IMPLEMENTASI STRATEGI PROBING PROMPTING DAN Implementasi Strategi Probing Prompting Dan Time Token Dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Ajaran 2011/2012.

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBING PROMPTING DAN
TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII
SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG TAHUN
AJARAN 2011/2012

Naskah Publikasi

Untuk Memenuhu Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Progam Studi Pendidikan Biologi

SITI AMINAH
A 420 080 194

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrohmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama
: Siti Aminah
NIM/NIK/NIP
: A 420 080 194/-/Fakultas/Progdi
: FKIP/Pendidikan Biologi
Jenis
: Skripsi
Judul
: IMPLEMENTASI STRATEGI PROBING PROMPTING
DAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2
MOJOGEDANG TAHUN AJARAN 2011/2012
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan , mengalih mediakan / mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,
serta menampilkannya dalam bentuk soft copy untuk kepentingan
akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 4 Agustus 2012
Yang menyatakan,

Siti Aminah
(A 420 080 194)

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBING PROMPTING DAN TIME
TOKEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2
MOJOGEDANG TAHUN AJARAN 2011/2012

Siti Aminah
Progam Studi Pendidikan Biologi,Fakultas Keguruan dan Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Biologi
antara siswa yang diajar melalui strategi pembelajaran Probing Prompting dengan
strategi pembelajaran Time Token. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Ajaran 2011/2012, yang terdiri dari 6 kelas.
Sampel yang digunakan yaitu 2 kelas dengan jumlah total kedua kelas tersebut 79
siswa, yaitu kelas E sebagai kelompok eksperimen I dengan strategi pembelajaran
Probing Prompting dan kelas A sebagai kelompok eksperimen II dengan strategi
pembelajaran Time Token. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMP Negeri 1
Kerjo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
clutser random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode tes sebagai metode pokok, dan dokumentasi dan observasi sebagai metode
bantu. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji t.
Hasil analisis data dengan   5% diperoleh t0,05 > tobs (1,991 > 0,302).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan hasil belajar
Biologi antara siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran Probing

Prompting dan Time Token.
Kata kunci: Probing Prompting, Time Token, hasil belajar

Pendahuluan
Pada dasarnya, proses pendidikan yang sesungguhnya adalah interaksi
kegiatan yang berlangsung di ruang kelas. Proses interaksi di kelas secara khusus
berusaha untuk memantapkan penanaman nilai-nilai dari masyarakat.
Fajar dalam Subadi (2009: 119) menyebutkan bahwa pendidikan
merupakan usaha kemanusian yang dilakukan secara sadar dan rasional untuk
mencapai cita-cita manusia yang tak pernah selesai dan tidak dapat dicapai oleh
hanya satu generasi. Selanjutnya, ketika manusia kemudian menyadari bahwa
cita-cita dan harapan manusia jauh melampui batas-batas usia manusia sendiri,

bahkan batas generasi dan zamannya, maka pendidikan dan rekayasa generasi
masa depan mulai dikembangkan dan dikonsep sebagai usaha sadar yang tak
pernah berakhir. Karena itu, secara sistematis setiap usaha pendidikan merupakan
bagian integral dari suatu rekayasa perubahan modernisasi dan perubahan sosial.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam telah melaju dengan pesatnya
karena selalu berkaitan erat dengan perkembangan teknologi sehingga menggugah
para pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih

terarah pada penguasaan konsep IPA. Oleh karena itu, pengalaman belajar IPA
harus memberikan pertumbuhan dan perkembangan siswa pada setiap aspek
kemampuan tersebut. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan
fakta saja (produk ilmiah) tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap
ilmiah. Jadi metode ilmiah itu merupakan bagian dari IPA termasuk salah satunya
IPA-Biologi. Selama proses belajar mengajar sejalan dengan hakikat IPA maka
pemahaman siswa terhadap IPA menjadi lebih bermakna (Efi, 2007: 1). Namun
kenyataan sehari-harinya, dalam suatu kelas ketika Kegiatan Belajar-Mengajar
(KBM) berlangsung, nampak beberapa atau sebagian besar siswa belum dapat
mengikuti pelajaran dari guru. Jika masalah ini dibiarkan berlanjut, maka tiga
ranah kemampuan siswa belum dapat tercapai.
Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah guru dan strategi pembelajaran. Tugas guru di
kelas tidak sekedar

menyampaikan informasi

demi

pencapaian


tujuan

pembelajaran, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar siswa, guru harus
berupaya agar kegiatan di kelas dapat memberikan kesempatan yang seluasluasnya bagi pengalaman siswa. Guru juga dituntut untuk menguasai strategistrategi penyampaian materi tersebut, cara guru menciptakan suasana kelas akan
berpengaruh terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru
berhasil menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif dalam
belajar akan memungkinkan terjadi peningkatan prestasi belajar. Oleh karena itu,
guru harus mampu menemukan metode dan teknik yang dapat mendukung
peranannya tersebut, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat diselenggarakan

dengan efektif. Namun kenyataan di lapangan proses belajar mengajar masih
didominasi metode konvensional, dimana pembelajaran berpusat pada guru.
Strategi pembelajaran merupakan cara dan seni untuk menggunakan
semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa (Wena, 2009: 2).
Banyak strategi pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar
mandiri, kreatif dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dan tujuan dari pembelajaran tercapai. Salah
satu metode yang dapat merangsang untuk minat belajar siswa di kelas adalah
active learning atau belajar aktif. Belajar aktif merupakan langkah cepat,

menyenangkan, mendukung, dan secara pribadi menarik hati. Belajar aktif dapat
membantu mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran
tertentu, dan mendiskusikannya dengan yang lain. Model strategi pembelajaran
aktif sangat banyak, beberapa diantaranya adalah strategi pembelajaran aktif tipe
Probing Prompting dan Time Token.
Kegiatan-kegiatan di dalam pembelajaran Biologi merupakan upaya untuk
bagaimana siswa dapat memahami konsep-konsep. Pemahaman yang diperoleh
siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur
dengan memberikan tes kepada siswa sehingga perlu diadakan penelitian untuk
mencari strategi pembelajaran yang efektif dalam proses belajar di kelas sehingga
dapat memberikan alternatif pendekatan atau strategi yang memungkinkan untuk
diterapkan dalam proses pembelajaran Biologi dengan kekhususan pokok bahasan
pada pelajaran Biologi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
Biologi antara siswa yang diajar melalui strategi pembelajaran Probing Prompting
dengan strategi pembelajaran Time Token.

Tinjauan Pustaka
Sudjana dalam Zaifbio (2011: 1) menyatakan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajarnya. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan sebagai hasil belajar
yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh, didapatkan

atau dikuasai setelah proses belajar yang biasanya ditunjukkan dengan nilai atau
skor.
Keberhasilan suatu proses belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Slameto (2003: 54), terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar
yaitu faktor intern dan ekstern.
a. Faktor Intern
1) Faktor jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2) Faktor psikologis, terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan.
3) Faktor kelelahan, berupa kelelahan jasmani maupun rohani.
b. Faktor Ekstern
1) Faktor keluarga, siswa menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kebudayaan.
2) Faktor sekolah, yang mempengaruhi belajar terdiri dari metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran
di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
3) Faktor masyarakat, yang mempengaruhi proses belajar diantaranya
adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul
dan bentuk kehidupan masyarakat.
Zaini (2008: ix) mendefinisikan pembelajaran aktif merupakan suatu
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif, karena
dengan belajar secara aktif, merekalah yang mendominasi aktifitas pembelajaran,
sehingga membuat mereka aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide
pokok dari materi, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru
mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.”
Menurut Dick dan Carey dalam Danang (2011: 23), strategi pembelajaran
menggambarkan

komponen-komponen

umum

dari


seperangkat

bahan

pembelajaran dan prosedur yang akan diterapkan terhadap bahan tersebut guna
memperoleh hasil belajar tertentu pada diri siswa. Sedangkan menurut Gagne dan
Brings dalam Danang (2011: 23) menyebutkan komponen dalam strategi
pembelajaran,
kesimpulan,

diantaranya
menjelaskan

adalah,
tujuan

memberikan

motivasi


atau

pembelajaran

kepada

peserta

menarik
didik,

mengingatkan kompetensi prasyarat, memberi stimulus, memberi petunjuk
belajar, menimbulkan penampilan peserta didik, memberi umpan balik, menilai
penampilan, dan menyimpulkan.
Anonim (2010: 3) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran Probing
Prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian
pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali, sehingga terjadi proses berpikir
yang mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru
yang sedang dipelajari. Dengan model pembelajaran seperti ini proses tanya
jawab dilakukan secara acak. Setiap siswa harus berpartisipasi aktif, siswa tidak
bisa menghindar dari proses pembelajaran, karena setiap saat mereka akan
dilibatkan dalam proses tanya jawab.
Tahap-tahap pembelajaran Probing Prompting adalah, menghadapkan
siswa pada situasi baru (berupa penyajian masalah), menunggu beberapa saat (1-3
menit) untuk memberikan kesempatan kepada siswa memahami masalah,
mengajukan pertanyaan sesuai dengan indikator kepada seluruh siswa, menunggu
beberapa saat (1-3 menit) untuk memberikan kesempatan kepada siswa
merumuskan jawabannya. Selanjutnya meminta salah seorang siswa untuk
menjawab pertanyaan tersebut, dari respon pertama siswa itu, apabila jawabannya
relevan dan benar, maka dapat diminta tanggapan dari siswa yang lainnya untuk
meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang
berlangsung, dan memberikan pujian atas jawaban yang benar.
Widodo (2009: 1-3) menyebutkan bahwa,model pembelajaran Time Token
sangat tepat untuk pembelajaran struktur yang dapat digunakan untuk
mengajarkan keterampilan sosial, untuk menghindari siswa mendominasi
pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Model pembelajaran Time Token
digunakan dengan tujuan agar siswa aktif berbicara. Langkah-langkah

pembelajarannya

sebagai

berikut

guru

menjelaskan

tujuan

pembelajaran/kompetensi dasar, guru menyampaikan materi pelajaran, guru
mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. Tiap siswa diberi sejumlah
kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon. Tiap siswa diberi sejumlah
nilai sesuai waktu yang digunakan, bila telah selesai bicara kupon yang dipegang
siswa diserahkan (setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi
setelah bergiliran dengan siswa lainnya), siswa yang telah habis kuponnya tak
boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua
kuponnya habis, demikian seterusnya.

Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu karena tidak
dilakukan kontrol atau manipulasi pada semua variabel yang relevan kecuali
beberapa dari variabel yang diteliti. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Pretes-Postest Non-Equivalent Control Group Design
Tabel 1. Prosedur Penelitian
Pretes
KI
K II

Eksperimen (X)
Xpp
Xtt

Pos tes
K1
K2

Keterangan : Simbol K dengan indeks I dan II menunjukkan kelompok
eksperimen sebelum perlakuan. Simbol X menunjukkan peelakuan, yaitu pp
(Probing Prompting) dan tt (Time Token). Simbol K dengan indeks 1 dan 2
menunjukkan kelompok eksperimen setelah perlakuan.
Variabel Bebas

Variabel Terikat

Strategi pembelajaran
Probing Prompting

Hasil belajar

Strategi pembelajaran
Time Token
Gambar 1. Hubungan antar variabel penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Mojogedang yang terdiri dari 6 kelas yaitu VIII A – VIII F yang masing-masing
kelas terdiri 39 – 40 siswa. Sampel yang diambil adalah 2 kelas, yaitu kelas A
sebagai kelas eksperimen II dengan strategi Time Token dan kelas E sebagai kelas
eksperimen I dengan strategi Probing Prompting.
Materi yang digunakan dalam penelitin ini adalah sistem peredaran darah
pada manusia, dengan standar kompetensi Memahami berbagai sistem dalam
kehidupan manusia dan kompetensi dasar Mendiskripsikan sistem peredaran
darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
Instrumen penelitian yang yang disusun dalam penelitian ini meliputi (1)
rencana pelaksanaan pembelajaran Probing Prompting dan Time Token (2) alat
evaluasi rencana pembelajaran yaitu tes obyektif.
Teknik analisis data dengan uji hipotesis yaitu uji t pada taraf signifikansi
5%. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas.

Hasil dan Pembahasan
Data skor diperoleh dari nilai ulangan hasil pembelajaran berdasarkan
strategi pembelajaran yang diterapkan. Kemudian untuk masing-masing data
tersebut ditentukan rataan ( X ), Modus (Mo), Median (Me), Jangkauan (J), Data
Minimum (Min), Data Maksimum (Maks) serta Simpangan baku (s).
Tabel 2. Deskripsi Data Skor Berdasarkan Strategi Pembelajaran
Kelas
Eksperimen I
(pp)
Eksperimen II
(tt)

n

X

mo

me

Nilai
min.

Nilai
maks.

J

s

39

65,38

63

63

45

95

50

11,97

40

64,57

55

64

43

95

52

11,84

F
r
e
k
u
e
n
s
i

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

17

11

10

11
7

6
44

3

3

2

Kelas eksperimen II (tt)

1

Kelas eksperimen I (pp)

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99
Interval

Gambar 2. Grafik Histogram Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen I dan
Eksperimen II
Pengujian hipotesis dengan uji t
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t
Kelas
Eksperimen I
(pp)
Eksperimen II
(tt)

N

Mean

S

39

65,38

11,97

40

64,57

11,84

0,05

��

Keterangan

1,991

0,302

H0 diterima

Dari hasil uji hipotesis tersebut diperoleh tobs = 0,302 bukan merupakan
anggota daerah kritis (DK={t│t < -1,991 atau t > 1,991}). Dengan demikian,
keputusan yang diambil adalah H0 diterima. Hal ini berarti ”Tidak terdapat
perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang diajarkan melalui strategi
pembelajaran Probing Prompting dan Time Token”.
Hasil penelitian dengan penerapan strategi Probing Prompting pada kelas
eksperimen I mengalami kenaikan dari rata-rata 63,56 menjadi 65,38, hal ini
menunjukkan

bahwa

strategi

pembelajaran

Probing

Prompting

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini didukung oleh beberapa
penelitian terdahulu diantaranya penelitian Widianto (2010) yang menyimpulkan
bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada siswa

yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Probing Prompting.
Penelitian lain dilakukan oleh Nuryani (2011) yang menyimpulkan bahwa hasil
belajar dengan strategi pembelajaran Probing Prompting lebih baik dari pada
strategi Reciprocal Teaching, di mana nilai rata-rata siswa dengan strategi
pembelajaran Probing Prompting 64,87 sedangkan nilai rata-rata siswa dengan
strategi pembelajaran Reciprocal Teaching 61,24.
Hasil penelitian dengan menerapkan strategi Time Token pada kelas
eksperimen II mengalami kenaikan dari 63,65 menjadi 64,57. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2011), diperoleh hasil
bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran Time Token Student Facilitator
and Explaining dapat meningkatkan koneksi belajar siswa, diantaranya adalah
siswa mampu menyampaikan materi dengan baik di hadapan teman-temannya dan
siswa mampu menyelesaikan soal dengan baik dengan konsep yang benar dan
matang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan penelitian
yang mendukung dapat diketahui bahwa strategi pembelajaran merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan hasil belajar siswa. Hal ini juga
didukung dengan penelitian lain, seperti yang dilakukan oleh Arnyana yang
menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran inovatif (Kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri)
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari pada strategi pembelajaran

tradisional (DI), dengan rata-rata persentase kelompok siswa kelompok GI, PBL,
Inkuiri dan DI adalah 73,57% : 75,03% : 74,48% : 55,05%. Penelitian lain dalam
jurnal Setiawan (2008) yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan interaksi
siswa dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar biologi, dengan nilai tiap siklus
mengalami peningkatan yaitu dari 25% menjadi 72,5% untuk peningkatan kinerja
siswa, sedangkan penguasaan konsep meningkat dari 32,5% menjadi 89%.
Penelitian dari Feriani (2010) yang menyimpulkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD disertai Problem Posing memberikan prestasi belajar matematika yang
sama baiknya dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
pecahan (Fa = 1.18 < 3.99 = Fα pada taraf signifikansi 5%).

Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah hasil belajar terutama pada ranah
kognitif. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, yang
mengutamakan pada aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis.
Keempat aspek tersebut sebagai acuan dalam pembuatan soal yang diujikan pada
siswa.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar, diperoleh tobs=0,302∉DK, (DK={t│t < -1,991 atau t > 1,991}) maka
diambil keputusan H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang diajarkan melalui strategi
pembelajaran Probing Prompting dan Time Token atau strategi pembelajaran
Probing Prompting memberikan hasil belajar Biologi yang sama baiknya dengan
strategi pembelajaran Time Token. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang
diharapkan yaitu terdapat perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang
diajarkan melalui strategi pembelajaran Probing Prompting dan Time Token.
Tidak terpenuhinya hipotesis yang diharapkan dimungkinkan karena ada
faktor lain yang bukan merupakan variabel penelitian yang tidak terkontrol ikut
berpengaruh selama proses penelitian. Faktor tersebut diantaranya perbedaan
alokasi waktu pembelajaran kedua kelas eksperimen, siswa belum bisa
menyesuaikan diri dengan strategi pembelajaran aktif (Probing Prompting dan
Time Token), terbatasnya kemampuan peneliti dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan pada saat kegiatan pembelajaran dan mengendalikan suasana
kelas yang gaduh, siswa memberikan respon kurang positif terhadap peneliti yang
bukan merupakan guru mereka sendiri. Siswa cenderung santai dan tidak serius
mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti.

Simpulan dan Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa strategi pembelajaran Probing Prompting memberikan hasil belajar Biologi yang
sama baiknya dengan strategi pembelajaran Time Token pada materi sistem peredaran

darah manusia. Hal ini didasarkan pada hasil analisis data diperoleh t0,05 > tobs
(1,991 > 0,302), sehingga diambil keputusan H0 diterima.

Saran yang diajukan peneliti adalah (1) Guru diharapkan menggunakan
strategi pembelajaran yang tepat dalam mengajar Biologi, seperti strategi
pembelajaran Probing Prompting dan Time Token, dan terus memotivasi siswa
agar aktif berproses dalam pelaksanaan pembelajaran. (2) Bagi para peneliti lain
yang

tertarik

pada

fokus

yang sama

atau

serupa,

hendaknya

dapat

mengembangkan penelitian ini sehingga keunggulan dari strategi pembelajaran
Probing Prompting dan Time Token benar-benar terbukti.

DAFTAR PUSTAKA
Anas, Rohmat. 2011. Pengertian Belajar dan Model Pembelajaran. (online).
http://rohmatanas.blogspot.com/2011/11/pengerian-belajar-dan-model.html,
diakses pada tanggal 25 November 2011.
Anonim. 2010. Pembelajaran dengan Teknik Probing Prompting (online).
http://Arepository.upi.edu/operator/upload/s_d015_0605654_chapter2.pdf.
diakses pada tanggal 25 November 2011.
Arikunto, Suharsini. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta: Jakarta.
Arnyana, Ida Bagus Putu. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran
Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. No. 3 Tahun. XXXIX juli
2006, 496 – 515.
Aunurahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Budiono. 2009. Stastiska untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Danang, Tunjung L. 2011. Mengenal Lebih Dekat Guru dan Pembelajaran.
Pustaka Abadai Sejahtera: Sukoharjo.
Efi. 2007. Perbedaan Hasil Belajar Biologi antara Siswa yang Diajar melalui
Pendekatan Cooperatif Learning Teknik Jigsaw dengan Teknik STAD
(online). http://idb4.wikispaces.com/file/view/ss4005.pdf, diakses pada
tanggal 25 November 2011.
Feriani, Ovi. 2010. Eksperimentasi Pembelajaran Student Team Achievement
Divisions (STAD) Disertai Problem Posing pada Materi Pokok Pecahan
Ditinjau dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa. Skripsi. Surakarta: UNS.

Nurindahca. 2011. Pengertian dan Kelebihan Probing Prompting (online).
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2201098-, diakses pada
tanggal 25 November 2011.
Nuryani, Dika Risty. 2011. Perbedaan Pembelajaran Matematika dengan Strategi
Probing Prompting dan Reciprocal Teaching terhadap Prestasi Belajar
Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa (Pada Siswa Kelas VII Semester Ganjil
SMP 2 Geyer Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak
Dipublikasikan).
Rahmatun, Dwi. 2011. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada
Materi Segiempat dan Segitiga dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe
Firing Line bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 2 Andong
Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak
Dipublikasikan).
Sagala, Saiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Saputri,
Irma
Agussetyana.
2011.
Peningkatan
Koneksi
Belajar
Matematikamelalui Strategi Pembelajaran Time Token dan Student
Facilitator and Explaining pada Pokok Bahasan Aritmatika social. Skripsi.
Surakarta : UMS (Tidak Dipublikasikan).
Setiawan, I Gusti Agung Nyoman. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual
Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
X2 Sma Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan. 2 (1), 42-59.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Subadi, Tjipto. 2009. Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan. Kartasura: Fairuz
media.
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja
Rosdakarya: Bandung.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,
Taktik, dan Model Pembelajaran (online). http://puterakembara.org, diakses
pada tanggal 25 November 2011.
Syamsuri, Istamar. Dkk. 2007. IPA Biologi SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, M. User dan L. Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar.
Bandung: Rosdakarya.
Widianto, Tintus. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Probing Prompting
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas
VIII semester II SMP Negeri 1 Tawangmangu (Bangun Ruang Sisi Datar).
Skripsi. Surakarta : UMS (Tidak Dipublikasikan).
Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows. Surakarta: Badan Penerbit FKIP
UMS.
Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Time Token (Arends,1998)
(online).
http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/14/model-pembelajarantime-token-arends1998/, diakses pada tanggal 25 November 2011.
Widiyoko, Eko Putro. 2010. Evaluasi Progam Pembelajaran. Yogyakarta:
Puataka Pelajar.
Uno, Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Aktif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Zaifbio.
2011.
Hasil
Belajar
Biologi
(online).
http://zaifbio.wordpress.com/2011/11/21/hasil-belajar-biologi/, diakses pada
tanggal 25 November 2011.
Zaini, Hisyam. Dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani.
Zainul, Asmawi dan Noehl Nasoetion. 1997. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta:
PAU-PPAI Universitas Terbuka.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) terhadap Hasil Belajar Biologi dan Aktivitas Siswa (Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah pada Manusia Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 di S

1 5 15

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 2 18

Efektivitas Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi Synergetic Teaching (Pada Mata Pelajaran Biologi di SMP Negeri 10 Jember)

0 7 18

Implementasi Model Evaluasi Kualitas dan Output Pembelajaran (EKOP) dalam Pembelajaran IPS Kelas VIIIB SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2011/2012.

0 4 18

Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Peta Konsep pada Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2008/2009

1 7 18

Juni 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualized (TAI) dengan Teknik Mnemonik terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi (Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012).

0 32 19

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, Minat Baca Siswa Dan Iklim Sekolah dengan Prestasi Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Genap Di SMP Negeri 4 Pringsewu Tahun Ajaran 2009-2010

0 13 13

Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 54

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian - Penerapan Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Dalam Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester I Mts Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2

0 0 18