Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARANKAS PADA PT.TELKOM KABUPATEN KARO

KECAMATAN KABANJAHE

Oleh:

ARIF FAHRUDIN GINTING 122102062

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ARIF FAHRUDIN GINTING

NIM : 122102062

JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN KAS PADA PT.TELKOM KABUPATEN KARO KECAMATAN KABANJAHE

Tanggal : 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP. 19760705 200212 1 002 (Iskandar Muda, SE, M.Si,Ak)

Tanggal : 2015 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi

NIP.19511114 198203 1 002

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA)

Tanggal : 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ARIF FAHRUDIN GINTING

NIM : 122102062

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT.TELKOM KABUPATEN KARO KECAMATAN KABANJAHE

MEDAN, 2015

NIM.122102062


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran kas Pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe”. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs.Rustam, M.Si, Ak, CA selaku ketua program studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si. Ak selaku dosen pembimbing yangtelah bersedia meluangkan waktu dan fikirannya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. GM KANDATEL PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe dan para pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(5)

5. Ucapan teristimewa untuk Kedua Orang Tua dan Kedua Abang Saya (Ayahanda Sinar Ginting S.Pd, Ibunda Tiralam Ritonga S.Pdserta Kedua Abang saya ) yang telah memberikan semangat dan dukungan semangat dan doa yang tak pernah henti-hentinya sampai akhirnya penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan.

6. Seluruh keluarga besar saya yang senantiasa mendukung penulis baik moril maupun materil.

7. Buat teman teman seperjuanganku Dicky Surya Diputra, Mhd AdeFirman Nst, Ahmad Sadik Hasibuan, Muhammad Emir Arifin, Fajrul Ramadhan, dan Seluruh teman teman saya khususnya DIII Akuntansi Grup B yang sudah berjuang bersama ketika mencari dosen pembimbing dan akhirnya bisa Acc Tugas Akhir.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkansarandan kritik yangmembangun dari semua pihak yang lebih berpengalamandemi kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terima kasih.

Medan, Juli 2015 Penulis

Nim :122102062 Arif Fahrudin Ginting


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : PT.TELKOM KABUPATEN KARO KECAMATAN KABANJAHE... 8

A.Sejarah Ringkas Telkom ... 8

B. Struktur Organisasi ... 11

C.Job Description ... 14

D.Jaringan Usaha ... 16

E. Kinerja Usaha Terkini ... 18


(7)

BAB III :SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT.TELKOM

KABUPATEN KARO KECAMATAN KABANJAHE ... 21

A.Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 21

B. Sumber-Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe ... 26

C.Hubungan Sistem Akuntansi Dengan Pengawasan Internal ... 31

D.Pengawasan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe ... 32

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39


(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman


(9)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini peningkatan persaingan dalam dunia usaha semakin pesat. Sejalan dengan itu maka sifat dan bentuk perusahaan juga mengalami perkembangan yang terpengaruh dengan tata cara sosial ekonomi. Dengan meninjau keadaan tersebut apabila perusahaan menggunakan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan memberikan informasi penting dalam mengambil keputusan dan mengadakan ramalan tentang masa depan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar dimasa yang akan datang.

Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang dapat membantu pemilik perusahaan dan pihak manajemen dalam rangka mengendalikan aktifitas-aktifitas perusahaan terhadap rencana yang telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga rencana perusahaan tersebut dapat berjalan lebih lancar secara efisien dan efektif serta terarah. Sistem tersebut tidak sama untuk setiap perusahaan, tergantung pada besar kecilnya perusahaan serta kebutuhannya. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik, maka penerimaan dan pengeluaran kas harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan menyusun anggaran kas terlebih dahulu pada awal periode, maka perusahaan akan mempunyai pedoman untuk menentukan jumlah kas yang


(12)

akan diterima dan yang akan keluar selama periode tersebut. Selain itu bagi perusahaan sendiri, penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan sangat membantu dalam memberikan informasi penting dalam pengambilan keputusan serta kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas sehingga perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang cukup besar di masa yang akan datang.

Sistem akuntansi yang memadai dalam suatu perusahaan khususnya yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas dapat mencegah kemungkinan terjadinya pihak-pihak tertentu seperti penyelewengan, penggelapan, penipuan, penyalahgunaan terhadap prosedur-prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Sistem akuntansi merupakan masalah yang luas dan mencakup seluruh aktifitas perusahaan. Dengan demikian penulis mengambil judul "Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT.TELKOM Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe".

B. Rumusan Masalah

Tujuan umum dari pendiri suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Untuk itu diperlukan adanya sistem akuntansi yang memadai untuk mencegah atau memperkecil kemungkinan penyalahgunaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

Adapun masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimanakah penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe?


(13)

2. Apakah penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada pt.telkom kabupaten karo kecamatan kabanjahe dapat mencegah kemungkinan terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan kas pada perusahaan?

3. Apakah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan melakukan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas telah diterapkan secara efektif dan efisien oleh perusahaan.

b. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan dan pelaksanaan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah sebagai berikut : a. Bagi Penulis

Untuk memperoleh pengetahuan mengenai sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, serta meningkatkan kemampuan menganalisa masalah khususnya dalam hal sistem penerimaan dan pengeluaran kas.


(14)

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan perbaikan bagi perusahaan terutama dalam penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran. c. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dan sebagai bahan pembanding dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.

1. Jadwal Survey / Observasi

Penelitian dilakukan di PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe Jln. Mariam Ginting No. 32 Kabanjahe. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

MEI 2015

JUNI 2015

JULI 2015


(15)

IV I II III IV I 1 Pengesahan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

MEI 2015

JUNI 2015

JULI 2015 IV I II III IV I 2 Pengesahan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Pengajuan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat sistematika pembahasan dalam 4 (empat) bab, dimana setiap bab saling bersangkutan ke bab selanjutnya. Adapun rencana isi dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan dalam rencana penulisan akan


(16)

dijelaskan mengenai jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II :PT.TELKOM KABUPATEN KARO KECAMATAN KABANJAHE

Bab ini menjelaskan gambaran umum sejarah ringkas Telkom, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana usaha.

BAB III : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARANKAS PADA PT.TELKOM KABUPATEN KARO KECAMATAN KABANJAHE Bab ini akan menjelaskan mengenai topik penelitian penulis mengenai sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, dalam bab ini penulis akan menjelaskan pengertian sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe, hubungan sistem akuntansi dengan pengawasan internal, serta pengawasan internal penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamaran Kabanjahe

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikan kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya


(17)

dan juga beberapa saran sebagai bahan masukan dalam mengelola penerimaan dan pengeluaran kas dimasa yang akan datang.


(18)

BAB II

PT.TELKOM KABUPATEN KARO KECAMATAN KABANJAHE

A. Sejarah Ringkas Telkom

Sejarah bakal berdirinya TELKOM berawal dari Repelita V, dimana pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain itu penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No 25 tahun 1991, maka bentuk perusahaan umum (perum) dialihkan menjadi perusahaan persero, sebagaimana dimaksudkan dalam undang-undang No 9 tahun 1989. sejak itu berdirilah perseroan (persero) Telekomunikasi Indonesia atau Telkom.

Mengantisipasi era globalisasi, seperti ditetapkannya perdagangan bebas baik internasional maupun regional, maka Telkom pada tahun 1995 melaksanakan tiga program besar secara stimultan. Program-program tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan kerja sama operasi (KSO) dan persiapan Go Publik / Internasional atau dikenal dengan Initial Public Offering. Restrukrurisasi internal meliputi bidang usaha sekaligus pengorganisasiannya. Bidang usaha Telkom dibagi tiga, yaitu bidang usaha utama, bidang usaha terkait, dan bidang usaha pendukung. Bidang usaha


(19)

utamanya adalah menyelenggarakan jasa telepon lokal dan jarak jauh dalam negeri, sedangkan usaha terkait termasuk Sistem Telepon Bergerak Seluler (STBS), sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit, VSAT dan jasa nilai tambah tertentu.

Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan Telkom dan ada juga yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui usaha patungan, sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi, namun keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait. Bidang pendukung dimaksud adalah pelatihan, sistem informasi, atelir, property, riset teknologi dan informasi.

Untuk menampung bidang-bidang usaha tersebut, maka sejak 1 juli 1995 telkom telah menghapuskan struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (Witel) dan secara defacto meresmikan dimulainya era divisi, sebagai pengganti Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh tujuh Divisi Regional dan Divisi Network. Divisi Regional jasa telekomunikasi di wilayahnya masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

Sampai dengan tahun 1995 jasa-jasa Telekomunikasi yang sudah beroprasi meliputi jasa telepon dalam negeri temasuk penyediaan telepon umum baik koin maupun kartu, jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit seperti jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom


(20)

dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi dan jasa lainnya seperti VSAT, email, calling cards, telex, telegram, dan faksimili. Divisi regional Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut:

a. Divisi Regional I, Sumatera

b. Divisi Regional II, Jakarta dan Sekitarnya c. Divisi Regional III, Jawa Barat

d. Divisi Regioanl IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta e. Divisi Regional V, Jawa Timur

f. Divisi Regional VI, Kalimantan

g. Divisi Regional VII, Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya.

Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan divisi lainnya) serta mempunyai laporan keuangan internal yang terpisah. Sedangkan divisi-divisi pendukung terdiri dari Divisi Pelatihan, Divisi Properti, dan Divisi Sistem Informasi. Beralihnya kebijakan sentralisasi ke kebijakan dekonsentrasi dan desentralisasi kewenangan, maka struktur dan fungsi kantor pusat juga mengalami perubahan. Berdasarkan organisasi Divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi kantor perusahaan, dan semula sebagai pusat investasi disederhanakan menjadi pusat biaya (Cost


(21)

Center). Berlakunya kebijakan dekonsentrasi menjadikan jumlah sumber daya manusia kantor perusahaan yang menjadi lebih sedikit.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena struktur organisasi akan memberikan gambaran dan penjelasan tentang batasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap pemegang jabatan sehingga akan jelas pembagian tugas dari setiap jabatan. Hal ini dimaksudkan agar kesimpang kesiuran dalam pelaksanaan aktivitas di perusahaan dapat dihindari. Dengan demikian struktur organisasi yang jelas di dalam suatu perusahaan akan membuat pelaksanaan tugas atau pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar.

Kegunaan dari struktur organisasi adalah : 1. Mempermudah pelaksanaan kerja

2. Membagi kegiatan kerja yang khusus pada tiap-tiap bagian 3. Mempermudah pelaksanaan tugas-tugas rutin

4. Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan

5. Mencegah adanya penumpukan pekerjaan pada suatu bagian saja 6. Pengaturan pembagian tugas-tugas rutin

7. Mempermudah kerjasama dalam penyelesaian suatu pekerjaan sesuai rencana

Dalam membuat struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien


(22)

dan efektif. Demikian juga halnya dengan PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe, untuk meningkatkan kualitas pelayanannya dan mengantisipasi tantangan dan peluang bisnis yang semakin bersaing, maka perlu dibentuk struktur organisasi yang tepat.

Ciri-ciri struktur organisasi adalah :

a. Tugasnya tertentu dan jangka waktunya terbatas b. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif c. Hal dan tanggung jawab semua anggota semua sama

Berikut adalah gambar struktur Organisasi Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi.


(23)

(24)

C. Job Description

Uraian tugas menerangkan perincian dari tugas dan wewenang dari setiap pegawai yang membangun struktur organisasi pada PT.Telkom

1. GM DATEL (General Manager Daerah Telekomunikasi)

Memastikan terlaksananya seluruh kegiatan delivery channel untuk personalcustomer dan cluster 4 dan pengelolaan infrastruktur access network telekomunikasi di KANDATEl, melalui pengelolaan fungsi-fungsi Fixed Phone Sales, Data & VAS Sales, Customer Care, Network Operation, Network Maintance, Business Performance, dan General Support sehingga mencapai target bisnis yang telah ditetapkan guna mempertahankan dan meningkatkan sustainable growth dan keunggulan kompetitif perusahaan.

2. SEKRETARIAT

Bertanggung jawab kepada General Manager daerah Telekomunikasi (GM DATEL), dan menyelenggarakan dan memonitor kegiatan yang berkaitan dengan kesekretariatan, tata usaha perkantoran, serta berkaitan dengan hukum dan perikatan.

3. MANAGER BUSINESS PERFORMANCE

Memastikan tercapainya sasaran pengelolaan kegiatan Business Performance, Fraud Management, Quality Management dan Special Partnership berjalan dengan baik dalam mendukung strategi DATEL, guna mempertahankan dan meningkatkan sustainable growth dan keunggulan kompetitif perusahaan dengan mendaya gunakan sumber


(25)

daya perusahaan melalui implementasi pengelolaan dan pencapaian kinerja bisnis yang excellence.

4. MANAGER ACCESS NETWORK MAINTANCE

Memastikan tersedianya jaringan akses pada kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan untuk mendukung strategi unit bisnis melalui pengembangan, pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan kualitas jaringan akses, pengelolaan validitas data jaringan akses, dan penyediaan alat kerja dan alat ukur jaringan akses sesuai standart yang ditetapkan.

5. MANAGER ACCESS NETWORK OPERATION

Memastikan pendayagunaan seluruh potensi jaringan pelanggan melalui penyelenggaraan pasang baru/mutasi, perbaikan gangguan serta pengelolaan technik access support, anggaran dan material secara optimal sehingga target kepuasan pelanggan serta target indikator performansi dan kehandalan jaringan dapat dicapai.

6. MANAGER SALES DAN DATA

Memastikan efektivitas penjualan (sales) dan promosi penjualan untuk meningkatkan jumlah pelanggan produk data, internet dan content VAS. 7. MANAGER GENERAL SUPPORT

Memastikan pengelolaan fungsi General Support Kandatel sebagai pendukung operasional kandatel yang efektif dan efisien melalui penyediaan kebutuhan material (logistik), akurasi database assets, pengamanan assets, kesekretariatan, dan meningkatkan citra perusahaan


(26)

dengan program kemitraan dan bina lingkungan, semuanya sejalan dengan strategi Kandatel yang sesuai dengan kaidah etika bisnis dan Good Corporate Governance.

8. MANAGER SALES FIXED PHONE

Memastikan efektifitas penjualan (sales) dan promosi penjualan untuk meningkatkan jumlah pelanggan produk Fixed Phone (Wireline & Wireless)

9. MANAGER CUSTOMER CARE

Memastikan tercapainya pemeliharaan kepuasan dan loyalitas pelanggan konsumer/retail di Datel melalui pengelolaan fungsi Customer Care yang excelence baik yang berbasis Fixed Line, Fixed Wireline, Data maupun Value Added Service guna mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan keunggulan kompetitif perusahaan melalui pendayagunaan sumber daya perusahaan.

D. Jaringan Usaha

Jasa Telekomunikasi yang disediakan Telkom berdasarkan Undang-Undang nomor 9 tahun 1989 dibagi dalam dua kelompok yaitu jasa telekomunikasi dasar dan bukan dasar. Pengelompokan ini pun belum dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi telekomunikasi dan informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama layanan Telkom yang dikenal masyarakat adalah menyediakan PSTN (Public Switch Telephone Network) dan untuk masa mendatang akan beralih ke bisnis informasi dan telekomunikasi.


(27)

Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroprasi sampai tahun 1995 meliputi jasa telepon dalam negeri, jasa interkoneksi dengan penyelenggaraan lain jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit dan jasa lainnya. jasa telepon dalam negeri merupakan kegiatan usaha Telkom yang memberikan pendapatan besar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi biaya pasang, biaya abodemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon negeri ini juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun koin. Disamping memperoleh pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi dari penyelenggaraan telekomunikasi lainnya, yakni dari penyelenggaraan telekomunikasi internasional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Seluler).

Pendapatan interkoneksi di antaranya di peroleh Satelindo. selain pendapatan interkoneksi, Telkom juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi hasil. sementara itu penyewaan transponder Satelit Palapa, mulai tahun 1996 akan beralih ke Satelindo. Namun Telkom terus melanjutkan jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom-1 dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.


(28)

Mulai tahun 2001 kegiatan usaha produk jasa infocom untuk menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Internet and service net.

Phone (P) Netuntuk layanan berbasis telepon yang meliputi : layanan dasar telephony, jasa tambah (value added service) atau VAS. Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi :Seluler, Cordless and Global Mobile Personal Comunication Service by Satelite (GMPCS). View (V)Netuntuk layanan visual yang memiliki fasilitas konten, seperti Video On Demand (VOD), Direct

Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV Broadcast. Internet (I) Net untuk layanan data dan layanan yang berbasis internet protocol, meliputi : akses (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat permanen (dedicatet) maupun berbasis switch (PSDN : Paket Switch Data Network). Service (S)Netuntuk service yang bersifat pelayanan kepada pelanggan, meliputi bisnis koperasi, Overseas, Call Center, Billing, Costumer Care dan excess capacity (workforce, circuit, dan transponder).

E. Kinerja Usaha Terkini

Adapun kinerja usaha PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe adalah sebagai berikut :


(29)

2. Telkom membantu enam buah server untuk validasi dan tabulasi nasional KPU

3. Telkom luncurkan speedy beda kecepatan

4. Telkom dan telkom malaysia berhad jalin kerja sama untuk kembangkan bisnis internasional

5. Telkom bantu komunikasi di lembaga permasyarakatan 6. Kinerja layanan jaringan tetap mobilitas terbatas

7. Kinerja layanan jaringan tetap sambungan internasional 8. Kinerja layanan telepon tetap lokal

9. Telkom kembali raih penghargaan bergengsi yaitu Gold Award kepada Plasa Telkom

10. Laporan pencapaian standar kualitas layanan jasa telepon dasar pada jaringan SLJJ

F. Rencana Usaha

Adapun rencana usaha yang dilakukan oleh PT.Telkom adalah sebagai berikut :

1. PT.Telkom mengincar pendapatan call center dari anak usahanya, PT Infomedia Nusantara, naik 16% dibandingkan target pendapatan tahun lalu yang sebesar 900 miliar, kedepannya Telkom akan menjadikan call center ini menjadi one stop service, dimana dengan hanya menelpon call center Telkom, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi yang ada.


(30)

2. Target harga saham PT.Telkom untuk 12 bulan kedepan Rp 7.250 per unit. Proyeksi ini berdasarkan kinerja Telkom yang tumbuh signifikan beberapa tahun yang lalu.

3. PT.Telkom mengoptimalkan kualitas jaringan dan layanan untuk mencapai jumlah pelanggan yang ditargetkan sebanyak 16,5 juta. 4. PT. Telkom berencana menambah kualitas layanan dan jaringan, dan

program layanan lainnya.

5. PT.Telkom berencana meningkatkan 3 sampai 4 juta pelanggan, sementara itu untuk lini bisnis global system for mobile communication (GSM), Telkom berharap dapat meraih sekitar 50% pertumbuhan pelanggan.


(31)

BAB III

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT.TELKOM KABUPATEN KARO

KECAMATAN KABANJAHE

A. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas 1. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi terdiri dari metode pencatatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, menghimpun, menganalisis, mengelompokkan dan melaporkan transaksi satuan usaha dan untuk menyelenggarakan pertanggung jawaban aktual dan kewajiban yang bersangkutan dengan transaksi tersebut. Kebijakan dan prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan pengendalian perusahaan dan sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu suatu perusahaan akan tercapai.

Sebelum membahas sistem akuntansi lebih lanjut berikut ini adalah pengertian sistem dan sistem akuntansi yaitu :

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001) Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk


(32)

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Dari defenisi sistem akuntansi tersebut unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah : formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu serta laporan.

2. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas A. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Pada sistem akuntansi penerimaan kas yang menjadi perhatian adalah pemisahan fungsi antara orang yang mencatat penerimaan dengan orang yang menerima kas tersebut, serta kelengkapan formulir yang mendukung dalam sistem akuntansi penerimaan kas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem penerimaan kas yang dilaksanakan oleh PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe, maka penulis berpendapat bahwa perusahaan sudah menerapkan sistem akuntansi penerimaan kas yang baik serta mengikuti aturan yang berlaku, dan dapat dikatakan baik karena :

1. Dari sistem pencatatan penerimaan kas yang dilaksanakan oleh bagian akuntansi yaitu mencatat penerimaan pada saat uang tersebut diterima, kemudian kas tersebut diserahkan kepada kasir. Jadi bagian kasir dipisahkan dengan bagian akuntansi. 2. Formulir-formulir dan catatan sehubungan dengan penerimaan


(33)

persyaratan yang diterapkan, juga termasuk didalamnya aspek pengawasan.

3. Penggunaan bukti-bukti yang telah dirancang dengan baik dimana bukti-bukti itu merekam terjadinya transaksi atas penerimaan kas yang dirancang sedemikian rupa ataupun dibuat secara sederhana dan mudah dimengerti cara pemakaiannya. 4. Pencatatan bukti yang dilakukan dengan segera. Jika penerimaan

kas tersebut telah dibuktikan dengan bukti, maka pencatatannya dalam pembukuan dilakukan dengan segera oleh kasir sampai proses selanjutnya diserahkan kepada bagian akuntansi untuk diproses.

5. Bukti setor bank serta daftar penerimaan uang harian diserahkan kepada bagian akuntansi sehingga dapat dicek kebenarannya. 6. Faktor-faktor pendukung yang dimiliki seperti adanya struktur

organisasi, sistem autorisasi (sistem autorisasi adalah proses pengolahan oleh orang yang berkompeten dalam pengeluaran kas, dalam hal ini adalah kepala bagian keuangan dan tahap yang lebih besar lagi adalah manajer cabang), pegawai yang mampu dan lain-lain.

Dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yang ada pada perusahaan ini telah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari setiap jenis penerimaan kas yang langsung diterima oleh perusahaan dan langsung disetor ke kasir. Ini memungkinkan tidak


(34)

adanya kesempatan bagi karyawan untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan perusahaan. Mengenai penggunaan dokumen yang ada pada perusahaan, perusahaan telah merancangnya dengan baik, dimana dokumen itu digunakan untuk merekam terjadinya transaksi penerimaan kas.

Pengawasan yang dilakukan terhadap penerimaan kas ini juga sudah memadai, dimana terlihat adanya pengawasan dari dalam perusahaan itu sendiri yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan sebagai internal Control.

B. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Bila ditinjau dari sudut pengeluaran kas maka PT. Telkom telah melaksanakan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan baik yang melibatkan beberapa bagian berikut yaitu formulir-formulir serta bukti-bukti pengeluaran kas yang diotorisasi oleh pemimpin yang berwenang di perusahaan ini. Setiap pengeluaran kas pada perusahaan ini harus didukung dengan adanya bukti-bukti pengeluaran kas yang berisikan besarnya kas yang dibutuhkan untuk keperluan apa dan informasi pendukung lainnya, serta bagaimana syarat pembayarannya apakah tunai atau dengan cek.

Pengeluaran kas oleh perusahaan ini hanya dilakukan apabila ada bukti pendukung yang sah dan melalui otorisasi yang ditetapkan. Selanjutnya bukti pembayaran tersebut dimintakan tanda tangan pada siapa uang itu diserahkan untuk kemudian dijadikan


(35)

bukti kas keluar. Melihat pada bentuk pembayaran dan otorisasi yang dilakukan menunjukkan usaha yang maksimal demi pengawasan pembayaran dari kemungkinan penyelewengan kas. Prosedur pengeluaran kas antara lain untuk membiayai pembelian, gaji karyawan, pembayaran kepada supplier, konsumsi, pemberian pinjaman kepada anggota, pembayaran atas bunga pinjaman berjangka berupa biaya operasional dan administrasi. Uang yang dikeluarkan dapat berupa uang tunai atau cek atau giro yang dibayarkan kepada yang berhak menerima dengan waktu pembayaran dan jumlah yang tepat sesuai dengan bukti-bukti pendukung untuk pengeluaran tersebut.

Bagian-bagian yang terlibat dalam pengeluaran kas antara lain: 1. Bagian pengeluaran kas

Bagian ini berfungsi untuk mengajukan permintaan kepada bagian akuntansi yang disertai dengan bukti pendukung.

2. Bagian akuntansi

Bagian akuntansi berfungsi untuk :

a. Memeriksa kebenaran perhitungan sah tidaknya permintaan pembayaran dan menyiapkan bukti pengeluaran kas dengan persetujuan bagian keuangan.

b. Membandingkan laporan dengan bukti kas keluar kemudian dibukukan ke rekening buku besar sesuai dengan nomor rekening.


(36)

c. Bagian kas

Bagian kas berfungsi untuk

• Bagian kas ini berfungsi untuk mengeluarkan uang kas berdasarkan bukti-bukti yang diterima dari bagian akuntansi dimana pada bukti kas keluar disertakan tanda tangan yang menerima kas. Lampiran bukti pengeluaran kas dan laporan kas harian dikirim ke bagian akuntansi untuk dibukukan setelah disetujui bagian keuangan.

• Bagian pengeluaran kas dikatakan baik, dimana sebagian besar pengeluaran kas pada PT.Telkom dilakukan dengan cek atas nama serta uang tunai.

• Pengeluaran dengan menggunakan uang tunai harus melampirkan faktur dan ikhtisar pengeluaran kas kecil, daftar gaji pegawai dan bagian yang menangani gaji.

• Pengeluaran dengan menggunakan cek atas nama pembayarannya lebih terjamin karena melibatkan pihak luar, dalam hal ini adalah pihak bank.

B. Sumber-Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe

1. Sumber - Sumber Penerimaan Kas

Sumber penerimaan kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan kas tidak berpusat pada satu bagian saja. Hal ini perlu untuk menghindari penyelewengan dan dapat


(37)

memenuhi prinsip-prinsip pengawasan intern atas kas. Sistem pengawasan intern atas penerimaan kas harus didukung oleh bukti penerimaan dan bukti penerimaan itu disetor secara utuh dengan segera kepada bank. Adapun berbagai alasan yang membuat prosedur kas dan transaksi penerimaan kas itu penting adalah:

1. BKM : Bukti Kas Masuk

2. DPUH : Daftar Penerimaan Uang Harian 3. Langganan menyerahkan uang kepada kasir

4. Kasir menyiapkan bukti kas masuk bernomor urut, rangkap tiga dan didistribusikan sebagai berikut :

• Lembar asli untuk langganan

• Lembar kedua untuk bagian akuntansi sesudah diverifikasi

• Lembar ketiga untuk arsip kasir, urut nomor.

5. Kasir membuat daftar penerimaan uang harian rangkap tiga dan didistribusikan sebagai berikut :

• Lembar asli untuk bagian akuntansi

• Lembar kedua untuk kepala bagian keuangan sesudah diverifikasi

• Lembar ketiga untuk arsip kasir, urut nomor.

6. Penerimaan uang harian dan didistribusikan sebagai berikut

• Lembar asli untuk kasir (bersama DPUH diarsir urut tanggal)

• Lembar kedua untuk kepala bagian akuntansi (langsung dari Bank)


(38)

• Lembar ketiga untuk Bank.

7. Bagian piutang memposting buku kas ke dalam buku pembantu piutang dan mengarsipkan bukti kas masuk.

8. Bagian buku besar mencatat daftar penerimaan uang harian ke dalam jurnal dan setiap periode memposting jurnal penerimaan kas ke dalam buku besar. Daftar penerimaan uang harian disimpan dalam arsip urut tunggal.

Sumber penerimaan kas PT.Telkom diklasifikasikan menjadi dua yaitu, pendapatan usaha dan pendapatan non usaha. Pendapatan usaha jumlahnya material dan merupakan pendapatan utama perusahaan diperoleh dari jasa-jasa telekomunikasi yang diselenggarakan oleh Telkom. Pendapatan non usaha perusahaan jumlahnya tidak material. Pendapatan ini diperoleh dari jasa giro, denda penagihan, iklan dan lain sebagainya. Penerimaan kas dari hasil usaha PT.Telkom adalah sebagai berikut:

1. Telepon Seluler, terdiri atas : a. Pasang baru dan mutasi

Pasang baru dan mutasi sambungan telepon bergerak seluler (STBS) diperlakukan sebagai pendapatan tahun berjalan pada saat terminal dipelanggan siap untuk dipergunakan atau pada saat pelanggan melakukan pembayaran pasang baru baik sebagian maupun keseluruhan. Pendapatan pemasangan baru dan


(39)

mutasi STBS aktivasi SIM GSM yang diterima secara tunai oleh unit kas atau bank dan dicatat berdasarkan penerimaan kas. b. Pemakaian

Pengakuan pendapatan dilakukan segera setelah informasi tentang jumlah pendapatan diperoleh yaitu pada akhir bulan sebelum bulan tagihan.

2. Telepon, terdiri atas :

a. Pasang baru dan mutasi baru dan mutasi sambungan telepon dilakukan secara tunai dan kredit. Pemasangan secara tunai dan kredit dicatat berdasarkan rekapitulasi atau daftar penerimaan kas ditambah dengan informasi sambungan yang dipasarkan. b. Pemakaian

c. Penjualan Kartu Telepon Umum (KTU)

d. Pendapatan yang ditangguhkan PHB (Pola Bagi Hasil) e. Pendapatan interkoneksi incoming

3. Telex dan Telegram 4. Sirkit Langganan 5. Transponder Palapa 6. Jasa Nilai Tambah 7. Jasa Penunjang

Penerimaan kas dari hasil non usaha PT.Telkom yaitu sebagai berikut : 1. Penerimaan dari TUC


(40)

2. Penerimaan penjualan KTU (Kartu Telepon Umum), setelah dikurangi potongan penjualan KTU

3. Penerimaan telegram dalam negeri 2. Sumber - Sumber Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas pada PT.Telkom dilakukan untuk membiayai biaya tenaga kerja DSP, biaya operasional perusahaan seperti biaya listrik, air dan telepon, biaya untuk kesehatan karyawan, biaya keperluan kantor dan biaya lain-lain. Pengeluaran biaya biasanya dilakukan dengan cek, giro, atau dengan uang tunai. Jika menggunakan uang tunai akan dibayar langsung keperusahaan, namun jika menggunakan cek atau giro maka pembayaran akan dilakukan melalui bank.

Telah disebutkan diatas bahwa pengeluaran kas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan uang tunai dan dengan menggunakan cek atau giro. Adapun prosedur pengeluaran kas PT.Telkom adalah sebagai berikut :

1. Bagian akuntansi (buku besar) menerima voucher lembar ketiga dari bagian hutang. Voucher tersebut dicatat di dalam voucher register yang kemudian diserahkan ke pemegang kartu persediaan. 2. Bagian akuntansi persediaan mencatat voucher dalam kartu

persediaan dan kemudian mengarsipkan voucher tersebut menurut nomor.


(41)

3. Pada tanggal jatuh tempo, bagian hutang menyerahkan voucher lembar pertama dan kedua kebagian pengeluaran uang.

4. Bagian pengeluaran uang memeriksa voucher dan bukti pendukung kemudian menulis cek. Datang tentang cek dituliskan dalam voucher lembar pertama dan kedua. Cek beserta lembar kedua voucher diserahkan pada supplier dan voucher lembar pertama diserahkan pada bagian akuntansi.

5. Bagian akuntansi (buku besar) mencatat voucher dalam check register, menuliskan tanggal dan nomor check dalam voucher register dan menyimpan voucher dalam arsip urut nomor.

6. Bagian akuntansi (buku besar) setiap periode mempostingnya kedalam buku besar.

7. Laporan bank setiap bulan diterima oleh internal auditor. Laporan ini oleh internal auditor akan direkonsiliasi dengan catatan arus kas.

C. Hubungan Sistem Akuntansi Dengan Pengawasan Internal

Pengawasan internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan. Dengan demikian dapat dilihat betapa kuatnya hubungan yang timbul antara sistem akuntansi dengan pengawasan internal khususnya terhadap sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.


(42)

Pengawasan internal digunakan untuk menjaga kekayaan perusahaan termasuk didalamnya kas. Dimana pengawasan internal yang baik akan mampu melindungi kas yang dimiliki oleh perusahaan dari tindakan pemborosan dan penyelewengan. Dalam kaitannya dengan pengecekan ketelitian dan keandalan data akuntansi, pengawasan internal yang baik berupa penggunaan sistem tata buku berpasangan akan memberikan informasi yang benar-benar tepat mengenai kas perusahaan. Informasi ini selanjutnya akan digunakan oleh sistem akuntansi kas sebagai input dalam pemprosesan data akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan yang selanjutnya akan digunakan oleh para pemakai sistem akuntansi dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengawasan internal yang baik dan memadai yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan memberikan dampak yang baik pula terhadap sistem akuntansi perusahaan. Sebaliknya, pengawasan internal yang buruk akan mengganggu kinerja sistem akuntansi perusahaan. Pengawasan internal yang diterapkan oleh perusahaan pada sistem akuntansinya sangat berguna untuk mencegah dan meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyelewengan dan pemborosan kas.

D. Pengawasan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe

Secara umum pengawasan internal kas merupakan prosedur-prosedur yang dilakukan oleh perusahaan yang tujuannya antara lain untuk :


(43)

1. Mengamankan kekayaan perusahaan

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

3. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi 4. Mendorong efisiensi

5. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen

Adapun pengawasan internal penerimaan kas PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe adalah :

1. Adanya orang yang bertanggung jawab secara khusus dengan menandatangani penerimaan kas.

2. Setiap transaksi penerimaan kas langsung ditransfer ke rekening bank yang dimiliki PT.Telkom pusat.

3. Pada waktu tutup kas, kebenaran buku kas, bukti-bukti pendukung serta saldo uang kas yang ada diperiksa.

4. Semua transaksi penerimaan kas dicatat tepat waktu dengan menggunakan komputer dengan sistem SAP sehingga detik itu juga PT.Telkom pusat langsung mengetahui bahwa terjadi transaksi penerimaan kas.

5. Manajer kuangan melaporkan saldo kas / bank ke Senior Vice President West Regional dan juga PT.Telkom pusat karena adanya sistem SAP.

6. Untuk setiap penerimaan uang tunai dan surat-surat berharga lainnya harus disertai bukti-bukti lampiran atau dokumen yang sudah diotorisasi oleh pihak yang berwenang.


(44)

Adapun pengawasan internal pengeluaran kas PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe adalah :

1. Perusahaan menetapkan adanya pejabat tertentu yang berwenang untuk menanda tangani nota debet, kwitansi, cek, giro dan alat pembayaran lainnya.

2. Setiap terjadi transaksi pengeluaran kas dicatat secara tepat waktu dan PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe langsung mengetahuinya.

3. Semua transaksi pengeluaran kas yang jumlahnya dibawah Rp 1 juta dibayar melalui dana kecil yang berasal dari PT.Telkom pusat yang tersimpan direkening bank operasional, sedangkan untuk pengeluaran diatas Rp 1 juta dibayar melalui transfer antar bank.

4. Semua cek yang akan dibayarkan mempunyai nomor yang telah ditentukan.

5. Seluruh bukti pengeluaran kas dan bank ditandatangani oleh bagian keuangan dan manajer keuangan sebagai bukti bahwa pembayaran dan pengeluaran kas diketahui dan disetujui oleh perusahaan.

6. Bagian akuntansi dalam membayar dan mengeluarkan kas terlebih dahulu memeriksa apakah bukti-bukti pendukungnya sudah memenuhi syarat pembayaran.

Dalam melaksanakan pengawasan internal kas, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perusahaan adalah :


(45)

a. Penciptaan prosedur yang dapat mencegah dan memperkecil kesempatan berbuat curang.

b. Untuk mencapai suatu internal control yang baik maka perusahaan dapat menjalankan sistem akuntansi yang telah dirancang secara cermat oleh suatu kantor akuntan.

c. Penggunaan dana kecil

Untuk memenuhi pengeluaran kas yang relatif kecil yang tidak lazim dilakukan dengan menggunakan cek, maka pengeluaran jenis ini sebaiknya dilakukan dengan dana kas kecil yaitu dana yang dibuat dengan menggunakan cek yang ditulis oleh perusahaan. d. Penggunaan rekonsiliasi bank

Rekonsiliasi bank merupakan suatu teknik untuk memastikan bahwa saldo-saldo bank yang dapat dilihat pada rekening koran bank adalah sama dengan saldo bank menurut catatan perusahaan. e. Penggunaan sistem voucher

Penggunaan sistem voucher telah dikenal sebagai suatu sistem pengawasan yang baik. PT.Telkom menerapkan sistem ini yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

f. Pemeriksaan oleh internal auditor

Sebagai bagian dari suatu sistem pengawasan internal yang ada dalam perusahaan secara keseluruhan, khusus untuk pengelolaan dan pengawasan kas internal auditor akan melaksanakan pemeriksaan untuk memastikan bahwa :


(46)

1. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang ditetapkan telah dilaksanakan.

2. Pemeriksaan saldo uang kas setiap saat.

3. Memeriksa pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas.

4. Meneliti kegiatan pekerjaan yang menangani kas serta mengawasinya.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Telkom maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Penerapan sistem akuntansi penerimaan kas pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe bertujuan untuk memberikan kelancaran di dalam proses penerimaan kas dan pentransferannya ke bank.

2. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan ini telah dilaksanakan dengan baik dimana setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran kas disertai dengan bukti pendukung.

3. Dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas terdapat pemisahan tugas yang memadai, yakni antara fungsi penerimaan, pencatatan, penyimpanan yang dipisahkan dengan memberikan fungsi-fungsi tersebut pada jabatan yang berbeda dengan orang yang berbeda.


(47)

4. Unsur-unsur sistem akuntansi yang diterapkan pada perusahaan ini adalah saling berhubungan erat dan mempunyai keterkaitan antar satu unsur dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan kenyataan bahwa adanya keterpaduan antara unsur-unsur sistem akuntansi yang dapat menunjang kelancaran operasi perusahaan yang efektif dan efisien.

B. Saran

1. Kebijaksanaan yang telah digariskan atas sistem penerimaan dan pengeluaran kas seperti yang telah dilakukan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan apakah ada kemungkinan pembaharuan atau renovasi terhadap sistem akuntansi tersebut melihat perekonomian saat ini.

2. Perusahaan sebaiknya perlu melakukan pemeriksaan atau pengawasan terhadap jalannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas secara berkala agar sistem pengendalian dalam perusahaan benar-benar berjalan.

3. Perusahaan sebaiknya menggunakan jasa eksternal auditor untuk mengetahui kewajaran laporan keuangan.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan. Zaki, 1994. Sistem Akuntansi, Penyusunan dan Metode, Edisi Kelima, Cetakan Kesatu, Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta.

Hadibroto H.S dan Oemar Witarasa, 2000, Sistem Pengawasan Internal, Edisi Kedua, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.

Kieso, Donald E, dan Jerry J Weygandt, 2001, Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu : Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga : Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, C. Rollin, Fess, Philip E, Warren, Carl S, 2000, Prinsip-PrinsipAkuntansi, Edisi Kelimabelas, Jilid Kedua : Erlangga, Jakarta. S.R. Soemarso, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Satu, Penerbit Salemba


(49)

Tuanakota, Theodorus M, 2001, Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Warren, Carl S, James M, Reeve, and Philip E, Fees, 2005, Pengantar Akuntansi,


(1)

Adapun pengawasan internal pengeluaran kas PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe adalah :

1. Perusahaan menetapkan adanya pejabat tertentu yang berwenang untuk menanda tangani nota debet, kwitansi, cek, giro dan alat pembayaran lainnya.

2. Setiap terjadi transaksi pengeluaran kas dicatat secara tepat waktu dan PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe langsung mengetahuinya.

3. Semua transaksi pengeluaran kas yang jumlahnya dibawah Rp 1 juta dibayar melalui dana kecil yang berasal dari PT.Telkom pusat yang tersimpan direkening bank operasional, sedangkan untuk pengeluaran diatas Rp 1 juta dibayar melalui transfer antar bank.

4. Semua cek yang akan dibayarkan mempunyai nomor yang telah ditentukan.

5. Seluruh bukti pengeluaran kas dan bank ditandatangani oleh bagian keuangan dan manajer keuangan sebagai bukti bahwa pembayaran dan pengeluaran kas diketahui dan disetujui oleh perusahaan.

6. Bagian akuntansi dalam membayar dan mengeluarkan kas terlebih dahulu memeriksa apakah bukti-bukti pendukungnya sudah memenuhi syarat pembayaran.

Dalam melaksanakan pengawasan internal kas, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perusahaan adalah :


(2)

a. Penciptaan prosedur yang dapat mencegah dan memperkecil kesempatan berbuat curang.

b. Untuk mencapai suatu internal control yang baik maka perusahaan dapat menjalankan sistem akuntansi yang telah dirancang secara cermat oleh suatu kantor akuntan.

c. Penggunaan dana kecil

Untuk memenuhi pengeluaran kas yang relatif kecil yang tidak lazim dilakukan dengan menggunakan cek, maka pengeluaran jenis ini sebaiknya dilakukan dengan dana kas kecil yaitu dana yang dibuat dengan menggunakan cek yang ditulis oleh perusahaan. d. Penggunaan rekonsiliasi bank

Rekonsiliasi bank merupakan suatu teknik untuk memastikan bahwa saldo-saldo bank yang dapat dilihat pada rekening koran bank adalah sama dengan saldo bank menurut catatan perusahaan. e. Penggunaan sistem voucher

Penggunaan sistem voucher telah dikenal sebagai suatu sistem pengawasan yang baik. PT.Telkom menerapkan sistem ini yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

f. Pemeriksaan oleh internal auditor

Sebagai bagian dari suatu sistem pengawasan internal yang ada dalam perusahaan secara keseluruhan, khusus untuk pengelolaan dan pengawasan kas internal auditor akan melaksanakan pemeriksaan untuk memastikan bahwa :


(3)

1. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang ditetapkan telah dilaksanakan.

2. Pemeriksaan saldo uang kas setiap saat.

3. Memeriksa pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas.

4. Meneliti kegiatan pekerjaan yang menangani kas serta mengawasinya.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Telkom maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Penerapan sistem akuntansi penerimaan kas pada PT.Telkom Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe bertujuan untuk memberikan kelancaran di dalam proses penerimaan kas dan pentransferannya ke bank.

2. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan ini telah dilaksanakan dengan baik dimana setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran kas disertai dengan bukti pendukung.

3. Dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas terdapat pemisahan tugas yang memadai, yakni antara fungsi penerimaan, pencatatan, penyimpanan yang dipisahkan dengan memberikan fungsi-fungsi tersebut pada jabatan yang berbeda dengan orang yang berbeda.


(4)

4. Unsur-unsur sistem akuntansi yang diterapkan pada perusahaan ini adalah saling berhubungan erat dan mempunyai keterkaitan antar satu unsur dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan kenyataan bahwa adanya keterpaduan antara unsur-unsur sistem akuntansi yang dapat menunjang kelancaran operasi perusahaan yang efektif dan efisien.

B. Saran

1. Kebijaksanaan yang telah digariskan atas sistem penerimaan dan pengeluaran kas seperti yang telah dilakukan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan apakah ada kemungkinan pembaharuan atau renovasi terhadap sistem akuntansi tersebut melihat perekonomian saat ini.

2. Perusahaan sebaiknya perlu melakukan pemeriksaan atau pengawasan terhadap jalannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas secara berkala agar sistem pengendalian dalam perusahaan benar-benar berjalan.

3. Perusahaan sebaiknya menggunakan jasa eksternal auditor untuk mengetahui kewajaran laporan keuangan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan. Zaki, 1994. Sistem Akuntansi, Penyusunan dan Metode, Edisi Kelima, Cetakan Kesatu, Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta.

Hadibroto H.S dan Oemar Witarasa, 2000, Sistem Pengawasan Internal, Edisi Kedua, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.

Kieso, Donald E, dan Jerry J Weygandt, 2001, Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu : Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga : Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, C. Rollin, Fess, Philip E, Warren, Carl S, 2000, Prinsip-PrinsipAkuntansi, Edisi Kelimabelas, Jilid Kedua : Erlangga, Jakarta. S.R. Soemarso, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Satu, Penerbit Salemba


(6)

Tuanakota, Theodorus M, 2001, Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Warren, Carl S, James M, Reeve, and Philip E, Fees, 2005, Pengantar Akuntansi,