IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SD NEGERI NO.064014 KECAMATAN MEDAN PETISAH.

DAFfAR lSI

Halamaa
ABSTRACT •••••••••.•••••.•.•••.•••••..•.•••.•..•.•••••••.• .•..••. .•.•... .•. ••••••••.••...•.••
ABSTRAK •......•••..•••••••.•••.•••••.•.•••••••••.•••..••••••.•••..•.••.••.••••.•• ··- ··---

ii

KATA PENGANTAR ........................................... ····················--··-··-

iii

m--··

DAFfAR lSI .................................... ..... ..................................

v

DAFfAR TABEL ······ ················· ····························· ············· · - - - ··

vii


DAFfAR GAMBAR ................... ................. ....... .. ....... ...................._..

viii

DAFfAR LAMPIRAN ................ ... ............. ... ............... ..... ...........- . .

iJ:

BAB I

BABII

PENDAHULUAN ..... ......... ........ ..................................
A.

Latar Belakang ......... .. ... . .......................................

B.


Fokus Penelitian ................ . ...... .. .... ... . .. ....... .......... .

7

C.

Masalah Penclitian .... .. ................ .. ......... ........ ........ .

8

D.

Tujuan Penelitian ........... ............. ... ....... ...... ......... ..

8

E.

Manfaat Penelitian .. .. .. .. .. . .. . .. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .......


9

KAJIAN PUSTAKA ... : ............. ......... . ... ...................... .

10

A.

10

Dasar Teoretis .. ............. ............ ... ... ... .. .................
a.

Hakekat Prinsip

Pengembangan KTSP dan

Konsep Dasar KTSP ... ...... ...... ............ .... ........

10


b.

Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP . . . . . . . . . . . . . . . ......

II

c.

Proses Pelaksanaan Manajemen Pengembangan KTSP

13

d.

Fungsi dan Kegunaan Pengembangan KTSP .. .. .. .. .. ..

17

v


B.

Dasar Konseptual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . ..
1.

Partisipasi

Sekolah dalam Pen~mbag
W~

KTSP.............................................................................

2.

Transparansi

Penyusunan

Perencanaan


Akuntabilitas

Penyusunan

dan

21

dalam

lmplementasi KTSP . . . . . . .. .. . . . . . .. . . . . . .. . . . .. . .. ..........

3.

21

24

Implementasi


Pengembangan KTSP . .. .. . ... . .. ..... . . . . . . .. . . . . . ...........

26

METODE PENELITIAN ... .. ............... .... ...... ... ... .. ..........

43

A.

Lokasi dan Subjek Penelitian ... ................................ .

43

B.

Teknik Pengumpul Data ...... .....................................

44


C.

Anal isis Data .... .. ...... .. .................... ............. . ........

48

D.

Keabsahan Penelitian ............... .................. ............ .

51

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN ......... .. ........ .

57

A.

Paparan Data .. . . . . .. . . . . . . .. . . .. .. .. .. . .. . .. ... . .. .. .. .. . .. ..........


57

B.

Hasil Penelitian . .. ... .. ...... ....... ... ... ........... . ..... ........ .

71

SIMPULAN DAN SARAN ............... ............. .. ...... .........

89

A.

Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .......

89

B. Saran......... ..................... ........................ ............


92

DAFTARPUSTAKA .. . .... . ......... .......... . ......................... ...... ...................

94

BAB III

BABIV

z
BAB V

Vl

DAFTAR TABEL

TABEL


Halamaa

Tabel

1.

Data Guru ......................... ........... ........... ..................

60

Tabel

2.

Jeajang Pendldikan Guru ................................... ..........

61

Tabel

3.

Data Keadaan Siswa ....................................................

64

Tabel

4.

Saraaa dan Prasarana ... ...............................................

Tabel

5.

Data Kelompok dan J enis Ruang .................................. ..

66

Tabel

6.

Data Buku ........................................................ ···--·

67

Tabel

7

Daftar Alat Peraga ......................................................

68

Vll

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

Halaman

Gam bar

I.

Analisis Data Kualitatif ................................................

49

Gambu

2.

KJ.ntor Kepala Sekolall ................................................

58

Gam bar

3.

Visi dan M isi di dindin1 Sekolab .....................................

59

Gam bar

4.

Struktur Organisasi .•••.•.•....••..••••••..•...•••••• ··········· -·

63

Gam bar

5.

Partisipasi warga sekolab dalam perencanaaa program
Pembelajaran di sekolab..............................- ............................

-z
~

viii

77

DAFfAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran

Halaman
1

Data Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri 064014
Kec:amataa Medaa Petisall •.•••••••.••.••.•••.••• ···· -

Lampiran

2

96

Foto Dokumentasi Hasil dan Kegiatan l mplementasi
Manajemea Pengembangu

KTSP dl SD Nezerj

064014 Kec:amatan Medan Petisab ••••••••• ····· · - -

97

Lampiran

3

Silabus dan RPP ............................................................ ..

107

Lampiran

4

Lembar Hasil Observasi ........................................

111

Lampiran

5

Lem bar Hasil Wawancara ..........................._........

115

Lam piran

6

Riwayat Hidup ................................................................

128

Lampiran

7

Surat lzin Penelitian ...................................................... .

129

lX

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belabn&

Sejak tahun 2001, berdasarkan Undang-Undans Nomor 22 Tahun 1999
tena~

Pemerintahan Daerah, telah diberlalrukan otonomi daerah bidang pendidikan dan kebudayaan.
Visi pokok dari otonomi dalarn penyelenggaraan pendidikan bermuara pada upaya
pemberdayaan (empowering) terltadap masyarakat setanpat untuk menentukan sendiri jenis
dan muatan kunlculum. proses pembelajaran dan sistem penilaian basil belajar, guru dan
kepala sekolah, fasilitas dan sarana belajar untuk
pu~

utri

mereka. Perno pemerintah baiJt

diwakili olch Departemen Teknis maupun oleb pcmerintah daerah (pemda) di tingkat
kecamatan, kabupaten, provinsi adalah memberikan dukungan baik berupa dana, fasilitas, dan
ekspc:rtis agar dapat terselenggaranya pelayanan pendidikan yang bennanfaat bagi
pembangunan kebidupan riil di masyarakat dan dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan
mengacu pada standar mutu akademik secara nasional maupun intemasional.
Dilihat dari visi tersebut,

maka kata kunci dari otonomi daerah adalah

"kewenangan " dan "pemberdayaan ". Otonomi daerah di bidang pendidikan berusaha
memberikan kembali pendidikan kepada masyarakat pemiliknya (daerah) agar hidup dari,
oleh dan untuk masyarakat di daerah tersebut, atau berusaha memandirikan suatu lembaga
atau suatu daerah untuk mengurus dirinya sendiri melalui pemberdayaan SDM yang ada di
daerahnya. Sebagai konsekuensinya. maka sebagian besar sumber pembiayaan nasional
dilimpahkan lebih banyak ke daerah sesuai dengan potensi dan kemampuan perekonomian
daerah yang berbeda-beda.
Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development Goals yang
semula dicanangkan tahun 2020 dipercepat menjadi 2015. Millenium Development Goals
adalah era pasar bebas atau era globalisasi sebagai era persaingan mutu atau kualitas, siapa

yWlg berkualitas dialah YW18 akan maju dan mampu mempertahankWl eksistensinya. Oleh
karena itu pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkua1itas merupakan suatu
keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Dalam rWlgka mempersiapkan sumber daya manusia, maka posisi dan peranan
pendidikan sangat penting dan mendasar. Mulyasa (2003:15), mengatakan bahwa pendidikan
memberikan kontribusi )'808 sangat besar terhadap kemajuan

suatu bangsa dan merupakan

wahana dalam mengemukakan pesan-pesan kontribusi serta sarana dalam membangun watak
bangsa ( National Character Building ).
Otonomi penyelenggaraan pendidikan tersebut pada gilirannya berimplikasi kepada
perubahan sistem manajemen pendidikan dari pola sentralisasi ke desentralisasi dalam
pengelolaan pendidikan. Sebagai implikasi selanjutnya ialah dikembangkannya pendidikan
yang demokratis dan non-monopolistik dalam menentukan jenis dan muatan kurikulwn.
proses pembelajaran dan sistem penilaian basil belajar, fasilitas dan sarWla belajar, dan lainlain. Bersamaan dengan otonomi penyelenggaraan pendidikan tersebut, maka manajemen
yang dikembangkan lebih mengarah pada manajemen berbasis sekolah. Manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah, yakni model manajemen yang memberikan otonomi lebih
besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisifatif yang melibatkan
secara langsung semua warga sekolah (guru, peserta didik, kepala sekolah, karyawan,
orWlgtua peserta didik, dan masyarakat) atau stakeholders untuk meningkatkan mutu sekolah.
Notoatmodjo (1998:89), mengatakan bahwa pendidikan dan pelatihan adalah
merupakan upaya untuk mengembangkan

sumber daya manusia, terutama untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Melihat hal tersebut
diatas, mutu atau kualitas pendidikan di suatu negara tentu sangat menentukan mutu atau
kualitas sumber daya manusia yang dihasilkannya.

Bangsa Indonesia juga harus

memperhatikan mutu pendidikan nasional Indonesia yang akan menghasilkan somber daya
manusia yang mampu bertahan dan bersaing ditengah-tengah era globalisasi ini. Untuk itu

2

kualitas sumber daya manusia seharusnya menjadi prioritas dalam sistem pendidikan nasional
dan kebijakan pendidikan nasionaJ kita.
Di antara otonomi yang lebih besar diberikan kepada sekolah adalah menyangkut
pengembangan lrurik:ulum, yakni kurilrulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan (sekolah). Sedangkan pemerintah pusat hanya memberi
rambu-rambu yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurilrulwn, yaitu: (I) Undang-Undang
No. 2013003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (2) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; (3) Peratunm Mcnteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi (SI) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah; (4) Peraturan Menteri Pendidikan NasionaJ Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidilcan Dasardan Menengah.
Salah satu lcomponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah k:urikulum.,
karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan
pendidikan, baik oleh pengelolah maupun penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepaJa
sekolah. DaJam hal ini, k:urikulum dibuat oleh pemerintah pusat secara sentralistik. dan
diberlakukan bagi seluruh anak bangsa diselurub tanah air Indonesia. Dalam haJ ini. setiap
sekolah tinggal menjabarkan kurikulum tersebut di sekolah masing-masing, dan biasanya
yang banyak berkepentingan adalah guru. Tugas guru dalam kuril.:ulum yang sentralistik ini
adalah menjabarkan kurikulum yang dibuat oleh pusat (pusat lrurikulwnlpuskur, Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ke daJam satuan pelajaran sesuai dengan mata pelajaran
masing-masing. Dalam manajemen berbasis sekolah dalam konteks otonomi daerah dan
desentralisasi pendidikan sebagian besar kewenangan penyelenggaraan pendidikan diberikan
kepada sekolah, bukan berarti seluruh peran pusat/sentral dihapuskan. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurik:ulum opetaSionaJ yang disusun dan dilaksanakan oleh
satuan pendidikan (sekolah).

3

Cukup banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya implementasi manajemen
KTSP yaitu: (1) kemanpuan menganalisa dan mengembangkan standar
pen~mbag

kompetensi kelulusan (SKL) dan Standar lsi. (2) kemampuan meningkatkan kreativitas guru
dan siswa, (3) kurangnya pemahaman tentang KTSP, (4) kemampuan dalam proses belajar
mengajar, (5) kemampuan merumuskan visi dan misi sekolah, (6) kemampuan menyesuaikan
metodelalat tcrhadap proses
be~

mengajar yang sesuai dengan standar sarana dan

prasarana pendidikan.
Adapun faktor ekstemal yang dapat mempengaruhi pengembangan KTSP dalam
proses belajar mengajar yaitu; (1) kebutuhan berprestasi; (2) ildim sckolah;

(3) status

ekonomi atau insentif; (4) aspirasi terbadap kemajuan; (5) keamanan dan perlindungan; (6)
pelaksanaan manajemen sekolah; (7) gaya kepemimpinan kepala sekolah; (8) pembinaan guru
oleh kepala sekolah; (9) sarana dan prasarana.
Oemikian halnya dengan pengembangan pelaksanaan KTSP di SO Negeri No.
06401 4 Kecamatan Medan Petisah diduga belum terlaksana scsuai dengan tujuan KTSP.
Kurangnya pemahaman para penyelenggara, dan para pelaksana, tcrmasuk guru, kepala
sekolah di

SO Negeri 064014 terhadap pengembangan KTSP. Dalam pelaksanaan

pengembangan kurikulum di SD Negeri 064014 masih berpedoman pada kurikulum
sebelumnya. Jadi cam pengajaran paradigma lama masih dipertahankan oleh sebahagian guru
di SO Negeri 064014, dengan melaksanakan pembelajaran berdasarkan urutan bah dalam
buku teks, serta menggunakan buku teks sebagai satu-satunya acuan dalam mengajar.
Jmplementasi manajemen pengembangan

KTSP di SO Negeri 064014

belum

terealisasi sebagaimana mestinya karena kurangnya informasi tentang prinsip-prinsip
pengembangan KTSP yaitu sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, pertcembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
linglrungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untult dikembangkan potensinya agar disesuaikan dengan potens~

4

kebutuhan, perlcembangan dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2.

Beragam dan terpadu. Kurik:ulum dikembangkan dengan memperbatikan keragaman
karakteristik peserta didik.

3.

Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu penget.ahuan. teknologi dan seni yang
berlcembang secara dinamis.

4.

Relevan

dengan

kebutuhan

kehidupan.

Pengembangan

keterampilan

pribadi,

keterampilan berpikir, keterampilan sosiaJ, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasionaJ merupakan keniscayaan.
Menyeluruh dan berkesinarnbungan.
Belajar sepanjang bayat.

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan.

pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7.

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Faktor-faktor penyebab pengembangan KTSP tidak terlaksanakan di SD Negeri No.

064014 dapat diatasi dengan usaha-usaha sebagai berilcut: ( I) sosialisasi KTSP di sekolah;
(2) menciptakan suasana yang kondusif; (3) mengembangkan fasilitas dan sumber belajar, (4)
membina disiplin, (5)

mengembangkan kemandirian kepala sekolah; (6)

paradigrna (pola pikir) guru

mengubah

di SD Negeri 064014. Faktor-faktor penyebab yang dapat

diidentiflkasi dalam pelaksanaan pengernbangan

KTSP di SD Negeri 064014

yaitu:

menganalisis, dan mengembangkan standar kompetensi kelulusan (SKL), merumuskan visi
dan rnisi, serta merumuskan tujuan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan.

mengembangkan dan mengidentiftkasi tenaga-tenaga kependidik.an (guru) sesuai dengan
kuaJifikasi yang diperlukan, dan mengidentifikasi fasilitas pernbelajaran yang diper1ukan
untuk memudahkan pembe1ajaran. Pengernbangan KTSP antara lain menggunakan
pendekatan KBK yang memiliki ciri-ciri: (1) menitikberatkan pencapaian target (attainment

5

targets) kompetensi daripada penguasaan materi; (2) lebih mengakomodasilcan keragaman
kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; dan (3) memberikan kebebasan yang
lebih luas kepada pelaksana pendidikan di lapangan untuk mengembangkan dan
melaksanakan program pendidilcan sesuai dengan kebutuhan. Jadi, esensi pengembangan
KTSP ialah "mengembangkan pendidilcan yang demolcratis dan non-monopolistik." Karena
itulah, kurikulum yang dikernbangkan di pusat cukup sebagai rambu-rambu umum tentang
standar kompetensi lulusan yang harus dicapai serta standar isi. Di pusat tidak perlu sampai
mengatur urutan topik per bulanlminggu dan setcrusnya. yang diberlakukan untuk sekolab di
daerab, apalagi sampai memaksakan suatu metode dan teori mengajar tertentu.
Pada awalnya pengembangan kurikulum banyak menggunalcan konsep lama,
dimana kurikulum dipandang hanya sebatas kurnpulan isi rnata pelajaran atau daftar rnateri
pokok yang ditawarkan ke peserta didik dalam menyelesaikan suatu program belajar daJam
satuan pendidikan tertentu. Namun, dengan otonomi pendidikan dan sejalan dengan tuntutan

perubahan, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta tuntutan kemampuan daya saing
dalarn kehidupan manusia, pengembangan kurikulurn tidak hanya dipandang sebatas dcretan
mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik, tetapi memilki rnakna atau pengertian yang
lebih luas, yakni apa saja yang dialarni peserta didik atau segala upaya (rekayasa) yang
diprograrnkan sekolah dalarn membantu mengembangkan potensi peserta didik melalui
pengalaman belajar yang potensial untuk mencapai visi, misi, tujuan dan basil yang
diinginkao oleh satuan pendidikan baik dilaksanakan di dalam maupun di luar lingkungan
sekolah (Saylor & Alexander, 1979)
Konsep tersebut berimplikasi terhadap pengembangan model dan pendekatan
kurikulurn yang akan dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Model kurikulum merupakan
wujud rancangan khusus yang menggambarkan struk.tur kurikulum yang akan dilaksanakan
atau diimplementasikan oleh satuan pendidikan berdasarkan analisis terhadap teori,
pendekatan, prinsip, dan kondisi internal maupun ekstemal pendidikan. KTSP yang sekarang

6

disosialisasikan untuk dapat diimplementasikan tcrsebut merupakan salah satu pilihan model
kurikulum yang saat ini dipilih guna memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan iptek,
kondisi pcndidikan di scluruh wilayah NK.Rl, serta semangat otonomi pcndidikan di
Indonesia.
Disisi lain, studi pendahuluan yang dilakukan oleb peneliti bedcaitan dengan
pelaksanaan implemcntasi manajcmen pengembangan Kurikulum Tin$kat Satuan Pendidikan
(KTSP) di SD Negeri No. 064014 dimana peneliti meneliti bagaimana implementasi
KTSP yang dilakukan dalam proses pembelajaran di sckolah dasar tersebut
pen~bag

Karcna SD Negeri No. 0640 14 merupakan salah satu sekolah dasar yang mempunyai mutu
dan disiplin di Kecamatan Medan Petisah tetapi dalam hal prinsip pengembangan KTSP yang
scbenamya belum optimal dilakukan dalam proses pembelajaran.

Dan sangat penting bagi

peneliti mengetahui cara mengoptimalkan pengembangan KTSP sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP yang sebenarnya, dan ini merupakan tugas kepala sckolah SD Ncgeri
No. 064014 untuk mensosialisasikannya untuk guru-guru SD Negeri No.06401 4 Kecamatan

Medan Petisah.
Berdasarkan fakta diatas yaitu pelaksanaan pengembangan KTSP yang lcurang
maksimal, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang: "lmplementasi
Manajemen Pengembangan K urikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD Negeri No.
064014 Kecarnatan Medan Petisah",

B. Fokus Penelitian
Dari uraian pada Jatar belakan,g, tampak bahwa adanya implementasi manajemen

pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dilaksanakan di SD Negeri
No. 064014 Kecamatan Medan Petisah. dimana pada jenjang pendidikan dasar sangat perlu

dasar pendidikan yang kuat dan sebagai pembentukan pola pikir peserta didik yang kreatif dan
inovatif.

Berdasarkan pemikiran

tersebut pcnelitian

7

ini difokuskan pada masalah

"lmplementasi Manajemen Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
SD Ne~ri

No. 064014 Kecamatan Medan Petisah."

C. Masalab Peaelitian
Folrus masalah

penelitian

telah dirumuskan
yan~

tersebut memunculkan

pcrmasaJahan secara umum yaitu: Bagaimana lmplementasi Manajemen Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) di SD Negeri No. 064014 Kecamatan Medan Petisah ?
Dari pennasalahan umum dapat dirumuskan

beberapa pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

I.

Bagaimana partisipasi warga sekolah menyusun perencanaan program pembelajaran di
sekolah dalam implementasi manajemen pengembangan KTSP di SD 064014?

2.

Sejauhmana transparansi proses pengembangan KTSP dalam perencanaan program
pembelajaran dalam implementasi manajemen pengembangan KTSP di SD 064014 ?

3.

Bagaimana

akuntabilitas

penyusunan

pengembangan

KTSP

dan

implementasi

manajemcn perencanaan program pembelajaran di SD Negcri 064014 ?

4.

Bagaimana implementasi perencanaan program pembelajaran dalam pengembangan
KTSP di SD N egeri 06401 4 ?

D.

T uj uan Penelitian
Sccara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang

kongkrit mengenai lmplementasi

Manajemen Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dalam peningkatan mutu penyelenggaraan pembelajaran di SD Negeri
No. 064014 Kecam.atan Medan Petisah.
Secara khusus penelitian ini bertujuan :
I.

Mengetahui partisipasi warga sekolah menyusun perencanaan program pembelajaran di
sekolah dalam implementasi manajemen pengembangan KTSP di SD 064014.

8

2.

Mengetahui transparansi proses pengembangan KTSP dalam perencanaan program
pembelajaran dalam implementasi manajemen pengembangan KTSP di SD 064014.

3.

Mendeslcripsikan alruntabilitas penyusunan pengembangan KTSP dan implementasi
manajemen perencanaan program pembelajaran di SD N~eri

4.

Mendeskripsikan

implementasi

perencanaan

064014.
program

pembelajaran

dalam

pengembangan KTSP di SD Negeri 064014.

E.

Maalut Peaelltiaa
Temuan penelitian ini diharapkan bennanfaat secara teoritis dan pralctis.
1. Manfaat T eoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam rangka
implementasi manajemen pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Disamping itu, akan memberikan kontribusi terhadap Manajemen Pengembangan KTSP di
Sekolah Dasar.
2. Manfaat Praktis
HasiJ penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai
berikut:

a.

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas penyelcnggaraan
pendidikan melalui implementasi manajemen pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).

b.

Sebagai bahan pertimbangan bagi stakeholder (dinas pendidikan, pihak sekolah, dan
masyarakat) untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

c.

Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola pendidikan di Kecamatan Medan Petisah
Kota Medan untuk mengoptimalkan sosialisasi implementasi manajemen pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam usaba untuk meningkatkan lrualitas
pelayanan penyelenggaraan pembelaj aran di sekolah.

9

BAB V
S~ULANDR

A.

Simpulan
Berdasarkan basil penelitian

yan~

dilakulcan melalui wawancara, observasi, dan

studi dolrumentasi terhadap implementasi manajemen pengembangan KTSP di SD Negeri No.
064014 belum optimal. Hal ini dapat dibuktikan melalui:

1. Partislpui warp sekolah dalam penyus•naa perencanaan progn• implementasi
penge•baapa KTSP dl SD Neteri 064014 belum

e me~

uhi

priasip-prinsip

penaembangaa KTSP yaita:
a. Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Pengembangan lrurilrulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak
dari tujuan pendidikan nasional.

b. Prinsip Relevansi (kesesuaian)
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya harus
relevan (sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan telmologi.

c. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan· segi efisien dalam pendayagunaan
dana, waktu, tenaga dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang
optimal.
d. Prinsip Fleksibilitas
Pengembangan lrurilrulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau
dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat. jadi
tidak statis atau kaku.
e . Prinsip Kontinuitas (berkesinambungan)

89

pemoeiaJaran yang JClas

Olll.am

rencana pelakSanaan pembelajaran (RPP). Fonnat penilaian

yang transparan untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh peserta didik. Konsepnya adalah

Penyusunan pcrencanaan dan peningkatan pelaksanaan administrasi umum di SD
No. 0640 I4, dilalrukan secara transparan. Kepala Sekolab melalrukan transparansi
N~eri

perencanaan pengelolaan sekolah menyanglrut pengelolaan:

1.

Material seperti gedung dan perlengkapan sekolah

2.

Alat-alat bantu mengajar

3.

Laboratorium sekolah

4.

Keuangan sekolah

S.

Pelayanan siswa khusus dengan tujuan pencapaian tujuan sekolah, yakni dengan
keberhasilan proses belajar siswa yang optimal sesuai dengan kurilrulum dan tuj uan
sekolab.

3.

Peagawasan yaag dilakubn terbadap pelaksanun kegiatao daa program tidak
berlaagsung secara kontioiu.
Pengimplementasian pengembangan KTSP dalam penyelenggaraan program

sekolah merupakan altematif pengelolaan sekolah dengan mendorong terwujudnya
peningkatan mutu pendidikan melalui pengawasan. Namun pelaksanaan pengawasan belum
dilakukan secara kontiniu.

Hasil pengawasan

pengimplementasian pengembangan KTSP belum mencakup

hal-hal sebagai berikut:
l.

Konsep perencanaan implementasian pengembangan KTSP dengan melibatkan
partisipasi semua warga sekolah dan rnasyarakat. hal ini pada saatnnya akan lebih
menimbulkan rasa memiliki akan sekolah tersebut belum terealisasi secara optimal.

2.

Dukungan dari orang tua dan komite sekolah dalam implementasi perencanaan
pengembangan KTSP dengan mengikutsertakan pada prosesnya yang akan dilaksanakan
dengan transparan yang pada akhimya akan lebih meningkatkan rasa kesadaran dari para
warga sekolah belum terlaksana secara optimal.

91

3.

Dengan adanya penyusunan perencanaan implementasi pengembangan KTSP yang
akuntabilitasnya belum optimal. dimana pada akhimya apa yang menjadi tujuan
penyelenggaraan pendidikan yaitu lulusan yang bennutu dapatlah tercapai seperti apa
yang telah direncanakan. Serta menciptakan suasana kondusif dan kondisi transparan,
akuntabel dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang
bermutu.

B. Saran
Agar basil-basil pengimplementasian

pengmba~

KTSP lebih optimal, ada

beberapa hal yang perlu mendapat perbatian serius yaitu:
I.

Adanya transparansi dalarn penyusunan perencanaan pengembangan KTSP perlu
disosialisasikan secara komprehensif kepada guru dan kepala sekolah serta masyarakat.
Demikian pula sebaliknya. peran kepala sekolah dalam pengembangan KTSP juga perlu
disosialisasikan kepada masyarakat. Tujuan sosialisasi ini untuk menghindari persepsi
yang keliru terhadap perannya masing-masing dalam penyelenggaraan pendidikan. Di
sarnping itu, orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan agar tidak
saling mele mparkan tanggung jawab. Dengan pengctahuan dan pemahaman konsep
peran stakeholders

yang lebih baik dalam penyelenggaraan pendidikan, dapat

menumbuhkan sense ofbelonging dan sense oftrusting menjadi lebih baik.
2.

Dilakukan secara transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan pengembangan KTSP

mutlak diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat (public). Di samping
mengeliminasi (memberantas) praktik-praktik korupsi dana pendidikan di sekolah.
Dengan pengelolaan potensi yang lebih transparan dan akuntabel, upaya peningkatan
mutu pendidikan dapat terealisasi lebih awal daripada waktu yang diperkirakan dan
penggunaan dana akan lebih jelas dan terarah.

92

3.

Adanya tanggung jawab warga sekolah dalam penerapan manajemen pengembangan
KTSP dilibat dari basil kinerja guru dan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik.
Pekerjaan yang dilakuk.an secara bertanggung jawab akan menghasilkan basil yang
lebih baik. Model pengembangan KTSP memilki potensi besar dalam membantu kepala
sekolah, guru dan pengelola sistem pendidkan secara profesional. Otonomi sekolah dan
partisipasi masyarakat mempunyai keterlibatan yang tinggi dalam memberikan
kerangka dasar bagi peningkatan mutu.
Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara pendidikan di sekolah perlu

ditingkatkan melalui pelatiban dan atau membuat persyaratan schingga dapat lebih optimal
dalam pengimplementasian perencanaan pengembangan KTSP menjadi tujuan bersama yakni
dengan adanya peningkatan mutu penyelengaraan pendidikan dapat tercapai.

~

~

-z

':)

m

~

~

m

&,,

E.9
93

DAFI'AR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. (2003). MIUUI}emen Pendidlkllll. Jakarta: Rineka Cipta
Atrnodiwiro, Soebagio. (2000). MIUUI}emm Pou/14ikllll ltulonesia. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Badan Kependudukan Nasional. (2002).G4IIftbalu Puubullllltulonesia ditzWal MiUelf#lm
III. Jakarta.

Bafadal, I. (20023). MGIIa}emm Penl"'lilla Mlllll Sdo/lllt Dtullr, Dari Senl1'alis4sl
Menuju DeselftrllliSIUI. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungjn, Burhan. (2000) . Altalistl Dalll Pendilllut KuaJitllllf. Pem~h
amt~
FUosDjis dim
Met~
le Arall Pe ~p
tiSl
Motld AplilGI. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2005. Stiuullu Ndmull PmdidJkllll. Jakarta : Peraturan Pemerintah No. I9
Tahun 2005.
Depdiknas. 2006. Stamlar lsi. Jakarta : Pennendiknas 22 tahun 2006.
Depdiknas. 2006. Sttmd4r Kompetmsi LuluStllt. Jakarta : Pennendiknas 23 tahun 2006.

Depdiknas. 2006. Peilllstlluuul Sttllfdtu/si dtllt Sttllfdtu Kompetensi Lu/usan. Jakarta :
Permendiknas 24 tahun 2006.
Faisal, S . 1990. Penelitian Kualitatlf: DtiSlii'-DtiSIU dim Apllbsl. Malang: Yayasan Asih
Asah Asuh.
Faisal, S. ( 1990). FonnoJ-:fomttrt penelitiiJII Soslal. Jakarta: Raja Grafmdo Persada.
Hasibuan, Malayu. (2001). Maujemen DIISIU, PengotitJJJII dan Masolall. Jakarta: Bumi
Aksara.

Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi. (2001). Refomtll5i Pendidklln Dalam Konteks Otonoml
Daerah . Yogyakana: Adi Cita.
Mardapi, D. dkk. (200 1). Pola IIUluk Pengembongan Slstem Pengujlan Hasil Belll}tu
BerbasJs Kerruurrpuaa DIIStU Siswa Sdolalr Menengall Umum. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Miles, M.B. and Hubennan, A.M. 1986. Qualitative Data Analysis. London: Sage
Publications Ltd.
Mo1cong, L.J.Dr.MA. 1998. Metodologi Penditlon Kllalitatif Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Muhadi. 2002. (Makalah) Kurllldlure BerlMsis ~

-

Tanggal 10 Agustus 2002.

M. Joko Susilo. 2007. Kurlkulum Tingl lll Slllll1111 Pmdldlkan. MGIIa}t!lrlell Pdalcstuuuur
dan Kesiopan SelwiiM Menyongso111nya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

94

Mulyasa, E. 2002. K11rikMIMm Bubash Kompetmsl, Konsq KIITflkteristik, d4n
l"'ffkmDrtal. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2005. Mtll}lldi G11n1 Profn/onol. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2006. KMrlblam y1111g DisempunuJkllll. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2007. KMrllablmTrrtglDt Sohtt111 Pmdillikllll. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Nasution. S. 19988. Mt:IOik PmeiJIUm Ntllllrslisdc - KIUillttJtif Bandung: Tarsito.
Natsir. 2002. (Artilcel) Strrtugl PonbtmgMnan P~ndlika
Notoadmodjo, S. 1998. P~
ngembal

dllndon511. (Smu. Net 002).

Sumbu DttFa M IUUISia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala. Syaiful. (2004). Mllllll)emen Berbasis Sekolall cl MIISJtll'flkal: Strttlegi
Mmtenllllfbll Persaing1111 Mutu. Jakarta: PT. Nimas Multima.
Saylor. J. Tgalen et.al. 1981. C'lr
e~lwn
P11111nlng for Bdter Teaching fllfll Lell17flng.
Four1h Edition New York. Holt, Rinehait and Winston.
Siagian, Sondang. P. (1971). Ftbafat Adminlstrasl. Jakarta: Gunung Agung.
Spradley, J.P. 1980. PtUt/dpalrt Observlllion. New York : Holt, Renehan and Winston.
Sukmanadinata, Nana Syaaodih. 1998. Pemgembangan K11rlblum. Bandung: Remaja

Rosdalcarya.
Terry, George R. & Rue, L. W. (2000). DllSill'-dasar
Ticoalu). Jakarta: Bumi Aksara.
Man

aj~

nu

n.

(Aiih Bahasa G. A.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. ( 1995). Kamus
Bahasa ltulonm& Jakana: Balai Pustaka.

B es~U

Williams. D. 1989. PeiUiitllul NatMralistic (terjemahan : Lexy J. Moleong). Jakarta:
Pascasarjana IKlP Jakarta.

95