ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUTANG LUAR NEGERI INDONESIA.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HUTANG LUAR NEGERI INDONESIA

TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Magister Sains
Dalam Bidang Ilmu Ekonomi

Oleh :

LINA YUZET
NIM. 8116162009

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HUTANG LUAR NEGERI INDONESIA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Magister Sains
Dalam Bidang Ilmu Ekonomi

Oleh :

LINA YUZET
NIM. 8116162009

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK
LINA YUZET, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Utang Luar Negeri
Indonesia. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2014.
Pembangunan yang dilaksanakan oleh sebuah Negara tak lepas dari masalah
biaya, karena untuk membangun baik sektor ekonomi dan sektor lainnya
membutuhkan dana yang tidak sedikit. Salah satu sumber biaya pembangunan
adalah dengan pinjaman/utang luar negeri. Utang luar negeri dalam jangka pendek

dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi suatu Negara namun dalam
jangka panjang akan menjadi dilema bagi perekonomian Negara itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh pendapatan
nasional, inflasi dan suku bunga serta nilai tukar rupiah terhadap utang luar negeri
Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis regresi dengan metode OLS. Pengujian menggunakan Uji
statistik meliputi uji t, uji F dan R-square (koefisien determinasi) serta uji asumsi
klasik. Dimana semua pengujian tersebut menggunakan alat bantu program
Eviews 5.0 dengan data time series tahunan Periode 1991-2012 yang bersumber
dari Badan Pusat Statistik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pendapatan
nasional berpengaruh positif dan signifikan pada α = 5 % dan variabel suku bunga
berpengaruh negatif dan signifikan pada α = 5 % serta variabel nilai tukar rupiah
berpengaruh positif dan signifikan pada α = 5 % terhadap utang luar negeri
Indonesia. Hasil regresi pada model utang luar negeri adalah R-Squared = 0.8849
dengan F-statistik sebesar 26.93384/
Kata Kunci: Utang Luar Negeri, Pendapatan Nasional, Inflasi, Suku Bunga, Nilai
Tukar Rupiah.

ABSTRACT
Lina Yuzet, Analysis of Factors Affecting Indonesian Foreign Debt. Graduate

Program in Universitas Negeri Medan 2014.
Development is carried out by a state could not be separated from the cost issue,
because both sectors to build the economy and other sectors in need of fund. One
source is the construction cost with a loan/debt. Foreign debt in the short term can
be a driving force for the economic growth of a country, but in the long run will
be a dilemma for the economy of the state itself. This study aims to analyze and
determine the effect of national income, inflation and interest rates and the
exchange rate of the Indonesian foreign debt. The analytical method used in this
research is to use OLS regression analysis method. Statistical tests include testing
using the test, F test and R – square (coefficient of determination) as well as the
classic assumption test. Where all the testing using tools Eviews 5.0 program with
annual time series data from 1991 to 2012 period were sourced from the Central
Bureau of Statistics. The results of the data analysis showed that the national
income and a significant positive effect on the α = 5 %, the inflation variable is
not significant at α 5 % and the exchange rate variable positive and significant
effect on α = 5 % of Indonesian foreign det. Regression results on the model of
the foreign debt is R – Squared = 0.8849 with the F – statistic of 26.93384.
Keywords: Foreign Debt, National Income, Inflation interest rate, Exchange rate.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT, atas
segala nikmat dan hidayah yang dilimpahkan-Nya kepada penulis dalam menuntut
ilmu dan menyelesaikan penelitian tesis ini yang berjudul “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Utang Luar Negeri Indonesia”.
Selama melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan
baik moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan dan Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, juga kepada Bapak Dr. Arif
Rahman, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. masing-masing
sebagai Asisten Direktur I dan Asisten Direktur II Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.

2.

Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si. selaku Ketua Program Studi dan Bapak Dr.
Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si. selaku Sekretaris Program studi Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai penguji.


3.

Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, M.A. sebagai Pembimbing I yang telah
ikhlas dan dengan sabar memberikan banyak arahan dan bimbingan dalam
penyusunan tesis ini.

4.

Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si. sebagai Pembimbing II, yang juga dengan
ikhlas meluangkan waktu dan memberikan masukan yang berharga pada
penyusunan tesis ini.

5.

Bapak Dr. H. M. Yusuf, M.Si., dan Ibu Dr. Sri Fajar Ayu, MM.DBA, masingmasing sebagai penguji yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitian dalam tesis ini.

6.


Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi yang telah
banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama menempuh pendidikan di
Program Sekolah Pascasarjana Unimed

7.

Ayahanda H. Dt. Naswar dan Ibunda Hj. Delina yang telah berjuang dengan
gigih tanpa pamrih untuk masa depan anak-anaknya, yang saya cintai, Suami
dan anak-anakku Hosadi A. Putra, Tiara, Farras dan Sarah yang saya sayangi,
terimakasih atas investasi tulus semua ini, doa yang mengalir tanpa henti,
motivasi semangat pantang menyerah untuk menjalani pendidikan setinggitingginya, selalu memberikan dukungan, doa yang tulus, ketegaran menjalani
coabaan, ketenangan dimasa-masa sulit dan tawa keceriaan yang selalu hadir
ditengah-tengah keluarga

8.

Rekan-rekan mahasiswa angka XXI Program Studi Ilmu Ekonomi Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan terutama teman sejawat yang telah
menjalin keakraban bersama, suka duka, dukungan dan semangatnya selama
menjalani perkuliahan ini

Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun

dalam penelitian tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya belumlah
sempurna, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
pemerintahan dan masyarkat.

Medan,
Penulis

April 2014

Lina Yuzet

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRACT ……………………………………………………………......... i
ABSTRACT ………………………………………………………………...… ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….... v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….... viii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...……. ix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….... X
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………...……..

1

1.1.

Latar Belakang Masalah …………………………….........

1

1.2.

Rumusan Masalah …………………………………..........

8

1.3.


Tujuan Penelitian …………………………………...........

8

1.4.

Manfaat Penelitian ………………………………….........

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………...

9

2.1.

Kerangka Teoritis ……………………………………........

9


2.1.1. Utang Luar Negeri ……………………………......

9

2.1.2. Pendapatan Nasional …………………………….....

22

2.1.3. Inflasi …………………………………………...….

26

2.1.4. Suku Bunga …………………………………...…...

31

2.1.5. Nilai Tukar Rupiah (Kurs) …………………...…….

33


2.1.6. Hubunan Hutang Luar Neeri dengan Variabel

Yang Diteliti ………………………………………..

34

2.2.

Penelitian Terdahulu …………………………………...…

37

2.3.

Kerangka Berfikir ……………………………………......

39

2.4.

Hipotesis Penelitian ……………………………................

40

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………

41

3.1.

Ruang Lingkup Penelitian …………………………....…..

41

3.2.

Jenis dan Sumber Data ……………………………….…..

41

3.3.

Pembentukan Model ……………………………………..

41

3.4.

Definisi Operasional ……………………………………..

42

3.5.

Metode Analisis ……………………………………...…..

43

3.5.1. Uji Stasioner …………………………………...…..

43

3.5.2. Uji Regresi …………………………………….…..

43

3.5.3. Kriteria Statistik ……………………………….…..

48

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ……………………..

51

Gambaran Umum Variabel Yang Diteliti ………........…..

51

4.1.1. Perkembangan Hutang Luar Negeri Indonesia .. ….

51

4.1.

4.1.2. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB)

4.2.

Indonesia …………………………………………..

53

4.1.3. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah ………………..

54

4.1.4. Perkembangan Suku Bunga Riil …………………..

56

4.1.5. Perkembangan Inflasi ………………………….…..

58

Hasil Uji Prasyarat Analisis ………………………….…..

59

4.2.1. Hasil Uji Stasioner …………………………….…..

62

4.2.2. Hasil Uji Normalitas …………………………..…..

65

4.2.3. Pengujian Masalah Autokorelasi ……………...…..

65

4.2.4. Uji Multikolinearitas ………………………….…..

66

Hasil Uji Model ……………………………………..…..

67

4.3.1. Uji t Statistik (Uji Parsial) ……………………..…..

67

4.3.2. Uji F Statistik (Uji Serempak) ………………...…..

69

4.3.3. Uji Koefisien Determinasi (R2) ……………….…..

69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………

72

5.1.

Kesimpulan ……….....................................................…..

72

5.2.

Saran ………………………………………………….….

72

4.3.

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 76
LAMPIRAN ……………………………………………………………......... 79

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1.1.

Ringkasan APBN Indonesia 2001 – 2012…………………..…………..

1.2.

Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000

3

Tahun 2002 – 2012 ……………………………………………………..

5

1.3.

Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga dan Inflasi Tahun 2001 – 2012 …….

6

3.1.

Kaidah Keputusan Durbin Watson Test….…...................…………....... 45

4.1.

Estimasi Utang Luar Negeri (ULN) Dengan Variabel Dummy (DM)…. 60

4.2.

Estimasi Utang Luar Negeri (ULN) ………………………..………...... 61

4.3.

Hasil Uji Stasioner Variabel Utang Luar Negeri …………...………….. 62

4.4.

Hasil Uji Stasioner Variabel Poduk Domestik Bruto (PDB) . …………. 63

4.5.

Hasil Uji Stasioner Variabel Inflasi (INF) …………………………….. 63

4.6.

Hasil Uji Stasioner Variabel Suku Bunga (SB) …………….………….. 63

4.7.

Hasil Uji Stasioner Variabel Nilai Kurs (KURS)………………………. 63

4.8.

Nilai Matriks Korelasi Variabel-Variabel Bebas …………...………….. 66

4.9.

Nilai VIF dari Korelasi Variabel-Variabel Bebas ………….………...... 66

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

1.1. Perkembangan Hutang Luar Negeri Indonesia Tahun 2002 – 2012

4

2.1. Kesenjangan Tabungan dan Investasi ...............................…...........

14

2.2. Demand Pull Inflation …………………………………………….

30

2.3. Cost Push Inflation ………………………………………………..

31

2.4. Skema Kerangka Berfikir ………………………………………….

39

4.1. Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia Tahun 1991-2012 ….

52

4.2. Perkembanan PDB Indonesia Tahun 1991 – 2012 ………………..

53

4.3. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Tahun 1991 – 2012 …………..

55

4.4. Perkembangan Suku Bunga Riil Tahun 1991-2012 ……………….

57

4.5. Perkembangan Tingkat Inflasi Indonesia Tahun 1991-2012 ……...

58

4.6. Hasil Uji Normalitas Pada Model Penelitian Utang Luar Negeri
(ULN) di Indonesia

64

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1.

Data Penelitian .....................................................................................

77

2.

Hasil Estimasi Model ULN Dengan Variabel Dummy .......................

78

3.

Hasil Uji Multikolinearitas dengan Variabel Dummy .........................

79

4.

Hasil Estimasi Model ULN Tanpa Variabel Dummy ..........................

80

5.

Hasil Uji Normalitas ............................................................................

81

6.

Hasil Uji LM ........................................................................................

82

7.

Hasil Uji Stasioneritas Variabel ULN ..................................................

83

8.

Hasil Uji Stasioneritas Variabel PDB ..................................................

84

9.

Hasil Uji Stasioneritas Variabel INF ...................................................

85

10. Hasil Uji Stasioneritas Variabel SB .....................................................

86

11. Hasil Uji Stasioneritas Vairabel KURS ...............................................

87

12. Hasil Uji Stasioneritas Seluruh Variabel ............................................

88

13. Hasil Uji Multikolineraritas .................................................................

89

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Utang luar negeri yang selama ini menjadi beban utang yang menumpuk

yang dalam waktu relatif singkat selama 2 tahun terakhir sejak terjadinya krisis
adalah biaya yang harus di bayar sebagai akibat pengelolaan ekonomi yang tidak
tepat dari tujuan pembangunan ekonomi itu sendiri. Selama kepemimpinan orde
baru dan di tambah lagi proses pemulihan ekonomi yang tidak komprehensif dan
konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip “lebih besar pasak dari pada
tiang”. Keadaan ini ditandai oleh konsumsi yang sangat besar dari pada produksi
serta impor barang dan jasa yang lebih besar dari pada ekspor barang dan jasa.
Lebih parah lagi kesenjangan produksi-konsumsi dan ekspor-impor kian lama
kian membesar. Hal ini tercermin dari savings-invesment gap yang semakin
membengkak.
Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah
Indonesia dalam upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara,
akibat pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup
besar. Dengan demikian, laju pertumbuhan ekonomi dapat dipacu sesuai dengan
target yang telah ditetapkan sebelumnya. Tetapi dalam jangka panjang, ternyata
utang luar negeri pemerintah tersebut dapat menimbulkan berbagai persoalan
ekonomi di Indonesia. Pada masa krisis ekonomi, utang luar negeri Indonesia,
termasuk utang luar negeri pemerintah, telah meningkat drastis dalam hitungan
rupiah. Sehingga, menyebabkan pemerintah Indonesia harus menambah utang luar

1

2

negeri yang baru untuk membayar utang luar negeri yang lama yang telah jatuh
tempo. Akumulasi utang luar negeri dan bunganya tersebut akan dibayar melalui
APBN RI dengan cara mencicilnya pada tiap tahun anggaran. Hal ini
menyebabkan berkurangnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat pada masa
mendatang, sehingga jelas akan membebani masyarakat, khususnya para wajib
pajak di Indonesia.
Sebagai Negara berkembang yang tetap konsisten dalam mempergunakan
utang luar negeri dalam politik pembangunannya, Indonesia untuk masa
mendatang

masih

tergantung

pada

komponen

ini.

Seberapa

besar

ketergantungannya tentu banyak faktor yang mempengaruhinya. Apapun
argumennya, untuk saat ini mengalirnya dana dari luar negeri merupakan
kebutuhan yang sangat penting bagi Indonesia untuk menginjeksi dana
pembangunannya.
Disamping pemerintah, pihak swasta juga memerlukan dana, yang pada
gilirannya akan mengakibatkan peburuan pinjaman yang bersyarat lunak akan
meningkat dan tentunya akan semakin sulit diperoleh. Dengan kondisi ini,
diperkirakan akan terjadi peningkatan dalam pinjaman komersial seiring dengan
meningkatnya peran swasta dan langkanya pinjaman resmi yang bersyarat lunak.
Oleh karena itu tidaklah heran untuk masa perspektif utang luar negeri Indonesia
dicirikan pada meningkatnya pinjaman yang bersifat komersial.
Jika dilihat kesenjangan antara tabungan dan investasi selama tahun 2001
hingga tahun 2012, yang tergambar dalam surplus/ defisit anggaran terus
mengalami peningkatan, meskipun di beberapa tahun terjadi penurunan. Untuk

3

menutupi hal tersebut, maka dibutuhkan dana yang berasal dari Utang luar negeri.
Berikut ditampilkan perkembangan ringkasan APBN selama tahun 2001 – 2012
pada tabel 1.1 berikut.

Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Tabel 1.1. Ringkasan APBN Indonesia 2001- 2012
Pendapatan
Surplus/ Defisit
Utang Luar
Negara dan
Belanja Negara
Anggaran
Negeri
Hibah
(milyar rupiah) (milyar rupiah)
(milyar rupiah)
(miliar US$)
301.078
298.527
341.396
403.367
495.224
637.987
707.806
981.609
848.763
995.271
1.169.910
1.292.880

341.565
322.181
376.505
427.187
511.619
666.212
757.651
985,731
937.382
1.042.117
1.320.750
1.418.500

(40.487)
(23.654)
(35.109)
(23.820)
(16.395)
(28.225)
(49.844)
(4.121)
(88.619)
(46.846)
(84.400)
(190.105)

133.07
131.34
135.40
137.02
130.65
132.63
141.18
155.08
172.87
202.41
225.38
252.36

Sumber: BPS, Statistik Indonesia (2001-2012:52)

Tabel 1.1 terlihat bahwa utang luar negeri Indonesia dari tahun 2001 yaitu
sebesar 133,07 milyar US$ terus meningkat hingga ke tahun 2012 mencapai
252,36 miliar US$ yang berdampak akumulasi utang yang semakin besar. Secara
teori dalam jangka pendek utang luar negeri mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu negara dan dapat mengembangkan kegiatan pembangunan yang
lebih luas. Namun, dalam jangka panjang akumulasi utang luar negeri mulai
berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi seperti yang dijelaskan dalam
kurva Laffer, dan itu merupakan biaya pembangunan yang harus dibayar kembali.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa utang luar negeri harus digunakan

4

untuk investasi yang produktif yang menghasilkan tingkat pengembalian yang

300

172,87

155,08

132,63

130,65

137,02

135,4

131,34

150

133,07

200

141,18

225,38

250

202,41

Milyar US$

252,36

positif untuk membayar utang luar negeri tersebut.

100
50
Tahun
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Gambar 1.1. Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia
Tahun 2002-2012
Sumber: BPS, Statistik Indonesia (2001-2012:52)

Utang luar negeri yang terus meningkat mempengaruhi besarnya
pengembalian Utang pokok luar negeri dan bunga cicilan, yang artinya setiap
tahun pemerintah harus menyisihkan sebagian anggaran untuk membayar utang.
Akibatnya anggaran yang telah disusun oleh pemerintah sebagian besar habis
untuk membayar kewajiban. Berkurangnya anggaran untuk menutup utang tentu
mengurangi modal bagi pemerintah untuk melakukan investasi guna mendorong
pertumbuhan ekonomi agar pendapatan perkapita rakyat meningkat.
Banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan utang luar negeri
meningkat, diantaranya adalah pendapatan nasional yang tidak mampu menutupi
kebutuhan pembangunan disamping pengeluaran pembangunan dalam negeri yang

5

sangat besar, defisit anggaran, ekspor dan impor barang dan jasa, inflasi, suku
bunga, nilai tukar rupiah serta sisa utang luar negeri sebelumnya,
Sementara itu PDB nasional meskipun terus mengalami peningkatan
selama tahun 2001 hingga 2012, namun belum dapat menjadi ukuran dalam
menutupi defisit anggaran yang bebannya semakin lama semakin bertambah
seiring dengan semakin meningkatnya beban utang luar negeri. Berikut
pertumbuhan PDB nasional selama tahun 2001 hingga 2012.
Tabel 1.2. Laju Pertumbuhan PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 2001-2012
PDB
Pertumbuhan
Tahun
(dalam Milyar Rupiah )
(%)
2001
1,440,405.70
3.64
2002
1,505,216.40
4.50
2003
1,577,171.30
4.78
2004
1,656,516.80
5.03
2005
1,750,815.20
5.69
2006
1,847,126.70
5.50
2007
1,964,327.30
6.35
2008
2,082,456.10
6.01
2009
2,178,850.00
4.63
2010
2,314,459.00
6.22
2011
2,464,676.00
6.49
2012
2,618,139.20
6.23

Sumber: SEKI 2001 – 2012 (diolah)

Dari tabel 1.2 terlihat bahwa PDB nasional tahun 2001 sebesar Rp.
1.440.406 milyar meningkat hingga tahun 2012 mencapai sebesar Rp. 2.618.139
milyar. Di tahun 2002 meningkat menjadi sebesar Rp. 1.505.216 milyar, terus
meningkat berturut-turut sebesar Rp. 1.577.171 milyar di tahun 2003, sebesar Rp.
1.656.517 milyar di tahun 2004, sebesar Rp. 1.750.815 milyar di tahun 2005,
sebesar Rp. 1.847.127 milyar di tahun 2006 dan sebesar Rp. 1.964.327 milyar di
tahun 2007. Meskipun terjadi krisis ekonomi di tahun 2008, namun PDB nasional

6

tetap mengalami peningkatan dimana di tahun 2008 sebesar Rp. 2.082.456 milyar
dan di tahun 2009 sebesar Rp. 2.178.850 milyar. Di tahun 2010 hingga 2012, PDB
nasional mencapai titik Rp. 2.314.459 milyar di tahun 2010 dan Rp. 2.464.676
milyar di tahun 2011 serta Rp. 2.618.139 milyar di tahun 2012.
Meskipun secara nominal PDB nasional terus mengalami peningkatan
selama kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2012, tidak demikian halnya dengan
laju pertumbuhan PDB. Tercatat di tahun 2001 pertumbuhan PDB nasional
sebesar 3,64 persen terus meningkat hingga tahun 2007 menjadi sebesar 6,35
persen, mengalami penurunan meskipun relatif kecil yang berada pada posisi 6,01
persen di tahun 2008. Sedangkan di tahun 2009 pertumbuhan PDB nasional
kembali mengalami penurunan cukup signifikan hingga berada pada level 4,63
persen. Hal inilah salah satu dampak dari krisis ekonomi yang terjadi yang
berimbas pada perekonomian nasional. Tahun 2010 PDB nasional kembali berada
pada posisi 6,22 persen meningkat di tahun 2011 menjadi 6,49 persen dan menjadi
turun di tahun 2012 ke level 6,23 persen.
Pendapatan nasional sebagai akumulasi modal untuk menutupi utang luar
negeri sangat dipengaruhi oleh inflasi, nilai tukar rupiah serta tingkat suku bunga.

Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008

Tabel 1.3. Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga dan Inflasi
Tahun 2001 – 2012
Nilai Tukar
Suku Bunga
Inflasi
(Rupiah)
(Persen)
(Persen)
10,400
17.63
12.55
8,940
13.12
10.03
8,465
8.34
5.06
9,290
7.29
6.40
9,830
12.83
17.11
9,020
9.50
6.60
9,140
8.00
6.60
9,691
9.30
11.10

7

2009
2010
2011
2012

10,408
9,087
8,779
9,000

Sumber: SEKI 2001 – 2012 (diolah)

7.60
6.60
4.80
5.00

2.80
6.96
3.79
6.80

Dari tabel 1.2 menjelaskan bahwa selama tahun 2001 hingga tahun 2012
nilai tukar rupiah berfluktuasi, dimana tahun 2001 nilai tukar rupiah terhadap
dolar sebesar Rp. 10.400,- hingga tahun 2003 nilai tukar rupiah terapresiasi
hingga sebesar Rp. 8.940,- di tahun 2002 dan sebesar Rp. 8.465,- di tahun 2003.
Tahun 2004 hingga tahun 2009 kembali rupiah terdepresiasi hingga mencapai
level Rp 9.290,- di tahun 2004, sebesar Rp. 9.830,- di tahun 2005, sebesar Rp.
9.020,- di tahun 2006, sebesar Rp. 9.140,- di tahun 2007 dan sebesar Rp. 9.691,di tahun 2008 dan menembus ke level Rp. 10.408,- di tahun 2009. Hingga akhir
tahun 2012 rupiah kembali menguat berada pada kisaran Rp. 9.087,- di tahun
2010, sebesar Rp. 8.779,- di tahun 2011 dan sebesar Rp. 9.000,- di tahun 2012.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa PDB yang terus meningkat
serta kondisi ekonomi makro yang terus meningkat tidak menjamin bahwa negara
tersebut terlepas dari masalah Utang atau pinjaman luar negeri. Betapapun
tingginya PDB suatu negara tidak akan terlepas dari masalah Utang luar negeri.
Pentingnya peranan Utang luar negeri dan faktor-faktor lain dalam menutupi
defisit anggaran yang terjadi di Indonesia, sehingga melalui kajian empiris dan
alasan-alasan penting secara konseptual, dijadikan peneliti untuk mengkaji
masalah : “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Utang Luar Negeri Di
Indonesia”.

8

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan diatas, yang menjadi

rumusan masalah adalah Bagaimana pengaruh pendapatan nasional, inflasi dan
suku bunga serta nilai tukar rupiah terhadap utang luar negeri Indonesia?
1.3.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan,

maka tujuan penelitian adalah: untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh
pendapatan nasional, inflasi dan suku bunga serta nilai tukar rupiah terhadap
utang luar negeri Indonesia.
1.4.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1.

Sebagai

bahan

pertimbangan

dalam

memberikan

informasi

bagi

pemerintah untuk merumuskan kebijakan perihal utang luar negeri.
2.

Sebagai bahan kajian dan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya
di bidang moneter khususnya dalam masalah utang luar negeri dan faktorfaktor yang mempengaruhi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil regresi terhadap model yang diteliti, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.

Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel utang Luar
negeri di Indonesia mampu dijelaskan oleh variabel-variabel pendapatan
nasional, inflasi, suku bunga dan nilai tukar.

2.

Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan utang luar negeri di Indonesia
seperti Pendapatan nasional, inflasi dan nilai tukar rupiah berpengaruh positif
dan signifikan, suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap utang
luar negeri di Indonesia.

3.

Besarnya nilai koefiasien variabel-variabel yang menjelaskan variabel utang
luar negeri, yang terbesar adalah variabel pendapatan nasional, diikuti
berturut-turut oleh variabel suku bunga riil, nilai tukar rupiah dan inflasi.

5.2. Saran
1.

Sebaiknya pemerintah harus lebih arif dalam menggunakan utang luar negeri.
Penggunaan utang luar negeri harus efektif dan efisien serta benar-benar
sesuai peruntukkannya, disamping melakukan upaya-upaya penghematan
anggaran, penggunaan utang luar negeri sebaiknya lebih banyak untuk
kebutuhan investasi .

2.

Sebaiknya pemerintah dapat menstabilkan laju inflasi, pengendalian suku
bunga perbankan serta menjaga agar nilai tukar rupiah tidak terus meningkat.

72

73

Upaya-upaya yang dilakukan seperti menetapkan harga kebutuhan barang
pokok, menetapkan batas maksimal dan minimal suku bunga bank, serta
meningkatkan ekspor dalam negeri. Dengan pengendalian yang efektif laju
inflasi, suku bunga riil dan nilai tukar rupiah lebih stabil dan terkendali yang
pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan nasional dan
mengurangi beban utang luar negeri.
3.

Sebaiknya pemerintah lebih mempertegas, transparan dan terbuka mengenai
penggunaan utang luar negeri, besarnya utang luar negeri beserta bunga serta
cara pengembalian utang luar negeri tersebut. Dengan begitu diharapkan
penggunaan utang luar negeri lebih maksimal dalam pelaksanaannya.

DAFTAR PUSTAKA
Achsani, N. A, 2003, “Toward East Asian Economic Integration – An application
of Fuzzy Clustering”. Paper dipresentasikan pada Doktorandenseminar,
Lehrstuhl fur Statistik und Okonometrie Universitas Potsdam, SS.
Alun, Tawang, 1992, “Analisa Ekonomi Utang Luar Negeri”, .Jakarta:LP3ES
Arif, Sritua & Adi Sasono, 2000. “Modal Asing, Beban Utang Luar Negeri dan
Ekonomi Indonesia”, UI-Press, Jakarta.
Arsyad, Lincolin, 2004, “Ekonomi Pembangunan”, Yogyakarta, FEUGM.
Barro, R.S and Sala-I-Martine, 1995.“ Economic Growth”, McGraw Hill, New
York.
Barro, R.S., 1997, “Determinants of Economic Growth: Across-country Empirical
Study”, Journal of Political Economy, Cambridge, Massachusetts, MIT
Press.
Basri, Faisal, 1999, “Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI”, Erlangga,
Jakarta.
Basri, Y, Z. & Mulyadi Subri, 2003, “Keuangan Negara dan Analisis Kebijakan
Utang Luar Negeri”, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
BPS, 2007-2012, “Indonesia Dalam Angka”, Jakarta.
Budiono, 1994, “Ekonomi Indonesia, Mau Kemana”, Gramedia Pustaka, Jakarta.
Burnside, Craig and David Dollar,s 1997, “aid Spurs Growth-in a Sound Policy
Environment, Finance & Development”, Desember.
Ceppie, 2004, “Pengelolaan Pendanaan Pembangunan Luar Negeri dalam
Rangka
Mengurangi
Ketergantungan
Pada
Pinjaman
Luar
Negeri”.Bappenas.
Djamnin, Zulkarnain, 1996, “Masalah Utang Luar Negeri”, Jakarta, LPFE-UI.
Djufri, 2006, “Pengaruh Pajak dan Akumulasi Hutang Luar Negeri Pemerintah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”, Thesis.
Djiwandono, Soedrajat, 2000, “Beberapa Catatan Tentang permasalahan
Pinjaman Komersil Luar Negeri”, Usakti-Press, Jakarta.
74

75

Dumairy, 1999, “Perekonomian Indonesia”, Erlangga, Jakarta.
Ghani dan Zhang, 1995, “Is Ethiopia’s Debt Sustainable?”, Policy Research
Working Paper 1525.
Gujarati, D, 2003, “Basic Economics”, Mc Graw-Hill International Edition,
Fourth Edition.
Grossman, G.M. and e. Helpman, 1991.”Trade, Knowledge Spillovers, and
Growth”, European Economic Review, Vol.80, April, pp.517-526.
Jinghan, M.L, 2000, “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, Rajawali Pers,
Jakarta.
Krugman, paul R, & Maurice Obstfeld, 2000, “Ekonomi Internasional, Teori dan
Kebijakan”, Rajawali Pers, Jakarta.
Kwik Kian Gie, 2001, “Prkatis Bisnis dan Orientasi Ekonomi Indonesia”,
PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lewis, Blane D. dan J. Chakeri, 2004, “Central Government Spending In the
regions Post-Decentralisation”, Bulletin of Indonesian Economic Studies
40 (3) : 379-394.
Mankiw, N.G, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi ke-4, Erlangga, Jakarta.
Manullang, M, 2002, “Ekonomi Moneter”, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Manzochi, Stefano, October 2001, “External Finance and Foreign Debt in
Central and Eastern European Countries”, IMF Working Paper No.
97/134 available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=882691
Nur Hidayah Setiono, 2009, “Pengaruh Hutang Luar Negeri Pemerintah
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1999-2008”, Thesis.
Park, I, 1995, “Regional Integration Among the ASEAN Nations: A Computable
General Equilibrium Model Study”, Praeger, Westport.
Pattilo, Catherine, 2002, “External Debt and Growt”, Finance & Development
Quarterly Magazine of The IMF, 39 (2).
Putong Iskandar, 2008, Economics, Pengantar Mikro dan Makro, Edisi Kedua,
Mitra Wacana Media, Jakarta.
P. Rahardja, 2001, “Utang dan Perekonomian”, Penerbit Wahana.

76

Rachbini, Didik, J, 2000, “Resiko Pembangunan Yang Dibimbing Utang”,
Grasindo, Jakarta.
Sadono, Sukirno, 2002, “Pengantar Teori Makro Ekonomi”, Bina Grafika, Kuala
Lumpur.
Sekretariat Negara, 2000, “Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Ketetapan
MPR”, Jakarta.
Sjahril, 2003, “Persoalan Ekonomi Indonesia; Moneter Perkreditan dan Neraca
Pembayaran”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Skousen, Mark, 2005, “Sejarah Pemikiran Ekonomi, Sang Maestro Teori-Teori
Ekonomi Moder”, Terjemahan Tri Wibowo Santoso, Jakarta, Penerbit
Prenada Media.
Soelstyo A Sukindro, 2002, “Teori Ekonomi Makro”, Penerbit Karunia Jakarta.
Suhud, Muhamad, 2004, “Debt of Indonesia post IMF Program”, INFID.
Supriyanto, 2000, “Utang Luar Negeri Indonesia”, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Sumodinongrat, 2004, “Pengantar Statistika”, Penerbit Andi.
Sri Mulyani Indrawati, 2000, “Teori Moneter”, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
Tambunan, Tulus, 2009, “Perekonomian Indonesia”, Bogor, Ghalia, Indonesia.
Todaro, Michael, 2000, “Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga”, Jakarta;
Erlangga.
Wijono Wiloejo, 2006, “Mengungkap Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Dalam Lima Tahun Terakhir”, Jurnal Manajemen dan Fiskal
No. V, Jakarta.
Winardi, 2003, “Pengantar Ekonomi Moneter 2”, Tarsito Bandung.
Winarno, Wing Wahyu, 2007, “Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan
Eviews”, Jogjakarta, UPPSTIM YKPN.