GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI ADVERSITY QUOTIENT PADA WARGA BINAAN REMAJA DI RUTAN KLAS 1 BANDUNG.

ABSTRAK

Keadaan warga binaan remaja yang merasa sudah nyaman dengan kondisi
di Rutan Klas I Bandung, menyebabkan mereka tidak berkeinginan
merencanakan masa depan setelah bebas dari masa binaan. Keadaan ini sangat
mengkhawatirkan jika dibiarkan terus menerus. Setelah bebas dari Rutan,
mantan warga binaan remaja dengan tipe AQ campers tidak tahu harus
melakukan tindakan bagaimana sehingga sangat beresiko untuk jatuh ke dalam
kesalahan yang menyebabkan orang tersebut masuk kembali ke dalam Rutan.
Berdasarkan hal itu maka peneliti merumuskan masalah “Bagaimana gambaran
faktor-faktor yang memengaruhi Adversity Quotient pada warga binaan remaja
di Rutan Klas I Bandung.”
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripsi kuantitatif. Tujuan
penelitian adalah mengidentifikasi gambaran faktor-faktor memengaruhi
Adversity Quotient pada warga binaan remaja di Rutan Klas I Bandung. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner. Sampel yang
diambil adalah sebanyak 28 orang dengan menggunakan teknik total sampel.
Hasil penelitian menggambarkan hampir seluruh warga binaan remaja di
Rutan Klas I Bandung menunjukkan bahwa prosentase terbesar merupakan
faktor motivasi yang memengaruhi AQ mereka dengan prosentase 77,14%.
Faktor dengan prosentase terkecil adalah faktor daya saing sebanyak 53,58%.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka yang harus dilakukan warga binaan yaitu
mempersiapkan masa depan dengan melakukan konsultasi kepada psikolog dan
perawat yang bertugas di Rutan dan penanggung jawab warga binaan remaja.
Kata kunci: Adversity Quotient, Daya saing, Motivasi

v