t pd 0806683 chapter5

128

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penggunaan
model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk meningkatkan
penguasaan konsep energi siswa dan kemampuan aplikasi sains siswa SD pada
materi energi dan kegunaannya dapat disimpulkan bahwa:
1. Peningkatan

penguasaan

konsep

energi

siswa

yang


mendapatkan

pembelajaran dengan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
(STM) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
mendapatkan

pembelajaran

dengan

model

konvensional.

Hal

ini

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Sains Teknologi

Masyarakat (STM) lebih baik dalam meningkatkan penguasaan konsep energi
siswa dibandingkan pembelajaran konvensional.
2. Peningkatan

kemampuan

aplikasi

sains

siswa

yang

mendapatkan

pembelajaran dengan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
(STM) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
mendapatkan


pembelajaran

dengan

model

konvensional.

Hal

ini

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat (STM) lebih baik dalam meningkatkan kemampuan aplikasi sains
siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

128

129


3. Siswa

memberikan

tanggapan

positif

terhadap

penggunaan

model

pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada materi energi dan
kegunaannya. Siswa menyatakan tertarik dengan pelajaran IPA/sains, siswa
tertarik dengan cara guru menyampaikan materi pelajaran dan siswa tertarik
dengan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM).

B. Saran

Saran-saran yang diajukan untuk memperbaiki keterbatasan yang ditemui
pada implemintasi model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk
meningkatkan penguasaan konsep energi siswa dan kemampuan aplikasi sains
siswa SD pada materi energi dan kegunaannya, peneliti menyarankan hal-hal
sebagai berikut:
1.

Pelatihan (coaching) guru sebelum implementasi program hendaknya
diupayakan agar benar-benar menguasai pengetahuan mencakup aspek
kognitif (pengetahuan), aspek afektif (emosi), dan aspek psikomotor
(aktivitas) peserta didik, serta konten materi energi dan kegunaannya yang
termuat, untuk meningkatkan kamampuan sains guru dengan memberikan
secara berkala sehingga kemampuan IPA/sains guru dapat berjalan lebih baik
lagi.

2.

Model Pembelajaran STM perlu dikembangkan untuk dimanfaatkan dalam
upaya meningkatkan penguasaan kompetensi bagi tiap siswa, kemampuan
belajar siswa, mempertimbangkan damain cara berpikir, penalaran, serta

kemampuan memecahkan masalah lingkungan dalm rangka menjawab
standar mutu dalam konteks desentralisasi dan otonomi pendidikan.

130

3.

Pelaksanaan model pembelajaran STM harus sesuai dengan tahap-tahap
pembelajaran yang termuat dan menerapkan disiplin waktu yang ketat
sehingga tidak menganggu proses pembelajaran pada mata pelajaran lainnya.

4.

Pemahaman konsep dasar siswa tentang STM berperan penting dan terkait
dengan keberhasilan penguasaan konsep energi dan kemampuan aplikasi
sains siswa penting untuk dipertimbangkan pada pembelajaran sains di daerah
yang lingkungannya banyak tersedia sumber-sumber energi alternatif.

131


5. Penerapan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat
digunakan oleh guru SD di Kota Dabosingkep sebagai salah satu model
pembelajaran alternatif dalam pembelajaran IPA/sains dan pembelajaran
lainnya, terutama dalam meningkatkan penguasaan konsep energi dan
aplikasi sains siswa, khususnya pada pokok bahasan energi dan kegunaannya
dengan memiliki kemampuan merumuskan masalah, merancang suatu
perencanaan dan menetapkan tiap label konsep atau materi ajar yang ada di
lingkungan siswa, serta melaksanakan suatu percobaan sederhana, sehingga
terjadi komunikasi dan memberi kesempatan pada siswa untuk berdiskusi.
6. Penerapan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat
digunakan

peneliti

lain

untuk

melihat


sejauh

mana

peningkatan

pengembangan potensi siswa, sehingga siswa bisa secara aktif membangun
dan menginterprestasikan dirinya maupun lingkungannya.
7.

Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran sains teknologi
masyarakat masih sangat asing dan berat bagi sebagian besar guru, khususnya
guru yang mengajar mata pelajaran IPA/sains. Oleh karena itu perlu adanya
pelatihan (coaching) untuk meningkatkan kamampuan sains guru dengan
memberikan secara berkala sehingga kemampuan IPA/sains guru dapat
berjalan lebih baik lagi.