NASKAH PUBLIKASI Solo Design Center Sebagai Pusat Kegiatan Desain Di Kota Solo.

NASKAH PUBLIKASI

SOLO DESIGN CENTER
SEBAGAI PUSAT KEGIATAN DESAIN DI KOTA SOLO

Diajukan sebagai pelengkap dan syarat guna mencapai gelar Sarjana Teknik
Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:
ANNISA YUSKA CANDRASARI
D 300 110 018

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

SOLO DESIGN CENTER
SEBAGAI PUSAT KEGIATAN DESAIN DI KOTA SOLO


Annisa Yuska Candrasari
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102. Telp 0271 717417
email: annisayusca_candrasari@yahoo.co.id

ABSTRAK

Solo Design Center Sebagai Pusat Kegiatan Desain di Kota Solo merupakan
gedung pusat pelayanan desain terpadu yang didalamnya terdapat sekolah desain
setingkat perguruan tingg dengan fasilitas penunjang berupa exhibition center dan retail
yang merupakan sebuah sentra spesifik baru khususnya di kota Solo.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapkan maka penulis akan mendesain dan
merancang bangunan Solo Design Center sebagai fasilitas yang mewadahi kegiatan
desain terutama bagi masyarakat Solo dan sekitarnya sebagai media penunjang
berlangsungnya proses kreasi, apresiasi dan edukasi secara visual dan fungsional
sehingga turut dapat dinikmati oleh masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang akan dicapai adalah
mendapatkan konsep tentang Solo Design Center dengan perumusan gagasan
perencanaan, konsep site, konsep ruang, konsep penampilan arsitektur, konsep struktur,
konsep interior/pengkondisian ruang dan konsep utilitas sebagai tempat untuk

mewadahi dan menyalurkan bakat, kreatifitas dan ide di bidang desain serta turut dapat
dinikmati oleh masyarakat Solo dan sekitarnya.
Sejalan dengan ide dan gagasan penulis, dengan berjalannya waktu semoga Solo
Design Center dapat berguna dan bermanfaat bagi generasi muda dan masyarakat
khususnya Kota Solo Raya.

Kata Kunci: solo; desain; center; pusat kegiatan

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam artikel http:/www.tempo.co, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan kota Solo sebagai kota kreatif
dengan kategori kota desain, selanjutnya kota Solo akan diusulkan sebagai Kota
Kreatif Dunia ke UNESCO. Momentum kota Solo sebagai kota kreatif berbasis
desain dipandang menjadi waktu yang tepat untuk menularkan virus kreatif ke
seluruh elemen masyarakat Solo. Hal ini terlihat dari berkembangnya eventevent besar di Kota Solo dari tahun ke tahun yang semakin meningkat
peminatnya baik dari kalangan seniman, desainer, pelajar, komunitas dan
masyarakat umum yang telah dilaksanakan tiap tahunnya.
Kota Solo memiliki potensi yang besar dalam dunia desain. Potensi ini
terus naik sekitar 7% setiap tahunnya dan masih begitu besar untuk dapat

digarap oleh masyarakat Indonesia khususnya di kota Solo. Saat ini di Indonesia
telah memiliki beberapa kota yang di dalamnya berkembang industri kreatif
yang potensial yaitu Bandung, Jakarta, Pekalongan, Bali, Yogyakarta dan Solo
(Kemenparekraf, 2013).
Desain Komunikasi Visual (DKV) saat ini sangat berperan penting
dalam industri kreatif, terutama dibidang grafis, periklanan dan multimedia.
DKV sangat dibutuhkan dalam membangkitkan kreatifitas di dunia seni
perfilman. Ditambah lagi maraknya stasiun TV swasta baru baik berskala
nasional maupun lokal, munculnya media cetak baru, serta banyaknya
perusahaan baru khususnya di biro periklanan, perfilman, rumah produksi
multimedia, dan studio animasi yang semakin memperluas kesempatan kerja di
bidang desain dan industri kreatif (http://www.academia.edu). Saat ini DKV
telah menjadi tren baru dalam dunia desain serta diimbangi dengan
perkembangan jurusan desain komunikasi visual di kota Solo dari tahun ke
tahun yang semakin bertambah peminatnya. Maka diperlukan wadah untuk
menapung apresiasi tersebut.
Kota Solo terkenal dengan kota batik, demam batik pun melanda dunia
fashion Indonesia. Solo, memiliki kampung batik diantaranya kampung batik
Laweyan, Kauman dan Sondakan. Gerai-gerai fashion di mal-mal memajang


busana batik dengan berbagai sentuhan desain tren masa kini, pameran dan
seminar tentang batik giat-giatnya dilakukan. Artikel dalam liputan tentang batik
juga sering muncul di media cetak dan elekrtonik. Bahkan acara reality show di
stasiun TV juga menggunakan dress code batik. Instansi pemerintah/swasta saat
ini juga mengenakan seragam batik khususnya di kota Solo. Hal ini semakin
meningkatnya antusias masyarakat mengenai perkembangan fashion, maka
diperlukan kreatifitas individu untuk menunjang perkembangan fashion dengan
memberikan wadah untuk mengapresiasikan(http://www.academia.edu).
Saat ini sebagai kota yang telah ditetapkan sebagai kota berbasis desain,
kota Solo belum memiliki pusat kegiatan desain seperti di kota-kota besar yaitu
seperti di Jakarta (Jakarta Design Center, Jakarta Convention Center, dll) yang
mampu memberikan suatu wadah pusat kegiatan desain kota tersebut.
Mengamati perkembangan pendidikan dan potensi kota Solo di atas, saat ini
adalah saat yang tepat untuk didirikannya sebuah Solo Design Center (SDC)
yang mengaplikasikan antara pendidikan desain dengan pusat perkembangan
desain di khususnya di kota Solo. Perencanaan bangunan Solo Design Center
diharapkan dapat menjadi landmark kota Solo dengan memberikan wadah
berbasis desain yang dapat menjadi jendela cakrawala budaya Solo bagi para
pengunjung.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana merancang sebuah pusat desain yang didalamnya terdapat fasilitas
sekolah formal setingkat perguruan tinggi, fasilitas exhibition dan retail ?
2. Bagaimana merancang bangunan Solo Design Center sebagai fasilitas yang
mewadahi kegiatan desain terutama bagi masyarakat Solo dan sekitarnya sebagai
media penunjang berlangsungnya proses kreasi, apresiasi dan edukasi secara
visual dan fungsional sehingga turut dapat dinikmati oleh masyarakat ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Sebagai pusat aktivitas kegiatan desain di kota Solo dengan menyediakan
fasilitas yang lengkap dan menyediakan pusat pendidikan desain setingkat
perguruan tinggi yang menghasilkan lulusan sarjana yang mempunyai
kepribadian bersumber pada nilai-nilai budaya, dan tanggap terhadap gejala

perubahan sosial budaya dan perkembangan IPTEK bertaraf nasional dan
internasional.
2. Memberikan wadah promosi dan informasi yang lengkap dan nyaman
mengenai perkembangan desain kepada seluruh masarakat kota Solo dan
sekitarnya berupa bangunan exhibition dan retail yang menunjang proses
kreasi, apresiasi dan edukasi di bidang desain.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Menghasilkan wujud fisik Solo Design Center yang mampu menciptakan

konsep perancangan desain arsitektur untuk mewadahi segala kegiatan proses
kreasi, apresiasi dan edukasi di bidang desain.
2. Menciptakan konsep perancangan arsitektur yang dapat mewadahi masyarakat
untuk turut ikut menikmati, mengapresiasi dan mengkritisi hasil karya desain
mahasiswa Solo Design Center.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pendidikan Tinggi di Indonesia
Menurut Permen No. 49 tahun 2014 tentang Standar

Nasional

Pendidikan Tinggi, Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana,
program magister, program doktor, program profesi, program spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa
Insonesia. Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi, bentuk pembelajarannya berupa kuliah,
tutorial, seminar dan praktikum/praktik studio/praktik bengkel/praktik lapangan.
Penyelenggara ini terdiri dari beberapa unsur antara lain: dewan
penyantun, unsur pimpinan meliputi rektor/ketua, unsur tenaga pengajar meliputi

dosen, asisten dosen, dan tenaga pendidik, unsur pelaksana administratif serta
unsur penunjang meliputi ruang teori, laboratorium, perpustakaan, pusat
komputer, ukm, internet center, ruang seminar/pertemuan, ruang pamer/galeri
dan bengkel kerja.
B. Tinjauan Standart Exhibition Center
Exhibition Center secara umum merupakan gedung multifugsi yang
memadukan fungsi eksibisi dan konferensi yang di dalamnya menawarkan area

yang cukup untuk mengakomodasi ribuan pengunjung. Exhibition center
menyewakan ruang untuk pertemuan seperti konferensi perusahaan, pameran
perdagangan industri, hiburan tarian formal dan konser. Exhibition center
merupakan gabungan yang harus mewadahi tiga fungsi yaitu pertemuan
(meeting), konferensi (conference) dan pameran (exhibition). (Lawson,
Congress, convention & Exhibition Fasilities, 2000). Berikut beberapa kegiatan
dalam

exsibisi:

Kongres,


Konvensi,

Konferensi,

Seminar,

Workshop,

Symposium, Forum, dan Kuliah umum.
Dalam perkembangannya sampai sekarang tipologi ini tetap dan hanya
sedikit mengalami pergeseran dan inovasi. Exhibition selalu dirancang tidak
untuk satu tujuan. Kebanyakan sekarang juga didesain untuk konser, show dan
threatical lainnya. Exhibition juga biasa digunakan untuk fasilitas olah raga
dalam perkembangannya.
C. Tinjauan Retail
Keberadaan bisnis retail selain berimplikasi terhadap perkembangan
bisnis lain sebenarnya juga menjalankan beberapa fungsi. Fungsi yang
dijalankan retail dipandang dari sisi konsumen adalah dapat meningkatkan nilai
produk dan jasa yang mereka jual pada konsumen. Menurut Levi dan Weitz
(2009), fungsi tersebut diantaranya adalah:

1. Menyediakan Berbagai Macam Jenis Barang dan Jasa
2. Menjual dalam Jumlah yang Sedikit
3. Menyimpan Inventory
4. Menyediakan Jasa Penjualan

METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI SITE
Lokasi Site Alternatif 3 terletak Jl. Adi Sucipto Jajar, Laweyan Solo. Site
memiliki luas ± 13.500 m2. Dengan batas lokasi site sebagai berikut:
a. Utara

: Jl. Adi Sucipto, Universitas Sahid dan Pabrik

b. Selatan

: Perumahan

c. Barat

: Jl. Sawit Raya, PDAM Surakarta dan Ruko


d. Timur

: Restoran Pringsewu dan Ruko

Lokasi ini dipilih karena berada tidak jauh dari pusat kota, lokasi
terbilang aman dari sisi drainase dan sanitasi yang ditandai tidak adanya
genangan air di sekitar ste, site berada di wilayah pendidikan, perdagangan dan
jasa yaitu sesuai dengan fungsi bangunan Solo Design Center dan terdapat jalur
lambat dan akses untuk pejalan kaki (trotoar).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gagasan Perencanaan
Konsep Dasar Motif Batik dan Crosstitch / Kristik Sebagai Ide Desain
Konsep metafora yang digunakan berhubungan langsung dengan dunia desain
(desain komunikasi visual dan desain fashion) dengan menerapkan bentuk dasar
pada motif batik dan Crosstitch / Kristik, yang menggabungkan konsep warna
pada bangunan tersebut.
1. GAGASAN IDE BANGUNAN PENDIDIKAN DAN PENGELOLA
Bentuk persegi dan bangunan mengarah vertikal yang lebih tinggi dari bangunan

sekitarnya memberikan kesan tegas sesua dengan fungsi bangunan yaitu sebagai
pusat pendidikan.
2. GAGASAN IDE BANGUNAN PENUNJANG
Bentuk lingkaran menampilkan kesan fleksibel. Diletakkan di area yang strategis
yang mudah di jangkau dan dilihat oleh publik. Karena bangunan ini sebagai
point of interest dari Solo Design Center. Keterangan:
a. Gubahan Massa Pendidikan dan Pengelola
Konsep bangunan ini terdiri dari 4-5 lantai. Dengan zona perpustakaan,
ruang teori, laboratorium, ruang dosen, ruang pengelola dan ruang
informasi.
b. Gubahan Massa Exhibition dan Retail
Konsep bangunan ini terdiri dari 2-3 lantai. Dengan zona ruang
pertemuan, ruang seminar, ruang workshop, area pameran, area fashion
show dan area retail.
3. Penataan Layout Massa

a. Bangunan penunjang yaitu pada exhibition center merupakan point of
interest pada Solo Design Center, maka diletakkan di area depan dekat
dengan jalan utama agar mudah dijangkau dan mudah dikenal masyarakat.
b. Bangunan pendidikan yang berbenuk persegi panjang dan mengarah vertikal
(keatas) menunjukkan adanya fungsi kegiatan belajar mengajar. Massa
bangunan ini membutuhkan area kenyamanan dan ketenangan dalam belajar,
sehingga diletakkan dibelakang atau selatan site namun tetap mudah di
jangkau dan terlihat dari segala arah.

B. Aktivitas Kebutuhan Ruang
Aktifitas yang ada pada Solo Design Center dikelompokkan berdasarkan pada
kelompok ruang, yaitu:
1). Kegiatan Penerimaan
Kegiatan customer service yang berlangsung di area receptionis, bertujuan
untuk mempermudah dalam mendapatkan inforasi mengenai alur kegiatan
sekolah.
2). Kegiatan Belajar Mengajar
Berlangsung di ruang kelas teori, kegiatan ini untuk memberikan ilmu
tentang dunia desain komunikasi dan fashion secara teoritis.
3). Kegiatan Praktikum
Berlangsung di ruang laboratorium, kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan gambaran dalam proses pengerjaan desain dan fashion secara
langsung agar dapat kemampuan dan daya kreatifitas dapat lebih tergali.
4). Kegiatan Pengelola dan Administrasi Sekolah
Berlangsung di ruang pengelola dan administrasi sekolah, kegiatan ini
bertujuan untuk mengelola segala urusan sekolah dan mengurusi
administrasi mahasiswa.
C. Analisa Besaran Ruang
Ruang

Hall
R. Teori
R. Studio

Kelompok Ruang Pendidikan
Sumber Kapasitas
Standar
Flow
(%)
Ruang Desain Komunikasi Visual
TSS
75 orang
1,20 m2/org 100%
NAD
25 orang
3,8 m2/org
20%
NAD
25 orang
3,8 m2/org
20%

Jumlah

Luas
(m2)

1 ruang
3 ruang
1 ruang

180
342
114

Ruang

Kelompok Ruang Pendidikan
Sumber Kapasitas
Standar
Flow
(%)
NAD
25 orang 3.8 m2/ruang 20%
TSS
25 orang
1,20 m2/org
20%
2
NAD
5 orang
3,8 m /org
20%
A
1 orang
30 m2/ruang
20%
TSS
10 orang
1,20 m2/org
20%
2
A
1 orang
16 m /ruang
TSS
20 0rang
7,5 m2/org
20%
A
15m2/ruang
20%

R. Gambar Sketsa
R. Galeri
R. Uji TA
R. Poltting
R. UKM
R. Bengkel/Gudang
R. Dosen
R. Internet Center
Laboratorium:
a. Lab. Multimedia
NAD
25 orang
1,5 m2/org
20%
b. Lab. Animasi
NAD
25 orang
1,5 m2/org
20%
c. Fotografi
NAD
25 orang
1,5 m2/org
20%
Toilet Pria
a. KM/WC
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
20%
2
b. Uriner
NAD
1 orang
0.44 m /unit
20%
c. Wastafel
NAD
1 orang
0,84 m2/unit
20%
Toilet Wanita
a. KM/WC
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
20%
b. Wastafel
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
20%
Total Luas Ruang Desain Komunikasi Visual
Ruang Desain Fashion
Hall
TSS
75 orang
1,20 m2/org 100%
R. Teori
NAD
25 orang
3,8 m2/org
20%
2
R. Studio
NAD
25 orang
3,8 m /org
20%
R. Modeling
NAD
25 orang
3.8 m2/org
20%
R. Galeri
TSS
25 orang
1,20 m2/org
20%
2
R. Uji TA
NAD
5 orang
3,8 m /org
20%
R. Poltting
A
1 orang
30 m2/ruang
20%
R. UKM
TSS
10 orang
1,20 m2/org
20%
R. Bengkel/Gudang
A
1 orang
16 m2/ruang
2
R. Dosen
TSS
20 0rang
7,5 m /org
20%
R. Internet Center
A
15m2/ruang
20%
Laboratorium:
a. Lab. Multimedia
NAD
25 orang
1,5 m2/org
20%
2
b. Lab. Gb. Pola
SB
25 orang
7,08 m /org
20%
c. Lab. Bahan
A
1 orang
36 m2/ruang
20%
d. Lab. Jahit
NAD
25 orang
3,8 m2/org
20%
e. Lab. Hias
NAD
25 orang
3,8 m2/org
20%
Toilet Pria
a. KM/WC
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
20%
b. Uriner
NAD
1 orang
0.44 m2/unit
20%
c. Wastafel
NAD
1 orang
0,84 m2/unit
20%
Toilet Wanita
a. KM/WC
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
20%
2
b. Wastafel
NAD
1 orang
1,04 m /unit
20%
Total Luas Ruang Desain Fashion
TOTAL

Jumlah
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

Luas
(m2)
114
36
22,8
36
14,4
16
180
18

1 ruang
1 ruang
1 ruang

45
45
45

5 ruang
4 buah
3 buah

6,24
2,112
3,024

5 ruang
3 buah

6,24
3,024
1.210,84

1 ruang
3 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

180
342
114
114
36
22,8
36
14,4
16
180
18

1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

45
152,4
43,2
114
114

5 ruang
4 buah
3 buah

6,24
2,112
3,024

5 ruang
3 buah

6,24
3,024
1.544,44
2.791,28

Ruang

Sumber

R. Receptionis
Lobby
R.
Kontrol&
CCTV
Lounge
R. Pendaftaran:
a. Loket
Pelayanan
b. R. Tunggu
c. R. Arsip
d. R. Operator
e. R. Server
R.
Pelayanan
Legalisir:
a. Loket
Pelayanan
b. R. Legalisir
c. R. Tunggu
Minicafe
R. Photocopy
ATM Center
Perpustakaan:
a. R. Locker
b. R. Informasi
c. R. Pendaftaran
d. Loket
Peminjaman
e. Loket
Pengembalian
f. R. Arsip
g. R.
Koleksi
buku
h. R. Baca
i. Internet Center
j. R. Photocopy
k. R. Duduk
Toilet Pria
a. KM/WC
b. Uriner
c. Wastafel
Toilet Wanita
a. KM/WC
b. Wastafel

CCE
NAD
A

Kelompok Ruang Pelayanan
Kapasitas
Standar
Flow
(%)
Ruang Pelayanan
2 orang
2 m2/org
20%
50 orang
0,8 m2/org
20%
2 orang
8 m2/ruang
20%

NAD

10 orang

1,2 m2/org

A

4 orang

15 m2/ruang

NAD
A
A
A

20 orang
1 orang
1 orang
1 orang

1,2 m2/org
10 m2/ruang
10 m2/ ruang
10 m2/ ruang

A

3 orang

20 m2/ ruang

20%

20%

Jumlah

Luas
(m2)

1 konter
1 ruang
1 ruang

4,8
48
9,6

1 ruang

14,4

1 ruang

18

1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

28,8
12
12
12

1 ruang

24

1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
5 ruang

19,2
14,4
12
10,8
4,56

2 buah
1 ruang
1 ruang
1 ruang

192
4,8
7,2
19,2

1 ruang

19,2

20%
A
A
A
A
NAD

2 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang

16 m2/ ruang
12 m2/ ruang
10 m2/ ruang
9 m2/ ruang
3,8 m2/org

NAD
A
A
A

100orang
1 orang
2 orang
2 orang

0,8 m2/org
4 m2/ruang
6 m2/ruang
16 m2/ruang

A

2 orang

16 m2/ruang

NAD
A

-

12 m2/unit
300 m2/ruang

1 ruang
1 ruang

14,4
360

TSS
NAD
A
A

200orang
25 orang
-

2,7 m2/ruang
1,5 m2/unit
35 m2/ruang
20 m2/ruang

1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

648
45
42
24

NAD
NAD
NAD

1 orang
1 orang
1 orang

1,04 m2/unit
0.44 m2/unit
0,84 m2/unit

20%
20%
20%

5 ruang
4 buah
3 buah

6,24
2,112
3,024

NAD
1 orang
1,04 m2/unit
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
TOTAL LUAS PELAYANAN

20%
20%

5 ruang
3 buah

6,24
3,024
1.641

20%
20%
20%

20%

Kelompok Ruang Pengelola
Ruang
Sumber Kapasitas
Standar
Flow
(%)
Ruang Pengelola Umum
R.
Pimpinan
TSS
1 orang
30 m2/ruang
20%
Pengelola
R. Wakil Pimpinan
TSS
1 orang
20 m2/ruang
20%
R. Sekretaris
TSS
1 orang
5,5 m2/ruang
20%
R. Tamu
TSS
5,5 m2/ruang
20%
2
R. Div. Rumah
TSS
2 orang
5,5 m /ruang
20%
Tangga
R. Div. Humas
TSS
2 orang
5,5 m2/ruang
20%
R. Div. Personalia
TSS
2 orang
5,5 m2/ruang
20%
2
R. Div. Program
TSS
2 orang
5,5 m /ruang
20%
R. Rapat
A
20 orang
8mx9m
20%
Lounge
NAD
20 orang
1,20 m2/org
20%
2
Gudang Barang
A
20 m /ruang
20%
Gudang Arsip
A
9 m2/ruang
20%
Pantry
A
15 m2/ruang
20%
Mushola Pengelola
NAD
25 orang
0,6 m2/org
100%
Toilet Pria
a. KM/WC
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
20%
b. Uriner
NAD
1 orang
0.44 m2/unit
20%
c. Wastafel
NAD
1 orang
0,84 m2/unit
20%
Toilet Wanita
a. KM/WC
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
20%
b. Wastafel
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
20%
Luas Ruang Pengelola Umum
Ruang Pengelola Sekolah
Hall
TSS
40 orang
1,20 m2/org
100%
R. Kep. Pendidikan
TSS
1 orang
16 m2/ruang
20%
R. Wakil Kepala
TSS
1 orang
5,5 m2/org
20%
2
R. Sekretaris
TTS
1 orang
5,5 m /org
20%
R. Administrasi &
TSS
6 orang
5,5 m2/org
20%
TU
R. Pelayanan IT
a. R. Staff IT
TSS
5 orang
5,5 m2/org
b. R. Kepala IT
TSS
1 orang
16 m2/ruang
20%
c. Loket
A
2 orang
6 m2/ruang
Pelayanan IT
R. Rapat
A
20 orang
8mx9m
20%
Lounge
NAD
8 orang
1,20 m2/org
20%
Luas Ruang Pengelola Sekolah
TOTAL LUAS PENGELOLA

Jumlah

Luas
(m2)

1 ruang

36

1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

24
13,2
13,2
13,2

1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

13,2
13,2
13,2
72+14= 86
28,8
24
10,8
18
30

5 ruang
4 buah
3 buah

6,24
2,112
3,024

5 ruang
3 buah

6,24
3,024
357,34

1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

96
19,2
6,6
6,6
39,6

1 ruang
1 ruang
1 konter

33
19,2
7,2

1 ruang
1 ruang

72+14= 86
11,52
324,92
682,26

Nama

Kelompok Ruang Penunjang (Exhibition dan Retail)
Sumber Kapasitas
Standar
Flow Jumlah
(%)
NAD
200 orang
0,8 m2/org
20% 1 ruang
CCE
3 orang
2 m2/org
20% 1 ruang
2
NAD
10 orang
1,2 m /org
20% 1 ruang

Lobby
R. Receptionis
Lounge
Area Pameran:
a. R. Loket
b. R. Pamer Tetap
c. R. Pamer Karya
d. R. Penyimpanan
dan Perawatan
e. R. Panitia
Area
Fashion
Show:
a. R. Loket
b. R. Penonton
c. Stage
d. Backstage
e. R. Ganti
Area Workshop dan
Seminar:
a. R. Loket
b. R. Simposium
c. R. Server
d. Lounge
Area Pertemuan:
a. R. Loket
b. Backstage
c. R. Simposium
d. R. Server
e. Lobby
Area Retail:
a. Hall
b. R. Informasi
c. R. Sewa Umum
d. R. Mahasiswa
e. Loket Kasir
f. Lounge
Cafeteria
Mushola Umum
ATM Center
Toilet Pria
a. KM/WC
b. Uriner
c. Wastafel
Toilet Wanita
a. KM/WC
b. Wastafel
R. Service
R. Kontrol CCTV
Gudang Barang

CCE
NAD
NAD
NAD

2 orang
50 orang
100 orang
30 standing

2 m2/org
1,2 m2/org
1,2 m2/org
1,44 m2/stan

TSS

5

1,2 m2/org

CCE
NAD
A
NAD
NAD

2 orang
100 orang
40 orang
5 orang

2 m2/org
1,50 m2/org
40 m2/unit
3 m2/org
3,8 m2/org

CCE
NAD
CCE
NAD

2 orang
150 orang
2 orang
10 orang

2 m2/org
1,5 m2/org
2 m2/org
1,2 m2/org

CCE
NAD
NAD
CCE
NAD

2 orang
10 orang
500 orang
2 orang
10 orang

2 m2/org
3 m2/org
1,5 m2/org
2 m2/org
0,8 m2/org

TSS
CCE
A
A
CCE
NAD
NAD
NAD
NAD

100 orang
2 orang
1 stan
1 stand
2 orang
10 orang
100 orang
100 org
1 orang

1,20 m2/org
2 m2/org
25 m2/stan
25 m2/stan
2 m2/org
1,2 m2/org
3,8 m2/org
0,6 m2/org
3,8 m2/org

NAD
NAD
NAD

1 orang
1 orang
1 orang

NAD
NAD
A
A
A

1 orang
1 orang
4 orang
2 orang
-

Luas
(m2)
192
7,2
14,4

1 konter
1 ruang
2 ruang
1 ruang

4,8
72
288
51,84

1 ruang

7,2

1 konter
2 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang

5,2
390
52
156
24,7

1 konter
1 ruang
1 ruang
1 ruang

5,2
292,5
5,2
15,6

1 konter
1 ruang
2 ruang
1 ruang
1 ruang

4,8
36
1.800
4,5
14,4

30%
100%
20%

1 ruang
1 konter
20ruang
10ruang
1 konter
1 ruang
1 ruang
1 ruang
5 ruang

240
5,2
650
325
5,2
15,6
494
120
4,56

1,04 m2/unit
0.44 m2/unit
0,84 m2/unit

20%
20%
20%

5 ruang
4 buah
3 buah

6,24
2,112
3,024

1,04 m2/unit
1,04 m2/unit
16 m2/ruang
8 m2/ruang
10 m2/ruang

20%
20%
20%
20%
20%

5 ruang
3 buah
1 ruang
1 ruang
5 buah

6,24
3,024
19,2
9,6
60

20%

30%

30%

20%

100%

30%

Nama

Kelompok Ruang Penunjang (Exhibition dan Retail)
Sumber Kapasitas
Standar
Flow Jumlah
(%)
TOTAL LUAS RUANG PENUNJANG

Ruang Servis

Sumber

R. Utilitas
a. R. Pompa
b. R. GWT
c. R. Janitor
R. Petugas Service
Toilet
Petugas
Service Pria:
a. KM/WC
b. Uriner
c. Wastafel
Toilet
Petugas
Service Wanita:
a. KM/WC
b. Wastafel

Kelompok Ruang Servis
Kapasitas
Standar

Flow
(%)

Luas
(m2)
5.477,34

Jumlah

Luas
(m2)
16
16
4,56
28,8

20 orang

16 m2/ruang
16 m2/ruang
0,95 m2/ruang
1,20 m2/org

20%

1 ruang
1 ruang
4 ruang
1 ruang

1 orang
1 orang
1 orang

1,04 m2/unit
0.44 m2/unit
0,84 m2/unit

20%
20%
20%

3 ruang
2 buah
2 buah

3,744
1,056
2,016

NAD
1 orang
1,04 m2/unit
NAD
1 orang
1,04 m2/unit
TOTAL LUAS RUANG SERVICE
Sumber: Analisa Penulis, 2015

20%
20%

3 ruang
3 buah

3,744
3,744
79,664

A
A
STUI
A

NAD
NAD
NAD

20%

Tabel 4.6. Rekapitulasi Jumlah Kebutuhan Parkir
No.

Kelompok Pengguna Parkir

1.
2.
3.
4.

Pejalan kaki (dengan transportasi umum)

Pengguna mobil pribadi
Pengguna sepeda motor
Pengguna bus
Total Luas Lahan Parkir (Outdoor)
Sumber: Analisa Penulis, 2015

Jumlah Pengguna
dan Kebutuhan
Ruang
330 orang
1.980 m2
1.652 m2
225 m2
4.187 m2

Tabel 4.7. Rekapitulasi Kebutuhan Besaran Ruang
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Kelompok Ruang
Kelompok Ruang Pendidikan
Kelompok Ruang Pelayanan
Kelompok Ruang Pengelola
Kelompok Ruang Penunjang
Kelompok Ruang Service

Luas (m2)
2.791,28
1.641
682,26
5.477,34
176,664

Sumber

NAD

TOTAL LUAS BANGUNAN
Sumber: Analisa Penulis, 2015

10.671,544

Jadi, jumlah keseluruhan kekebutuhan luas Solo Design Center adalah sebagai
berikut:
a. Luas Bangunan

: 10.671,544 m2

b. Luas Parkir

: 4.187 m2

c. Total

: 14.858,544 m2 ~ 15.000 m2

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah (RTRW) kota Solo tentang
ketentuan umum peraturan bangunan maka jumlah lantai dapat diketahui sebagai
berikut:
a. KDB/BC

= maksimal 70% (diambil BC 60%)

b. Luas Lahan

= 15.000 m2

c. Total Luas Bangunan

= 15.000 m2

d. Luas Lantai Dasar

= 60% x 15.000 m2
= 9.000 m2

Dengan luas site 13.500 m2 dan FAR = 5, maka:
e. Total Luas Lantai

= FAR x Luas Site
= 5 x 15.000 m2
= 75.000 m2

f. Banyak Lantai Maksimal = Total Luas Lantai
Luas Lantai Dasar
= 67.500 m2
9.000 m2
= 7,5 lt ~ 8 lantai
Untuk proyek SDC, jumlah lantainya sebagai berikut:
Banyak Lantai

= Luas Bangunan
Luas Lantai Dasar
= 10.671,544 m2
9.000 m2
= 1,19 ~ 2 lantai

DAFTAR PUSTAKA
Ching, Francis, D.K.2008. Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, Erlangga: Jakarta
Juwana, Jimmy S. 2005. Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Erlangga
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek, Edisi 33 Jilid 2, Erlangga: Jakarta
Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek, Edisi 33 Jilid 2, Erlangga: Jakarta
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031
Sahid, Indraswara M. 2007. Kajian Penempatan Furniture dan Pemakaian Warna,
Bandungan: Ambarawa
Sutanto, T. 2005. Sekitar Dunia Desain Grafis/Komunikasi Visual, Jurnal DKV hal 1516, ITB: Bandung
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan.
Dimensi Press: Jogyakarta
Tinarbuko, Sumbo. 1998. Memahami Tanda, Kode, dan Makna Iklan Layanan
Masyarakat. Tesis. ITB: Bandung
Astuti, Dewi. 2014. Solo School of Design. Tugas Akhir: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Richi, Pradityo. 2014. Solo School of Design. Tugas Akhir: Universitas Muhammadiyah
Surakarta