Peranan Anggaran Penjualan sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Usaha Menunjang Efektivitas Penjualan (Studi Kasus pada PT. Kelinci, Bandung).

(1)

ABSTRAK

Dengan semakin meningkatnya jumlah produsen di bidang sektor industri makanan khususnya kue kering/snack, PT. Kelinci merasa bahwa semakin tahun persaingan semakin tahun semakin meningkat. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik, untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian digunakan alat bantu, yaitu anggaran. Salah satu jenis anggaran tersebut adalah anggaran penjualan. Anggaran penjualan dapat membantu dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas penjualan sehingga dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari apa yang telah direncanakan. Dengan adanya anggaran penjualan akan membantu proses pengendalian, karena anggaran penjualan memberikan feedback bagi pihak manajemen untuk menilai kinerjanya, apakah sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan atau tidak. Apabila ada penyimpangan maka harus segera diambil tindakan koreksi.

Dalam penyusunan skripsi ini objek penelitian yang diteliti adalah PT.Kelinci yang bergerak dalam bidang manufaktur tepatnya penjualan beragam kue kering dan snack ringan. Data-data yang dipergunakan adalah data anggaran penjualan beserta laporan realisasinya selama dua tahun, yaitu periode 2008 sampai 2009. Proses pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan, yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak pimpinan dan staff. Dan data-data yang diperoleh dilakukan analisa untuk mengetahui seberapa besar peranan anggaran penjualan dalam membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas perusahaan. PT. Kelinci dalam proses perencanaan sepenuhnya dilakukan oleh pihak pimpinan perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut masih tergolong perusahaan kecil, sehingga masih banyak tugas yang dirangkap oleh pihak pimpinan perusahaan. Proses perencanaannya masih sederhana, perusahaan hanya membuat anggaran penjualan berupa target penjualan sedangkan untuk proses pengendaliannya perusahaan membuat suatu laporan berupa laporan triwulanan yang didalamnya memuat mengenai aktivitas penjualan selama tiga bulan.

Penyusunan anggaran penjualan oleh PT. Kelinci masih terdapat kekurangan, seperti kurang jelasnya tindak lanjut atas penyimpangan yang terjadi.Diharapkan dengan adanya hasil analisa ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk selalu melakukan peningkatan dalam proses perencanaan dan pengendaliannya.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

With the increasing number of producers in the field of food industry sectors, especially pastries / snacks, PT. Rabbits feel that the more years the year competition is increasing. Therefore, companies must be able to perform management functions well, to assist in the implementation of management planning and control functions used tools, namely the budget. One type of budget is the sales budget. Sales budget can help in planning and controlling sales activities so that its implementation does not deviate from what has been planned. Given the sales budget will help control the process, because sales budget provides feedback for the management to assess performance, whether in accordance with what had been planned or not. If there is any deviation it

must be immediately taken corrective action.

In preparing this thesis examined the research object is PT.Kelinci engaged in manufacturing a variety of sales rather pastries and light snacks. These data are the data used and their sales budget realization report for two years, namely the period 2008 until 2009. The process of collecting data through field research, namely by conducting personal interviews with party leaders and staff. And the data obtained analyzed to determine how big role of sales budget in assisting management in improving the effectiveness of the company. PT. Rabbit in the planning process is fully performed by the head of the company. This is because the company is still relatively small company, so there are still many tasks that the company held by the party leadership. Planning process is still modest, the company only makes a sales budget sales targets for process control in the company while making a statement in the form of quarterly reports which contain therein regarding sales activity for three months. Compilation of sales budget by PT. Rabbit there are still shortcomings, such as less obvious follow-up to deviations terjadi.Diharapkan with the results of this analysis is expected to be input and considerations for the company to always make improvements in the planning process and its control. Keywords: Functions of Management, Budgetmnet, Sales Effectiveness.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………... i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii

KATA PENGANTAR... ...iv

ABSTRAK ...vii

ABSTRACT... ...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL...xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... .1

1.2 Identifikasi Masalah ... .6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... .6

1.4 Kegunaan Penelitian ... .6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Konsep Peranan ... .8

2.2 Pengertian Anggaran ... 9


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.2 Tujuan Anggaran ... 13

2.2.3 Manfaat Anggaran... 14

2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan ... 15

2.2.5 Klasifikasi Anggaran ... 16

2.2.6 Syarat-syarat Penyusunan Anggaran ... 16

2.2.7 Proses Penyusunan Anggaran ... 17

2.2.8 Fungsi Anggaran ... 19

2.2.9 Hubungan Anggaran dengan Manajemen ... 19

2.3 Anggaran Penjualan ... 20

2.3.1 Pengertian Anggaran Penjualan ... 20

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan . 23 2.3.3 Mekanisme Penyusunan Anggaran Penjualan ... 24

2.3.4 Dampak Penyusunan Anggaran Terhadap Aspek Perilaku ... 24

2.4 Efektivitas Penjualan ... 26

2.4.1 Pengertian Efektivitas ... 26

2.4.2 Efektivitas Penjualan ... 26

2.4.3 Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menunjang Efektivitas Penjualan ... 28

2.4.4 Anggaran Penjualan Yang Efesien dan Efektif... 30

2.5 Kerangka Pemikiran ... 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 36


(5)

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.2.2 Operasional Variabel... 37

3.2.3 Populasi dan Sampel ... 41

3.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 44

4.1.2 Struktur Organisasi ... 45

4.1.3 Prosedur Penyusunan Standar Perusahaan ... 49

4.1.4 Periodesasi Anggaran Penjualan ... 50

4.1.5 Penetapan Sasaran Perusahaan... 51

4.1.6 Prosedur dan Penyusunan Anggaran... 52

4.1.7 Efektivitas penjualan ... 61

4.1.7.1 Analisis Anggaran dan Realisasi Penjualan ... 63

4.2 Pembahasan ... ...65

4.2.1 Penyusunan Anggaran Penjualan PT.Kelinci ... ... 66

4.2.2 Efektivitas Penjualan PT.Kelinci... ... …..68

4.2.3 Fungsi Anggaran PT. Kelinci ... ...69

4.3 Pembahasan Jawaban Responden... ... ...70

4.4 Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Dalam Usaha Meningkatkan Efektivitas penjualan ... ...74


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan...75

5.2 Saran ... ...78

DAFTAR PUSTAKA ... ..79

LAMPIRAN ... ..80


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasional Variabel Independent ... 39

Tabel II Operasional Variabel Dependent ... 40

Tabel III Anggaran Penjualan PT. Kelinci Tahun 2008 ... 58

Tabel IV Anggaran Penjualan PT. Kelinci Tahun 2009 ... 58

Tabel V Tarif Harga Produk PT. Kelinci ... 59

Tabel VI Anggaran Penjualan PT. Kelinci Tahun 2008 ... 59

Tabel VII Anggaran Penjualan PT. Kelinci Tahun 2009 ... 60

Tabel VIII Realisasi Penjualan PT. Kelinci Tahun 2008 ... 61

Tabel IX Realisasi Penjualan PT. Kelinci Tahun 2009 ... 62


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Penelitian...………. 80


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Harahap (2005) Sebagai perusahaan yang berorientasi pada laba, maka manajemen perusahaan harus mampu untuk merencanakan bagaimana mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan biaya yang seefisien mungkin. Tidak dapat dipungkuri lagi bahwa perkembangan teknologi dan informasi serta pertumbuhan ekonomi telah membuat perusahaan masuk ke tingkat persaingan yang sangat tinggi, sehingga mengakibatkan masalah yang dihadapi perusahaan semakin rumit. Manajemen penjualan kadang-kadang sulit mengambil keputusan, sehingga usaha penjualan tidak berjalan mulus seperti yang di harapkan.

Usaha untuk meningkatkan volume penjualan tidak mudah karena manajemen dituntut untuk mampu mengelola perusahaan dan melaksanakan fungsi manajemen yang baik. Fungsi manajemen itu meliputi fungsi perencanaan,fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi pengendalian yang harus dijalankan di dalam perusahaan yang baik, sehingga manajemen perusahaan diharapkan mampu menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat, guna kepentingan dan kemajuan perusahaan. Fungsi perencanaan dan pengendalian yang efektif sangat tergantung pada perencanaan yang baik.

Perencanaan, pengendalian, dan anggaran mempunyai hubungan yang sangat erat di dalamnya dan dapat mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya.


(11)

Bila dilihat dari definisinya, maka akan terlihat mengapa di antara perencanaan, pengendalian, dan anggaran mempunyai hubungan yang sangat erat.

Menurut Sjafri Mangkuprawira (2007) perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan penyusunan aktivitas-aktivitas perusahaan untuk waktu yang akan datang. Aktivitas-aktivitas ini meliputi penetapan tujuan yang akan dicapai, perumusan rencana, siapa yang harus melaksanakan, di mana harus dikerjakan, dan bagaimana cara menilai hasilnya. menurut Darsono dan Purwati (2008) Pengendalian adalah pengarahan aktivitas atas perencanaan yang telah disusun sebelumnya, selain itu pengendalian merupakan penilaian suatu pekerjaan dan mengambil tindakan perbaikan bilamana diperlukan.

Salah satu alat yang paling mendasar dalam perencanaan bagi perusahaan adalah anggaran. Menurut Edy Sukarno (2000) Anggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang sekaligus digunakan sebagai dasar sistem pengendalian keuangan untuk periode yang akan datang, yaitu meliputi perbandingan terus menerus dan evaluasi hasil yang sebenarnya dari program-program dan anggaran yang telah ditetapkan Karena hal itulah manajemen harus mempunyai alat bantu yang dapat membuat perencanaan dan mengendalikan operasi keuangan perusahaan yaitu dengan membuat anggaran. Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya perusahaan.

Dengan adanya anggaran, maka manjemen mempunyai pedoman mengenai kegiatan apa yang akan dilaksanakan, sasaran yang akan dituju oleh perusahaan, bagaimana mengatur sumber daya yang tersedia serta menganalisis sampai sejauh mana rencana yang dibuat telat tercapai. Ada beberapa faktor dan unsur-unsur yang


(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha perlu di perhatikan dalam penyusunan suatu anggaran. Faktor-faktor tersebut adalah anggaran harus mempunyai tujuan yang harus diperhitungkan dengan cara-cara untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang. Sedangkan unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun anggaran adalah realitis, fleksibel, dan kontinu. Fleksibel artinya tidak terlalu kaku dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Kontinu artinya membutuhkan perhatian secara terus-menerus dan tidak merupakan suatu yang insidentil.

Menurut Suwardjono (2002) Penjualan merupakan salah satu kegiatan penting perusahaan. Karena dengan penjualan perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya, pendapatan penjualan digunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan laba merupakan selisih antara jumlah pendapatan dalam suatu periode dengan beban-beban yang terjadi selama periode tersebut. Agar memperoleh laba maka cara yang ditempuh adalah dengan memperbesar selisih antara jumlah pendapatan dengan beban-beban tersebut, yaitu dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk hasil yang maksimal. Perencanaan dan pengendalian terhadap aktivitas penjualan dapat diwujudkan dengan cara menyusun suatu anggaran penjualan yang merupakan proyeksi penjualan yang diharapkan dalam suatu periode. Karena anggaran penjualan adalah anggaran laba-rugi yang paling kritis dan paling besar derajat ketidakpastiannya, maka diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam langkah penyusunannya. Bila perencanaan dan pengendalian terhadap kegiatan penjualan dapat dilaksanakan dengan baik maka diharapkan perusahaan dapat memperoleh laba seperti yang diharapkan, sehingga kontinuitas dan perkembangan perusahaan terjamin dan diharapkan akan terus menunjukkan grafik yang meningkat.


(13)

Penganggaran atau pembuatan anggaran terutama merupakan suatu pengarahan perhatian (attention directing), karena membantu para manajer untuk memusatkan perhatian pada masalah operasional dan keuangan pada waktu yang cukup dini untuk perencanaan atau pelaksanaan yang efektif. Manajemen harus dapat mengantisipasi peristiwa-peristiwa yang akan datang dan merencanakan apa yang harus dilakukan. Mengingat bahwa kegiatan penjualan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan laba operasi perusahaan

Dalam menetapkan suatu anggaran, khususnya anggaran penjualan, perlu memperhatian langkah-langkah dalam tahap penyusunannya. Salah satu unsur terpenting adalah pada saat realisasi penjualan yang didasarkan pada masa lalu dan melihat perubahan-perubahan lingkungan luar yang akan terjadi di masa yang akan datang. Analisis ini sangat penting untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki perusahaan, sehingga memberi kesempatan bagi perusahaan untuk menyusun anggaran yang realistis.

Komponen anggaran ini paling sulit diperkirakan secara tepat. Beberapa faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan (uncontrollable variables), misalnya permintaan konsumen yang dapat berubah, potensi pasar, situasi ekonomi dan persaingan antar perusahaan elektronik, turut mempengaruhi terhadap penyusunannya. Untuk itu diperlukan kecermatan dan pertimbangan yang matang dalam menetapkan dan menerapkan anggaran penjualan yang tepat dan efektif, agar dapat membawa perusahaan kepada tujuannya dalam mencapai laba yang efektif.


(14)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Menurut Ursy Hammer (2001) anggaran juga dapat membantu manajemen perusahaan di dalam mengendalikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Jika suatu perusahaan membuat anggaran penjualan maka seluruh bagian dalam perusahaan memiliki pedoman dalam melaksanakan aktivitas yang berhubungan dengan penjualan. Dimulai dari merencanakan tingkat persediaan yang harus ada untuk memenuhi permintaan pasar sampai masalah dana dan investasi untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Anggaran penjualan juga dapat menjadi alat untuk meningkatkan efektifitas penjualan.

Penulis menekankan pada anggaran penjualan sebagai salah satu alat pengendalian, karena anggaran penjualan selain berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran yang ada dalam perusahaan juga merupakan salah satu pengendalian kegiatan yang sedang berjalan. Dengan adanya anggaran penjualan, informasi dan data mengenai kegiatan penjualan dapat di analisis dan ditelaah lebih lanjut dalam rangka upaya mencapai volume penjualan yang dikehendaki dan dengan biaya yang wajar.

Penulis mengambil sampel perusahan yaitu PT. Kelinci karena dinilai PT. Kelinci telah menetapkan anggaran penjualan dengan baik di dalam menajemen perusahaannya sehingga kegiatan penjualan berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang sempurna. Adapun PT. Kelinci sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur (memproduksi kue kering), untuk bersaing dengan perusahaan yang semakin ketat dengan perusahaan yang sejenis harus meningkatkan penjualan yang disesuaikan dengan anggaran penjualan yang dimiliki perusahaan.


(15)

Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, mendorong penulis untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai adanya korelasi yang kuat antara mutu dengan laba demi terciptanya efisiensi produktivitas suatu perusahaan, khususnya PT. Kelinci. Oleh karena itu penulis mengambil judul skripsi: ”Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Menunjang Efektivitas

Penjualan.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasi pokokk pembahasan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penyusunan anggaran penjualan dan pengendalian kegiatan penjualan yang dilakukan oleh PT. Kelinci?

2. Seberapa besar peranan anggaran penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektivitas penjualan?

1.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang peranan anggaran penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektivitas penjualan pada perusahaan. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui prosedur penetapan anggaran penjualan dan pengendalian kegiatan penjualan yang dilakukan oleh PT. Kelinci.

2. Mengetahui seberapa besar peranan anggaran penjualan ditetapkan oleh PT. Kelinci sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektivitas penjualan.


(16)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan sangat bermanfaat dalam memberikan wawasan mengenai peranan anggaran penjualan itu sendiri dan diharapkan bermanfaat sebagai pengetahuan tetapan.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaan dalam penyusunan anggaran penjualan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan.

3. Bagi Pihak ketiga

Sebagai bahan referensi atau tambahan informasi yang diperlukan untuk pengembangan pengetahuan lebih lanjut mengenai peranan anggaran penjualan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan.


(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran penjualan sebgai alat bantu manajemen dalam mendukung efektivitas penjualan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyusunan anggaran penjualan sudah memadai.

Dimana dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh PT. Kelinci menganalisis informasi masa lalu dan perubahan lingkungan eskternal.

2. Anggaran penjualan dinyatakan dalam satuan uang dan satuan yang lain.

Hal ini mempermudah direktur dalam melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi penjualan

3. Anggaran yang dibuat mencakup jangka waktu satu tahun

Anggaran yang dibuat oleh PT. Kelinci dibuat dalam skala satu tahun dengan membagi kedalam triwulan, hal ini dilakukan karena dinilai akan mempermudah proses perhitungan.

4. Anggaran dibuat oleh staff bawahan dan disetujui oleh direktur

Hal ini sudah dilakukan oleh PT. Kelinci, dimana anggaran dibuat oleh staff direktur kemudian disetujui oleh direktur.

5. Anggaran dibuat sesuai kriteria penyusunan anggaran.

Anggaran yang dibuat oleh PT. Kelinci telah sesuai dengan kriteria penyusunan anggaran.


(18)

Bab V Simpulan dan Saran 77

Universitas Kristen Maranatha 6. Adanya analisis penyimpangan yang dilakukan oleh staf direktur sehingga dapat

diketahui besarnya penyimpangan yang terjadi.

Pernyataan diatas disimpulkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1. Penyusunan anggaran penjualan pada perusahaan memenuhi karakteristik anggaran:

1. Anggaran penjualan dinyatakan dalam satuan uang 2. Anggaran penjulan mencakup jangka waktu tertentu 3. Anggaran penjualan melibatkan elemen penjualan

4. Anggaran penjualan disusun oleh staff bawah untuk disahkan dan disetujui oleh direktur

5. Secara berkala, anggaran penjualan dilakukan pengukuran atas pelaksanaan penjualan.

2. Berfungsinya anggaran secara normatif

1. Anggaran penjualan yang dilakukan oleh perusahaan direncanakan terlebih dahulu.

2. Segala aktivitas penjualan yang dilakukan oleh perusahaan mengacu pada pencapaian target.

3. Anggaran penjualan memudahkan pengkoordinasian dalam pelaksanaan kegiatan penjualan

4. Dengan adanya anggaran penjualan memudahkan proses pengawasan atas kegiatan penjualan

5. Anggaran penjualan yang dievaluasi dapat dilakukan tindakan perbaikan khususnya pada penyimpangan yang signifikan.


(19)

Dengan hasil perhitungan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka di dapatkan hasil sebesar 78,46%. Dimana menurut Dean J.Champion kriteria tersebut memiliki peranan yang sangat signifikan, yang artinya anggaran penjualan sangat berperan dalam membantu manajemen dalam menunjang efektifitas penjualan.

Akan tetapi pada penyusunan anggaran yang dilakukan oleh PT. Kelinci, penulis menemukan beberapa kelemahan yang terjadi antara lain:

1. Tidak ada tindak lanjut yang dilakukan secara langsung ketika terjadi penyimpangan anggaran.

2. Tidak ada prosedur formal mengenai tindak lanjut atas penyimpangan yang materiil, yang seharusnya terdapat dalam pedoman penyusunan anggaran.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta simpulan yang penulis kemukakan, penulis berusaha mencoba memberikan saran yang mungkin berguna sebagai pertimbangan atau masukan bagi perusahaan, yaitu :

1. Perlunya prosedur formal mengenai tindak lanjut dari laporan hasil penjualan yang dihubungkan dengan anggaran, agar pelaksanaan revisi anggaran penjualan dapat terkoordinasi dengan baik.

2. Perlu diadakan koreksi atau tindakan langsung terhadap penyimpangan yang terjadi pada saat periode anggaran itu berjalan.


(20)

79 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony,Robert.N., dan Vijay Govindarajan, 2003, Sistem Pengendalian Manajemen, Diterjemahkan Oleh M.si.,Akt, Kurniawan,F.X., Jakarta : Salemba Empat.

Apandi Nasehatun, 2001, Budget & Control : Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu, Cetakan Ketiga, Edisi Pertama, Jakarta : PT.Grasindo.

Edy Sukarno, Christina, Ellen, M.Fuad, 2002, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis, Edisi Pertama, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jajuk Herawati dan Sunarto, 2004, Anggaran Perusahaan, Edisi Kedua Yogyakarta : Universitas Taman Sarjan Tamansiswa Press. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, Edisi Ketiga, Balai Pustaka. Koetler, Philip, 2001, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta :

PT.Prenhallindo.

Mulyadi,2001, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga, Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Munandar M., 2001, Budgeting, Perecanaan Kerja, Pengorganisasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta : BPFE Univesitas Gajah Mada.

Sofyan Syafri Harahap,2001, Budgeting : Penganggaran Perencanaan, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Titiek Ambrawati, 2003, Anggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Malang : Universitas Muhamadiyah malang.

Ursy, Milton F. and Hammer 2001. Cost Accounting Profit Planning and Control, 11th Edition. Cincinati Ohio : South Western Publishing. Wilson, J. D., and Campbel, J. B., 2000 : Controller, The Work Of The

Managerial Acconting. 3rd, Alih Bahasa Tjin Fenix Tjendera, Jakarta : Erlangga.


(1)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, mendorong penulis untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai adanya korelasi yang kuat antara mutu dengan laba demi terciptanya efisiensi produktivitas suatu perusahaan, khususnya PT. Kelinci. Oleh karena itu penulis mengambil judul skripsi: ”Peranan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Menunjang Efektivitas Penjualan.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasi pokokk pembahasan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penyusunan anggaran penjualan dan pengendalian kegiatan penjualan yang dilakukan oleh PT. Kelinci?

2. Seberapa besar peranan anggaran penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektivitas penjualan?

1.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang peranan anggaran penjualan sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektivitas penjualan pada perusahaan. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui prosedur penetapan anggaran penjualan dan pengendalian kegiatan penjualan yang dilakukan oleh PT. Kelinci.

2. Mengetahui seberapa besar peranan anggaran penjualan ditetapkan oleh PT. Kelinci sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektivitas penjualan.


(2)

Bab I Pendahuluan 7

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan sangat bermanfaat dalam memberikan wawasan mengenai peranan anggaran penjualan itu sendiri dan diharapkan bermanfaat sebagai pengetahuan tetapan.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaan dalam penyusunan anggaran penjualan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan.

3. Bagi Pihak ketiga

Sebagai bahan referensi atau tambahan informasi yang diperlukan untuk pengembangan pengetahuan lebih lanjut mengenai peranan anggaran penjualan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan.


(3)

76 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran penjualan sebgai alat bantu manajemen dalam mendukung efektivitas penjualan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyusunan anggaran penjualan sudah memadai.

Dimana dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh PT. Kelinci menganalisis informasi masa lalu dan perubahan lingkungan eskternal.

2. Anggaran penjualan dinyatakan dalam satuan uang dan satuan yang lain.

Hal ini mempermudah direktur dalam melakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi penjualan

3. Anggaran yang dibuat mencakup jangka waktu satu tahun

Anggaran yang dibuat oleh PT. Kelinci dibuat dalam skala satu tahun dengan membagi kedalam triwulan, hal ini dilakukan karena dinilai akan mempermudah proses perhitungan.

4. Anggaran dibuat oleh staff bawahan dan disetujui oleh direktur

Hal ini sudah dilakukan oleh PT. Kelinci, dimana anggaran dibuat oleh staff direktur kemudian disetujui oleh direktur.

5. Anggaran dibuat sesuai kriteria penyusunan anggaran.

Anggaran yang dibuat oleh PT. Kelinci telah sesuai dengan kriteria penyusunan anggaran.


(4)

Bab V Simpulan dan Saran 77

6. Adanya analisis penyimpangan yang dilakukan oleh staf direktur sehingga dapat diketahui besarnya penyimpangan yang terjadi.

Pernyataan diatas disimpulkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1. Penyusunan anggaran penjualan pada perusahaan memenuhi karakteristik anggaran:

1. Anggaran penjualan dinyatakan dalam satuan uang 2. Anggaran penjulan mencakup jangka waktu tertentu 3. Anggaran penjualan melibatkan elemen penjualan

4. Anggaran penjualan disusun oleh staff bawah untuk disahkan dan disetujui oleh direktur

5. Secara berkala, anggaran penjualan dilakukan pengukuran atas pelaksanaan penjualan.

2. Berfungsinya anggaran secara normatif

1. Anggaran penjualan yang dilakukan oleh perusahaan direncanakan terlebih dahulu.

2. Segala aktivitas penjualan yang dilakukan oleh perusahaan mengacu pada pencapaian target.

3. Anggaran penjualan memudahkan pengkoordinasian dalam pelaksanaan kegiatan penjualan

4. Dengan adanya anggaran penjualan memudahkan proses pengawasan atas kegiatan penjualan

5. Anggaran penjualan yang dievaluasi dapat dilakukan tindakan perbaikan khususnya pada penyimpangan yang signifikan.


(5)

Bab V Simpulan dan Saran 78

Universitas Kristen Maranatha Dengan hasil perhitungan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka di dapatkan hasil sebesar 78,46%. Dimana menurut Dean J.Champion kriteria tersebut memiliki peranan yang sangat signifikan, yang artinya anggaran penjualan sangat berperan dalam membantu manajemen dalam menunjang efektifitas penjualan.

Akan tetapi pada penyusunan anggaran yang dilakukan oleh PT. Kelinci, penulis menemukan beberapa kelemahan yang terjadi antara lain:

1. Tidak ada tindak lanjut yang dilakukan secara langsung ketika terjadi penyimpangan anggaran.

2. Tidak ada prosedur formal mengenai tindak lanjut atas penyimpangan yang materiil, yang seharusnya terdapat dalam pedoman penyusunan anggaran.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta simpulan yang penulis kemukakan, penulis berusaha mencoba memberikan saran yang mungkin berguna sebagai pertimbangan atau masukan bagi perusahaan, yaitu :

1. Perlunya prosedur formal mengenai tindak lanjut dari laporan hasil penjualan yang dihubungkan dengan anggaran, agar pelaksanaan revisi anggaran penjualan dapat terkoordinasi dengan baik.

2. Perlu diadakan koreksi atau tindakan langsung terhadap penyimpangan yang terjadi pada saat periode anggaran itu berjalan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony,Robert.N., dan Vijay Govindarajan, 2003, Sistem Pengendalian Manajemen, Diterjemahkan Oleh M.si.,Akt, Kurniawan,F.X., Jakarta : Salemba Empat.

Apandi Nasehatun, 2001, Budget & Control : Sistem Perencanaan dan Pengendalian Terpadu, Cetakan Ketiga, Edisi Pertama, Jakarta : PT.Grasindo.

Edy Sukarno, Christina, Ellen, M.Fuad, 2002, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis, Edisi Pertama, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jajuk Herawati dan Sunarto, 2004, Anggaran Perusahaan, Edisi Kedua Yogyakarta : Universitas Taman Sarjan Tamansiswa Press. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, Edisi Ketiga, Balai Pustaka. Koetler, Philip, 2001, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta :

PT.Prenhallindo.

Mulyadi,2001, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga, Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Munandar M., 2001, Budgeting, Perecanaan Kerja, Pengorganisasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta : BPFE Univesitas Gajah Mada.

Sofyan Syafri Harahap,2001, Budgeting : Penganggaran Perencanaan, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Titiek Ambrawati, 2003, Anggaran Perusahaan, Edisi Pertama, Malang : Universitas Muhamadiyah malang.

Ursy, Milton F. and Hammer 2001. Cost Accounting Profit Planning and Control, 11th Edition. Cincinati Ohio : South Western Publishing. Wilson, J. D., and Campbel, J. B., 2000 : Controller, The Work Of The

Managerial Acconting. 3rd, Alih Bahasa Tjin Fenix Tjendera, Jakarta : Erlangga.