PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PEMBENTUKAN DISIPLIN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AN-NISA T.A 2011/2012.

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP
PEMBENTUKAN DISIPLIN ANAK USIA 5-6
TAHUN DI TK AN-NISA T.A 2011/2012

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Se bagai Pe rsyaratan
Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh:
DESS Y REY MAS LY S IMANUNGKALIT

NI M 108314005

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSI TAS NEGERI MEDAN
UNI MED
2012

1


PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP
PEMBENTUKAN DISIPLIN ANAK USIA 5-6
TAHUN DI TK AN-NISA T.A 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:
DESS Y REY MAS LY S IMANUNGKALIT

NI M 108314005

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSI TAS NEGERI MEDAN
UNI MED
2012

RIWAYAT HIDUP
Dessy Rey M asly Simanungkalit dilahirkan di Pematang Cengkering pada
tanggal 10 September 1990. Putri dari Bapak Poltak Simanungkalit dan Ibu M enti

Gultom merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1996, penulis
mengikuti pendidikan dasar di SD Negeri 015866 Pematang Cengkering dan lulus
pada tahun 2002. Penulis melanjutkan pendidikan ke SM P Negeri 2 M edang
Deras dan lulus pada tahun 2005. Pada taun 2005 penulis melanjutkan ke sekolah
SM A Negeri 1 Air Putih, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis
melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi di UNIM ED, penulis diterima
di program studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri M edan.

KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah selain puji dan syukur hanya bagi Dia Yang M aha
Kuasa, khalik langit dan bumi atas segala berkat dan kasihNya yang selalu
melindungi,

menolong,

menguatkan

dan


memampukan

penulis

dalam

menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul



Pengaruh

M etode Bercerita

Terhadap

Pembentukan Disiplin Anak Usia 5-6 Tahun di TK AN-NISA T.A 2011/2012.
Disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan PAUD, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri M edan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini secara khusus dengan tulus
penulis mengucapkan terimakasih kepada: Bapak Drs. Nasrun, M S selaku Dekan
FIP UNIM ED Bapak Drs. Aman Simare-mare, M S selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan saran-saran
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Prof.Dr. Yusnadi, M S, Bapak Drs. Edward Purba,
M .A,Ibu Dra. Ratna Uli Gultom, Ibu Dra. Nasriah, M .Pd, dan Ibu Dra.Rosdiana,
M .Pd selaku dosen pembanding I, II, dan III yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga diucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Yusnadi,
M S selaku dosen pembimbing akademik,ucapan trimakasih juga diucapkan
kepada Ibu Dra. Nasriah,M .Pd selaku Ketua Prodi PAUD, Bapak dan Ibu dosen di
Jurusan PAUD FIP UNIM ED atas bimbingannya kepada penulis selama masa
perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Ucapan terimaksih juga disampaikan

kepada Ibu Drs. Nasriah, Mpd, selaku kepala sekolah TK AN-NISA, M is Wan
Nova selaku wali kelas TK B M atahari yang mendukung penyelesaian skripsi ini.
Teristimewa kepada Ayahanda terkasih P. Simanungkalit dan Ibunda
tercinta M .br. Gultom yang begitu baik, sabar membimbing penulis, begitu tabah

mendidik penulis dan yang bekerja keras membiayai perkuliahan penulis. Ucapan
terimakasih buat adik-adik saya: Novia Junita Simanungkalit, Dedy Volmen
Simanungkalit dan Rinaldy Simanungkalit yang selalu memberikan semangat dan
senyuman. Serta seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis selama dalam perkuliahan, dan tidak lupa kepada
sahabat-sahabatku (K’Novi, B’Balduin, K’Ave, K’Hastuti, Rusmaida, Elin, Irma,
Nersi, Herman, dan semua teman-teman PAUD 2008) yang selalu memberikan
bantuan dan penguatan selama dalam perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi namun
penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi,
penulisan maupun kualitasnya oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun untuk sempurnanya skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan bagi pembaca sekalian.

M edan,

Juli 2012

Penulis,


Dessy Rey M asly S
NIM : 108314005

KATA PENGANTAR

Tiada kata terindah selain puji dan syukur hanya bagi Dia Yang M aha
Kuasa, khalik langit dan bumi atas segala berkat dan kasihNya yang selalu
melindungi,

menolong,

menguatkan

dan

memampukan

penulis


dalam

menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul



Pengaruh

M etode Bercerita

Terhadap

Pembentukan Disiplin Anak Usia 5-6 Tahun di TK AN-NISA T.A 2011/2012.
Disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan PAUD, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri M edan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini secara khusus dengan tulus
penulis mengucapkan terimakasih kepada: Bapak Drs. Nasrun, M S selaku Dekan
FIP UNIM ED Bapak Drs. Aman Simare-mare, M S selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, dan saran-saran
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Prof.Dr. Yusnadi, M S, Bapak Drs. Edward Purba,
M .A,Ibu Dra. Ratna Uli Gultom, Ibu Dra. Nasriah, M .Pd, dan Ibu Dra.Rosdiana,
M .Pd selaku dosen pembanding I, II, dan III yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga diucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Yusnadi,
M S selaku dosen pembimbing akademik,ucapan trimakasih juga diucapkan
kepada Ibu Dra. Nasriah,M .Pd selaku Ketua Prodi PAUD, Bapak dan Ibu dosen di
Jurusan PAUD FIP UNIM ED atas bimbingannya kepada penulis selama masa
perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Ucapan terimaksih juga disampaikan

kepada Ibu Drs. Nasriah, Mpd, selaku kepala sekolah TK AN-NISA, M is Wan
Nova selaku wali kelas TK B M atahari yang mendukung penyelesaian skripsi ini.
Teristimewa kepada Ayahanda terkasih P. Simanungkalit dan Ibunda
tercinta M .br. Gultom yang begitu baik, sabar membimbing penulis, begitu tabah
mendidik penulis dan yang bekerja keras membiayai perkuliahan penulis. Ucapan
terimakasih buat adik-adik saya: Novia Junita Simanungkalit, Dedy Volmen
Simanungkalit dan Rinaldy Simanungkalit yang selalu memberikan semangat dan
senyuman. Serta seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi kepada penulis selama dalam perkuliahan, dan tidak lupa kepada
sahabat-sahabatku (K’Novi, B’Balduin, K’Ave, K’Hastuti, Rusmaida, Elin, Irma,
Nersi, Herman, dan semua teman-teman PAUD 2008) yang selalu memberikan
bantuan dan penguatan selama dalam perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi namun
penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi,
penulisan maupun kualitasnya oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun untuk sempurnanya skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan bagi pembaca sekalian.

M edan,

Juli 2012

Penulis,

Dessy Rey M asly S
NIM : 108314005


PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP
PEMBENTUKAN DIS IPLIN ANAK US IA 5-6
TAHUN DI TK AN-NIS A T.A 2011/2012
Dessy Rey Masly S (108314005)
ABS TRAK
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah pengaruh
yang signifikan dari metode bercerita terhadap pembentukan disiplin anak usia 56 tahun di TK An-Nisa, (2) Seberapa besar pengaruh metode bercerita terhadap
pembentukan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa. Penelitian ini bertujuan
untuk: (1) M engetahui adakah pengaruh yang signifikan dari metode bercerita
terhadap pembentukan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa, (2)
M engetahui besarnya pengaruh metode bercerita terhadap pembentukan disiplin
anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa.
Disiplin sebagai kesadaran sikap dan perilaku yang sudah tertanam dalam
diri seseorang sesuai dengan tata tertib yang berlaku dalam suatu keteraturan
secara berkesinambungan pada suatu tujuan atau sasaran yang telah ditentukan.
Disiplin pada anak dapat dibentuk dengan metode bercerita. M etode Bercerita
adalah pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan
membawakan cerita kepada anak secara lisan baik dengan membaca langsung dari
buku maupun dengan menggunakan ilustrasi gambar atau menggunakan peraga
boneka, akan meningkatkan daya imajinasi anak

M etode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi penelitian ini
adalah seluruh anak TK B di TK AN-NISA, dan sampel diambil dengan teknik
cluster random sampling dan diperoleh sampel dalam penelitian ini sebanyak 2
kelas yang terdiri dari 13 anak untuk kelas kontrol dan 18 anak untuk kelas
eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi yang
terdiri dari 22 deskriptor. Observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum
metode bercerita digunakan (observasi awal) dan sesudah metode bercerita
digunakan (observasi akhir), kemudian dilihat pengaruh peningkatan disiplin anak
dengan uji statistik yaitu uji t dengan taraf signifikan 0,05.
Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata disiplin awal di kelas eksperimen
dengan interpretasi rendah 52,444 dengan standar deviasi 10,944 dan kelas
kontrol dengan interpretsi rendah 52,384 dengan standar deviasi 10,859. Uji
homogenitas untuk observasi awal dengan berada diantara dk pembilang 17 dan
12 diperoleh Fhitung = 1,0158 < Ftabel = 2,615 sehingga dapat dinyatakan bahwa
kedua sampel memiliki varians yang homogen. Nilai rata-rata disiplin akhir kelas
eksperimen dengan interpretasi sedang 77,666 dengan standar deviasi 12,083
dan kelas kontrol dengan interpretasi rendah 56,307 dengan standar deviasi
11,671. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan berada diantara dk
pembilang 17 dan 12, diperoleh t hitung = 4,939 > t tabel = 1,70 yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan hasil disiplin anak kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Besar persentase pengaruh metode bercerita adalah 32,474 % sedangkan
pembelajaran konvensional adalah 6,967 %, maka disimpulkan ada pengaruh
yang signifikan antara metode bercerita dengan pembelajaran konvensional pada
pembentukan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK AN-NISA semester 2 di TK ANNISA Tahun Ajaran 2011/2012.
Kata Kunci: Disiplin, M etode Bercerita

DAFTAR ISI
Halaman
LEM BAR PENGESAHAN........................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP...................................................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix
DAFTAR GAM BAR ................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi M asalah ......................................................................................... 8
C. Batasan M asalah............................................................................................... 8
D. Rumusan M asalah ............................................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 9
F. M anfaat Penelitian............................................................................................ 9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoritis ......................................................................................... 10
1. Disiplin ................................................................................................... 10

2.

1.1

Pengertian Disiplin ........................................................................ 10

1.2

Unsur-Unsur Disiplin ..................................................................... 12

1.3

Cara M enanamkan Disiplin............................................................ 14

M etode Bercerita ..................................................................................... 16
2.1

Pengertian M etode.......................................................................... 16

2.2

M etode Bercerita ............................................................................ 17

2.2.1 Karakteristik Cerita Untuk Anak TK............................................. 18
2.2.2 Teknik Bercerita............................................................................. 25
2.2.3 M anfaat M etode Bercerita ............................................................. 27
2.2.4 Langkah-Langkah M etode Bercerita ............................................. 28
2.2.5 M etode Bercerita M embentuk Disiplin Anak................................ 31
3. Pembelajaran Konvensional ..................................................................... 32

3.1

M etode Ceramah ............................................................................ 33

3.2

M etode Pemberian Tugas dan Resitasi ......................................... 34

3.3

M etode Tanya Jawab..................................................................... 35

4. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 36
B. Kerangka Konseptual ..................................................................................... 37
C. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 38
BAB III M ETODE PENELITIAN............................................................................. 39
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................... 39
C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 39
1. Populasi .................................................................................................... 39
2. Sampel ...................................................................................................... 40
D. Operasional Variabel Penelitian ..................................................................... 40
E. Desain Penelitian ............................................................................................ 41
F. Langkah-langkah Penelitian ........................................................................... 42
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 43
H. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 45
1. Uji Normalitas .......................................................................................... 45
2. Uji Homogenitas....................................................................................... 46
3. Uji Hipotesis............................................................................................. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN .......................................... 48
A. Hasil Penelitian............................................................................................... 48
1. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 48
1.1 Data Hasil Observasi Awal Kelas Eksperimen ................................. 48
1.2 Data Hasil Observasi Awal Kelas Kontrol ........................................ 49
1.3 Data Hasil Observasi Disiplin Akhir Kelas Eksperimen ................... 50
1.4 Data Hasil Observasi Disiplin Akhir Kelas Kontrol.......................... 51
2. Uji Persyaratan Analisa Data
2.1 Uji Normalitas ................................................................................... 53
2.2 Uji Homogenitas ................................................................................ 54
2.3 Pengujian Hipotesis ........................................................................... 54
B. Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................................... 55

BAB V KESIM PULAN DAN SARAN..................................................................... 58
A. Kesimpulan..................................................................................................... 58
B. Saran ............................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 59
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Data Anak Kelompok B TK AN-NISA ........................................................ 40
Tabel 2 Rancangan Eksperimen ................................................................................. 41
Tabel 3 Kisi-kisi Lembar Observasi........................................................................... 44
Tabel 4 Data Nilai Observasi Disiplin Awal Kelas Eksperimen................................ 48
Tabel 5 Data Nilai Observasi Disiplin Awal Kelas Kontrol ...................................... 49
Tabel 6 Data Nilai Observasi Disiplin Akhir Kelas Eksperimen ............................... 51
Tabel 7 Data Nilai Observasi Disiplin Akhir Kelas Kontrol...................................... 52
Tabel 8 Ringkasan Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors .................................. 53
Tabel 9 Ringkasan Uji Homogenitas Varians ............................................................ 54
Tabel 10 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis ......................................................... 55

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Hubungan Antar Variabel yang akan Diteliti................................. 38
Gambar 2 Diagram Batang Nilai Observasi Disiplin Awal Kelas Eksperimen ......... 49
Gambar 3 Diagram Batang Nilai Observasi Disiplin Awal Kelas Kontrol................ 50
Gambar 4 Diagram Batang Nilai Observasi Disiplin Awal Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ............................................................................................ 50
Gambar 5 Diagram Batang Nilai Observasi Disiplin Akhir Kelas Eksperimen ........ 51
Gambar 6 Diagram Batang Nilai Observasi Disiplin Akhir Kelas Kontrol ............... 52
Gambar 7 Diagram Batang Nilai Observasi Disiplin Akhir Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ............................................................................................ 53

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
M enurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia
6 tahun. Secara alamiah perkembangan anak usia dini berbeda-beda, mengalami
proses perkembangan yang sangat penting bagi kehidupan selanjutnya dan
memiliki sejumlah karakteristik tertentu. Pengalaman perkembangan pada masa
usia dini dapat memberikan pengaruh yang membekas dan berjangka waktu lama
sehingga melandasi proses perkembangan anak selanjutnya. Hal tersebut dapat
terlihat ketika orangtua maupun guru mengenalkan konsep daun bewarna hijau
dengan membawakan benda konkrit

pada anak, maka konsep tersebut akan

tertanam dan membekas dalam ingatan anak hingga dewasa. Begitu juga saat
orangtua maupun guru menanamkan peraturan kepada anak untuk

berdoa

sebelum dan sesudah makan yang akan memberi pengaruh membekas dan
berjangka waktu lama bagi anak.
M asa kanak-kanak adalah masa untuk bermain oleh sebab itu anak-anak
sulit

bersikap diam didalam kelas, terutama saat proses pembelajaran

berlangsung. Bahkan saat mengerjakan tugas yang diberikan guru, anak-anak
masih sempat mencuri kesempatan untuk bermain, berteriak, berlari, gaduh dan
sebagainya, yang merupakan beberapa bagian dari tidak disiplinan yang dilakukan
oleh anak. Dilihat dari usia, hal ini merupakan sesuatu yang wajar, meskipun
kadang terasa cukup mengganggu. Jika dibiarkan maka dapat mengganggu

ketertiban kelas, suasana belajar menjadi tidak nyaman, anak sulit berkonsentrasi ,
bahkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Kenyataan ini juga dialami orangtua
dirumah. Orangtua mengalami kesulitan yang sama tentang kurangnya disiplin
anak dalam banyak hal.
Disiplin berasal dari bahasa Inggris discipline yang berarti “ training to
act in accordance with rules,” melatih seseorang untuk bertindak sesuai dengan
aturan (Roswita:2009). Sehingga anak didisiplinkan (dilatih) supaya berperilaku
sesuai dengan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Disiplin harus diterapkan
pada anak mulai usia dini karena masa tersebut merupakan masa peka bagi anak.
Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya dalam mengembangkan
seluruh potensi, dimana secara fisik dan psikis sudah siap merespon stimulasi atau
rangsangan yang diberikan oleh lingkungan. Pembiasan disiplin pada diri anak
penting karena dengan berdisiplin dapat memantapkan peran sosial anak. Rua
(dalam Rusdinal :2005) mengemukakan bahwa rahasia keberhasilan adalah
kedisiplinan. Orang yang terlatih disiplin akan lebih besar kemungkinannya
meraih keberhasilan bila dibandingkan dengan orang yang tidak disiplin. Tujuan
dari disiplin adalah membentuk perilaku anak, yang sesuai dengan peran yang
ditentukan lingkungan atau kelompok sosialnya. Untuk itu dalam penanaman
disiplin perlu peran orang tua dirumah maupun guru disekolah.
Di rumah orangtua dan anggota keluarga lainnya merupakan model yang
ditiru anak dalam pembentukan disiplin diri. Selain itu, arahan-arahan dan
bimbingan orangtua merupakan pedoman anak bertingkah laku agar melakukan
penyesuaian diri di lingkungannya.

Begitu juga halnya disekolah, seluruh

personil sekolah adalah model bagi anak, sedangkan arahan dan bimbingan serta

aturan-aturan di sekolah umumnya dan aturan guru dalam kelas khususnya dapat
membentuk perilaku anak dan memantapkan pembentukan peran anak dalam
lingkungan.
Dalam pendisiplinan anak, khususnya disiplin anak di Taman KanakKanak banyak aspek-aspek yang berkaitan, diantaranya adalah menyangkut peran
orangtua dan guru dalam pendisiplinan anak, penyesuaian diri anak dan
penerimaan lingkungan pada anak. Pembiasaan hidup disiplin pada anak baik
disekolah maupun di rumah akan berpengaruh positif bagi anak dalam
perkembangannya. Untuk itu, peranan orangtua maupun guru berperan penting
dalam menanamkan pembiasaan disiplin pada anak. Pengaruh positif yang
didapatkan oleh anak dari disiplin diri yaitu jangka pendek membuat anak supaya
terlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan anak bentuk-bentuk tingkah laku
yang pantas seperti cuci tangan sebelum makan dan yang tidak pantas bagi anak
yaitu buang sampah sembarangan . Jangka panjang untuk perkembangan
pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri yaitu dalam hal mana anak
mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh dan pengendalian luar, maksudnya yaitu
anak dapat berperilaku sesuai dengan norma-norma agama yang sudah tertanam
didalam dirinya dan diterima oleh lingkungannya. Pengendalian diri berarti
menguasai tingkah laku diri sendiri dengan berpedoman norma-norma yang jelas
dan aturan-aturan yang sudah jadi milik sendiri.
Rimm (dalam rusdinal:2005) mengemukakan bahwa tujuan disiplin pada
merupakan persiapan bagi masa dewasa, saat anak tergantung kepada disiplin diri.
Diharapkan, kelak disiplin diri akan membuat anak hidup bahagia, berhasil, dan
penuh kasih sayang. Di dalam penataan perilaku anak, maka secara berangsur

ditanamkan pada anak seperti; rasa kesetiaan, ketaatan terhadap tertib hidup atau
aturan hidup sehari-hari. Dengan demikian disiplin yang diterapkan pada anak
diharapkan dapat mengajarkan tingkah laku dan moral pada anak yang dapat
diterima kelompoknya.
Di dalam kelas terciptanya disiplin pada diri anak, merupakan salah satu
syarat

untuk

terciptanya

suasana yang

kondusif

bagi

berlangsungnya

pembelajaran yang efektif bagi anak. Disiplin kelas yang terbentuk dengan baik
akan mendukung kelancaran proses pembelajaran anak. Dalam hal ini disiplin
kelas dapat diartikan suatu kesadaran, sikap dan pengertian anak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam kelas.
M enurut hasil observasi dan wawancara kepada guru dan orangtua anak di
Taman Kanak-Kanak TK ANISA ditemukan mayoritas anak sering melakukan
tindakan tidak disiplin seperti tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru,
menangis di dalam kelas, bermain di dalam kelas, mengganggu teman, tidak
memperhatikan guru, berkelahi dengan teman, dan masih banyak lagi dimana
ketidakdisiplinan anak tersebut akan menghambat kegiatan belajar mengajar.
Perilaku anak tersebut membuat guru dan orangtua yang melihatnya menjadi
emosi, sehingga merasa ingin menghentikan

tingkah laku anak, tidak peduli

dengan cara apapun, baik dengan mengikuti keinginan anak saat itu atau bahkan
membentak dan memarahi anak. Guru dan orangtua berusaha sabar untuk
menasehati anak dengan tujuan membuat anak tahu dan sadar bahwa yang anak
lakukan tidak benar. Namun sebesar apapun usaha yang dilakukan guru dan
orangtua, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Peneliti menyadari bahwa tingkah laku anak tersebut bukan disebabkan
sikap melawan dari anak, namun disebabkan anak belum paham bagaimana
bersikap yang baik dan diterima oleh kelompok sosialnya. Ciri yang paling
menonjol dari anak adalah : anak sangat cepat bosan, kemampuan berkonsentrasi
anak masih sangat terbatas dan perhatiannya mudah terpecah. Anak juga belum
memiliki kemampuan mengendalikan diri dengan baik, secara spontan anak sering
melakukan apa saja yang diinginkannya, dimana pun dan kapan pun.
Seperti yang diungkapakan di atas, bahwa pengasuhan orangtua berperan
penting dalam pembentukan disiplin anak.

Namun pada kenyataannya, banyak

pengasuhan orangtua yang tidak menekankan disiplin pada anak. Hal ini
dikarenakan tekanan hidup sehari-hari yang membuat orangtua sulit menyediakan
waktu untuk membentuk disiplin anak, orangtua juga menganggap bahwa sikap
tidak disiplin anak merupakan hal yang wajar pada masa usia tersebut sehinggah
tidak perlu membatasi anak dengan peraturan-peraturan.
Guru juga memegang peran penting dalam pembentukan disiplin anak.
Seorang guru harus memperhatikan setiap tingkah laku peserta didiknya apakah
sudah melakukan disiplin yang diterapkan oleh sekolah. Namun seorang guru
mempunyai keterbatasan dalam memantau setiap sikap yang perilaku anak.
Jumlah anak merupakan faktor utama yang membatasi perhatian guru sehinggah
kurang maksimal dalam menanamkan disiplin pada anak, tugas

guru

mempersiapkan

tidak

media

dan

menyiapkan

kelas

menjadikan

guru

memperhatikan anak, sehingga anak memiliki kesempatan bersikap dan
melanggar disiplin yang diterapkan disekolah.

Guru maupun orangtua juga perlu memperhatikan metode yang sesuai
untuk mendisiplinkan anak yang dapat digunakan untuk mendisipinkan anak.
Kurang tepatnya metode atau cara yang digunakan untuk membentuk disiplin
anak mungkin akan berakibat fatal pada perkembangan anak terutama terhadap
Nilai Agama dan M oral Anak. Kurangnya pemahaman orangtua dan guru
mengenai metode yang tepat, menghambat proses pembentukan disiplin pada
anak. Cara penanaman disiplin orangtua zaman dahulu yang cenderung otoriter
selalu digunakan sebagai pedoman penerapan disiplin saat ini, dimana anak
zaman sekarang kurang menerimanya dan melakukan pemberontakan.
M etode pendidikan yang benar merupakan salah satu hal penting yang
selalu diperbincangkan dan dipikirkan oleh pendidik atau orangtua sebagai
motivasi kepada anak-anak untuk memperoleh suatu kebaikan dan hal positif.
Setiap pendidik perlu untuk mencari dan menggunakan metode yang mempunyai
pengaruh positif yang dapat membentuk karakter kepribadian anak, atau bahkan
mencetak jati diri anak tanpa memunculkan masalah atau kerugian bagi anak.
Diantara kerugian ini adalah adanya akibat dan pengaruh negatif karena faktor
pendidikan yang diadopsi dari metode lama atau tidak adanya kesesuaian karakter
antara pendidik dengan peserta didik.
M etode Bercerita merupakan metode yang dapat digunakan oleh guru
maupun orangtua dalam membentuk disiplin anak. Selain bercerita merupakan
kegiatan yang disenangi anak, amanat dalam cerita membantu kita untuk
memperkenalkan disiplin dan manfaat disiplin bagi kehidupan. Hampir semua
anak di dunia ini senang mendengarkan cerita, apalagi jika dibawakan secara
menarik. Pada saat ini begitu banyak cerita yang tersebar, namun masih jarang

tulisan dari para praktisi ahli cerita , yang mampu mengarahkan secara khusus
untuk ditujukan kepada anak-anak usia dini, sehingga cerita yang disampaikan
kurang menarik bagi anak . Seringkali anak mendengarkan berbagai macam kisah
cerita, akan tetapi tidak sungguh-sungguh memperhatikan makna yang terkandung
dalam kisah-kisah tersebut, sehinggah jadilah cerita-cerita tersebut tidak
memberikan perubahan yang positif terhadap diri anak, karena kisah tersebut
diceritakan dengan metode yang salah.
Kusniati (dalam Dhieni, 2005) mengatakan bahwa metode bercerita adalah
cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk
cerita dari guru kepada anak didik Taman Kanak-Kanak. Penyampaian cerita ini
biasanya dilakukan pada kegiatan inti atau penutup yaitu ketika anak-anak mulai
lelah melakukan berbagai aktivitas. Dalam kegiatan bercerita harus terdapat unsur
keindahan, kehangatan, juga imajinasi. Karena bercerita dapat masuk ke alam
bawah sadar, di mana alam bawah sadar inilah yang kemudian paling berperan
membentuk karakter atau akhlak seorang anak. Jadi kalau cerita itu diceritakan
terus menerus, maka yang masuk ke alam bawah sadarnya semakin banyak. Jika
cerita yang baik-baik yang disampaikan, maka yang masuk ke alam bawah
sadarnya tentu yang baik-baik pula. Cerita guru

tentang kisah-kisah

kepahlawanan, kebaikan, persahabatan, akan membentuk sifat anak seperti
karakter tokoh cerita nantinya. Pada saat bercerita, guru maupun orangtua
memainkan perwatakan tokoh-tokoh dalam suatu cerita yang disukai oleh anak.
Oleh Clark (Handayu:2001), sifat ini disebut imitasi maksudnya yaitu sifat dasar
anak dalam melakukan perilaku sehari-hari adalah menirukan apa yang diserap

dari lingkungannya, dengan demikian akan membantu guru maupun orangtua
dalam membentuk disiplin pada anak.
Dengan latar belakang diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian
dengan judul “PENGARUH M ETODE BERCERITA TERHADAP
PEM BENTUKAN DISIPLIN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AN-NISA T.A
2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka diambil pokokpokok masalah sebagai berikut:
1. Cara pengasuhan orangtua yang kurang menekankan disiplin pada anak.
2. Perhatian guru yang kurang maksimal dalam menanamkan disiplin anak.
3. Rendahnya pemahaman guru tentang metode bercerita dalam membentuk
disiplin anak.

C. Batasan Masalah
M engingat luasnya bidang permasalahan dan keterbatasan peneliti, maka
masalah yang disebutkan dalam identifikasi masalah diatas dibatasi pada
“Pengaruh M etode Bercerita Terhadap Pembentukan Disiplin Anak Usia 5-6
Tahun di TK AN-NISA T.A 2011/2012”.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah
1. Adakah pengaruh yang signifikan dari metode bercerita terhadap
pembentukan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa?

2. Seberapa besar pengaruh metode bercerita terhadap pembentukan disiplin
anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk :
1. M engetahui adakah pengaruh yang signifikan dari metode bercerita
terhadap pembentukan disiplin anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa?
2. M engetahui besarnya pengaruh metode bercerita terhadap pembentukan
disiplin anak usia 5-6 tahun di TK An-Nisa?

F. Manfaat Penelitian
M anfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai salah satu alternatif metode belajar guru dalam membentuk
disiplin anak.
2. Sebagai masukan bagi peneliti dalam menambah wawasan pengetahuan
dalam memilih metode belajar yang tepat.
3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dalam meneliti atau
mengembangkan penelitian yang koheren
4. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk
kepentingan pengembangan metode belajar disekolah tersebut pada
khususnya sekolah lain pada umumnya.

BAB V
KESI MPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Hasil observasi disiplin anak dengan menggunakan metode bercerita
diperoleh interpretasi sedang dengan rata-rata 77,666.
2. Hasil observasi disiplin anak dengan menggunakan pembelajaran
konvensional yang meliputi metode ceramah, metode tanya jawab, dan
metode pemberian tugas memiliki interpretasi rendah dengan rata-rata
56,307.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t ( = 0,05) didapat bahwa ada pengaruh
yang signifikan penggunaan metode bercerita terhadap pembentukan
disiplin anak usi 5-6 tahun di TK An-Nisa. Hal ini dibuktikan dari hasil
pengujian hipotesis dimana t hitung > ttabel yaitu t hitung = 4,939 > t tabel = 1,70.

B. Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil pembahasan ini adalah sebagai
berikut:
1. Disiplin anak selama diterapkan metode bercerita mengalami peningkatan
oleh karena itu metode bercerita dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif dalam pembentukan disiplin anak.
2. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya,
sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal. Hal ini penting agar
hasil

penelitian

ini

bermanfaat

sebagai

penyeimbang

teori.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Tuti. 2007.Buku Panduan Teknik Bercerita.Jakarta: Penerbitan Sarana
Bobo.
Hadi Hamirul, dkk. 2005. M etodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
John, Eltin. 2011. Upaya M eningkatkan Kedisiplinan Anak di Kelas melalui
Cerita.Jakarta: BPK Penabur
M oeslichatoen,R. 2004. M etode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta :
Rineka Cipta.
M usfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Rusdinal, dkk. 2005. Pengelolaan Kelas di Taman Kanak-Kanak. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
Riyadh, Sa’ad. 2011. M elatih Otak dan Komunikasi Anak. Jakarta : Akbar Eka
sarana.
Sudjana, 1992. M etoda Statistika Jilid 5. Bandung: Tarsito
Suryadi, 2007. Cara Efektif M emahami Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta : EDSA
M ahkota.
Tandry, Novita. 2010. Bad Behavior Tantrums, and Tempers. Jakarta : Elex
M edia Komputindo.
Tiannugros,(2010),Perbandingan pembelajaran konvensional dan hypnotheaching,
http://tiannugros.blogspot.com/2010/07/perbandingan-pembelajarankonvensional.html (diakses Juni 2011).
Trianto, 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta : Kencana
Prenada M edia Group.
Yulianti, Dwi. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains Di Taman Kanak-Kanak.
Jakarta:Indeks

73