Panel 10. Yulita Hendrartini
EVALUASI KINERJA FKTP DI ERA
JKN
Yulita Hendrartini
Pusat Kebijakan Pembiayaan dan
Manajemen Asuransi Kesehatan
UGM
LATAR BELAKANG
Prinsip managed care diberlakukan pelayanan primer
merupakan ujung tombak dan gate keeper sebagai
pengendali biaya pelayanan kesehatan.
Sebaran jumlah peserta terdaftar di FKTP cukup beragam.
Sistem pembayaran kapitasi FKTP memiliki insentif untuk
menambah peserta terdaftarnya besarnya penerimaan yang
diperoleh.
Page 2
Di dokter gigi, dokter praktik perorangan dan klinik pratama
mayoritas 10.000
peserta terdaftar per FKTP.
2
TUJUAN PENELITIAN
Mendapatkan gambaran tentang
kinerja Puskesmas, khususnya
tentang
- Rasio utilisasi, lama waktu tunggu
dan lama konsultasi
Menganalisis hubungan antara
jumlah peserta dengan rasio rujukan
Page 3
3
KERANGKA KONSEP
INPUT
• Jumlah peserta
• utilisasi
PROSES
• Lama tunggu
• Lama konsultasi
OUTPUT
• rujukan
•Kepuasan Pasien
Page 4
4
METODE PENELITIAN
Data
Populasi
• FKTP yang telah menggunakan p-care
Sampling
• Multistage random sampling
• 200 FKTP (DIY, Jateng, Jatim, Sulawesi
Selatan, Bali)
DATA
Page 5
• Primer (survei)
• Sekunder (data BPJS)
• Primer
• sekunder
5
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
• Jumlah peserta
terdaftar
• Rasio utilisasi
Page 6
Variabel Terikat
•Lama waktu tunggu
•Lama konsultasi
• Rasio rujukan
•Kepuasan pasien
6
Page 8
8
Distribusi Kepesertaan dan Jumlah Dokter
di FKTP
Page 9
9
Rasio Utilisasi
secara keseluruhan, sebagian besar FKTP (39%) memiliki rasio utilisasi
10
25%.
Page dan
10
Beban Kerja Dokter
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Secara keseluruhan, sebanyak 46% memiliki beban kerja 1-10 pasien per
11
hari
dan 1% FKTP dengan beban kerja dokter >50 pasien per hari.
Page 11
Waktu Tunggu Per FKTP
Dokter Praktik Pribadi
Klinik Pratama
Puskesmas
Keseluruhan
Secara keseluruhan, waktu tunggu pasien di FKTP memiliki persentase yang
sama antara kategori “singkat” dan kategori “lama”, yaitu sebesar 32%. Pasien
dokter praktik pribadi dan klinik pratama paling banyak memiliki waktu tunggu
yang “cepat” (44% dan 40%), sedangkan pasien puskesmas paling banyak (48%)
12
Page 12
memiliki waktu tunggu yang “lama”.
Waktu Konsultasi
Dokter Praktik Pribadi
Waktu 1 x 14
Page 14
Rasio Rujukan
KBK :
ZONA AMAN: < 5%
ZONA PRESTASI 60%) menyatakan bahwa dokter “mudah”
memberikan surat rujukan ke dokter spesialis.
KESIMPULAN
SEBAGIAN BESAR FKTP BEBAN KERJANYA BELUM
OPTIMAL
-
Sebanyak 46% FKTP memiliki beban kerja 1-10 pasien per hari
1% FKTP dengan beban kerja dokter >50 pasien per hari.
- Masih terdapat >50% Puskesmas dengan jumlah dokter 1 yang
masuk dalam kategori okupansi “>100%” yang menunjukkan adanya
kelebihan beban kerja dokter.
REKOMENDASI
Perlu dilakukan penyesuaian jumlah kepesertaan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama, untuk menjamin kualitas
terutama pada fasilitas kesehatan yang hanya memiliki satu orang
dokter agar pelayanan pasien dapat meningkat, waktu tunggu pasien
menjadi lebih singkat.
BPJS Kesehatan juga perlu mendorong pemerataan jumlah dokter di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama agar pasien peserta BPJS
Kesehatan lebih dapat tertangani dengan baik.
Perlunya evaluasi terhadap Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015 mengenai penetapan norma
kapitasi di FKTP berdasarkan jumlah dokter di FKTP.
Page 19
19
Terima Kasih
Terima kasih kepada BPJS
yang telah memberikan
Dukungan dana untuk penelitian ini
Page 20
20
JKN
Yulita Hendrartini
Pusat Kebijakan Pembiayaan dan
Manajemen Asuransi Kesehatan
UGM
LATAR BELAKANG
Prinsip managed care diberlakukan pelayanan primer
merupakan ujung tombak dan gate keeper sebagai
pengendali biaya pelayanan kesehatan.
Sebaran jumlah peserta terdaftar di FKTP cukup beragam.
Sistem pembayaran kapitasi FKTP memiliki insentif untuk
menambah peserta terdaftarnya besarnya penerimaan yang
diperoleh.
Page 2
Di dokter gigi, dokter praktik perorangan dan klinik pratama
mayoritas 10.000
peserta terdaftar per FKTP.
2
TUJUAN PENELITIAN
Mendapatkan gambaran tentang
kinerja Puskesmas, khususnya
tentang
- Rasio utilisasi, lama waktu tunggu
dan lama konsultasi
Menganalisis hubungan antara
jumlah peserta dengan rasio rujukan
Page 3
3
KERANGKA KONSEP
INPUT
• Jumlah peserta
• utilisasi
PROSES
• Lama tunggu
• Lama konsultasi
OUTPUT
• rujukan
•Kepuasan Pasien
Page 4
4
METODE PENELITIAN
Data
Populasi
• FKTP yang telah menggunakan p-care
Sampling
• Multistage random sampling
• 200 FKTP (DIY, Jateng, Jatim, Sulawesi
Selatan, Bali)
DATA
Page 5
• Primer (survei)
• Sekunder (data BPJS)
• Primer
• sekunder
5
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
• Jumlah peserta
terdaftar
• Rasio utilisasi
Page 6
Variabel Terikat
•Lama waktu tunggu
•Lama konsultasi
• Rasio rujukan
•Kepuasan pasien
6
Page 8
8
Distribusi Kepesertaan dan Jumlah Dokter
di FKTP
Page 9
9
Rasio Utilisasi
secara keseluruhan, sebagian besar FKTP (39%) memiliki rasio utilisasi
10
25%.
Page dan
10
Beban Kerja Dokter
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Secara keseluruhan, sebanyak 46% memiliki beban kerja 1-10 pasien per
11
hari
dan 1% FKTP dengan beban kerja dokter >50 pasien per hari.
Page 11
Waktu Tunggu Per FKTP
Dokter Praktik Pribadi
Klinik Pratama
Puskesmas
Keseluruhan
Secara keseluruhan, waktu tunggu pasien di FKTP memiliki persentase yang
sama antara kategori “singkat” dan kategori “lama”, yaitu sebesar 32%. Pasien
dokter praktik pribadi dan klinik pratama paling banyak memiliki waktu tunggu
yang “cepat” (44% dan 40%), sedangkan pasien puskesmas paling banyak (48%)
12
Page 12
memiliki waktu tunggu yang “lama”.
Waktu Konsultasi
Dokter Praktik Pribadi
Waktu 1 x 14
Page 14
Rasio Rujukan
KBK :
ZONA AMAN: < 5%
ZONA PRESTASI 60%) menyatakan bahwa dokter “mudah”
memberikan surat rujukan ke dokter spesialis.
KESIMPULAN
SEBAGIAN BESAR FKTP BEBAN KERJANYA BELUM
OPTIMAL
-
Sebanyak 46% FKTP memiliki beban kerja 1-10 pasien per hari
1% FKTP dengan beban kerja dokter >50 pasien per hari.
- Masih terdapat >50% Puskesmas dengan jumlah dokter 1 yang
masuk dalam kategori okupansi “>100%” yang menunjukkan adanya
kelebihan beban kerja dokter.
REKOMENDASI
Perlu dilakukan penyesuaian jumlah kepesertaan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama, untuk menjamin kualitas
terutama pada fasilitas kesehatan yang hanya memiliki satu orang
dokter agar pelayanan pasien dapat meningkat, waktu tunggu pasien
menjadi lebih singkat.
BPJS Kesehatan juga perlu mendorong pemerataan jumlah dokter di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama agar pasien peserta BPJS
Kesehatan lebih dapat tertangani dengan baik.
Perlunya evaluasi terhadap Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015 mengenai penetapan norma
kapitasi di FKTP berdasarkan jumlah dokter di FKTP.
Page 19
19
Terima Kasih
Terima kasih kepada BPJS
yang telah memberikan
Dukungan dana untuk penelitian ini
Page 20
20