HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN MATEMATIKA Hubungan Kepercayaan Diri Dan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Matematika.
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN KECEMASAN MATEMATIKA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program Studi Sains Psikologi
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Psikologi
Oleh:
MUH EKHSAN RIFAI
S. 300 120 009
MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN KECEMASAN MATEMATIKA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Magister Sains Psikologi
Kekhususan Psikologi Pendidikan
Oleh:
MUH EKHSAN RIFAI
S. 300 120 009
MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
iii
1
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN KECEMASAN MATEMATIKA
Muh Ekhsan Rifai/NIM S.300120009
Magister Sains Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT. The aim of the study is to determine the relationship between
confidence and family support with math anxiety. The hypothesis tested is, there is
a relationship between confidence and parents’ support with math anxiety. Kind
of research used is quantitative correlation with data collection technique using a
scale. Sampling technique used is cluster random sampling. The research location
is in the city of Sukoharjo. The data is collected by three scales, namely
confidence, parents’ support and math anxiety. Based on the analysis of the data
using multiple regression analysis on confidence, there is a significant
relationship between confidence and family support to math anxiety is 60,3%. The
result of the research is also obtained a correlation between the value of the
confidence with math anxiety (rxly) of -0,758 with the effective contribution of 54,
27%. The value of the correlation between family support with math anxiety (r x2y)
is -0,250 with the effective contribution of 6,03%. The result showed that there is
a significant relationship between confidence and family support with math
anxiety. The result of relationship between confidence and family support is
negative to math anxiety. The implication of the research in education is, math
anxiety can be reduced by increasing confidence and family support.
Keywords: confidence, family support, math anxiety
berkualitas.
PENDAHULUAN
Pendidikan
mempunyai
peran yang penting bagi peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Suatu
bangsa akan tertinggal dari bangsa
lain apabila pendidikan rakyatnya
rendah
dan
tidak
berkualitas.
Sebaliknya, suatu negara dan bangsa
akan menjadi maju apabila rakyatnya
memiliki pendidikan yang tinggi dan
manusia
Tanpa
sumber
daya
yang berkualitas,
suatu
bangsa akan tertinggal dari bangsa
lain dalam percaturan dan persaingan
kehidupan
global
yang
makin
kompetitif. Kualitas sumber daya
manusia
diketahui
salah
satunya
berdasarkan
dapat
kualitas
pendidikan suatu bangsa. Maju dan
mundurnya suatu bangsa juga dapat
2
diketahui
berdasarkan
kualitas
diperoleh generasi yang berkualitas
pendidikan.
Salah
kemajuan
dengan yang diharapkan maka akan
satu
suatu
wujud
negara
dari
di masa yang akan datang. Namun,
adalah
usaha tidak selalu sama dengan yang
dengan adanya kemajuan di bidang
diharapkan.
teknologi. Kemajuan teknologi akan
tersebut muncul, baik dari dalam diri
ada ketika kemajuan dalam bidang
peserta
science juga mengalami kemajuan,
lingkungan sekitar atau bahkan dari
termasuk
ilmu
matematika itu sendiri karena sudah
matematika. Matematika merupakan
tidak dapat disangkal lagi bahwa
salah satu disiplin ilmu yang sangat
matematika bukan ilmu yang mudah
berkembang pesat dalam mening-
untuk dipelajari. Bila hambatan-
katkan kemajuan suatu negara.
hambatan
di
dalamnya
Pengembangan
tidak
lepas
matematika
matematika
dari
bagaimana
diajarkan
lembaga
pendidikan. Pendidikan matematika
Terkadang
didik
hambatan
maupun
tersebut
ditanggulangi
tidak
maka
dari
segera
hambatan-
hambatan tersebut dapat menimbulkan
kecemasan
pada
bidang
matematika.
di sekolah merupakan fondasi kuat
Russel (2010) menyatakan
dalam pengembangan matematika di
bahwa kecemasan matematika tidak
suatu negara, termasuk Indonesia.
jauh
Usaha Indonesia dalam pengembang-
panggung (stagefright), atau dapat
an sains dan matematika terlihat dari
digambarkan ketika seorang artis
pemberian
merasa
mata
pelajaran
berbeda
takut
dengan
untuk
demam
menghadapi
matematika sejak dini. Nawangsari
banyak orang. Sedangkan kecemasan
(2001)
pemfokusan
matematika muncul ketika kurang
disebabkan
percaya diri dalam menyelesaikan
pelajaran
berpendapat
matematika
matematika merupakan dasar untuk
masalah-masalah
mengembangkan
Seringkali kecemasan matematika
mutlak
diperlukan
terampil
dan
ilmu
sehingga
tenaga
pandai
yang
muncul
karena
matematika.
pikiran-pikiran
dalam
negatif siswa atau pengalaman yang
matematika. Bila perkembangan ilmu
memalukan ketika belajar matema-
matematika dapat berjalan sesuai
tika ataupun juga karena guru yang
3
mengajar
di
tahun
sebelumnya.
Berdasarkan
hasil
peng-
Kecemasan matematika ini dapat
ukuran juga menunjukkan bahwa
menjadi hambatan bagi seseorang
sebanyak 88 % siswa mengalami
untuk bisa memahami matematika.
kecemasan ketika menghadapi mata
Hasil studi pendahuluan pada
pelajaran matematika. Adapun 12 %
tanggal 16 Desember 2013 di SMA
siswa tidak mengalami kecemasan
XX Sukoharjo
ketika menghadapi mata pelajaran
yang dilakukan
dengan meminta siswa kelas XI IPS
matematika.
mengisi angket tentang jenis mata
Tabel 2. Persentase Kecemasan
Ketika Menghadapi Mata Pelajaran
Matematika Menurut Siswa Kelas XI
IPS SMA XX Sukoharjo.
pelajaran
yang
paling
sulit
menunjukkan bahwa sebanyak 34 %
siswa
menganggap
sebagai
matematika
pelajaran
yang
Kondisi Siswa
sulit.
Cemas
88 %
Persentase
Matematika
memiliki
Tidak Cemas
12 %
persentase
dibandingkan
Sebagian besar anak meng-
dengan mata pelajaran yang lain.
anggap matematika sebagai mata
Urutan pelajaran dari pelajaran yang
pelajaran yang sulit. Selain itu,
paling
beberapa anak minder dan tidak
paling
besar
sulit
jika
adalah
matematika,
bahasa Inggris, sejarah, pendidikan
percaya
kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
pelajaran matematika. Jika mereka
pendidikan agama, penjasorkes, seni
diminta maju untuk mengerjakan
budaya, dan TIK. Persentase mata
soal di papan tulis, mereka dengan
pelajaran yang sulit menurut siswa
cepat mengatakan tidak bisa sebelum
kelas XI IPS SMA XX Sukoharjo
mencobanya atau bahkan meminta
tersaji pada Tabel 1.1.
agar teman lain saja yang menger-
Tabel 1. Persentase Mata Pelajaran
yang Sulit Menurut Siswa Kelas XI
IPS SMA XX Sukoharjo.
dalam
mengikuti
jakan. Berdasarkan hal-hal inilah,
penulis menduga bahwa kepercayaan
diri siswa terhadap mata pelajaran
matematika rendah. Kepercayaan diri
Kode Jenis Mata Pelajaran (dalam %)
Persentase
diri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
34
5
5
11
21
13
3
3
5
Keterangan: 1: Matematika, 2: Bahasa Indonesia, 3: Pendidikan
Agama, 4: Pendidikan Kewarganegaraan, 5: Bahasa Inggris, 6:
Sejarah, 7: Seni Budaya, 8: TIK, dan 9: Penjasorkes.
yang
rendah
tersebut
dapat
menyebabkan terjadinya ketakutan
pada matematika.
4
pelajaran
ada pada konflik yang terjadi pada
matematika pada akhirnya memicu
dirinya. Dukungan tersebut berupa
terjadinya kecemasan. Hal ini juga
dorongan, motivasi, empati, ataupun
dirasakan oleh siswa-siswi di SMA
bantuan
XX
individu yang lainnya merasa lebih
Ketakutan
pada
Sukoharjo.
Terlebih
lagi,
yang
membuat
matematika merupakan salah satu
tenang
mata Ujian Nasional (UN). Harapan
didapatkan dari keluarga yang terdiri
untuk lulus dalam mata pelajaran
dari suami, orang tua, ataupun
tersebut datang bukan hanya dari
keluarga dekat lainnya. Dukungan
siswa saja, tetapi juga dari guru
keluarga dapat mendatangkan rasa
maupun orang tua. Keinginan untuk
senang, rasa aman, rasa puas, rasa
mewujudkan
nyaman dan membuat orang yang
seringkali
harapan
tersebut
menambah
beban
dan
dapat
bersangkutan
aman.
Dukungan
merasa
mendapat
kecemasan pada siswa, di mana
dukungan
mereka
mempengaruhi kesejahteraan jiwa
merasa
tertekan
dengan
emosional
yang
akan
banyaknya latihan-latihan dan tugas-
manusia.
Dukungan
tugas yang diberikan oleh guru,
berkaitan
dengan
tambahan-tambahan
keseimbangan mental dan kepuasan
pelajaran
di
sekolah maupun di rumah. Siswa
yang
mengalami
matematika
kecemasan
menunjukkan
sikap
merasa tidak ada artinya belajar
matematika, kebingungan, gugup,
gelisah, khawatir, serta mengalami
fisiologis
(Nawangsari,
2001).
LANDASAN TEORI
Zbornik (2001) mendefinisikan kecemasan matematika sebagai
gejala spesifik yang tersusun dari
komponen kecemasan terhadap tes
meliputi
kekhawatiran
merupakan
Dukungan keluarga sangat
bermanfaat
dalam
pembentukan
psikologis.
enggan belajar, merasa rendah diri,
gangguan
keluarga
pengendalian
seseorang
terhadap
kecemasan
dan
dapat
tingkat
pula
mengurangi tekanan-tekanan yang
aspek
(worry)
kognitif
dari
kecemasan, dan aspek emosional
(emotionality) serta sebuah aspek
unik
yaitu
berhubungan
kecemasan
dengan
yang
bilangan.
Kecemasan pada tes matematika
5
menunjuk pada kecemasan akan
ketegangan,
ketakutan
dan
antisipasi, mengambil, dan menerima
kehawatiran
kepercayaan
diri
hasil tes.
yang
rendah,
cara
pandang
Math anxiety sering diartikan
negatif terhadap pembelajaran
sebagai perasaan cemas terhadap
matematika, merasa terancam,
matematika. Kecemasan matematika
gagal untuk meraih potensi,
(math anxiety) didefinisikan sebagai
sertaterjadi reduksi dalam daya
perasaan ketegangan dan kecemasan
ingat.
yang mengganggu terkait manipulasi
angka
dan
matematika
2. Gejala secara fisik, meliputi
pemecahan
masalah
tangan
berkeringat,
jantung
dalam
berbagai
berdebar, muak, serta kesulitan
dalam bernapas.
kehidupan sehari-hari maupun situasi
Haber dan Runyon (dalam
akademik. Kecemasan matematika
dan
Suryani, 2007) bahwa jika seseorang
kehilangan akan kepercayaan diri
mengalami perasaan gelisah, gugup,
(Tobias. S, 1993). Menurut Wood
atau tegang dalam menghadapi suatu
(2012),
matematika
situasi yang tidak pasti, berarti orang
adalah fenomena yang relatif sering
tersebut mengalami kecemasan, yaitu
berhubungan
dengan
prestasi
ketakutan yang tidak menyenangkan,
matematika.
Adapun
menurut
atau suatu pertanda sesuatu yang
Ashcraft
(2009)
kecemasan
buruk akan terjadi. Harber dan
dapat
menyebabkan
lupa
kecemasan
matematika adalah reaksi negatif
Runyon
seseorang
dimensi kecemasan, yaitu:
terhadap
situasi
yang
melibatkan angka, matematika, dan
1.
empat
Dimensi kognitif, yaitu perasaan
tidak
perhitungan matematika.
mengemukakan
menyenangkan
yang
matematika
muncul dalam pikiran seseorang
dapat diketahui berdasarkan gejala
sehingga ia mengalami rasa risau
yang
dan khawatir. Kekhawatiran ini
Kecemasan
terjadi.
Gejala
kecemasan
matematika menurut Cavanagh &
dapat
Sparrow (2011) adalah:
tingkat khawatir yang ringan, lalu
1. Gejala
meliputi
secara
psikologis,
perasaan
dari
terbentang
mulai
dari
panik, cemas, dan merasa akan
terjadi malapetaka. Saat individu
6
Menurut
mengalami kondisi ini ia tidak
2.
kepercayaan diri diartikan sebagai
keputusan,
suatu keyakinan seseorang untuk
dan
mengalami
kesulitan untuk tidur.
mampu berperilaku sesuai dengan
Dimensi motorik, yaitu perasaan
yang diharapkan dan diinginkan.
tidak
Apabila seseorang tidak memiliki
menyenangkan
yang
muncul dalam bentuk tingkah
kepercayaan
laku,
masalah
seperti
meremas
menggigit
jari,
bibir,
diri
akan
maka
banyak
timbul
karena
kepercayaan diri merupakan aspek
menjentikkan kuku, dan gugup.
kepribadian dari seseorang yang
Dimensi somatik, yaitu perasaan
berfungsi
tidak
yang
mengaktualisasikan
fisik
dimilikinya. Kepercayaan diri adalah
muncul
4.
(2006),
dapat berkonsentrasi, mengambil
menggeliat,
3.
Alsa
menyenangkan
dalam
reaksi
penting
potensi
yang
biologis, seperti mulut terasa
satu
kering,
terbentuk melalui interaksi individu
kesulitan
bernapas,
aspek
untuk
kepribadian
berdebar, tangan dan kaki dingin,
dengan lingkungannya.
pusing seperti hendak pingsan,
Menurut
yang
George
banyak keringat, tekanan darah
Cristian,
naik, otot tegang terutama kepala,
sendiri adalah kemampuan berpikir
leher, bahu, dan dada, serta sulit
rasional
mencerna makanan.
keyakinan-keyakinan,
Dimensi afektif yaitu perasaan
proses
tidak
mengandung unsur keharusan yang
menyenangkan
yang
kepercayaan
dan
(rational
pada
belief)
berpikir
berupa
ide-ide
yang
dan
tidak
muncul dalam bentuk emosi,
menuntut
perasaan tegang karena luapan
menghambat proses perkembangan
emosi yang berlebihan seperti
dan ketika menghadapi problem atau
dihadapkan pada suatu teror.
persoalan mampu berpikir, menilai,
Luapan
menimbang,
emosi
ini
biasanya
individu
diri
sehingga
menganalisa,
memu-
atau
tuskan, dan melakukan. Rasa percaya
kekhawatiran bahwa ia dekat
diri (self-confidence) adalah dimensi
dengan
evaluatif yang menyeluruh dari diri.
berupa
kegelisahan
bahaya
padahal
sebenarnya tidak terjadi apa-apa.
Rasa percaya
diri
juga
disebut
7
sebagai harga diri atau gambaran diri
pemuasan
(Santrock, 2003).
dikemudian hari dan mampu
Kepercayaan diri terdiri atas
beberapa aspek. Menurut Lauster
(2002),
aspek-aspek kepercayaan
kebutuhannya
menghadapi
segala
sesuatu
dengan tenang.
7. Mandiri, adalah sikap positif
diri meliputi:
seseorang untuk tidak bergantung
1. Optimis, merupakan sikap positif
pada orang lain.
seseorang yang selalu berpan-
8. Mudah
menyesuaikan
diri,
dangan baik dalam menghadapi
merupakan sikap positif yang
segala hal tentang diri, harapan
dimiliki
dan kemampuan.
untukmelakukan interaksi dengan
oleh
seseorang
kemampuan
lingkungan sekitarnya sehingga
sendiri, merupakan sikap positif
merasa sesuai dan cocok dengan
seseorang yang mengerti dengan
lingkungan tersebut.
2. Keyakinan
pada
sungguh-sungguh akan apa yang
Dukungan keluarga diartikan
sebagai bantuan yang diberikan oleh
dilakukannya.
3. Toleransi, adalah sikap meng-
anggota keluarga yang lain sehingga
hargai, menenggang, tidak mau
akan memberikan kenyamanan fisik
capur tangan serta membiarkan
dan psikologis pada orang yang
tindakan, sikap dan pendapat
dihadapkan
orang lain.
(Taylor, 2006). Aspek dukungan
4. Ambisi normal, adalah suatu
pada
situasi
stres
keluarga menurut Sarafino (2004),
keadaan seseorang yang memiliki
Hensarling (2009) adalah:
keinginan untuk mencapai segala
1. Aspek empathethic (emosional)
Aspek
sesuatu yang dicita-citakan.
5. Tanggung
jawab,
kesediaan
merupakan
seseorang
untuk
dukungan
ini
melibatkan ekspresi, rasa empati
dan
perhatian
terhadap
menanggung segala sesuatu yang
seseorang sehingga membuatnya
telah menjadi konsekuensinya.
merasa lebih baik, memperoleh
keadaan
kembali keyakinannya, merasa
seseorang yang merasa tidak
dimiliki dan dicintai pada saat
takut dan khawatir mengenai
stres. Komunikasi dan interaksi
6. Rasa
aman,
adalah
8
antara
anggota
keluarga
keluarga dalam bentuk nyata
untuk
memahami
terhadap ketergantungan anggota
diperlukan
keluarga.
situasi anggota keluarga.
2. Aspek
encouragement
(peng-
4. Aspek participative (partisipasi)
hargaan)
Dukungan
Aspek ini terjadi melalui
pemberian
ini
saran
berupa
percakapan
ekspresi berupa sambutan yang
atau
positif dengan orang-orang di
bagaimana seseorang melakukan
sekitarnya,
sesuatu,
dorongan
atau
umpan
balik
tentang
misalnya
ketika
pernyataan setuju terhadap ide-
seseorang mengalami kesulitan
ide
individu.
dalam pengambilan keputusan,
yang
positif
dia akan menerima saran dan
lain
seperti
umpan balik tentang ide-ide dari
pernyataan bahwa orang lain
keluarganya. Menurut Peterson
mungkin tidak dapat bertindak
&
lebih
partisipasi
atau
perasaan
Perbandingan
dengan
orang
baik.
membuat
Dukungan
seseorang
berharga,
ini
Bredow
(2009),
ini
aspek
terdiri
dari
merasa
pemberian nasihat, pengarahan,
dan
atau keterangan yang diperlukan
kompeten
oleh individu yang bersangkutan
dihargai.
3. Aspek facilitative (instrumental)
Aspek facilitative (instru-
serta untuk mengatasi masalahmasalah pribadinya.
mental) merupakan dukungan
Berdasarkan beberapa teori
yang bersifat nyata, di mana
yang telah diuraikan, maka hipotesis
dukungan ini berupa bantuan
dalam penelitian ini adalah Ada
langsung,
hubungan
kepercayaan
memberikan/meminjamkan
dukungan
keluarga
dengan
uang. Dukungan ini dapat juga
kecemasan
matematika.
Adapun
berupa
bantuan
mengerjakan
hipotesis minornya adalah:
tugas
tertentu
pada
1. Ada
mengalami
contoh
stres.
seseorang
Aspek
saat
ini
memperlihatkan dukungan dari
hubungan
kepercayaan
diri
diri
dan
negatif
dengan
kecemasan matematika. Artinya,
9
makin tinggi kepercayaan diri,
dengan mengambil semua elemen
maka
yang ada dalam wilayah penelitian
kecemasan
matematika
(Sabar, 2007).
makin rendah.
Metode pengumpulan data
2. Ada hubungan negatif dukungan
keluarga
dengan
matematika.
kecemasan
Artinya,
makin
dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner,
sedangkan
tinggi dukungan keluarga, maka
instrumen
kecemasan
penelitian ini dengan menggunakan
matematika
makin
penelitian
dalam
skala.
rendah.
Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala kecemasan
METODE PENELITIAN
dalam
matematika, skala kepercayaan diri,
penelitian ini adalah kepercayaan diri
dan skala dukungan keluarga yang
dan dukungan keluarga. Adapun
akan dibuat sendiri oleh peneliti.
variabel
Skala kecemasan matematika dibuat
Variabel
bebas
tergantungnya
adalah
berdasarkan aspek kognitif dan aspek
kecemasan matematika.
seluruh
emosional (Zbornik, 2001). Skala
subyek penelitian (Arikunto, 2010).
kepercayaan diri dibuat berdasarkan
Populasi pada penelitian ini adalah
aspek
peserta didik kelas XI IPS di SMA
kemampuan sendiri, toleransi, ambisi
XX Sukoharjo yang terbagi dalam 5
normal, tanggung jawab, rasa aman,
kelas.
mandiri, dan mudah menyesuaikan
Populasi
adalah
Sampel dalam penelitian ini
optimis,
keyakinan
pada
diri (Lauster, 2002). Adapun skala
berjumlah 132 siswa yang terkumpul
dukungan
dalam 4 kelas XI IPS Sekolah
berdasarkan aspek emosional, aspek
Menengah
penghargaan,
Atas
di
SMA
XX
keluarga
aspek
diperoleh
instrumental,
Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.
dan aspek partisipasi (Hensarling,
Sampel dipilih secara acak.
2009).
Teknik pengambilan sampel
Analisis
data
dilakukan
dalam penelitian ini menggunakan
dengan bantuan program komputer
teknik studi populasi, yaitu teknik
Statistical
pengambilan sampel yang dilakukan
Science (SPSS) Versi 17.0.
Packages
for
Social
10
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS Versi 17.0 dapat
dirangkum pada Tabel 3.
Tabel 3.Rangkuman Hasil Analisis Data.
Analisis
Hasil
Anareg
Sumbangan
efektif
Variabel
Nilai
Kecemasan
Koefisien R=0,776
matematika
(p=0.000;p
KELUARGA DENGAN KECEMASAN MATEMATIKA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program Studi Sains Psikologi
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Psikologi
Oleh:
MUH EKHSAN RIFAI
S. 300 120 009
MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN KECEMASAN MATEMATIKA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Magister Sains Psikologi
Kekhususan Psikologi Pendidikan
Oleh:
MUH EKHSAN RIFAI
S. 300 120 009
MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
iii
1
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN KECEMASAN MATEMATIKA
Muh Ekhsan Rifai/NIM S.300120009
Magister Sains Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT. The aim of the study is to determine the relationship between
confidence and family support with math anxiety. The hypothesis tested is, there is
a relationship between confidence and parents’ support with math anxiety. Kind
of research used is quantitative correlation with data collection technique using a
scale. Sampling technique used is cluster random sampling. The research location
is in the city of Sukoharjo. The data is collected by three scales, namely
confidence, parents’ support and math anxiety. Based on the analysis of the data
using multiple regression analysis on confidence, there is a significant
relationship between confidence and family support to math anxiety is 60,3%. The
result of the research is also obtained a correlation between the value of the
confidence with math anxiety (rxly) of -0,758 with the effective contribution of 54,
27%. The value of the correlation between family support with math anxiety (r x2y)
is -0,250 with the effective contribution of 6,03%. The result showed that there is
a significant relationship between confidence and family support with math
anxiety. The result of relationship between confidence and family support is
negative to math anxiety. The implication of the research in education is, math
anxiety can be reduced by increasing confidence and family support.
Keywords: confidence, family support, math anxiety
berkualitas.
PENDAHULUAN
Pendidikan
mempunyai
peran yang penting bagi peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Suatu
bangsa akan tertinggal dari bangsa
lain apabila pendidikan rakyatnya
rendah
dan
tidak
berkualitas.
Sebaliknya, suatu negara dan bangsa
akan menjadi maju apabila rakyatnya
memiliki pendidikan yang tinggi dan
manusia
Tanpa
sumber
daya
yang berkualitas,
suatu
bangsa akan tertinggal dari bangsa
lain dalam percaturan dan persaingan
kehidupan
global
yang
makin
kompetitif. Kualitas sumber daya
manusia
diketahui
salah
satunya
berdasarkan
dapat
kualitas
pendidikan suatu bangsa. Maju dan
mundurnya suatu bangsa juga dapat
2
diketahui
berdasarkan
kualitas
diperoleh generasi yang berkualitas
pendidikan.
Salah
kemajuan
dengan yang diharapkan maka akan
satu
suatu
wujud
negara
dari
di masa yang akan datang. Namun,
adalah
usaha tidak selalu sama dengan yang
dengan adanya kemajuan di bidang
diharapkan.
teknologi. Kemajuan teknologi akan
tersebut muncul, baik dari dalam diri
ada ketika kemajuan dalam bidang
peserta
science juga mengalami kemajuan,
lingkungan sekitar atau bahkan dari
termasuk
ilmu
matematika itu sendiri karena sudah
matematika. Matematika merupakan
tidak dapat disangkal lagi bahwa
salah satu disiplin ilmu yang sangat
matematika bukan ilmu yang mudah
berkembang pesat dalam mening-
untuk dipelajari. Bila hambatan-
katkan kemajuan suatu negara.
hambatan
di
dalamnya
Pengembangan
tidak
lepas
matematika
matematika
dari
bagaimana
diajarkan
lembaga
pendidikan. Pendidikan matematika
Terkadang
didik
hambatan
maupun
tersebut
ditanggulangi
tidak
maka
dari
segera
hambatan-
hambatan tersebut dapat menimbulkan
kecemasan
pada
bidang
matematika.
di sekolah merupakan fondasi kuat
Russel (2010) menyatakan
dalam pengembangan matematika di
bahwa kecemasan matematika tidak
suatu negara, termasuk Indonesia.
jauh
Usaha Indonesia dalam pengembang-
panggung (stagefright), atau dapat
an sains dan matematika terlihat dari
digambarkan ketika seorang artis
pemberian
merasa
mata
pelajaran
berbeda
takut
dengan
untuk
demam
menghadapi
matematika sejak dini. Nawangsari
banyak orang. Sedangkan kecemasan
(2001)
pemfokusan
matematika muncul ketika kurang
disebabkan
percaya diri dalam menyelesaikan
pelajaran
berpendapat
matematika
matematika merupakan dasar untuk
masalah-masalah
mengembangkan
Seringkali kecemasan matematika
mutlak
diperlukan
terampil
dan
ilmu
sehingga
tenaga
pandai
yang
muncul
karena
matematika.
pikiran-pikiran
dalam
negatif siswa atau pengalaman yang
matematika. Bila perkembangan ilmu
memalukan ketika belajar matema-
matematika dapat berjalan sesuai
tika ataupun juga karena guru yang
3
mengajar
di
tahun
sebelumnya.
Berdasarkan
hasil
peng-
Kecemasan matematika ini dapat
ukuran juga menunjukkan bahwa
menjadi hambatan bagi seseorang
sebanyak 88 % siswa mengalami
untuk bisa memahami matematika.
kecemasan ketika menghadapi mata
Hasil studi pendahuluan pada
pelajaran matematika. Adapun 12 %
tanggal 16 Desember 2013 di SMA
siswa tidak mengalami kecemasan
XX Sukoharjo
ketika menghadapi mata pelajaran
yang dilakukan
dengan meminta siswa kelas XI IPS
matematika.
mengisi angket tentang jenis mata
Tabel 2. Persentase Kecemasan
Ketika Menghadapi Mata Pelajaran
Matematika Menurut Siswa Kelas XI
IPS SMA XX Sukoharjo.
pelajaran
yang
paling
sulit
menunjukkan bahwa sebanyak 34 %
siswa
menganggap
sebagai
matematika
pelajaran
yang
Kondisi Siswa
sulit.
Cemas
88 %
Persentase
Matematika
memiliki
Tidak Cemas
12 %
persentase
dibandingkan
Sebagian besar anak meng-
dengan mata pelajaran yang lain.
anggap matematika sebagai mata
Urutan pelajaran dari pelajaran yang
pelajaran yang sulit. Selain itu,
paling
beberapa anak minder dan tidak
paling
besar
sulit
jika
adalah
matematika,
bahasa Inggris, sejarah, pendidikan
percaya
kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
pelajaran matematika. Jika mereka
pendidikan agama, penjasorkes, seni
diminta maju untuk mengerjakan
budaya, dan TIK. Persentase mata
soal di papan tulis, mereka dengan
pelajaran yang sulit menurut siswa
cepat mengatakan tidak bisa sebelum
kelas XI IPS SMA XX Sukoharjo
mencobanya atau bahkan meminta
tersaji pada Tabel 1.1.
agar teman lain saja yang menger-
Tabel 1. Persentase Mata Pelajaran
yang Sulit Menurut Siswa Kelas XI
IPS SMA XX Sukoharjo.
dalam
mengikuti
jakan. Berdasarkan hal-hal inilah,
penulis menduga bahwa kepercayaan
diri siswa terhadap mata pelajaran
matematika rendah. Kepercayaan diri
Kode Jenis Mata Pelajaran (dalam %)
Persentase
diri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
34
5
5
11
21
13
3
3
5
Keterangan: 1: Matematika, 2: Bahasa Indonesia, 3: Pendidikan
Agama, 4: Pendidikan Kewarganegaraan, 5: Bahasa Inggris, 6:
Sejarah, 7: Seni Budaya, 8: TIK, dan 9: Penjasorkes.
yang
rendah
tersebut
dapat
menyebabkan terjadinya ketakutan
pada matematika.
4
pelajaran
ada pada konflik yang terjadi pada
matematika pada akhirnya memicu
dirinya. Dukungan tersebut berupa
terjadinya kecemasan. Hal ini juga
dorongan, motivasi, empati, ataupun
dirasakan oleh siswa-siswi di SMA
bantuan
XX
individu yang lainnya merasa lebih
Ketakutan
pada
Sukoharjo.
Terlebih
lagi,
yang
membuat
matematika merupakan salah satu
tenang
mata Ujian Nasional (UN). Harapan
didapatkan dari keluarga yang terdiri
untuk lulus dalam mata pelajaran
dari suami, orang tua, ataupun
tersebut datang bukan hanya dari
keluarga dekat lainnya. Dukungan
siswa saja, tetapi juga dari guru
keluarga dapat mendatangkan rasa
maupun orang tua. Keinginan untuk
senang, rasa aman, rasa puas, rasa
mewujudkan
nyaman dan membuat orang yang
seringkali
harapan
tersebut
menambah
beban
dan
dapat
bersangkutan
aman.
Dukungan
merasa
mendapat
kecemasan pada siswa, di mana
dukungan
mereka
mempengaruhi kesejahteraan jiwa
merasa
tertekan
dengan
emosional
yang
akan
banyaknya latihan-latihan dan tugas-
manusia.
Dukungan
tugas yang diberikan oleh guru,
berkaitan
dengan
tambahan-tambahan
keseimbangan mental dan kepuasan
pelajaran
di
sekolah maupun di rumah. Siswa
yang
mengalami
matematika
kecemasan
menunjukkan
sikap
merasa tidak ada artinya belajar
matematika, kebingungan, gugup,
gelisah, khawatir, serta mengalami
fisiologis
(Nawangsari,
2001).
LANDASAN TEORI
Zbornik (2001) mendefinisikan kecemasan matematika sebagai
gejala spesifik yang tersusun dari
komponen kecemasan terhadap tes
meliputi
kekhawatiran
merupakan
Dukungan keluarga sangat
bermanfaat
dalam
pembentukan
psikologis.
enggan belajar, merasa rendah diri,
gangguan
keluarga
pengendalian
seseorang
terhadap
kecemasan
dan
dapat
tingkat
pula
mengurangi tekanan-tekanan yang
aspek
(worry)
kognitif
dari
kecemasan, dan aspek emosional
(emotionality) serta sebuah aspek
unik
yaitu
berhubungan
kecemasan
dengan
yang
bilangan.
Kecemasan pada tes matematika
5
menunjuk pada kecemasan akan
ketegangan,
ketakutan
dan
antisipasi, mengambil, dan menerima
kehawatiran
kepercayaan
diri
hasil tes.
yang
rendah,
cara
pandang
Math anxiety sering diartikan
negatif terhadap pembelajaran
sebagai perasaan cemas terhadap
matematika, merasa terancam,
matematika. Kecemasan matematika
gagal untuk meraih potensi,
(math anxiety) didefinisikan sebagai
sertaterjadi reduksi dalam daya
perasaan ketegangan dan kecemasan
ingat.
yang mengganggu terkait manipulasi
angka
dan
matematika
2. Gejala secara fisik, meliputi
pemecahan
masalah
tangan
berkeringat,
jantung
dalam
berbagai
berdebar, muak, serta kesulitan
dalam bernapas.
kehidupan sehari-hari maupun situasi
Haber dan Runyon (dalam
akademik. Kecemasan matematika
dan
Suryani, 2007) bahwa jika seseorang
kehilangan akan kepercayaan diri
mengalami perasaan gelisah, gugup,
(Tobias. S, 1993). Menurut Wood
atau tegang dalam menghadapi suatu
(2012),
matematika
situasi yang tidak pasti, berarti orang
adalah fenomena yang relatif sering
tersebut mengalami kecemasan, yaitu
berhubungan
dengan
prestasi
ketakutan yang tidak menyenangkan,
matematika.
Adapun
menurut
atau suatu pertanda sesuatu yang
Ashcraft
(2009)
kecemasan
buruk akan terjadi. Harber dan
dapat
menyebabkan
lupa
kecemasan
matematika adalah reaksi negatif
Runyon
seseorang
dimensi kecemasan, yaitu:
terhadap
situasi
yang
melibatkan angka, matematika, dan
1.
empat
Dimensi kognitif, yaitu perasaan
tidak
perhitungan matematika.
mengemukakan
menyenangkan
yang
matematika
muncul dalam pikiran seseorang
dapat diketahui berdasarkan gejala
sehingga ia mengalami rasa risau
yang
dan khawatir. Kekhawatiran ini
Kecemasan
terjadi.
Gejala
kecemasan
matematika menurut Cavanagh &
dapat
Sparrow (2011) adalah:
tingkat khawatir yang ringan, lalu
1. Gejala
meliputi
secara
psikologis,
perasaan
dari
terbentang
mulai
dari
panik, cemas, dan merasa akan
terjadi malapetaka. Saat individu
6
Menurut
mengalami kondisi ini ia tidak
2.
kepercayaan diri diartikan sebagai
keputusan,
suatu keyakinan seseorang untuk
dan
mengalami
kesulitan untuk tidur.
mampu berperilaku sesuai dengan
Dimensi motorik, yaitu perasaan
yang diharapkan dan diinginkan.
tidak
Apabila seseorang tidak memiliki
menyenangkan
yang
muncul dalam bentuk tingkah
kepercayaan
laku,
masalah
seperti
meremas
menggigit
jari,
bibir,
diri
akan
maka
banyak
timbul
karena
kepercayaan diri merupakan aspek
menjentikkan kuku, dan gugup.
kepribadian dari seseorang yang
Dimensi somatik, yaitu perasaan
berfungsi
tidak
yang
mengaktualisasikan
fisik
dimilikinya. Kepercayaan diri adalah
muncul
4.
(2006),
dapat berkonsentrasi, mengambil
menggeliat,
3.
Alsa
menyenangkan
dalam
reaksi
penting
potensi
yang
biologis, seperti mulut terasa
satu
kering,
terbentuk melalui interaksi individu
kesulitan
bernapas,
aspek
untuk
kepribadian
berdebar, tangan dan kaki dingin,
dengan lingkungannya.
pusing seperti hendak pingsan,
Menurut
yang
George
banyak keringat, tekanan darah
Cristian,
naik, otot tegang terutama kepala,
sendiri adalah kemampuan berpikir
leher, bahu, dan dada, serta sulit
rasional
mencerna makanan.
keyakinan-keyakinan,
Dimensi afektif yaitu perasaan
proses
tidak
mengandung unsur keharusan yang
menyenangkan
yang
kepercayaan
dan
(rational
pada
belief)
berpikir
berupa
ide-ide
yang
dan
tidak
muncul dalam bentuk emosi,
menuntut
perasaan tegang karena luapan
menghambat proses perkembangan
emosi yang berlebihan seperti
dan ketika menghadapi problem atau
dihadapkan pada suatu teror.
persoalan mampu berpikir, menilai,
Luapan
menimbang,
emosi
ini
biasanya
individu
diri
sehingga
menganalisa,
memu-
atau
tuskan, dan melakukan. Rasa percaya
kekhawatiran bahwa ia dekat
diri (self-confidence) adalah dimensi
dengan
evaluatif yang menyeluruh dari diri.
berupa
kegelisahan
bahaya
padahal
sebenarnya tidak terjadi apa-apa.
Rasa percaya
diri
juga
disebut
7
sebagai harga diri atau gambaran diri
pemuasan
(Santrock, 2003).
dikemudian hari dan mampu
Kepercayaan diri terdiri atas
beberapa aspek. Menurut Lauster
(2002),
aspek-aspek kepercayaan
kebutuhannya
menghadapi
segala
sesuatu
dengan tenang.
7. Mandiri, adalah sikap positif
diri meliputi:
seseorang untuk tidak bergantung
1. Optimis, merupakan sikap positif
pada orang lain.
seseorang yang selalu berpan-
8. Mudah
menyesuaikan
diri,
dangan baik dalam menghadapi
merupakan sikap positif yang
segala hal tentang diri, harapan
dimiliki
dan kemampuan.
untukmelakukan interaksi dengan
oleh
seseorang
kemampuan
lingkungan sekitarnya sehingga
sendiri, merupakan sikap positif
merasa sesuai dan cocok dengan
seseorang yang mengerti dengan
lingkungan tersebut.
2. Keyakinan
pada
sungguh-sungguh akan apa yang
Dukungan keluarga diartikan
sebagai bantuan yang diberikan oleh
dilakukannya.
3. Toleransi, adalah sikap meng-
anggota keluarga yang lain sehingga
hargai, menenggang, tidak mau
akan memberikan kenyamanan fisik
capur tangan serta membiarkan
dan psikologis pada orang yang
tindakan, sikap dan pendapat
dihadapkan
orang lain.
(Taylor, 2006). Aspek dukungan
4. Ambisi normal, adalah suatu
pada
situasi
stres
keluarga menurut Sarafino (2004),
keadaan seseorang yang memiliki
Hensarling (2009) adalah:
keinginan untuk mencapai segala
1. Aspek empathethic (emosional)
Aspek
sesuatu yang dicita-citakan.
5. Tanggung
jawab,
kesediaan
merupakan
seseorang
untuk
dukungan
ini
melibatkan ekspresi, rasa empati
dan
perhatian
terhadap
menanggung segala sesuatu yang
seseorang sehingga membuatnya
telah menjadi konsekuensinya.
merasa lebih baik, memperoleh
keadaan
kembali keyakinannya, merasa
seseorang yang merasa tidak
dimiliki dan dicintai pada saat
takut dan khawatir mengenai
stres. Komunikasi dan interaksi
6. Rasa
aman,
adalah
8
antara
anggota
keluarga
keluarga dalam bentuk nyata
untuk
memahami
terhadap ketergantungan anggota
diperlukan
keluarga.
situasi anggota keluarga.
2. Aspek
encouragement
(peng-
4. Aspek participative (partisipasi)
hargaan)
Dukungan
Aspek ini terjadi melalui
pemberian
ini
saran
berupa
percakapan
ekspresi berupa sambutan yang
atau
positif dengan orang-orang di
bagaimana seseorang melakukan
sekitarnya,
sesuatu,
dorongan
atau
umpan
balik
tentang
misalnya
ketika
pernyataan setuju terhadap ide-
seseorang mengalami kesulitan
ide
individu.
dalam pengambilan keputusan,
yang
positif
dia akan menerima saran dan
lain
seperti
umpan balik tentang ide-ide dari
pernyataan bahwa orang lain
keluarganya. Menurut Peterson
mungkin tidak dapat bertindak
&
lebih
partisipasi
atau
perasaan
Perbandingan
dengan
orang
baik.
membuat
Dukungan
seseorang
berharga,
ini
Bredow
(2009),
ini
aspek
terdiri
dari
merasa
pemberian nasihat, pengarahan,
dan
atau keterangan yang diperlukan
kompeten
oleh individu yang bersangkutan
dihargai.
3. Aspek facilitative (instrumental)
Aspek facilitative (instru-
serta untuk mengatasi masalahmasalah pribadinya.
mental) merupakan dukungan
Berdasarkan beberapa teori
yang bersifat nyata, di mana
yang telah diuraikan, maka hipotesis
dukungan ini berupa bantuan
dalam penelitian ini adalah Ada
langsung,
hubungan
kepercayaan
memberikan/meminjamkan
dukungan
keluarga
dengan
uang. Dukungan ini dapat juga
kecemasan
matematika.
Adapun
berupa
bantuan
mengerjakan
hipotesis minornya adalah:
tugas
tertentu
pada
1. Ada
mengalami
contoh
stres.
seseorang
Aspek
saat
ini
memperlihatkan dukungan dari
hubungan
kepercayaan
diri
diri
dan
negatif
dengan
kecemasan matematika. Artinya,
9
makin tinggi kepercayaan diri,
dengan mengambil semua elemen
maka
yang ada dalam wilayah penelitian
kecemasan
matematika
(Sabar, 2007).
makin rendah.
Metode pengumpulan data
2. Ada hubungan negatif dukungan
keluarga
dengan
matematika.
kecemasan
Artinya,
makin
dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner,
sedangkan
tinggi dukungan keluarga, maka
instrumen
kecemasan
penelitian ini dengan menggunakan
matematika
makin
penelitian
dalam
skala.
rendah.
Skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala kecemasan
METODE PENELITIAN
dalam
matematika, skala kepercayaan diri,
penelitian ini adalah kepercayaan diri
dan skala dukungan keluarga yang
dan dukungan keluarga. Adapun
akan dibuat sendiri oleh peneliti.
variabel
Skala kecemasan matematika dibuat
Variabel
bebas
tergantungnya
adalah
berdasarkan aspek kognitif dan aspek
kecemasan matematika.
seluruh
emosional (Zbornik, 2001). Skala
subyek penelitian (Arikunto, 2010).
kepercayaan diri dibuat berdasarkan
Populasi pada penelitian ini adalah
aspek
peserta didik kelas XI IPS di SMA
kemampuan sendiri, toleransi, ambisi
XX Sukoharjo yang terbagi dalam 5
normal, tanggung jawab, rasa aman,
kelas.
mandiri, dan mudah menyesuaikan
Populasi
adalah
Sampel dalam penelitian ini
optimis,
keyakinan
pada
diri (Lauster, 2002). Adapun skala
berjumlah 132 siswa yang terkumpul
dukungan
dalam 4 kelas XI IPS Sekolah
berdasarkan aspek emosional, aspek
Menengah
penghargaan,
Atas
di
SMA
XX
keluarga
aspek
diperoleh
instrumental,
Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.
dan aspek partisipasi (Hensarling,
Sampel dipilih secara acak.
2009).
Teknik pengambilan sampel
Analisis
data
dilakukan
dalam penelitian ini menggunakan
dengan bantuan program komputer
teknik studi populasi, yaitu teknik
Statistical
pengambilan sampel yang dilakukan
Science (SPSS) Versi 17.0.
Packages
for
Social
10
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS Versi 17.0 dapat
dirangkum pada Tabel 3.
Tabel 3.Rangkuman Hasil Analisis Data.
Analisis
Hasil
Anareg
Sumbangan
efektif
Variabel
Nilai
Kecemasan
Koefisien R=0,776
matematika
(p=0.000;p