Pemetaan Kompetensi Otomotif dan Industri Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Keterserapan Lulusan SMK.

(B. Pendidikan)
Pemetaan Kompetensi Otomotif dan Industri Sebagai Upaya untuk Meningkatkan
Keterserapan Lulusan SMK
Prawiro, Bambang; Saputro, Herman; C. Sudibyo
Fakultas KIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersing, 2012
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga yang mempersiapkan lulusan siap kerja justru
sebaliknya. Angka pengangguran tertinggi berdasarkan pendidikan didominasi oleh lulusan SMK. Di
Indonesia, berdasarkan Badan Pusat Statistik atau BPS yang dikemukakan Kuswari (2009 : 1) bahwa :
“Pengangguran terbuka didominasi lulusan SMK sebesar 17,26 %, SMA 14,31 %, Perguruan Tinggi 12,59
%, diploma 11,21 %, lulusan SMP 9,39 %, dan lulusan SD 4,57 % dari jumlah penganggur“.Melihat dari
fenomena ini, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya adalah
kompetensi lulusan SMK yang belum relevan dengan kebutuhan dunia kerja atau dunia industri. Bertolak
dari permasalahan kompetensi dalam pendidikan kejuruan dan besarnya pengangguran lulusan SMK,
maka perlu dilakukan penelitian tentang “pemetaan kompetensi-kompetensi di dunia kerja”.
Model penelitian ini meliputi penelitian eksploratif dan penelitian pengembangan (development).
Penelitian Eksploratif bertujuan untuk menggali secara luas tentang kompetensi-kompetensi di SMK dan
dunia kerja pada bidang Otomotif dan mesin Produksi. Sedangkan Penelitian pengembangan (Research
and Development) bertujuan untuk mengadakan penyempurnaan kompetensi yang diajarkan pada
Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM), Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Jurusan Teknik
Pemesinan (TP). Pada tahun pertama yang dilakukan adalah penelitian eksploratif sedangkan tahun yang
kedua yang dilakukan adalah penelitian pengembangan.

Hasil penelitian di tahun pertama, dari hasil pengamatan dan analisis data pada penelitian ini, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) secara garis besar kompetensi profesi mekanik roda 2,
mekanik roda 4 dan Operator mesin produksi dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok kompetensi,
yaitu: a) Kompetensi dasar (base competency), b) Kompetensi inti (Core Competency) dan c) Kompetensi
penunjang (supporting competency). 2) Pada 3 kelompok kompetensi tersebut baik lulusan SMK Jurusan
TSM, TKR atau TP masih dijumpai beberapa kompetensi yang masuk pada level kurang menguasai dan
tidak menguasai. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat diketahui peta kompetensi yang menurut dunia
kerja kebanyakan lulusan SMK masuk kategori kurang dan tidak menguasai kompetensi tertentu. Hasil
temuan ini selanjutnya akan dilanjutkan pada penelitian di tahun kedua dengan fokus penelitian yaitu
mencari penyebabnya dan merumuskan alternatif solusi bersama SMK .