STIE Mahardhika – Jurusan Akuntansi Reg B STIE Mahardhika 2014

(1)

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan yang menggambarkan

kondisi keuangan dan hasil usaha

suatu perusahaan pada saat

tertentu/jangka waktu tertentu,

untuk membantu pihak2 yang bersangkutan dalam mengambil suatu keputusan.


(2)

Bentuk2 Laporan Keuangan

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan Laba Rugi

Laporan Arus Kas

Laporan Perubahan Modal


(3)

Keterbatasan Laporan

Keuangan

• Merupakan interim report (dibuat antara waktu

tertentu yg bersifat sementara) dan di dalamnya terkandung pendapat2 pribadi akuntan.

• Objek adalah data historis yang menggambarkan

masa lalu yang bisa berbeda dengan kondisi masa kini/masa depan.

Tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang

dapat mempengaruhi posisi keuangan

perusahaan. (misal : reputasi dan prestasi perusahaan)


(4)

II. ANALISA LAPORAN

KEUANGAN

Pengertian Analisa Laporan

Keuangan

Proses analisa terhadap laporan

keuangan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi tambahan

kepada para pemakai laporan

keuangan / pengambil keputusan

ekonomi, sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih baik.


(5)

Prosedur Analisa

Memahami latar belakang data

keuangan perusahaan

Memahami kondisi2 yang

berpengaruh pada perusanaan

Mempelajari dan mereview laporan

keuangan


(6)

Metode Analisa

Horizontal : antar periode

Vertikal : antar pos/rekening dalam


(7)

Teknik Analisa

Horizontal : analisa perbandingan,

analisa sumber dan penggunaan MK, analisa perubahan laba kotor.

Vertikal : analisa rasio, analisa Biaya-Volume-Laba


(8)

III. ANALISA

PERBANDINGAN

Pengertian Analisa Perbandingan Teknik analisa laporan keuangan yang dilakukan secara horizontal, dengan membandingkan data antara 2 periode/lebih.


(9)

Prosedur Analisa

Harus memperhatikan perbedaan2 pada

laporan keuangan yang ada, mungkin disebabkan :

– Maksud penggunaan lap. Keuangan – Perbedaan pendapat akuntan

– Perbedaan pengetahuan & pengalaman akuntan – Perbedaan penggolongan/klasifikasi pos2

Penganalisa harus mereview secara

menyeluruh thd lap. keuangan, mengadakan penyusunan kembali data2 sesuai prinsip yang berlaku & tujuan analisa.


(10)

Tahun paling awal digunakan sbg tahun pembanding/tahun dasar

Tahun pembanding/tahun dasar

adalah tahun sebelumnya

Dasar pembanding adalah rata2 dari

jumlah kumulatif seluruh periode yang bersangkutan

Jika laporan keuangan yang

diperbandingkan lebih dari 2 periode, maka :


(11)

IV. ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

(MODAL KERJA)

• Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi perusahaan karena memungkinkan bagi perusahaan tsb untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan tidak mengalami kesulitan yang mungkin timbul karena adanya krisis keuangan.

• Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, yang akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan memperoleh keuntungan yang telah disia-siakan.

• Sebaliknya kekurangan modal kerja akan merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan


(12)

Konsep Modal Kerja yang Umum Dipergunakan

1. Konsep Kuantitatif

Menitikberatkan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasi yang bersifat rutin/jangka pendek. Konsep ini menganggap modal kerja adalah jumlah aktiva lancar.

Modal kerja yang besar ridak menjamin margin of safety kreditur jangka pendek yang besar, tidak pula mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan karena konsep ini tidak mementingkan dari mana modal kerja berasal.

2. Konsep Kualitatif

Menitikberatkan pada kualitas modal kerja, modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek, yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari pemilik perusahaan.


(13)

Untuk memperjelas kedua konsep di atas diilustrasikan :

31/12/2007 31/12/2008 Asset Lancar

• Kas Rp. Rp.

600.000,-• Piutang Dagang Rp. Rp. 1.300.000,-• Pers.Brg Dagang Rp. Rp. 3.500.000,-• Persekot Biaya Rp. Rp.

Jumlah Asset Lancar Rp. Rp.

5.500.000,-Liabilitas Lancar

• Hutang Dagang Rp. 1. Rp. 550.000,-• Hutang Wesel Rp. 1.700.000,- Rp. 1.200.000,-• Hutang Pajak Rp. 1.250.000,- Rp. 500.000,-• Hutang Deviden Rp. 1. Rp.

Jumlah Liabilitas Lancar Rp. 6.000.000,- Rp. 2.750.000,- 


(14)

menurut konsep kuantitatif data tahun

2007 dan 2008 tidak mengalami perubahan modal kerja yaitu Rp. 5.500.000,-.

Sedangkan menurut konsep kualitatif

kondisi modal kerja tahun 2008 jauh lebih baik dibandingkan tahun 2007 karena tahun 2007 mengalami defisit sebesar Rp. 500.000, sedangkan tahun 2008 modal kerja sebesar Rp. 2.750.000

Dari data di atas dapat dilihat

bahwa :


(15)

3. Konsep Fungsional

Menitikberatkan pada fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan/laba dari usaha pokok perusahaan.

Tidak semua dana digunakan untuk menghasilkan laba periode/saat ini, ada sebagian dana yang digunakan untuk memperoleh laba di masa datang ( misal : bangunan, mesin, alat2 kantor )

Pengertian modal kerja sebagai jumlah aktiva lancar biasa disebut gross working capital, sedangkan modal kerja sebagai kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar disebut net working capital.

( secara umum modal kerja dianggap sebagai net working capital )


(16)

Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Sumber MK : setiap transaksi yang menyebabkan

naiknya MK.

Penggunaan MK : setiap transaksi yang

menyebabkan turunnya MK.

Transaksi tersebut adalah transaksi yang mempengaruhi rekening lancar dan tidak lancar sekaligus.


(17)

Aktivitas2 yang merupakan Sumber MK & Penggunaan MK

Sumber MK

– Aktivitas Penghasilan

Penjualan Asset Tdk Lancar Penerbitan Liabilitas Jangka Pjg – Setoran Pemilik

Penerbitan Saham

Penggunaan MK

– Aktivitas Biaya

– Pembelian Asset Tdk Lancar

Pembayaran Liabilitas Jangka Pjg


(18)

Sumber Informasi yang

Digunakan :

Sumber informasi utama (laporan

keuangan)

Sumber informasi pendukung


(19)

Langkah2 Penyusunan Laporan Perubahan Modal Kerja

1. Menghitung perubahan modal kerja selama periode tertentu

2. Menganalisis perubahan saldo rekening2 tidak lancar

3. Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja


(20)

PT. MANDIRI Neraca Komparatif

Per 31Desember 2009 dan 2010 (dalam ribuan rupiah)

Keterangan 31 Des 2009 31 Des 2010

Asset Kas Piutang Dagang Persediaan Tanah Peralatan Akumulasi Depresiasi

Ro. 47.000,00 Rp. 26.000,00 Rp. 54.000,00 Rp. 55.000,00 Rp. 88.000,00 (Rp. 43.000,00)

Rp. 36.000,00 Rp. 18.000,00 Rp. 49.000,00 Rp. 0,00 Rp. 88.000,00 (Rp. 35.000,00)

Total Asset Rp. 227.000,00 Rp. 156.000,00

Liabilitas & Ekuitas Hutang Dagang Hutang Wesel Modal Saham Laba Ditahan

Rp. 13.000,00 Rp. 15.000,00 Rp. 150.000,00

Rp. 49.000,00

Rp. 21.000,00 Rp. 10.000,00 Rp. 100.000,00

Rp. 25.000,00 Total Liabilitas & Ekuitas Rp. 227.000,00 Rp. 156.000,00


(21)

PT.MANDIRI

Laporan Laba Rugi

Periode 31 Desember 2010

Penjualan Rp. 380.000,00

HPP Rp. 196.000,00

Laba Kotor Rp. 184.000,00

Beban Usaha :

Beban administrasi Rp. 76.000,00 Beban pemasaran Rp. 56.000,00 Beban Depresiasi Rp. 8.000,00

(Rp.140.000,00)

Laba Bersih Rp. 44.000,00


(22)

Informasi tambahan :

Pembelian tanah Rp. 55.000,000,00 pada tahun

2010 dilakukan secara tunai

Selama tahun 2010 diterbitkan saham baru pada

nilai nominalnya sebesar Rp. 50.000.000,00

Pengumuman deviden pada tahun 2010 sebesar


(23)

V. ANALISA LABA KOTOR

 

Perubahan laba kotor dianalisa dengan rumus2 :

1. Perubahan Harga Jual : ( HJ2 – HJ1 ) K2

2. Perubahan Kuatitas Produk Dijual : ( K2 – K1 ) HJ1 3. Perubahan HPP : ( HPP2 – HPP1 ) K2

4. Perubahan Kuantitas Produk Dijual/Diproduksi : ( K2 – K1 ) HPP1  

Keterangan :

HJ2 : Harga Jual sesungguhnya/ periode berjalanHJ1 : Harga Jual dianggarkan/ periode sebelumnya • K2 : Kuantitas sesungguhnya/ periode berjalan

K1 : Kuantitas dianggarkan/ periode sebelumnya

HPP2 : Harga Pokok Penjualan sesungguhnya/ periode

berjalan


(24)

 

Kedua komponen tersebut dapat dianalisa dengan rumus sbb :

• Perubahan komposisi penjualan : ( K2 x LB1 ) – ( TK2 x LBR1 )

• Perubahan total kuantitas penjualan : ( TK2 – TK1 ) LBR1  

Keterangan :

• LB1 : Laba kotor dianggarkan/ periode sebelumnya

• LBR1 : Laba Kotor Rata2 dianggarkan/ periode sebelumnya

• TK1 : Total kuantitas dianggarkan/ periode sebelumnya

• TK2 : Total kuantitas sesungguhnya/ periode berjalan

Pada perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis barang, perubahan laba kotor yang disebabkan oleh perubahan kuantitas pada dasarnya terdiri dari 2 komponen, yaitu perubahan komposisi penjualan & perubahan total kuantitas itu sendiri.


(25)

Contoh :

PT. SELARAS menjual 3 macam produk X,Y, dan Z. Data anggaran dan realisasi laba kotor dari penjualan tahun 20012 adalah sbb :

Data Anggaran

Produk Unit

Penjualan Harga Pokok

Hrg/unit Jumlah Hrg/unit Jumlah Hrg/unit Jumlah X Y Z 5.000 4.500 3.000 150 175 200 750.000 787.500 600.000 100 150 150 500.000 675.000 450.000 50 25 50 250.000 112.500 150.000


(26)

Data Realisasi

Produ

k Unit

Penjualan Harga Pokok Laba Kotor

Hrg/unit Jumlah Hrg/unit Jumlah Hrg/unit Jumlah

X Y Z 5.000 4.000 3.500 155 200 175 775.000 800.000 612.500 100 165 165 500.000 660.000 577.500 55 35 10 275.000 140.000 35.000


(1)

PT.MANDIRI

Laporan Laba Rugi

Periode 31 Desember 2010

Penjualan Rp. 380.000,00

HPP Rp. 196.000,00

Laba Kotor Rp. 184.000,00

Beban Usaha :

Beban administrasi Rp. 76.000,00 Beban pemasaran Rp. 56.000,00 Beban Depresiasi Rp. 8.000,00

(Rp.140.000,00)

Laba Bersih Rp. 44.000,00


(2)

Informasi tambahan :

Pembelian tanah Rp. 55.000,000,00 pada tahun

2010 dilakukan secara tunai

Selama tahun 2010 diterbitkan saham baru pada

nilai nominalnya sebesar Rp. 50.000.000,00

Pengumuman deviden pada tahun 2010 sebesar


(3)

V. ANALISA LABA KOTOR

 

Perubahan laba kotor dianalisa dengan rumus2 :

1. Perubahan Harga Jual : ( HJ2 – HJ1 ) K2

2. Perubahan Kuatitas Produk Dijual : ( K2 – K1 ) HJ1 3. Perubahan HPP : ( HPP2 – HPP1 ) K2

4. Perubahan Kuantitas Produk Dijual/Diproduksi : ( K2 – K1 ) HPP1  

Keterangan :

HJ2 : Harga Jual sesungguhnya/ periode berjalanHJ1 : Harga Jual dianggarkan/ periode sebelumnya • K2 : Kuantitas sesungguhnya/ periode berjalan • K1 : Kuantitas dianggarkan/ periode sebelumnya

HPP2 : Harga Pokok Penjualan sesungguhnya/ periode berjalan


(4)

 

Kedua komponen tersebut dapat dianalisa dengan

rumus sbb :

Perubahan komposisi penjualan : ( K2 x LB1 ) – ( TK2 x LBR1 )

Perubahan total kuantitas penjualan : ( TK2 – TK1 ) LBR1

 

Keterangan

:

LB1 : Laba kotor dianggarkan/ periode sebelumnya

LBR1

: Laba Kotor Rata2 dianggarkan/ periode

sebelumnya

TK1 : Total kuantitas dianggarkan/ periode sebelumnya

TK2 : Total kuantitas sesungguhnya/ periode berjalan

Pada perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis

barang, perubahan laba kotor yang disebabkan oleh

perubahan kuantitas pada dasarnya terdiri dari 2

komponen, yaitu perubahan komposisi penjualan &

perubahan

total

kuantitas

itu

sendiri

.


(5)

Contoh :

PT. SELARAS menjual 3 macam produk X,Y, dan Z. Data

anggaran dan realisasi laba kotor dari penjualan tahun

20012 adalah sbb :

Data Anggaran

Produk Unit

Penjualan Harga Pokok

Hrg/unit Jumlah Hrg/unit Jumlah Hrg/unit Jumlah X Y Z 5.000 4.500 3.000 150 175 200 750.000 787.500 600.000 100 150 150 500.000 675.000 450.000 50 25 50 250.000 112.500 150.000


(6)

Data Realisasi

Produ

k Unit

Penjualan Harga Pokok Laba Kotor

Hrg/unit Jumlah Hrg/unit Jumlah Hrg/unit Jumlah

X Y Z

5.000 4.000 3.500

155 200 175

775.000 800.000 612.500

100 165 165

500.000 660.000 577.500

55 35 10

275.000 140.000 35.000