PENGARUH RIB CAGE MOBILIZATION DAN DIAPHRAGMATIC Pengaruh Rib Cage Mobilization Dan Diaphragmatic Breathing Terhadap Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Di Bbkpm Surakarta.

PENGARUH RIB CAGE MOBILIZATION DAN DIAPHRAGMATIC
BREATHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
FUNGSIONAL PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI
KRONIK DI BBKPM SURAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi

Oleh :
DANANG OKSATIANTO
J 110 100 037

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARATA
2014

PENGARUH RIB CAGE MOBILIZATION DAN DIAPHRAGMATIC
BREATHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL
PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK DI BBKPM

SURAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi

Disusun Oleh:
DANANG OKSATIANTO
J 110 100 037

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

i

PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL

PENGARUH RIB CAGE MOBILIZATION DAN DIAPHRAGMATIC

BREATHINGEXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
FUNGSI PARU PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI
KRONIK DI BBKPM SURAKARTA

Proposal ini telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian proposal Program
Studi DIV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta

Diajukan Oleh

Nama

: Danang Oksatianto

Nim

: J110100037

Telah Disetujui Oleh


Pembimbing I

Pembimbing II

Isnaini Herawati, SSt.FT, S.Pd, M.Sc

Wahyuni, SKM, M.Kes

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji hanya milik Allah semata yang telah
meninggikan langit tanpa tiang dan menjadikan bumi sebagai hamparan, agar manusia
selalu berfikir akan kebesaran yang Dia milik. Syukur alhamdulillah, syukur yang tiada
henti-hentinya kepada Mu Ya Robbi, karena telah memberikan kemudahan saya sebagai
seorang hamba yang tiada daya, atas setitik keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat dan salam semoga tetatp tercurah kepada suri tauladan Nabi Muhammad
Shallalluhu’alaihiwasallam, kepada keluarganya, dan kepada para sahabat-sahabatnya
rodhiallahu’anhum. Semoga karya ini dapat menjadi amal bagiku, menjadikan suatu
kebanggaan keluargaku dan bermanfaat bagi orang lain.
Kupersembahkan karya ini untuk kedua orang tuaku yang tersayang, Bapak yang

sangat aku kagumi dan aku banggakan (Sriyono) dan Ibu yang tanpa bimbinganya
selama ini aku bukanlah apa-apa (Robiah), terima kasih tiada tara atas segala yang telah
kalian berikan kepadaku dalam bentuk apapun, yang tiada mungkin terhitung dengan
angka. Tiada yang dapat aku berikan agar setara dengan pengorbanan yang kalian
berikan, sekali lagi, terima kasih banyak karena telah menyayangiku.
Adik-adiku yang aku cintai (Dinar Bagus Luthfianto dan Safira Maloka Zahra)
terimakasih atas doa dan dukungan yang selalu kalian berikan selama ini.
Kakek, Nenek, Paman, Bibi, dan seluruh keluarga yang tiada henti mendoakan
dan memberikan sebongkah semangat atas kesuksesanku, terimakasih yang sebesarbesarnya.

vi

Sahabat-sahabatku yang nan jauh disana Members Of Abnaul Harb, yang selalu
mendoakan dan memberikan semangat. Untuk sahabat terdekat yang memberikan
support dan selalu bersama selama ini Alfi Rasyif Al Baihaqi, Muhammad Saiful Islam,
Haidar Rifki Hutomo, Guntur Rusmana Putra, dan Ilham Apriyadi, trimakasih atas
kebersamaan kita selama ini. Dan juga teman-teman Fisioterapi DIV angkatan 2010
sahabat seperjuangan. Never Give Up To Fight..!
Akhir kata semoga skripsi ini membawa kemanfaatan, semoga Allah memberikan
yang terbaik bagi semua Hamba Nya, dan membalas sumua kebaikan kalian (Aamiin..).


vii

RINGKASAN

PENGARUH RIB CAGE MOBILIZATION DAN DIAPHRAGMATIC
BREATHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL
PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK DI BBKPM
SURAKARTA

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang memiliki
karakteristik oleh adanya obstruksi saluran pernafasan yang tidak reversible
sepenuhnya. Sumbatan saluran nafas ini umumnya bersifat progresif dan berkaitan
dengan respon inflamasi abnormal paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya.
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) terdiri dari beberapa penyakit pada sistem
pernafasan yang bersifat kronik, diantaranya yaitu Asma, Bronkiektasis, Kistik Fibrosis,
Bronkitis, Displasia Bronkopulmonaris (Kisner, 2007).
Pada penderita PPOK selain terjadi peningkatan tahanan jalan nafas, terjebaknya
udara didalam paru-paru, dan hiperinflasi paru. Pada pasien PPOK memiliki
karakteristik terdapat penurunan dari pada ekspansi dan disertai dengan hilangnya

mobilitas dari pada gerakan pada costochondral, costotransvers dan costovertebral (Ur
Rehman et al, 2013). hal ini dikarenakan adanya hiperinflasi pada pasien PPOK dan
meningkatkan volume udara yang tersisa didalam paru-paru dan mengurangi elastisitas
rekoil paru, sehingga terjadi adanya udara yang terperangkap didalam paru dan
menyebabkan hipoventilasi alveolar (Ferguson, 2006). Hal ini memperburuk pergerakan
dari pada biomekanik dinding dada dan melemahkan otot-otot pernafasan sehingga

viii

dapat menurunkan kemampuan fungsional (Jones & Moffat, 2002). Begitu pula pada
pasien PPOK banyak dalam melakukan aktifitas pernafasan menggunakan otot-otot
bantu pernafasan, sehingga memberikan pola pernafasan yang pendek saat melakukan
respirasi.
Latihan mobilisasi pada dada merupakan salah satu tehnik dari beberapa tehnik
dan sangat penting dalam meningkatkan mobilitas daripada dinding dada dan
memperbaiki dalam proses ventilasi (Jennifer & Prasad, 2008). Salah satu intervensi
fisioterapi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan fungsional pada
penderita PPOK adalahRib Cage Mobilization dan Diaphragmatic Breathing (Ur
Rehman et al, 2013; Fernandes & Feltriem, 2011). Rib Cage Mobilization dan
Diaphragmatic Breathing merupakan tehnik latihan yang bertujuan untuk mingkatkan

kekuatan otot-otot intercostalis dan membantu dalam meningkatkan keefektifan dari
kontraksi otot pernafasan (Leelarungrayub, 2012). Selain itu membantu dalam koreksi
postur akibat pola pernafasan yang salah (Hilsman, 2005), dan memaksimalkan gerakan
dari pada diafragma otot selama inspirasi dan meinimalkan dalam penggunaan otot
bantu pernafasan (Ellen, 2011).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh Rib Cage
Mobilization dan Diaphragmatic Breathing terhadap peningkatan kemampuan
fungsional pada penderita PPOK. Penelitian ini menggunakan metode Quasi
Experiment dengan desain Pre Test and Post Test With Control Group Design,
responden dalam penelitian ini adalah pasien yang mejalani rawat jalan di Balai Besar
Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta dan dilakukan pada bulan Juli 2014

ix

dengan total jumlah sampel sebanyak 8 orang yang memenuhi kriteria penelitian.
Dimana dalam hal ini, responden dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen, responden diberikan
latihan Rib Cage Mobilization dan Diaphragmatic Breathing selama 2 minggu dan
dilakukan setiap hari, sedangkan pada kelompok kontrol, responden hanya diberikan
Diaphragmatic Breathing selama 2 minggu dilakukan setiap hari. Dalam peneltian ini

uji pengaruh menggunakan Wilcoxon Test, pada kelompok eksperiment diperoleh hasil
p = > 0,05 yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan pada pemberian Rib Cage
Mobilizaton dan Diaphragmatic Breathing terhadap peningkatan kemampuan
fungsional pada penderita PPOK. Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh p = >
0,05 yang menujukan bahwa tidak adanya pengaruh pemberian Diaphragmatic
Breathing terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada penderita PPOK.
Sedangkan pada uji beda pengaruh dengan menggunakan Mann-Withney diperoleh p =
< 0,05, menunjukan bahwa adanya perbedaan pengaruh antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada penderita
PPOK.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu Rib Cage Mobilization dan
Diaphragmatic Breathing dapat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan
fungsional pada penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK).

x

ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI, JULI 2014
DANANG OKSATIANTO/J110100037
“PENGARUH RIB CAGE MOBILIZATION DAN DIAPHRAGMATIC
BREATHING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL
PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK DI BBKPM
SURAKARTA”
V Bab, 42 Halaman, 10 Tabel, 3 Gambar, 10Lampiran
(Pembimbing : Isnaini Herawati, SSt.FT, S.Pd, M.Sc dan Wahyuni SSt.FT, M.Kes)
Latar belakang :Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan suatu penyakit
dengan karakteristik adanya keterbatasan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel.
Permasalahanyang ditimbulkan akibat PPOK adalah terjadi hiperinflasi pada paru,
selain itu adanya penurunan biomekanik pada pergerakan dinding dada, dan kelemahan
dari pada otot-otot pernafasan, sehingga dapat menurunkan kemampuan fungsional pada
penderita PPOK. Salah satu intervensi fisioterapi yang dapat diberikan untuk
meningkatkan kemampuan fungsional pada pendertia PPOK adalah Rib Cage
Mobilization dan Diaphragmatic Breathing, yang bertujuan meningkatkan fleksibilitas,
dan meningkatkan kekuatan otot-otot dada.
Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Rib
Cage Mobilization dan Diaphragmatic Breathing terhadap peningkatan kemampuan
fungsional pada penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik di BBKPM Surakarta.

Metode Penelitian : Peneliti ini menggunakan metode Quasi Eksperiment dengan
desain penelitian Pre Test and Post Test With Control Group Design. Responden dalam
penelitian berjumlah 8 orang, diambil dengan menggunakan tehnik Puposive Sampling,
pengukuran kemampuan fungsional PPOK menggunakan Six Minute Walking Test.
Hasil : Uji pengaruh menggunakan Wilcoxon Test, pada kelompok eksperimen
diperoleh p > 0,05, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan Rib Cage
Mobilization dan Diapragmatic Breathing terhadap peningkatan kemampuan fungsional
pada penderita PPOK. Pada kelompok kontrol p> 0,05 menunjukan tidak terdapat
pengaruh terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada penderita PPOK.
Sedangkan uji beda pengaruh dengan menggunakan Mann-Withney diperoleh hasil p<
0,05, menunjukan ada perbedaan pengaruh antara kelompok eksperimen dan kontrol.
Kesimpulan : Ada pengaruh Rib Cage Mobilization dan Diaphragmatic Breathing
terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada penderita PPOK.
Kata kunci :Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), Rib Cage Mobilization dan
Diaphragmatic Breathing, Kemampuan Fungsional

xi

ABSTRACT
DIPLOMA IV PROGRAM STUDY OF PHYSIOTHERAPY

HEALT SCIENCE FACULTY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
THESIS, JULI 2014

DANANG OKSATIANTO /J110100037
“EFFECT OF RIB CAGE MOBILIZATION AND DIAPHRAGMATIC
BREATHING ON THE IMPROVEMENT IN FUNCTIONAL ABILITY IN
PATIENTS WITH CRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE IN
BBKPM SURAKARTA”
V Chapters, 42 Pages, 10 Table, 3 Pictures, 10Appendixs
(Pembimbing : Isnaini Herawati, SSt.FT, S.Pd, M.Sc dan Wahyuni SSt.FT, M.Kes)
Background: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a disease with
characteristic presence of airflow limitation that is not fully reversible. The problems
caused by COPD is hyperinflation of the lungs, in addition to a decrease in the
biomechanical movement of the chest wall, and the weakness of the respiratory
muscles, which can decrease functional ability in patients with COPD. One of
physiotherapy interventions that can be provided to improve the functional ability of
COPD is Rib Cage patients Mobilization and Diaphragmatic Breathing, which aims to
improve flexibility, and increase the strength of the muscles.
Objective: The objective of this study was to determine the effect of Rib Cage
Mobilization and Diaphragmatic Breathing to increased functional ability in patients
with Chronic Obstructive Pulmonary Disease in BBKPM Surakarta.
Research Methods: Researchers use quasi experiment with methods research design
Pre Test and Post Test With Control Group Design. Respondents in the study were 8
people, taken using Puposive sampling techniques, measurement of functional ability of
COPD using the Six Minute Walking Test.
Results: Test the effect of using the Wilcoxon test, the experimental group gained p>
0.05, which means that there is no significant effect of Rib Cage Breathing
Diapragmatic Mobilization and the improvement of functional ability in patients with
COPD. In the control group p> 0.05 indicates there is no effect on the improvement of
functional ability in patients with COPD. While the influence of different test using the
Mann-Whitney results obtained p

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI BBKPM SURAKARTA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Di Bbkpm Surakarta.

3 20 17

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI BBKPM SURAKARTA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik (Ppok) Di Bbkpm Surakarta.

0 2 17

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA WANITA Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia Wanita.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Rib Cage Mobilization Dan Diaphragmatic Breathing Terhadap Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Di Bbkpm Surakarta.

1 5 5

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Rib Cage Mobilization Dan Diaphragmatic Breathing Terhadap Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Di Bbkpm Surakarta.

0 4 4

PENGARUH RIB CAGE MOBILIZATION DAN Pengaruh Rib Cage Mobilization Dan Diaphragmatic Breathing Terhadap Peningkatan Kemampuan Fungsional Pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Di Bbkpm Surakarta.

0 3 15

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN SESAK NAFAS PADA PENDERITA ASMA DI Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Frekuensi Serangan Sesak Nafas Pada Penderita Asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM

0 5 20

PENDAHULUAN Pengaruh Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Frekuensi Serangan Sesak Nafas Pada Penderita Asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 6 5

PENGARUH PEMBERIAN DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA Pengaruh Pemberian Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Peningkatan Arus Puncak Ekspirasi Pada Kasus Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (B

0 1 18

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Diaphragmatic Breathing Exercise Terhadap Peningkatan Arus Puncak Ekspirasi Pada Kasus Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

0 1 5