KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 2 CM TIAP JARAK 15 CM.

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG
VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 2 CM TIAP JARAK
15 CM

Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam U-Type Vertical
not Parallel Notches 2 cm Width at 15 cm in Distance

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Disusun Oleh :

HERU CAHYANTO
NIM I 0112070

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2016

MOTTO
Jika Seseorang Bepergian Dengan Tujuan Untuk Mencari Ilmu, Maka
Allah Swt Akan Menjadikan Perjalanannya Bagaikan Perjalanan
Menuju Surga

Nabi Muhammad Saw

Sesungguhnya Allah Menyukai Hamba Yang Berkarya Dan Terampil
(Ahli / Professional). Barang Siapa Bersusah-Payah Mencari Nafkah
Untuk Keluarganya, Maka Nilainya Sama Dengan Seorang Mujahid Di
Jalan Allah Swt

Hadist Nabi (Hr. Ahmad)

Pendidikan Merupakan Perlengkapan Paling Baik Untuk Hari Tua
Aristoteles
Do Not Put Off Doing A Job Because Nobody Knows Whether We Can
Meet Tomorrow Or Not Anonim


iv

HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur atas berkat rahmat Allah SWT atas nikmat iman, nikmat sehat dan nikmat
ilmu sehingga penyusun dapat menyelesaikan pengerjaan laporan skripsi ini. Penyusun
pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada:
Orang
orang yang selalu ada baik dalam keadaan apapun (Bapak, Ibu dan
saudara), terimakasih atas semua doa, kepercayaan, motivasi dan dorongan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan, semoga selalu berada dalam penjagaan Allah SWT
baik di dunia ataupun di akhirat kelak.
Bapak Agus Setiya Budi ST, MT. beserta Bapak Ir. Bambang Santosa MT. yang telah
sabar, membimbing dan meluangkan waktunya untuk menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
Teman-teman tim bambu Junior 2012, terimakasih atas kerjasama, kekompakan dan
semangat selama ini, semoga kita akan terus mengingat ini sebagai pengalaman yang
indah dan mengingat satu sama lain anggota bambu. See You On Top Guys !!
Teman-teman KOS CUPLIS yang telah menjadi keluarga selama di Solo.
Teman-teman Teknik Sipil UNS angkatan 2012 dan angkatan-angkatan lainnya, yang

banyak membantu baik dalam bidang akademis kampus ataupun non akademis.

v

Abstrak
Heru, 2016. Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Vertikal
Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 2 cm Tiap Jarak 15 cm. Tugas Akhir
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pertumbuhan penduduk saat ini terus bertambah setiap harinya. Perkembangan
penduduk yang sangat pesat berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan akan
tempat tinggal. Beton merupakan komponen utama dalam konstruksi, apabila
kebutuhan pembangunan dan tempat tinggal meningkat maka penggunaan beton akan
meningkat pula. Beton memiliki nilai kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik nya
lemah, oleh karena itu diperlukan material yang memiliki nilai kuat tarik yang tinggi
agar dapat mengimbangi kuat tekan beton. Pemilihan bambu sebagai tulangan
alternatif beton karena bambu memiliki kuat tarik tinggi yang dapat dipersaingkan
dengan baja (Setiya Budi A, 2013), selain itu bambu merupakan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui (renewable). Bambu merupakan salah satu material yang
mudah ditemukan di Indonesia, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.

Penduduk yang bertempat tinggal di daerah pedesaan dapat memanfaatkan bambu
sebagai material pengganti baja sebagai tulangan beton. Faktor lain yang menjadi
pertimbangan adalah harga yang murah dan kemampuan material tersebut untuk
dapat menggantikan baja.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitas lentur
balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tidak sejajar tipe U lebar 2 cm
tiap jarak 15 cm. Bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bambu petung.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jumlah benda uji 14 buah.
Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5
mm. Benda uji berbentuk balok dengan dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan
tinggi 150 mm. Delapan buah balok menggunakan tulangan bambu takikan 2 cm tiap
jarak 15 cm dan enam buah balok menggunakan tulangan baja. Mutu beton minimal
17,0 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode two point loading.
Nilai kapasitas lentur yang diperoleh dari hasil pengujian balok beton tulangan
bambu adalah 0,24015 ton.m sedangkan kapasitas lentur hasil pengujian balok beton
tulangan baja adalah 0,59268 ton.m, dengan kata lain kapasitas lentur balok tulangan
bambu petung tidak sejajar lebar takikan 2 cm tiap jarak 15 cm adalah 40,52 % dari
kapasitas lentur balok tulangan baja.
Kata Kunci : balok beton tulangan bambu, beton tulangan bambu, kapasitas lentur,
tulangan bambu

vi

Abstract
Heru, 2016. Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam
U Type Vertical not Parallel Notches 2 cm Width at 15 cm in Distance. Essay, Civil
Engineering Deparment. Engineering Faculty of Sebelas Maret University

Current population growth continues to increase daily. The rapid population growth
affecting an increasing need for a place to stay. Concrete is a major component in the
construction, if the needs of the construction and housing increases, the use of
concrete will increase as well. Concrete has a high compressive strength value but its
tensile strength is weak, therefore we need a material that has high tensile strength
values in order to offset the compressive strength of concrete. Selection of bamboo as
reinforcement of concrete alternatives because bamboo has a higher tensile strength
(Setiya Budi A, 2013), other than that bamboo is a natural resource that can be
updated (renewable). Bamboo is one of the materials that are easily found in
Indonesia, but has not been fully utilized. Residents who live in rural areas can utilize
bamboo as a material replacement for steel as concrete reinforcement. Another
factor to consider is the low price and the ability of the material to be able to replace
steel.

The purpose of this study was to determine the value of the Flexural Capacity of
Bamboo Petung Reinforcement Concrete Beam U Type Vertical not Parallel Notches
2 cm Width at 15 cm in Distance. Bamboo used in this study is petung. This study
used an experimental method with a number of specimen 14 pieces. Dimensions
bamboo used is the length of 1650 mm, a width of 20 mm and a thickness of 5 mm.
Beam-shaped test specimens with dimensions of length 1700 mm, width 110 mm and
height of 150 mm. Eight beams using reinforcing notches 2 cm Width at 15 cm in
Distance and six beams use steel reinforcement. Concrete quality of at least 17.0
MPa. Flexural test performed at 28 days with two-point loading method.
Flexural capacity of concrete beam flexural test results is 0,24015 ton.m bamboo
reinforcement meanwhile Flexural capacity test results of concrete reinforcing steel
beam is 0,59268 ton.m, in other words the Flexural Capacity of Bamboo Petung
Reinforcement Concrete Beam U Type Vertical not Parallel Notches 2 cm Width at
15 cm in Distance is 40,52% of the flexural capacity of steel reinforcement.
Keywords: bamboo reinforced concrete, bamboo
reinforcement concrete beam, flexural capacity

vii

reinforcement,


bamboo

PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak
Sejajar Tipe U Lebar 2 Tiap Jarak 15 cm”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak banyak
kendala yang sulit untuk penyusun hadapi sehingga terselesaikanya penyususnan
skripsi ini. Untuk itu, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Wibowo, ST, DEA, selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Agus Setiya Budi, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing I skripsi. Terimakasih
atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan
skripsi ini sampai selesai.
3. Ir. Bambang Santosa, MT, selaku Dosen Pembimbing II skripsi. Terimakasih
atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan
skripsi ini sampai selesai.
4. Ir. Purwanto, MT, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih atas

semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan skripsi
ini sampai selesai.
5. Semua Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
6. Staf pengelola / laboran Labolatorium Bahan Bangunan dan Struktur Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Bapak Paryoto Ibu Sri Dati, Johan Oktaviyanto, S.Pd, dan Wahyu Prasetyo
terimakasih atas segala doa, semangat dan dukungannya.
8. Seluruh anggota skripsi tim Bambu Junior angkatan 2012. Semoga dengan
semua yang telah terlewati ini kita menjadi pribadi yang lebih kuat, tabah dan
tangguh kedepannya. Semoga kita semua sukses kedepannya dan selamat
berjuang.

viii

9. Teman-teman mahasiswa Reguler Teknik Sipil angkatan 2012. Terimakasih atas
persahabatan, perjuangan, kebersamaan, dan semangatnya selama ini.
10.Semua orang yang telah terlibat baik langsung atau secara tidak langsung dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak bisa Penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini
dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sendiri.

Surakarta,

Juni 2016

Penyusun

ix

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO ............................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii

PENGANTAR .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xvii
DAFTAR PERSAMAAN ................................................................................... xx
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxiv

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2.

Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3.

Batasan Masalah ...................................................................................... 3


1.4.

Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

1.5.

Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1.

Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 5

2.2.

Landasan Teori ........................................................................................ 8

2.2.1. Bambu ..................................................................................................... 8
2.2.1.1. Pengertian Bambu Petung ....................................................................... 8
2.2.1.2. Pengujian Sifat Mekanik Bambu ............................................................ 8
2.2.1.3. Pengujian Sifat Fisika Bambu ................................................................. 10
2.2.1.4. Tegangan Ijin Bambu Untuk Perancangan ............................................. 11

x

2.2.2.

Pengujian Baja ........................................................................................ 11

2.2.3. Beton ........................................................................................................ 12
2.2.3.1. Pengertian Beton ..................................................................................... 12
2.2.3.2. Material Penyusun Beton ........................................................................ 12
2.2.4. Boraks dan Asam Boriks.......................................................................... 15
2.2.4.1. Pengertian Boraks dan Asam Boriks ....................................................... 15
2.2.4.2. Penggunaan Boraks dan Asam Boriks .................................................... 16
2.2.5.

Perecanaan Campuran Beton (Mix Design) ............................................. 16

2.2.6.

Balok ....................................................................................................... 19

2.2.6.1. Kuat Lentur Balok ................................................................................... 19
2.2.6.2. Anggapan-anggapan ................................................................................ 21
2.2.6.3. Analisis Balok ......................................................................................... 22
2.2.6.4. Lendutan Teoritis .................................................................................... 23
2.2.6.5. Perhitungan Tulangan Geser ................................................................... 24
2.2.7. Uji Statistik ............................................................................................. 24
2.2.8.

Kajian Analisis Struktur .......................................................................... 24

BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1.

Tinjauan Umum....................................................................................... 25

3.2.

Bahan ...................................................................................................... 25

3.2.1.

Air .......................................................................................................... 25

3.2.2.

Bambu .................................................................................................... 25

3.2.3.

Pasir ........................................................................................................ 26

3.2.4.

Kerikil .................................................................................................... 26

3.2.5.

Semen ..................................................................................................... 26

3.2.6.

Baja ........................................................................................................ 27

3.2.7.

Bahan Pengawet ..................................................................................... 27

3.3.

Benda Uji ............................................................................................... 28

3.4.

Peralatan Penelitian ................................................................................ 29

3.5.

Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 38

3.6.

Tahap Penelitian ..................................................................................... 39

3.6.1.

Tahap Studi Literatur dan Pengadaan Bahan ......................................... 39

xi

3.6.2.

Tahap Pengujian Pendahuluan ............................................................... 39

3.6.2.1. Pengujian Karakteristik Bambu ............................................................. 39
3.6.2.2. Pengujian Bahan Dasar Beton ................................................................ 43
3.6.2.3. Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan ..................................................... 51
3.6.3.

Rencana Campur Beton (Mix Design) .................................................... 51

3.6.4.

Pengujian Kuat Tekan beton Mix Design ............................................... 52

3.6.5.

Tahap Pembuatan Benda Uji .................................................................. 53

3.6.6.

Tahap Pengujian Kuat Lentur ................................................................ 59

3.6.7.

Tahap Analisis Data ............................................................................... 62

3.6.8.

Tahap Kesimpulan dan Saran ................................................................. 62

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Pengujian Karakteristik Material ............................................................ 63

4.1.1.

Bambu Petung ......................................................................................... 63

4.1.1.1. Sifat Fisika .............................................................................................. 63
4.1.1.2. Sifat Mekanika ........................................................................................ 64
4.1.2.

Material Penyusun Beton ........................................................................ 74

4.1.2.1. Pengujian Agregat Halus......................................................................... 75
4.1.2.2. Pengujian Agregat Kasar ........................................................................ 78
4.1.3.

Tulangan Baja ........................................................................................ 80

4.2.

Perencanaan Tulangan Geser ................................................................. 85

4.3.

Rencana Campuran Adukan Beton ........................................................ 87

4.4.

Hasil Pengujian Slump ............................................................................ 88

4.5.

Hasil Pengujian Kuat Desak Beton ......................................................... 88

4.6.

Hasil Pengujian dan Analisis Data Kuat Lentur .................................... 97

4.6.1.

Hasil Pengujian ....................................................................................... 97

4.6.2.

Kuat Lentur Balok Beton ........................................................................ 101

4.6.3.

Kapasitas Lentur Balok Beton ................................................................ 103

4.6.3.1. Momen Nominal Hasil Pengujian........................................................... 103
4.6.3.2. Momen Nominal Hasil Analisis.............................................................. 106
4.6.3.3. Tulangan Geser ....................................................................................... 109
4.7.

Pembahasan............................................................................................. 110

xii

4.7.1. Karakteristik Material Bambu ................................................................. 110
4.7.2. Kuat Lentur Balok Berdasarkan 2 Titik Pembebanan.............................. 111
4.7.3. Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Bambu Petung Tidak Sejajar
Tipe U Jarak 15 cm Lebar 20 mm, dan Tulangan Baja D7,45 mm.......... 112
4.7.4. Pola Keruntuhan Balok Benda Uji........................................................... 112
4.7.5. Kegagalan Balok ..................................................................................... 115
4.7.6.

Ilustrasi Analisis Balok benda Uji dalam Konstruksi ............................ 116

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan .............................................................................................. 127

5.2.

Saran......................................................................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xxv
LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kuat Tarik Bambu Tanpa Buku / Nodia Kering Oven ..................... 7
Tabel 2.2. Kuat Tarik Rata-Rata Bambu Kering Oven...................................... 8
Tabel 2.3. Berat Jenis dari 6 Jenis Bambu (gr/cm2) .......................................... 10
Tabel 2.4. Kuat Batas dan Tegangan Ijin Bambu .............................................. 11
Tabel 2.5. Jenis dan Penggunaan Semen Portland. ........................................... 13
Tabel 2.6. Pengaruh Zat Organik Terhadap Persentase Penurunan Kekuatan
Beton ................................................................................................. 17
Tabel 2.7. Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) Beton dengan Faktor
Air-Semen, dan Agregat Kasar Yang Biasa Dipakai di Indonesia ... 17
Tabel 2.8. Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen
Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan Dalam
Lingkungan Khusus .......................................................................... 18
Tabel 2.9. Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) Yang Dibutuhkan Untuk
Beberapa Tingkat Kemudahan Pekerjaan Adukan Beton ................ 18
Tabel 2.10. Daerah Gradasi Agregat Halus ..........................................................19
Tabel 3.1. Benda Uji Kuat Lentur ..................................................................... 28
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Pendahuluan Karakteristik Sifat Fisika Bambu
Petung................................................................................................ 63
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Pendahuluan Kuat Geser Sejajar Serat Bambu
Petung................................................................................................ 64
Tabel 4.3

Hasil Pengujian Pendahuluan Kuat Tekan Sejajar Serat Bambu
Petung ............................................................................................... 64

Tabel 4.3.1. Hasil Uji Kenormalan Geser Sejajar Serat ....................................... 64
Tabel 4.3.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Geser Sejajar Serat .............................. 65
Tabel 4.3.3. Hasil Uji Kenormalan Tekan Sejajar Serat ...................................... 66
Tabel 4.3.4. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tekan Sejajar Serat ............................ 66
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Kuat Tarik Sejajar Serat dan Modulus
Elastisitas Bambu Petung ................................................................ 68
Tabel 4.4.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Sejajar Serat Nodia .................... 69
Tabel 4.4.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Sejajar Serat Nodia ................... 69

xiv

Tabel 4.4.3. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Sejajar Serat Internodia ........... 70
Tabel 4.4.4. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Sejajar Serat Internodia ........... 71
Tabel 4.5.

Hasil Pengujian MOR dan MOE Bambu Petung ............................ 71

Tabel 4.5.1. Hasil Uji Kenormalan MOR ............................................................ 72
Tabel 4.5.2. Hasil Uji Data Outlier MOR............................................................ 72
Tabel 4.5.3. Hasil Uji Kenormalan MOE ............................................................ 73
Tabel 4.5.4. Hasil Uji Data Outlier MOE............................................................ 74
Tabel 4.6.

Hasil Pengujian Gradari Agregat Halus .......................................... 75

Tabel 4.7.

Hasil Pengujian Kandungan Lumpur Pada Pasir ............................ 76

Tabel 4.8.

Tabel Perubahan Warna .................................................................. 77

Tabel 4.9.

Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Halus ........................... 77

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar ......................................... 78
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Kasar ........................... 79
Tabel 4.12. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Ulir ............................................. 81
Tabel 4.12.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Baja Ulir ................................... 81
Tabel 4.12.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Baja Ulir .................................. 82
Tabel 4.13. Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Polos .......................................... 83
Tabel 4.13.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Tarik Baja Polos ................................ 83
Tabel 4.13.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Tarik Baja Polos ............................... 84
Tabel 4.14. Kebutuhan Material Penyusun Beton Untuk Pengujian ................ 87
Tabel 4.15. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan
Bambu dan Baja Umur 28 Hari ...................................................... 89
Tabel 4.15.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Desak Beton Untuk Balok
Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ................................. 90
Tabel 4.15.2. Hasil Uji Data Outlier Kuat Desak Beton Untuk Balok
Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ................................. 91
Tabel 4.16. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Untuk Balok Bertulangan
Bambu dan Baja Umur 28 Hari ...................................................... 93
Tabel 4.16.1. Hasil Uji Kenormalan Kuat Desak Beton Untuk Balok
Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari ................................. 95
Tabel 4.16.2.Hasil Uji Data Outlier Kuat Desak Beton Untuk Balok
Bertulangan Bambu dan Baja Umur 28 Hari .................................. 95

xv

Tabel 4.17. Rangkuman Beban dan Lendutan .................................................. 99
Tabel 4.18. Hasil Hitungan Kuat Lentur Balok Beton Metode Dua Titik
Pembebanan .................................................................................... 102
Tabel 4.19. Rangkuman Perhitungan Momen Nominal Hasil Pengujian ......... 105
Tabel 4.20. Rangkuman Hitungan Momen Nominal Berdasarkan Analisis ..... 108
Tabel 4.21. Hasil Kesimpulan Pengujian Sifat Fisika Bambu .......................... 110
Tabel 4.22. Hasil Kesimpulan Pengujian Sifat Mekanika Bambu .................... 110
Tabel 4.23. Hasil Kesimpulan Pengujian Kuat Tarik ....................................... 111
Tabel 4.24. Hasil Kesimpulan Kuat Lentur Balok Berdasarkan 2 Titik
Pembebanan .................................................................................... 111
Tabel 4.25. Hasil Kesimpulan Kapasitas Lentur Balok Pengujian dan Analisis 112
Tabel 4.26. Hasil Kesimpulan Perbandingan Kapasitas Lentur ........................ 112
Tabel 4.27. Rangkuman Pola Keruntuhan Balok .............................................. 113

xvi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram Tegangan - Regangan Bambu dan Baja .......................... 6
Gambar 2.2. Pengambilan Spesimen Bambu ..................................................... 7
Gambar 2.3. Perletakan dan Pembebanan Balok Uji ......................................... 19
Gambar 2.4. Daerah Patah Pada Balok Uji ........................................................ 20
Gambar 2.5. Distribusi Tegangan dan Regangan Pada Penampang Beton ....... 21
Gambar 2.6. SFD dan BMD................................................................................ 22
Gambar 2.7. Distribusi Tegangan dan Regangan Pada Penampang Beton ....... 23
Gambar 3.1. Bambu Petung Daerah Boyolali..................................................... 25
Gambar 3.2. Pasir................................................................................................ 26
Gambar 3.3. Kerikil............................................................................................. 26
Gambar 3.4. Portlad Pozzolan Cement (PPC).................................................... 27
Gambar 3.5. (a) Baja Ulir (b) Baja Polos............................................................ 27
Gambar 3.6. Bahan Pengawet (a) Boraks, (b) Asam Boriks............................... 28
Gambar 3.7. Detail Benda Uji Balok Bertulangan Bambu ................................ 29
Gambar 3.8. Potongan A dan B Balok Bertulangan Bambu............................... 29
Gambar 3.9. Timbangan Digital ......................................................................... 30
Gambar 3.10. Timbangan...................................................................................... 30
Gambar 3.11. Ayakan ........................................................................................... 31
Gambar 3.12. Mesin Los Angeles ......................................................................... 31
Gambar 3.13. Corong Konik................................................................................. 32
Gambar 3.14. Kerucut Abrams.............................................................................. 32
Gambar 3.15. Oven ............................................................................................... 33
Gambar 3.16. Cetakan Silinder ............................................................................. 33
Gambar 3.17. Compression Testing Machine (CTM)........................................... 34
Gambar 3.18. Universal Testing Machine (UTM)................................................ 34
Gambar 3.19. Loading Frame............................................................................... 35
Gambar 3.20. Dial Gauge ..................................................................................... 35
Gambar 3.21. Hydraulic Pump ............................................................................. 36
Gambar 3.22. Hydraulic Jack ............................................................................... 36
Gambar 3.23. Transducer ..................................................................................... 37

xvii

Gambar 3.24. Load Cell ........................................................................................ 37
Gambar 3.25. Diagram Alir Penelitian ................................................................. 38
Gambar 3.26. Benda Uji Kadar Air ...................................................................... 39
Gambar 3.27. Benda Uji Kerapatan Bambu.......................................................... 40
Gambar 3.28. Benda Uji Kuat Tekan Sejajar Serat .............................................. 40
Gambar 3.29. Benda Uji Kuat Tarik Sejajar Serat................................................ 41
Gambar 3.30. Benda Uji Kuat Tarik Sejajar Serat Setelah Pengujian .................. 41
Gambar 3.31. Benda Uji Kuat Geser Sejajar Serat ............................................... 42
Gambar 3.32. Benda Uji Kuat Lentur ................................................................... 42
Gambar 3.33. Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus ....................................... 45
Gambar 3.34. Pengujian Kadar Zat Organik Agregat Halus ................................ 46
Gambar 3.35. Pengujian Kuat Tarik Tulangan Baja ............................................. 51
Gambar 3.36. Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton............................................ 53
Gambar 3.37. Penebangan Bambu ........................................................................ 53
Gambar 3.38. Tulangan Bambu Sebelum Ditakik ................................................ 54
Gambar 3.39. Pengawetan Tulangan Bambu........................................................ 54
Gambar 3.40. Penakikan Tulangan Bambu .......................................................... 55
Gambar 3.41. Perangkaian Tulangan Bambu ....................................................... 55
Gambar 3.42. Mencuci Agregat ............................................................................ 55
Gambar 3.43. Menyaring Agregat ........................................................................ 56
Gambar 3.44. Memasukkan Agregat ke dalam Karung........................................ 56
Gambar 3.45. Penimbangan Material.................................................................... 56
Gambar 3.46. Pembuatan Bekisting...................................................................... 57
Gambar 3.47. Memasukkan tulangan ke dalam Bekisting.................................... 57
Gambar 3.48. Pengadukan Beton Menggunakan Mollen...................................... 57
Gambar 3.49. Pengujian Slump............................................................................. 58
Gambar 3.50. Pengecoran Tulangan ..................................................................... 58
Gambar 3.51. Tulangan yang Sudah Dicor........................................................... 58
Gambar 3.52. Curing Beton .................................................................................. 59
Gambar 3.53. Pembebanan Benda Uji .................................................................. 60
Gambar 3.54. Setting Up Alat Pengujian Balok .................................................. 60
Gambar 3.55. Men-Setting Benda Uji Balok dan Pembagi Beban ....................... 61

xviii

Gambar 3.56. Men-setting Dial Gauge................................................................. 61
Gambar 3.57. Mencatat Penurunan yang Terjadi.................................................. 62
Gambar 3.58. Menggambar Pola Retakan yang Terjadi ....................................... 62
Gambar 4.1. Grafik Gradasi Agregat Halus ....................................................... 76
Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Kasar ....................................................... 79
Gambar 4.3. Pengujian Slump Pada Campuran Beton........................................ 88
Gambar 4.4. Skema Pengujian Kuat Lentur........................................................ 97
Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Hubungan Antara Beban dengan Lendutan
Setiap Benda Uji Balok Pada Dial Gauge ..................................... 100
Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Kuat Lentur Metode Dua Titik
Pembebanan .................................................................................. 102
Gambar 4.7. Diagram Gaya SFD dan BMD ....................................................... 103
Gambar 4.8. Distribusi Tegangan dan Regangan Balok Tulangan Baja ............ 106
Gambar 4.9. Distribusi Tegangan dan Regangan Balok Tulangan Bambu ........ 107
Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Momen Maksimum Hasil Pengujian dan
Analisis .......................................................................................... 108
Gambar 4.11. Lokasi dan Pola Retak Balok HC1................................................ 114
Gambar 4.12. Kerusakan pada Balok................................................................... 116
Gambar 4.13. (a) Denah lantai 1, (b) Denah lantai 2 .......................................... 117
Gambar 4.14. Denah Balok, Kolom, Kolom Praktis, dan Pelat ........................... 118
Gambar 4.15. Denah Beban Atap Lantai 2 Pada Ringbalk................................... 119
Gambar 4.16. Kuda-kuda Bentang 6 m................................................................. 121
Gambar 4.17. Distribusi Pembebanan Pelat dan Dinding pada Balok 120/200 ... 121
Gambar 4.18. Pembebaan Atap Genteng ............................................................ 121
Gambar 4.19. Pembebanan Langit-langit ............................................................ 122
Gambar 4.20. (a) Pembebaan pada Frame, (b) Momen 3-3 Diagram Frame ....... 125
Gambar 4.21. Momen Analisis ............................................................................. 126

xix

DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan 2.1. Kuat Tarik Sejajar Serat .............................................................. 9
Persamaan 2.2. Kuat Tekan Sejajar Serat ............................................................ 9
Persamaan 2.3. Kuat Geser Sejajar Serat .............................................................. 9
Persamaan 2.4. Modulus Lentur Bambu ............................................................... 9
Persamaan 2.5. Modulus Elastisitas Bambu ......................................................... 9
Persamaan 2.6. Kadar air Bambu.......................................................................... 10
Persamaan 2.7. Berat Jenis Bambu ....................................................................... 10
Persamaan 2.8. Kerapatan bambu pada kadar air w.............................................. 11
Persamaan 2.9. Tegangan Leleh Baja .................................................................. 11
Persamaan 2.10. Tegangan Maksimum Baja ....................................................... 11
Persamaan 2.11. Prosentase Gradasi Agregat Kasar yang Hilang ........................ 13
Persamaan 2.12. Modulus Kehalusan Agregat Kasar ........................................... 13
Persamaan 2.13. Prosentase Abrsi Agregat Kasar yang Hilang............................ 13
Persamaan 2.14. Bulk Spesific Gravity Agregat Kasar ......................................... 14
Persamaan 2.15. Bulk Spesific Gravity SSD Agregat Kasar ................................ 14
Persamaan 2.16. Apparent Spesific Gravity Agregat Kasar................................. 14
Persamaan 2.17. Absorbsion Agregat Kasar ......................................................... 14
Persamaan 2.18. Modulus Kehalusan Agregat Halus ........................................... 14
Persamaan 2.19. Kadar Lumpur............................................................................ 14
Persamaan 2.20. Bulk Spesific Gravity Agregat Halus ......................................... 15
Persamaan 2.21. Bulk Spesific Gravity SSD Agregat Halus ................................ 15
Persamaan 2.22. Apparent Spesific Gravity Agregat Halus................................. 15
Persamaan 2.23. Absorbsion Agregat Halus ......................................................... 15
Persamaan 2.24. Nilai Margin............................................................................... 16
Persamaan 2.25. kuat tekan rata-rata..................................................................... 16
Persamaan 2.26. Kuat Lentur Beton pada 1/3 L .................................................. 20
Persamaan 2.27. Kuat Lentur Beton pada 5 % diluar 1/3 L ................................. 20
Persamaan 2.28. Reaksi Tumpuan pada Balok ..................................................... 22
Persamaan 2.29. Perhitungan Momen Maksimum ............................................... 22
Persamaan 2.30. Perhitungan Momen ommial ..................................................... 23

xx

Persamaan 2.31. Lendutan Teoritis ...................................................................... 23
Persamaan 2.32. Perhitungan Tulangan Geser ..................................................... 23

xxi

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

∆L

= Perubahan panjang (mm)

a

= Jarak rata-rata antara tampang lintang patah dan tumpuan luar yang terdekat,
diukur

A

= Luas penampang (mm2)

As

= Luas tulangan (mm2)

Asb

= Luas tulangan balance (mm2)

b

= Lebar (mm)

BJ

= Berat jenis bambu (gram/cm3)

d

= Tinggi efektif (mm)

E

= Modulus elastisitas (N/mm2)

f’cr

= Kuat tekan rata-rata (N/mm2)

fc’

= Kuat tekan beton (N/mm2)

ft

= Kuat tarik maksimum (N/mm2)

fy

= Kuat tarik leleh (N/mm2)

h

= Tinggi (mm)

Ka

= Kadar air (%)

L

= Panjang (mm)

M

= Margin

Mmax

= Momen maksimum (kg.m)

xxii

Mn

= Momen nominal (kg.m)

MOE = Modulus elastisitas bambu (N/mm2)
MOR = Modulus lentur bambu (N/mm2)
Mu

= Momen ultimate (kg.m)

Ø

= Diameter baja (mm)

p

= Selimut beton (mm)
pada 4 tempat pada sisi titik dari bentang (mm)

Pleleh

= Gaya leleh (N)

Pmaks

= Gaya maksimum (N)

PPC

= Portland Pozzolan Cement

Sr

= Standar deviasi

t

= Tebal (mm)

UTM = Universal Testing Machine
δ

= Lendutan (mm)

ε

= Regangan

σleleh

= Tegangan leleh (N/mm2)

σmaks

= Tegangan maksimum (N/mm2)

σtk//

= Kuat tekan sejajar serat (N)

σtr//

= Kuat tarik sejajar serat (N)

τ //

= Kuat geser sejajar serat (N)

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

: Hasil Pengujian Pendahuluan

Lampiran B

: Grafik Pengujian Bambu dan Baja

Lampiran C

: Rencana Campuran Beton

Lampiran D

: Hasil Pengujian Kapasitas Lentur

Lampiran E

: Pola Keretakan Balok

Lampiran F

: Dokumen Administrasi Skripsi

xxiv

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,

1991. “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung (SK SNI T-15-1991-03)”. Yayasan LPMB, Departemen
Pekerjaan Umum, Bandung.

Anonim,

1997. “Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik
Pembebanan (SNI 03-4431-1997)”. Jakarta.

Anonim,

1997. “Semen Portland (SNI 15-2049-2004)”. Jakarta.

Anonim,

2000. “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal
(SNI 03-2834-2000)”. Jakarta.

Anonim,

2002. “America Bamboo Society”. America.

Anonim,

2013. “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung (SNI
2847-2013)”. Jakarta.

Atanda. J.,

(2015), “Environmental Impact of Bamboo as a Sustitute
Constructional Material In Nigeria”. Journal ELSEVIER.

Bahtiar, E.

(2016). “Pengaruh penambahan variasi serat bendrat pada beton
mutu tinggi terhadap kuat geseer balok beton bertulang dengan abu
sekam padi dan bestmittel sebagai bahan tambah”. Tugas Akhir
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.

Budi, AS.

(2013). “Model Balok Beton Bertulangan Bambu Sebagai Pengganti
Tulangan Baja”. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7),
Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.

Frick, H.

(2004). “Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu, Pengantar Konstruksi
Bambu”. Kanisius, Yogyakarta.

Handayani, Sri, (2007). “Pengujian Sifat Mekanik Bambu (Metode Pengawetan
dengan Boraks)”. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang.
I. K. Khan

(2014), “Performance Of Bamboo Reinforced Concrete Beam”.
Journal ELSEVIER.

Istimawan, D. (1994). “Struktur Beton Bertulang”. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Janssen, J.

(1987). “The Mechanical Properties of Bamboo” : 250-256. In Rao,
A.N., Dhanarajan, and Sastry, C.B., Recent Research on Bamboos,

xxii

The Chinese Academy of Forest, People’s Republic of China, and
IDRC, Canada.
Liesse, W.,

(1980), “Preservation of Bamboo”, in Lessard, G. & Chouinard, A.
Bamboo Research in Asia, pp. 165-172, IDRC, Canada.

Morisco.

(1996). “Bambu Sebagai Bahan Rekayasa”. Pidato Pengukuhan
Jabatan Lektor Kepala Madya dalam Bidang Teknik Konstruksi,
Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta.

Morisco.

(1999). “Rekayasa Bambu”. Nafiri Offset, Yogyakarta.

Nugrahani, Dhani U.D., (2015). “Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulangan
Bambu Petung Takikan Tipe U jarak 10 cm, Pada Lebar Takikan 1
cm dan 2 cm”. Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Pathurahman, (2003).“Aplikasi Bambu Pilinan Sebagai Tulangan Balok Beton”,
dalam Jurnal Dimensi Teknik Sipil, Volume 5, No.1, Maret 2003,
Halaman 39-44, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Romadhoi, S. (2016). “Pengaruh penambahan serat bendrat terhadap kuat tekan
dan kuat geser pada styrofoam beton ringan”. Tugas Akhir Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Surjokusumo, S. dan Nugroho, N. (1993). “Studi Penggunaan bambu Sebagai
Bahan Tulangan Beton”. Laporan Penelitian, Fakultas Kehutanan
IPB, Bogor.
Suryono, A.

(2013). “Teori dan isu Pembangunan”. UM Press, Malang.

Susilaning, L. dan Suheryanto D. (2012).
“Pengaruh
Waktu
Perendaman
Bambu dan Penggunaan Borak-Borik Terhadap Tingkat Keawetan
Bambu”. Prosiding SeminarNasional Aplikasi Sains & Teknologi
(SNAST) Periode III, Yogyakarta.
Triwiyono. A., (2000), “Bambu Sebagai Tulangan Struktur Beton”. Kursus Singkat
Teknologi Bahan Lokal dan Aplikasinya dibidang Teknik Sipil.
Yogyakarta: PAU-FT UGM.
Widjaja, E.A, 2001, “Identikit jenis-jenis bambu di Jawa”. Balai Penelitian Botani,
Bogor.

xxiii