Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Dalam Mengatasi Transportasi Ilegal di Kota Padang.
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Dalam Mengatasi Transportasi Ilegal di Kota Padang
Reviolla Monicca
(0910843042)
Rozidateno P. Hanida, S. IP, M. PA, Desna Aromatica, S. AP, M. AP
e-mail : reviollamonicca@ymail.com
Abstrak. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui pelaksanaan fungsi koordinasi dalam
mengatasi permasalahan transportasi ilegal di Kota Padang serta mengetahui hambatanhambatan pelaksanaan koordinasi dalam mengatasi permasalahan transportasi ilegal di Kota
Padang. Teori yang digunakan adalah pendekatan untuk koordinasi yang efektif dari James
A.F. Stoner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sementara teknik uji keabsahan data yang digunakan peneliti yaitu triangulasi
sumber data. Pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu
koordinasi dalam mengatasi travel ilegal yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika, Satlantas dan organda tidak berjalan secara efektif. Adapun
saran dari peneliti adalah sebaiknya Instansi yang terlibat dalam koordinasi diminta agar lebih
proaktif sehingga terjadi kesinkronan dalam koordinasi, dilakukan razia berkepanjangan
minimal selama satu (1) bulan agar sopir dan pemilik travel ilegal jera. Razia tidak hanya
dilakukan di perbatasan kota tetapi juga dilakukan razia warung-warung yang sering
dijadikan tempat menaikkan penumpang oleh sopir travel ilegal tersebut. Instansi yang
terlibat dalam masalah ini juga dapat membahas kembali dan mencarikan solusi yang terbaik
agar kendaraan yang digunakan segera bisa ditentukan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada. Hal ini dilatarbelakangi banyaknya keluhan dari sopir travel ilegal terhadap syaratsyarat untuk menjadikan AJDP yang menyulitkan baginya.
Kata Kunci : Koordinasi, Transportasi Ilegal.
Abstrak. The purposes of theoritic are know the implementation coordination function in
addressing the issue of illegal transportation in the city of Padang and to know the constraints
of coordination in addressing the issue of illegal travel in the city of Padang. The theory is
used an approach to effective coordination of James AF Stoner. In this study, researchers
used a qualitative approach with descriptive type. Data was collected by interview,
observation and documentation. While the validity of test techniques that researchers used
data triangulation of data sources. Selection of informants by purposive sampling technique.
Based on the research that has been done, The conclusion of this study is to address the
illegal transportation coordination undertaken by the Communication and Information
Technology Department of Transportation, Traffic Unit and Organda not run effectively. As
for the suggestion of the researcher is involved in the agency should be asked to be more
proaktive coordination so there is similarity in the coordination, conducted raids prolonged
minimum of one (1) month to have a driver and owner of illegal travel deterrent. Raids are
not only made border city but also made raids stalls are often used as place to raise the illegal
travel of passangers by the driver. Agencies involved in this issue also can discuss back and
find the best solution so that the vehicle used to travel soon be determined accordance with
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
the existing circumstances and conditions. This is motivated many complaints from drivers of
illegal transportation terms that make it difficult for him to make AJDP.
Pendahuluan
Dishubkominfo Padang). Dengan jumlah
Transportasi merupakan unsur yang
penting dan berfungsi sebagai urat nadi
kehidupan masyarakat yang tidak memiliki
kendaraan pribadi pada saat sekarang ini.
Secara konsep, menurut Salim (1993:6)
transportasi
diartikan
sebagai
memindahkan,
usaha
menggerakkan,
mengangkut atau mengalihkan suatu objek
dari suatu tempat ke tempat lain. Kota
Padang memiliki luas 694,96 km² dengan
jumlah penduduk tahun 2011 sebanyak
844.316 orang dan merupakan jumlah
penduduk terbanyak di Sumatera Barat.
(Data BPS Provinsi Sumatera Barat).
Dengan
kepadatan
demikian
penduduk
tentunya
memerlukan
jumlah
Kota
yang
Padang
angkutan
yang
sebanding dengan jumlah penduduknya.
Sebelumnya
angkutan
umum
dalam
bepergian baik antar provinsi maupun
dalam provinsi dikenal dengan Angkutan
Kota
Antar
Provinsi
(AKAP)
dan
Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Dalam hal ini peneliti lebih melakukan
penelitian di AKDP dikarenakan pengguna
AKDP
tahun
dibandingkan
Tahun
2013
2013
AKAP.
lebih
banyak
Jumlah
AKDP
sebanyak
1893
(Data
tersebut tidak mampu untuk menampung
penumpang yang akan bepergian ke luar
kota padang, karena jumlah penduduk
tidak sebanding dengan akses transportasi
yang akan digunakan oleh masyarakat.
Pada saat sekarang ini masyarakat
menginginkan
aktivitas
pelayanan
bepergiannya
lebih
dalam
yaitu
jasa
pelayanan antar jemput rumah dan jasa
pelayanan tersebut tidak disediakan oleh
AKDP. Hal tersebut dimanfaatkan oleh
kendaraan-kendaraan pribadi yang dikenal
masyarakat dengan travel ilegal. Travel
ilegal ini menurut Yudi Indra termasuk
moda transportasi darat yang digunakan
masyarakat
untuk
melakukan
perjalanannya dari suatu tempat ke tempat
lain, tetapi moda ini bersifat ilegal karena
tidak mampu memenuhi syarat keamanan
kendaraan, tidak memiliki izin operasional
sehingga bisa mengancam keselamatan
penumpangnya.
Travel
ilegal
banyak
mencari penumpang di perempatan jalan
raya
seperti
simpang
Bypass
Lubukbegalung, simpang Gaung, Teluk
Bayur, dan kawasan Air tawar, sekitar
Masjid
Taqwa
Muhammadiyah
atau
bundaran Air Mancur, Jalan Pemuda
tepatnya di sekitar Andalas Plaza terlihat
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
ramai kendaraan roda empat berbagai
permasalahan
merek
tersebut.
Dishubkominfo mengajak travel ilegal
Berdasarkan observasi awal peneliti, dapat
untuk menyegerakan perizinin operasional
disimpulkan penggunaan
dengan sosialisasi,
parkir
di
kawasan
travel
ilegal
ini
adalah
yaitu
mengeluarkan izin
Padang - Bukittinggi mencapai tingkat
trayek bagi pemilik travel ilegal yang telah
mobilisasi tertinggi yaitu pengguna travel
memenuhi syarat menjadi travel resmi, dan
ilegalnya mencapai 840 orang/hari. Padang
berkoordinasi
–
mengindahkan akan ditindaklanjuti oleh
Painan
pengguna
travel
ilegalnya
apabila
travel
tidak
–
Satlantas berupa pemberian sanksi yaitu
Payakumbuh pengguna travel ilegalnya
memberikan tilang terhadap surat-surat
mencapai
kendaraannya.
mencapai
770
525
orang/hari.
Padang
orang/hari.
Padang
–
Organda
juga
ikut
Batusangkar pengguna travel ilegalnya 420
mensosialisasikan kepada pemilik travel
orang/hari. Padang – Solok pengguna
ilegal untuk menjadikannya travelnya
travel ilegalnya 546 orang/hari. Padang –
menjadi travel yang resmi sesuai dengan
Sawahlunto/
kriteria yang telah ditentukan.
Sijunjung
mencapai
294
Pulau Punjung
Menurut Stoner (1994 : 321) untuk
pengguna travel ilegalnya 420 orang/hari ,
melaksanakan koordinasi yang efektif oleh
dan Padang – Sungai Rumbai pengguna
Dishubkominfo, Satlantas, dan Organda
travel ilegalnya mencapai 490 orang/hari.
dapat dilakukan dengan teknik manajemen
(Data Primer peneliti). Peneliti lebih
dasar, terdiri dari hierarki manajerial untuk
berfokus melakukan penelitian terhadap
mengetahui
trayek Padang – bukittinggi, karena dari
manajerial
data diatas pengguna travel ilegalnya
koordinasi. Membuat aturan dan prosedur
tertinggi dari daerah lainnya.
untuk menangani kejadian-kejadian rutin
orang/hari. Padang –
Untuk
mengatasi
permasalahan
apakah
terjadi
dalam
hierarki
melaksanakan
terkait permasalahan ini, serta menyusun
travel ilegal ini diperlukan keterlibatan
rencana-rencana
dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan
dilakukan untuk memberantas travel ilegal
Informatika
Satlantas
yang semakin banyak seperti pemberian
Polresta Padang, Organda Kota Padang
sanksi yang tegas kepada sopir atau
sebagai
Kota
instansi
permasalahan
kewenangan
Komunikasi
ini.
Padang,
dan
mengatur
pemilik
Dalam
hal
ini
koordinasi potensial terdiri dari sistem
Perhubungan
informasi vertikal, melihat bagaimana
Informatika
terkait
sistem
informasi
ilegal.
yang
dalam
Dinas
travel
koordinasi
Meningkatkan
dalam
melakukan
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
koordinasi, apakah terjadi secara vertikal.
dan Pendelegasian Wewenang terhadap
Hubungan-hubungan
Prestasi Kerja Karyawan pada Bagian
bagaimana
lateral
hubungan
Dishubkominfo
dan
melihat
koordinasi
Satlantas
dalam
melakukan razia baik membicarakan kapan
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
PT.Perkebunan Nusantara (IV) Persero,
Medan.
Koordinasi menurut Keban (2008 :
dan dimana akan melakukan razia tersebut,
antara
95) adalah suatu proses peintegrasian
dalam
kegiatan-kegiatan / target tujuan dari
memberikan sosialisasi kepada pengusaha
berbagai unit kerja dari suatu organisasi
AKDP atau agen travel ilegal agar segera
agar dapat mencapai tujuan secara efisien.
menjadikan kendaraanya menjadi AJDP
Tanpa koordinasi, individu-individu dan
Dengan alasan inilah peneliti tertarik untuk
bagian-bagian yang ada akan bekerja
melakukan
judul
menuju arah yang berlainan dengan irama /
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Dalam
kecepatan yang berbeda-beda. Demikian
Mengatasi Travel ilegal di Kota Padang.
pula tanpa koordinasi, masing-masing
serta
hubungan
Dishubkominfo
koordinasi
dan
Organda
penelitian
dengan
Dengan demikian yang menjaadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah
dengan
mengorbankan
kepetingan
organisasi secara keseluruhan.
Fungsi
Koordinasi menurut Stoner (1994 :
Koordinasi Dalam mengatasi Transportasi
318) adalah proses pemaduan tujuan dan
Ilegal di Kota Padang.
kegiatan
Bagaimana
Pelaksanaan
unit-unit
yang
terpisah
(
Sementara itu, tujuan penelitian ini
departemen atau bidang- bidang fungsional
adalah untuk mengetahui pelaksanaan
) dalam suatu perusahaan untuk mencapai
fungsi
mengatasi
tujuan perusahaan secara efisien. Tanpa
transportasi ilegal di Kota Padang dan
koordinasi, orang – orang atau departemen
mengetahui
akan
koordinasi
pelaksanaan
dalam
hambatan-hambatan
fungsi
koordinasi
dalam
mengatasi travel ilegal di Kota Padang.
kehilangan
pandangan
tentang
peranan mereka dalam perusahaan. Dan
jika
demikian
halnya,
maka
mereka
koordinasi
mungkin akan mulai mengejar kepentingan
pernah diteliti oleh Brasta Prahara (2009)
mereka sendiri, yang akan mengorbankan
yang judulnya “Koordinasi Pengelolaan
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Penelitian
mengenai
Kepegawaian Daerah“, dan penelitian
Mooney dan Reily mendefinisikan
koordinasi selanjutnya oleh Kosyalia Devi
koordinasi adalah sebagai pencapaian
(2011) dengan judul “Pengaruh Koordinasi
usaha
kelompok
secara
teratur
dan
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
kesatuan tindakan di dalam mencapai
mempunyai tingkat ketergantungan yang
tujuan
tinggi (sebagai contoh, apabila sebuah unit
bersama.
Sedangkan
menurut
suatu
tidak dapat berfungsi tanpa memperoleh
proses di mana pimpinan mengembangkan
informasi atau komponen produk dari unit
pola usaha kelompok secara teratur di
lain). Suatu tingkat koordinasi yang tinggi
antara
juga diperlukan oleh perusahaan yang
Mc.Ferland,
koordinasi
bawahannya
adalah
dan
menjamin
kesatuan tindakan di dalam mencapai
menetapkan sasaran prestasi.
Adapun
tujuan bersama. ( Handayaningrat, 1980 :
unsur-unsur koordinasi
menurut Syafiie (1999 : 89), meliputi
89)
Aktivitas unit organisasi berbeda
1. Pengaturan
dalam hal sejauh mana aktivitas itu perlu
2. Sinkronisasi
dipadukan dengan aktivitas unit lainnya.
3. Kepentingan bersama
Kebutuhan akan koordinasi tergantung
4. Tujuan bersama
Pelaksanaan koordinasi oleh Dinas
pada persyaratan bentuk dan komunikasi
tugas-tugas yang dilakukan dan tingkat
Perhubungan
ketergantungan berbagai sub unit yang
Informatika, Satlantas dan Organda harus
melaksanakan tugas tersebut. Apabila
berjalan efektif sehingga mendapati hasil
tugas-tugas tersebut memerlukan atau
yang maksimal. Berdasarkan atas definisi
dapat memperoleh manfaat dari arus
Mc.
informasi antar unit, maka yang terbaik
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (
adalah tingkat koordinasi yang tinggi.
Handayaningrat, 1980 : 89)
Akan tetatpi, apabila persyaratan atau
Komunikasi
Ferland,
maka
a. Bahwa
koordinasi
tanggung
jawab
koordinasi
adalah
manfaat sedemikian itu tidak ada, maka
daripada
pekerjaan tersebut mungkin lebih baik
terletak pada pimpinan.
Oleh
diselesaikan interaksi dengan anggota unitunit
lainnya
apabila
tidak
banyak
karena
itu
koordinasi adalah merupakan
tugas
memerlukan waktu.
dan
dari
pimpinan.
tinggi
Koordinasi sering dicampur-
kemungkinan besar juga akan bermanfaat
adukkan dengan kata koperasi
bagi pekerjaan yang tidak rutin dan tidak
yang sebenarnya mempunyai
dapat diperkirakan sebelumnya, pekerjaan
arti yang berbeda. Sekalipun
dengan faktor-faktor lingkungan yang
demikian
cepat
mungkin
Koordinasi
berubah,
yang
dan
pekerjaan
yang
pimpinan
tidak
mengadakan
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
koordinasi
apabila
mengatur
mereka
sedemikian
rupa
daripada
tiap
tidak melakukan kerja sama.
usaha-usaha
Oleh karena itu maka kerja
kegiatan
sama merupakan suatu syarat
terdapat adanya keserasian si
yang sangat penting dalam
dalam
membantu
pelaksanaan
Kesatuan tindakan ini adalah
daripada koordinasi. Jelasnya
merupakan suatu kewajiban
bahwa
daripada
koordinasi
berbeda
pemimpin
koordinasi
jadwal
waktu
pekerjaan
daripada
bahwa
kesatuan
yang
bersifat
Sebab
kesinambungan
dan
waktu
harus
dapat tercapai dengan baik.
c. Pengaturan
secara
untuk
bukan
itu
telah
koordinasi
adalah
tujuan bersama. Kesatuan dari
teratur
di
usaha
yang
e. Tujuan
pada
usaha
pengertian
Koordinasi adalah konsep
ditetapkan
dimaksudkan
direncanakan.
daripada usaha kelompok.
kelompok,
hasil.
dapat berjalan sesuai dengan
dikembangkan sehingga tujuan
yang
mencapai
yang baik. Dengan mengatur
b. Adanya proses
pimpinan
sehingga
memperoleh suatu koordinasi
dengan koperasi.
adalah
individu
individu,
dalam
meminta
kepada
agar
ikut
suatu
semua
serta
melaksanakan tujuan sebagai
terhadap
usaha individu, maka sejumlah
kelompok,
daripada individu yang bekerja
bekerja.
dimana
mereka
dengan
Dalam melaksanakan koordinasi
koordinasi menghasilkan suatu
antar instansi, ada beberapa bentuk
usaha kelompok yang sangat
koordinasi yang dilaksanakan menurut
penting
Handayaningrat ( 1980 : 90), antara
sama,
di
mana
untuk
mencapai
efisiensi dalam melaksanakan
lain :
kegiatan organisasi.
1. Koordinasi Intern;
2. Koordinasi Fungsional.
Adapun perbedaan antara kedua
d. Konsep kesatuan tindakan
Kesatuan dari usaha berarti
bahwa
pemimpin
harus
bentuk koordinasi tersebut adalah :
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
1. Koordinasi
Intern,
horizontal
yaitu
oleh
Dinas
koordinasi yang dilakukan oleh
Perhubungan, Satlantas Polresta
atasannya
dan
langsung.
Dalam
Organda
karena
tanpa
koordinasi ini Kepala/Manager
memerlukan koordinasi secara
wajib
horizontal ini tugas yang akan
mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan
dilakukan tidak akan berjalan
daripada
bawahannya,
secara
apakah
efektif.
Dalam
bawahannya telah melakukan
koordinasi fungsional ini dapat
tugas
pula
pekerjaannya
sesuai
dengan
kebijaksanaan
tugas
pokoknya.
mengetahui
koordinasi
atau
intern,
mengkoordinasikan
organisasi
daripada
tergantung
beberapa
bawahan
diperlukan
secara
horizontal.
unit
dalam
koordinasi
Koordinasi
antara unit satu dengan unit lainnya
dilakukan
horizontal.
bahwa
dapat
2. Koordinasi Fungsional, yaitu
secara
yaitu
fungsional ini diperlukan, karena
dikoordinasikan secara efektif.
yang
yang
jumlah
yang
koordinasi
fungsional
1. Koordinasi Fungsional yang bersifat
seorang Kepala/Manager dalam
bawahannya,
antara
bersifat intern dan ekstern.
Untuk
kemampuan
dibedakan
Hal
ini
mempunyai hubungan kerja secara
fungsional.
2. Koordinasi Fungsional yang bersifat
ekstern,
ialah
koordinasi
antara
disebabkan karena sebuah unit
organisasi satu dengan organisasi
organisasi tidak mungkin dapat
lainnya. Hal ini mungkin menyangkut
melakukan
satu
sendiri
tanpa
atau
beberapa
organisasi.
bantuan unit organisasi lainnya.
Koordinasi fungsional ini dilakukan,
Dengan
karena
kata
lain
bahwa
unit-unit/
tanpa bantuan dari organisasi lainnya.
dilakukan
karena
organisasi lainnya mempunyai
dalam
fungsional
pelaksanaan
tidak
mungkin menyelenggarakan tugasnya
fungsional
secara
organisasi
wajib
koordinasi
hubungan
sebuah
tugas
2. Pendekatan antar disiplin
Sesuai dengan tugas
pokok Pemerintah RI, bahwa
pokoknya. Pada penelitian ini
departemen-departemen
diperlukan koordinasi secara
lembaga-lembaga Pemerintah
dan
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
non
departemen,
adalah
2.
Mengangkut penumpang dari suatu
melaksanakan sebagian tugas
tempat ke tempat lain.
pokok pemerintah dibidangnya
Dengan
masing-masing.
mencapainya
Untuk
diperlukanlah
ini
dapat disimpulkan
bahwa definisi transportasi adalah kegiatan
pemindahan
barang
(muatan)
dan
pendekatan antar disiplin (ilmu
penumpang dari suatu tempat ke tempat
pengetahuan) yang diperlukan
lain. Dalam transportasi terlihat ada dua
oleh tiap-tiap departemen atau
unsur yang terpenting yaitu :
lembaga
non
departemen.
Untuk itu diperlukanlah KIS (
Koordinasi,
Integrasi,
a.
Pemindahan
pergerakan (movement)
b.
Secara
dari
barang
fisik
Sinkronisasi ) agar tugas-tugas
tempat
pemerintah itu dapat dilakukan
penumpang ke tempat lain
secar simultan, seirama, dan
atau
mengubah
(komoditi)
dan
Untuk melihat apakah dalam suatu
negara memiliki sistem transportasi yang
serasi.
3. Pendekatan lintas sektoral atau
53) untuk melihat standar kualitas dan
serba fungsi
Dalam sebuah proyek
pembangunan
berbagai
baik, maka menurut Sadyohutomo (2008 :
menyangkut
sektor/sub
kuantitas dari alat pendukung transportasi
tersebut antara lain :
sektor.
Oleh karena itu, agar proyek
ini
dapat
dimanfaatkan
oleh
Apakah objek yang diangkat aman
diperlukan
selam proses perpindahan dan mencapai
pendekatan terhadap berbagai
tujuan dalam keadaan utuh. Dalam hal ini
sektor/sub sektor.
tidak rusak atau hancur.
sebesar-besarnya
masyarakat,
Menurt Salim (1993 : 6) dalam
transportasi kita melihat dua kategori,
2. Cepat
Apakah objek yang diangkut dapat
mencapai tujuan sesuai dengan batasan
yaitu :
1.
1. Aman
Pemindahan
bahan-bahan
dan
hasil-hasil produksi dengan menggunakan
alat angkut.
waktu yang telah ditentukan.
3. Lancar
Apakah selama proses perpindahan,
objek yang diangkut terjaga keutuhannya
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
dan
situasi
bagi
sang
pengangkut
purposive sampling. Unit analisis dalam
menyenangkan
penelitian ini adalah Dinas Perhubungan
4.
Komunikasi dan Informatika Kota Padang,
Nyaman
Apakah selama proses perpindahan
Satlantas Padang dan Organda Padang.
objek yang diangkut terjaga keutuhannnya
Triangulasi
dan
Perhubungan Komunikasi dan Infromatika
situasi
bagi
sang
pengangkut
Dinas
Organda Bukittinggi, Organda Bukittinggi,
Ekonomis
Apakah
pada
Kota Bukittinggi, Satlantas Bukittinggi,
menyenangkan.
5.
dilakukan
proses
perpindahan
tidak
Agen Travel liar dan Sopir Travel ilegal.
memakan biaya yang tinggi dan merugikan
objek yang diangkut.
6.
Ramah lingkungan
Pelaksanaan
Tidak berdampak negatif yang dapat
merusak
lingkungan
(
misalnya
Koordinasi
Dalam Mengatasi Travel Ilegal di Kota
Padang
Moda
kebisingan, getaran, dan gas buang ).
Penelitian ini menggunakan metode
Fungsi
diperuntukkan
transportasi
buat
darat
bersama
yang
(orang
Peneliti
banyak), kepentingan bersama, menerima
menggunakan metode penelitian kualitatif
pelayanan bersama, mempunyai arah dan
adalah karena pendekatan ini paling tepat
titik tujuan yang sama, serta terikat dengan
digunakan untuk menganalisis data yang
peraturan trayek yang sudah ditentukan
didapatkan dari informan. Sementara tipe
dan jadwal yang sudah ditetapkan dan para
penelitian deskriptif digunakan dalam
pelaku
penelitian
menyesuaikan
pendekatan
kualitatif.
ini
karena
menjelaskan
dan
pelaksanaan
fungsi
peneliti
ingin
mendeskripsikan
koordinasi
dalam
perjalanan
diri
harus
dengan
ketentuan-
ketentuan tersebut apabila angkutan umum
ini sudah mereka pilih yang dikenal
mengatasi permasalahan travel ilegal di
dengan
Kota Padang serta mengetahui hambatan-
transportation
hambatan pelaksanaannya.
Kendaraan umum terbagi atas :
Lokasi penelitian sendiri berlokasi di
wajib
kendaaraan
).
umum
(Miro,
(
public
2005:116).
a. Bus
Kota Padang. Teknik pegumpulan data
Bus adalah Kendaraan Bermotor
yang dilakukan peneliti adalah dengan
angkutan orang yang memiliki tempat
wawancara, dokumentasi dan observasi.
duduk lebih dari 8 (delapan) orang,
Berdasarkan teknik pemilihan informan
termasuk untuk Pengemudi atau yang
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima
Pelaksanaan Izin Usaha Angkutan
ratus) kilogram. Istilah bus ini berasal
Jalan
dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti
angkutan Jalan.
dan
Kartu
Izin
usaha
"(kendaraan yang berhenti) di semua
(perhentian)". Ukurannya bermacam-
b. Angkutan kota
macam. Bus besar untuk beroperasi di
jalan-jalan
raya
yang
transportasi jarak jauh.
lebar
dan
Bus
kecil
beroperasi di kampung atau jalan kecil
antar kota kabupaten.
adalah pemohon mengisi formulir
permohonan izin usaha angkutan
jalan dengan syarat sebagai berikut :
-
Surat Permohonan
-
Fotocopy Akte Pendirian, bagi
Fotocopy jati diri bagi
Bermotor
untuk menyediakan fasilitas
penyimpanan kendaraan.
melengkapi
persyaratan
diatas Dishubkominfo menerbitkan
keputusan
angkutan
Setelah
menerbitkan
izin
jalan
permohonannya
kepadakendaraan
umum dengan rute yang sudah
mempunyai halte sebagai tempat
perhentian yang sudah ditentukan,
angkutan kota dapat berhenti untuk
menaikkan
atau
menurunkan
Adapun prosedur perizinan
angkutan kota adalah Pemohon
formulir
permohonan
foto kopy STNK, foto kopy STUK,
melakukan
administrasi.
Surat Pernyataan kesanggupan
surat
merujuk
dan foto kopy KTP, lalu petugas
Fotocopy Buku Uji Kendaraan
Setelah
yang
pengajuan izin trayek menyertakan
Fotocopy Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK)
-
sebuah moda transportasi perkotaan
mengisi
perorangan
-
adalah
penumpang di mana saja.
Badan Usaha dan Koperasi
-
kota
ditentukan. Tidak seperti bus yang
Adapun alur prosedur perizinan bus
-
Angkutan
jika
telah
disetujui
Surat
usaha
berkas
disetujui.
dishub
Keputusan
pemeriksaan
Untuk
administrasi
yang belum lengkap, tidak dapat
dilanjutkan
prosesnya.
administrasi
yang
dilanjutkan
Untuk
lengkap,
pemeriksaan
perlengkapan
kendaraan
serta
pemeriksaan papan lintasan dan
nomor
lintasan.
Setelah
proses
pemeriksaan administrasi selesai,
dilanjutkan
dengan
pembayaran
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
retribusi izin trayek dan proses
bermotor
penerbitan. Setelah semua tahapan
dengan
proses selesai, maka surat izin
bangunan serta surat keterangan
permohonan
mengenai
trayek
dapat
yang dibuktikan
gambar
lokasi
dan
pemilikan
atau
penguasaan;
diterbitkan.
5. Memiliki
c. AKDP ( Angkutan Kota Dalam
Provinsi )
Angkutan Kota Dalam
atau
bekerjasama
dengan pihak lain yang mampu
menyediakan
fasilitas
pemeliharaan
kendaraan
Provinsi adalah pelayanan jasa
bermotor
sehingga
dapat
angkutan antar kota dalam satu
merawat kendaraannya untuk
wilayah administrasi propinsi.
tetap dalam kondisi laik jalan;
6. Surat keterangan kondisi usaha,
Adapun prosedur perizinan
angkutan kota dalam provinsi
seperti permodalan dan sumber
adalah mengisi formulir
daya manusia;
permohonan izin trayek dengan
surat
keterangan
izin
usaha
yang akan dilaksanakan dan
standar
angkutan;
2. Menandatangani
Petrnyataan
komitmen
usaha, seperti jenis pelayanan
syarat sebagai berikut.
1. Memilki
7. Surat
Surat
Kesanggupan
pelayanan
yang
di
terapkan;
8. Surat
pertimbangan
dari
seluruh
Gubernur atau Bupati/Walikota,
kewajiban sebagai pemegang
dalam hal ini Dishubkominfo.
izin trayek;
Provinsi atau Kabupaten/Kota.
untuk
3. Memiliki
memenuhi
atau
menguasai
asal dan tujuan trayek.
kendaraan bermotor yang laik
Setelah melengkapi persyaratan
jalan yang dibuktikan dengan
adminstratif diperlukan pengkajian
foto copy Surat Tanda Nomor
persyaratan selama 14 hari kerja.
Kendaraan
Jika
Bermotor
yang
persyaratan
disetujui
foto copy Buku Uji;
Persetujuan ( Ijin Prinsip ). Jika
penyimpanan/pool
diberikan
akan
sesuai domisili perusahaan dan
4. Menguasai
dan
lengkap
Surat
fasilitas
persyartan tidak lengkap maka
kendaraan
perizinannya akan ditolak. Setelah
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
mendapatkan surat persetujuan (
telah ditetapkan akan dikenakan sanksi
ijin prinsip ) jika persyaratannya
oleh pihak Satlantas.
lengkap maka akan di proses
Namun
kendaraan
–
kendaraan
selama 6 bulan untuk mendapatkan
pribadi banyak digunakan oleh pemiliknya
SK.Izin trayek.
untuk mengangkut penumpang secara
usaha
ilegal yang dikenal masyarakat dengan
transportasi memerlukan rekomendasi dan
travel illegal. Dikatakan travel ilegal
izin dari pihak yang terkait. Pihak-pihak
karena tidak memenuhi syarat kemanan
yang terkait dalam bidang transportasi
kendaraan. Dalam wawancara peneliti
umum tersebut adalah Organda, Dinas
kepada sopir travel ilegal yang bernama
Perhubungan dan Kepolisian. Terlebih
Zainal mengatakan:
Dalam
dahulu
usaha
pembuatan
mengajukan
kepada
sebelumnya
izin
rekomendasi
organda
juga
dan
telah
“Travel ilegal ini sudah
izin
organda
ada semenjak tahun 2005”
. Latar belakang terbentuknya travel
melakukan
sosialisasi kepada pengusaha agen dalam
ilegal
bidang usaha transportasinya ini. Organda
memilih jasa pelayanan yang lebih dalam
memberikan
angkutan
rekomendasi,
mengajukan
dilakukan
permohonan
di
baik
masyarakat
dalam
maupun
yang
luar
trayek
provinsi. Travel ilegal ini memberikan
Perhubungan
kenyamanan dan kecepatan sesuai dengan
izin
Dinas
lalu
dikarenakan
Komunikasi dan Informatika. Permohonan
keinginan masyarakat
izin trayek tersebut harus memenuhi
pelayanan antar jemput rumah yang tidak
syarat-syarat yang telah ditentukan. Jika
disediakan oleh angkutan kota dalam
syarat – syarat tersebut telah lengkap dan
provinsi (AKDP) maupun angkutan kota
disetujui
Dishubkominfo
antar provinsi (AKAP). Travel ilegal ini
maka akan diberikan surat pengesahan izin
disediakan untuk memudahkan masyarakat
trayek. Setelah menerima izin trayek
dalam
tersebut agen izin usaha tersebut dapat
aktivitasnya.
oleh Kepala
beraktivitas
mengangkut
berpergian
Keberadaan
penumpang
dan memberikan
dan
travel
menjalankan
ilegal
juga
karena telah memilik izin yang resmi. Jika
muncul karena pihak AKDP tidak mampu
di lapangan ditemui bahwa pengguna
untuk menjadikan kendaraanya seperti
kendaraan atau angkutan tidak memenuhi
yang masyarakat inginkan yaitu pelayanan
aturan
antar jemput rumah yang dikenal juga
lalu
lintas
atau
aturan
berkendaraaan sesuai dengan aturan yang
dengan
AJDP.
AKDP
tidak mampu
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
9. Mengajukan
menjadikan kendaraanya menjadi AJDP
STNK dengan plat kuning.
karena perosedur izin operasional yang
10. Diajukan
menyulitkan baginya. Prosedur perizinan
11. BKPM
Syaratnya berbadan hukum,
12. Dishubkominfo
mempunyai
izin
menyediakan
memiliki
ke
menerbitkan
AJDP
kepada
dan
BKPM
untuk ditandatangani.
13. Setelah
kesanggupan
di
tandatangani
diserahkan kepada pemohon.
menyediakan armada minimal 5
Dengan peraturan tersebut AKDP
unit
3. Memiliki atau bekerja sama
dengan
trayek
meneruskan
tempat
penyimpanan kendaraan.
2. Mempunyai
meneruskan
Dishubkominfo
memiliki izin usaha angkutan
atau
melakukan
BKPM
1. Mengajukan permohonan
kesanggupan
untuk
trayek antar provinsi kepada
untuk menjadikan AJDP adalah
umum
rekomendasi
bengkel
untuk
tidak sanggup untuk melaksanakannya dan
prosedurnya
menyulitkan
bagi
pihak
perawatan dalam bentuk surat
AKDP sehingga permasalahan tersebut
pernyataan.
dimanfaatkan
4. Surat permohonan atau berkas
oleh
orang-orang
yang
mencari kesempatan dengan menggunakan
ditujukan kepada kepala BKPM
kendaraan
( Badan Koordinasi Penanaman
penumpang baik dalam maupun luar
Modal )
provinsi yang dinamakan travel ilegal.
5. Badan Koordinasi Penanaman
pribadi
yang
mengangkut
Travel ilegal tersebut bersifat ilegal juga
Modal meminta pengembangan
karena
teknis, apabila terkait dengan
keselamatan bagi penumpangnya dan tidak
Dishubkominfo
memberikan
6. Dishubkominfo menyampaikan
pertimbangan
teknis
kepada
menerbitkan
persetujuan izin AJDP
8. Pemohon
kendaraan
mempunyai
retribusi
asuransi
kepada
pemerintahan daerah kecuali membayar
pajak kendaraanya sendiri.
Permasalahan travel ilegal di Kota
BKPM
7. BKPM
tidak
menyediakan
Padang diperlukan adanya
koordinasi
antara Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Kota Padang, Satlantas
Polresta Padang dan Organda Padang.
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
berkoordinasi
melakukan kerja semaksimal mungkin
dengan baik jika salah satu instansi tidak
dalam permasalahan ini. Dishubkominfo
berkoordinasi dengan baik, maka tujuan
pun juga sudah memberikan sosialisasi
mereka untuk mengatasi transportasi ilegal
kepada
akan berjalan secara tidak efektif.
menjadikan
Instansi
tersebut
harus
pemilik
travel
angkutan
ilegal
ilegal
agar
tersebut
bahasan
menjadi resmi. Jika hanya Dishubkominfo
mengenai koordinasi dalam mengatasi
saja yang bekerja atau melakukan razia
travel
pendekatan
terhadap travel ilegal ini, tidak akan
koordinasi yang efektif akan dijelaskan
berjalan kondusif tanpa koordinasi dari
secara detail pada bahasan berikut.
pihak Satlantas. Satlantas mempunyai
Untuk
lebih
ilegal
jelasnya
menurut
kewenangan
1. Hierarki Manajerial
dalam
menaungi
Koordinasi dalam mengatasi travel
permasalahan travel ilegal melakukan
ilegal tidak ada hierarki manajerial, karena
kerja sama dengan Dinas Perhubungan
tidak
terjadi
menyatakan
rantai
komando
yang
Komunikasi dan Informatika memberikan
diantara
para
sosialisasi kepada pengusaha dan pemilik
hubungan
anggota dan unit yang mereka awasi.
travel
Koordinasi
Dinas
kendaraannya menjadi angkutan resmi
Komunikasi
dan
dengan pelayanan antar jemput rumah
Organda
terjadi
yang dikenal dengan AJDP (Angkutan
yang
dimana
Jemput Dalam Provinsi). Organda melihat
kedudukan Dishubkominfo, Satlantas dan
peluang, kondisi situasional transportasi
Organda
angkutan
antara
Perhubungan
Informatika,
koordinasi
Satlantas,
dan
horizontal
sejajar
sebagai
mitra
kerja
ilegal
agar
yang
diperlukan
masyarakat.
yang
Dishubkominfo saling mengisi dan bekerja
Satlantas,
antara
dan
Dishubkominfo,
Organda
itupun
menimbulkan terjadinya keegoisan antara
ketiga instansi tersebut. Menurut mereka
Organda
oleh
permasalahan travel ilegal. Kedudukan
sejajar
Antara
menjadikan
dan
sama, membantu sama sama lain.
2. Aturan dan Prosedur
Aturan-aturan ketiga instansi dalam
yang
mengatasi travel ilegal tersebut sesuai
terlihat acuh dalam mengatasi travel ilegal.
dengan kewenangannya masing-masing.
Walaupun
ada
Dishubkominfo terkait permasalahan ini
konfirmasi untuk melakukan razia, tetapi
berwenang menetapkan jaringan trayek,
Satlantas sering tidak menghadiri razia
kebutuhan
tersebut.
penyelenggaraan angkutan, memberikan
adanya
ketidakaktifan Satlantas,
sebelumnya
Dishubkominfo,
sudah
ia
sudah
dan
komposisi
untuk
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
rekomendasi izin trayek angkutan antar
dengan
jemput dalam provinsi (AJDP) yang
memberikan
asal/tujuan
Kota
penilangan
persyaratan
dalam
Padang
sebagai
travel
ilegal
sanksi
seharusnya
yaitu
terhadap
berupa
surat-surat
dan
kendaraanya, tetapi pada kenyatannya
perpanjangan izin trayek angkutan antar
tidak. Satlantas meminta uang kepada
kota dalam propinsi dan angkutan jemput
sopir travel ilegal dan jika sopir travel
dalam propinsi, memberikan rekomendasi
ilegal tersebut memberikan uang kepada
izin usaha angkutan orang dan barang
polisi tersebut tidak akan medapat proses
sebagai persyaratan dalam penerbitan izin
yang panjang atau penilangan, travel ilegal
usaha dan angkutan orang dan barang.
tersebut akan dilepaskan saja. Selain itu,
Organda
memperjuangkan
ada kewenangan yang menyimpang dari
iklim yang baik dan sehat dibidang usaha
Satlantas, yang dimana pemilik travel
angkutan jalan, serta mencegah terjadinya
ilegal tersebut adalah kepunyaan anggota
persaingan yang tidak sehat diantara para
kepolisian. Untuk mengantisipasi razia,
anggota, dalam rangka memanfaatkan
sopir travel ilegal mengaku main mata
modal dan keahlian secara optimal dan
dengan
efisien.
penyimpangan
penerbitan
berwenang
Satlantas
sendiri
oknum
polisi.
terhadap
Jika
terjadi
aturan
dan
dan
prosedur yang telah ditetapkan tersebut,
Angkutan Jalan dalam kegiatan pelayanan
menyebabkan permasalahan ini akan sulit
langsung kepada masyarakat, penegakan
untuk diatasi.
menyelenggarakan
Lalu
Lintas
hukum serta memberikan perlindungan,
3. Rencana dan Tujuan
Diskusi
pengayoman kepada masyarakat. Tetapi di
yang
dilakukan
oleh
lapangan ditemukan adanya kejanggalan-
instansi yang berwenang dalam forum lalu
kejanggalan yang dilakukan oleh Satlantas
lintas terkait permasalahan transportasi
yang tidak sesuai dengan ketetapan yang
tersebut juga membicarakan dan membuat
telah ditetapkan. Seharusnya penindakan
rencana-rencana yang tujuannya agar dapat
yang dilakukan dengan melakukan razia
membantu dalam mengatasi travel ilegal
terhadap sopir-sopir travel ilegal, agar
yang
menimbulkan efek jera bagi sopir dan juga
memberikan hukuman bagi pengendara
bagi pemilik atau agen travel ilegal
travel ilegal dan pemiliknya yang sesuai
tersebut. Tetapi tidak, adanya beberapa
dengan ketentuan pidana UU NO.22
Satlantas
razia,
Tahun 2009 , terdapat dalam pasal 308 (a)
menemukan angkutan ilegal yang dikenal
yaitu mengemudikan kendaraan bermotor
disaat
melakukan
berkepanjangan
ini.
Satlantas
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
umum
tidak
memiliki
izin
untuk
melakukan
forum
hanya
menyelenggarakan angkutan orang dan
dilakukan
pasal 308 (b) yaitu tidak memiliki izin
Komunikasi dalam forum lalu lintas oleh
menyelenggarakan angkutan orang tidak
Dinas
dalam trayek dengan hukum penjara dua
Informatika, Satlantas dan Organda Kota
bulan (2
Padang terkait permasalahan ini, yang
bulan) dan denda sebesar
pada
koordinasi
perhubungan
lalu
lintas.
Komunikasi
dan
sanksi-sanksi
dimana pertemuannya hanya dilakukan
Hukuman dari Satlantas Polresta Padang).
satu kali dalam jangka waktu 3 bulan.
Sementara
sudah
Rapat tersebut dilaksanakan hanya jika
untuk
terjadi permasalahan transportasi saja
dengan
tidak secara periodik. Forum Lalu Lintas
menyelenggarakan angkutan jemput dalam
yang digunakan untuk membicarakan dan
provinsi Sumatera Barat. Rencana-rencana
memberikan
ini sesuai dengan Peratutran Gubernur
permasalahan transportasi ilegal ini masih
No.18
berjalan
Rp.500.000,00.
itu
(Dokumen
Dishubkominfo
membuat
rencana-rencana
menyaingi
travel
Tahun
2013.
ilegal
Dishubkominfo
masukan
belum
optimal
terkait
karena
membuat rencana ini agar travel ilegal
keterbatasan waktu dan tempat rapat
berkurang bahkan dihapuskan dengan
sidang
memberikan dan menyediakan jumlah
terdapat
kebutuhan kendaraan angkutan jemput
menyangkut transportasi. Tidak hanya itu
dalam provinsi. Dari Organda Padang,
adapun
Hasrianto mengatakan
rencana-rencana
menyebabkan diskusi yang dilakukan di
yang dibuat dalam mengatasi travel ilegal
forum lalu lintas menjadi tidak optimal
ini adalah dengan memberikan peluang
adalah : a. Frekuensi rapat yang tidak
kepada pengusaha AKDP menjadi AJDP
terselenggara secara periodik. Tetapi rapat
dan membina pengusaha dan pengemudi
yang dilakukan di Forum Lalu Lintas
dalam setahun serta mengadakan reward
hanya
awak pengemudi terkendali.
permasalahan transportasi saja. b. Salah
4. Sistem Informasi Vertikal
wajib
dilaksanakan
apabila
masalah-masalah
yang
kendala-kendala
dilaksankan
jika
yang
terjadi
satu instansi tidak aktif untuk hadir dalam
Dalam mengatasi masalah ini tidak
rapat di forum lalu lintas. c. Anggaran
terjadi sistem informasi secara vertikal
dipergunakan untuk hal-hal yang tidak
tetapi secara horizontal, karena ketiga
perlu, seperti untuk biaya-biaya yang
instansi
dipakai oleh anggota dalam kepentingan
yang berwenang mempunyai
kedudukan
yang sejajar.
Komunikasi
individual saja dan tidak digunakan untuk
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
kepentingan kelompok. Kendala tersebut
ilegal. informasi-informasi yang telah
menyebabkan
mereka
komunikasi
koordinasi
diskusikan
seblumnya
dan
antar instansi tersebut menjadi tidak
melakukan razia sudah banyak diketahui
optimal. (Yudi Indra)
informasi tersebut oleh sopir-sopir travel
ilegal. Hal tersebut menyulitkan bagi
5. Hubungan Lateral
Hubungan lateral adalah kontak
Satlantas
dan
Dishubkominfo
dalam
langsung di antara perorangan yang harus
menangkap angkutan ilegal tersbut karena
berurusan dengan situasi atau masalah
sopir
yang
bahwasanya ia hanya membawa jalan-
sama.
Pertukaran
(Stoner,
informasi
1994
tersebut
:
322)
hanya
travel
ilegal
sering
beralasan
jalan keluarganya.
terjadi pada diskusi dalam forum lalu
lintas. Diskusi dalam forum lalu lintas
Hambatan-hambatan
tersebut berisi tugas yang akan dilakukan
Fungsi Koordinasi Dalam Mengatasi
ketiga
Permasalahan Travel Ilegal di Kota
instansi
tersebut
terkait
Pelaksanaan
permasalahan transportasi dan khususnya
Padang
masalah mengatasi travel ilegal sesuai
a. Hambatan-hambatan
dengan
wewenangnya
masing-masing.
Dishubkominfo dan Organda
saling
adalah adanya keegoisan hubungan
antara ketiga instansi, rapat koordinasi
memberikan informasi terkait pemberian
bersifat
sosialisasi kepada pemilik dan agen travel
hubungan antar SKPD
ilegal agar menyegerakan menjadikan
internalnya
insidentil,
b. Hambatan-hambatan
disharmoni
eksternalnya
angkutannya sebagai angkutan jemput
adalah tingginya minat masyarakat
dalam
dan
dalam menggunakan travel ilegal,
dan
terdapatnya
provinsi.
Dishubkominfo
Satlantas
berdiskusi
indikasi
kepemilikan
bekerjasama mengambil keputusan kapan
travel ilegal banyak dari oknum
dan dimana akan dilakukan razia tersebut.
kepolisian, sulit melakukan deteksi
Menangkap travel ilegal yang berplat
travel ilegal.
hitam tersebut kewenangannya ada pada
Satlantas,
sedangkan
Dishubkominfo
Kesimpulan
kendaraan-
Berdasarkan penemuan dan analisis
kendaraan bermotor serta memberikan
peneliti, maka penelitian ini menghasilkan
sosialisasi kepada sopir travel ilegal jika
kesimpulan
tertangkap mengangkut penumpang secara
mengatasi travel ilegal yang dilakukan
hanya
memeriksa
surat
bahwa
koordinasi
dalam
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Fidel
informatika, Satlantas dan Organda dapat
dikatakan tidak efektif. Hal ini dapat
dilihat dari pendekatan untuk koordinasi
yang efektif dan terdapat penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh salah
Miro.
2005.
Perencanaan
Transportasi untuk Mahasiswa,
Perencana dan Praktisi. Jakarta:
Erlangga.
Handayaningrat,
Soewarno.
1980.
Pengantar Studi Ilmu Administrasi
dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji
Masagung.
satu instansi sehingga koordinasi berjalan
Handoko, Hani. 1989. Manajemen Edisi
Kedua. Yogyakarta : PT.BPFE
Yogyakarta.
tidak optimal.
Saran
1. Instansi
koordinasi
proaktif
yang
terlibat
diminta
agar
sehingga
dalam
lebih
terjadi
kesinkronan dalam koordinasi;
Kencana Syafiie, Inu. 1999. Ilmu
Administrasi Publik. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Moleong, J. Lexy. 2005. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya.
2. Dilakukan razia berkepanjangan
minimal selam satu bulan agar
sopir dan pemilik travel ilegal jera;
3. Isntansi
yang
terlibat
dalam
masalah ini juga dapat membahas
kembali dan mencarikan solusi
Sadyohutomo,
Mulyono,
2008.
Manajemen Kota dan Wilayah
Realita dan Tantangan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Salim,
Abbas.
1993.
Manajemen
Transportasi. Jakarta: PT.Raja
Grafindo.
yang terbaik agar kendaraan yang
digunakan untuk travel segera bisa
ditentukan sesuai dengan situasi
dan kondisi yang ada.
Daftar Pustaka
A.F. Stoner, James. 1994. Manajemen
edisi kedua ( Revisi ). Jakarta:
Erlangga.
Ahmad Saebani, Beni. 2012. Metode
Penelitian. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Daft, L. Richard. 2006. Management.
Jakarta: Salemba empat.
Subagyo, Joko.2004. Metode penelitian
dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatitf dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
T. Keban, Yeremias. 2008. Enam Dimensi
Strategis Adminsitrasi Publik.
Yogyakarta: Gava Media.
Widjaja Tunggal, Amin. 2002. Manajemen
Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
Skripsi
Brasta
Prahara.
2009 .
Koordinasi
Pengelolaan Kepegawaian Daerah
di Kabupaten Kediri. Jurusan
Administrasi Publik. Universitas
Brawijaya.
Kosyalia Devi.2011. Pengaruh koordinasi
dan pendelegasian wewenang
terhadap prestasi kerja karyawan
pada bagian sumber daya manusia
(SDM) PT.Perkebunan Nusantara
(IV) Persero, Medan . Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.Universitas Sumatera Utara
Internet
Aminah, Siti. 2007. Transportasi Publik
dan Aksesbilitas
MasyarakatPerkotaan.Jurnal Ilmu
Politik (Online).
(http;//www.journal.unair.ac.id).
Diakses 9 September 2013.
http://haluanmedia.com
http://padangekspress.co.id
Peraturan
Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2013
tentang tentang Penyelenggaraan
Angkutan Jemput Dalam Provinsi
Sumatera Barat
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 14
Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan daerah Kota Padang
Nomor 16 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
Nama Lengkap
: Reviolla Monicca
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir
: Padang, 9 September 1991
Agama
: Islam
Pendidikan
: Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Email
: reviollamonicca@ymail.com / 085274842991
Alamat
: Jalan Mustika Raya B 11 Pegambiran, Padang
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1997-2003
: SD 01 Sawahan Padang
Tahun 2003-2006
: SMP Negeri 8 Padang
Tahun 2006-2009
: SMA Negeri 4 Padang
Tahun 2009-2013
: Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas.
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Dalam Mengatasi Transportasi Ilegal di Kota Padang
Reviolla Monicca
(0910843042)
Rozidateno P. Hanida, S. IP, M. PA, Desna Aromatica, S. AP, M. AP
e-mail : reviollamonicca@ymail.com
Abstrak. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui pelaksanaan fungsi koordinasi dalam
mengatasi permasalahan transportasi ilegal di Kota Padang serta mengetahui hambatanhambatan pelaksanaan koordinasi dalam mengatasi permasalahan transportasi ilegal di Kota
Padang. Teori yang digunakan adalah pendekatan untuk koordinasi yang efektif dari James
A.F. Stoner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe
penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sementara teknik uji keabsahan data yang digunakan peneliti yaitu triangulasi
sumber data. Pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan dari penelitian ini yaitu
koordinasi dalam mengatasi travel ilegal yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika, Satlantas dan organda tidak berjalan secara efektif. Adapun
saran dari peneliti adalah sebaiknya Instansi yang terlibat dalam koordinasi diminta agar lebih
proaktif sehingga terjadi kesinkronan dalam koordinasi, dilakukan razia berkepanjangan
minimal selama satu (1) bulan agar sopir dan pemilik travel ilegal jera. Razia tidak hanya
dilakukan di perbatasan kota tetapi juga dilakukan razia warung-warung yang sering
dijadikan tempat menaikkan penumpang oleh sopir travel ilegal tersebut. Instansi yang
terlibat dalam masalah ini juga dapat membahas kembali dan mencarikan solusi yang terbaik
agar kendaraan yang digunakan segera bisa ditentukan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang ada. Hal ini dilatarbelakangi banyaknya keluhan dari sopir travel ilegal terhadap syaratsyarat untuk menjadikan AJDP yang menyulitkan baginya.
Kata Kunci : Koordinasi, Transportasi Ilegal.
Abstrak. The purposes of theoritic are know the implementation coordination function in
addressing the issue of illegal transportation in the city of Padang and to know the constraints
of coordination in addressing the issue of illegal travel in the city of Padang. The theory is
used an approach to effective coordination of James AF Stoner. In this study, researchers
used a qualitative approach with descriptive type. Data was collected by interview,
observation and documentation. While the validity of test techniques that researchers used
data triangulation of data sources. Selection of informants by purposive sampling technique.
Based on the research that has been done, The conclusion of this study is to address the
illegal transportation coordination undertaken by the Communication and Information
Technology Department of Transportation, Traffic Unit and Organda not run effectively. As
for the suggestion of the researcher is involved in the agency should be asked to be more
proaktive coordination so there is similarity in the coordination, conducted raids prolonged
minimum of one (1) month to have a driver and owner of illegal travel deterrent. Raids are
not only made border city but also made raids stalls are often used as place to raise the illegal
travel of passangers by the driver. Agencies involved in this issue also can discuss back and
find the best solution so that the vehicle used to travel soon be determined accordance with
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
the existing circumstances and conditions. This is motivated many complaints from drivers of
illegal transportation terms that make it difficult for him to make AJDP.
Pendahuluan
Dishubkominfo Padang). Dengan jumlah
Transportasi merupakan unsur yang
penting dan berfungsi sebagai urat nadi
kehidupan masyarakat yang tidak memiliki
kendaraan pribadi pada saat sekarang ini.
Secara konsep, menurut Salim (1993:6)
transportasi
diartikan
sebagai
memindahkan,
usaha
menggerakkan,
mengangkut atau mengalihkan suatu objek
dari suatu tempat ke tempat lain. Kota
Padang memiliki luas 694,96 km² dengan
jumlah penduduk tahun 2011 sebanyak
844.316 orang dan merupakan jumlah
penduduk terbanyak di Sumatera Barat.
(Data BPS Provinsi Sumatera Barat).
Dengan
kepadatan
demikian
penduduk
tentunya
memerlukan
jumlah
Kota
yang
Padang
angkutan
yang
sebanding dengan jumlah penduduknya.
Sebelumnya
angkutan
umum
dalam
bepergian baik antar provinsi maupun
dalam provinsi dikenal dengan Angkutan
Kota
Antar
Provinsi
(AKAP)
dan
Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Dalam hal ini peneliti lebih melakukan
penelitian di AKDP dikarenakan pengguna
AKDP
tahun
dibandingkan
Tahun
2013
2013
AKAP.
lebih
banyak
Jumlah
AKDP
sebanyak
1893
(Data
tersebut tidak mampu untuk menampung
penumpang yang akan bepergian ke luar
kota padang, karena jumlah penduduk
tidak sebanding dengan akses transportasi
yang akan digunakan oleh masyarakat.
Pada saat sekarang ini masyarakat
menginginkan
aktivitas
pelayanan
bepergiannya
lebih
dalam
yaitu
jasa
pelayanan antar jemput rumah dan jasa
pelayanan tersebut tidak disediakan oleh
AKDP. Hal tersebut dimanfaatkan oleh
kendaraan-kendaraan pribadi yang dikenal
masyarakat dengan travel ilegal. Travel
ilegal ini menurut Yudi Indra termasuk
moda transportasi darat yang digunakan
masyarakat
untuk
melakukan
perjalanannya dari suatu tempat ke tempat
lain, tetapi moda ini bersifat ilegal karena
tidak mampu memenuhi syarat keamanan
kendaraan, tidak memiliki izin operasional
sehingga bisa mengancam keselamatan
penumpangnya.
Travel
ilegal
banyak
mencari penumpang di perempatan jalan
raya
seperti
simpang
Bypass
Lubukbegalung, simpang Gaung, Teluk
Bayur, dan kawasan Air tawar, sekitar
Masjid
Taqwa
Muhammadiyah
atau
bundaran Air Mancur, Jalan Pemuda
tepatnya di sekitar Andalas Plaza terlihat
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
ramai kendaraan roda empat berbagai
permasalahan
merek
tersebut.
Dishubkominfo mengajak travel ilegal
Berdasarkan observasi awal peneliti, dapat
untuk menyegerakan perizinin operasional
disimpulkan penggunaan
dengan sosialisasi,
parkir
di
kawasan
travel
ilegal
ini
adalah
yaitu
mengeluarkan izin
Padang - Bukittinggi mencapai tingkat
trayek bagi pemilik travel ilegal yang telah
mobilisasi tertinggi yaitu pengguna travel
memenuhi syarat menjadi travel resmi, dan
ilegalnya mencapai 840 orang/hari. Padang
berkoordinasi
–
mengindahkan akan ditindaklanjuti oleh
Painan
pengguna
travel
ilegalnya
apabila
travel
tidak
–
Satlantas berupa pemberian sanksi yaitu
Payakumbuh pengguna travel ilegalnya
memberikan tilang terhadap surat-surat
mencapai
kendaraannya.
mencapai
770
525
orang/hari.
Padang
orang/hari.
Padang
–
Organda
juga
ikut
Batusangkar pengguna travel ilegalnya 420
mensosialisasikan kepada pemilik travel
orang/hari. Padang – Solok pengguna
ilegal untuk menjadikannya travelnya
travel ilegalnya 546 orang/hari. Padang –
menjadi travel yang resmi sesuai dengan
Sawahlunto/
kriteria yang telah ditentukan.
Sijunjung
mencapai
294
Pulau Punjung
Menurut Stoner (1994 : 321) untuk
pengguna travel ilegalnya 420 orang/hari ,
melaksanakan koordinasi yang efektif oleh
dan Padang – Sungai Rumbai pengguna
Dishubkominfo, Satlantas, dan Organda
travel ilegalnya mencapai 490 orang/hari.
dapat dilakukan dengan teknik manajemen
(Data Primer peneliti). Peneliti lebih
dasar, terdiri dari hierarki manajerial untuk
berfokus melakukan penelitian terhadap
mengetahui
trayek Padang – bukittinggi, karena dari
manajerial
data diatas pengguna travel ilegalnya
koordinasi. Membuat aturan dan prosedur
tertinggi dari daerah lainnya.
untuk menangani kejadian-kejadian rutin
orang/hari. Padang –
Untuk
mengatasi
permasalahan
apakah
terjadi
dalam
hierarki
melaksanakan
terkait permasalahan ini, serta menyusun
travel ilegal ini diperlukan keterlibatan
rencana-rencana
dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan
dilakukan untuk memberantas travel ilegal
Informatika
Satlantas
yang semakin banyak seperti pemberian
Polresta Padang, Organda Kota Padang
sanksi yang tegas kepada sopir atau
sebagai
Kota
instansi
permasalahan
kewenangan
Komunikasi
ini.
Padang,
dan
mengatur
pemilik
Dalam
hal
ini
koordinasi potensial terdiri dari sistem
Perhubungan
informasi vertikal, melihat bagaimana
Informatika
terkait
sistem
informasi
ilegal.
yang
dalam
Dinas
travel
koordinasi
Meningkatkan
dalam
melakukan
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
koordinasi, apakah terjadi secara vertikal.
dan Pendelegasian Wewenang terhadap
Hubungan-hubungan
Prestasi Kerja Karyawan pada Bagian
bagaimana
lateral
hubungan
Dishubkominfo
dan
melihat
koordinasi
Satlantas
dalam
melakukan razia baik membicarakan kapan
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
PT.Perkebunan Nusantara (IV) Persero,
Medan.
Koordinasi menurut Keban (2008 :
dan dimana akan melakukan razia tersebut,
antara
95) adalah suatu proses peintegrasian
dalam
kegiatan-kegiatan / target tujuan dari
memberikan sosialisasi kepada pengusaha
berbagai unit kerja dari suatu organisasi
AKDP atau agen travel ilegal agar segera
agar dapat mencapai tujuan secara efisien.
menjadikan kendaraanya menjadi AJDP
Tanpa koordinasi, individu-individu dan
Dengan alasan inilah peneliti tertarik untuk
bagian-bagian yang ada akan bekerja
melakukan
judul
menuju arah yang berlainan dengan irama /
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi Dalam
kecepatan yang berbeda-beda. Demikian
Mengatasi Travel ilegal di Kota Padang.
pula tanpa koordinasi, masing-masing
serta
hubungan
Dishubkominfo
koordinasi
dan
Organda
penelitian
dengan
Dengan demikian yang menjaadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah
dengan
mengorbankan
kepetingan
organisasi secara keseluruhan.
Fungsi
Koordinasi menurut Stoner (1994 :
Koordinasi Dalam mengatasi Transportasi
318) adalah proses pemaduan tujuan dan
Ilegal di Kota Padang.
kegiatan
Bagaimana
Pelaksanaan
unit-unit
yang
terpisah
(
Sementara itu, tujuan penelitian ini
departemen atau bidang- bidang fungsional
adalah untuk mengetahui pelaksanaan
) dalam suatu perusahaan untuk mencapai
fungsi
mengatasi
tujuan perusahaan secara efisien. Tanpa
transportasi ilegal di Kota Padang dan
koordinasi, orang – orang atau departemen
mengetahui
akan
koordinasi
pelaksanaan
dalam
hambatan-hambatan
fungsi
koordinasi
dalam
mengatasi travel ilegal di Kota Padang.
kehilangan
pandangan
tentang
peranan mereka dalam perusahaan. Dan
jika
demikian
halnya,
maka
mereka
koordinasi
mungkin akan mulai mengejar kepentingan
pernah diteliti oleh Brasta Prahara (2009)
mereka sendiri, yang akan mengorbankan
yang judulnya “Koordinasi Pengelolaan
tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Penelitian
mengenai
Kepegawaian Daerah“, dan penelitian
Mooney dan Reily mendefinisikan
koordinasi selanjutnya oleh Kosyalia Devi
koordinasi adalah sebagai pencapaian
(2011) dengan judul “Pengaruh Koordinasi
usaha
kelompok
secara
teratur
dan
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
kesatuan tindakan di dalam mencapai
mempunyai tingkat ketergantungan yang
tujuan
tinggi (sebagai contoh, apabila sebuah unit
bersama.
Sedangkan
menurut
suatu
tidak dapat berfungsi tanpa memperoleh
proses di mana pimpinan mengembangkan
informasi atau komponen produk dari unit
pola usaha kelompok secara teratur di
lain). Suatu tingkat koordinasi yang tinggi
antara
juga diperlukan oleh perusahaan yang
Mc.Ferland,
koordinasi
bawahannya
adalah
dan
menjamin
kesatuan tindakan di dalam mencapai
menetapkan sasaran prestasi.
Adapun
tujuan bersama. ( Handayaningrat, 1980 :
unsur-unsur koordinasi
menurut Syafiie (1999 : 89), meliputi
89)
Aktivitas unit organisasi berbeda
1. Pengaturan
dalam hal sejauh mana aktivitas itu perlu
2. Sinkronisasi
dipadukan dengan aktivitas unit lainnya.
3. Kepentingan bersama
Kebutuhan akan koordinasi tergantung
4. Tujuan bersama
Pelaksanaan koordinasi oleh Dinas
pada persyaratan bentuk dan komunikasi
tugas-tugas yang dilakukan dan tingkat
Perhubungan
ketergantungan berbagai sub unit yang
Informatika, Satlantas dan Organda harus
melaksanakan tugas tersebut. Apabila
berjalan efektif sehingga mendapati hasil
tugas-tugas tersebut memerlukan atau
yang maksimal. Berdasarkan atas definisi
dapat memperoleh manfaat dari arus
Mc.
informasi antar unit, maka yang terbaik
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (
adalah tingkat koordinasi yang tinggi.
Handayaningrat, 1980 : 89)
Akan tetatpi, apabila persyaratan atau
Komunikasi
Ferland,
maka
a. Bahwa
koordinasi
tanggung
jawab
koordinasi
adalah
manfaat sedemikian itu tidak ada, maka
daripada
pekerjaan tersebut mungkin lebih baik
terletak pada pimpinan.
Oleh
diselesaikan interaksi dengan anggota unitunit
lainnya
apabila
tidak
banyak
karena
itu
koordinasi adalah merupakan
tugas
memerlukan waktu.
dan
dari
pimpinan.
tinggi
Koordinasi sering dicampur-
kemungkinan besar juga akan bermanfaat
adukkan dengan kata koperasi
bagi pekerjaan yang tidak rutin dan tidak
yang sebenarnya mempunyai
dapat diperkirakan sebelumnya, pekerjaan
arti yang berbeda. Sekalipun
dengan faktor-faktor lingkungan yang
demikian
cepat
mungkin
Koordinasi
berubah,
yang
dan
pekerjaan
yang
pimpinan
tidak
mengadakan
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
koordinasi
apabila
mengatur
mereka
sedemikian
rupa
daripada
tiap
tidak melakukan kerja sama.
usaha-usaha
Oleh karena itu maka kerja
kegiatan
sama merupakan suatu syarat
terdapat adanya keserasian si
yang sangat penting dalam
dalam
membantu
pelaksanaan
Kesatuan tindakan ini adalah
daripada koordinasi. Jelasnya
merupakan suatu kewajiban
bahwa
daripada
koordinasi
berbeda
pemimpin
koordinasi
jadwal
waktu
pekerjaan
daripada
bahwa
kesatuan
yang
bersifat
Sebab
kesinambungan
dan
waktu
harus
dapat tercapai dengan baik.
c. Pengaturan
secara
untuk
bukan
itu
telah
koordinasi
adalah
tujuan bersama. Kesatuan dari
teratur
di
usaha
yang
e. Tujuan
pada
usaha
pengertian
Koordinasi adalah konsep
ditetapkan
dimaksudkan
direncanakan.
daripada usaha kelompok.
kelompok,
hasil.
dapat berjalan sesuai dengan
dikembangkan sehingga tujuan
yang
mencapai
yang baik. Dengan mengatur
b. Adanya proses
pimpinan
sehingga
memperoleh suatu koordinasi
dengan koperasi.
adalah
individu
individu,
dalam
meminta
kepada
agar
ikut
suatu
semua
serta
melaksanakan tujuan sebagai
terhadap
usaha individu, maka sejumlah
kelompok,
daripada individu yang bekerja
bekerja.
dimana
mereka
dengan
Dalam melaksanakan koordinasi
koordinasi menghasilkan suatu
antar instansi, ada beberapa bentuk
usaha kelompok yang sangat
koordinasi yang dilaksanakan menurut
penting
Handayaningrat ( 1980 : 90), antara
sama,
di
mana
untuk
mencapai
efisiensi dalam melaksanakan
lain :
kegiatan organisasi.
1. Koordinasi Intern;
2. Koordinasi Fungsional.
Adapun perbedaan antara kedua
d. Konsep kesatuan tindakan
Kesatuan dari usaha berarti
bahwa
pemimpin
harus
bentuk koordinasi tersebut adalah :
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
1. Koordinasi
Intern,
horizontal
yaitu
oleh
Dinas
koordinasi yang dilakukan oleh
Perhubungan, Satlantas Polresta
atasannya
dan
langsung.
Dalam
Organda
karena
tanpa
koordinasi ini Kepala/Manager
memerlukan koordinasi secara
wajib
horizontal ini tugas yang akan
mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan
dilakukan tidak akan berjalan
daripada
bawahannya,
secara
apakah
efektif.
Dalam
bawahannya telah melakukan
koordinasi fungsional ini dapat
tugas
pula
pekerjaannya
sesuai
dengan
kebijaksanaan
tugas
pokoknya.
mengetahui
koordinasi
atau
intern,
mengkoordinasikan
organisasi
daripada
tergantung
beberapa
bawahan
diperlukan
secara
horizontal.
unit
dalam
koordinasi
Koordinasi
antara unit satu dengan unit lainnya
dilakukan
horizontal.
bahwa
dapat
2. Koordinasi Fungsional, yaitu
secara
yaitu
fungsional ini diperlukan, karena
dikoordinasikan secara efektif.
yang
yang
jumlah
yang
koordinasi
fungsional
1. Koordinasi Fungsional yang bersifat
seorang Kepala/Manager dalam
bawahannya,
antara
bersifat intern dan ekstern.
Untuk
kemampuan
dibedakan
Hal
ini
mempunyai hubungan kerja secara
fungsional.
2. Koordinasi Fungsional yang bersifat
ekstern,
ialah
koordinasi
antara
disebabkan karena sebuah unit
organisasi satu dengan organisasi
organisasi tidak mungkin dapat
lainnya. Hal ini mungkin menyangkut
melakukan
satu
sendiri
tanpa
atau
beberapa
organisasi.
bantuan unit organisasi lainnya.
Koordinasi fungsional ini dilakukan,
Dengan
karena
kata
lain
bahwa
unit-unit/
tanpa bantuan dari organisasi lainnya.
dilakukan
karena
organisasi lainnya mempunyai
dalam
fungsional
pelaksanaan
tidak
mungkin menyelenggarakan tugasnya
fungsional
secara
organisasi
wajib
koordinasi
hubungan
sebuah
tugas
2. Pendekatan antar disiplin
Sesuai dengan tugas
pokok Pemerintah RI, bahwa
pokoknya. Pada penelitian ini
departemen-departemen
diperlukan koordinasi secara
lembaga-lembaga Pemerintah
dan
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
non
departemen,
adalah
2.
Mengangkut penumpang dari suatu
melaksanakan sebagian tugas
tempat ke tempat lain.
pokok pemerintah dibidangnya
Dengan
masing-masing.
mencapainya
Untuk
diperlukanlah
ini
dapat disimpulkan
bahwa definisi transportasi adalah kegiatan
pemindahan
barang
(muatan)
dan
pendekatan antar disiplin (ilmu
penumpang dari suatu tempat ke tempat
pengetahuan) yang diperlukan
lain. Dalam transportasi terlihat ada dua
oleh tiap-tiap departemen atau
unsur yang terpenting yaitu :
lembaga
non
departemen.
Untuk itu diperlukanlah KIS (
Koordinasi,
Integrasi,
a.
Pemindahan
pergerakan (movement)
b.
Secara
dari
barang
fisik
Sinkronisasi ) agar tugas-tugas
tempat
pemerintah itu dapat dilakukan
penumpang ke tempat lain
secar simultan, seirama, dan
atau
mengubah
(komoditi)
dan
Untuk melihat apakah dalam suatu
negara memiliki sistem transportasi yang
serasi.
3. Pendekatan lintas sektoral atau
53) untuk melihat standar kualitas dan
serba fungsi
Dalam sebuah proyek
pembangunan
berbagai
baik, maka menurut Sadyohutomo (2008 :
menyangkut
sektor/sub
kuantitas dari alat pendukung transportasi
tersebut antara lain :
sektor.
Oleh karena itu, agar proyek
ini
dapat
dimanfaatkan
oleh
Apakah objek yang diangkat aman
diperlukan
selam proses perpindahan dan mencapai
pendekatan terhadap berbagai
tujuan dalam keadaan utuh. Dalam hal ini
sektor/sub sektor.
tidak rusak atau hancur.
sebesar-besarnya
masyarakat,
Menurt Salim (1993 : 6) dalam
transportasi kita melihat dua kategori,
2. Cepat
Apakah objek yang diangkut dapat
mencapai tujuan sesuai dengan batasan
yaitu :
1.
1. Aman
Pemindahan
bahan-bahan
dan
hasil-hasil produksi dengan menggunakan
alat angkut.
waktu yang telah ditentukan.
3. Lancar
Apakah selama proses perpindahan,
objek yang diangkut terjaga keutuhannya
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
dan
situasi
bagi
sang
pengangkut
purposive sampling. Unit analisis dalam
menyenangkan
penelitian ini adalah Dinas Perhubungan
4.
Komunikasi dan Informatika Kota Padang,
Nyaman
Apakah selama proses perpindahan
Satlantas Padang dan Organda Padang.
objek yang diangkut terjaga keutuhannnya
Triangulasi
dan
Perhubungan Komunikasi dan Infromatika
situasi
bagi
sang
pengangkut
Dinas
Organda Bukittinggi, Organda Bukittinggi,
Ekonomis
Apakah
pada
Kota Bukittinggi, Satlantas Bukittinggi,
menyenangkan.
5.
dilakukan
proses
perpindahan
tidak
Agen Travel liar dan Sopir Travel ilegal.
memakan biaya yang tinggi dan merugikan
objek yang diangkut.
6.
Ramah lingkungan
Pelaksanaan
Tidak berdampak negatif yang dapat
merusak
lingkungan
(
misalnya
Koordinasi
Dalam Mengatasi Travel Ilegal di Kota
Padang
Moda
kebisingan, getaran, dan gas buang ).
Penelitian ini menggunakan metode
Fungsi
diperuntukkan
transportasi
buat
darat
bersama
yang
(orang
Peneliti
banyak), kepentingan bersama, menerima
menggunakan metode penelitian kualitatif
pelayanan bersama, mempunyai arah dan
adalah karena pendekatan ini paling tepat
titik tujuan yang sama, serta terikat dengan
digunakan untuk menganalisis data yang
peraturan trayek yang sudah ditentukan
didapatkan dari informan. Sementara tipe
dan jadwal yang sudah ditetapkan dan para
penelitian deskriptif digunakan dalam
pelaku
penelitian
menyesuaikan
pendekatan
kualitatif.
ini
karena
menjelaskan
dan
pelaksanaan
fungsi
peneliti
ingin
mendeskripsikan
koordinasi
dalam
perjalanan
diri
harus
dengan
ketentuan-
ketentuan tersebut apabila angkutan umum
ini sudah mereka pilih yang dikenal
mengatasi permasalahan travel ilegal di
dengan
Kota Padang serta mengetahui hambatan-
transportation
hambatan pelaksanaannya.
Kendaraan umum terbagi atas :
Lokasi penelitian sendiri berlokasi di
wajib
kendaaraan
).
umum
(Miro,
(
public
2005:116).
a. Bus
Kota Padang. Teknik pegumpulan data
Bus adalah Kendaraan Bermotor
yang dilakukan peneliti adalah dengan
angkutan orang yang memiliki tempat
wawancara, dokumentasi dan observasi.
duduk lebih dari 8 (delapan) orang,
Berdasarkan teknik pemilihan informan
termasuk untuk Pengemudi atau yang
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima
Pelaksanaan Izin Usaha Angkutan
ratus) kilogram. Istilah bus ini berasal
Jalan
dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti
angkutan Jalan.
dan
Kartu
Izin
usaha
"(kendaraan yang berhenti) di semua
(perhentian)". Ukurannya bermacam-
b. Angkutan kota
macam. Bus besar untuk beroperasi di
jalan-jalan
raya
yang
transportasi jarak jauh.
lebar
dan
Bus
kecil
beroperasi di kampung atau jalan kecil
antar kota kabupaten.
adalah pemohon mengisi formulir
permohonan izin usaha angkutan
jalan dengan syarat sebagai berikut :
-
Surat Permohonan
-
Fotocopy Akte Pendirian, bagi
Fotocopy jati diri bagi
Bermotor
untuk menyediakan fasilitas
penyimpanan kendaraan.
melengkapi
persyaratan
diatas Dishubkominfo menerbitkan
keputusan
angkutan
Setelah
menerbitkan
izin
jalan
permohonannya
kepadakendaraan
umum dengan rute yang sudah
mempunyai halte sebagai tempat
perhentian yang sudah ditentukan,
angkutan kota dapat berhenti untuk
menaikkan
atau
menurunkan
Adapun prosedur perizinan
angkutan kota adalah Pemohon
formulir
permohonan
foto kopy STNK, foto kopy STUK,
melakukan
administrasi.
Surat Pernyataan kesanggupan
surat
merujuk
dan foto kopy KTP, lalu petugas
Fotocopy Buku Uji Kendaraan
Setelah
yang
pengajuan izin trayek menyertakan
Fotocopy Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK)
-
sebuah moda transportasi perkotaan
mengisi
perorangan
-
adalah
penumpang di mana saja.
Badan Usaha dan Koperasi
-
kota
ditentukan. Tidak seperti bus yang
Adapun alur prosedur perizinan bus
-
Angkutan
jika
telah
disetujui
Surat
usaha
berkas
disetujui.
dishub
Keputusan
pemeriksaan
Untuk
administrasi
yang belum lengkap, tidak dapat
dilanjutkan
prosesnya.
administrasi
yang
dilanjutkan
Untuk
lengkap,
pemeriksaan
perlengkapan
kendaraan
serta
pemeriksaan papan lintasan dan
nomor
lintasan.
Setelah
proses
pemeriksaan administrasi selesai,
dilanjutkan
dengan
pembayaran
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
retribusi izin trayek dan proses
bermotor
penerbitan. Setelah semua tahapan
dengan
proses selesai, maka surat izin
bangunan serta surat keterangan
permohonan
mengenai
trayek
dapat
yang dibuktikan
gambar
lokasi
dan
pemilikan
atau
penguasaan;
diterbitkan.
5. Memiliki
c. AKDP ( Angkutan Kota Dalam
Provinsi )
Angkutan Kota Dalam
atau
bekerjasama
dengan pihak lain yang mampu
menyediakan
fasilitas
pemeliharaan
kendaraan
Provinsi adalah pelayanan jasa
bermotor
sehingga
dapat
angkutan antar kota dalam satu
merawat kendaraannya untuk
wilayah administrasi propinsi.
tetap dalam kondisi laik jalan;
6. Surat keterangan kondisi usaha,
Adapun prosedur perizinan
angkutan kota dalam provinsi
seperti permodalan dan sumber
adalah mengisi formulir
daya manusia;
permohonan izin trayek dengan
surat
keterangan
izin
usaha
yang akan dilaksanakan dan
standar
angkutan;
2. Menandatangani
Petrnyataan
komitmen
usaha, seperti jenis pelayanan
syarat sebagai berikut.
1. Memilki
7. Surat
Surat
Kesanggupan
pelayanan
yang
di
terapkan;
8. Surat
pertimbangan
dari
seluruh
Gubernur atau Bupati/Walikota,
kewajiban sebagai pemegang
dalam hal ini Dishubkominfo.
izin trayek;
Provinsi atau Kabupaten/Kota.
untuk
3. Memiliki
memenuhi
atau
menguasai
asal dan tujuan trayek.
kendaraan bermotor yang laik
Setelah melengkapi persyaratan
jalan yang dibuktikan dengan
adminstratif diperlukan pengkajian
foto copy Surat Tanda Nomor
persyaratan selama 14 hari kerja.
Kendaraan
Jika
Bermotor
yang
persyaratan
disetujui
foto copy Buku Uji;
Persetujuan ( Ijin Prinsip ). Jika
penyimpanan/pool
diberikan
akan
sesuai domisili perusahaan dan
4. Menguasai
dan
lengkap
Surat
fasilitas
persyartan tidak lengkap maka
kendaraan
perizinannya akan ditolak. Setelah
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
mendapatkan surat persetujuan (
telah ditetapkan akan dikenakan sanksi
ijin prinsip ) jika persyaratannya
oleh pihak Satlantas.
lengkap maka akan di proses
Namun
kendaraan
–
kendaraan
selama 6 bulan untuk mendapatkan
pribadi banyak digunakan oleh pemiliknya
SK.Izin trayek.
untuk mengangkut penumpang secara
usaha
ilegal yang dikenal masyarakat dengan
transportasi memerlukan rekomendasi dan
travel illegal. Dikatakan travel ilegal
izin dari pihak yang terkait. Pihak-pihak
karena tidak memenuhi syarat kemanan
yang terkait dalam bidang transportasi
kendaraan. Dalam wawancara peneliti
umum tersebut adalah Organda, Dinas
kepada sopir travel ilegal yang bernama
Perhubungan dan Kepolisian. Terlebih
Zainal mengatakan:
Dalam
dahulu
usaha
pembuatan
mengajukan
kepada
sebelumnya
izin
rekomendasi
organda
juga
dan
telah
“Travel ilegal ini sudah
izin
organda
ada semenjak tahun 2005”
. Latar belakang terbentuknya travel
melakukan
sosialisasi kepada pengusaha agen dalam
ilegal
bidang usaha transportasinya ini. Organda
memilih jasa pelayanan yang lebih dalam
memberikan
angkutan
rekomendasi,
mengajukan
dilakukan
permohonan
di
baik
masyarakat
dalam
maupun
yang
luar
trayek
provinsi. Travel ilegal ini memberikan
Perhubungan
kenyamanan dan kecepatan sesuai dengan
izin
Dinas
lalu
dikarenakan
Komunikasi dan Informatika. Permohonan
keinginan masyarakat
izin trayek tersebut harus memenuhi
pelayanan antar jemput rumah yang tidak
syarat-syarat yang telah ditentukan. Jika
disediakan oleh angkutan kota dalam
syarat – syarat tersebut telah lengkap dan
provinsi (AKDP) maupun angkutan kota
disetujui
Dishubkominfo
antar provinsi (AKAP). Travel ilegal ini
maka akan diberikan surat pengesahan izin
disediakan untuk memudahkan masyarakat
trayek. Setelah menerima izin trayek
dalam
tersebut agen izin usaha tersebut dapat
aktivitasnya.
oleh Kepala
beraktivitas
mengangkut
berpergian
Keberadaan
penumpang
dan memberikan
dan
travel
menjalankan
ilegal
juga
karena telah memilik izin yang resmi. Jika
muncul karena pihak AKDP tidak mampu
di lapangan ditemui bahwa pengguna
untuk menjadikan kendaraanya seperti
kendaraan atau angkutan tidak memenuhi
yang masyarakat inginkan yaitu pelayanan
aturan
antar jemput rumah yang dikenal juga
lalu
lintas
atau
aturan
berkendaraaan sesuai dengan aturan yang
dengan
AJDP.
AKDP
tidak mampu
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
9. Mengajukan
menjadikan kendaraanya menjadi AJDP
STNK dengan plat kuning.
karena perosedur izin operasional yang
10. Diajukan
menyulitkan baginya. Prosedur perizinan
11. BKPM
Syaratnya berbadan hukum,
12. Dishubkominfo
mempunyai
izin
menyediakan
memiliki
ke
menerbitkan
AJDP
kepada
dan
BKPM
untuk ditandatangani.
13. Setelah
kesanggupan
di
tandatangani
diserahkan kepada pemohon.
menyediakan armada minimal 5
Dengan peraturan tersebut AKDP
unit
3. Memiliki atau bekerja sama
dengan
trayek
meneruskan
tempat
penyimpanan kendaraan.
2. Mempunyai
meneruskan
Dishubkominfo
memiliki izin usaha angkutan
atau
melakukan
BKPM
1. Mengajukan permohonan
kesanggupan
untuk
trayek antar provinsi kepada
untuk menjadikan AJDP adalah
umum
rekomendasi
bengkel
untuk
tidak sanggup untuk melaksanakannya dan
prosedurnya
menyulitkan
bagi
pihak
perawatan dalam bentuk surat
AKDP sehingga permasalahan tersebut
pernyataan.
dimanfaatkan
4. Surat permohonan atau berkas
oleh
orang-orang
yang
mencari kesempatan dengan menggunakan
ditujukan kepada kepala BKPM
kendaraan
( Badan Koordinasi Penanaman
penumpang baik dalam maupun luar
Modal )
provinsi yang dinamakan travel ilegal.
5. Badan Koordinasi Penanaman
pribadi
yang
mengangkut
Travel ilegal tersebut bersifat ilegal juga
Modal meminta pengembangan
karena
teknis, apabila terkait dengan
keselamatan bagi penumpangnya dan tidak
Dishubkominfo
memberikan
6. Dishubkominfo menyampaikan
pertimbangan
teknis
kepada
menerbitkan
persetujuan izin AJDP
8. Pemohon
kendaraan
mempunyai
retribusi
asuransi
kepada
pemerintahan daerah kecuali membayar
pajak kendaraanya sendiri.
Permasalahan travel ilegal di Kota
BKPM
7. BKPM
tidak
menyediakan
Padang diperlukan adanya
koordinasi
antara Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Kota Padang, Satlantas
Polresta Padang dan Organda Padang.
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
berkoordinasi
melakukan kerja semaksimal mungkin
dengan baik jika salah satu instansi tidak
dalam permasalahan ini. Dishubkominfo
berkoordinasi dengan baik, maka tujuan
pun juga sudah memberikan sosialisasi
mereka untuk mengatasi transportasi ilegal
kepada
akan berjalan secara tidak efektif.
menjadikan
Instansi
tersebut
harus
pemilik
travel
angkutan
ilegal
ilegal
agar
tersebut
bahasan
menjadi resmi. Jika hanya Dishubkominfo
mengenai koordinasi dalam mengatasi
saja yang bekerja atau melakukan razia
travel
pendekatan
terhadap travel ilegal ini, tidak akan
koordinasi yang efektif akan dijelaskan
berjalan kondusif tanpa koordinasi dari
secara detail pada bahasan berikut.
pihak Satlantas. Satlantas mempunyai
Untuk
lebih
ilegal
jelasnya
menurut
kewenangan
1. Hierarki Manajerial
dalam
menaungi
Koordinasi dalam mengatasi travel
permasalahan travel ilegal melakukan
ilegal tidak ada hierarki manajerial, karena
kerja sama dengan Dinas Perhubungan
tidak
terjadi
menyatakan
rantai
komando
yang
Komunikasi dan Informatika memberikan
diantara
para
sosialisasi kepada pengusaha dan pemilik
hubungan
anggota dan unit yang mereka awasi.
travel
Koordinasi
Dinas
kendaraannya menjadi angkutan resmi
Komunikasi
dan
dengan pelayanan antar jemput rumah
Organda
terjadi
yang dikenal dengan AJDP (Angkutan
yang
dimana
Jemput Dalam Provinsi). Organda melihat
kedudukan Dishubkominfo, Satlantas dan
peluang, kondisi situasional transportasi
Organda
angkutan
antara
Perhubungan
Informatika,
koordinasi
Satlantas,
dan
horizontal
sejajar
sebagai
mitra
kerja
ilegal
agar
yang
diperlukan
masyarakat.
yang
Dishubkominfo saling mengisi dan bekerja
Satlantas,
antara
dan
Dishubkominfo,
Organda
itupun
menimbulkan terjadinya keegoisan antara
ketiga instansi tersebut. Menurut mereka
Organda
oleh
permasalahan travel ilegal. Kedudukan
sejajar
Antara
menjadikan
dan
sama, membantu sama sama lain.
2. Aturan dan Prosedur
Aturan-aturan ketiga instansi dalam
yang
mengatasi travel ilegal tersebut sesuai
terlihat acuh dalam mengatasi travel ilegal.
dengan kewenangannya masing-masing.
Walaupun
ada
Dishubkominfo terkait permasalahan ini
konfirmasi untuk melakukan razia, tetapi
berwenang menetapkan jaringan trayek,
Satlantas sering tidak menghadiri razia
kebutuhan
tersebut.
penyelenggaraan angkutan, memberikan
adanya
ketidakaktifan Satlantas,
sebelumnya
Dishubkominfo,
sudah
ia
sudah
dan
komposisi
untuk
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
rekomendasi izin trayek angkutan antar
dengan
jemput dalam provinsi (AJDP) yang
memberikan
asal/tujuan
Kota
penilangan
persyaratan
dalam
Padang
sebagai
travel
ilegal
sanksi
seharusnya
yaitu
terhadap
berupa
surat-surat
dan
kendaraanya, tetapi pada kenyatannya
perpanjangan izin trayek angkutan antar
tidak. Satlantas meminta uang kepada
kota dalam propinsi dan angkutan jemput
sopir travel ilegal dan jika sopir travel
dalam propinsi, memberikan rekomendasi
ilegal tersebut memberikan uang kepada
izin usaha angkutan orang dan barang
polisi tersebut tidak akan medapat proses
sebagai persyaratan dalam penerbitan izin
yang panjang atau penilangan, travel ilegal
usaha dan angkutan orang dan barang.
tersebut akan dilepaskan saja. Selain itu,
Organda
memperjuangkan
ada kewenangan yang menyimpang dari
iklim yang baik dan sehat dibidang usaha
Satlantas, yang dimana pemilik travel
angkutan jalan, serta mencegah terjadinya
ilegal tersebut adalah kepunyaan anggota
persaingan yang tidak sehat diantara para
kepolisian. Untuk mengantisipasi razia,
anggota, dalam rangka memanfaatkan
sopir travel ilegal mengaku main mata
modal dan keahlian secara optimal dan
dengan
efisien.
penyimpangan
penerbitan
berwenang
Satlantas
sendiri
oknum
polisi.
terhadap
Jika
terjadi
aturan
dan
dan
prosedur yang telah ditetapkan tersebut,
Angkutan Jalan dalam kegiatan pelayanan
menyebabkan permasalahan ini akan sulit
langsung kepada masyarakat, penegakan
untuk diatasi.
menyelenggarakan
Lalu
Lintas
hukum serta memberikan perlindungan,
3. Rencana dan Tujuan
Diskusi
pengayoman kepada masyarakat. Tetapi di
yang
dilakukan
oleh
lapangan ditemukan adanya kejanggalan-
instansi yang berwenang dalam forum lalu
kejanggalan yang dilakukan oleh Satlantas
lintas terkait permasalahan transportasi
yang tidak sesuai dengan ketetapan yang
tersebut juga membicarakan dan membuat
telah ditetapkan. Seharusnya penindakan
rencana-rencana yang tujuannya agar dapat
yang dilakukan dengan melakukan razia
membantu dalam mengatasi travel ilegal
terhadap sopir-sopir travel ilegal, agar
yang
menimbulkan efek jera bagi sopir dan juga
memberikan hukuman bagi pengendara
bagi pemilik atau agen travel ilegal
travel ilegal dan pemiliknya yang sesuai
tersebut. Tetapi tidak, adanya beberapa
dengan ketentuan pidana UU NO.22
Satlantas
razia,
Tahun 2009 , terdapat dalam pasal 308 (a)
menemukan angkutan ilegal yang dikenal
yaitu mengemudikan kendaraan bermotor
disaat
melakukan
berkepanjangan
ini.
Satlantas
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
umum
tidak
memiliki
izin
untuk
melakukan
forum
hanya
menyelenggarakan angkutan orang dan
dilakukan
pasal 308 (b) yaitu tidak memiliki izin
Komunikasi dalam forum lalu lintas oleh
menyelenggarakan angkutan orang tidak
Dinas
dalam trayek dengan hukum penjara dua
Informatika, Satlantas dan Organda Kota
bulan (2
Padang terkait permasalahan ini, yang
bulan) dan denda sebesar
pada
koordinasi
perhubungan
lalu
lintas.
Komunikasi
dan
sanksi-sanksi
dimana pertemuannya hanya dilakukan
Hukuman dari Satlantas Polresta Padang).
satu kali dalam jangka waktu 3 bulan.
Sementara
sudah
Rapat tersebut dilaksanakan hanya jika
untuk
terjadi permasalahan transportasi saja
dengan
tidak secara periodik. Forum Lalu Lintas
menyelenggarakan angkutan jemput dalam
yang digunakan untuk membicarakan dan
provinsi Sumatera Barat. Rencana-rencana
memberikan
ini sesuai dengan Peratutran Gubernur
permasalahan transportasi ilegal ini masih
No.18
berjalan
Rp.500.000,00.
itu
(Dokumen
Dishubkominfo
membuat
rencana-rencana
menyaingi
travel
Tahun
2013.
ilegal
Dishubkominfo
masukan
belum
optimal
terkait
karena
membuat rencana ini agar travel ilegal
keterbatasan waktu dan tempat rapat
berkurang bahkan dihapuskan dengan
sidang
memberikan dan menyediakan jumlah
terdapat
kebutuhan kendaraan angkutan jemput
menyangkut transportasi. Tidak hanya itu
dalam provinsi. Dari Organda Padang,
adapun
Hasrianto mengatakan
rencana-rencana
menyebabkan diskusi yang dilakukan di
yang dibuat dalam mengatasi travel ilegal
forum lalu lintas menjadi tidak optimal
ini adalah dengan memberikan peluang
adalah : a. Frekuensi rapat yang tidak
kepada pengusaha AKDP menjadi AJDP
terselenggara secara periodik. Tetapi rapat
dan membina pengusaha dan pengemudi
yang dilakukan di Forum Lalu Lintas
dalam setahun serta mengadakan reward
hanya
awak pengemudi terkendali.
permasalahan transportasi saja. b. Salah
4. Sistem Informasi Vertikal
wajib
dilaksanakan
apabila
masalah-masalah
yang
kendala-kendala
dilaksankan
jika
yang
terjadi
satu instansi tidak aktif untuk hadir dalam
Dalam mengatasi masalah ini tidak
rapat di forum lalu lintas. c. Anggaran
terjadi sistem informasi secara vertikal
dipergunakan untuk hal-hal yang tidak
tetapi secara horizontal, karena ketiga
perlu, seperti untuk biaya-biaya yang
instansi
dipakai oleh anggota dalam kepentingan
yang berwenang mempunyai
kedudukan
yang sejajar.
Komunikasi
individual saja dan tidak digunakan untuk
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
kepentingan kelompok. Kendala tersebut
ilegal. informasi-informasi yang telah
menyebabkan
mereka
komunikasi
koordinasi
diskusikan
seblumnya
dan
antar instansi tersebut menjadi tidak
melakukan razia sudah banyak diketahui
optimal. (Yudi Indra)
informasi tersebut oleh sopir-sopir travel
ilegal. Hal tersebut menyulitkan bagi
5. Hubungan Lateral
Hubungan lateral adalah kontak
Satlantas
dan
Dishubkominfo
dalam
langsung di antara perorangan yang harus
menangkap angkutan ilegal tersbut karena
berurusan dengan situasi atau masalah
sopir
yang
bahwasanya ia hanya membawa jalan-
sama.
Pertukaran
(Stoner,
informasi
1994
tersebut
:
322)
hanya
travel
ilegal
sering
beralasan
jalan keluarganya.
terjadi pada diskusi dalam forum lalu
lintas. Diskusi dalam forum lalu lintas
Hambatan-hambatan
tersebut berisi tugas yang akan dilakukan
Fungsi Koordinasi Dalam Mengatasi
ketiga
Permasalahan Travel Ilegal di Kota
instansi
tersebut
terkait
Pelaksanaan
permasalahan transportasi dan khususnya
Padang
masalah mengatasi travel ilegal sesuai
a. Hambatan-hambatan
dengan
wewenangnya
masing-masing.
Dishubkominfo dan Organda
saling
adalah adanya keegoisan hubungan
antara ketiga instansi, rapat koordinasi
memberikan informasi terkait pemberian
bersifat
sosialisasi kepada pemilik dan agen travel
hubungan antar SKPD
ilegal agar menyegerakan menjadikan
internalnya
insidentil,
b. Hambatan-hambatan
disharmoni
eksternalnya
angkutannya sebagai angkutan jemput
adalah tingginya minat masyarakat
dalam
dan
dalam menggunakan travel ilegal,
dan
terdapatnya
provinsi.
Dishubkominfo
Satlantas
berdiskusi
indikasi
kepemilikan
bekerjasama mengambil keputusan kapan
travel ilegal banyak dari oknum
dan dimana akan dilakukan razia tersebut.
kepolisian, sulit melakukan deteksi
Menangkap travel ilegal yang berplat
travel ilegal.
hitam tersebut kewenangannya ada pada
Satlantas,
sedangkan
Dishubkominfo
Kesimpulan
kendaraan-
Berdasarkan penemuan dan analisis
kendaraan bermotor serta memberikan
peneliti, maka penelitian ini menghasilkan
sosialisasi kepada sopir travel ilegal jika
kesimpulan
tertangkap mengangkut penumpang secara
mengatasi travel ilegal yang dilakukan
hanya
memeriksa
surat
bahwa
koordinasi
dalam
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Fidel
informatika, Satlantas dan Organda dapat
dikatakan tidak efektif. Hal ini dapat
dilihat dari pendekatan untuk koordinasi
yang efektif dan terdapat penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh salah
Miro.
2005.
Perencanaan
Transportasi untuk Mahasiswa,
Perencana dan Praktisi. Jakarta:
Erlangga.
Handayaningrat,
Soewarno.
1980.
Pengantar Studi Ilmu Administrasi
dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji
Masagung.
satu instansi sehingga koordinasi berjalan
Handoko, Hani. 1989. Manajemen Edisi
Kedua. Yogyakarta : PT.BPFE
Yogyakarta.
tidak optimal.
Saran
1. Instansi
koordinasi
proaktif
yang
terlibat
diminta
agar
sehingga
dalam
lebih
terjadi
kesinkronan dalam koordinasi;
Kencana Syafiie, Inu. 1999. Ilmu
Administrasi Publik. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Moleong, J. Lexy. 2005. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya.
2. Dilakukan razia berkepanjangan
minimal selam satu bulan agar
sopir dan pemilik travel ilegal jera;
3. Isntansi
yang
terlibat
dalam
masalah ini juga dapat membahas
kembali dan mencarikan solusi
Sadyohutomo,
Mulyono,
2008.
Manajemen Kota dan Wilayah
Realita dan Tantangan. Jakarta :
Bumi Aksara.
Salim,
Abbas.
1993.
Manajemen
Transportasi. Jakarta: PT.Raja
Grafindo.
yang terbaik agar kendaraan yang
digunakan untuk travel segera bisa
ditentukan sesuai dengan situasi
dan kondisi yang ada.
Daftar Pustaka
A.F. Stoner, James. 1994. Manajemen
edisi kedua ( Revisi ). Jakarta:
Erlangga.
Ahmad Saebani, Beni. 2012. Metode
Penelitian. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Daft, L. Richard. 2006. Management.
Jakarta: Salemba empat.
Subagyo, Joko.2004. Metode penelitian
dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatitf dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
T. Keban, Yeremias. 2008. Enam Dimensi
Strategis Adminsitrasi Publik.
Yogyakarta: Gava Media.
Widjaja Tunggal, Amin. 2002. Manajemen
Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
Skripsi
Brasta
Prahara.
2009 .
Koordinasi
Pengelolaan Kepegawaian Daerah
di Kabupaten Kediri. Jurusan
Administrasi Publik. Universitas
Brawijaya.
Kosyalia Devi.2011. Pengaruh koordinasi
dan pendelegasian wewenang
terhadap prestasi kerja karyawan
pada bagian sumber daya manusia
(SDM) PT.Perkebunan Nusantara
(IV) Persero, Medan . Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.Universitas Sumatera Utara
Internet
Aminah, Siti. 2007. Transportasi Publik
dan Aksesbilitas
MasyarakatPerkotaan.Jurnal Ilmu
Politik (Online).
(http;//www.journal.unair.ac.id).
Diakses 9 September 2013.
http://haluanmedia.com
http://padangekspress.co.id
Peraturan
Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2013
tentang tentang Penyelenggaraan
Angkutan Jemput Dalam Provinsi
Sumatera Barat
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 14
Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan daerah Kota Padang
Nomor 16 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah
Universitas Andalas,
FISIP S1,Ilmu Adminsitrasi Negara
Desember 2013
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
Nama Lengkap
: Reviolla Monicca
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir
: Padang, 9 September 1991
Agama
: Islam
Pendidikan
: Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
: reviollamonicca@ymail.com / 085274842991
Alamat
: Jalan Mustika Raya B 11 Pegambiran, Padang
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1997-2003
: SD 01 Sawahan Padang
Tahun 2003-2006
: SMP Negeri 8 Padang
Tahun 2006-2009
: SMA Negeri 4 Padang
Tahun 2009-2013
: Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas.