413 batalkan perda penghambat ukm 97

Batalkan perda penghambat UKM
Written by Artikel
Tuesday, 24 August 2010 09:04 -

JAKARTA Pemerintah diminta secepatnya menyelesaikan seluruh perda yang menghambat
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Saat ini, hampir seluruh regulasi pemda terlalu
berorientasi kepada pendapatan asli daerah (PAD).
Ketua Badan Pengurus Jaringan Nasional Pendukung UKM Ferri D. Latief mengatakan
pemerintah harus bertanggung jawab dan berperan lebih besar untuk menciptakan iklim usaha
yang kondusif bagi UMKM di seluruh daerah terutama menyelaraskan regulasi di daerah agar
berpihak ke pengusaha kecil.
Usaha kecil itu, katanya, ada yang sifatnya untuk bertahan hidup saja di mana kelompok itu
harus dibuat sangat kondusif karena membantu pemerintah dalam upaya mengurangi angka
kemiskinan. Kelompok kedua adalah kelangan usaha kecil yang sudah berkembang secara
bisnis.
"Keduanya memerlukan pendekatan yang berbeda agar bisa berkembang lebih baik, dan
persoalan yang menonjol adalah ma-sih banyak perda yang cenderung menekan UMKM
karena terlalu berorientasi pada PAD dan itu ditemukan di hampir seluruh pemerintah
kabupaten dan kota," ujarnya kemarin.
Ferri menuturkan untuk UMKM yang golongan pertama pemerintah tidak boleh
mengganggunya dengan kebijakan yang tidak relevan, apalagi dieksploitasi sebagai sumber

pendapatan. Hal itu, untuk membantu pengurangan kemiskinan karena yang penting kelompok
masyarakat tersebut telah bisa memenuhi kebutuhannya.
Sebaliknya, kelompok usaha itu perlu dibantu agar bisa menjadi layak usaha dengan
memberikan pendampingan dan pembinaan, termasuk akses permodalan agar usahanya bisa
bertahan.
Adapun usaha kecil yang sudah layak secara bisnis harus didorong dengan pemberian
sejumlah insentif yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengembangan bisnisnya seperti
memfasilitasi pengembangan pemasaran, pelatihan SDM dan pengenalan teknologi sampai
insentif fiskal.
"Pemerintah harus bergerak cepat meninjau seluruh peraturan daerah yang tidak kondusif bagi
UMKM, karena pemda terlalu berorientasi pada peningkatan pendapatan yang justru
membebani usaha kecil. Jadi diperlukan inter-vensi pemerintah pusat agar seluruh perda itu
bisa pro usaha kecil." Ferri mengutarakan temuan perda tersebut merupaka hasil kajian dan
advokasi yang dilakukan jaringan nasional pendukung UKM yang saat ini memiliki 40 forum
daerah yang tersebar secara nasional. Fokus kerjanya adalah mendorong perbaikan kebijakan
yang kondusif terutama perda yangmenyentuh langsung usaha kecil.
Alokasi dana
Menurut dia, seharusnya pemda bukan menghambat usaha kecil, justru sebaliknya memiliki

1/2


Batalkan perda penghambat UKM
Written by Artikel
Tuesday, 24 August 2010 09:04 -

kewajiban mengalokasikan dana untuk pengembangan UMKM secara rutin agar bisa
memperkuat fundamental pertumbuhan ekonomi di daerah.
Sementara itu. Direktur UKM Center Universtas Indonesia Nining I Soesilo menjelaskan
keberadaan perda merupakan penentu utama iklim investasi di daerah yang akan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Persoalan yang masih rumit terkait regulasi UMKM adalah menyangkut birokrasi dan biaya
perizinan yang masih menyulitkan pelaku usaha kecil, untuk pemrosesan SIUP bisa mencapai
6 bulan dengan birokrasi yang berputar-putar.
"Rumitnya proses perizinan itu, membuat pelaku UMKM masih banyak yang belum memiliki
status hukum jelas dalam menjalankan kegiatan usahanya. Belum lagi persoalan biaya
tergolong mahal untuk kategori usaha kecil di daerah."
Sebelumnya, Deputi Bidang kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki
menyampaikan terdapat sekitar 400 peraturan daerah dievaluasi yang dinilai membebani
pelaku UMKM.
Dari 400 perda itu, sebanyak 63 sudah dibatalkan, dari yang dievaluasi sebanyak 160 perda.

Selain itu, sebanyak 40 perda dipandang bertentangan dengan UU adalah terkait pajak dan
retribusi serta yang paling menonjol untuk dievaluasi terkait dengan perizinan.
Sumber : Bisnis Indonesia

2/2