Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe
BAB II
PT.TELKOM KABUPATEN KARO KECAMATAN
KABANJAHE
A. Sejarah Ringkas Telkom
Sejarah bakal berdirinya TELKOM berawal dari Repelita V, dimana
pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi,
karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor
lainnya.
Selain
itu
penyelenggaraan
telekomunikasi
membutuhkan
manajemen yang profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk
perusahaan. Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No 25 tahun 1991,
maka bentuk perusahaan umum (perum) dialihkan menjadi perusahaan
persero, sebagaimana dimaksudkan dalam undang-undang No 9 tahun 1989.
sejak itu berdirilah perseroan (persero) Telekomunikasi Indonesia atau
Telkom.
Mengantisipasi era globalisasi, seperti ditetapkannya perdagangan
bebas baik internasional maupun regional, maka Telkom pada tahun 1995
melaksanakan tiga program besar secara stimultan. Program-program
tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan kerja sama operasi (KSO)
dan persiapan Go Publik / Internasional atau dikenal dengan Initial Public
Offering. Restrukrurisasi internal meliputi bidang usaha sekaligus
pengorganisasiannya. Bidang usaha Telkom dibagi tiga, yaitu bidang usaha
utama, bidang usaha terkait, dan bidang usaha pendukung. Bidang usaha
utamanya adalah menyelenggarakan jasa telepon lokal dan jarak jauh dalam
negeri, sedangkan usaha terkait termasuk Sistem Telepon Bergerak Seluler
(STBS), sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT dan
jasa nilai tambah tertentu.
Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan Telkom dan ada
juga yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui usaha
patungan, sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha yang
tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi, namun
keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait.
Bidang pendukung dimaksud adalah pelatihan, sistem informasi, atelir,
property, riset teknologi dan informasi.
Untuk menampung bidang-bidang usaha tersebut, maka sejak 1 juli
1995 telkom telah menghapuskan struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi
(Witel) dan secara defacto meresmikan dimulainya era divisi, sebagai
pengganti Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh tujuh Divisi Regional
dan Divisi Network. Divisi Regional jasa telekomunikasi di wilayahnya
masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa
telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan
transmisi jalur utama nasional.
Sampai dengan tahun 1995 jasa-jasa Telekomunikasi yang sudah
beroprasi meliputi jasa telepon dalam negeri temasuk penyediaan telepon
umum baik koin maupun kartu, jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit
seperti jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom
dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi dan jasa
lainnya seperti VSAT, email, calling cards, telex, telegram, dan faksimili.
Divisi regional Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai
berikut:
a. Divisi Regional I, Sumatera
b. Divisi Regional II, Jakarta dan Sekitarnya
c. Divisi Regional III, Jawa Barat
d. Divisi Regioanl IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
e. Divisi Regional V, Jawa Timur
f. Divisi Regional VI, Kalimantan
g. Divisi Regional VII, Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi,
Bali, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya.
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang
terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat
investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan
divisi lainnya) serta mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah.
Sedangkan divisi-divisi pendukung terdiri dari Divisi Pelatihan, Divisi
Properti, dan Divisi Sistem Informasi. Beralihnya kebijakan sentralisasi ke
kebijakan dekonsentrasi dan desentralisasi kewenangan, maka struktur dan
fungsi kantor pusat juga mengalami perubahan. Berdasarkan organisasi
Divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi kantor perusahaan, dan
semula sebagai pusat investasi disederhanakan menjadi pusat biaya (Cost
Center). Berlakunya kebijakan dekonsentrasi menjadikan jumlah sumber
daya manusia kantor perusahaan yang menjadi lebih sedikit.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan, karena struktur organisasi akan memberikan gambaran dan
penjelasan tentang batasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari
setiap pemegang jabatan sehingga akan jelas pembagian tugas dari setiap
jabatan. Hal ini dimaksudkan agar kesimpang kesiuran dalam pelaksanaan
aktivitas di perusahaan dapat dihindari. Dengan demikian struktur
organisasi yang jelas di dalam suatu perusahaan akan membuat pelaksanaan
tugas atau pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar.
Kegunaan dari struktur organisasi adalah :
1. Mempermudah pelaksanaan kerja
2. Membagi kegiatan kerja yang khusus pada tiap-tiap bagian
3. Mempermudah pelaksanaan tugas-tugas rutin
4. Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan
5. Mencegah adanya penumpukan pekerjaan pada suatu bagian saja
6. Pengaturan pembagian tugas-tugas rutin
7. Mempermudah kerjasama dalam penyelesaian suatu pekerjaan sesuai
rencana
Dalam membuat struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan
organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien
dan efektif. Demikian juga halnya dengan PT.Telkom Kabupaten Karo
Kecamatan Kabanjahe, untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dan
mengantisipasi tantangan dan peluang bisnis yang semakin bersaing, maka
perlu dibentuk struktur organisasi yang tepat.
Ciri-ciri struktur organisasi adalah :
a. Tugasnya tertentu dan jangka waktunya terbatas
b. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif
c. Hal dan tanggung jawab semua anggota semua sama
Berikut adalah gambar struktur Organisasi Kantor Daerah Pelayanan
Telekomunikasi.
C. Job Description
Uraian tugas menerangkan perincian dari tugas dan wewenang dari
setiap pegawai yang membangun struktur organisasi pada PT.Telkom
1. GM DATEL (General Manager Daerah Telekomunikasi)
Memastikan terlaksananya seluruh kegiatan delivery channel untuk
personalcustomer dan cluster 4 dan pengelolaan infrastruktur access
network telekomunikasi di KANDATEl, melalui pengelolaan fungsifungsi Fixed Phone Sales, Data & VAS Sales, Customer Care, Network
Operation, Network Maintance, Business Performance, dan General
Support sehingga mencapai target bisnis yang telah ditetapkan guna
mempertahankan dan meningkatkan sustainable growth dan keunggulan
kompetitif perusahaan.
2. SEKRETARIAT
Bertanggung jawab kepada General Manager daerah Telekomunikasi
(GM DATEL), dan menyelenggarakan dan memonitor kegiatan yang
berkaitan dengan kesekretariatan, tata usaha perkantoran, serta berkaitan
dengan hukum dan perikatan.
3. MANAGER BUSINESS PERFORMANCE
Memastikan tercapainya sasaran pengelolaan kegiatan Business
Performance, Fraud Management, Quality Management dan Special
Partnership berjalan dengan baik dalam mendukung strategi DATEL,
guna mempertahankan dan meningkatkan sustainable growth dan
keunggulan kompetitif perusahaan dengan mendaya gunakan sumber
daya perusahaan melalui implementasi pengelolaan dan pencapaian
kinerja bisnis yang excellence.
4. MANAGER ACCESS NETWORK MAINTANCE
Memastikan tersedianya jaringan akses pada kualitas dan kuantitas yang
dibutuhkan
untuk
mendukung
strategi
unit
bisnis
melalui
pengembangan, pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan kualitas
jaringan akses, pengelolaan validitas data jaringan akses, dan
penyediaan alat kerja dan alat ukur jaringan akses sesuai standart yang
ditetapkan.
5. MANAGER ACCESS NETWORK OPERATION
Memastikan pendayagunaan seluruh potensi jaringan pelanggan melalui
penyelenggaraan pasang baru/mutasi, perbaikan gangguan serta
pengelolaan technik access support, anggaran dan material secara
optimal sehingga target kepuasan pelanggan serta target indikator
performansi dan kehandalan jaringan dapat dicapai.
6. MANAGER SALES DAN DATA
Memastikan efektivitas penjualan (sales) dan promosi penjualan untuk
meningkatkan jumlah pelanggan produk data, internet dan content VAS.
7. MANAGER GENERAL SUPPORT
Memastikan pengelolaan fungsi General Support Kandatel sebagai
pendukung operasional kandatel yang efektif dan efisien melalui
penyediaan kebutuhan material (logistik), akurasi database assets,
pengamanan assets, kesekretariatan, dan meningkatkan citra perusahaan
dengan program kemitraan dan bina lingkungan, semuanya sejalan
dengan strategi Kandatel yang sesuai dengan kaidah etika bisnis dan
Good Corporate Governance.
8. MANAGER SALES FIXED PHONE
Memastikan efektifitas penjualan (sales) dan promosi penjualan untuk
meningkatkan jumlah pelanggan produk Fixed Phone (Wireline &
Wireless)
9. MANAGER CUSTOMER CARE
Memastikan
tercapainya
pemeliharaan
kepuasan
dan
loyalitas
pelanggan konsumer/retail di Datel melalui pengelolaan fungsi
Customer Care yang excelence baik yang berbasis Fixed Line, Fixed
Wireline, Data maupun Value Added Service guna mempertahankan
dan meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan keunggulan
kompetitif perusahaan melalui pendayagunaan sumber daya perusahaan.
D. Jaringan Usaha
Jasa Telekomunikasi yang disediakan Telkom berdasarkan UndangUndang nomor 9 tahun 1989 dibagi dalam dua kelompok yaitu jasa
telekomunikasi dasar dan bukan dasar. Pengelompokan ini pun belum
dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi telekomunikasi dan
informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama layanan Telkom yang
dikenal masyarakat adalah menyediakan PSTN (Public Switch Telephone
Network) dan untuk masa mendatang akan beralih ke bisnis informasi dan
telekomunikasi.
Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroprasi sampai tahun 1995
meliputi
jasa
telepon
dalam
negeri,
jasa
interkoneksi
dengan
penyelenggaraan lain jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit dan jasa
lainnya. jasa telepon dalam negeri merupakan kegiatan usaha Telkom yang
memberikan pendapatan besar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi
biaya pasang, biaya abodemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian
telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Kontribusi pendapatan
terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon
negeri ini juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun
koin. Disamping memperoleh pendapatan dari pelanggan untuk jasa
telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi
dari penyelenggaraan telekomunikasi lainnya, yakni dari penyelenggaraan
telekomunikasi internasional dan
STBS
(Sistem
Telepon
Bergerak
Seluler).
Pendapatan interkoneksi di antaranya di peroleh Satelindo. selain
pendapatan
interkoneksi,
Telkom
juga
berpartisipasi
dalam
penyelenggaraan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi
hasil. sementara itu penyewaan transponder Satelit Palapa, mulai tahun
1996 akan beralih ke Satelindo. Namun Telkom terus melanjutkan jasa
penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom-1 dan
pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem
satelit komunikasi.
Mulai tahun 2001 kegiatan usaha produk jasa infocom untuk
menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang
informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan
PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Internet
and service net.
Phone (P) Netuntuk layanan berbasis telepon yang meliputi :
layanan dasar telephony, jasa tambah (value added service) atau VAS.
Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi
:Seluler, Cordless and Global Mobile
Personal
Comunication
Service by Satelite (GMPCS). View (V)Netuntuk layanan visual yang
memiliki fasilitas konten, seperti Video On Demand (VOD), Direct
Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV Broadcast. Internet (I)
Net untuk layanan data dan layanan yang berbasis internet protocol,
meliputi : akses (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat
permanen (dedicatet) maupun berbasis switch (PSDN : Paket Switch Data
Network). Service (S)Netuntuk service yang bersifat pelayanan kepada
pelanggan, meliputi bisnis koperasi, Overseas, Call Center, Billing,
Costumer Care dan excess capacity (workforce, circuit, dan transponder).
E. Kinerja Usaha Terkini
Adapun kinerja usaha PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan
Kabanjahe adalah sebagai berikut :
1. Telkom sambut baik kehadiran operator baru SLI
2. Telkom membantu enam buah server untuk validasi dan tabulasi
nasional KPU
3. Telkom luncurkan speedy beda kecepatan
4. Telkom dan telkom malaysia berhad jalin kerja sama untuk kembangkan
bisnis internasional
5. Telkom bantu komunikasi di lembaga permasyarakatan
6. Kinerja layanan jaringan tetap mobilitas terbatas
7. Kinerja layanan jaringan tetap sambungan internasional
8. Kinerja layanan telepon tetap lokal
9. Telkom kembali raih penghargaan bergengsi yaitu Gold Award kepada
Plasa Telkom
10. Laporan pencapaian standar kualitas layanan jasa telepon dasar pada
jaringan SLJJ
F. Rencana Usaha
Adapun rencana usaha yang dilakukan oleh PT.Telkom adalah
sebagai berikut :
1. PT.Telkom mengincar pendapatan call center dari anak usahanya, PT
Infomedia Nusantara, naik 16% dibandingkan target pendapatan tahun
lalu yang sebesar 900 miliar, kedepannya Telkom akan menjadikan call
center ini menjadi one stop service, dimana dengan hanya menelpon call
center Telkom, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi yang
ada.
2. Target harga saham PT.Telkom untuk 12 bulan kedepan Rp 7.250 per
unit. Proyeksi ini berdasarkan kinerja Telkom yang tumbuh signifikan
beberapa tahun yang lalu.
3. PT.Telkom mengoptimalkan kualitas jaringan dan layanan untuk
mencapai
jumlah pelanggan yang ditargetkan sebanyak 16,5 juta.
4. PT. Telkom berencana menambah kualitas layanan dan jaringan, dan
program layanan lainnya.
5. PT.Telkom berencana meningkatkan 3 sampai 4 juta pelanggan,
sementara itu untuk lini bisnis global system for mobile communication
(GSM), Telkom berharap dapat meraih sekitar 50% pertumbuhan
pelanggan.
PT.TELKOM KABUPATEN KARO KECAMATAN
KABANJAHE
A. Sejarah Ringkas Telkom
Sejarah bakal berdirinya TELKOM berawal dari Repelita V, dimana
pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi,
karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor
lainnya.
Selain
itu
penyelenggaraan
telekomunikasi
membutuhkan
manajemen yang profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk
perusahaan. Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No 25 tahun 1991,
maka bentuk perusahaan umum (perum) dialihkan menjadi perusahaan
persero, sebagaimana dimaksudkan dalam undang-undang No 9 tahun 1989.
sejak itu berdirilah perseroan (persero) Telekomunikasi Indonesia atau
Telkom.
Mengantisipasi era globalisasi, seperti ditetapkannya perdagangan
bebas baik internasional maupun regional, maka Telkom pada tahun 1995
melaksanakan tiga program besar secara stimultan. Program-program
tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan kerja sama operasi (KSO)
dan persiapan Go Publik / Internasional atau dikenal dengan Initial Public
Offering. Restrukrurisasi internal meliputi bidang usaha sekaligus
pengorganisasiannya. Bidang usaha Telkom dibagi tiga, yaitu bidang usaha
utama, bidang usaha terkait, dan bidang usaha pendukung. Bidang usaha
utamanya adalah menyelenggarakan jasa telepon lokal dan jarak jauh dalam
negeri, sedangkan usaha terkait termasuk Sistem Telepon Bergerak Seluler
(STBS), sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT dan
jasa nilai tambah tertentu.
Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan Telkom dan ada
juga yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui usaha
patungan, sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha yang
tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi, namun
keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait.
Bidang pendukung dimaksud adalah pelatihan, sistem informasi, atelir,
property, riset teknologi dan informasi.
Untuk menampung bidang-bidang usaha tersebut, maka sejak 1 juli
1995 telkom telah menghapuskan struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi
(Witel) dan secara defacto meresmikan dimulainya era divisi, sebagai
pengganti Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh tujuh Divisi Regional
dan Divisi Network. Divisi Regional jasa telekomunikasi di wilayahnya
masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa
telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan
transmisi jalur utama nasional.
Sampai dengan tahun 1995 jasa-jasa Telekomunikasi yang sudah
beroprasi meliputi jasa telepon dalam negeri temasuk penyediaan telepon
umum baik koin maupun kartu, jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit
seperti jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom
dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi dan jasa
lainnya seperti VSAT, email, calling cards, telex, telegram, dan faksimili.
Divisi regional Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai
berikut:
a. Divisi Regional I, Sumatera
b. Divisi Regional II, Jakarta dan Sekitarnya
c. Divisi Regional III, Jawa Barat
d. Divisi Regioanl IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
e. Divisi Regional V, Jawa Timur
f. Divisi Regional VI, Kalimantan
g. Divisi Regional VII, Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi,
Bali, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya.
Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang
terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat
investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan
divisi lainnya) serta mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah.
Sedangkan divisi-divisi pendukung terdiri dari Divisi Pelatihan, Divisi
Properti, dan Divisi Sistem Informasi. Beralihnya kebijakan sentralisasi ke
kebijakan dekonsentrasi dan desentralisasi kewenangan, maka struktur dan
fungsi kantor pusat juga mengalami perubahan. Berdasarkan organisasi
Divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi kantor perusahaan, dan
semula sebagai pusat investasi disederhanakan menjadi pusat biaya (Cost
Center). Berlakunya kebijakan dekonsentrasi menjadikan jumlah sumber
daya manusia kantor perusahaan yang menjadi lebih sedikit.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan, karena struktur organisasi akan memberikan gambaran dan
penjelasan tentang batasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari
setiap pemegang jabatan sehingga akan jelas pembagian tugas dari setiap
jabatan. Hal ini dimaksudkan agar kesimpang kesiuran dalam pelaksanaan
aktivitas di perusahaan dapat dihindari. Dengan demikian struktur
organisasi yang jelas di dalam suatu perusahaan akan membuat pelaksanaan
tugas atau pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar.
Kegunaan dari struktur organisasi adalah :
1. Mempermudah pelaksanaan kerja
2. Membagi kegiatan kerja yang khusus pada tiap-tiap bagian
3. Mempermudah pelaksanaan tugas-tugas rutin
4. Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan
5. Mencegah adanya penumpukan pekerjaan pada suatu bagian saja
6. Pengaturan pembagian tugas-tugas rutin
7. Mempermudah kerjasama dalam penyelesaian suatu pekerjaan sesuai
rencana
Dalam membuat struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan
organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien
dan efektif. Demikian juga halnya dengan PT.Telkom Kabupaten Karo
Kecamatan Kabanjahe, untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dan
mengantisipasi tantangan dan peluang bisnis yang semakin bersaing, maka
perlu dibentuk struktur organisasi yang tepat.
Ciri-ciri struktur organisasi adalah :
a. Tugasnya tertentu dan jangka waktunya terbatas
b. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif
c. Hal dan tanggung jawab semua anggota semua sama
Berikut adalah gambar struktur Organisasi Kantor Daerah Pelayanan
Telekomunikasi.
C. Job Description
Uraian tugas menerangkan perincian dari tugas dan wewenang dari
setiap pegawai yang membangun struktur organisasi pada PT.Telkom
1. GM DATEL (General Manager Daerah Telekomunikasi)
Memastikan terlaksananya seluruh kegiatan delivery channel untuk
personalcustomer dan cluster 4 dan pengelolaan infrastruktur access
network telekomunikasi di KANDATEl, melalui pengelolaan fungsifungsi Fixed Phone Sales, Data & VAS Sales, Customer Care, Network
Operation, Network Maintance, Business Performance, dan General
Support sehingga mencapai target bisnis yang telah ditetapkan guna
mempertahankan dan meningkatkan sustainable growth dan keunggulan
kompetitif perusahaan.
2. SEKRETARIAT
Bertanggung jawab kepada General Manager daerah Telekomunikasi
(GM DATEL), dan menyelenggarakan dan memonitor kegiatan yang
berkaitan dengan kesekretariatan, tata usaha perkantoran, serta berkaitan
dengan hukum dan perikatan.
3. MANAGER BUSINESS PERFORMANCE
Memastikan tercapainya sasaran pengelolaan kegiatan Business
Performance, Fraud Management, Quality Management dan Special
Partnership berjalan dengan baik dalam mendukung strategi DATEL,
guna mempertahankan dan meningkatkan sustainable growth dan
keunggulan kompetitif perusahaan dengan mendaya gunakan sumber
daya perusahaan melalui implementasi pengelolaan dan pencapaian
kinerja bisnis yang excellence.
4. MANAGER ACCESS NETWORK MAINTANCE
Memastikan tersedianya jaringan akses pada kualitas dan kuantitas yang
dibutuhkan
untuk
mendukung
strategi
unit
bisnis
melalui
pengembangan, pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan kualitas
jaringan akses, pengelolaan validitas data jaringan akses, dan
penyediaan alat kerja dan alat ukur jaringan akses sesuai standart yang
ditetapkan.
5. MANAGER ACCESS NETWORK OPERATION
Memastikan pendayagunaan seluruh potensi jaringan pelanggan melalui
penyelenggaraan pasang baru/mutasi, perbaikan gangguan serta
pengelolaan technik access support, anggaran dan material secara
optimal sehingga target kepuasan pelanggan serta target indikator
performansi dan kehandalan jaringan dapat dicapai.
6. MANAGER SALES DAN DATA
Memastikan efektivitas penjualan (sales) dan promosi penjualan untuk
meningkatkan jumlah pelanggan produk data, internet dan content VAS.
7. MANAGER GENERAL SUPPORT
Memastikan pengelolaan fungsi General Support Kandatel sebagai
pendukung operasional kandatel yang efektif dan efisien melalui
penyediaan kebutuhan material (logistik), akurasi database assets,
pengamanan assets, kesekretariatan, dan meningkatkan citra perusahaan
dengan program kemitraan dan bina lingkungan, semuanya sejalan
dengan strategi Kandatel yang sesuai dengan kaidah etika bisnis dan
Good Corporate Governance.
8. MANAGER SALES FIXED PHONE
Memastikan efektifitas penjualan (sales) dan promosi penjualan untuk
meningkatkan jumlah pelanggan produk Fixed Phone (Wireline &
Wireless)
9. MANAGER CUSTOMER CARE
Memastikan
tercapainya
pemeliharaan
kepuasan
dan
loyalitas
pelanggan konsumer/retail di Datel melalui pengelolaan fungsi
Customer Care yang excelence baik yang berbasis Fixed Line, Fixed
Wireline, Data maupun Value Added Service guna mempertahankan
dan meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan keunggulan
kompetitif perusahaan melalui pendayagunaan sumber daya perusahaan.
D. Jaringan Usaha
Jasa Telekomunikasi yang disediakan Telkom berdasarkan UndangUndang nomor 9 tahun 1989 dibagi dalam dua kelompok yaitu jasa
telekomunikasi dasar dan bukan dasar. Pengelompokan ini pun belum
dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi telekomunikasi dan
informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama layanan Telkom yang
dikenal masyarakat adalah menyediakan PSTN (Public Switch Telephone
Network) dan untuk masa mendatang akan beralih ke bisnis informasi dan
telekomunikasi.
Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroprasi sampai tahun 1995
meliputi
jasa
telepon
dalam
negeri,
jasa
interkoneksi
dengan
penyelenggaraan lain jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit dan jasa
lainnya. jasa telepon dalam negeri merupakan kegiatan usaha Telkom yang
memberikan pendapatan besar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi
biaya pasang, biaya abodemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian
telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Kontribusi pendapatan
terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon
negeri ini juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun
koin. Disamping memperoleh pendapatan dari pelanggan untuk jasa
telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi
dari penyelenggaraan telekomunikasi lainnya, yakni dari penyelenggaraan
telekomunikasi internasional dan
STBS
(Sistem
Telepon
Bergerak
Seluler).
Pendapatan interkoneksi di antaranya di peroleh Satelindo. selain
pendapatan
interkoneksi,
Telkom
juga
berpartisipasi
dalam
penyelenggaraan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi
hasil. sementara itu penyewaan transponder Satelit Palapa, mulai tahun
1996 akan beralih ke Satelindo. Namun Telkom terus melanjutkan jasa
penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom-1 dan
pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem
satelit komunikasi.
Mulai tahun 2001 kegiatan usaha produk jasa infocom untuk
menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang
informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan
PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Internet
and service net.
Phone (P) Netuntuk layanan berbasis telepon yang meliputi :
layanan dasar telephony, jasa tambah (value added service) atau VAS.
Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi
:Seluler, Cordless and Global Mobile
Personal
Comunication
Service by Satelite (GMPCS). View (V)Netuntuk layanan visual yang
memiliki fasilitas konten, seperti Video On Demand (VOD), Direct
Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV Broadcast. Internet (I)
Net untuk layanan data dan layanan yang berbasis internet protocol,
meliputi : akses (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat
permanen (dedicatet) maupun berbasis switch (PSDN : Paket Switch Data
Network). Service (S)Netuntuk service yang bersifat pelayanan kepada
pelanggan, meliputi bisnis koperasi, Overseas, Call Center, Billing,
Costumer Care dan excess capacity (workforce, circuit, dan transponder).
E. Kinerja Usaha Terkini
Adapun kinerja usaha PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan
Kabanjahe adalah sebagai berikut :
1. Telkom sambut baik kehadiran operator baru SLI
2. Telkom membantu enam buah server untuk validasi dan tabulasi
nasional KPU
3. Telkom luncurkan speedy beda kecepatan
4. Telkom dan telkom malaysia berhad jalin kerja sama untuk kembangkan
bisnis internasional
5. Telkom bantu komunikasi di lembaga permasyarakatan
6. Kinerja layanan jaringan tetap mobilitas terbatas
7. Kinerja layanan jaringan tetap sambungan internasional
8. Kinerja layanan telepon tetap lokal
9. Telkom kembali raih penghargaan bergengsi yaitu Gold Award kepada
Plasa Telkom
10. Laporan pencapaian standar kualitas layanan jasa telepon dasar pada
jaringan SLJJ
F. Rencana Usaha
Adapun rencana usaha yang dilakukan oleh PT.Telkom adalah
sebagai berikut :
1. PT.Telkom mengincar pendapatan call center dari anak usahanya, PT
Infomedia Nusantara, naik 16% dibandingkan target pendapatan tahun
lalu yang sebesar 900 miliar, kedepannya Telkom akan menjadikan call
center ini menjadi one stop service, dimana dengan hanya menelpon call
center Telkom, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi yang
ada.
2. Target harga saham PT.Telkom untuk 12 bulan kedepan Rp 7.250 per
unit. Proyeksi ini berdasarkan kinerja Telkom yang tumbuh signifikan
beberapa tahun yang lalu.
3. PT.Telkom mengoptimalkan kualitas jaringan dan layanan untuk
mencapai
jumlah pelanggan yang ditargetkan sebanyak 16,5 juta.
4. PT. Telkom berencana menambah kualitas layanan dan jaringan, dan
program layanan lainnya.
5. PT.Telkom berencana meningkatkan 3 sampai 4 juta pelanggan,
sementara itu untuk lini bisnis global system for mobile communication
(GSM), Telkom berharap dapat meraih sekitar 50% pertumbuhan
pelanggan.