Analisis Kelayakan Investasi Taman Sari Royal Heritage SPA dengan Menggunakan Metode-metode Capital Budgeting.

(1)

vi

ABSTRAK

Sistem waralaba menjadi primadona dalam berbisnis karena mengusung win-win solutions bagi kedua belah pihak yang terlibat dalam kerjasama waralaba, baik pemberi waralaba (franchisor) maupun penerima waralaba (franchisee). Salon dan spa adalah salah satu usaha yang saat ini banyak dikelola dengan sistem franchise, karena salon dan spa merupakan bisnis yang berkembang pesat dari hari ke hari dan tak pernah sepi pelanggan. Di tengah maraknya pengelolaan bisnis dengan sistem franchise, maka pada 2001 PT. Mustika Ratu, Tbk pun mem-franchise-kan Taman Sari Royal Heritage Spa miliknya. Sebelum menjadi franchisee tentu kita harus terlebih dahulu menganalisis apakah investasi franchise ini layak atau tidak layak untuk dilaksanakan. Metode capital budgeting dipilih dengan empat metodenya sebagai alat analisis, yaitu Payback Period, Net Present Value (NPV), Interest Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Hasil penelitian menunjukan bahwa payback period dapat dicapai selama dua tahun tiga bulan tujuh hari. NPV diperoleh sebesar Rp. 1.704.974.642. IRR diperoleh sebesar 30,24%. PI diperoleh sebesar 1,5661. Hasil perhitungan keempat metode tersebut dibandingkan dengan kriteria kelayakan masing-masing, menyatakan investasi pada franchise ini layak untuk dilaksanakan dengan periode pengembalian yang relatif singkat dan profit yang sangat menjanjikan.

Kata-kata kunci: Waralaba, payback period, net present value, interest rate of return, profitability index


(2)

vii

ABSTRACT

Franchise system to be excellent in doing business because of carrying a win-win solutions for both parties involved in a franchise partnership, both giver franchises (franchisors) and receiving a franchise (franchisee). Salon and spa is one of many efforts currently managed by the franchise system, because the salon and spa is a fast growing business from day to day and never empty of customers. In the midst of business management with the franchise system, then in 2001 PT. Mustika Ratu, Tbk was made franchise Taman Sari Royal Heritage Spa. Before becoming a franchisee of course we must first analyze whether a franchise investment is feasible or not feasible. Capital budgeting method chosen by the four methods as analysis tools, namelyPayback Period , Net Present Value ( NPV ), InterestRate of Return (IRR) and Profitability Index ( PI ). The result showed that the payback period can be achieved over the past two years, three months, seven days. NPV obtained by Rp. 1.704.974.642. IRR of 30.24% obtained. PI obtained at 1.5661. Four methods of calculation results are compared with their respective eligibility criteria, states invest in this franchise is feasible with a relatively short payback periods and the profit is very promising.

Key words: Franchise, payback period, net present value, interest rate of return, profitability index


(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Identifikasi Masalah ... 6

1.2.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.3.Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1.Kajian Pustaka ... 8

2.1.1. Pengertian Manajemen Keuangan ... 8

2.1.2. Pengertian Franchise, Franchisor dan Franchisee ... 9

2.1.3. Jenis-Jenis Franchise ... 11

2.1.4. Biaya Waralaba (Franchise) ... 12

2.1.5. Manfaat Waralaba (Franchise) ... 13

2.1.6. Peraturan Pemerintah Tentang Waralaba (Franchise) ... 14

2.1.7. Pengertian Investasi ... 14

2.1.8. Pengertian Cash Flow ... 18

2.1.9. Pengertian Capital Budgeting ... 21

2.2.Kerangka Pemikiran ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 36

3.1. Objek Penelitian ... 36

3.1.1. Sejarah PT. Mustika Ratu, Tbk ... 37


(4)

ix

3.1.3. Produk Taman Sari Royal Heritage Spa ... 42

3.1.4. Visi dan Misi PT. Mustika Ratu, Tbk ... 42

3.1.5. Struktur Organisasi PT. Mustika Ratu, Tbk ... 43

3.1.6. Achievement PT. Mustika Ratu, Tbk ... 44

3.1.7. Achievement Taman Sari Royal Heritage Spa ... 45

3.1.8. Produk-Produk PT. Mustika Ratu, Tbk ... 46

3.1.9. Saham PT. Mustika Ratu , Tbk ... 47

3.2. Sejarah Waralaba (Franchise) ... 47

3.3. Metode Penelitian ... 50

3.4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 51

3.5. Jenis Data Penelitian ... 51

3.6. Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1. Kesimpulan... 66

5.2. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 69


(5)

x

DAFTAR GAMBAR


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I Initial investment ... 56

Tabel II Depresiasi ... 57

Tabel III Cash inflow ... 58

Tabel IV Cash outflow ... 59

Tabel V Cash inflow per tahun... 60

Tabel VI Cash outflow per tahun ... 60

Tabel VII Net cash flow ... 60

Tabel VIII Payback period... 61

Tabel IX Net present value ... 62

Tabel X Net present value ... 64


(7)

xii

DAFTAR LAMPIRAN


(8)

Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Memasuki era globalisasi, perdagangan dunia semakin kompleks. Hal ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan antar tiap bidang bisnis di setiap negara dan pasar akan selalu berubah karena sifatnya yang dinamis. Di tengah persaingan yang ketat ini, para pengusaha harus semakin tanggap akan perubahan yang terjadi dan cepat beradaptasi. Setiap pengusaha harus pandai-pandai menyiapkan strategi bisnis yang ampuh untuk memenangkan persaingan dan unggul di pasar produknya. Hal yang utama adalah kepuasan konsumen harus dipenuhi semaksimal mungkin, karena di era globalisasi sekarang ini konsumen lebih cermat dalam memilih produk-produk terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Mereka cenderung menuntut informasi yang lebih lengkap tentang produk yang akan dibeli.

Dewasa ini, banyak orang berbisnis dengan sistem franchise, baik menjadi franchisor (penjual franchise) ataupun franchisee (pembeli franchise). Hal ini dikarenakan bisnis jenis ini lebih mudah pengelolaannya dan kedua belah pihak sama-sama diuntungkan dalam bisnis dengan sistem ini. Selain itu bisnis ini menjanjikan waktu pengembalian yang relatif singkat, dibandingkan dengan besar resikonya. Bisnis dengan sistem franchise sudah memiliki persyaratan dan standarisasi yang dibakukan (dituangkan ke dalam surat kerja sama usaha). Tentu besar keuntungan yang didapat amat dipengaruhi dari kesuksesan menjalankan bisnis ini. Usaha ini cukup menjanjikan sejumlah keuntungan, apalagi jika ditinjau dari pihak franchisee. Pihak franchisee tidak perlu trial and error dalam memulai bidang


(9)

Pendahuluan 2

bisnis baru. Franchisee cukup membayar sejumlah franchise fee dan additional fee lainnya dan membuat MoU (kesepakatan) bersama kedua belah pihak. Hukum tentang waralaba diatur pemerintah dalam Peraturan Pemerintah RI no.16 tahun 1997, dimana franchisor memberi ijin kepada franchisee untuk menggunakan hak atas kekayaan intelektualnya.

Banyak usaha sistem franchise yang telah berhasil di pasaran baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Usaha sistem franchise dapat mencakup berbagai bidang bisnis, diantaranya adalah makanan dan minuman, retail, kesehatan dan kecantikan, laundry dan kebersihan, jasa pendidikan dan pelatihan, hiburan dan hobi, penginapan dan travel, otomotif, furniture, property, dan masih banyak bidang lainnya. Perusahaan-perusahaan yang sebelumnya telah sukses menjalankan suatu usaha, mulai menerapkan sistem franchise pada usahanya tersebut, sehingga banyak masyarakat yang dapat ambil bagian dalam menjalankan bisnis tersebut dengan menjadi franchisee.

Salon dan spa adalah salah satu usaha yang saat ini banyak dikelola dengan sistem franchise, karena salon dan spa merupakan bisnis yang berkembang pesat dari hari ke hari dan tak pernah sepi pelanggan. Ada saja tujuan orang ke salon dan spa, dari sekadar potong rambut, crembath rambut, pedicure, menicure sampai luluran dan pijat relaksasi. Salon dan spa merupakan bagian dari gaya hidup modern dan kepuasan hidup. Bahkan orang rela membayar mahal sesuatu demi kepuasan hidup. Tempat-tempat spa menjamur di mana-mana, dari yang biasa-biasa saja sampai yang memiliki keunikan treatment. Tempat spa yang pertama kali ada di Indonesia adalah Taman Sari Royal Heritage Spa. Pada tahun 1997 PT. Mustika Ratu, Tbk mendirikan tempat spa ini dan membuat produk spa-nya dengan merek yang sama, namun tidak


(10)

Pendahuluan 3

di-franchise-kan. Gerai pertama Taman Sari Royal Heritage Spa adalah di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta, kemudian tahun 2000 dibuka di Jakarta. PT. Mustika Ratu, Tbk membaca peluang bisnis spa akan sangat menguntungkan saat ini hingga masa yang akan datang. Ternyata memang terbukti benar perkiraan PT. Mustika Ratu, Tbk, tak perlu waktu lama bisnis spa berkembang pesat.

Ditengah maraknya pengelolaan bisnis dengan sistem franchise, maka pada 2001 PT. Mustika Ratu, Tbk pun mem-franchise-kan Taman Sari Royal Heritage Spa. Bermodalkan keahlian dan nama besar di bidang produk kosmetika, perawatan tubuh dan minuman kesehatan, PT. Mustika Ratu, Tbk sepenuh hati mengembangkan dan memajukan tempat spa ala keraton Jawa ini. Sampai tahun 2010 ini, terhitung telah 10 tempat spa Taman Sari Royal Heritage dibuka di dalam negeri. Belum lagi Taman Sari Royal Heritage Spa yang dibuka di luar negeri. Franchisee (pembeli franchise) tidak dibatasi harus warga negara Indonesia. Warga negara asing pun dapat menjadi franchisee Taman Sari Royal Heritage Spa, dengan syarat-syarat tambahan. Calon franchisee akan diterima bermitra jika memiliki lokasi yang strategis untuk dijadikan tempat spa ini. Dengan sistem dan manajemen franchise yang telah dibakukan, saat ini Taman Sari Royal Heritage Spa berhasil menjadi high class spa ternama di Indonesia dan di luar negeri. Hingga mulai banyak orang yang tertarik untuk menjadi franchisee.

Menjadi franchisee Taman Sari Royal Heritage Spa tentu tidaklah mudah. Ada seleksi dan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon franchisee. Hal yang paling mendasar disyaratkan oleh PT. Mustika Ratu adalah lokasi yang akan dijadikan tempat spa harus strategis. Setelah itu dijelaskan persyaratan lainnya dan dikirimkan proposal franchise pada calon franchisee. Setelah persyaratan terpenuhi,


(11)

Pendahuluan 4

kemudian dilakukan penandatanganan MoU (Master of Understanding) / kesepakatan bersama franchisor dan franchisee. Meskipun tempat spa ini telah memiliki nama besar dan sukses membuka banyak cabang, namun setiap bisnis pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu sebelum bermitra dengan franchisor Taman Sari Royal Heritage Spa, calon franchisee terlebih dahulu harus menganalisis kelayakan bisnis ini, jangan sampai salah dalam pengambilan keputusan investasi.

Seringkali orang salah dalam pengambilan keputusan investasi karena keputusan investasi tidak terlebih dahulu dianalisis dengan cermat. Hal ini terlihat dari minimnya profit dan jangka waktu pengembalian investasi yang terlampau lama dan melewati periode batas. Hal terburuk adalah jika proyek investasi gagal total dan franchisee merugi. Tentu hal-hal tersebut diatas sangat tidak diinginkan oleh orang dan perusahaan manapun. Oleh karena itu, sebelumnya perlu dilakukan analisis untuk memudahkan pihak pengambil keputusan menentukan kelayakan investasi ini, ditinjau dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain adalah ketersediaan dana, sementara faktor eksternal antara lain adalah ketatnya persaingan di bidang salon dan produk spa saat ini. Perhitungan dan analisis kelayakan investasi yang lebih mendalam dapat dilakukan dengan metode capital budgeting. Dalam capital budgeting sendiri terdapat lima metode penilaian kelayakan investasi, yaitu payback periods, net present value, interest rate of return, average rate of return, dan profitability index. Namun, pada skripsi ini digunakan empat metode yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi franchise spa ini, yaitu payback periods, net present value, interest rate of return, dan profitability index. Keempat metode tersebut umum digunakan dan merupakan alat bantu yang efektif dan efisien


(12)

Pendahuluan 5

untuk menilai kelayakan suatu proyek investasi yang akan dilakukan oleh calon franchisee, investor dan kreditur PT. Mustika Ratu, Tbk dan perusahaan-perusahaan yang akan menginvestasikan dananya pada suatu usaha.

Studi tentang capital budgeting ini penting untuk dilakukan sebagai alat bantuan analisis bagi pihak-pihak yang membutuhkan, seperti pihak pengambil keputusan pada manajemen puncak perusahaan. Metode ini digunakan sebagai acuan penilaian layak tidaknya suatu proyek investasi yang akan dilakukan dan memilih proyek investasi yang paling tepat yang sebaiknya dilakukan oleh investor.Hal ini perlu dilakukan karena dana yang diinvestasikan besar jumlahnya namun jangka waktu pengembalian cukup panjang dan manfaatnya baru dirasakan di masa depan. Studi ini penting dilakukan karena memberikan contoh dan gambaran metode-metode analisis kelayakan proyek investasi, sehingga menghasilkan keuntungan lebih banyak sesuai yang diharapkan calon franchisee dan perusahaan-perusahaan yang akan menginvestasikan dananya pada suatu usaha. Hal ini dilakukan untuk menghindari orang atau perusahaan salah langkah dalam memilih proyek investasi yang akan dilakukan karena tidak menganalisis dengan cermat kelayakan suatu proyek investasi. Hasilnya, bukan keuntungan yang didapat tapi justru kerugian materi dan waktu yang tak sedikit jumlahnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka skripsi ini diberi judul Analisis Kelayakan Investasi Taman Sari Royal Heritage Spa dengan Menggunakan Metode-metode Capital Budgeting.


(13)

Pendahuluan 6

1.1. Identifikasi Masalah

1. Berapa besar initial investment dan incremental cash flow yang dibutuhkan oleh calon franchisee untuk investasi di Taman Sari Royal Heritage Spa?

2. Berapa lama jangka waktu pengembalian investasi bisnis spa ini?

3. Apakah investasi ini layak dilakukan oleh orang yang ingin menjadi franchisee (penerima waralaba) bisnis spa ini?

1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besar initial investment dan incremental cash flow yang dibutuhkan jika akan menjadi franchisee ( penerima waralaba).

2. Untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi.

3. Untuk mengetahui layak tidaknya investasi ini dilakukan oleh calon franchisee.

1.3. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat menempuh sidang sarjana S1 Ekonomi. Selain itu, penelitian ini memberikan pengetahuan bagi penulis dalam bidang manajemen keuangan khususnya metode capital budgeting.

2. Bagi para akademisi adalah memberikan kajian lengkap konsep beserta penerapan cara perhitungan berbagai metode capital budgeting pada objek penelitian untuk mempelajari lebih mendalam tentang metode capital budgeting sebagai alat bantu analisis penilaian kelayakan investasi.


(14)

Pendahuluan 7

3. Bagi orang yang ingin menjadi franchisee Taman Sari Royal Heritage Spa dan para praktisi bisnis yang langsung menjalankan bisnis dan mengambil keputusan di perusahaan, dimana penelitian ini membantu para pemimpin perusahaan dalam menganalisis, menilai dan mengevaluasi layak tidaknya suatu proyek investasi dilakukan agar langkah investasi yang diambil tepat. Hal ini penting dilakukan karena pemimpin perusahaan sebagai pihak pengambil keputusan tentu tidak ingin salah dalam memutuskan proyek investasi yang dipilih apalagi menyangkut nilai perusahaan, kesejahteraan franchisor dan franchisee maupun pemegang saham.


(15)

Simpulan dan Saran

66

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Analisa capital budgeting dengan empat metode menunjukan bahwa :

1. Initial investment yang dibutuhkan sebesar Rp. 3.012.000.000 dan incremental

cash flow tiap tahun yaitu tahun 2011 Rp. 1.145.650.000, tahun 2012 Rp. 1.242.850.000, tahun 2013 Rp. 1.364.020.000, tahun 2014 Rp. 1.497.307.000, dan tahun 2015 Rp. 1.643.922.700.

2. Payback period sudah dapat dicapai kurang dari dua tahun yaitu selama dua tahun tiga bulan tujuh hari. Net present value (NPV) diperoleh sebesar Rp. 1.704.974.642. Selain itu, perolehan interest rate of return (IRR) jauh melebihi tingkat bunganya yaitu 30,24% dan profitability index (PI) nilainya lebih dari satu yaitu sebesar 1,5661.

3. Menjadi penerima waralaba (franchisee) pada Taman Sari Royal Heritage Spa milik perusahaan kosmetika terkemuka PT. Mustika Ratu, Tbk layak untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan investasi pada bisnis spa ini memberikan keuntungan besar bagi pihak franchisee, mengacu pada hasil perhitungan empat metode capital budgeting. Bermodalkan keahlian dan nama besar PT. Mustika Ratu, Tbk franchise Taman Sari Royal Heritage Spa ini berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya cabang spa ini baik di dalam maupun luar negeri.


(16)

Simpulan dan Saran 67

5.2. Saran

Saran penulis untuk Taman Sari Royal Heritage Spa adalah penulis memberikan rekomendasi bagi orang yang beminat menjadi franchisee (penerima waralaba) karena analisis kelayakan investasi franchise spa ini sangat baik. Minimnya resiko dan besarnya profit dari bisnis franchise spa ini, menambah benefit bagi Taman Sari Royal Heritage Spa.

1. Tempat usaha yang dipilih haruslah yang strategis dengan gedung dan tempat parkir yang luas. Lokasi usaha yang strategis sangat mempengaruhi keberhasilan usaha spa ini. Jika lokasi strategis dan mudah dijangkau, bukan tidak mungkin pelanggan akan terus bertambah dan sering berkunjung.

2. Taman Sari Royal Heritage Spa harus sering mengadakan promo/diskon paket untuk bersaing secara sehat dengan tempat spa lainya, di tengah ketatnya persaingan bisnis spa.

3. Untuk penelitian selanjutnya, karena keterbatasan peneliti maka diharapkan peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan analisis sensitivitas dan melihat/memperhatikan aspek-aspek lain diluar aspek keuangan.


(17)

Daftar Pustaka

68

DAFTAR PUSTAKA

Farah Margaretha. 2007. Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. 2007. Jakarta.

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sartono, R. Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi; Edisi ke-4. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi; Edisi ke-3. Ekonosia. Yogyakarta.

Tampubolon, Manahan. P. 2005. Manajemen Keuangan Konseptual, Problem dan Studi Kasus; Edisi ke-1. Ghalia. Bogor.

Diakses dari :

id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangantanggal 20 September 2010 id.wikipedia.org/wiki/Waralaba tanggal 20 september 2010

www.waralabaku.com/regulasi.php?reg=3 tanggal 20 september 2010

www.franchisekey.com/...waralaba/Manfaat-waralaba-untuk-franchisee-dan-franchisor.htm tanggal 20 september 2010

perempuan.kompas.com/.../Pilih.Waralaba.atau.Usaha.Sendiri tanggal 20 september 2010

www.franchisekey.com/id/berita-waralaba/Manfaat-waralaba-untuk-franchisee-dan-franchisor.htm??urutannya tanggal 20 september 2010

id.wikipedia.org/wiki/Investasi tanggal 22 september 2010

www.danareksaonline.com/PerencanaanKeuangan/JenisInvestasi/tabid/146/language /id-ID/Default.aspx tanggal 22september 2010

file.upi.edu/...%20MANAJEMEN%20FPEB/...%20MAYA%20SARI/CAPITAL%2 0BUDGETING.pdf tanggal 22september 2010


(18)

Daftar Pustaka 69

ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/ tanggal 22september 2010

id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1992667-tujuan-investasi-jangka-panjang/ tanggal 22 september 2010

id.wikipedia.org/wiki/Modal tanggal 23 september 2010 id.wikipedia.org/wiki/Anggaran tanggal 23 september 2010

pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/.../99017-9-723955783383.doc tanggal 23 september 2010

jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/.../Metode+Penilaian+Investasi+Pada+Aset+Riil. Ppt tanggal 23 september 2010

id.shvoong.com/business-management/management/1698198-net-present-value-atau-internal/ tanggal 23 september 2010

pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../93003-11-419989874475.doc tanggal 23 september 2010


(1)

Pendahuluan 6

1.1. Identifikasi Masalah

1. Berapa besar initial investment dan incremental cash flow yang dibutuhkan oleh calon franchisee untuk investasi di Taman Sari Royal Heritage Spa?

2. Berapa lama jangka waktu pengembalian investasi bisnis spa ini?

3. Apakah investasi ini layak dilakukan oleh orang yang ingin menjadi franchisee (penerima waralaba) bisnis spa ini?

1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besar initial investment dan incremental cash flow yang dibutuhkan jika akan menjadi franchisee ( penerima waralaba).

2. Untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi.

3. Untuk mengetahui layak tidaknya investasi ini dilakukan oleh calon franchisee.

1.3. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat menempuh sidang sarjana S1 Ekonomi. Selain itu, penelitian ini memberikan pengetahuan bagi penulis dalam bidang manajemen keuangan khususnya metode capital budgeting.

2. Bagi para akademisi adalah memberikan kajian lengkap konsep beserta penerapan cara perhitungan berbagai metode capital budgeting pada objek penelitian untuk mempelajari lebih mendalam tentang metode capital budgeting sebagai alat bantu analisis penilaian kelayakan investasi.


(2)

Pendahuluan 7

3. Bagi orang yang ingin menjadi franchisee Taman Sari Royal Heritage Spa dan para praktisi bisnis yang langsung menjalankan bisnis dan mengambil keputusan di perusahaan, dimana penelitian ini membantu para pemimpin perusahaan dalam menganalisis, menilai dan mengevaluasi layak tidaknya suatu proyek investasi dilakukan agar langkah investasi yang diambil tepat. Hal ini penting dilakukan karena pemimpin perusahaan sebagai pihak pengambil keputusan tentu tidak ingin salah dalam memutuskan proyek investasi yang dipilih apalagi menyangkut nilai perusahaan, kesejahteraan franchisor dan franchisee maupun pemegang saham.


(3)

Simpulan dan Saran

66

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Analisa capital budgeting dengan empat metode menunjukan bahwa :

1. Initial investment yang dibutuhkan sebesar Rp. 3.012.000.000 dan incremental cash flow tiap tahun yaitu tahun 2011 Rp. 1.145.650.000, tahun 2012 Rp. 1.242.850.000, tahun 2013 Rp. 1.364.020.000, tahun 2014 Rp. 1.497.307.000, dan tahun 2015 Rp. 1.643.922.700.

2. Payback period sudah dapat dicapai kurang dari dua tahun yaitu selama dua tahun tiga bulan tujuh hari. Net present value (NPV) diperoleh sebesar Rp. 1.704.974.642. Selain itu, perolehan interest rate of return (IRR) jauh melebihi tingkat bunganya yaitu 30,24% dan profitability index (PI) nilainya lebih dari satu yaitu sebesar 1,5661.

3. Menjadi penerima waralaba (franchisee) pada Taman Sari Royal Heritage Spa

milik perusahaan kosmetika terkemuka PT. Mustika Ratu, Tbk layak untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan investasi pada bisnis spa ini memberikan keuntungan besar bagi pihak franchisee, mengacu pada hasil perhitungan empat metode capital budgeting. Bermodalkan keahlian dan nama besar PT. Mustika Ratu, Tbk franchise Taman Sari Royal Heritage Spa ini berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya cabang spa ini baik di dalam maupun luar negeri.


(4)

Simpulan dan Saran 67

5.2. Saran

Saran penulis untuk Taman Sari Royal Heritage Spa adalah penulis memberikan rekomendasi bagi orang yang beminat menjadi franchisee (penerima waralaba) karena analisis kelayakan investasi franchise spa ini sangat baik. Minimnya resiko dan besarnya profit dari bisnis franchise spa ini, menambah benefit

bagi Taman Sari Royal Heritage Spa.

1. Tempat usaha yang dipilih haruslah yang strategis dengan gedung dan tempat parkir yang luas. Lokasi usaha yang strategis sangat mempengaruhi keberhasilan usaha spa ini. Jika lokasi strategis dan mudah dijangkau, bukan tidak mungkin pelanggan akan terus bertambah dan sering berkunjung.

2. Taman Sari Royal Heritage Spa harus sering mengadakan promo/diskon paket untuk bersaing secara sehat dengan tempat spa lainya, di tengah ketatnya persaingan bisnis spa.

3. Untuk penelitian selanjutnya, karena keterbatasan peneliti maka diharapkan peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan analisis sensitivitas dan melihat/memperhatikan aspek-aspek lain diluar aspek keuangan.


(5)

Daftar Pustaka

68

DAFTAR PUSTAKA

Farah Margaretha. 2007. Manajemen Keuangan Bagi Industri Jasa. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. 2007. Jakarta.

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sartono, R. Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi; Edisi ke-4. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi; Edisi ke-3. Ekonosia. Yogyakarta.

Tampubolon, Manahan. P. 2005. Manajemen Keuangan Konseptual, Problem dan Studi Kasus; Edisi ke-1. Ghalia. Bogor.

Diakses dari :

id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangantanggal 20 September 2010 id.wikipedia.org/wiki/Waralaba tanggal 20 september 2010

www.waralabaku.com/regulasi.php?reg=3 tanggal 20 september 2010

www.franchisekey.com/...waralaba/Manfaat-waralaba-untuk-franchisee-dan-franchisor.htm tanggal 20 september 2010

perempuan.kompas.com/.../Pilih.Waralaba.atau.Usaha.Sendiri tanggal 20 september 2010

www.franchisekey.com/id/berita-waralaba/Manfaat-waralaba-untuk-franchisee-dan-franchisor.htm??urutannya tanggal 20 september 2010

id.wikipedia.org/wiki/Investasi tanggal 22 september 2010

www.danareksaonline.com/PerencanaanKeuangan/JenisInvestasi/tabid/146/language /id-ID/Default.aspx tanggal 22september 2010

file.upi.edu/...%20MANAJEMEN%20FPEB/...%20MAYA%20SARI/CAPITAL%2 0BUDGETING.pdf tanggal 22september 2010


(6)

Daftar Pustaka 69

ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/ tanggal 22september 2010

id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1992667-tujuan-investasi-jangka-panjang/ tanggal 22 september 2010

id.wikipedia.org/wiki/Modal tanggal 23 september 2010 id.wikipedia.org/wiki/Anggaran tanggal 23 september 2010

pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/.../99017-9-723955783383.doc tanggal 23 september 2010

jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/.../Metode+Penilaian+Investasi+Pada+Aset+Riil. Ppt tanggal 23 september 2010

id.shvoong.com/business-management/management/1698198-net-present-value-atau-internal/ tanggal 23 september 2010

pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../93003-11-419989874475.doc tanggal 23 september 2010