Analisis Proses Pergeseran Musim sebagai Dampak Anomali Iklim dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sistem Budidaya Pertainian di Lahan Kering (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).
Analisis Proses Pergeseran Musim sebagai Dampak Anomali Iklim dan Pengaruhnya Terhadap
Perubahan Sistem Budidaya Pertainian di Lahan Kering (Studi Kasus di Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah)
Komariah, Sumani, WS Dewi
Pergeseran musim hujan yang terjadi belakangan ini merupakan suatu rangkaian proses
kompleks dari unsur-unsur cuaca dan iklim. Masing-masing unsur tersebut memiliki proses yang
berbeda-beda sehingga kemudian saling mendorong terjadinya pergeseran musim hujan dan
musim kemarau. Sehingga, penelitian ini bermaksud untuk menganalisa proses dari unsur-unsur
iklim yang terlibat dalam pergeseran musim hujan dan kemarau, sebagai fundamen/ dasar
untuk penelitian-penelitian lanjutan ke arah adaptasi dan mitigasi iklim, khususnya di bidang
pertanian. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah, dengan
menggunakan metode stokastik dari data-data sekunder (data-data unsur-unsur cuaca dan iklim
selama 10 tahun) dan data primer (observasi langsung selama 8 bulan). Perubahan sistem
budidaya pertanian di wilayah lahan kering didapatkan dari metode wawancara terhadap petani
lahan kering.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu udara rata-rata dan suhu minimal di
wilayah selatan dan penurunan suhu udara rata-rata di wilayah barat; penurunan RH, lama
penyinaran dan kecepatan angin yang cukup tinggi di wilayah barat disertai pengaruh global
lainnya diduga telah menyebabkan bergesernya distribusi curah hujan menjadi lebih tinggi di
wilayah timur dan utara serta distribusi yang semakin tidak merata. Perubahan unsur-unsur
iklim tersebut diduga telah menyebabkan peningkatan keterjadian cuaca ekstrim, dalam hal ini
jeda musim/ anakan kemarau dan hujan tipuan yang rawan terhadap terjadinya kegagalan
panen. Perubahan kuantitas dan pola distribusi hujan telah mengakibatkan perubahan pada
sistem usahatani di kabupaten Karanganyar, yaitu berubahnya kondisi agroklimat Oldeman,
meningkatnya usaha penyedotan air tanah, baik dalam skala besar maupun kecil, yang secara
tidak langsung juga menyebabkan menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah sehingga
megakibatkan penggunaan yang lebih intensif pupuk kimiawi dengan dosis yang tinggi. Perlu
dilakukan kajian lanjutan mengenai kondisi riil mengenai ketersediaan air, yaitu kondisi
hidrologis di wilayah Kabupaten Karanganyar dan kaitannya dengan kondisi degradasi lahannya.
Kata kunci : pergeseran musim, jeda musim, anakan kemarau, cuaca ekstrim, , perubahan iklim
Perubahan Sistem Budidaya Pertainian di Lahan Kering (Studi Kasus di Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah)
Komariah, Sumani, WS Dewi
Pergeseran musim hujan yang terjadi belakangan ini merupakan suatu rangkaian proses
kompleks dari unsur-unsur cuaca dan iklim. Masing-masing unsur tersebut memiliki proses yang
berbeda-beda sehingga kemudian saling mendorong terjadinya pergeseran musim hujan dan
musim kemarau. Sehingga, penelitian ini bermaksud untuk menganalisa proses dari unsur-unsur
iklim yang terlibat dalam pergeseran musim hujan dan kemarau, sebagai fundamen/ dasar
untuk penelitian-penelitian lanjutan ke arah adaptasi dan mitigasi iklim, khususnya di bidang
pertanian. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah, dengan
menggunakan metode stokastik dari data-data sekunder (data-data unsur-unsur cuaca dan iklim
selama 10 tahun) dan data primer (observasi langsung selama 8 bulan). Perubahan sistem
budidaya pertanian di wilayah lahan kering didapatkan dari metode wawancara terhadap petani
lahan kering.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu udara rata-rata dan suhu minimal di
wilayah selatan dan penurunan suhu udara rata-rata di wilayah barat; penurunan RH, lama
penyinaran dan kecepatan angin yang cukup tinggi di wilayah barat disertai pengaruh global
lainnya diduga telah menyebabkan bergesernya distribusi curah hujan menjadi lebih tinggi di
wilayah timur dan utara serta distribusi yang semakin tidak merata. Perubahan unsur-unsur
iklim tersebut diduga telah menyebabkan peningkatan keterjadian cuaca ekstrim, dalam hal ini
jeda musim/ anakan kemarau dan hujan tipuan yang rawan terhadap terjadinya kegagalan
panen. Perubahan kuantitas dan pola distribusi hujan telah mengakibatkan perubahan pada
sistem usahatani di kabupaten Karanganyar, yaitu berubahnya kondisi agroklimat Oldeman,
meningkatnya usaha penyedotan air tanah, baik dalam skala besar maupun kecil, yang secara
tidak langsung juga menyebabkan menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah sehingga
megakibatkan penggunaan yang lebih intensif pupuk kimiawi dengan dosis yang tinggi. Perlu
dilakukan kajian lanjutan mengenai kondisi riil mengenai ketersediaan air, yaitu kondisi
hidrologis di wilayah Kabupaten Karanganyar dan kaitannya dengan kondisi degradasi lahannya.
Kata kunci : pergeseran musim, jeda musim, anakan kemarau, cuaca ekstrim, , perubahan iklim