Gazza Gigih Belajar Bahasa dan Dialek Minang.

~ibunJabar
'--

1
\ 17

Senin

,-., S e

234
18

sa

..

567
19

< :«» P;be


20

21

KallllS

~~ RablJ
8
22

@

23



11

10


24

25

26
.">

Ma~_~ __ Ap,-_'~~el

---.-----.--.------ -----~
..

, Sabtu
C l Millggu
JumatVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Ag~

12

27

13

14

28

15

29

16

30

~1

(~s;pC)Ok!- C .jN;;:'-- 0 s:
.'


..

_.

----

----

Gazza Gigih Belajar Bahasa dan Dialek Minang
01 saat industri perO le h Andra N Oktaviani
tujuan yang sam a,
yaitu sukses.
film an Indonesia se& Ida Romlah
T ujuan itu berdang diram aikan oleh
usaha m ereka w ufilm -film bertem akan
judkan dengan sebuah "m ancinta dan horor, Negeri 5 Menara
tera" sakti, man jadda wajada.
hadir m em baw a angin segar deS iapa yang bersungguh-sungguh
ngan m engusung tem a persahabatpasti sukses. M antera itu m ereka

an. F ilm yang diangkat dari novel
dapatkan tepat di kelas hari perkarya A hm ad F uadi dengan judul
tam a di P ondok M adani. S em angat
yang sam a ini bercerita tentang
man jadda wajada inilah yang akhirenam santri P ondok M adani yang
nya bisa m em buat m ereka sukses
bertem an dekat setelah dipersadi bidang m ereka m asing-m asing.
tukan oleh hukum an jew er berantai.
S ecara garis besar, film ini berA lif, si tokoh utam a, m ulai berkisah ten tang kehidupan m ereka
tem an dekat dengan R aja dari
di pondok. B ukan hanya ten tang
M edan, S aid dari S urabaya, D ulpersahabatan, tapi juga tentang kem ajid dari S um enep, A tang dari B andisiplinan dan nilai-nilai budaya.
dung, dan B aso dari G ow a setelah
insiden jew er [tu. M ereka yang
punya karakter berbeda itu punya
B anyak sekali pesan m oral yang bisa
didapat dari film produksi K G P roduction ini.
F ilm besutan sutradara A ffandi A bdul
R achm an ini pun m em pertem ukan para
pem ain film yang terbilang senior,

seperti Ikang F aw zi, L ulu T obing, dan
D avid C halik dengan para aktor m uda
hasil kasting, seperti G azza Z ubizareta
yang berperan sebagai A lif, R izki R am dani yang berperan sebagai A tang, dan
E rnest S am udera yang berperan sebagai
S aid.
B agi para aktor senior, berakting
bukanlah hal baru. M ereka sudah sangat
m engerti segala prosesnya. T api hal ini
m erupakan hal yang baru bagi para
aktor m uda hasil kasting ini. D ijum pai
seusai acara Meet and Greet di G raha
S anusi U niversitas P adjadjaran, K am is
(8/3) siang, G azza, R izki, dan E rnest
berkisah tentang pengalam an pertam a
m ereka ini.
B erperan sebagai seorang pem uda asli
M aninjau sem pat m em buat G azza kesulitan. "P apa saya orang [aw a, ibu P akistan, dan sejak ked) saya tinggal di
M edan. L alu diberi peran orang M inang.
S aya kesulitan di dialek," ujar pem uda

kelahiran 12 Juni 1996 ini.
K egigihannya untuk m em pelajari
bahasa dan dialek M inang berbuah
m anis, tokoh A lif yang diperankannya
berhasil ia hidupkan. Itu m enjadi sebuah
kebanggaan baginya. H al ini pun m em buat G azza jadi ketagihan m ain film .
P adahal sebelum nya berm im pi pun
tidak untuk m enjadi seorang aktor.
B erbeda dengan G azza yang harus
berjuang keras untuk bisa berbahasa dan
berdialek M inang, R izki dan E rnest tidak

I { lip

i n g Hum

m enem ukan
kesulitan yang ber,arti
terkait dengan tokoh yang diperankannya. R izki Y ang asli B andung m em ang
kebagian peran sebagai A tang yang juga

asli B andung.
L ain lagi dengan E rnest.B erperan
sebagai santri asal S urabaya, ia harus
berbicara dengan logat Jaw a T im ur yang
agak kasar. "K alau untuk bahasa [aw a
sih saya sudah biasa karena kalau
bercakap-cakap dengan keluaga besar
biasa m enggunakan bahasa [aw a. T api
untuk logat Jaw a T im urnya saya belajar'
dari asisten sutradara yang m em ang
berasal dari S urabaya," ujar E rnest.
M em punyai karakter yang terlihat
dew asa dibandingkan dengan pem eran
lainnya, m em buat ia m enjadi abang bagi
para pem ain lain.
"M em ang aslinya saya yang paling
tua. [adi m em ang dijadikan abang oleh
yang lain. S edikit-sedikit m ereka panggil
'A bang S aid ... '," kata pem uda yang
bergabung dengan teater keliling di

T am an Ism ail M arzuki ini.
N ovel K etiga
D ari C irebon, kabar gem bira m uncul
bagi penggem ar novel trilogi Negeri 5
Menara karya A F uadi. N ovel ketiga
rencananya akan diterbitkan tahun ini.
"N ovel ketiga m asih dalam proses
penulisan dan belum punya judul, tapi
insya A llah bisa terbit tahun ini," kata A
F uadi, di sela-sela bedah buku R anah 3
W arna di aula U niversitas M uham rnadiyah C irebon (U M C ), K am is (8/3).
P ria kelahiran D anau M aninjau, S um atera B arat, itu ingin novel ketiganya itu
kelak diberi angka 1 pada judulnya. N am un ia , belum m enem ukan judul yang
pas untuk novel tersebut. (*)

TRIBU N

MEET AND GREET - T ig a
(k a n a n ),


E m e s t S a m u d e ra

JA BA R/G A N I

K U RN IA W A N

p e m e r a n u ta m a film N e g e r i 5 M e n a r a y a k n i G a z z a Z u b iz a r e ta
d a n R iz k i R a m d a n i

h a d ir p a d a a c a r a

m e e t a n d g re e t d i

G e d u n g G r a h a S a n u s i, K a m p u s U n p a d , J a la n D ip a ti U k u r , K o ta B a n d u n g , K a m is ( 7 /3 ) .

a 5

U n pad

2 0 1 2