PERDA NO 13 TAHUN 2001 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APB DESA)
PEMERINTAH KAB U PATEN PACITAN
P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N P A C ITA N iI
i
NOMOR
13 T A H U N
2001
TE N TA N G
I
A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N B E LAN JA D E S A
D E N G AN RA H M A T TU H A N YAN G M A H A ESA
*
B U P A TI P A C ITA N
Menimb ang
:
B ahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 111 U ndang-undang N omor 22
Tahu n 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Keputusan Menteri D alam
Negeri N omor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman U mu m Pengaturan Mengenai
Desa, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa.
Mengingat
:
1.
U ndang-undang N omor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingku ngan Propinsi Jawa Timu r (diundangkan
tanggal 8 Agustus 1950);
2.
U ndang-undang N omor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahu n 1999 N omor 60, Tambahan Lembaran Negara
N omor 3 8 3 9 ) ;
3.
^.
U ndang-undang N omor 25 Tahu n 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahu n 1999
N omor 72, Tambahan Lembaran Negara N omor 3 8 4 8 ) ;
4.
Keputusan Menteri
Pencabutan Beberapa
D a la m Negeri N omor
4
Tahu n
1999
Peraturan Menteri D alam Negeri,
tentang
Keputusan
Menteri D a la m Negeri dan Instruksi Menteri D a la m Negeri Mengenai
Pelaksanaan U ndang-undang N omor 5 Tahu n 1979 tentang Pemerintahan
D es a ;
5.
Keputusan Menteri D a la m Negeri N omor
64 Tahu n
1999 tentang
Pedoman U mu m Pengaturan Mengenai Desa.
6.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor 7 Tahu n 2001 tentang Badan
Perwakilan D es a ;
7.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor
8 Tahu n 2001 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Keija Pemerintah D es a ;
8.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor
Peraturan Desa D a la m Kabupaten Pa cita n;
9 Tahu n 2001 tentang
9.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor 10 Tahun 2001 tentang Tata
Cara Pencalonan, Pcmiliha n, Pelantikan dan Pcmberheniian Kepala D es a ;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor 11 Tahu n 2001 tentang Tata
Cara
Pencalonan,
Pengangkatan,
Pemilihan,
Pelantikan
dan
Pemberhentian Perangkat Desa.
i
11. Peraturan Daerah Kabupalen Pacitan N omor
12 Tahun 2001 tentang
Sumber-sumber Pendapatan D es a ;
D engan Pcrsetujuan
D E W A N P E R W A KIL A N R A K Y A T D A E R A H
KA B U P A TE N P A C ITA N
M E M U TU S KA N
Menetapkan
:
P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N P A C ITA N TE N TA N G A N G G A R A N
P E N D A P A TA N D A N B E LAN JA D E S A.
'
:
i
BAB
1
KE TE N TU A N U M U M
Pasal 1
D a la m Peraturan Daerah ini yang dimaksu d dengan :
a.
Pemerintah Daerah adalah Kepala Dacradi beserta
Otonom yang lain sebagai Badan E ks eku tif D a era h;
Perangkat
Daerah
b.
Kepala Daerah adalah B u pati Pa cita n;
c.
Anggaran Pendapatan dan B elanja Daerah yang selanjutnya distngkat
A P B D adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Pacitan.
d.
Desa adalah Kesatuan Masyarakal H u kiu n yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakal setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat dan diaku i dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada d i Daerah Ka b u pa ten;
e.
Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan D es a ;
f.
g.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa ;
Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut B PD , adalah Badan
Perwakilan yang terdiri atas Pemuka-pemuka masyarakal yang ada di Desa
ya n g; berfungsi mengayomi
adat istiadat, membuat Peraturan Desa,
menampung dan menyalu rkan aspirasi masyarakal serta melaku kan
Pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan D es a ;
h.
Peraturan Desa adalah Peraturan yang dibu at Kepala
mendapat pcrsetujuan dari Badan Perwakilan Desa ( B P D ) ;
i.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( A P B D ) adalah Rencana
Operasional tahunan program u mu m pemerintahan dan pembangunan desa
yang diterjemahkan dalam angka-angka ru piah, disatu pihak mengandung
perkiraan target penerimaan dan dila in pihak mengandung pcrkiraan batas
tertinggi pengeluaran Keuangan Desa.
Desa
setelah
;
BAB
II
TA TA C A R A P E N YU S U N A N A N G G A R A N
I
;
P E N D A P A TA N D A N B E LAN JA D E S A
B agian Pertama
Penetapan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa ( A P B D )
Pasal 2
j
(1) Setiap Tahu n Anggaran Kepala Desa dengan pcrsetujuan B PD menetapkan
Anggaran Pendapatan dan B elanja D es a ;
(2) Anggaran Pendapatan dan B elanja Desa dimaksu d pada ayat (1) ditetapkan
selambat-lambatnya 1 (satu) b u lan setelah ditetapkan A P B D Ka b u pa ten;
(3) APB D disusun berdasarkan pedoman penyusunan APB D
yang dib erikan
oleh B u p a ti;
\
B agian Kedua
I
;
;
B entu k dan Susunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB D )
Pasal 3
(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB D ) terdiri atas B agian
Penerimaan dan B agian Pengelu aran;
(2) B agian Pengeluaran terdiri atas Belanja Ru tin dan Belanja Pembangunan.
'
Pasal 4
r
B entu k
dan Susunan Peraturan Desa
beserta
lampirannya sebagaimana
dimaksu d dalam pasal 3, akan diatu r leb ih lanjut oleh B u pati.
;
B agian Ketiga
Penerimaan
Pasal 5
(1) Penerimaan Desa terdiri dari 7 (tu ju h) pes dengan Kode Anggaran sebagai
b eriku t:
l.l.
\
1.2 '
SIsa Leb ih Perhitungan Anggaran Tahu n l a l u ;
Pendapatan A s l i D es a ;
1.3 ;
B antuan dari Pemerintah Ka b u pa ten;
1.4 j
B antuan dari Pemerintah Pr op in s i;
1.5 ;
1.6
1.7
Bantuan dari Pemerintah Pu sa t;
Sumbangan dari Pihak Ketiga ;
Pinjaman Desa ;
(2) Setiap pos terdiri dari ayat- ayat
Pasal 6
(1) S is a ileb ih perhitungan Anggaran Tahu n La lu sebagaimana dimaksu d
dalam Pasal 5 ayat ( I ) adalah Sisa Perhitungan Anggaran Tahu n La lu yang
merupakan Penerimaan Tahu n Anggaran b eriku tn ya ;
(2) Pendapatan asli Desa sebagaimana dimaksu d Pasal 5 ayat (1) terdiri alas :
a. Hasil Usaha D es a ;
b.
Hasil Kekayaan Desa yang melipu ti Tanah Kas Desa, Pasar Desa,
Bangunan M i l i k Desa, Obyek rekreasi
yang dikelola Desa,
Pemandian U m u m yang diurus oleh Desa, Hu tan Desa, Jalan Desa,
Lain- lain Kekayaan M i l i k D es a ;
c.
d-
Ha s il Swadaya dan Partisipasi;
Ha s il Gotong- royong, dan
e.
Lain- lain Pendapatan A s l i Desa yang Sah.
(3) Bantuan dari Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 5
ayat (1) melip u ti:
a. B agian dari perolehan Pajak dan Restribusi Daerah ;
b. B agian dari D ana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang
diterima oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan.
(4) Sumbangan dari Pihak Ketiga sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 5 ayat
(1), adalah sumbangan atau bantuan dari Pihak Ketiga yang sah dan tidak
mengikat sesuai dengan peraturan yang b erlakit
Pasal?
Sumber .Penerimaan Desa sebagaimana dimaksu d Pasal 5 ayat (1)
dimanfaatkan sepenuhnya u ntu k kepentingan penyelenggaraan Pemerintahan,
Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat Desa setempat.
j
B agian Keempat
Pengeluaran
Pasal 8
(1) B agian Pengeluran Ru tin sebagaimana dimaksu d Pasal 3 ayat (2) terdiri
atas 6 (enam) Pos dengan Kode Anggaran sebagai b er iku t:
2.R.L Belanja Pega wa i;
2.R.2. Belanja B a r a n g;
2.R.3.
Belanja Pemeliharaan;
2.R.4. Belanja Peijalanan Dinas ;
2.R.5. Belanja Laim- Iain sesuai dengan kebutuhan, d a n ;
2.R.6. Pengeluaran cadangan.
(2) B agian Pengeluran Pembangunan sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 3
ayat (2) terdiri atas 6 (enam) pos dengan kode anggaran sebagai b er iku t:
2.P.1, Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemerintahan D es a ;
2.P.2.
2.P.3
2.P.4
2.P.5
2.P.6
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Prasarana Prod u ks i;
Prasarana Pemasaran;
Prasarana Perhu b u ngan;
Prasarana S os ia l;
la in - la in ;
(3) Pos-pos Pengeluaran Ru tin dan Pembangunan terdiri dari Pasal-pasal.
Pasal9
(1) Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada Anggaran Desa, j ik a untuk
pengeluaran lersebut tidak tersedia dan atau tidak cu ku p Dananya dalam
Anggaran D es a ;
(2) Kepala Desa dilarang melaku kan atau mengijinkan Pengeluaran atas beban
Anggaran Desa u ntu k tujuan lain- lain dari yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Desa.
\
Pasal 10
Pelaksanaan Pengeluaran dilaku kan berdasarkan pada prinsip hemat, terarah
dan terkendali sesuai rencana kegiatan serta fungsi Pemerintah Desa.
^
BAB
III
P E RU B A H A N D A N PE RH ITU N G AN A N G G A R A N
P E N D A P A TA N D A N B E LAN JA D E S A
Pasal 11
;
(1) Apab ila teijadi Perubahan Penerimaan dan Pengeluaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB D ) yang telah ditetapkan, dilaku kan
Perubahan A P B D dengan menetapkan Peraturan Desa setelah mendapat
Pcrsetujuan Badan Perwakilan Desa ( B P D ) ;
(2) Penetapan Peraturan Desa sebagaimana dimaksu d pada ayat ( I ) dilaku kan
setelah Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Pacitan.
:
Pasal 12
B entu k, is i dan susunan Peraturan Desa tentang Perubahan Anggaran Desa
akan diatu r leb ih lanjut oleh B u pati.
;
Pasal 13
Selambat-lambatnya 3 (tiga) bu lan sejak b erakhimya Tahu n Anggaran, Kepala
Desa W ajib menetapkan Peraturan Desa mengenai Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB D ).
Pasal 14
B entu k dan susunan Peraturan Desa tentang Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APB D ) akan diatu r oleh B u pati
'
Pasal 15
Peraturan'Desa sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 3, Pasal 10 dan Pasal 12
tidak perlu mendapat pcngesahan dari B u pati.
i
:
BAB
IV
P E M B A H A S A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N
B E LAN JA D ESA
\
Pasal 16
(1) APB D , Perubahan A P B D dan Perhitungan A P B D disusun oleh Kepala
Desa dan disampaikan kepada B PD dalam rapat B P D ;
(2) Pembahasan APB D , Perubahan APB D dan Perhitungan APB D diatu r leb ih
lanjut dalam Tata Tertib B PD ;
}
(
t
(3) APB D , Perubahan A P B D dan Perhitungan A P B D ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
i
BAB V
T A T A U S A H A KE U A N G A N
Pasal 17
I
'
(1) Pada
Sekretariat
Desa
tiap
tahu n
DESA
Anggaran
dipergunakan
B u ku
Administrasi Keuangan D es a ;
(2) Pengisian B u ku Administrasi Keuangan Desa, sebagaimana dimaksu d
pada ayat (1) dilaku kan oleh Bendahara D es a ;
(3) Setiap Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa dicatat didalam B u ku
Administrasi Desa dan hams mendapat persetujuan Kepala Desa sesuai
dengan b u kti pengeluaran yang dapat diperlanggung ja w a b ka n ;
•r
\
Pasal 18
(1) Bendaharawan Desa diangkat oleh Kepala Desa dari salah satu Perangkat
Desa dari u ns u rS ta f yang dipandang m a m p u ;
(2) Bendaharawan Desa sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) mempu nyai
tugas melaku kan pengeiolaan Keuangan Desa sesuai dengan ketentuan
yang b erlaku .
:
Pasal 19
Bendaharawan Desa dalam melaksanakan tugasnya bertanggung ja wa b kepada
Kepala Desa.
;
Pasal 20
D a la m hal Bendaharawan Desa terb u kti melaku kan penyelewengan dan
melalaikan tugasnya, Kepala Desa dapat memperhentikan jabatannya sebagai
Bendaharawan Desa.
;
Kepala
BAB
VI
;
P E N G A W A S A N P E L A KS A N A A N A N G G A R A N
:
P E N D A P A TA N D A N B E LA N JA D E S A (APB D )
,
Pasal 21
Desa
mempertanggungjawabkan
pengeiolaan
Anggaran
Keuangan
Desa kepada Badan Perwakilan Desa (B PD ) selambat-lambatnya 3 (tiga) b u lan
setelah b erakhimya Tahu n Anggaran.
I
Pasal 22
Pengawasan atas ketertiban dan kelancaran pelaksanaan Anggaran
dilaku kan oleh Badan Perwakilan Desa (B PD ).
I
i
Desa
1
>
I
BAB
i
V II
KE TE N TU A N P E RA L IH A N D A N PEbOJTUP
Pasal 23
(1) A P P KD yang telah ditertapkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah in i
dinyatakan tetap sah sampai dengan a khir tahun anggaran.
(2) Penyusunan
Perubahan
dan Perhitungan APPKD
tahun
2001
tetap
menggunakan pedoman A P P KD tahun 2001.
Pasal 24
Hal- hal yang b elu m diatu r dalam Peraturan Daerah in i sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan ditetapkan leb ih lanjut oleh B u p a ti;
Pasal 25
Peraturan Daerah in i b erlaku sejak tanggal diundangkan.
Aga r
setiap
orang
Peraturan Daerah
dapat mengetahuinya,
in i dengan
memerintahkan
penempatannya
dalam
pengundangan
Lembaran
Daerah
Kabupaten Pa cita n.
D isahkan d i Pacitan
Padatanggal
s
16 - 8 - 2001
;
P E N J E L A S A N
?
A TA S
P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N P A C ITA N
'
N O M O R 13 T A H U N 2001
i
TE N TA N G
A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N B E L A N J A D ESA
I.
UMUM
i
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa merupakan rencana
pembiayaan operasional tahunan dalam rangka pelaksanaan Pemerintahan dan
Pembangunan Desa dalam bentu k penjabaran dan teijemahan dalam angka-angka rupiah
yang didalamnya mengandung perkiraan penerimaan dan pengeluaran.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diterangkan dalam Peraturan Desa
diperiu kan kecermatan antara pengeluaran dan [xndapatan sehingga pelaksanaan
program desa dapat terlaksana.
II. P A S A L D E M I P A S A L
pa sa l1
C u ku p jelas
pasal 2
D a la m hal B PD
menolak
permohonan
persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa hams disertai penjelasan dan pctu nju k
penycmpumaannya dan setelah tu ju h (7) hari
disampaikan kepada B PD untuk mendapat
persetujuaa
C u ku p jelas
pasal 3 s/d 7
Belanja Pegawai adalah gaji Kepala Desa,
Perangkat
Desa
dan
unsur
pembantu
perangkat desa.
C u ku p jelas.
pasal 8 ayat ( I )
Pasal 9 s/d pasal 20
Pasal 21
Pasal 22 s/d pasal 25 '
I
Desa
melaku kan
Apa b ila
Kepala
penyelewengan atas keuangan desa, B PD
berhak meminta pcrtanggung jawab an dan
penyelesaiannya serta ganti mgi.
C u ku p jelas.
OOO
P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N P A C ITA N iI
i
NOMOR
13 T A H U N
2001
TE N TA N G
I
A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N B E LAN JA D E S A
D E N G AN RA H M A T TU H A N YAN G M A H A ESA
*
B U P A TI P A C ITA N
Menimb ang
:
B ahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 111 U ndang-undang N omor 22
Tahu n 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Keputusan Menteri D alam
Negeri N omor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman U mu m Pengaturan Mengenai
Desa, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa.
Mengingat
:
1.
U ndang-undang N omor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingku ngan Propinsi Jawa Timu r (diundangkan
tanggal 8 Agustus 1950);
2.
U ndang-undang N omor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahu n 1999 N omor 60, Tambahan Lembaran Negara
N omor 3 8 3 9 ) ;
3.
^.
U ndang-undang N omor 25 Tahu n 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahu n 1999
N omor 72, Tambahan Lembaran Negara N omor 3 8 4 8 ) ;
4.
Keputusan Menteri
Pencabutan Beberapa
D a la m Negeri N omor
4
Tahu n
1999
Peraturan Menteri D alam Negeri,
tentang
Keputusan
Menteri D a la m Negeri dan Instruksi Menteri D a la m Negeri Mengenai
Pelaksanaan U ndang-undang N omor 5 Tahu n 1979 tentang Pemerintahan
D es a ;
5.
Keputusan Menteri D a la m Negeri N omor
64 Tahu n
1999 tentang
Pedoman U mu m Pengaturan Mengenai Desa.
6.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor 7 Tahu n 2001 tentang Badan
Perwakilan D es a ;
7.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor
8 Tahu n 2001 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Keija Pemerintah D es a ;
8.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor
Peraturan Desa D a la m Kabupaten Pa cita n;
9 Tahu n 2001 tentang
9.
Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor 10 Tahun 2001 tentang Tata
Cara Pencalonan, Pcmiliha n, Pelantikan dan Pcmberheniian Kepala D es a ;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan N omor 11 Tahu n 2001 tentang Tata
Cara
Pencalonan,
Pengangkatan,
Pemilihan,
Pelantikan
dan
Pemberhentian Perangkat Desa.
i
11. Peraturan Daerah Kabupalen Pacitan N omor
12 Tahun 2001 tentang
Sumber-sumber Pendapatan D es a ;
D engan Pcrsetujuan
D E W A N P E R W A KIL A N R A K Y A T D A E R A H
KA B U P A TE N P A C ITA N
M E M U TU S KA N
Menetapkan
:
P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N P A C ITA N TE N TA N G A N G G A R A N
P E N D A P A TA N D A N B E LAN JA D E S A.
'
:
i
BAB
1
KE TE N TU A N U M U M
Pasal 1
D a la m Peraturan Daerah ini yang dimaksu d dengan :
a.
Pemerintah Daerah adalah Kepala Dacradi beserta
Otonom yang lain sebagai Badan E ks eku tif D a era h;
Perangkat
Daerah
b.
Kepala Daerah adalah B u pati Pa cita n;
c.
Anggaran Pendapatan dan B elanja Daerah yang selanjutnya distngkat
A P B D adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Pacitan.
d.
Desa adalah Kesatuan Masyarakal H u kiu n yang memiliki kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakal setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat dan diaku i dalam sistem
Pemerintahan Nasional dan berada d i Daerah Ka b u pa ten;
e.
Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan D es a ;
f.
g.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa ;
Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut B PD , adalah Badan
Perwakilan yang terdiri atas Pemuka-pemuka masyarakal yang ada di Desa
ya n g; berfungsi mengayomi
adat istiadat, membuat Peraturan Desa,
menampung dan menyalu rkan aspirasi masyarakal serta melaku kan
Pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan D es a ;
h.
Peraturan Desa adalah Peraturan yang dibu at Kepala
mendapat pcrsetujuan dari Badan Perwakilan Desa ( B P D ) ;
i.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( A P B D ) adalah Rencana
Operasional tahunan program u mu m pemerintahan dan pembangunan desa
yang diterjemahkan dalam angka-angka ru piah, disatu pihak mengandung
perkiraan target penerimaan dan dila in pihak mengandung pcrkiraan batas
tertinggi pengeluaran Keuangan Desa.
Desa
setelah
;
BAB
II
TA TA C A R A P E N YU S U N A N A N G G A R A N
I
;
P E N D A P A TA N D A N B E LAN JA D E S A
B agian Pertama
Penetapan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa ( A P B D )
Pasal 2
j
(1) Setiap Tahu n Anggaran Kepala Desa dengan pcrsetujuan B PD menetapkan
Anggaran Pendapatan dan B elanja D es a ;
(2) Anggaran Pendapatan dan B elanja Desa dimaksu d pada ayat (1) ditetapkan
selambat-lambatnya 1 (satu) b u lan setelah ditetapkan A P B D Ka b u pa ten;
(3) APB D disusun berdasarkan pedoman penyusunan APB D
yang dib erikan
oleh B u p a ti;
\
B agian Kedua
I
;
;
B entu k dan Susunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB D )
Pasal 3
(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB D ) terdiri atas B agian
Penerimaan dan B agian Pengelu aran;
(2) B agian Pengeluaran terdiri atas Belanja Ru tin dan Belanja Pembangunan.
'
Pasal 4
r
B entu k
dan Susunan Peraturan Desa
beserta
lampirannya sebagaimana
dimaksu d dalam pasal 3, akan diatu r leb ih lanjut oleh B u pati.
;
B agian Ketiga
Penerimaan
Pasal 5
(1) Penerimaan Desa terdiri dari 7 (tu ju h) pes dengan Kode Anggaran sebagai
b eriku t:
l.l.
\
1.2 '
SIsa Leb ih Perhitungan Anggaran Tahu n l a l u ;
Pendapatan A s l i D es a ;
1.3 ;
B antuan dari Pemerintah Ka b u pa ten;
1.4 j
B antuan dari Pemerintah Pr op in s i;
1.5 ;
1.6
1.7
Bantuan dari Pemerintah Pu sa t;
Sumbangan dari Pihak Ketiga ;
Pinjaman Desa ;
(2) Setiap pos terdiri dari ayat- ayat
Pasal 6
(1) S is a ileb ih perhitungan Anggaran Tahu n La lu sebagaimana dimaksu d
dalam Pasal 5 ayat ( I ) adalah Sisa Perhitungan Anggaran Tahu n La lu yang
merupakan Penerimaan Tahu n Anggaran b eriku tn ya ;
(2) Pendapatan asli Desa sebagaimana dimaksu d Pasal 5 ayat (1) terdiri alas :
a. Hasil Usaha D es a ;
b.
Hasil Kekayaan Desa yang melipu ti Tanah Kas Desa, Pasar Desa,
Bangunan M i l i k Desa, Obyek rekreasi
yang dikelola Desa,
Pemandian U m u m yang diurus oleh Desa, Hu tan Desa, Jalan Desa,
Lain- lain Kekayaan M i l i k D es a ;
c.
d-
Ha s il Swadaya dan Partisipasi;
Ha s il Gotong- royong, dan
e.
Lain- lain Pendapatan A s l i Desa yang Sah.
(3) Bantuan dari Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 5
ayat (1) melip u ti:
a. B agian dari perolehan Pajak dan Restribusi Daerah ;
b. B agian dari D ana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang
diterima oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan.
(4) Sumbangan dari Pihak Ketiga sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 5 ayat
(1), adalah sumbangan atau bantuan dari Pihak Ketiga yang sah dan tidak
mengikat sesuai dengan peraturan yang b erlakit
Pasal?
Sumber .Penerimaan Desa sebagaimana dimaksu d Pasal 5 ayat (1)
dimanfaatkan sepenuhnya u ntu k kepentingan penyelenggaraan Pemerintahan,
Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat Desa setempat.
j
B agian Keempat
Pengeluaran
Pasal 8
(1) B agian Pengeluran Ru tin sebagaimana dimaksu d Pasal 3 ayat (2) terdiri
atas 6 (enam) Pos dengan Kode Anggaran sebagai b er iku t:
2.R.L Belanja Pega wa i;
2.R.2. Belanja B a r a n g;
2.R.3.
Belanja Pemeliharaan;
2.R.4. Belanja Peijalanan Dinas ;
2.R.5. Belanja Laim- Iain sesuai dengan kebutuhan, d a n ;
2.R.6. Pengeluaran cadangan.
(2) B agian Pengeluran Pembangunan sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 3
ayat (2) terdiri atas 6 (enam) pos dengan kode anggaran sebagai b er iku t:
2.P.1, Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemerintahan D es a ;
2.P.2.
2.P.3
2.P.4
2.P.5
2.P.6
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Prasarana Prod u ks i;
Prasarana Pemasaran;
Prasarana Perhu b u ngan;
Prasarana S os ia l;
la in - la in ;
(3) Pos-pos Pengeluaran Ru tin dan Pembangunan terdiri dari Pasal-pasal.
Pasal9
(1) Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada Anggaran Desa, j ik a untuk
pengeluaran lersebut tidak tersedia dan atau tidak cu ku p Dananya dalam
Anggaran D es a ;
(2) Kepala Desa dilarang melaku kan atau mengijinkan Pengeluaran atas beban
Anggaran Desa u ntu k tujuan lain- lain dari yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Desa.
\
Pasal 10
Pelaksanaan Pengeluaran dilaku kan berdasarkan pada prinsip hemat, terarah
dan terkendali sesuai rencana kegiatan serta fungsi Pemerintah Desa.
^
BAB
III
P E RU B A H A N D A N PE RH ITU N G AN A N G G A R A N
P E N D A P A TA N D A N B E LAN JA D E S A
Pasal 11
;
(1) Apab ila teijadi Perubahan Penerimaan dan Pengeluaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB D ) yang telah ditetapkan, dilaku kan
Perubahan A P B D dengan menetapkan Peraturan Desa setelah mendapat
Pcrsetujuan Badan Perwakilan Desa ( B P D ) ;
(2) Penetapan Peraturan Desa sebagaimana dimaksu d pada ayat ( I ) dilaku kan
setelah Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Pacitan.
:
Pasal 12
B entu k, is i dan susunan Peraturan Desa tentang Perubahan Anggaran Desa
akan diatu r leb ih lanjut oleh B u pati.
;
Pasal 13
Selambat-lambatnya 3 (tiga) bu lan sejak b erakhimya Tahu n Anggaran, Kepala
Desa W ajib menetapkan Peraturan Desa mengenai Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB D ).
Pasal 14
B entu k dan susunan Peraturan Desa tentang Perhitungan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APB D ) akan diatu r oleh B u pati
'
Pasal 15
Peraturan'Desa sebagaimana dimaksu d dalam Pasal 3, Pasal 10 dan Pasal 12
tidak perlu mendapat pcngesahan dari B u pati.
i
:
BAB
IV
P E M B A H A S A N A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N
B E LAN JA D ESA
\
Pasal 16
(1) APB D , Perubahan A P B D dan Perhitungan A P B D disusun oleh Kepala
Desa dan disampaikan kepada B PD dalam rapat B P D ;
(2) Pembahasan APB D , Perubahan APB D dan Perhitungan APB D diatu r leb ih
lanjut dalam Tata Tertib B PD ;
}
(
t
(3) APB D , Perubahan A P B D dan Perhitungan A P B D ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
i
BAB V
T A T A U S A H A KE U A N G A N
Pasal 17
I
'
(1) Pada
Sekretariat
Desa
tiap
tahu n
DESA
Anggaran
dipergunakan
B u ku
Administrasi Keuangan D es a ;
(2) Pengisian B u ku Administrasi Keuangan Desa, sebagaimana dimaksu d
pada ayat (1) dilaku kan oleh Bendahara D es a ;
(3) Setiap Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa dicatat didalam B u ku
Administrasi Desa dan hams mendapat persetujuan Kepala Desa sesuai
dengan b u kti pengeluaran yang dapat diperlanggung ja w a b ka n ;
•r
\
Pasal 18
(1) Bendaharawan Desa diangkat oleh Kepala Desa dari salah satu Perangkat
Desa dari u ns u rS ta f yang dipandang m a m p u ;
(2) Bendaharawan Desa sebagaimana dimaksu d pada ayat (1) mempu nyai
tugas melaku kan pengeiolaan Keuangan Desa sesuai dengan ketentuan
yang b erlaku .
:
Pasal 19
Bendaharawan Desa dalam melaksanakan tugasnya bertanggung ja wa b kepada
Kepala Desa.
;
Pasal 20
D a la m hal Bendaharawan Desa terb u kti melaku kan penyelewengan dan
melalaikan tugasnya, Kepala Desa dapat memperhentikan jabatannya sebagai
Bendaharawan Desa.
;
Kepala
BAB
VI
;
P E N G A W A S A N P E L A KS A N A A N A N G G A R A N
:
P E N D A P A TA N D A N B E LA N JA D E S A (APB D )
,
Pasal 21
Desa
mempertanggungjawabkan
pengeiolaan
Anggaran
Keuangan
Desa kepada Badan Perwakilan Desa (B PD ) selambat-lambatnya 3 (tiga) b u lan
setelah b erakhimya Tahu n Anggaran.
I
Pasal 22
Pengawasan atas ketertiban dan kelancaran pelaksanaan Anggaran
dilaku kan oleh Badan Perwakilan Desa (B PD ).
I
i
Desa
1
>
I
BAB
i
V II
KE TE N TU A N P E RA L IH A N D A N PEbOJTUP
Pasal 23
(1) A P P KD yang telah ditertapkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah in i
dinyatakan tetap sah sampai dengan a khir tahun anggaran.
(2) Penyusunan
Perubahan
dan Perhitungan APPKD
tahun
2001
tetap
menggunakan pedoman A P P KD tahun 2001.
Pasal 24
Hal- hal yang b elu m diatu r dalam Peraturan Daerah in i sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan ditetapkan leb ih lanjut oleh B u p a ti;
Pasal 25
Peraturan Daerah in i b erlaku sejak tanggal diundangkan.
Aga r
setiap
orang
Peraturan Daerah
dapat mengetahuinya,
in i dengan
memerintahkan
penempatannya
dalam
pengundangan
Lembaran
Daerah
Kabupaten Pa cita n.
D isahkan d i Pacitan
Padatanggal
s
16 - 8 - 2001
;
P E N J E L A S A N
?
A TA S
P E RA TU RA N D A E R A H KA B U P A TE N P A C ITA N
'
N O M O R 13 T A H U N 2001
i
TE N TA N G
A N G G A R A N P E N D A P A TA N D A N B E L A N J A D ESA
I.
UMUM
i
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa merupakan rencana
pembiayaan operasional tahunan dalam rangka pelaksanaan Pemerintahan dan
Pembangunan Desa dalam bentu k penjabaran dan teijemahan dalam angka-angka rupiah
yang didalamnya mengandung perkiraan penerimaan dan pengeluaran.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diterangkan dalam Peraturan Desa
diperiu kan kecermatan antara pengeluaran dan [xndapatan sehingga pelaksanaan
program desa dapat terlaksana.
II. P A S A L D E M I P A S A L
pa sa l1
C u ku p jelas
pasal 2
D a la m hal B PD
menolak
permohonan
persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa hams disertai penjelasan dan pctu nju k
penycmpumaannya dan setelah tu ju h (7) hari
disampaikan kepada B PD untuk mendapat
persetujuaa
C u ku p jelas
pasal 3 s/d 7
Belanja Pegawai adalah gaji Kepala Desa,
Perangkat
Desa
dan
unsur
pembantu
perangkat desa.
C u ku p jelas.
pasal 8 ayat ( I )
Pasal 9 s/d pasal 20
Pasal 21
Pasal 22 s/d pasal 25 '
I
Desa
melaku kan
Apa b ila
Kepala
penyelewengan atas keuangan desa, B PD
berhak meminta pcrtanggung jawab an dan
penyelesaiannya serta ganti mgi.
C u ku p jelas.
OOO