Penataan Agroekosistem

Penataan Agroekosistem
Dr. Akhmad Rizali

Materi: http://rizali.staff.ub.ac.id

Pengelolaan Agroekosistem
• Ide agroekologi adalah

 untuk mengembangkan agroekosistem dengan
ketergantungan minimal terhadap input energi
dan kimia pertanian yang tinggi
 menekankan pada sistem pertanian yang 
kompleks dimana interaksi ekologis dan
sinergisme diantara komponen biologi
memberikan mekanisme pada sistem untuk
mendukung sendiri kesuburan tanah, 
produktivitas dan perlindungan tanaman

1

Ekosistem Pertanian

• Ekosistem pertanian merupakan bentuk dari
perubahan ekosistem yang  menuju kepada
penyederhanaan struktur komunitas
• Struktur komunitas yang sederhana dan
cenderung monokultur pada agroekosistem, 
mengakibatkan seringnya terjadi ledakan OPT

Kompleksitas Struktur Komunitas
• Dalam sistem yang kompleks ini akan
dijumpai proses ekologis seperti yang 
ditemukan pada kondisi alami
• Contoh: daur nutrisi, interaksi predator/prey, 
kompetisi, simbiosis dan suksesi

2

Prinsip Ekologi dalam Perancangan
Sistem
• Meningkatkan daur ulang biomas dan
mengoptimalkan ketersediaan nutrisi dan

keseimbangan aliran nutrisi
• Menjaga kondisi tanah sesuai bagi pertumbuhan
tanaman, terutama melalui pengelolaan bahan
organik dan meningkatkan aktifitas biota tanah
• Meminimalkan kehilangan akibat aliran radiasi
matahari, udara dan air melalui pengelolaan
mikroklimat, pemanfaatan air dan pengelolaan
tanah melalui penambahan penutup tanah

Prinsip Ekologi dalam Perancangan
Sistem
• Diversifikasi spesies dan genetis pada
agroekosistem dalam ruang dan waktu
• Meningkatkan interaksi biologis yang 
menguntungkan dan sinergisme diantara
komponen agrobiodiversitas sehingga
menghasilkan dukungan terhadap proses 
ekologis dan perbaikannya

3


System dynamics in diverse agroecosystems
Farmer‐designed diversity
• Intercropping
• Natural weeds
• Border and hedgerows
• Rotation 
Increased biotic diversity
• Natural herbivore 
predators
• Beneficial soil organisms
• Allelopathic weeds
• Nitrogen fixers 

Improvement of abiotic 
condition
• Higher nutrient availability
• Microhabitat differentiation
• Increase in soil organic matter
• Improve soil structure


Emergent system qualities
• Beneficial interferences (mutualisms)
• Internal nutrient cycling
• Internal management of pest 
populations
• Avoidance of competition
• Efficient energy use
• Stability
• Reduction of risk 

Perspektif Pengelolaan
1. membuat lingkungan seimbang
2. hasilnya berkelanjutan
3. kesuburan tanah secara biologis dan
4. pengaturan populasi OPT secara alami

Kesemuanya dilakukan melalui rancangan
agroekosistem yg beragam dan penggunaan
teknologi masukan rendah (low‐input) 


4

Perspektif Pengelolaan
• Pengelolaan agroekologis diharapkan menjadi
pedoman pengelolaan untuk mengoptimalkan
daur ulang nutrisi dan pengembalian bahan
organik, aliran energi tertutup, konservasi
tanah dan air serta keseimbangan populasi
OPT dan musuh alaminya

Strategi Pengembalian Diversitas
• Pergiliran Tanaman

 Diversitas temporer yang diintegrasikan dalam sistem
pertanaman,  menyediakan nutrisi bagi tanaman dan
memutus siklus OPT 

• Polikultur


 Sistem tanam yang kompleks dimana dua atau lebih
spesies tanaman ditanam dalam satu ruang yang 
cukup rapat yang menghasilkan persaingan atau saling
melengkapi, sehingga meningkatkan hasil

5

Pola Tanaman Campuran

Hedgerow  of  insectary  plants

6

Hedgerow  of  insectary  plants

Strategi Pengembalian Diversitas
• Sistem Agroforestri

 Sistem Pertanian dimana tanaman keras/pohon
ditanam bersama dengan tanaman semusim

dan/atau dipadukan dengan ternak, sehingga
menghasilkan peningkatan hubungan yang saling
melengkapi diantara komponen agroekosistem

7

Strategi Pengembalian Diversitas
• Tanaman Penutup Tanah

 Penggunaan secara tunggal atau campuran tegakan
legume atau spesies tanaman semusim lainnya di 
bawah pohon untuk tujuan memperbaiki kesuburan
tanah, meningkatkan peran pengendali hayati OPT, 
dan memodifikasi mikroklimat di agroekosistem

• Pengintegrasian ternak dalam agroekosistem
bertujuan menghasilkan biomas yang tinggi dan
daur ulang optimal

8


Penataan Agroekosistem
• Pengelolaan agroekosistem hendaknya dilakukan
secara menyeluruh melalui penataan agroekologi
dalam skala hamparan
• Pengelolaan lebih ditekankan pada tata ruang
agroekologi untuk meningkatkan keragaman
biota di bawah dan di atas permukaan tanah
• Dalam pandangan PHT, semua kegiatan penataan
agroekologi tersebut merupakan strategi
preemtive (proactive) yang lebih menekankan
pada kesehatan lingkungan

9

Penataan Agroekologi
• Pengelolaan tidak hanya dilakukan pada
agroekosistem komoditas tertentu pada musim
tanam yang sedang berlangsung tetapi juga pada
komoditas lainnya pada musim berikut sesuai

dengan pola pergiliran tanaman yang berlaku
• Peningkatan dan pemeliharaan keragaman dari
musim kemusim akan membantu kemapanan
keseimbangan ekologi, sehingga sistem menjadi
lebih stabil baik pada lahan yang dikelola maupun
lingkungan alami sekitarnya

10

11

12

13

TERIMAKASIH

14