DISERTASI IDEOLOGI ANAK IDEAL DALAM LIMA FIKSI UNGGULAN 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR TIM PEMBIMBING
KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMAKASIH
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
i
ii
iii
iv
v
vi
ix
x
xi
xii
xv
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.1.1. Satrra Anak “Unggulan” dalam Miskinnya Kajian Akademis
1.1.2. Sastra Anak Indonesia dan Problema Generalisasi
1.1.3. Tokoh Sebagai Situs Ideologi
1.2. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
1.6. Penelitian Terdahulu
1.7. Metode Penelitian
1.8. Kerangka Konsep dan Teori
1.8.1.Konsep Sastra Anak
1.8.2. Tokoh dan Penokohan
1.8.3. Ideologi dalam Sastra Anak
1.8.3.1. Level Ideologi dalam Sastra Anak
1.8.3.2. Sudut Pandang
1.8.3.2. a. Narasi
1.8.3.2. b. Fokalisasi
1.8.3.3. Cara Ideologi Beroperasi dalam Sastra Anak
1.8.4. Relasi Kekuasaan dalam Sastra Anak
1.8.5. Identitas
1.8.6. Wacana (Discourse)
1.9. Korpus dan Cara Penelitian
1.9.1. Korpus Penelitian/Sumber Data
1.9.2. Cara Penelitian
1.10. Sistematika Penulisan
1
1
1
5
9
12
13
14
14
15
20
22
22
28
31
36
38
38
41
42
49
55
55
58
58
61
62
xii
BAB 2 IDEOLOGI ANAK IDEAL DALAM LIMA FIKSI
PEMENANG SAYEMBARA PENULISAN NASKAH FIKSI ANAK
DEPDIKNAS
2.1. Anak-anak dalam Ideologi Manusia Seutuhnya atau „The Perfect
Hero’
2.1.1. Anak-Anak yang Rajin dan Taat Beribadah
2.1.2. Anak-Anak yang Pandai
2.1.3. Anak-Anak yang Berbudi Pekerti
2.1.4. Anak-Anak yang Berjiwa Kebangsaan
2.1.5. Anak-Anak Pemberani yang Menjadi Pahlawan
2.1.6. Anak-Anak yang Mencintai Alam dan Lingkungan
2.1.7. Anak-Anak yang Menjadi Pemimpin
2.1.8. Anak-Anak yang Tertib Berbahasa
2.2. Anak-anak dalam Ideologi Paternalisme
2.2.1. Anak-Anak yang Tiada dalam Kehadiran Fisik Mereka
2.2.1. Anak-Anak yang Berpikiran Dewasa
2.2.2. Anak-Anak dalam Tambatan Keluarga
2.2.3. Anak-Anak yang Sopan pada Orang Tua
2.2.4. Anak-Anak dalam Hubungan Sosial Kemasyarakatan yang Kuat
2.3. Anak-anak dalam Ideologi Patriarki
2.3.1. Dominasi Anak Laki-laki
2.3.2. Peminggiran Anak Perempuan
2.4. Anak-anak dalam Ideologi/Budaya Instan
2.5. Simpulan
BAB 3 LEVEL DAN CARA IDEOLOGI BEROPERASI DALAM
SASTRA ANAK
3.1. Level ideologi
3.2. Sudut Pandang: Narasi, Fokalisasi dan Dominasi Narator
3.2.1. Narasi
3.2.2. Fokalisasi
3.2.3. Memberitahu (Telling) vs Menunjukkan (Showing)
3.2.4. Dominasi Narator
3.3. Modus/Cara dan Strategi Ideologi Beroperasi
3.2.1. Dalam Pulau Sangia penuh Misteri
3.2.2. Dalam Tiga Sekawan di Rimba Belantara
3.2.3. Dalam Kabut Murungkayu
3.2.4. Dalam Raja Kate Dikepung Asap
3.2.5. Dalam Si Perung
3.4. Simpulan
BAB 4 RELASI KEKUASAAN DALAM LIMA FIKSI PEMENANG
SAYEMBARA
xiii
63
63
67
70
73
74
76
80
83
87
89
90
92
93
95
100
102
103
106
110
112
116
117
124
125
127
129
132
138
138
142
147
149
150
151
156
4.1. Pengerdilan Kemampuan Anak
4.2. Distorsi (Pemahaman yang Keliru) tentang Konsep Anak
4.3. Penempatan Orang Tua sebagai Pusat dan Anak sebagai Objek
4.4. Penyembunyian/Pensunyian Persoalan-Persoalan Tertentu
4.5. Pengetahuan sebagai Kekuasaan
4.6. Simpulan
156
161
162
166
168
168
BAB 5 KONTEKS LAHIRNYA TEKS DAN WACANA TENTANG
ANAK/SASTRA ANAK YANG BERKEMBANG
5.1. Konteks Lahirnya Teks
5.1.1. Pendidikan Masa Orba
5.1.1.1. Ideologi Pancasila
5.1.1.2. Pemusatan dan Keseragaman
5.1.1.3. Pendidikan Manusia Seutuhnya
5.1.2. Sayembara Penulisan Naskah Fiksi Anak
5.1.2.1.Tujuan dan Kebijakan Sayembara
5.1.2.2. Ketentuan-Ketentuan Sayembara
5.1.2.3. Penilaian dan Penjurian
5.1.2.4. Editing Naskah dan Penerbitan
5.1.2.5. Persebaran Buku Ke Sekolah
5.2. Wacana tentang Anak dan Sastra Anak yang Berkembang
5.2.1. Wacana tentang Anak
5.2.1.1. Anak sebagai Tabula Rasa
5.2.1.2. Anak sebagai Amanah
5.2.1.3. Anak yang Wajib Dibina dan Ditumbuhkembangkan
5.2.1.4. Idealisme terhadap Anak
5.2.2. Wacana tentang Sastra Anak
5.2.2.1. Sastra Anak sebagai Sumber Nilai-Nilai Luhur
5.2.2.2. Sastra Anak sebagai Sarana Pembelajaran
5.3. Simpulan
170
BAB 6 KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
6.2. Implikasi
6.3. Keterbatasan Penelitian
6.4. Saran Penelitian Selanjutnya
202
202
207
210
210
DAFTAR REFERENSI
212
xiv
171
171
171
178
179
180
181
182
187
187
189
189
189
190
191
193
194
197
197
198
199
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel 1.1.
Tabel 1.2.
Tabel 1.3.
Tabel 1.4.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
Tabel 3.4.
Tabel 3.6.
Tabel 3.7.
Tabel 3.8.
Judul Tabel
Jenis Narasi
Jenis Fokalisasi
Cara Ideologi Beroperasi Menurut John Thompson
Daftar Lima Karya Sastra Anak yang Dijadikan Subjek
Penelitian
Pengakhiran Cerita dalam Lima Fiksi yang Diteliti
Contoh Narasi dalam Tiga Sekawan di Rimba Belantara
Contoh Narasi dalam Si Perung
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi
Tiga Sekawan di Rimba Belantara
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi Si
Perung
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi
Raja Kate Dikepung Asap
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi
Pulau Sangia Penuh Misteri
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi
Kabut Murungkayu
xv
Halaman
40
41
47
60
122
130
130
133
134
135
135
136
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gamba. 2.4.
Gambar 2.5.
Gambar 2.6.
Gambar 2.7.
Gambar 2.8.
Gambar 2.9
Gambar 2.10.
Gambar 2.11.
Gambar 2.12.
Gambar 2.13.
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 3.3.
Judul Gambar
Sampul depan Si Perung
Salah satu ilustrasi yang menampakkan tokoh utama
berusaha menaklukkan ular sanca raksasa
Perung dielu-elukan karena keberhasilannya meringkus
penjahat
Beny dan beberapa polisi berada di perahu karet terdepan
menjadi penunjuk jalan dalam penangkapan penjahat.
Ilustrasi yang menampakkan Suparta memimpin rakyat
menyerang kerajaan Ateh Bukik.
Salah satu ilustrasi yang menampakkan sang tokoh
dewasa tengah berbicara pada forum rapat RT yang
dihadiri para kepala keluarga.
Sampul depan Pulau Sangia Penuh Misteri
Para tokoh menerima penghargaan dari polisi disaksikan
peserta upacara bendera di sekolah
Sampul depan Kabut Murungkayu
Sampul depan Tiga Sekawan di Rimba Belantara
Sampul depan Raja Kate Dikepung Asap
Pembagian tugas antara anak laki-laki dan anak
perempuan tampak jelas.
Para lelaki sibuk mengatur strategi pencarian anak-anak
yang hilang, sementara kaum ibu menangis meratapi
keadaan.
Hal.
66
79
Salah satu kawanan penyekap digambarkan seperti raksasa
yang bengis.
Tiga sekawan tengah berhadapan dengan para pembalak yang
bertubuh tinggi besar.
Dokter Siswoyo tengah dihajar oleh dua orang suruhan Bos
Kalang.
141
xvi
80
84
86
91
94
97
98
104
104
106
107
145
149
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR TIM PEMBIMBING
KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMAKASIH
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
i
ii
iii
iv
v
vi
ix
x
xi
xii
xv
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.1.1. Satrra Anak “Unggulan” dalam Miskinnya Kajian Akademis
1.1.2. Sastra Anak Indonesia dan Problema Generalisasi
1.1.3. Tokoh Sebagai Situs Ideologi
1.2. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
1.6. Penelitian Terdahulu
1.7. Metode Penelitian
1.8. Kerangka Konsep dan Teori
1.8.1.Konsep Sastra Anak
1.8.2. Tokoh dan Penokohan
1.8.3. Ideologi dalam Sastra Anak
1.8.3.1. Level Ideologi dalam Sastra Anak
1.8.3.2. Sudut Pandang
1.8.3.2. a. Narasi
1.8.3.2. b. Fokalisasi
1.8.3.3. Cara Ideologi Beroperasi dalam Sastra Anak
1.8.4. Relasi Kekuasaan dalam Sastra Anak
1.8.5. Identitas
1.8.6. Wacana (Discourse)
1.9. Korpus dan Cara Penelitian
1.9.1. Korpus Penelitian/Sumber Data
1.9.2. Cara Penelitian
1.10. Sistematika Penulisan
1
1
1
5
9
12
13
14
14
15
20
22
22
28
31
36
38
38
41
42
49
55
55
58
58
61
62
xii
BAB 2 IDEOLOGI ANAK IDEAL DALAM LIMA FIKSI
PEMENANG SAYEMBARA PENULISAN NASKAH FIKSI ANAK
DEPDIKNAS
2.1. Anak-anak dalam Ideologi Manusia Seutuhnya atau „The Perfect
Hero’
2.1.1. Anak-Anak yang Rajin dan Taat Beribadah
2.1.2. Anak-Anak yang Pandai
2.1.3. Anak-Anak yang Berbudi Pekerti
2.1.4. Anak-Anak yang Berjiwa Kebangsaan
2.1.5. Anak-Anak Pemberani yang Menjadi Pahlawan
2.1.6. Anak-Anak yang Mencintai Alam dan Lingkungan
2.1.7. Anak-Anak yang Menjadi Pemimpin
2.1.8. Anak-Anak yang Tertib Berbahasa
2.2. Anak-anak dalam Ideologi Paternalisme
2.2.1. Anak-Anak yang Tiada dalam Kehadiran Fisik Mereka
2.2.1. Anak-Anak yang Berpikiran Dewasa
2.2.2. Anak-Anak dalam Tambatan Keluarga
2.2.3. Anak-Anak yang Sopan pada Orang Tua
2.2.4. Anak-Anak dalam Hubungan Sosial Kemasyarakatan yang Kuat
2.3. Anak-anak dalam Ideologi Patriarki
2.3.1. Dominasi Anak Laki-laki
2.3.2. Peminggiran Anak Perempuan
2.4. Anak-anak dalam Ideologi/Budaya Instan
2.5. Simpulan
BAB 3 LEVEL DAN CARA IDEOLOGI BEROPERASI DALAM
SASTRA ANAK
3.1. Level ideologi
3.2. Sudut Pandang: Narasi, Fokalisasi dan Dominasi Narator
3.2.1. Narasi
3.2.2. Fokalisasi
3.2.3. Memberitahu (Telling) vs Menunjukkan (Showing)
3.2.4. Dominasi Narator
3.3. Modus/Cara dan Strategi Ideologi Beroperasi
3.2.1. Dalam Pulau Sangia penuh Misteri
3.2.2. Dalam Tiga Sekawan di Rimba Belantara
3.2.3. Dalam Kabut Murungkayu
3.2.4. Dalam Raja Kate Dikepung Asap
3.2.5. Dalam Si Perung
3.4. Simpulan
BAB 4 RELASI KEKUASAAN DALAM LIMA FIKSI PEMENANG
SAYEMBARA
xiii
63
63
67
70
73
74
76
80
83
87
89
90
92
93
95
100
102
103
106
110
112
116
117
124
125
127
129
132
138
138
142
147
149
150
151
156
4.1. Pengerdilan Kemampuan Anak
4.2. Distorsi (Pemahaman yang Keliru) tentang Konsep Anak
4.3. Penempatan Orang Tua sebagai Pusat dan Anak sebagai Objek
4.4. Penyembunyian/Pensunyian Persoalan-Persoalan Tertentu
4.5. Pengetahuan sebagai Kekuasaan
4.6. Simpulan
156
161
162
166
168
168
BAB 5 KONTEKS LAHIRNYA TEKS DAN WACANA TENTANG
ANAK/SASTRA ANAK YANG BERKEMBANG
5.1. Konteks Lahirnya Teks
5.1.1. Pendidikan Masa Orba
5.1.1.1. Ideologi Pancasila
5.1.1.2. Pemusatan dan Keseragaman
5.1.1.3. Pendidikan Manusia Seutuhnya
5.1.2. Sayembara Penulisan Naskah Fiksi Anak
5.1.2.1.Tujuan dan Kebijakan Sayembara
5.1.2.2. Ketentuan-Ketentuan Sayembara
5.1.2.3. Penilaian dan Penjurian
5.1.2.4. Editing Naskah dan Penerbitan
5.1.2.5. Persebaran Buku Ke Sekolah
5.2. Wacana tentang Anak dan Sastra Anak yang Berkembang
5.2.1. Wacana tentang Anak
5.2.1.1. Anak sebagai Tabula Rasa
5.2.1.2. Anak sebagai Amanah
5.2.1.3. Anak yang Wajib Dibina dan Ditumbuhkembangkan
5.2.1.4. Idealisme terhadap Anak
5.2.2. Wacana tentang Sastra Anak
5.2.2.1. Sastra Anak sebagai Sumber Nilai-Nilai Luhur
5.2.2.2. Sastra Anak sebagai Sarana Pembelajaran
5.3. Simpulan
170
BAB 6 KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
6.2. Implikasi
6.3. Keterbatasan Penelitian
6.4. Saran Penelitian Selanjutnya
202
202
207
210
210
DAFTAR REFERENSI
212
xiv
171
171
171
178
179
180
181
182
187
187
189
189
189
190
191
193
194
197
197
198
199
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel 1.1.
Tabel 1.2.
Tabel 1.3.
Tabel 1.4.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
Tabel 3.4.
Tabel 3.6.
Tabel 3.7.
Tabel 3.8.
Judul Tabel
Jenis Narasi
Jenis Fokalisasi
Cara Ideologi Beroperasi Menurut John Thompson
Daftar Lima Karya Sastra Anak yang Dijadikan Subjek
Penelitian
Pengakhiran Cerita dalam Lima Fiksi yang Diteliti
Contoh Narasi dalam Tiga Sekawan di Rimba Belantara
Contoh Narasi dalam Si Perung
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi
Tiga Sekawan di Rimba Belantara
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi Si
Perung
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi
Raja Kate Dikepung Asap
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi
Pulau Sangia Penuh Misteri
Perbandingan proporsi narator vs tokoh dalam fiksi
Kabut Murungkayu
xv
Halaman
40
41
47
60
122
130
130
133
134
135
135
136
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gamba. 2.4.
Gambar 2.5.
Gambar 2.6.
Gambar 2.7.
Gambar 2.8.
Gambar 2.9
Gambar 2.10.
Gambar 2.11.
Gambar 2.12.
Gambar 2.13.
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 3.3.
Judul Gambar
Sampul depan Si Perung
Salah satu ilustrasi yang menampakkan tokoh utama
berusaha menaklukkan ular sanca raksasa
Perung dielu-elukan karena keberhasilannya meringkus
penjahat
Beny dan beberapa polisi berada di perahu karet terdepan
menjadi penunjuk jalan dalam penangkapan penjahat.
Ilustrasi yang menampakkan Suparta memimpin rakyat
menyerang kerajaan Ateh Bukik.
Salah satu ilustrasi yang menampakkan sang tokoh
dewasa tengah berbicara pada forum rapat RT yang
dihadiri para kepala keluarga.
Sampul depan Pulau Sangia Penuh Misteri
Para tokoh menerima penghargaan dari polisi disaksikan
peserta upacara bendera di sekolah
Sampul depan Kabut Murungkayu
Sampul depan Tiga Sekawan di Rimba Belantara
Sampul depan Raja Kate Dikepung Asap
Pembagian tugas antara anak laki-laki dan anak
perempuan tampak jelas.
Para lelaki sibuk mengatur strategi pencarian anak-anak
yang hilang, sementara kaum ibu menangis meratapi
keadaan.
Hal.
66
79
Salah satu kawanan penyekap digambarkan seperti raksasa
yang bengis.
Tiga sekawan tengah berhadapan dengan para pembalak yang
bertubuh tinggi besar.
Dokter Siswoyo tengah dihajar oleh dua orang suruhan Bos
Kalang.
141
xvi
80
84
86
91
94
97
98
104
104
106
107
145
149