perhatian utama auditor, termasuk kontrol internal dari sistem tersebut. Selain untuk mengurangi biaya, tujuannya untuk mengurangi risiko kerugian karena kesalahan, manipulasi, tindakan ilegal lainnya, serta insiden yang menyebabkan sistem menjadi tidak tersedia. Audit sistem informasi memberikan evaluasi yang bersifat independen atas kebijakan, prosedur, standar, pengukuran, dan praktik untuk menjaga/mencegah informasi yang bersifat elektronik dari kehilangan, kerusakan, penelusuran yang tidak disengaja dan sebagainya.

Salah satu cara untuk melakukan audit adalah dengan menggunakan audit grid. Dengan menggunakan audit grid dapat diketahui aplikasi apa yang digunakan oleh perusahaan dan dapat diketahui apa yang harus dilakukan oleh perusahaan terhadap aplikasi tersebut, apakah apliaksi tersebut dihapuskan, kaji kembali, perbaharui, pelihara dan kembangkan.

Audit grid digunakan untuk memetakan aplikasi sistem informasi pada suatu perusahaan berdasarkan nilai bisnis dan kualitas teknik aplikasi tersebut pada suatu perusahaan. Pemetaan dilakukan berdasarkan kontribusinya terhadap perusahaan dan berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh pengguna sistem aplikasi tersebut. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (hapuskan, kaji kembali, perbaharui, pelihara dan kembangkan). Di bawah ini adalah gambar dari audit grid.


(71)

lxxi

Hapuskan Kaji Kembali

Perbaharui Pelihara dan Kembangkan Kualitas Teknik

Nilai Bisnis

Rendah Tinggi

Rendah

Tinggi

1 3 5

3

5

Gambar 2.8 Audit grid model (Sumber: Weber, 1999)

Penjelasan dari masing-masing kuadran yang terdapat pada audit grid: 1. Hapuskan

Tidak ada aplikasi yang dihapuskan karena semua aplikasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dalam perusahaan masih relatif tinggi.

2. Kaji kembali

Tidak ada aplikasi yang diperbaharui karena semua aplikasi cukup mampu untuk mendukung semua bagian di dalam perusahaan.

3. Perbaharui

Tidak ada aplikasi yang dikaji kembali karena semua aplikasi telah memberikan hasil yang cukup baik bagi perusahaan.


(72)

lxxii 4. Pelihara dan kembangkan

Aplikasi yang memilki nilai bisnis dan kualitas teknis yang tinggi sehingga perlu dipelihara dan dikembangkan.

2.5.1.7 Portofolio McFarlan

Portofolio McFarlan digunakan untuk memetakan aplikasi sistem informasi berdasarkan kontribusinya terhadap perusahaan. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (strategic, high potential, key operation, and support). Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran konstribusi sebuah aplikasi sistem informasi terhadap perusahaan dan pengembangan di masa mendatang, keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

- Applications that are critical to

sustaining future business strategy

- Applications that may be

important in achieving future success

- Applications on which the

organization currently depends for success

- Applications that are valueble

but not critical to success

KEY OPERATIONAL SUPPORT


(1)

clxix

DAFTAR PUSTAKA

ARUNKUMAR, S. & JANAKIRAM, N. (2000) Knowledge based strategic planning system. Proc. First Int Expert Planning Systems. 239-244.

BEIRYAEI, H. S. & JAMPORAZMAY, M. (2010) Propose a Framework for knowledge management strategic planning (KMSSP). Proc. Int Electronics and Information Engineering (ICEIE) Conf, 2.

BRUMEC, J. & VRCEK, N. (2002) Strategic planning of information systems (SPIS)-a survey of methodology Proc. 24th Int. Conf. Information Technology Interfaces ITI 245-251.

CELEBI, A. & ALSAN, A. (2007) Technology Performance Criteria in Strategic Planning: Case of Dynamic Strategic Planning System. Portland Int. Conf. Management of Engineering & Technology PICMET, 1721-1727.

CELEBI, A. & GOZLU, S. (2008) Technology strategy for a strategic planning tool in a multinational company: Case of dynamic strategic

CHIN, K. S. & PUN, K. (2001) A strategic review of manufacturing: lessons from Hong Kong experiences. Proc. Portland Int. Conf. Management of Engineering and Technology PICMET, 1.

CURRY, J. & FERGUSON, J. (2000) Increasing the success of the global information technology strategic planning Process. Proc. 33rd Annual Hawaii Int System Sciences Conf, 200.

CURTIS, A. J. (2000) What is strategic management planning? Proc. IEE Half-Day Colloquium Systems Engineering in Strategic Management Planning, 141. DAVID, F. (2006) Manajemen Strategis Konsep, PT. Prenhallindo.

ESHLAGHY, A. T., RADFAR, R. & KIVI, M. B. (2008) A model for evaluating the performance of the strategic plan using an analytic approach. Proc. IEEE Int. Conf. Industrial Engineering and Engineering Management IEEM, 455-459. FERRANTE, F. E., REZA, D. G. & COSTELLO, T. (2009) A model for evaluating

the performance of the strategic plan using an analytic approach. Guest Editors' Introduction: Strategic Planning in Today's IT Environment. IT Professional. 6, 7, 11.

GROZNIK, A. & KOVACIC, A. (2000) Strategic IS planning-Slovene experience. Proc. 22nd Int. Conf. Information Technology Interfaces ITI 133-139.

HAN, J. H., HAN, I., LEE, E. & YI, J. (2001) Manufacturing feature recognition toward integration with process planning. IEEE_J_SMCB, 373-380.

HONG, E. K. (2009) Information Technology Strategic Planning. IT Professional, 8, 11, 15

HONGYI, C., HO, J. C. & KOCAOGLU, D. F. (2009) A Strategic Technology Planning Framework: A Case of Taiwan Semiconductor Foundry Industry. IEEE_J_EM, 4-15.


(2)

clxx HUNG, Y. H., CHOU, S. C. T. & TZENG, G. H. (2007) Knowledge Management

Strategic Planning. Proc. IEEE Int. Conf. Information Reuse and Integration IRI, 233-238.

JOGIYANTO, H. M. (2001) Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta Andi Offset.

KADIR, A. (2003) Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, ANDI.

KAUFMAN, J. (1987) A Public Planning Perspective on Strategic Planning. Journal of the American Planning Association, 53.

LAKHOUA, M. N., JOUIDA, T. B. & ANNABI, M. (2006) State of the Art of Strategic Planning Proc. 2nd Information and Communication Technologies ICTTA, 453-458.

LEE, S. & AMBLER, A. P. (2002) Test strategy planning method for complex integrated circuits. Proc. IEEE AUTOTESTCON, 640-649.

LOBUR, M. V., MAZUR, V. V. & FARMAGA, I. V. (2001) Strategic planning and computer-aided design of organizational and technical systems Proc. 6th Int. Conf.. The Experience of Designing and Application of CAD Systems in Microelectronics CADSM, 216-217.

MCLEOD (1998) Management Information System New Jersey: Prentice Hall Inc. PORT, D., KAZMAN, R. & TAKENAKA, A. (2008) Strategic Planning for

Information Security and Assurance. Proc, Int. Conf. Information Security and Assurance ISA 466-471.

RANGKUTI, F. (2008) Manajamen Strategis Konsep, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama

SCHILDT, K., BEAUMASTER, S. & EDWARDS, M. (2005) Strategic Information Technology Management: Managing Organizational, Political, and Technological Forces. Proc. 38th Annual Hawaii Int. Conf. System Sciences HICSS, 558.

SURMSUK, P. & THANAWASTIEN, S. (2007) The Integrated Strategic Information System Planning Methodology. Proc. 11th IEEE Int. Enterprise Distributed Object Computing Conf. EDOC, 467.

TAYLOR, S. M. (2008) Strategic and business planning for the VENUS and NEPTUNE Canada ocean observing systems. Proc. OCEANS, 1, 7.

TIANMEI, W. & BAOWEN, S. (2007) A Framework for Information System Strategic Planning Based on Agility process in E-Business. Proc. Int Service Systems and Service Management Conf 1, 4.

WANG, X. & ZHOU, H. (2009) Research on Strategic Management Innovation Based on E-commerce Environment. Proc. Int. Conf. Multimedia Information Networking and Security MINES, 2, 313, 316.

WARD, J. & PEPPARD, J. (2002) Strategic Planning for Information System 3th, England, John Wiley and Sons.


(3)

clxxi WU, W. & YU, B. (2008) Strategic planning for management of technology of

China's high-tech enterprises. Proc. Portland Int. Conf. Management of Engineering & Technology PICMET, 89-98.

XIN, B. K., JIAO, C. Y. & WEI, G. (2009) A study on the choice of process innovation strategy in manufacturing enterprises. Proc. Int. Conf. Management Science and Engineering ICMSE 2009, 555-561.

YAN, C. & LIQUN, W. (2008) A Study of Concurrent Integrated Process Planning Architecture and Cooperative Model in Holonic Manufacturing System Proc. IEEE/ASME Int. Conf. Mechtronic and Embedded Systems and Applications MESA 337-340.

ZHANG, X., ZHENG, M., ZHOU, H. & JI, C. (2010) A Management Information System for Micro Hydropower Project. Proc. Asia-Pacific Power and Energy Engineering Conf. (APPEEC), 1, 4.

ZUCKERMAN, D. & PERSONICK, S. (2008) Strategic planning: shaping an uncertain future. IEEE_M_COM, 6, 10


(4)

clxxii No Responden :

Tanda Tangan :

KUESIONER PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BINTANG PELAJAR

Kuesioner ini merupakan bagian dari penelitian skripsi mahasiswa program studi Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang bertujuan untuk memperoleh data dari karyawan Bintang Pelajar sebagai pihak yang terkait dalam pengelolaan sistem informasi.

Kuesioner ini didesain dalam format pilihan ganda, yang terdiri dari 5 (lima) pertanyaan yang bernilai bisnis dan 5 (lima) pertanyaan yang kualitas teknik, responden dapat memilih salah satu jawaban yang dianggap dapat mewakili kondisi yang sebenarnya di lapangan dengan memberikan tanda (V) pada kolom yang tersedia.

Untuk kebutuhan di atas mohon kiranya Bapak/Ibu sebagai responden dapat memberikan pilihan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner ini untuk kemudian dapat diolah dalam penelitian skripsi ini dan jawaban tersebut akan dijamin kerahasiaannya.

Terimakasih


(5)

clxxiii

No Pertanyaan (Nilai Bisnis)

Tingkat kepuasan

Kurang

sekali Kurang Cukup Puas

Sangat Puas 1 Apakah Anda merasa

puas dengan Sistem Informasi Kurikulum yang ada saat ini? 2 Bagaimana menurut

Anda terkait dengan ketersediaan data pada Sistem Informasi

Kurikulum yang saat ini digunakan?

3 Apakah menurut Anda Sistem Informasi

Kurikulum saat ini sudah mudah untuk digunakan, seperti tidak terlalu kompleksnya menu-menu yang ada? 4 Bagaimana menurut

Anda kemampuan Sistem Informasi Kurikulum dalam membantu

menyelesaikan pekerjaan Anda?

5 Bagaimana menurut Anda tingkat laporan yang dihasikan oleh Sistem Informasi Kurikulum yang digunakan saat ini?


(6)

clxxiv Aplikasi Sistem Informasi Kurikulum

Responden : Divisi Akademik

No Pertanyaan (Kualitas Teknis)

Tingkat kepuasan

Kurang

sekali Kurang Cukup Puas

Sangat Puas 1 Bagaimana menurut

Anda tingkat kemudahan dalam memahami aplikasi Sistem Informasi Kurikulum ini? 2 Bagaimana menurut

Anda dukungan komputer terhadap Sistem Informasi

Kurikulum yang ada saat ini?

3 Bagaimana menurut Anda kecepatan proses komputer yang

mendukung Sistem Informasi Kurikulum? 4 Bagaimana menurut

Anda kualitas sumber daya pengguna Sistem Informasi Kurikulum? 5 Bagaimana menurut

Anda frekuensi penggunaan Sistem Informasi Kurikulum saat ini?