EFISIENSI PENGGUNAAN PERALATAN PEMINDAHAN MATERIAL MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PT TRIAS SENTOSA | INDRAWAN | Jurnal Titra 5251 9997 1 SM
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
EFISIENSI PENGGUNAAN PERALATAN PEMINDAHAN
MATERIAL MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PT TRIAS
SENTOSA
Victor Indrawan1, I Gede Agus Widyadana1
Abstract: This study has been done to reduce the cost of material handling equipment owned by
PT. Trias Sentosa, which reached 4.3 billion rupiahs per year. The material handling equipment
that PT. Trias Sentosa wanted to become more efficient is forklift. Currently, PT. Trias Sentosa has
20 forklift but 5 of them are damaged or have a specific task so they aren’t included in the model.
This attempt to seek the efficiency is using a simulation with ProModel. The simulation results
converted into Pareto Chart to find the most problematic locations and forklifts. The locations
which need to be efficienced based on Pareto Chart are raw material warehouse and finished goods
warehouse, and for the forklift is the battery forklift. The optimal solution based on this simulation
is to reduce 3 battery forklift, add 1 diesel forklift, and assigning 1 diesel forklift to packaging
warehouse. This solution can reduce around 100.799.879,08 rupiahs.
Keywords: Efficiency MHE, ProModel, Simulation.
Pendahuluan
Tidak hanya perpindahan barang menggunakan
peralatan pemindahan material, tetapi juga masih
banyak terdapat aktivitas lain yang membutuhkan
peran manusia dan menghasilkan kegiatan yang kurang efisien. PT Trias Sentosa menginginkan efisiensi dalam penggunaan peralatan pemindahan material. Efisiensi yang dimaksud berupa pengurangan
jumlah peralatan pemindahan material, penerapan
ide baru pada proses material handling tanpa mengurangi produktivitas yang ada atau bahkan kalau
bisa dapat ditingkatkan. Tujuan akhir dari pengefisiensian tersebut berakhir pada pengurangan biaya
pada proses material handling dengan tetap memperhatikan utilitasnya. Cara yang digunakan untuk
pengefisiensian
tersebut
menggunakan
simulasi
dengan bantuan software ProModel.
PT Trias Sentosa merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang industri flexible packaging film manufacturer. PT Trias Sentosa memiliki
strategi make to order yang menyebabkan variasi
produk yang dihasilkan banyak.
PT. Trias Sentosa yang berada di Krian saat ini memiliki 5 buah gudang yang terpisah. Lima gudang
yang terpisah tersebut membutuhkan beberapa peralatan pemindahan material untuk menunjang prosesnya. Salah satu peralatan pemindahan material
yang digunakan di PT. Trias Sentosa adalah forklift
sejumlah 20 buah. PT. Trias Sentosa memiliki demand yang fluktuatif, yang menyebabkan kegiatan
di awal bulan akan berbeda dengan di akhir bulan.
Aktivitas forklift yang dilakukan oleh PT. Trias
Sentosa berpuncak pada akhir bulan, ketika banyak
pengiriman yang dilakukan. Saat akhir bulan, terkadang masih terdapat beberapa forklift yang sering
mengalami idle. Banyaknya macam dan jumlah peralatan pemindahan material membutuhkan biaya
yang tidak sedikit, yaitu sekitar Rp 4,3 milyar per
tahunnya. Biaya tersebut digunakan hanya untuk
memenuhi kebutuhan pemindahan barang (bahan
bakar, sewa forklift, maintenance forklift, dan lainnya) dan proses tersebut tidak memberikan nilai
tambah. Pihak manajemen PT. Trias Sentosa
menyatakan bahwa biaya tersebut cukup besar dan
perlu untuk dikurangi.
Metode Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas metode-metode yang
akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini.
Simulasi
Simulasi merupakan suatu teknik meniru prosesproses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer, sehingga dapat diterapkan dalam berbagai bidang industri menurut Law
dan Kelton [1].
Simulasi memiliki beberapa kelebihan, beberapa kelebihan menggunakan simulasi
menurut Kakiay [2] adalah sebagai berikut:
• Biaya lebih rendah jika dibandingkan dengan percobaan langsung
• Membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan percobaan langsung
1,2 Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri,
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
60236. Email: [email protected], [email protected]
71
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
• Dapat mengontrol waktu seperti mengontrol kecepatan simulasi.
• Dapat digunakan untuk mempelajari sistem yang
ada tanpa mengganggu
• Operasi yang sedang berjalan.
• Mengidentifikasi bottleneck.
• Menguji sistem yang hendak diimplementasi sebelum diimplementasikan
estimasi ini kemudian digunakan untuk menjawab
tujuan studi.
• Dokumentasi, presentasi, dan implementasi
Dokumentasi yang baik diperlukan karena tidak jarang model simulasi yang telah dibuat akan dipakai
untuk lebih dari satu aplikasi. Akhirnya hasil dari
studi simulasi perlu di implementasikan, untuk itu
kredibilitas model simulasi yang dibangun harus
tinggi agar dapat digunakan secara nyata.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan studi simulasi
Langkah-langkah dalam pelaksanaan studi simulasi
menurut Sukendar, dkk [3] adalah sebagai berikut:
• Formulasi masalah dan perencanaan studi
Studi diawali dengan pernyataan jelas tentang pokok
masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Setelah itu pelaksana studi direncanakan dengan
mempertimbangkan keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia. Selain itu juga ditentukan model yang digunakan, kriteria performansi yang akan
dipakai, kerangka konfigurasi sistem yang akan
ditinjau.
• Pengumpulan data dan perancangan model
Pengumpulan data dan informasi dari sistem yang
ditinjau diperlukan untuk mengetahui bagaimana
sistem bekerja dan menentukan distribusi peluang
bagi proses random yang digunakan dalam model.
Kekurangan data akan mengurangi keakuratan model dan sebaliknya data yang terlalu kecil akan membutuhkan biaya besar dan waktu pengumpulan yang
lama.
• Validasi model
Tahap ini dilakukan dengan melakukan pengecekan
asumsi-asumsi yang ditetapkan dalam pembuatan
model serta melibatkan ahli yang mengenal sistem
dengan baik.
• Penyusunan program computer dan verifikasi
Pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan
dalam simulasi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap kesuksesan penelitian, yaitu dalam hal
keakuratan model, validitas model dan waktu eksekusi, dan waktu penyelesaian penelitian secara keseluruhan.
• Uji coba program
Uji coba program dilakukan untuk keperluan validasi pada tahap berikutnya
• Validasi program
Hasil uji coba program diteliti kembali untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam program atau
model yang digunakan.
• Perancangan eksperimen
Pada tahap ini diputuskan perancangan sistem seperti apa yang akan disimulasikan dari beberapa
alternatif yang mungkin ada.
• Eksekusi program
Eksekusi program dilakukan sesuai dengan perancangan eksperimen yang telah dibuat.
• Analisis output simulasi
Data output simulasi digunakan untuk mengestimasi kriteria performansi sistem yang diteliti. Hasil
ProModel
ProModel adalah sebuah teknologi simulasi kejadian
diskrit yang digunakan untuk merencanakan, mendesain, dan meningkatkan sebuah perusahaan baru
maupun lama dalam bidang manufaktur, logistik
dan sistem operasional lainnya menurut ProModel
Corporation [4]. Komponen-komponen yang dimiliki
oleh ProModel menurut Sukendar, dkk [3] adalah sebagai berikut:
• Entities
Entitas datang dan mengikuti alur proses dari stasiun kerja yang satu ke stasiun kerja yang lainnya.
Entitas dapat berupa material, individu atau orang,
kertas kerja, dan lain-lain.
• Location
Location dapat berupa stasiun kerja, mesin-mesin,
antrian, atau operator. Location memiliki jumlah
unit dan kapasitas pelayanan.
• Resource
Resources dapat berupa operator, tools, atau alat
angkut sebagai pemindah entitas diantara stasiun
kerja yang ada. Resources dapat bergerak pada alur
produksi dengan kecepatan tertentu.
• Path networks
Path networks merupakan jalur atau line resources
dalam pemindahan entitas.
• Routing and processing logic
Merupakan penjabaran alur proses entitas masuk,
diproses pada tiap stasiun kerja hingga keluar dari
sistem. Pada bagian ini diinputkan waktu pelayanan,
distribusi waktu pelayanan, waktu transportasi
menggunakan resources.
• Arrivals
Menerangkan tentang apa saja entitas yang akan
memasuki sistem, distribusi dan tingkat kedatangan
entitas.
Ball Transfer Unit
Ball transfer unit (BTU) adalah sebuah bola yang
diletakkan pada sebuah wadah yang berfungsi sebagai jalan untuk memindahkan barang dan terdiri
dari banyak bola-bola kecil. Bola-bola tersebut dirancang akan berputar ketika akan digunakan untuk
memindahkan beban. Penerapan BTU membutuhkan beberapa macam perhitungan. Perhitungan ball
transfer unit dapat menggunakan rumus menurut
Rexroth Bosch Goup [5] sebagai berikut:
72
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
• Perhitungan
�=
�
Sentosa adalah sebagai berikut:
• 2 forklift tidak dapat digunakan (rusak)
• 1 forklift digunakan untuk keperluan feeding material
• 1 forklift digunakan untuk keperluan pengangkutan waste
• 1 forklift digunakan untuk keperluan carpenter
• 3 forklift digunakan untuk keperluan support bahan baku
• 8 forklift digunakan untuk melakukan keperluan
gudang (penarikan barang jadi, inputan, penataan
gudang)
• 1 forklift baterai untuk keperluan gudang barang
jadi
• 3 forklift baterai untuk keperluan gudang packaging
Forklift yang akan digunakan dalam simulasi hanya
15 buah. Hal itu disebabkan karena 2 buah forklift
rusak dan 3 forklift lainnya tidak dapat diganggu,
dikarenakan sudah
memiliki
pekerjaan
yang
banyak. Forklift-forklift tersebut adalah forklift
untuk keperluan feeding material, waste, dan
carpenter.
jarak antar BTU
(1)
.
keterangan:
a = jarak antar ball transfer unit (mm)
p = panjang atau lebar palet yang paling kecil (mm)
Pemilihan jenis dari BTU
�
=
�=
�
�
�
(2)
keterangan:
FBTU = beban yang ditampung masing-masing BTU
(kg) (jenis)
F = beban yang diangkut (kg)
n = jumlah BTU yang digunakan untuk menampung
1 barang (pcs)
Perhitungan umur dari BTU
×
(3)
keterangan:
L = jumlah rotasi bola (rotasi)
C = kapasitas bola (kg)
F = beban yang diangkut (kg)
Hasil dan Pembahasan
Model Awal
Pengambilan data diambil di PT Trias Sentosa Krian
yang dimulai dari tanggal 28 Juni 2016 hingga 3
November 2016. Lokasi yang berada di PT Trias akan
disederhanakan menjadi gudang barang jadi, gudang
inputan, gudang bahan baku, gudang packaging, dan
lokasi produksi. Model ini, akan difokuskan ke
gudang barang jadi, dikarenakan pada gudang
barang jadi memiliki aktivitas yang cukup sibuk.
Fasilitas yang ada di gudang PT Trias Sentosa
adalah tempat penyimpanan finished good, tempat
penyimpanan barang WIP atau inputan, pintu
masuk kendaraan, pintu barang dari dan ke lokasi
lain, pintu loading barang lokal, pintu loading barang
export dan unloading barang import, pintu line 6, dan
rak penyimpanan barang slow moving.
Data penerimaan barang tidak dapat dihitung
jumlahnya, karena tidak ada data yang menunjukkan jumlah palet yang masuk dan keluar gudang.
Data yang dapat digunakan untuk mendekati jumlah palet di dalam gudang adalah rekap HU. HU sendiri adalah sebuah kode satuan untuk setiap barang
yang di produksi oleh PT Trias Sentosa. Satu palet
sendiri dapat berisi 1 HU hingga 8 HU atau bahkan
lebih.
Data pengiriman barang tidak bisa didapatkan karena tidak ada data jumlah palet yang dikirim setiap
harinya. Data harus dalam satuan palet dikarenakan
pekerjaan forklift berdasarkan jumlah pallet.
Data yang digunakan untuk mendekati data tersebut
adalah data pengiriman menggunakan jenis truk.
Asumsi yang digunakan adalah truk akan selalu
mengangkut dengan jumlah palet yang konstan.
Pembuatan model, dilakukan untuk mencari cara
untuk mengefisiensikan peralatan pemindahan material PT Trias Sentosa yang dapat dilakukan. Model
awal akan dijadikan acuan dalam penerapan usulan.
PT Trias Sentosa memiliki berbagai macam material
handling. Forklift merupakan salah satu peralatan
pemindahan
material
yang
digunakan
oleh
perusahaan yang saat ini berjumlah 20 buah. PT
Trias Sentosa memiliki beberapa bangunan yang
menunjang aktivitas produksi. Bangunan-bangunan
yang dimiliki oleh PT Trias Sentosa dan berada di
plant krian adalah sebagai berikut gudang barang
jadi, BOPET 2, gudang bahan baku, BOPP (Line 4),
gudang RPM, BOPP (Line 6), gudang RPMS 1, waste
center, gudang RPMS 2 , carpenter, converting, dan
BOPET 1
Aktivitas Gudang Barang Jadi
Gudang barang jadi memiliki berbagai macam
kegiatan untuk menunjang aktivitas perusahaan.
Aktivitas yang dilakukan di gudang antara lain
adalah penerimaan barang jadi dan WIP, pengiriman
barang ekspor dan lokal, pengaturan barang di
dalam gudang (penataan barang), penandaan pelanggan (dengan stiker) dan melakukan scaning barcode.
Forklift
Jumlah forklift yang beroperasi di PT Trias Sentosa
berjumlah 20 buah. Setiap forklift pada dasarnya
memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing,
tetapi forklift yang ada dapat membantu pekerjaan
lainnya. Jumlah forklift yang dimiliki oleh PT Trias
73
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
Data validasi akan diambil dengan menggunakan
sampling. Sampling yang diamati adalah pekerjaan
forklift. Data hasil sampling yang nantinya akan
dijadikan sebagai data penentuan validasi.
Tabel 1. Arrival
Pembuatan Model
Enam elemen yang akan digunakan untuk pembuatan model awal akan dibuat menyerupai keadaan
sebenarnya. Enam elemen yang digunakan adalah,
location, entity, processing, arrival, resources, dan
path network.
1. Location
Lokasi adalah sebuah bagian yang menggambarkan
bagian wilayah yang digunakan dalam keadaan sesungguhnya
Jenis Barang
2. Entity
Entity merupakan salah satu bagian yang diproses
dalam simulasi. Barang-barang tersebut yang akan
menjadi objek pengangkatan dan pemindahan barang dan ada juga yang berfungsi sebagai entity
untuk memicu entity lain untuk bergerak. (contoh:
FG, WIP, dan packaging adalah sebagian dari entity
yang berfungsi sebagai barang sesungguhnya yang
diproses. Reservasiraw, reservasiinputan adalah sebagian entity yang berfungsi sebagai dummy yang digunakan untuk memicu pergerakkan entity lainnya).
Frekuensi
WIP (produksi)
T(9.6,10.8,11.4) min
WIP (Line 6)
T(28.8,31.8,34.8) min
Kontainer
T(16,45.01,96) min
Truk
T(24,58.8,120) min
HU
Jadwalhu() min
Material packing
T(0.47,2.67,6.23) min
Truk bahan baku
T(48,60,96) min
Reservasi Bahan baku
T(1.2,23.4,96) min
Reservasi WIP
T(0.4,1.9,2.67) min
Reservasi Packing
T(0.65,1.48,2.56) min
simulasi diawali dengan barang yang datang dalam
bentuk HU ke lantai produksi. HU tersebut akan
dikelompokkan terlebih dahulu dalam 1 palet. Satu
palet dapat berisi sekitar 1 sampai 8 buah HU.
Barang yang sudah dijadikan dalam satuan palet
selanjutnya akan diangkat ke gudang barang jadi
menggunakan truk atau forklift.
Barang yang sudah sampai di pintu masuk gudang
akan dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan
kelompok truk. Pembagian kelompok truk didasarkan pada jumlah truk yang digunakan PT Trias
Sentosa untuk melakukan pengiriman. Probabilitas
yang digunakan dalam pengelompokkan adalah sebagai berikut:
• Barang finished good yang dikirim menggunakan
menggunakan truk
Sebanyak 19% dikelompokkan menjadi 16 palet, 44%
dikelompokkan menjadi 10 palet, 27% dikelompokkan menjadi 8 palet, dan 10% dikelompokkan
menjadi 4 palet.
• Barang finished good yang dikirim menggunakan
kontainer
Sebanyak 33% akan dimasukkan kedalam kontainer
20” dengan pengelompokkan berdasarkan distribusi
triangular T(16,20,24) buah, sedangkan 64% akan
diasumsikan dimasukkan kedalam kontainer 40”
dengan
pengelompokkan
berdasarkan
distribusi
triangular T(36,38,40) buah, dan 3% akan diasumsikan menggunakan kontainer dengan jenis LCL dengan pengelompokkan berdasarkan distribusi triangular T(8,10,10) buah.
Barang yang sudah dikelompokkan selanjutnya akan
dikirimkan atau diletakkan kedalam
wilayah
penyimpanan masing-masing. Masing-masing wilayah penyimpanan memiliki kapasitas 3 kelompok set
truk, apabila seluruh wilayah telah terisi penuh, tetapi masih terdapat barang yang belum diletakkan,
akan diletakkan kedalam tempat tambahan tempat
penyimpanan. Barang yang sudah disimpan akan
diam ditempat hingga truk datang. Seluruh aktivitas
3. Arrival
Arrival merupakan salah satu bagian dalam simulasi
yang bertujuan untuk mengatur datangnya barang
kedalam proses simulasi. Beberapa data memiliki
jumlah
yang
sedikit
dikarenakan
adanya
keterbatasan waktu, oleh karena itu akan digunakan
distribusi triangular untuk mendekati data yang
berjumlah sedikit (Tabel 1.). Salah satu data yang
berjumlah banyak menggunakan user distribution
dikarenakan tidak sesuai dengan distribusi apapun.
4. Resource
Resources yang digunakan pada simulasi ini adalah
peralatan pemindahan material saja. Resources yang
digunakan adalah forklift, truk, forklift baterai
gudang barang jadi, forklift baterai gudang
packaging, dan forklift bahan baku.
5. Path Networks
Path network digunakan untuk mendeklarasikan
jalur yang akan digunakan oleh resources. Jarak
antar gedung diukur menggunakan denah yang
dimiliki PT Trias Sentosa. Jarak antara fasilitas di
dalam gudang barang jadi didapatkan berdasarkan
hasil pengukuran menggunakan meteran.
6. Processing
Proses dalam simulasi berfungsi untuk memberikan
tujuan dan arah jalannya model simulasi. Proses dari
74
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
Gambar 2. Validasi Hasil Simulasi
Gambar 1. Processing
waktu antar kedatangan tersebut menyebabkan
utilitas dari forklift berkurang dari 80.09% menjadi
64.17%.
Kedua verifikasi tersebut menyatakan bahwa model
telah terverifikasi. Sebelum melakukan validasi harus dilakukan replikasi data, untuk mengetahui apakah data yang dimiliki sudah cukup atau tidak. Replikasi pertama dilakukan sebanyak 66 kali.
perpindahan material akan menggunakan material
handling forklift. Truk yang datang akan tiba di
lokasi pos satpam dan kemudian akan menuju ke
tempat loading-unloading yang tersedia. Satu kontainer atau truk akan diasumsikan mengangkat 1 kelompok set truk. Palet akan diangkat menggunakan
�′ =
�′ = (
forklift dan setelah diangkut akan meninggalkan
gudang.
Barang WIP yang keluar dari line 6 akan disimpan di
tempat penyimpanan WIP dan bila dibutuhkan akan
dibawa menuju lantai produksi. Barang WIP yang
dikeluarkan dari lokasi produksi akan dibawa ke
gudang WIP dan kemudian akan dibawa ke tempat
produksi lagi apabila dibutuhkan. Seluruh perpindahan barang akan menggunakan alat bantu forklift.
Processing pada model awal dapat dilihat pada
Sistem gudang packaging adalah barang yang datang juga akan diletakkan terlebih dahulu di suatu
tempat untuk dilakukan pendataan. Barang yang sudah di data akan dibawa ke tempat penyimpanan.
Satu kali pengangkatan diasumsikan sebesar 20
buah. Packing akan dikirimkan ke tempat produksi,
sesuai yang dibutuhkan. Tampilan layout dapat
dilihat pada Gambar 1.
�′ =
× ∝⁄
2
� �
.
.
.
(4)
× .
)
× .
≈
kali
Replikasi yang dibutuhkan adalah 58 kali. Replikasi
yang sudah dilakukan adalah 66 kali. Perhitungan
tersebut menandakan bahwa jumlah replikasi telah
mencukupi.
Validasi
Validasi dilakukan dengan menggunakan data utilitas dari forklift. Langkah ini merupakan langkah
akhir untuk menyatakan bahwa simulasi telah sesuai dengan kenyataan yang ada. Validasi akan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Hasil
sampling menunjukkan bahwa dari 40 kali pengamatan pada tanggal 24 November dan 31 November, utilitas dari forklift yaitu sebesar 80% (pada
Gambar 2).
Delapan puluh persen dari hasil sampling berada didalam jarak toleransi. Hasil tersebut menyatakan
bahwa model sudah valid dan dapat dijadikan dasar
untuk menerapkan usulan.
Verifikasi
Simulasi dijalankan pada saat kondisi gudang sedang sibuk, yaitu pada tanggal 24 hingga akhir bulan. Jalannya simulasi menggunakan warm up time
selama 8 jam dan durasi simulasi selama 8 jam.
Verifikasi akan dilakukan dengan 2 cara, pertama
menggunakan waktu proses forklift dan cara kedua
akan dilakukan dengan waktu antar kedatangan.
1. Waktu proses
Waktu proses pekerjaan forklift ditambah 1000 detik
dan menyebabkan utilitas dari forklift bertambah.
Utilitas pada waktu normal sebesar 80.09% dan
setelah ditambahkan waktunya, utilitas bertambah
menjadi 93.87%.
Usulan
Saran yang akan diajukan bertujuan untuk
mengefisiensikan jumlah dan utilitas dari forklift.
Usulan yang akan diberikan didasarkan dengan
pareto chart pada Gambar 4 dan 5 mengenai jumlah
waktu kerja di setiap lokasi dan forklift yang
digunakan.
Gambar 4. menunjukkan bahwa lokasi yang dapat
dikatakan sibuk dan yang perlu diefisiensikan
adalah gudang bahan baku dan gudang barang jadi.
Gambar 5. menunjukkan bahwa forklift yang paling
sering mengalami idle adalah forklift baterai pada
gudang packaging dan forklift baterai pada gudang
barang jadi. Pengefisiensian akan berhubungan
2. Waktu antar kedatangan
Waktu antar kedatangan normal menggunakan jadwalhu() minute, sedangkan waktu antar kedatangan
baru diubah menjadi jadwalhu() hour. Perubahan
75
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
Tabel 2. Hasil Simulasi Usulan 1
Gambar 3. Pareto Chart Lokasi
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
Kondisi Usulan 1
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
50.99
Umum- Disel
7
71.83
Packing - Disel
2
81.5
RAW - Disel
3
81.32
Total
13
Tabel 3. Hasil Simulasi Usulan 2
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
Kondisi Usulan 2
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
0
0
Umum- Disel
8
85.12
Packing - Baterai
2
16.79
RAW - Disel
3
78
Total
13
Gambar 4. Pareto Chart Forklift
Tabel 4. Hasil Simulasi Usulan 3
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
Kondisi Usulan 3
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
2
39.93
Umum- Disel
6
82.1
Packing - Disel
2
81.8
RAW - Disel
3
79.8
Total
13
Tabel 5. Hasil Simulasi Usulan 4
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
dengan gudang bahan baku, gudang barang jadi,
forklift baterai gudang packing, dan forklift baterai
gudang barang jadi.
Perhitungan penurunan biaya material handling
akan dihitung untuk semua usulan. Perhitungan
tersebut akan dibuat dalam biaya tahunan. Asumsi
yang digunakan adalah sebagai berikut:
• Forklift yang dikurangi, tidak akan dijual, melainkan disimpan sebagai forklift cadangan.
• Harga pembelian forklift disel adalah Rp.
220.000.000,00. Menggunakan bunga deposit bank
BCA sebesar 5% per tahun dan menggunakan perhitungan biaya dengan cara time value of money.
• Biaya operasional forklift disel diasumsikan dalam
1 jam akan membutuhkan solar sebanyak 3 liter.
Harga 1 liter solar industri Rp. 8.392,00. Toal biaya
untuk operasional dalam 1 jam adalah Rp. 25.176,00
• Biaya operasional forklift baterai diasumsikan
dalam 1 jam membutuhkan listrik sebanyak 4 KWh.
Harga listrik per KWh adalah Rp. 1.034,09. Total
biaya operasional dalam 1 jam adalah Rp. 4.136,40.
• Gaji UMR yang digunakan adalah sebesar Rp.
3.290.800,00 per orang.
• Hari kerja dalam 1 bulan adalah 20 hari kerja.
• Umur efektif dari forklift disel adalah 6 tahun
Kondisi Usulan 4
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
0
0
Umum- Disel
7
78.28
Packing - Disel
2
81.9
RAW - Disel
3
80.31
Total
12
packing, menambahkan 1 buah forklift diesel ke
gudang packing. Penghematan yang didapatkan
sebesar Rp. 39.905.116,45 (Tabel 2.).
Usulan 2
Mengurangi 1 buah forklift baterai pada gudang barang jadi dan gudang packaging (Tabel 3). Penghematan yang didapatkan sebesar Rp. 75.295.581,51.
Usulan 3
Mengurangi 2 buah forklift baterai. Menugaskan semua forklift baterai ke gudang barang jadi. Menugaskan 2 forklift diesel ke gudang packing (Tabel 4).
Penghematan
yang
didapatkan
sebesar
Rp.
81.632.135,97.
Usulan 4
Mengurangi 4 forklift baterai baik pada gudang barang jadi maupun gudang packaging. Menugaskan 1
buah forklift diesel ke gudang packing. Menambahkan 1 buah forklift diesel pada gudang packing (Tabel
5). Penghematan yang didapatkan sebesar Rp.
100.799.879,08.
Usulan yang diberikan adalah sebagai berikut:
Usulan 1
Mengurangi 3 forklift baterai di gudang packing.
Menugaskan 1 buah forklift diesel ke gudang
Terdapat sebuah usulan penambahan investasi peralatan perpindahan material baru. Usulan ini berangkat dari adanya kegiatan menurunkan barang dari
truk antar produksi yang dianggap kurang efisien.
Ketidak efisiensian dilihat dari aktivitas forklift yang
76
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
• Mengurangi 1 buah forklift baterai pada gudang barang jadi dan gudang packaging. Penghematan yang
didapatkan sebesar Rp. 75.295.581,51.
• Mengurangi 2 buah forklift baterai. Menugaskan
semua forklift baterai ke gudang barang jadi. Menugaskan 2 forklift diesel ke gudang packing. Penghematan yang didapatkan sebesar Rp. 81.632.135,97.
• Mengurangi 4 forklift baterai baik pada gudang barang jadi maupun gudang packaging. Menugaskan 1
buah forklift diesel ke gudang packing. Menambahkan 1 buah forklift diesel pada gudang packing. Penghematan
yang
didapatkan
sebesar
Rp.
100.799.879,08
Hasil dari ke 4 usulan tersebut dapat mengurangi
biaya material handling yang berbeda-beda. Usulan
yang memberikan penghematan paling besar adalah
menggunakan usulan ke 4 yaitu Mengurangi 4
forklift baterai baik pada gudang barang jadi maupun
gudang packaging. Menugaskan 1 buah forklift disel
ke gudang packing. Menambahkan 1 buah forklift
disel pada gudang packing. Biaya yang dapat dihemat sebesar Rp. 100.799.879,08. Usulan tambahan
adalah dengan menambahkan investasi peralatan
pemindahan material ball transfer unit. Menugaskan
2 buah forklift disel ke gudang packing dan mengurangi 3 buah forklift baterai pada gudang
packing. Membutuhkan biaya tambahan sebesar Rp.
67.050.091,98.
Tabel 6. Hasil Simulasi Usulan Tambahan
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
Kondisi Usulan 1
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
55.02
Umum- Disel
6
80.12
Packing - Disel
2
81.88
RAW - Disel
3
82.55
Total
12
bekerja 2 kali. Pekerjaan tersebut dika renakan
diantara pekerjaan forklift terdapat pekerjaan yang
perlu untuk dilakukan oleh manusia yang menyebabkan pekerjaan forklift harus dihentikan untuk
pekerjaan tersebut. Usulan tambahan ini mengusulkan apabila pekerjaan forklift akan dilakukan
setelah pekerjaan manusia selesai.
MHE tersebut akan dipasang di lantai gudang barang jadi dan pada bagian lantai truk yang digunakan untuk menarik finished good dari lantai produksi. Sehingga untuk menurunkan barang dari truk,
hanya perlu ditarik dengan operator bagian barcode
scanning dan penempelan stiker konsumen. Forklift
hanya akan bekerja satu kali saja yaitu pada saat setelah ditempel stiker dan di-scan hingga meletakkan
di tempat penyimpanan. Usulan ini menambahkan
investasi ball transfer unit (BTU) dan juga menugaskan 2 buah forklift diesel ke gudang packing
dan mengurangi 3 buah forklift baterai pada gudang
packing (Tabel 6).
Pengimplementasian ball transfer unit membutuhkan tambahan biaya sejumlah Rp. 67.050.091,98.
Biaya tersebut diluar dari biaya sewa forklift dan
lainnya. Secara biaya, usulan ini dapat disimpulkan
lebih banyak membutuhkan biaya. Kelebihan yang
dimiliki oleh usulan ini adalah tidak perlu menunggu
forklift untuk memindahkan barang, dapat mengurangi polusi udara dan lebih praktis untuk
digunakan.
Daftar Pustaka
1. Law, A., & Kelton, W. (1991). Simulation Modeling and Analysis third Edition. Mc Graw Hill.
2. Kakiay. Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta:
Andi
3. Sukendar, I., Sarjono, A. W., & Maknun, M.
(2013). UNISSULA. Retrieved from FTI UNIS
SULA: http://fti.unissula.ac.id/download/Mo dul%
20Praktikum%20TI/Smt-6%20MODUL%20
PRA
KTIKUM%20SIMULASI%20KOMPUTER.pdf
4. ProModel Corporation. (2016, July 1). ProModel.
Retrieved from Products: https://www.promodel
.com/Products/ProModel/
5. Rexroth Bosch Group. (2006, November). Family.
Retrieved from Equinotec: http://www.equinotec
.com/web/galeria/family/pdf/141019051481902.pd
f
Simpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, terdapat 4 usulan yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah peralatan pemindahan material. Usulan tersebut adalah sebagai berikut:
• Mengurangi 3 forklift baterai di gudang packing.
Menugaskan 1 buah forklift diesel ke gudang packing, menambahkan 1 buah forklift diesel ke gudang
packing. Penghematan yang didapatkan sebesar Rp.
39.905.116,45.
77
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
78
EFISIENSI PENGGUNAAN PERALATAN PEMINDAHAN
MATERIAL MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PT TRIAS
SENTOSA
Victor Indrawan1, I Gede Agus Widyadana1
Abstract: This study has been done to reduce the cost of material handling equipment owned by
PT. Trias Sentosa, which reached 4.3 billion rupiahs per year. The material handling equipment
that PT. Trias Sentosa wanted to become more efficient is forklift. Currently, PT. Trias Sentosa has
20 forklift but 5 of them are damaged or have a specific task so they aren’t included in the model.
This attempt to seek the efficiency is using a simulation with ProModel. The simulation results
converted into Pareto Chart to find the most problematic locations and forklifts. The locations
which need to be efficienced based on Pareto Chart are raw material warehouse and finished goods
warehouse, and for the forklift is the battery forklift. The optimal solution based on this simulation
is to reduce 3 battery forklift, add 1 diesel forklift, and assigning 1 diesel forklift to packaging
warehouse. This solution can reduce around 100.799.879,08 rupiahs.
Keywords: Efficiency MHE, ProModel, Simulation.
Pendahuluan
Tidak hanya perpindahan barang menggunakan
peralatan pemindahan material, tetapi juga masih
banyak terdapat aktivitas lain yang membutuhkan
peran manusia dan menghasilkan kegiatan yang kurang efisien. PT Trias Sentosa menginginkan efisiensi dalam penggunaan peralatan pemindahan material. Efisiensi yang dimaksud berupa pengurangan
jumlah peralatan pemindahan material, penerapan
ide baru pada proses material handling tanpa mengurangi produktivitas yang ada atau bahkan kalau
bisa dapat ditingkatkan. Tujuan akhir dari pengefisiensian tersebut berakhir pada pengurangan biaya
pada proses material handling dengan tetap memperhatikan utilitasnya. Cara yang digunakan untuk
pengefisiensian
tersebut
menggunakan
simulasi
dengan bantuan software ProModel.
PT Trias Sentosa merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang industri flexible packaging film manufacturer. PT Trias Sentosa memiliki
strategi make to order yang menyebabkan variasi
produk yang dihasilkan banyak.
PT. Trias Sentosa yang berada di Krian saat ini memiliki 5 buah gudang yang terpisah. Lima gudang
yang terpisah tersebut membutuhkan beberapa peralatan pemindahan material untuk menunjang prosesnya. Salah satu peralatan pemindahan material
yang digunakan di PT. Trias Sentosa adalah forklift
sejumlah 20 buah. PT. Trias Sentosa memiliki demand yang fluktuatif, yang menyebabkan kegiatan
di awal bulan akan berbeda dengan di akhir bulan.
Aktivitas forklift yang dilakukan oleh PT. Trias
Sentosa berpuncak pada akhir bulan, ketika banyak
pengiriman yang dilakukan. Saat akhir bulan, terkadang masih terdapat beberapa forklift yang sering
mengalami idle. Banyaknya macam dan jumlah peralatan pemindahan material membutuhkan biaya
yang tidak sedikit, yaitu sekitar Rp 4,3 milyar per
tahunnya. Biaya tersebut digunakan hanya untuk
memenuhi kebutuhan pemindahan barang (bahan
bakar, sewa forklift, maintenance forklift, dan lainnya) dan proses tersebut tidak memberikan nilai
tambah. Pihak manajemen PT. Trias Sentosa
menyatakan bahwa biaya tersebut cukup besar dan
perlu untuk dikurangi.
Metode Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas metode-metode yang
akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini.
Simulasi
Simulasi merupakan suatu teknik meniru prosesproses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer, sehingga dapat diterapkan dalam berbagai bidang industri menurut Law
dan Kelton [1].
Simulasi memiliki beberapa kelebihan, beberapa kelebihan menggunakan simulasi
menurut Kakiay [2] adalah sebagai berikut:
• Biaya lebih rendah jika dibandingkan dengan percobaan langsung
• Membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan percobaan langsung
1,2 Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri,
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
60236. Email: [email protected], [email protected]
71
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
• Dapat mengontrol waktu seperti mengontrol kecepatan simulasi.
• Dapat digunakan untuk mempelajari sistem yang
ada tanpa mengganggu
• Operasi yang sedang berjalan.
• Mengidentifikasi bottleneck.
• Menguji sistem yang hendak diimplementasi sebelum diimplementasikan
estimasi ini kemudian digunakan untuk menjawab
tujuan studi.
• Dokumentasi, presentasi, dan implementasi
Dokumentasi yang baik diperlukan karena tidak jarang model simulasi yang telah dibuat akan dipakai
untuk lebih dari satu aplikasi. Akhirnya hasil dari
studi simulasi perlu di implementasikan, untuk itu
kredibilitas model simulasi yang dibangun harus
tinggi agar dapat digunakan secara nyata.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan studi simulasi
Langkah-langkah dalam pelaksanaan studi simulasi
menurut Sukendar, dkk [3] adalah sebagai berikut:
• Formulasi masalah dan perencanaan studi
Studi diawali dengan pernyataan jelas tentang pokok
masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Setelah itu pelaksana studi direncanakan dengan
mempertimbangkan keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia. Selain itu juga ditentukan model yang digunakan, kriteria performansi yang akan
dipakai, kerangka konfigurasi sistem yang akan
ditinjau.
• Pengumpulan data dan perancangan model
Pengumpulan data dan informasi dari sistem yang
ditinjau diperlukan untuk mengetahui bagaimana
sistem bekerja dan menentukan distribusi peluang
bagi proses random yang digunakan dalam model.
Kekurangan data akan mengurangi keakuratan model dan sebaliknya data yang terlalu kecil akan membutuhkan biaya besar dan waktu pengumpulan yang
lama.
• Validasi model
Tahap ini dilakukan dengan melakukan pengecekan
asumsi-asumsi yang ditetapkan dalam pembuatan
model serta melibatkan ahli yang mengenal sistem
dengan baik.
• Penyusunan program computer dan verifikasi
Pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan
dalam simulasi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap kesuksesan penelitian, yaitu dalam hal
keakuratan model, validitas model dan waktu eksekusi, dan waktu penyelesaian penelitian secara keseluruhan.
• Uji coba program
Uji coba program dilakukan untuk keperluan validasi pada tahap berikutnya
• Validasi program
Hasil uji coba program diteliti kembali untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam program atau
model yang digunakan.
• Perancangan eksperimen
Pada tahap ini diputuskan perancangan sistem seperti apa yang akan disimulasikan dari beberapa
alternatif yang mungkin ada.
• Eksekusi program
Eksekusi program dilakukan sesuai dengan perancangan eksperimen yang telah dibuat.
• Analisis output simulasi
Data output simulasi digunakan untuk mengestimasi kriteria performansi sistem yang diteliti. Hasil
ProModel
ProModel adalah sebuah teknologi simulasi kejadian
diskrit yang digunakan untuk merencanakan, mendesain, dan meningkatkan sebuah perusahaan baru
maupun lama dalam bidang manufaktur, logistik
dan sistem operasional lainnya menurut ProModel
Corporation [4]. Komponen-komponen yang dimiliki
oleh ProModel menurut Sukendar, dkk [3] adalah sebagai berikut:
• Entities
Entitas datang dan mengikuti alur proses dari stasiun kerja yang satu ke stasiun kerja yang lainnya.
Entitas dapat berupa material, individu atau orang,
kertas kerja, dan lain-lain.
• Location
Location dapat berupa stasiun kerja, mesin-mesin,
antrian, atau operator. Location memiliki jumlah
unit dan kapasitas pelayanan.
• Resource
Resources dapat berupa operator, tools, atau alat
angkut sebagai pemindah entitas diantara stasiun
kerja yang ada. Resources dapat bergerak pada alur
produksi dengan kecepatan tertentu.
• Path networks
Path networks merupakan jalur atau line resources
dalam pemindahan entitas.
• Routing and processing logic
Merupakan penjabaran alur proses entitas masuk,
diproses pada tiap stasiun kerja hingga keluar dari
sistem. Pada bagian ini diinputkan waktu pelayanan,
distribusi waktu pelayanan, waktu transportasi
menggunakan resources.
• Arrivals
Menerangkan tentang apa saja entitas yang akan
memasuki sistem, distribusi dan tingkat kedatangan
entitas.
Ball Transfer Unit
Ball transfer unit (BTU) adalah sebuah bola yang
diletakkan pada sebuah wadah yang berfungsi sebagai jalan untuk memindahkan barang dan terdiri
dari banyak bola-bola kecil. Bola-bola tersebut dirancang akan berputar ketika akan digunakan untuk
memindahkan beban. Penerapan BTU membutuhkan beberapa macam perhitungan. Perhitungan ball
transfer unit dapat menggunakan rumus menurut
Rexroth Bosch Goup [5] sebagai berikut:
72
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
• Perhitungan
�=
�
Sentosa adalah sebagai berikut:
• 2 forklift tidak dapat digunakan (rusak)
• 1 forklift digunakan untuk keperluan feeding material
• 1 forklift digunakan untuk keperluan pengangkutan waste
• 1 forklift digunakan untuk keperluan carpenter
• 3 forklift digunakan untuk keperluan support bahan baku
• 8 forklift digunakan untuk melakukan keperluan
gudang (penarikan barang jadi, inputan, penataan
gudang)
• 1 forklift baterai untuk keperluan gudang barang
jadi
• 3 forklift baterai untuk keperluan gudang packaging
Forklift yang akan digunakan dalam simulasi hanya
15 buah. Hal itu disebabkan karena 2 buah forklift
rusak dan 3 forklift lainnya tidak dapat diganggu,
dikarenakan sudah
memiliki
pekerjaan
yang
banyak. Forklift-forklift tersebut adalah forklift
untuk keperluan feeding material, waste, dan
carpenter.
jarak antar BTU
(1)
.
keterangan:
a = jarak antar ball transfer unit (mm)
p = panjang atau lebar palet yang paling kecil (mm)
Pemilihan jenis dari BTU
�
=
�=
�
�
�
(2)
keterangan:
FBTU = beban yang ditampung masing-masing BTU
(kg) (jenis)
F = beban yang diangkut (kg)
n = jumlah BTU yang digunakan untuk menampung
1 barang (pcs)
Perhitungan umur dari BTU
×
(3)
keterangan:
L = jumlah rotasi bola (rotasi)
C = kapasitas bola (kg)
F = beban yang diangkut (kg)
Hasil dan Pembahasan
Model Awal
Pengambilan data diambil di PT Trias Sentosa Krian
yang dimulai dari tanggal 28 Juni 2016 hingga 3
November 2016. Lokasi yang berada di PT Trias akan
disederhanakan menjadi gudang barang jadi, gudang
inputan, gudang bahan baku, gudang packaging, dan
lokasi produksi. Model ini, akan difokuskan ke
gudang barang jadi, dikarenakan pada gudang
barang jadi memiliki aktivitas yang cukup sibuk.
Fasilitas yang ada di gudang PT Trias Sentosa
adalah tempat penyimpanan finished good, tempat
penyimpanan barang WIP atau inputan, pintu
masuk kendaraan, pintu barang dari dan ke lokasi
lain, pintu loading barang lokal, pintu loading barang
export dan unloading barang import, pintu line 6, dan
rak penyimpanan barang slow moving.
Data penerimaan barang tidak dapat dihitung
jumlahnya, karena tidak ada data yang menunjukkan jumlah palet yang masuk dan keluar gudang.
Data yang dapat digunakan untuk mendekati jumlah palet di dalam gudang adalah rekap HU. HU sendiri adalah sebuah kode satuan untuk setiap barang
yang di produksi oleh PT Trias Sentosa. Satu palet
sendiri dapat berisi 1 HU hingga 8 HU atau bahkan
lebih.
Data pengiriman barang tidak bisa didapatkan karena tidak ada data jumlah palet yang dikirim setiap
harinya. Data harus dalam satuan palet dikarenakan
pekerjaan forklift berdasarkan jumlah pallet.
Data yang digunakan untuk mendekati data tersebut
adalah data pengiriman menggunakan jenis truk.
Asumsi yang digunakan adalah truk akan selalu
mengangkut dengan jumlah palet yang konstan.
Pembuatan model, dilakukan untuk mencari cara
untuk mengefisiensikan peralatan pemindahan material PT Trias Sentosa yang dapat dilakukan. Model
awal akan dijadikan acuan dalam penerapan usulan.
PT Trias Sentosa memiliki berbagai macam material
handling. Forklift merupakan salah satu peralatan
pemindahan
material
yang
digunakan
oleh
perusahaan yang saat ini berjumlah 20 buah. PT
Trias Sentosa memiliki beberapa bangunan yang
menunjang aktivitas produksi. Bangunan-bangunan
yang dimiliki oleh PT Trias Sentosa dan berada di
plant krian adalah sebagai berikut gudang barang
jadi, BOPET 2, gudang bahan baku, BOPP (Line 4),
gudang RPM, BOPP (Line 6), gudang RPMS 1, waste
center, gudang RPMS 2 , carpenter, converting, dan
BOPET 1
Aktivitas Gudang Barang Jadi
Gudang barang jadi memiliki berbagai macam
kegiatan untuk menunjang aktivitas perusahaan.
Aktivitas yang dilakukan di gudang antara lain
adalah penerimaan barang jadi dan WIP, pengiriman
barang ekspor dan lokal, pengaturan barang di
dalam gudang (penataan barang), penandaan pelanggan (dengan stiker) dan melakukan scaning barcode.
Forklift
Jumlah forklift yang beroperasi di PT Trias Sentosa
berjumlah 20 buah. Setiap forklift pada dasarnya
memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing,
tetapi forklift yang ada dapat membantu pekerjaan
lainnya. Jumlah forklift yang dimiliki oleh PT Trias
73
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
Data validasi akan diambil dengan menggunakan
sampling. Sampling yang diamati adalah pekerjaan
forklift. Data hasil sampling yang nantinya akan
dijadikan sebagai data penentuan validasi.
Tabel 1. Arrival
Pembuatan Model
Enam elemen yang akan digunakan untuk pembuatan model awal akan dibuat menyerupai keadaan
sebenarnya. Enam elemen yang digunakan adalah,
location, entity, processing, arrival, resources, dan
path network.
1. Location
Lokasi adalah sebuah bagian yang menggambarkan
bagian wilayah yang digunakan dalam keadaan sesungguhnya
Jenis Barang
2. Entity
Entity merupakan salah satu bagian yang diproses
dalam simulasi. Barang-barang tersebut yang akan
menjadi objek pengangkatan dan pemindahan barang dan ada juga yang berfungsi sebagai entity
untuk memicu entity lain untuk bergerak. (contoh:
FG, WIP, dan packaging adalah sebagian dari entity
yang berfungsi sebagai barang sesungguhnya yang
diproses. Reservasiraw, reservasiinputan adalah sebagian entity yang berfungsi sebagai dummy yang digunakan untuk memicu pergerakkan entity lainnya).
Frekuensi
WIP (produksi)
T(9.6,10.8,11.4) min
WIP (Line 6)
T(28.8,31.8,34.8) min
Kontainer
T(16,45.01,96) min
Truk
T(24,58.8,120) min
HU
Jadwalhu() min
Material packing
T(0.47,2.67,6.23) min
Truk bahan baku
T(48,60,96) min
Reservasi Bahan baku
T(1.2,23.4,96) min
Reservasi WIP
T(0.4,1.9,2.67) min
Reservasi Packing
T(0.65,1.48,2.56) min
simulasi diawali dengan barang yang datang dalam
bentuk HU ke lantai produksi. HU tersebut akan
dikelompokkan terlebih dahulu dalam 1 palet. Satu
palet dapat berisi sekitar 1 sampai 8 buah HU.
Barang yang sudah dijadikan dalam satuan palet
selanjutnya akan diangkat ke gudang barang jadi
menggunakan truk atau forklift.
Barang yang sudah sampai di pintu masuk gudang
akan dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan
kelompok truk. Pembagian kelompok truk didasarkan pada jumlah truk yang digunakan PT Trias
Sentosa untuk melakukan pengiriman. Probabilitas
yang digunakan dalam pengelompokkan adalah sebagai berikut:
• Barang finished good yang dikirim menggunakan
menggunakan truk
Sebanyak 19% dikelompokkan menjadi 16 palet, 44%
dikelompokkan menjadi 10 palet, 27% dikelompokkan menjadi 8 palet, dan 10% dikelompokkan
menjadi 4 palet.
• Barang finished good yang dikirim menggunakan
kontainer
Sebanyak 33% akan dimasukkan kedalam kontainer
20” dengan pengelompokkan berdasarkan distribusi
triangular T(16,20,24) buah, sedangkan 64% akan
diasumsikan dimasukkan kedalam kontainer 40”
dengan
pengelompokkan
berdasarkan
distribusi
triangular T(36,38,40) buah, dan 3% akan diasumsikan menggunakan kontainer dengan jenis LCL dengan pengelompokkan berdasarkan distribusi triangular T(8,10,10) buah.
Barang yang sudah dikelompokkan selanjutnya akan
dikirimkan atau diletakkan kedalam
wilayah
penyimpanan masing-masing. Masing-masing wilayah penyimpanan memiliki kapasitas 3 kelompok set
truk, apabila seluruh wilayah telah terisi penuh, tetapi masih terdapat barang yang belum diletakkan,
akan diletakkan kedalam tempat tambahan tempat
penyimpanan. Barang yang sudah disimpan akan
diam ditempat hingga truk datang. Seluruh aktivitas
3. Arrival
Arrival merupakan salah satu bagian dalam simulasi
yang bertujuan untuk mengatur datangnya barang
kedalam proses simulasi. Beberapa data memiliki
jumlah
yang
sedikit
dikarenakan
adanya
keterbatasan waktu, oleh karena itu akan digunakan
distribusi triangular untuk mendekati data yang
berjumlah sedikit (Tabel 1.). Salah satu data yang
berjumlah banyak menggunakan user distribution
dikarenakan tidak sesuai dengan distribusi apapun.
4. Resource
Resources yang digunakan pada simulasi ini adalah
peralatan pemindahan material saja. Resources yang
digunakan adalah forklift, truk, forklift baterai
gudang barang jadi, forklift baterai gudang
packaging, dan forklift bahan baku.
5. Path Networks
Path network digunakan untuk mendeklarasikan
jalur yang akan digunakan oleh resources. Jarak
antar gedung diukur menggunakan denah yang
dimiliki PT Trias Sentosa. Jarak antara fasilitas di
dalam gudang barang jadi didapatkan berdasarkan
hasil pengukuran menggunakan meteran.
6. Processing
Proses dalam simulasi berfungsi untuk memberikan
tujuan dan arah jalannya model simulasi. Proses dari
74
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
Gambar 2. Validasi Hasil Simulasi
Gambar 1. Processing
waktu antar kedatangan tersebut menyebabkan
utilitas dari forklift berkurang dari 80.09% menjadi
64.17%.
Kedua verifikasi tersebut menyatakan bahwa model
telah terverifikasi. Sebelum melakukan validasi harus dilakukan replikasi data, untuk mengetahui apakah data yang dimiliki sudah cukup atau tidak. Replikasi pertama dilakukan sebanyak 66 kali.
perpindahan material akan menggunakan material
handling forklift. Truk yang datang akan tiba di
lokasi pos satpam dan kemudian akan menuju ke
tempat loading-unloading yang tersedia. Satu kontainer atau truk akan diasumsikan mengangkat 1 kelompok set truk. Palet akan diangkat menggunakan
�′ =
�′ = (
forklift dan setelah diangkut akan meninggalkan
gudang.
Barang WIP yang keluar dari line 6 akan disimpan di
tempat penyimpanan WIP dan bila dibutuhkan akan
dibawa menuju lantai produksi. Barang WIP yang
dikeluarkan dari lokasi produksi akan dibawa ke
gudang WIP dan kemudian akan dibawa ke tempat
produksi lagi apabila dibutuhkan. Seluruh perpindahan barang akan menggunakan alat bantu forklift.
Processing pada model awal dapat dilihat pada
Sistem gudang packaging adalah barang yang datang juga akan diletakkan terlebih dahulu di suatu
tempat untuk dilakukan pendataan. Barang yang sudah di data akan dibawa ke tempat penyimpanan.
Satu kali pengangkatan diasumsikan sebesar 20
buah. Packing akan dikirimkan ke tempat produksi,
sesuai yang dibutuhkan. Tampilan layout dapat
dilihat pada Gambar 1.
�′ =
× ∝⁄
2
� �
.
.
.
(4)
× .
)
× .
≈
kali
Replikasi yang dibutuhkan adalah 58 kali. Replikasi
yang sudah dilakukan adalah 66 kali. Perhitungan
tersebut menandakan bahwa jumlah replikasi telah
mencukupi.
Validasi
Validasi dilakukan dengan menggunakan data utilitas dari forklift. Langkah ini merupakan langkah
akhir untuk menyatakan bahwa simulasi telah sesuai dengan kenyataan yang ada. Validasi akan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Hasil
sampling menunjukkan bahwa dari 40 kali pengamatan pada tanggal 24 November dan 31 November, utilitas dari forklift yaitu sebesar 80% (pada
Gambar 2).
Delapan puluh persen dari hasil sampling berada didalam jarak toleransi. Hasil tersebut menyatakan
bahwa model sudah valid dan dapat dijadikan dasar
untuk menerapkan usulan.
Verifikasi
Simulasi dijalankan pada saat kondisi gudang sedang sibuk, yaitu pada tanggal 24 hingga akhir bulan. Jalannya simulasi menggunakan warm up time
selama 8 jam dan durasi simulasi selama 8 jam.
Verifikasi akan dilakukan dengan 2 cara, pertama
menggunakan waktu proses forklift dan cara kedua
akan dilakukan dengan waktu antar kedatangan.
1. Waktu proses
Waktu proses pekerjaan forklift ditambah 1000 detik
dan menyebabkan utilitas dari forklift bertambah.
Utilitas pada waktu normal sebesar 80.09% dan
setelah ditambahkan waktunya, utilitas bertambah
menjadi 93.87%.
Usulan
Saran yang akan diajukan bertujuan untuk
mengefisiensikan jumlah dan utilitas dari forklift.
Usulan yang akan diberikan didasarkan dengan
pareto chart pada Gambar 4 dan 5 mengenai jumlah
waktu kerja di setiap lokasi dan forklift yang
digunakan.
Gambar 4. menunjukkan bahwa lokasi yang dapat
dikatakan sibuk dan yang perlu diefisiensikan
adalah gudang bahan baku dan gudang barang jadi.
Gambar 5. menunjukkan bahwa forklift yang paling
sering mengalami idle adalah forklift baterai pada
gudang packaging dan forklift baterai pada gudang
barang jadi. Pengefisiensian akan berhubungan
2. Waktu antar kedatangan
Waktu antar kedatangan normal menggunakan jadwalhu() minute, sedangkan waktu antar kedatangan
baru diubah menjadi jadwalhu() hour. Perubahan
75
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
Tabel 2. Hasil Simulasi Usulan 1
Gambar 3. Pareto Chart Lokasi
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
Kondisi Usulan 1
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
50.99
Umum- Disel
7
71.83
Packing - Disel
2
81.5
RAW - Disel
3
81.32
Total
13
Tabel 3. Hasil Simulasi Usulan 2
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
Kondisi Usulan 2
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
0
0
Umum- Disel
8
85.12
Packing - Baterai
2
16.79
RAW - Disel
3
78
Total
13
Gambar 4. Pareto Chart Forklift
Tabel 4. Hasil Simulasi Usulan 3
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
Kondisi Usulan 3
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
2
39.93
Umum- Disel
6
82.1
Packing - Disel
2
81.8
RAW - Disel
3
79.8
Total
13
Tabel 5. Hasil Simulasi Usulan 4
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
dengan gudang bahan baku, gudang barang jadi,
forklift baterai gudang packing, dan forklift baterai
gudang barang jadi.
Perhitungan penurunan biaya material handling
akan dihitung untuk semua usulan. Perhitungan
tersebut akan dibuat dalam biaya tahunan. Asumsi
yang digunakan adalah sebagai berikut:
• Forklift yang dikurangi, tidak akan dijual, melainkan disimpan sebagai forklift cadangan.
• Harga pembelian forklift disel adalah Rp.
220.000.000,00. Menggunakan bunga deposit bank
BCA sebesar 5% per tahun dan menggunakan perhitungan biaya dengan cara time value of money.
• Biaya operasional forklift disel diasumsikan dalam
1 jam akan membutuhkan solar sebanyak 3 liter.
Harga 1 liter solar industri Rp. 8.392,00. Toal biaya
untuk operasional dalam 1 jam adalah Rp. 25.176,00
• Biaya operasional forklift baterai diasumsikan
dalam 1 jam membutuhkan listrik sebanyak 4 KWh.
Harga listrik per KWh adalah Rp. 1.034,09. Total
biaya operasional dalam 1 jam adalah Rp. 4.136,40.
• Gaji UMR yang digunakan adalah sebesar Rp.
3.290.800,00 per orang.
• Hari kerja dalam 1 bulan adalah 20 hari kerja.
• Umur efektif dari forklift disel adalah 6 tahun
Kondisi Usulan 4
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
0
0
Umum- Disel
7
78.28
Packing - Disel
2
81.9
RAW - Disel
3
80.31
Total
12
packing, menambahkan 1 buah forklift diesel ke
gudang packing. Penghematan yang didapatkan
sebesar Rp. 39.905.116,45 (Tabel 2.).
Usulan 2
Mengurangi 1 buah forklift baterai pada gudang barang jadi dan gudang packaging (Tabel 3). Penghematan yang didapatkan sebesar Rp. 75.295.581,51.
Usulan 3
Mengurangi 2 buah forklift baterai. Menugaskan semua forklift baterai ke gudang barang jadi. Menugaskan 2 forklift diesel ke gudang packing (Tabel 4).
Penghematan
yang
didapatkan
sebesar
Rp.
81.632.135,97.
Usulan 4
Mengurangi 4 forklift baterai baik pada gudang barang jadi maupun gudang packaging. Menugaskan 1
buah forklift diesel ke gudang packing. Menambahkan 1 buah forklift diesel pada gudang packing (Tabel
5). Penghematan yang didapatkan sebesar Rp.
100.799.879,08.
Usulan yang diberikan adalah sebagai berikut:
Usulan 1
Mengurangi 3 forklift baterai di gudang packing.
Menugaskan 1 buah forklift diesel ke gudang
Terdapat sebuah usulan penambahan investasi peralatan perpindahan material baru. Usulan ini berangkat dari adanya kegiatan menurunkan barang dari
truk antar produksi yang dianggap kurang efisien.
Ketidak efisiensian dilihat dari aktivitas forklift yang
76
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
• Mengurangi 1 buah forklift baterai pada gudang barang jadi dan gudang packaging. Penghematan yang
didapatkan sebesar Rp. 75.295.581,51.
• Mengurangi 2 buah forklift baterai. Menugaskan
semua forklift baterai ke gudang barang jadi. Menugaskan 2 forklift diesel ke gudang packing. Penghematan yang didapatkan sebesar Rp. 81.632.135,97.
• Mengurangi 4 forklift baterai baik pada gudang barang jadi maupun gudang packaging. Menugaskan 1
buah forklift diesel ke gudang packing. Menambahkan 1 buah forklift diesel pada gudang packing. Penghematan
yang
didapatkan
sebesar
Rp.
100.799.879,08
Hasil dari ke 4 usulan tersebut dapat mengurangi
biaya material handling yang berbeda-beda. Usulan
yang memberikan penghematan paling besar adalah
menggunakan usulan ke 4 yaitu Mengurangi 4
forklift baterai baik pada gudang barang jadi maupun
gudang packaging. Menugaskan 1 buah forklift disel
ke gudang packing. Menambahkan 1 buah forklift
disel pada gudang packing. Biaya yang dapat dihemat sebesar Rp. 100.799.879,08. Usulan tambahan
adalah dengan menambahkan investasi peralatan
pemindahan material ball transfer unit. Menugaskan
2 buah forklift disel ke gudang packing dan mengurangi 3 buah forklift baterai pada gudang
packing. Membutuhkan biaya tambahan sebesar Rp.
67.050.091,98.
Tabel 6. Hasil Simulasi Usulan Tambahan
Kondisi Sekarang
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
51.77
Umum- Disel
8
80.09
Packing - Baterai
3
11.23
RAW - Disel
3
82.22
Total
15
Kondisi Usulan 1
Jenis Forklift
Jumlah Utilisasi (%)
GBJ - Baterai
1
55.02
Umum- Disel
6
80.12
Packing - Disel
2
81.88
RAW - Disel
3
82.55
Total
12
bekerja 2 kali. Pekerjaan tersebut dika renakan
diantara pekerjaan forklift terdapat pekerjaan yang
perlu untuk dilakukan oleh manusia yang menyebabkan pekerjaan forklift harus dihentikan untuk
pekerjaan tersebut. Usulan tambahan ini mengusulkan apabila pekerjaan forklift akan dilakukan
setelah pekerjaan manusia selesai.
MHE tersebut akan dipasang di lantai gudang barang jadi dan pada bagian lantai truk yang digunakan untuk menarik finished good dari lantai produksi. Sehingga untuk menurunkan barang dari truk,
hanya perlu ditarik dengan operator bagian barcode
scanning dan penempelan stiker konsumen. Forklift
hanya akan bekerja satu kali saja yaitu pada saat setelah ditempel stiker dan di-scan hingga meletakkan
di tempat penyimpanan. Usulan ini menambahkan
investasi ball transfer unit (BTU) dan juga menugaskan 2 buah forklift diesel ke gudang packing
dan mengurangi 3 buah forklift baterai pada gudang
packing (Tabel 6).
Pengimplementasian ball transfer unit membutuhkan tambahan biaya sejumlah Rp. 67.050.091,98.
Biaya tersebut diluar dari biaya sewa forklift dan
lainnya. Secara biaya, usulan ini dapat disimpulkan
lebih banyak membutuhkan biaya. Kelebihan yang
dimiliki oleh usulan ini adalah tidak perlu menunggu
forklift untuk memindahkan barang, dapat mengurangi polusi udara dan lebih praktis untuk
digunakan.
Daftar Pustaka
1. Law, A., & Kelton, W. (1991). Simulation Modeling and Analysis third Edition. Mc Graw Hill.
2. Kakiay. Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta:
Andi
3. Sukendar, I., Sarjono, A. W., & Maknun, M.
(2013). UNISSULA. Retrieved from FTI UNIS
SULA: http://fti.unissula.ac.id/download/Mo dul%
20Praktikum%20TI/Smt-6%20MODUL%20
PRA
KTIKUM%20SIMULASI%20KOMPUTER.pdf
4. ProModel Corporation. (2016, July 1). ProModel.
Retrieved from Products: https://www.promodel
.com/Products/ProModel/
5. Rexroth Bosch Group. (2006, November). Family.
Retrieved from Equinotec: http://www.equinotec
.com/web/galeria/family/pdf/141019051481902.pd
f
Simpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, terdapat 4 usulan yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah peralatan pemindahan material. Usulan tersebut adalah sebagai berikut:
• Mengurangi 3 forklift baterai di gudang packing.
Menugaskan 1 buah forklift diesel ke gudang packing, menambahkan 1 buah forklift diesel ke gudang
packing. Penghematan yang didapatkan sebesar Rp.
39.905.116,45.
77
Indrawan, et al. / Efisiensi Pengginaan Peralatan Pemindahan Material / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 2017, pp. 71-78
78