STIE Mahardhika – Jurusan Akuntansi Reg B STIE Mahardhika 2014
KONSEP DASAR RISET
Dr. Sri Wahyuni, S.E., M.Si
DEFINISI RISET
Riset (research) didefinisikan oleh Sekaran
(2003, hal. 5) sebagai:
• suatu investigasi atau keinginan-tahuan
saintifik yang terorganisasi, sistematik,
berbasis data, kritikal terhadap suatu
masalah dengan tujuan menemukan jawaban
atau solusinya.
• (an organized, systematic, data-based,
critical, scientific inquiry or investigation into
a specific problem undertaken with the
objective of finding answers) or solutions to it.
•
Definisi Riset Lanjutan
• Kinney (1986) mendefinisikan riset
(research) sebagai:
• pengembangan dan pengujian dari
teori-teori baru tentang bagaimana
dunia nyata bekerja atau penolakan
dari teori-teori yang sudah ada.
Riset Metoda Ilmiah
Struktur teori
pengkonstruksian teori
(theory construction)
Hipotesis-hipotesis
Pengujian empiris
Gambar.
saintifik.
Proses
pengujian atau verifikasi teori
(theory verification)
penelitian
menggunakan
metoda
Perbedaan metoda saintifik dengan metoda naturalis.
Pendekatan saintifik
Pendekatan naturalis
- Menggunakan struktur
teori.
- membangun satu atau
lebih hipotesis-hipotesis.
-bertujuan menemukan
teori
-Hipotesis jika ada sifatnya
implisit tidak eksplisit.
-melakukan setting
artifisial
-menggunakan dan
menjaga setting alamiah
(natural)
- menolak bahwa teori
membumi (grounded) di
datanya dan berar-gumentasi
“facts do not speak for
themselves” (Blalock, 1969).
-Pendekatan saintifik
membu-tuhkan pengujian
secara kuantitatif dan
statistik.
- konsep grounded theory
yaitu untuk menjelaskan dan
membangun teori adalah
dengan menemukannya dari
data.
- metoda penelitian
eksplorasi (exploratory
research) menggunakan data
kualitatif.
Kelemahan-kelemahan dan kebaikan-kebaikan untuk
pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis.
Pendekatan saintifik
Pendekatan naturalis
(+) Menilai data lebih obyektif,
(-) Menilai data lebih subyektif
(-) Setting tidak natural (artifisial) dapat menurunkan validitas penelitian.
(-) Penelitian kurang terfokus
tetapi lebih luas, sehingga
kurang mendalam.
(-) lebih mengarah ke verifikasi
teori.
(+) Setting natural tidak diubah
oleh periset.
(+) data sekunder yang tersedia
dapat diguna-kan.
(-) Data primer harus dikumpulkan sendiri oleh periset
(+) Eksternal validiti lebih tinggi
karena data sekunder.
(-) Eksternal validiti rendah karena hanya melibatkan satu
permasalahan di suatu organisasi saja
(+) Penelitian lebih terfokus dan
mendalam.
(+) Penelitian lebih mendetail ke
hal-hal di bawah permukaan
Pendekatan mana yang harus digunakan?
• 1. Aliran utama (mainstream) atau
kelompok pemikiran (school of thought)
yang dianut.
- aliran positip (positivism)
- aliran critical perspective
• 2. Kondisi atau lingkungan yang terjadi
apakah setting secara artifisial dapat
dilakukan.
• 3.
Tingkat
keluasan
dan
kedalaman
penelitian.
• 4. Triangulation.
PENTING dan SALAH KAPRAH
Walaupun secara konsep riset metoda ilmiah dan
riset metoda naturalis berbeda, tetapi sebaiknya
tidak dipandang sebagai suatu yang bertentangan,
karena keduanya mempunyai kebaikan-kebaikan dan
kelemahan-kelemahannya
tersendiri,
sehingga
seharusnya digunakan secara komplementer, satu
melengkapi yang lainnya. Pendekatan komplementer
ini disebut dengan triangulation. Jika salah satu
pendekatan harus dipilih, bukan berarti yang satu
lebih baik dari lainnya, tetapi karena
hanya
perbedaan aliran risetnya, perbedaan kondisi atau
lingkungan risetnya, pemilihan keluasan atau
kedalam risetnya.
•
1.
LANGKAH-LANGKAH RISET METODA ILMIAH
Riset metoda ilmiah merupakan riset yang terstruktur dengan
langkah-langkah yang jelas dan sistematik. Langkah-langkah dari
riset adalah sebagai berikut ini.
2. Mengidentifikasi isu atau topik dari riset (dilaporkan di bab 1
laporan riset).
3. Menjual ide atau isu tersebut dengan cara menjustifikasi bahwa
isu tersebut adalah menarik dan penting untuk diteliti. (dilaporkan
di bab 1 laporan riset).
4. Menentukan tujuan dan kontribusi dari riset (bab 1 di laporan hasil
riset).
5. Mengembangkan hipotesis.
6. Merancang riset.
7. Mengumpulkan data.
8. Menganalisis data dan menguji hipotesis (dilaporkan di bab 4
laporan hasil riset).
9. Membuat ringkasan, mengevaluasi dan mendiskusikan hasil
pengujian serta menyimpulkan hasilnya (dilaporkan di bab 5
laporan hasil riset).
10. Menunjukkan
keterbatasan
dan
halangan-halangan
riset
(dilaporkan di bab 5 laporan hasil riset).
Tugas dan Prosedur
LAPORAN HASIL RISET
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bab 1. PENDAHULUAN
- isu riset,
- motivasi riset
- tujuan riset
- kontribusi dari riset.
BAB 2. KAJI TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
- Kaji teori
- Pengembangan hipotesis-hipotesis
BAB 3. DISAIN RISET
- Data
- model empiris
- Definisi variabel-variabel
BAB 4. HASIL
- Pengujian hipotesis
BAB 5. RINGKASAN, SIMPULAN, DISKUSI, IMPLIKASI,
KEKURANGAN-KEKURANGAN DAN SARAN-SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
THANK YOU…
Dr. Sri Wahyuni, S.E., M.Si
DEFINISI RISET
Riset (research) didefinisikan oleh Sekaran
(2003, hal. 5) sebagai:
• suatu investigasi atau keinginan-tahuan
saintifik yang terorganisasi, sistematik,
berbasis data, kritikal terhadap suatu
masalah dengan tujuan menemukan jawaban
atau solusinya.
• (an organized, systematic, data-based,
critical, scientific inquiry or investigation into
a specific problem undertaken with the
objective of finding answers) or solutions to it.
•
Definisi Riset Lanjutan
• Kinney (1986) mendefinisikan riset
(research) sebagai:
• pengembangan dan pengujian dari
teori-teori baru tentang bagaimana
dunia nyata bekerja atau penolakan
dari teori-teori yang sudah ada.
Riset Metoda Ilmiah
Struktur teori
pengkonstruksian teori
(theory construction)
Hipotesis-hipotesis
Pengujian empiris
Gambar.
saintifik.
Proses
pengujian atau verifikasi teori
(theory verification)
penelitian
menggunakan
metoda
Perbedaan metoda saintifik dengan metoda naturalis.
Pendekatan saintifik
Pendekatan naturalis
- Menggunakan struktur
teori.
- membangun satu atau
lebih hipotesis-hipotesis.
-bertujuan menemukan
teori
-Hipotesis jika ada sifatnya
implisit tidak eksplisit.
-melakukan setting
artifisial
-menggunakan dan
menjaga setting alamiah
(natural)
- menolak bahwa teori
membumi (grounded) di
datanya dan berar-gumentasi
“facts do not speak for
themselves” (Blalock, 1969).
-Pendekatan saintifik
membu-tuhkan pengujian
secara kuantitatif dan
statistik.
- konsep grounded theory
yaitu untuk menjelaskan dan
membangun teori adalah
dengan menemukannya dari
data.
- metoda penelitian
eksplorasi (exploratory
research) menggunakan data
kualitatif.
Kelemahan-kelemahan dan kebaikan-kebaikan untuk
pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis.
Pendekatan saintifik
Pendekatan naturalis
(+) Menilai data lebih obyektif,
(-) Menilai data lebih subyektif
(-) Setting tidak natural (artifisial) dapat menurunkan validitas penelitian.
(-) Penelitian kurang terfokus
tetapi lebih luas, sehingga
kurang mendalam.
(-) lebih mengarah ke verifikasi
teori.
(+) Setting natural tidak diubah
oleh periset.
(+) data sekunder yang tersedia
dapat diguna-kan.
(-) Data primer harus dikumpulkan sendiri oleh periset
(+) Eksternal validiti lebih tinggi
karena data sekunder.
(-) Eksternal validiti rendah karena hanya melibatkan satu
permasalahan di suatu organisasi saja
(+) Penelitian lebih terfokus dan
mendalam.
(+) Penelitian lebih mendetail ke
hal-hal di bawah permukaan
Pendekatan mana yang harus digunakan?
• 1. Aliran utama (mainstream) atau
kelompok pemikiran (school of thought)
yang dianut.
- aliran positip (positivism)
- aliran critical perspective
• 2. Kondisi atau lingkungan yang terjadi
apakah setting secara artifisial dapat
dilakukan.
• 3.
Tingkat
keluasan
dan
kedalaman
penelitian.
• 4. Triangulation.
PENTING dan SALAH KAPRAH
Walaupun secara konsep riset metoda ilmiah dan
riset metoda naturalis berbeda, tetapi sebaiknya
tidak dipandang sebagai suatu yang bertentangan,
karena keduanya mempunyai kebaikan-kebaikan dan
kelemahan-kelemahannya
tersendiri,
sehingga
seharusnya digunakan secara komplementer, satu
melengkapi yang lainnya. Pendekatan komplementer
ini disebut dengan triangulation. Jika salah satu
pendekatan harus dipilih, bukan berarti yang satu
lebih baik dari lainnya, tetapi karena
hanya
perbedaan aliran risetnya, perbedaan kondisi atau
lingkungan risetnya, pemilihan keluasan atau
kedalam risetnya.
•
1.
LANGKAH-LANGKAH RISET METODA ILMIAH
Riset metoda ilmiah merupakan riset yang terstruktur dengan
langkah-langkah yang jelas dan sistematik. Langkah-langkah dari
riset adalah sebagai berikut ini.
2. Mengidentifikasi isu atau topik dari riset (dilaporkan di bab 1
laporan riset).
3. Menjual ide atau isu tersebut dengan cara menjustifikasi bahwa
isu tersebut adalah menarik dan penting untuk diteliti. (dilaporkan
di bab 1 laporan riset).
4. Menentukan tujuan dan kontribusi dari riset (bab 1 di laporan hasil
riset).
5. Mengembangkan hipotesis.
6. Merancang riset.
7. Mengumpulkan data.
8. Menganalisis data dan menguji hipotesis (dilaporkan di bab 4
laporan hasil riset).
9. Membuat ringkasan, mengevaluasi dan mendiskusikan hasil
pengujian serta menyimpulkan hasilnya (dilaporkan di bab 5
laporan hasil riset).
10. Menunjukkan
keterbatasan
dan
halangan-halangan
riset
(dilaporkan di bab 5 laporan hasil riset).
Tugas dan Prosedur
LAPORAN HASIL RISET
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bab 1. PENDAHULUAN
- isu riset,
- motivasi riset
- tujuan riset
- kontribusi dari riset.
BAB 2. KAJI TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
- Kaji teori
- Pengembangan hipotesis-hipotesis
BAB 3. DISAIN RISET
- Data
- model empiris
- Definisi variabel-variabel
BAB 4. HASIL
- Pengujian hipotesis
BAB 5. RINGKASAN, SIMPULAN, DISKUSI, IMPLIKASI,
KEKURANGAN-KEKURANGAN DAN SARAN-SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
THANK YOU…