Analisis Koefisien Rembesan Saluran Irigasi Pada Tanah Andepts Dalam Skala Laboratorium

ABSTRAK

SITI AISYAH RITONGA: Analisis koefisien rembesan saluran irigasi pada tanah
andepts dalam skala laboratorium, dibimbing oleh SUMONO dan ACHWIL
PUTRA MUNIR.
Pengukuran rembesan dilapangan dengan menghitung selisih antara
kehilangan air dan evapotranspirasi ditambah perkolasi. Dilapangan sulit untuk
dilakukan pengukuran rembesan langsung. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis nilai koefisien rembesan saluran irigasi pada tanah andepts dalam
skala laboratorium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien rembesan berkisar antar
60082,56 mm/hari sampai 65059,2 mm/hari yang menunjukkan tanah pada skala
laboratorium belum mantap sehingga perlu dilakukan pemantapan yang lebih
lama lagi mendekati kondisi lapangan. Garis aliran rembesan yang membentuk
lengkung yang cukup besar dan lebih banyak langsung jatuh kebawah yang
menunjukkan bahwa tanah memiliki nilai porositas yang tinggi, sehingga perlu
dilakukan pemadatan dan pemantapan tanah yang lebih lama untuk mencapai
tingkat kemantapan yang tinggi.
Kata Kunci: Debit Rembesan, Koefisien Rembesan, Garis Aliran Rembesan.

ABSTRACT


SITI AISYAH RITONGA : Analyze the seepage coefficient of irrigation flow on the
soil Andepts in laboratory scale, suvervised by SUMONO and ACHWIL PUTRA
MUNIR
The measuring of seepage on the field by counting the difference between
the cost of water and evapotranspiration is plus percolation. It is difficult to
measure the seepage directly on the field. This research done to analyze the
seepage coefficient of irrigation flow on the soil Andepts in laboratory scale. The
research output shows the number of coefficient of seepage is about 60082,56 –
65059,2. It means that the soil of the laboratory scale is not good yet. The current
line of seepage forms curve wich is huge enough and more and falls down
directly. It means that the soil has a high prosity number.
Keyword : coefficient of seepage, The current line of seepage

Universitas Sumatera Utara