KEDUDUKAN SERIKAT PEKERJA SEBAGAI KUASA HUKUM DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL KARENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA MELALUI PENGADILAN.

SKRIPSI
KEDUDUKAN SERIKAT PEKERJA SEBAGAI KUASA
HUKUM DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL KARENA PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA MELALUI PENGADILAN

MADE WIPRA PRATISTITA
NIM. 1103005054

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

i

iii

iv

iv


viii

v

ix

ii

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
atau Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah dan asung kertha wara nugrahaNyalah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir / skripsi ini yang berjudul
“Kedudukan Serikat Pekerja Sebagai Kuasa Hukum Dalam Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial Karena Pemutusan Hubungan Kerja Melalui
Pengadilan”.
Adapun tugas akhir / skripsi ini dibuat sebagai syarat pokok yang harus
penulis penuli dalam rangka menyelesaikan studi S1 pada Fakultas Hukum
Universitas Udayana guna memperoleh gelar Sarjana Hukum.

Terlesaikannya tugas akhir / skripsi ini tentunya tidak terlepas dari
dukungan dan bantunan dari berbagai pihak baik yang secara langsung maupun
seara tidak langsung serta secaramoril maupun materiil yang tidak ternilai
harganya. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis menghaturkan ucapan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum, Dekan Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Gede Made Swardhana, SH.,M.H, Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH.,M.H, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Udayana.

vi

iii

4. Bapak Dr. I Gede Yusa, SH.,M.H, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
5. Bapak Nyoman A. Martana, SH.,M.H, Ketua Bagian Hukum Acara
Fakultas Hukum Universitas Udayana.

6. Bapak Nyoman Satyayudha Dananjaya, SH.,M.Kn, Sekretaris Bagian
Hukum Acara Fakultas Hukum Universitas Udayana.
7. I Ketut Artadi, SH.,SU., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk dan arahan-arahan dengan penuh perhatian dan
kesabaran dalam penulisan tugas akhir / skripsi ini.
8. Ibu I.G.A Ari Krisnawati, SH.,MH., Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan arahan-arahan kesempatan untuk mengembangkan
persoalan-persoalan yang dihadapi dengan penuh perhatian dan kesabaran
dalam penulisan tugas akhirskripsi ini.
9. Ibu I Nengah Adi Yaryani, SH., MH., Dosen Pembimbing Akademik
yang telah menjadi pengarah dan memberikan tuntunan penulis selama
menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
10. Seluruh Bapak / Ibu Dosen yang telah membimbing, mendidik, dan
memberikan bekal ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.
11. Segenap pegawai Fakultas Hukum Universitas Udayana terimakasih atas
kerja sama yang telah dibangun selama ini.
12. Ibu Sita Metri SH dan teman-teman pengacara di Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Bali yang telah berkenan memberikan informasi terkait
tugas akhir/skripsi
vii


iv

13. Keluarga adik, kakak, dan kedua orang tua saya , terimakasih penulis
ucapkan atas segala yang telah diberikan dengan kasih sayang yang tulus
yang munkin tak cukup penulis ungkapkan disini.
14. Adik terbaik khusus kepada Dewa Gede Tedy Sukadana yang telah
membantu dan memberikan perhatian lebih kepada saya selaku kakaknya
demi terselesaikannya penulisan tugas akhir/skripsi ini.
15. Seluruh kawan-kawan LMND dan seluruh sahabat-sahabat penulis, Arif
Budiman, Odey, Dian, Puspita, Eka, Rama, dan sahabat lainnya yang tak
bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan
masukan dan dorongan dalam penyelesaian penulisan tugas akhir / skripsi
ini.
Akhir kata penulis sampaikan bahwa dalam penyusunan tugas akhir /
skripsi ini tentunya penuh penulis sadari masih jauh dari kesempurnaan mengingat
kemampuan dan pengetahuan penulis yang masih terbatas. Oleh karena itu,
penulis tetap harapkan saran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaan
dari penyusunan tugas akhir / skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak dan menambah tulisan-tulisan yang berkaitan dengan penyelesaian

perselisihan hubungan industrial di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Om, Shanti, Shanti, Shanti, Om
Denpasar, Juli 2016

Penulis

viii

v

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ......................................................................

i

HALAMAN SAMPUL DALAM ...................................................................

ii


HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA ........................................

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

iv

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ..................

v

KATA PENGANTAR ....................................................................................

vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .........................................................

ix


DAFTAR ISI ...................................................................................................

x

ABTRAK.........................................................................................................

xiii

ABSTRACT ....................................................................................................

xiv

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

1.1


Latar Belakang Masalah .........................................................

1

1.2

Rumusan Masalah ..................................................................

5

1.3

Ruang Lingkup Masalah ........................................................

5

1.4

Tujuan Penelitian ...................................................................


5

1.4.1. Tujuan Umum .................................................................

5

1.4.2. Tujuan Khusus ................................................................

6

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................

6

1.5.1. Manfaat Teoritis .............................................................

6

1.5.2. Manfaat Praktis ...............................................................


7

Landasan Teoritis ...................................................................

7

1.6

x

vi

1.7

BAB II

Metode Penelitian ..................................................................

15


1.7.1. Jenis Penelitian ...............................................................

16

1.7.2. Jenis Pendekatan .............................................................

17

1.7.3. Sumber Bahan Hukum ...................................................

18

1.7.4. Data Penunjang ...............................................................

19

1.7.5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ..............................

20

1.7.6. Teknik Analisa Bahan Hukum .......................................

20

TINJAUAN

UMUM

PERSELSISIHAN

TENTANG

HUBUNGAN

PENYELESAIAN

INDUSTRIAL

(PPHI)

DALAM PERKARA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
(PHK)

MELALUI

PENGADILAN

HUBUNGAN

INDUSTRIAL
2.1. Pengertian

Perselisihan

Hubungan

Industrial

Beserta

Pengaturannya ........................................................................

22

2.1.1.

Jenis-Jenis Perselisihan Hubungan Industrial .........

26

2.1.2

Alasan-alasan terjadinya PHK sebagai Salah Satu
Jenis

Perselisihan

Hubungan

Industrial

dan

Perlindungannya .....................................................

28

2.2. Mekanisme Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial .

33

2.2.1

Penyelesaian melalui Non Litigasi ..........................

2.2.2

Penyelesaian

melalui

Litigasi

(Pengadilan

Hubungan Industrial). .............................................

xi

34

36

vii

BAB III PEMBENTUKAN

SERIKAT

PEKERJA

DALAM

HUBUNGAN INDUSTRIAL
3.1. Perumusan Serikat Pekerja dan Pengaturannya dalam
Hubungan Industrial ..............................................................

42

3.2. Asas, Tujuan dan Fungsi Serikat Pekerja ...............................

43

3.3

Pembentukan dan Keanggotaan Serikat Pekerja ...................

44

3.4

Hak dan Kewajiban Serikat Pekerja dalam Hubungan

3.5

Industrial. ..............................................................................

46

Pembubaran Serikat Pekerja .................................................

48

BAB IV PENYELESAIAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DI
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
4.1

Asas yang melandasi kedudukan serikat pekerja sebagai
kuasa hukum dalam penyelesaian pemutusan hubungan
kerja di Pengadilan Hubungan Industrial ..............................

4.2

51

Serikat Pekerja Sebagai Kuasa Hukum dalam Penyelesaian
PHK Ditinjau dari Gugatan Atas dasar Legal Standing .........

63

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ..............................................................................

69

5.2. Saran ........................................................................................

70

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN PUTUSAN PENGADILAN DENPASAR
LAMPIRAN ADMINISTRASI DAN SURAT KUASA KHUSUS
RINGKASAN SKRIPSI

xii

ABSTRAK
Perlindungan terhadap hak pekerja di Indonesia masih sangat rendah
menyebabkan pengusaha seringkali mengambil peluang untuk tidak menaati
kewajibannya dalam memberikan hak kepada pekerja yang diatur dalam undangundang. Hal tersebut menimbulkan perselisihan hubungan industrial yang terjadi
antara pengusaha dengan pekerja. Pekerja dalam memperjuangkan haknya
tentunya tidak bias sendiri karena rawan terhadap tindakan kesewenangan yang
dilakukan pengusaha sebagai atasannya. Maka pekerja dalam memperjuangkan
haknya menggunakan suatu wadah organisasi bernama Serikat Pekerja. Salah satu
hal yang menarik diangkat dalam penelitian ini yaitu Serikat Pekerja yang
menjadi kuasa hukum dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.
Sulitnya serikat pekerja dalam menyelesaiakan perselsihan hubungan
industrial terkendala dalam ketidak jelasan hukum acara dalam proses
penyelesaian hubungan industrial. Hal ini dapat ditemukan ketika pengurus serikat
pekerja mengadvokasi pekerja yang terlibat dalam perselisihan hubungan
industrial yang diajukan dalam Pengadilan Hubungan Industrial. Ketika proses
gugatan perselisihan hubungan industrial tersebut diajukan ke dalam pengadilan
hubungan industrial, dalam proses pemeriksaan di pengadilan, pengurus serikat
pekerja selalu dijegal oleh para praktisi hukum dan advokat hukum terkait
legalitas menjadi kuasa hukum pekerja di pengadilan hubungan industrial. Para
Advokat dan praktisisi hokum juga seringkali menyamakan kedudukan kuasa
hokum serikat tersebut dengan kuasa dalam gugatan legal standing yang
sebenarnya dalam ketentuan Undang-Undang hal tersebut sama sekali berbeda.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mengkaji mengenai kedudukan serikat
pekerja sebagai kuasa hukum dalam penyelesaian perselisihan hubungan
industrial karena pemutusan hubungan kerja melalui pengadilan yang tentunya
membedakan dengan kedudukan advokat dan kuasa hukum dalam gugatan legal
standing
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian untuk skripsi ini digunakan
pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual
(conseptual approach), dan pendekatan fakta (fact approach). Yang mana
masalah yang diangkat dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Sumber data yang yang
dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari undang-undang beserta kasus yang
berasal dari putusan pengadilan. Data sekunder berasal dari penelitian
kepustakaan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Serikat Pekerja
mempunyai kedudukan sebagai kuasa hukum dalam asas hukum acara yang
berlaku dalam penyelesaian hubungan industrial yaitu asas mewakili para pihak,
asas pertanggungjawaban organisasi terhadap kesejahteraan anggota, asas
hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan serta asas peradilan
cepat, sederhana dan biaya ringan
Kata kunci :

Kuasa Hukum, Serikat Pekerja, Asas, Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial

1 xiii

2

ABSTRACT
The protection of workers' rights in Indonesia is still very low causing
employers often take the opportunity to not comply with its obligation to provide
rights to workers set out in the legislation. This raises a number of industrial
disputes arising between employers and workers. Workers fight for their rights in
their own bias is certainly not as prone to abuses committed acts businessman as
his superior. So workers in the fight for their rights using an umbrella
organization called the United Workers. One of the interesting things in this
research, namely the United Workers who become legal counsel in resolving
industrial relations disputes.
The difficulty unions in resolving industrial relations divergence is
constrained in obscurity procedural law in the resolution of industrial relations. It
can be found when the trade union officials advocating for workers involved in
industrial disputes filed in the Industrial Relations Court. When the charge
process, an industrial dispute is submitted to the labor court, in the process of
examination in court, union officers are always thwarted by legal practitioners
and related legal advocate legality into their legal defense in court of industrial
relations. The Advocate and legal praktisisi also often leveled a power law with
the power of the union in a lawsuit that the actual legal standing in the provisions
of the Act it is an entirely different. Based on these problems the author examines
the position of the union as a legal counsel in resolving industrial disputes due to
termination of employment through the courts which must distinguish the position
of an advocate and legal counsel in the lawsuit legal standing.
This research is a normative law to use approach used in the research for
this thesis use approach to law (statute approach), the conceptual approach
(conseptual approach), and the approach of the fact (fact approach). Which
issues raised related to the legislation applicable to the reality on the ground.
Source of data used in the study came from along with the case law derived from
the judgment. Secondary data derived from the research literature. From these
results it can be concluded that the Unions have accrued as a legal counsel in the
principle of the procedural law in the resolution of industrial relations that is the
principle on behalf of the parties, the principle of accountability of the
organization for the welfare of members, the principle of harmonious industrial
relations, dynamic and just as well as the principle of justice quickly , simple and
inexpensive.
Keywords: Legal Counsel, workers, Principles, the Industrial Dispute Settlement

xiv

Dokumen yang terkait

Prosedur Pengajuan PHK Melalui Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Studi Atas Putusan UU Nomor 2 Tahun 2004

3 65 95

Mediasi Merupakan Salah Satu Cara Penyelesaian Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja Pada Perusahaan Di Sumatera Utara

2 88 283

Peranan Pengadilan Hubungan Industrial dalam Memberikan Kepastian Hukum Terhadap Perkara Pemutusan Hubungan Kerja (Studi Terhadap Putusan Pemutusan Hubungan Kerja-Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan)

10 130 147

PENULISAN HUKUM/ SKRIPSITINJAUAN YURIDIS PROSES PENYELESAIAN SENGKETA TINJAUAN YURIDIS PROSES PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Analisis Putusan Pengadilan Hubungan Industrial No. 4/ G/ 2010/

0 4 15

PENDAHULUAN TINJAUAN YURIDIS PROSES PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Analisis Putusan Pengadilan Hubungan Industrial No. 4/ G/ 2010/ PHI.YK).

0 3 17

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI MEDIASI Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Mediasi.

0 2 12

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI MEDIASI Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Mediasi.

1 1 19

EFEKTIFITAS PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL MELALUI PENGADILAN HUBUNGAN INDUSIRIAL PADA PENGADILAN NEGERI PADANG.

0 2 6

PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI PADANG.

0 0 7

A. Pendahuluan - PERAN SERIKAT PEKERJA DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

0 1 12