Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Songan a - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bongan a.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : SONGAN A

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : NI LUH VENA PUSPA YANTI

FAK/PS : HUKUM/ ILMU HUKUM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : Ni Luh Vena Puspa Yanti NIM : 1303005044

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Songan A, Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui DPL Desa Songan A Kec. Kintamani KK Dampingan

Dr. Drs. I Made Oka Adi Parwata, M.Si. Jero Rade NIP. 196603241991031007

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Desa Songan A Kec. Kintamani


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan KKN PPM di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu :

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang diberikan. 2. Bapak Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Drs. I Made Oka Parwata , M.Si

yang telah memberi pengarahan dan pendampingan tehadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

3. Bapak I Ketut Artawan, SE.,M.Pd.H. selaku Kepala Desa Songan A dan seluruh staf desa yang membantu penulis dalam pelaksanaan KKN PPM UNUD XIII 2016.

4. Keluarga Bapak Jero Rade atas bimbingan, tuntutan dan pengalaman yang sangat berharga bagi saya serta karena telah yang memberikan informasi mengenai kelengkapan laporan.

5. Seka Teruna-Teruni Desa Songan A ata dukungan dan informasinya selama penulis berada di Desa Songan A.

6. Teman-teman kelompok KKN PPM UNUD XIII 2016 ini serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terimakasih.

Songan A, 28 Agustus 2016 Penulis


(4)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.1.1 Masalah Ekonomi ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 5

2.2.1 Masalah Ekonomi ... 6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 7

3.1 Program ... 7

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 12

4.1 Jenis Kegiatan ... 12

4.1.1 Waktu ... 12

4.1.2 Lokasi ... 12

4.1.3 Pelaksanaan... 12

4.1.4 Kendala ………..12

4.1.5 Hasil ……….………..12

BAB V PENUTUP ... 14


(5)

5.2 Rekomendasi ... 14 LAMPIRAN (BERUPA FOTO)


(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. PPK merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa yang menjadi peserta KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat). Setiap mahasiswa harus mendampingi 1 keluarga yang termasuk ke dalam daftar keluarga Rumah Tangga yang kurang mampu. Jumlah jam kerja efektif masing-masing mahasiswa untuk kegiatan PPK ini adalah 15 kali kunjungan atau setara dengan 90 jam.

Pendampingan keluarga atau Program KK Dampingan dilaksanakan dengan tujuan untuk menumbuhkan kepedulian mahasiswa pada lingkungan sekitarnya, dimana mahasiswa harus dapat mengidentifikasi setiap permasalahan yang ada di keluarga dampingan kemudian membantu mencarikan solusi dari permasalahn-permasalahan tersebut. Dengan ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas hidup dari keluarga yang didampingi untuk menuju hidup lebih baik.

Pada KKN PPM periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang tinggal di Banjar Hulun Danu Batur Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Berikut ini identitas dari KK Dampingan tersebut :

No. Nama Status Umur

(tahun)

Pendidikan

Terakhir Pekerjaan Ket. 1 Jero Rade Kepala

keluarga 37 SD Petani Kawin 2 Jero Luh

Suarni Istri 33 SMP Petani Kawin 3 Gede Arjun

Raditya

Anak

pertama 13 SMP Pelajar

Belum kawin 4 Kadek

Andini Okta Anak kedua 9 SD Pelajar

Belum kawin


(7)

Rianti

KK Dampingan yang penulis dampingi adalah Keluarga Bapak Jero Rade. Bapak Jero Rade tinggal di wilayah Banjar Hulun Danu Desa Songan A, bersama 3 kepala keluarga di satu areal pekarangan rumah, yaitu 1 kepala keluarga dari ayah dan ibu Jero Luh Suarni, kepala keluarga kedua yaitu kakak dari ibu Jero Luh Suarni dan keluarganya, Sedangkan keluarga ketiga yaitu Bapak Jero Rade, istri dan anaknya. Luas rumah Bapak Jero Rade berukuran 5 x 10 serta kondisi rumah yang cukup baik. Beliau memiliki 2 Orang Anak, Anak pertama duduk di kelas 1 SMP di SMPN 4 Kintamani, anak kedua bersekolah di SDN 1 Songan dan duduk di kelas 3 SD. Bapak Jero Rade merupakan tulang punggung keluarga yang bekerja sebagai Petani dan istrinya Jero Luh Suarni juga membantu suaminya untuk mencari penghasilan. Jero Luh Suarni merupakan seorang Petani. Bapak Jero Rade dan Ibu Jero Luh Suarni kegiatan sehari hari bekerja di ladang yang biasanya bertani cabe, tomat, bawang. Bapak Jero Rade dan Jero Luh Suarni bertani di ladang milik kakak dari Jero Luh Suarni.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan dimaksudkan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas dua indikator utama yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang akan didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari beliau dapat dari pekerjaan tersebut dan penghasilan beliau dalam sebulan kira-kira Rp 1.800.000,- (satu juta delapan ratus


(8)

ribu rupiah). Pendapatan beliau dapat dikatakan cukup mampu menafkahi anak-anaknya yang masih bersekolah.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya Bapak Jero Rade mengandalkan pendapatan dari bertani di ladang yang dibantu oleh istri yaitu ibu Jero Luh Suarni yang dapat dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Setiap harinya beliau mengaku pengeluaran sehari-hari Rp 60.000 sudah termasuk kebutuhan dapur serta bekal untuk anak ke sekolah. Sedamengngkan biaya listrik, Bapak Jero Rade mengeluarkan biaya listrik kurang lebih Rp 30.000 rupiah.

Pendidikan

Jero Rade memiliki 2 orang anak, anak pertama duduk di kelas 1 SMP di SMPN 4 Kintamani sedangkan anak kedua bersekolah di SDN 1 Songan dan duduk di kelas 3 SD. Anak-anak dari Bapak Jero Rade dengan Ibu Jero Luh Suarni termasuk anak yang rajin dan pintar. Anak kedua Bapak Jero Rade mendapatkan peringkat dua di kelasnya. Namun buku-buku pelajaran yang ia miliki kurang memadai, ia hanya memiliki buku pelajaran dari Dana BOS serta alat tulis yang ia miliki cukup terbatas, pengeluaran alat tulis kurang lebih R70.000,- setiap kenaikan kelas. Namun bekal sehari-hari untuk anak pertama Rp 15.000,- sedangkan anak kedua diberi bekal tidak menentu namun dalam kisaran Rp 5.000,- hingga Rp 10.000.

Kesehatan

Menurut penuturan Bapak Jero Rade, ketika merasa kondisi tubuh kurang baik atau jika terserang penyakit beliau berobat ke Puskesmas. Untuk masalah


(9)

kesehatan keluarga Bapak Jero Rade sudah menggunakan JKBM sehingga mereka mudah dalam mengakses pelayanan kesehatan standar secara gratis.

Sosial

Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, Jero Rade aktif sebagai warga Desa Hulun Danu, aktif dalam ”menyama braya”. Setiap bulannya Jero Rade membayar iuran di Banjar. Di banjar adat tempat Bapak Jero Rade tinggal, tidak ada perbedaan jumlah iuran antara KK mampu dan kurang mampu. Pengeluaran yang dikeluarkan ketika ada upacara ”pawiwahan” atau ada kematian biasanya mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 50.000.


(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga

Dari hasil kunjungan yang dilakukan oleh penulis ke rumah Bapak Jero Rade, Bapak Jero Rade merupakan salah satu KK yang cukup terbatas penghasilannya. Untuk menggali permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak Jero Rade, penulis menggunakan pendekatan secara kekeluargaan dengan seluruh anggota keluarga. 2.1.1 Masalah Ekonomi

Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari pendapatan Bapak Jero Rade dan Ibu Jero Luh Suarni sebagai petani yang tidak terlalu cukup. Bapak Jero Rade dan Ibu Jero Luh Suarni kesehariannya bertani di ladang keluarga yaitu ladang yang dimiliki oleh kakak dari Ibu Jero Luh Suarni. Bapak Jero Rade memiliki satu buah sepeda motor yang biasa beliau kendarai bersama istri untuk pergi ke ladang. Kesehariannya beliau bertani bawang merah dan cabe. Untuk membeli bibit dan pupuk, Bapak Jero Rade dan istri terpaksa meminjam uang di salah satu koperasi untuk medapatkan modal agar hasil pertanian tumbuh subur. Hasil ladang tersebut seperti bawang merah dan cabe biasanya dijual di pasar Kintamani ataupun di warung-warung. Meski setiap hari bekerja, beliau tidak mampu mengelola keuangan dengan baik sehingga terjadi pengeluaran yang tidak diperlukan.

2.2 Masalah Prioritas

Identifikasi masalah keluarga dampingan bertujuan untuk memperoleh informasi serta beberapa masalah yang menjadi prioritas dalam kehidupan keluarga. Adapun prioritas masalah yang teridentifikasi dari keluarga Bapak Jero Rade adalah masalah ekonomi,


(11)

2.2.1 Ekonomi

Permasalahan ekonomi yang dihadapi keluarga Bapak Jero Rade merupakan masalah utama yang penting untuk dipecahkan dan diberi solusi. Ekonomi keluarga ini tergolong rendah, dengan pendapatan Bapak Jero Rade dan Ibu Jero Luh Suarni yang bekerja sebagai petani. Namun, dari penghasilannya tersebut, Bapak Jero Rade kurang bisa mengatur keuangan, dimana sebenarnya jika Bapak Jero Rade bisa memanfaatkan sebagian penghasilannya untuk modal berjualan istrinya (sebagai usaha sampingan) agar nantinya bisa membantu keuangannya agar lebih stabil. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari baik pangan maupun kebutuhan lainnya tentu pendapatan yang diperoleh Bapak Jero Rade saat ini tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program

Dalam program pendampingan keluarga ini dilaksanakan dengan membagi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan tersebut. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang dapat berupa saran-saran maupun motivasi bagi keluarga dampingan.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan adalah: a. Pemberian Pengetahuan dan Motivasi

Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga adapun beberapa solusi atau alternatif penyelesaian yang dapat penulis berikan kepada KK Dampingan diantaranya yaitu :

1. Perubahan Mindset (Pola Pikir)

Permasalahan utama masyarakat masih tetap miskin salah satunya adalah terletak pada pola pikir orang tersebut. Berdasarkan beberapa kali melakukan pendekatan melalui wawancara, bahwa Keluarga Bapak Jero Rade merasa terbiasa untuk hidup sederhana. Masih kurang usaha untuk memanfaatkan apa yang dimiliki keluarga untuk menghasilkan uang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dari permasalahan tersebut, perlu diadakan bimbingan rutin mengenai motivasi tentang kehidupan serta motivasi tentang memperbaiki kesejahteraan hidup.

2. Penetapan Skala Prioritas

Penetapan skala prioritas adalah menetapkan atau menentukan keperluan apa saja yang terlebih dahulu harus dipenuhi berdasarkan dana yang


(13)

tersedia. Walaupun cara ini cukup sederhana tapi cukup efektif dilakukan untuk mengalokasikan dana-dana yang akan nantinya dikeluarkan.

3. Pencatatan Keuangan

Dengan membuat catatan keuangan sederhana yang berisi pendapatan dan pengeluaran, maka akan dapat digunakan untuk memproyeksikan berapa kira-kira besarnya pendapatan yang diperoleh dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk periode ke depannya. Dengan mencatat kondisi keuangan keluarga maka akan dapat meminimalisir biaya-biaya yang seharusnya tidak dikeluarkan. Pencatatan keuangan ini juga akan dapat membantu dalam penetapan skala prioritas.

4. Program Saving

Saving atau menabung merupakan aktivitas yang telah diketahui banyak orang. Tetapi, banyak dari orang-orang malas untuk menabung karena jumlah nominal uang yang akan ditabungkan kecil. Oleh karena menabung akan memberikan manfaat terutamanya memenuhi kebutuhan yang bersifat mendadak dan mendesak, maka keluarga Bapak Jero Rade juga harus diberikan pemahaman mengenai pentingnya menabung. Seberapa pun kecilnya jumlah nominal uang yang akan ditabung bukanlah menjadi masalah. Karena apabila dikumpulkan tentunya jumlahnya akan meningkat.

5. Investasi

Investasi yang dimaksudkan disini adalah mengeluarkan sebagian dana yang diperoleh untuk mendapatkan hasil yang lebih besar di masa yang akan datang. Investasi yang dimaksudkan adalah dengan mempergunakan dana yang telah terkumpul dari proses menabung untuk diinvestasikan. Bentuk investasi yang dilakukan dapat berupa pembelian beberapa bibit ternak seperti anakan babi yang nantinya dapat dijual dengan harga berkali lipat ketika sudah dewasa.


(14)

b. Memberi Buku tulis dan Alat Tulis untuk Menambah Semangat Belajar Anak

Dengan memberi bantuan berupa buku tulis, buku gambar dan alat tulis diharapkan dapat menambah semangat belajar dari Gede Arjun Raditya dan kadek Andini Okta Rianti agar dapat belajar lebih giat dan meningkatkan prestasi belajarnya.

c. Memberi Bimbingan Belajar

Memberikan motivasi serta pengetahuan pengajaran kepada kedua anak Bapak Jero Rade,

3.2 Jadwal Kegiatan

Adapun agenda kegiatan KK dampingan selama kegiatan KKN terdiri dari

No. Tanggal Waktu Kegiatan Volume

(JKEM) 1 26 Juli 2016 17.00 -

19.00

Survei Lokasi KK Dampingan bersama Kadus Desa Hulun Danu

2 jam

2 27 Juli 2016 17.00 - 19.00

Perkenalan dengan keluarga Bapak Jero Rade

2 jam

3 30 Juli 2016 13.00 -18.00

Berbincang-bincang mengenai permasalahan yang dialami Bapak Jero Suarma.

5 jam

4 31 Juli 2016

14.00 -19.00

Berdiskusi bersama Bapak Jero Suarma terkait permasalahan ekonomi keluarga.

5 jam

5 1 Agustus 2016 13.00 -18.00

Memberikan Bimbingan belajar Matematika pada Kadek Andini Okta Rianti

5 jam


(15)

19.00 menyarankan pada Bapak Jero Suarma tentang pembatasan uang jajan pada anak serta pembatasan konsumsi rokok, dan cara menyisihkan uang untuk tabungan.

4 jam

7 7 Agustus 2016 14.00 -19.00

Memberikan bimbingan Belajar Bahas Inggris pada Gede Arjun Raditya

5 jam

8 10 Agustus 2016 07.00 -09.00 15.00 -18.00

Membantu Bapak Jero Rade menyiram bawang, tomat dan cabe di lading

6 jam

9 11 Agustus 2016 08.00 -10.00 14.00- 16.00

Membantu Ibu Jero Luh Suarni mebuat canang dan banten untuk Piodalan di Pura

4 jam

10 13 Agustus 2016 14.00-17.00

Mengajarkan dan membantu Kadek Andini Okta Rianti membuat keterampilan

3 jam

11 14 Agustus 2016 13.00-18.00

Memberikan bimbingan belajar Matematika pada Gede Arjun Raditya

5 jam

12 16 Agustus 2016 16.00-21.00

Ikut serta bersama keluarga Bapak Jero Rade menonton lomba gerak jalan dalam menyambut 17 Agustus


(16)

13 18 Agustus 2016 07.00 -09.00 15.00- 18.00

Membantu Bapak Jero Rade Menyiram bawang, tomat dan cabe di ladang.

6 jam

14 20 Agustus 2016 16.00-18.00

Membantu Ibu Jero Luh Suarni bersih bersih rumah sambil berbincang bincang ketika Ibu Jero Luh Suarni memiliki waktu senggang.

2 jam

15 21 Agustus 2016 14.00 -18.00

Memberikan Bimbingan Belajar Bahasa Inggris pada kadek Andini Okta Rianti

4 jam

16 22 Agustus 2016 07.00 -10.00

Membantu Ibu Jero Luh Suarni membuat canang dan banten untuk Piodalan di merajan.

3 jam

17 23 Agustus 2016 18.00 -21.00

Melakukan sembahyang bersama dengan KK Dampingan di Pura Hulun Danu Batur dan Pura Segara

3 jam

18 24 Agustus 2016 16.00- 20.00

Berbincang-bincang bersama Bapak Jero Rade dan Ibu Jero Luh Suarni tentang pentingnya kesehatan yang harus dijaga serta memberikan solusi untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

4 jam

19 25 Agustus 2016 13.00 -18.00

Memberikan Bimbingan


(17)

Kadek Andini Okta Rianti serta Gede Arjun Raditya 20 26 Agustus 2016 07.00

-10.00 16.00- 18.00

Membantu Bapak Jero Rade mencabut bawang dan memetik tomat

5 jam

21 27 Agustus 2016 14.00 -18.00

Memberikan bimbingan belajar IPA pada Kadek Andini Okta Rianti

4 jam

22 28 Agustus 2016 17.00 -19.00

Berpamitan dan Berfoto bersama seluruh anggota keluarga Bapak Jero Rade pemberian bantuan berupa sembako kepada keluarga, berpamitan dan mengucapkan terima kasih telah mengizinkan pendamping menjadi bagian dari keluarga Bapak Jero Rade


(18)

BAB IV

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Pelaksanaan kegiatan pendampingan KK Dampingan dilaksanakan minimal 22 kali kunjungan dalam sebulan di rumah bapak Jero Rade. Adapun rincian kegiatan pendampingan keluarga tersebut sebagai berikut :

4.1Waktu

Kegiatan pendampingan KK Dampingan tersebut dilakukan selama 22 kali dalam 5 minggu pada sore hari. Perincian waktu pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dapat dilihat pada lampiran jadwal kedatangan mahasiswa ke rumah KK dampingan.

4.2Lokasi

Kegiatan pendampingan dilakukan di rumah Bapak Jero Rade yang berlokasi di Banjar Hulun Danu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. 4.3 Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada KK Dampingan berupa pendekatan dengan keluarga, perbincangan mengenai masalah yang dihadapi keluarga, pemberian informasi mengenai pentingnya mengatur keuangan agar lebih stabil serta himbauan agar Bapak Jero Rade lebih mengurangi merokok, hal tersebut selain untuk mengatur keuangan serta pentingnya kesehatan.

4.4 Kendala Pendampingan Keluarga

Selama proses pendampingan keluarga Bapak Jero Rade terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh penulis yaitu sebagai berikut sulitnya bertemu dngan seluruh anggota keluarga karena kesibukannya dalam bekerja. Selain itu masih kurang paham mengenai program yang akan dijalankan, sehingga harus dijelaskan


(19)

secara perlahan dan jadwal program kelompok yang kadang berbenturan dengan jadwal KK Dampingan sehingga harus menyesuaikan waktu.

4.5 Hasil Pendampingan Keluarga

Mengenai hasil dari beberapa program yang dilaksanakan untuk pendampingan keluarga Bapak Jero Rade tidak dapat diukur dalam waktu yang cukup singkat. Tetapi, dari beberapa program yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperbaiki kondisi perekonomian keluarga dengan mengatur keuangan dengan baik.


(20)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pendampingan selama lima minggu, selama masa KKN PPM, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

 Keluarga dampingan tersebut adalah keluarga Bapak Jero Rade. Dalam kesehariannya Bapak Jero Rade dan Ibu Jero Luh Suarni bertani di ladang.

 Masalah utama yang dialami oleh keluarga adalah dari segi perekonomian yang disebabkan oleh tidak menentu dan minimnya penghasilan tetap yang diperoleh dari pekerjaan sebagai petani. Selain itu masalah lain yang dialami adalah masalah kurangnya kesadaran untuk mengatur keuangan serta kesadaran untuk menabung. Dari keseluruhan solusi-solusi yang ditawarkan kepada keluarga untuk

memecahkan permasalahan yang dialami, keluarga Bapak Jero Rade menerima dengan senang hati saran yang penulis berikan kemudian mempertimbangkan dan mengikuti saran-saran tersebut.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, yaitu keluarga Bapak Jero Rade, adapun saran dari kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut :

 Bapak Jero Rade dan ibu Jero Luh Suarni diharapkan untuk bisa mengatur keuangan, seperti halnya mengurangi membeli rokok , dimana selain membuat keuangan tidak stabil namun juga dapat menganggu kesehatan jika merokok setiap harinya. Selain itu diharapkan Bapak Jero Rade agar dapat memanfaatkan sebagian uangnya untuk disisihkan sebagai modal untuk usaha sampingan, jika memiliki usaha sampingan selain berladang, agar mampu menopang keuangan agar lebih stabil atau lebih baik.


(1)

19.00 menyarankan pada Bapak Jero Suarma tentang pembatasan uang jajan pada anak serta pembatasan konsumsi rokok, dan cara menyisihkan uang untuk tabungan.

4 jam

7 7 Agustus 2016 14.00 -19.00

Memberikan bimbingan Belajar Bahas Inggris pada Gede Arjun Raditya

5 jam

8 10 Agustus 2016 07.00 -09.00 15.00 -18.00

Membantu Bapak Jero Rade menyiram bawang, tomat dan cabe di lading

6 jam

9 11 Agustus 2016 08.00 -10.00 14.00- 16.00

Membantu Ibu Jero Luh Suarni mebuat canang dan banten untuk Piodalan di Pura

4 jam

10 13 Agustus 2016 14.00-17.00

Mengajarkan dan membantu Kadek Andini Okta Rianti membuat keterampilan

3 jam

11 14 Agustus 2016 13.00-18.00

Memberikan bimbingan belajar Matematika pada Gede Arjun Raditya

5 jam

12 16 Agustus 2016 16.00-21.00

Ikut serta bersama keluarga Bapak Jero Rade menonton lomba gerak jalan dalam menyambut 17 Agustus


(2)

13 18 Agustus 2016 07.00 -09.00 15.00- 18.00

Membantu Bapak Jero Rade Menyiram bawang, tomat dan cabe di ladang.

6 jam

14 20 Agustus 2016 16.00-18.00

Membantu Ibu Jero Luh Suarni bersih bersih rumah sambil berbincang bincang ketika Ibu Jero Luh Suarni memiliki waktu senggang.

2 jam

15 21 Agustus 2016 14.00 -18.00

Memberikan Bimbingan Belajar Bahasa Inggris pada kadek Andini Okta Rianti

4 jam

16 22 Agustus 2016 07.00 -10.00

Membantu Ibu Jero Luh Suarni membuat canang dan banten untuk Piodalan di merajan.

3 jam

17 23 Agustus 2016 18.00 -21.00

Melakukan sembahyang bersama dengan KK Dampingan di Pura Hulun Danu Batur dan Pura Segara

3 jam

18 24 Agustus 2016 16.00- 20.00

Berbincang-bincang bersama Bapak Jero Rade dan Ibu Jero Luh Suarni tentang pentingnya kesehatan yang harus dijaga serta memberikan solusi untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

4 jam

19 25 Agustus 2016 13.00 -18.00

Memberikan Bimbingan


(3)

Kadek Andini Okta Rianti serta Gede Arjun Raditya 20 26 Agustus 2016 07.00

-10.00 16.00- 18.00

Membantu Bapak Jero Rade mencabut bawang dan memetik tomat

5 jam

21 27 Agustus 2016 14.00 -18.00

Memberikan bimbingan belajar IPA pada Kadek Andini Okta Rianti

4 jam

22 28 Agustus 2016 17.00 -19.00

Berpamitan dan Berfoto bersama seluruh anggota keluarga Bapak Jero Rade pemberian bantuan berupa sembako kepada keluarga, berpamitan dan mengucapkan terima kasih telah mengizinkan pendamping menjadi bagian dari keluarga Bapak Jero Rade


(4)

BAB IV

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

Pelaksanaan kegiatan pendampingan KK Dampingan dilaksanakan minimal 22 kali kunjungan dalam sebulan di rumah bapak Jero Rade. Adapun rincian kegiatan pendampingan keluarga tersebut sebagai berikut :

4.1Waktu

Kegiatan pendampingan KK Dampingan tersebut dilakukan selama 22 kali dalam 5 minggu pada sore hari. Perincian waktu pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dapat dilihat pada lampiran jadwal kedatangan mahasiswa ke rumah KK dampingan.

4.2Lokasi

Kegiatan pendampingan dilakukan di rumah Bapak Jero Rade yang berlokasi di Banjar Hulun Danu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada KK Dampingan berupa pendekatan dengan keluarga, perbincangan mengenai masalah yang dihadapi keluarga, pemberian informasi mengenai pentingnya mengatur keuangan agar lebih stabil serta himbauan agar Bapak Jero Rade lebih mengurangi merokok, hal tersebut selain untuk mengatur keuangan serta pentingnya kesehatan.

4.4 Kendala Pendampingan Keluarga

Selama proses pendampingan keluarga Bapak Jero Rade terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh penulis yaitu sebagai berikut sulitnya bertemu dngan seluruh anggota keluarga karena kesibukannya dalam bekerja. Selain itu masih kurang paham mengenai program yang akan dijalankan, sehingga harus dijelaskan


(5)

secara perlahan dan jadwal program kelompok yang kadang berbenturan dengan jadwal KK Dampingan sehingga harus menyesuaikan waktu.

4.5 Hasil Pendampingan Keluarga

Mengenai hasil dari beberapa program yang dilaksanakan untuk pendampingan keluarga Bapak Jero Rade tidak dapat diukur dalam waktu yang cukup singkat. Tetapi, dari beberapa program yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperbaiki kondisi perekonomian keluarga dengan mengatur keuangan dengan baik.


(6)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pendampingan selama lima minggu, selama masa KKN PPM, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

 Keluarga dampingan tersebut adalah keluarga Bapak Jero Rade. Dalam kesehariannya Bapak Jero Rade dan Ibu Jero Luh Suarni bertani di ladang.

 Masalah utama yang dialami oleh keluarga adalah dari segi perekonomian yang disebabkan oleh tidak menentu dan minimnya penghasilan tetap yang diperoleh dari pekerjaan sebagai petani. Selain itu masalah lain yang dialami adalah masalah kurangnya kesadaran untuk mengatur keuangan serta kesadaran untuk menabung. Dari keseluruhan solusi-solusi yang ditawarkan kepada keluarga untuk

memecahkan permasalahan yang dialami, keluarga Bapak Jero Rade menerima dengan senang hati saran yang penulis berikan kemudian mempertimbangkan dan mengikuti saran-saran tersebut.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai dalam keluarga yang didampingi, yaitu keluarga Bapak Jero Rade, adapun saran dari kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut :

 Bapak Jero Rade dan ibu Jero Luh Suarni diharapkan untuk bisa mengatur keuangan, seperti halnya mengurangi membeli rokok , dimana selain membuat keuangan tidak stabil namun juga dapat menganggu kesehatan jika merokok setiap harinya. Selain itu diharapkan Bapak Jero Rade agar dapat memanfaatkan sebagian uangnya untuk disisihkan sebagai modal untuk usaha sampingan, jika memiliki usaha sampingan selain berladang, agar mampu menopang keuangan agar lebih stabil atau lebih baik.