penguatan daya saing dengan cluster industry

PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER
INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI
MODERN

Kristiana
(05630093)

Klaster Industri

pengertian Klaster Industri adalah kelompok industri spesifik yang
dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses
penciptaan/peningkatan nilai tambah atau jaringan dari sehimpunan
industri yang saling terkait (industri inri/core industries yang menjadi ‘
fokus perhatian,”. Industri pendukungnya/supporting industries,dan
industri terkait/related industries).misalnya broker dan kolsultan,serta
pembeli,yang dihubungkan satu dengan lainnya dalam rantai proses
peningkataan nilai.

Daya Saing Klaster Industri

Daya saing merupakan salah satu kata kunci yang lekat

dengan pembangunan ekonomi lokal
daerah.sebagaimana diungkapkan oleh bank dunia
bahwa pembangunan ekonomi lokal kini mengacu
kepada “daya saing baru(new competitiveness)”atau
keyakinan bahwa kota-kota perlu mengembangkan
strategi pembangunan ekonomi lokal masing-masing
untuk mempersiapkan diri bagi manfaat dan potensi
dampak ekonomi yang negatif dari keterburukan/akses
pasar mereka terhadap pasar-pasar dunia.

Manfaat “Khusus” bagi Pembangunan Daerah
Manfaat utama adalah memungkinkan baik pelaku
bisnis, pemerintah dan stakeholder kunci lainnya untuk
bekerjasama dalam memperkuat ekonomi daerah.
Pendekatan klaster industri dapat menjadi “platform
bersama” peningkatan daya saing ekonomi daerah dan
pembangunan ekonomi daerah secara umum. Hal ini
dapat membawa kepada pemanfaatan sumber daya
publik maupun swasta secara lebih efektif dan efisien
dan membantu daerah mengembangkan klaster-klaster

industri yang dinamis dan kuat. Klaster industri
demikian akan mendorong peningkatan pertumbuhan
ekonomi daerah.

Manfaat “Khusus” bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Pendekatan klaster industri juga dinilai sangat berguna bagi
pelaku ekonomi mayoritas dibanyak negara, yaitu usaha kecil
dan menengah (UKM). Hal ini terutama karena pendekatan
klaster industri dianggap sangat membantu upaya yang lebih
fokus bagi terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan dan
pengembangan jaringan bisnis yang luas Selain itu, beberapa
manfaat berikut sering dinilai sangat penting bagi
perkembangan/perkuatan daya saing UKM, antara lain:
A. Membuka peluang dan secara empiris sudah terbukti sebagai
suatu alat (means)yang baik untuk mengatasi hambatan akibat
ukuran (skala bisnis) UKM dan berhasil mengatasi persaingan
dalam suatu lingkungan pasar yang semakin kompetitif.

B. Melalui kerjasama horizontal (misalnya bersama UKM lainnya
yang menempati posisi yang sama dalam mata-rantai nilai/value

chain) secara kolektif perusahaan-perusahaan dapat mencapai
skala ekonomis melampaui jangkauan perusahaan kecil
individual dan dapat memperoleh pembelian input dalam skala
yang ekonomis, mencapai skala optimal dalam penggunaan
peralatan, dan menggabungkan kapasitas produksi untuk
memenuhi order skala besar.
C. Melalui kemitraan horizontal ataupun integrasi vertikal
(dengan UKM lainnya maupun dengan perusahaan besar dalam
mata-rantai nilai), perusahaan-perusahaan dapat memfokuskan
ke bisnis intinya dan memberi peluang ekonomi eksternal atas
ketersediaan tenaga kerja yang lebih terspesialisasi.

Ekonomi Modern dalam kontes Ekonomi Daerah
Terdapat lima kecenderungan perubahan yang penting, yaitu:
1. Pertama, perkembangan pesat dalam bidang-bidang iptek
tertentu, seperti misalnya telematika, bioteknologi, dan bahan
baru, yang diperkirakan akan, dan telah mulai merubah beragam
aspek kehidupan, khususnya perekonomian dunia.
2. Kedua, kecenderungan globalisasi yang mengubah atau
menuntut perubahan pada tata pergaulan internasional.

3. Fenomena ketiga adalah kecenderungan arah perubahan
ekonomi internasional menuju era “ekonomi berbasis
pengetahuan” (knowledge-based economy) yang makin
menuntut penguatan pengetahuan dan kemampuan inovasi
sebagai elemen kunci keberhasilan bagi pembangunan dalam
arena persaingan dan kemitraan global.

4. Fenomena keempat berkaitan dengan perubahan
pola pembangunan ekonomi, yaitu pola kerja
berjaringan (networking) dalam beragam aktivitas
produktif, baik di sektor publik dan bisnis, maupun
dalam masyarakat secara umum.
5. Kelima, Perubahan pola pengelolaan pembangunan,
yaitu sistem pengelolaan pembangunan yang lebih
terdesentralisasi. Ini misalnya menyangkut
keseimbangan dalam sistem pemerintahan antara
“Pusat” dan “Daerah,” pemenuhan tuntutan atas good
governance baik di lingkungan eksekutif, legislatif, dan
yudikatif maupun dunia bisnis.


Penutup

Peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin
tinggi dan semakin adil akan ditentukan oleh
keberhasilan upaya/proses pembangunan ekonomi
lokal/daerah dalam menyikapi kecenderungan global,
perkembangan kemajuan iptek, pola aktivitas ekonomi
yang semakin sarat dengan pengetahuan/inovasi, pola
berjaringan, dan bertumpu pada potensi terbaik
setempat, dan mereformasinya menuju ekonomi
modern yang semakin kompetitif.