Pemecahan Masalah and Pengambilan Keputu
Pemecahan Masalah
& Pengambilan Keputusan
NAMA : BIAINI NAELI MUNA
NIM : 125020300111098
Pengantar manajemen
Assalamualaikum wr.wb. Bapak/Ibu dan teman-teman di seluruh Indonesia sekalian.
Semoga dengan file ini, bisa semakin menambah ilmu pengetahuan, wawasan &
dapat bermanfaat bagi sesama.
Dengan senang hati saya menerima saran yang bersifat membangun dari Bapak/Ibu
dan teman-teman yang dapat disampaikan melalui jaringan dibawah ini :
PIN BBM : 517EB577
Facebook : Biaini Neli
LinkedID : Biaini Neli
Salam,
Biaini Naeli Muna
Pengertian pengambilan
keputusan
Adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan meliputi menurut George P. Huber :
Kegiatan yang menyangkut penentuan adanya pentingnya
masalah.
Kegiatan yang menyangkut pengenalan perumusan dan
diagnosa masalah.
Kegiatan yang menyangkut pencarian pemecahan-pemecahan
alternatif.
Kegiatan yang menyangkut pengevaluasian dan pemilihan di
antara pemecahan-pemecahan alternatif.
Kegiatan yang menyangkut implementasi pemecahan yang
telah dipilih
penentuan pilihan menurut
Huber :
Yaitu suatu penentuan pilihan yang mengacu pada seperangkat
kegiatan yang sempit yang terlibat dalam pemilihan suatu pilihan
dari pengambilan keputusan.
Perencanaan adalah langkah pertama dalam mengelola suatu
organisasi dan dapat dilihat secara mendasar setiap tingkat.
4 langkah pokok perencanaan :
a. Penetapan tujuan
b. Penentuan kondisi sekarang
c. Penentuan bantuan dan rintangan pada pencapaian tujuan.
d. Pengembangan arah tindakan
Jenis-jenis masalah dan keputusan
Jumlah informasi yang tersedia bagi kita
ketika dalam mengambil suatu keputusan akan
berbeda-beda.
Bila seorang pemasok dipilih berdasar harga
dan prestasi di masa lalu, maka kita agak yakin
bahwa pemasok yang dipilih itu akan
memenuhi harapan kita.
Akan tetapi, ketika memutuskan pemasok
yang dipilih itu akan memenuhi harapan kita.
Jika, ketika memutuskan untuk memasuki
pasar yang baru, maka kita kurang yakin
tentang hasilnya.
Keputusan terprogram adalah keputusan yang
diambil berdasarkan kebiasan, peraturan, atau
prosedur.
Teknik-teknik
pengambilan keputusan Terprogram
Jenis-jenis keputusan
Tradisional
Modern
Keputusan rutin yang
terus berulang
Kebiasaan
Riset operasi :
Analisis matematis
model
Organisasi
mengembangkan
proses khusus untuk
menanganinya.
Pekerjaan rutin:
Pemrosesan data
Prosedur operasi
elektronik
Keputusan tidak terprogram adalah
keputusan untuk menghadapi masalah
yang unik dan khusus
•
Teknik-teknik
Teknik-teknik pengambilan keputusan Tidak
• pengambilan
keputusan
Terprogram
Terprogram
Keputusan kebijakan Penilaian, instuisi,
Teknik pemecahan
yang hanya sekali
kreativitas.
masalah heuristik
berlaku.
Penunjuk praktis
sbb :
Ditangani dengan
Pelatihan eksekutif
Mengambil
proses umum
keputusan
pemecahan masalah.
Membuat program
Sistem pendukung keputusan
(decision support system : DSS)
Suatu informasi dan anlisis yang terkomputerisasi adalah suatu
aplikasi teknologi komputer yang dapat membantu manajer dalam
mengambil keputusan.
Sistem informasi ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan
sistem informasi manajemen yang mana lebih menuntut para manajer
bekerja dengan sistem pemrosesan data organisasi disertai dengan
kemampuan untuk menganalisis informasi tersebut.
Salah perkembangan terbaru dari sistem pendukung keputusan
kelompok (group decision support system). Dengan menggunakan sistem
GDSC seorang pengambil keputusan dapat memanfaatkan informasi
secara lebih efesien bagi keputusan kelompok.
Kepastian, resiko dan
ketidakpastian
Kepastian, kita dapat mengetahui apa
yang akan terjadi pada waktu yang akan
datang. Tersedia informasi yang akurat
dan dapat diukur.
Resiko, kita dapat mengetahui seberapa
besar probabilitas dari setiap jalan.
Ketidakpastian, kita tidak dapat
mengetahui probabilitas tersebut.
Pemecahan masalah manjerial
Penemuan masalah dan kesempatan/peluang.
Menurut Guth dan Tguiri jenis-jenis masalah dan kesempatan yang
dipilih oleh para manajer untuk dikerjakan, dipengaruhi oleh :
a. Nilai dan latar belakang.
b. Nilai-nilai ekonomi, mereka biasanya ingin mengambil keputusan
tentang hal-hal yang praktis, seperti keputusan yang menyangkut
pemasaran, produksi atau laba.
c. Orientasi mereka lebih bersifat teoritis, mereka akan memperhatikan
prospek jangka panjang organisasi merek
d. Orientasi mereka bersif politis, mereka mungkin akan lebih akan
lebih memperhatikan persaingan dengan organisasi-organisasi lain
atau dengan kemajuan diri mereka sendiri.
Proses penemuan masalah
William Pound melukiskan 4 situasi yang menyiagakan para manajer
pada masalah-masalah yang mungkin ada :
Bila ada penyimpangan dari pengalaman yang lampau.
Contoh : penjualan tahun ini lebih rendah daripada penjualan
tahun lalu.
Bila orang-orang lain menyajikan masalah kepada manajer.
Contoh : keluhan pelanggan tentang keterlambatan pengiriman,
manajer yang lebih tinggi menetapkan standar prestasi yang baru
untuk departemen manajer tersebut.
Bila ada penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan. Proyeksi
atau pengharapan manajer tidak terpenuhi.
Contoh : tingkat laba lebih rendah dari yang diharapkan.
Bila para pesaing lebih berprestasi daripada organisasi itu.
Contoh : bila suatu perusahaan mempunyai banyak pabrik,
pimpinan puncak mungkin akan membandingkan prestasi setiap
pabrik.
Penemuan kesempatan peluang
Perangkap-perangkap manajerial dalam penemuan masalah
1.
Kaitan palsu peristiwa
a. Asumsi yang salah bahwa peristiwa-peristiwa itu sama.
b. Asumsi yang salah bahwa peristiwa-peristiwa terlibat penting.
2.
Penghargaan palsu peristiwa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Asumsi yang salah bahwa peristiwa-perstiwa tidak akan
terjadi.
Asumsi yang salah bahwa peristiwa-peristiwa telah terjadi.
Gagal menangkap laporan yang diluar dugaan sehingga
pertentangan dengan harapan.
Persepsi pribadi serta gambaran masyarakat yang palsu
Adanya informasi yang bermakna ganda tentang kenyataan
yang sukar sehingga pasti akan menggambarkan
keputusan yang buruk.
Berfokus pada tindakan-tindakan yang sukses sementara itu
mengabaikan keputusan yang buruk.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang
manajer ketika menghadapi suatu masalah
Apakah masalah itu mudah ditangani?
Seberapa sulit masalah itu dihadapi, sedangkan yang lainnya tidak.
Keputusan yang diambil dengan cepat dibenarkan dalam memecahkan
masalah yang tidak penting.
Mungkinkah masalah itu selesai dengan sendirinya ?
Seorang manajer dapat menentukan prioritas untuk menangani
masalah yang ada. Oleh karena itu, seorang manajer harus mampu
menyusun peringkat dasar menurut urutan pentingnya.
Apakah saya harus mengambil keputusan iti?
Seorang manajer harus mampu memutuskan apa yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk mengambil keputusan. Kebiasaan
tersebut memiliki 2 akibat wajar : meneruskan sedikit mungkin kepada
mereka yang lebih bawah atau meneruskan sebanyak mungkin kepada
mereka yang lebih bawah.
Pembuatan
diagnosa
Proses pemecahan
masalah yang rasional
Pengumpulan
Perumusan
4 tahap utama dalam
proses pemecahan masalah rasional
Tahap 1: selidiki situasi
Proses pemecahan masalah dimulai bila masalah telah ditemukan
untuk diambil tindakan.
a. Suatu penyelidikan memiliki 3 aspek :
Rumuskan masalah
Identifikasikan tujuan keputusan
Diagnosa penyebab
Tahap 2 : kembangkan alternatif
Godaan untuk menerima alternatif pertama yang dapat
dikerjakan dengan mudah, sering membuat manajer tidak
berhasil mencapai pemecahan yang terbaik bagi masalahmasalah mereka.
Tidak hanya itu, kecenderungan untuk menilai alternatif
lain ketika sedang dikembangkan dapat menjadi pemicu
permasalahan.
Tahap 3: evaluasi alternatif dan pilihan yang terbaik
Jika manajer telah mampu mengembangkan
seperangkat alternatif, mereka harus mengevaluasi
untuk melihat tingkat keefektifan setiap alternatif.
a. Keefektifan dapat diukur dengan 2 kriteria yaitu :
1. seberapa realitiskah.
2. seberapa baikkah alaternatif itu akan mebantu
memecahkan masalah.
Tahap 4 : laksanakan keputusan dan adakan yang
tindak lanjut.
Melaksanakan suatu keputusan tidak hanya
sekedar memberikan perintah-perintah yang tepat.
Sumber daya harus didapatkan dan dialokasikan
sesuai keperluan. Manajer menetapkan anggaran atau
jadwal untuk tindakan-tindakan yang telah mereka
putuskan
Meningkatkan keefektifan
pemecahan masalah manajerial
Norman Maiyer memisahkan 2 kriteria untuk menilai
keefektifan potensial dari suatu keputusan.
Kualitas tujuan keputusan itu.
Penerimaan atau sambutan oleh mereka yang harus
melaksanakannya.
Meningkatkan pemecahan masalah
secara perseorangan
Hampir semua manajer menyadari bahwa suatu keputusan
yang tampaknya sangat baik yaitu keputusan yang didasarkan
pada informasi yang telah dikumpulkan, dianalisis, dan
dievaluasi secara efektif dapat berbalik manjedi buruk.
Rintangan-rintangan terhadap pemecahan masalah
Irving L. Janis dan Leon Mann menemukan 4
pendekatan terhadap masalah :
Penghindaran secara santai
Perubahan yang santai
Penghindaran yang defensif
Panik
Cara lain dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif
Menetapkan prioritas
Mendapatkan informasi yang relevan
Informasi yang meluas dan terinci berfokus pada informasi
dasar dapat membantu kita mengevaluasi alternatif-alternatif
lain. Informasi prestasi adalah hasil output bagi organisasi dari
berbagai laternatif.
Majulah secara metodis dan teliti
Kapan harus melibatkan bawahan
Hal-hal yang harus dilakukan oleh manajer untuk
menetukkan gaya pengambilan keputusan ketika
mengahadapi suatu permasalahan:
1. Apakah kita mempunyai informasi atau kecakapan yang
cukup guna memecahkan masalah.
2. Apakah kita perlu mengambil keputusan yang
berkualitas tinggi yang mungkin tidak disetujui oleh
para bawahan?
3. Apakah masalah itu terstruktur?
4. Apakah dukungan kelompok sangat penting bagi
keberhasilan keputusan?
5. Jika sambutan atau keputusan itu penting, apakah para
bawahan kita mungkin tidak sependapat mengenai
pemecahan mana yang terbaik?
Jenis-jenis gaya keputusan
manajemen “Vroom dan Yetton”
AI para manajer menemukan masalah atau
mengambil keputusan sendiri, dengan menggunakan
informasi yang tersedia pada waktu itu.
AII para manajer memperoleh informasi yang
diperlukan dari para bawahan, kemudian
memutuskan pemecahan masalah itu sendiri.
CI para manajer berbagi masalah dengan para
bawahan yang bersangkutan secara peroranagan,
mendapatkan gagasan dan saran mereka.
CII para manajer berbagi masalah dengan para
bawahan sebagai suatu kelompok, secara kolektif
mendapatkan gagasan dan saran mereka.
GII para manajer berbagi masalah dengan para
bawahan sebagai suatu kelompok
•
& Pengambilan Keputusan
NAMA : BIAINI NAELI MUNA
NIM : 125020300111098
Pengantar manajemen
Assalamualaikum wr.wb. Bapak/Ibu dan teman-teman di seluruh Indonesia sekalian.
Semoga dengan file ini, bisa semakin menambah ilmu pengetahuan, wawasan &
dapat bermanfaat bagi sesama.
Dengan senang hati saya menerima saran yang bersifat membangun dari Bapak/Ibu
dan teman-teman yang dapat disampaikan melalui jaringan dibawah ini :
PIN BBM : 517EB577
Facebook : Biaini Neli
LinkedID : Biaini Neli
Salam,
Biaini Naeli Muna
Pengertian pengambilan
keputusan
Adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan meliputi menurut George P. Huber :
Kegiatan yang menyangkut penentuan adanya pentingnya
masalah.
Kegiatan yang menyangkut pengenalan perumusan dan
diagnosa masalah.
Kegiatan yang menyangkut pencarian pemecahan-pemecahan
alternatif.
Kegiatan yang menyangkut pengevaluasian dan pemilihan di
antara pemecahan-pemecahan alternatif.
Kegiatan yang menyangkut implementasi pemecahan yang
telah dipilih
penentuan pilihan menurut
Huber :
Yaitu suatu penentuan pilihan yang mengacu pada seperangkat
kegiatan yang sempit yang terlibat dalam pemilihan suatu pilihan
dari pengambilan keputusan.
Perencanaan adalah langkah pertama dalam mengelola suatu
organisasi dan dapat dilihat secara mendasar setiap tingkat.
4 langkah pokok perencanaan :
a. Penetapan tujuan
b. Penentuan kondisi sekarang
c. Penentuan bantuan dan rintangan pada pencapaian tujuan.
d. Pengembangan arah tindakan
Jenis-jenis masalah dan keputusan
Jumlah informasi yang tersedia bagi kita
ketika dalam mengambil suatu keputusan akan
berbeda-beda.
Bila seorang pemasok dipilih berdasar harga
dan prestasi di masa lalu, maka kita agak yakin
bahwa pemasok yang dipilih itu akan
memenuhi harapan kita.
Akan tetapi, ketika memutuskan pemasok
yang dipilih itu akan memenuhi harapan kita.
Jika, ketika memutuskan untuk memasuki
pasar yang baru, maka kita kurang yakin
tentang hasilnya.
Keputusan terprogram adalah keputusan yang
diambil berdasarkan kebiasan, peraturan, atau
prosedur.
Teknik-teknik
pengambilan keputusan Terprogram
Jenis-jenis keputusan
Tradisional
Modern
Keputusan rutin yang
terus berulang
Kebiasaan
Riset operasi :
Analisis matematis
model
Organisasi
mengembangkan
proses khusus untuk
menanganinya.
Pekerjaan rutin:
Pemrosesan data
Prosedur operasi
elektronik
Keputusan tidak terprogram adalah
keputusan untuk menghadapi masalah
yang unik dan khusus
•
Teknik-teknik
Teknik-teknik pengambilan keputusan Tidak
• pengambilan
keputusan
Terprogram
Terprogram
Keputusan kebijakan Penilaian, instuisi,
Teknik pemecahan
yang hanya sekali
kreativitas.
masalah heuristik
berlaku.
Penunjuk praktis
sbb :
Ditangani dengan
Pelatihan eksekutif
Mengambil
proses umum
keputusan
pemecahan masalah.
Membuat program
Sistem pendukung keputusan
(decision support system : DSS)
Suatu informasi dan anlisis yang terkomputerisasi adalah suatu
aplikasi teknologi komputer yang dapat membantu manajer dalam
mengambil keputusan.
Sistem informasi ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan
sistem informasi manajemen yang mana lebih menuntut para manajer
bekerja dengan sistem pemrosesan data organisasi disertai dengan
kemampuan untuk menganalisis informasi tersebut.
Salah perkembangan terbaru dari sistem pendukung keputusan
kelompok (group decision support system). Dengan menggunakan sistem
GDSC seorang pengambil keputusan dapat memanfaatkan informasi
secara lebih efesien bagi keputusan kelompok.
Kepastian, resiko dan
ketidakpastian
Kepastian, kita dapat mengetahui apa
yang akan terjadi pada waktu yang akan
datang. Tersedia informasi yang akurat
dan dapat diukur.
Resiko, kita dapat mengetahui seberapa
besar probabilitas dari setiap jalan.
Ketidakpastian, kita tidak dapat
mengetahui probabilitas tersebut.
Pemecahan masalah manjerial
Penemuan masalah dan kesempatan/peluang.
Menurut Guth dan Tguiri jenis-jenis masalah dan kesempatan yang
dipilih oleh para manajer untuk dikerjakan, dipengaruhi oleh :
a. Nilai dan latar belakang.
b. Nilai-nilai ekonomi, mereka biasanya ingin mengambil keputusan
tentang hal-hal yang praktis, seperti keputusan yang menyangkut
pemasaran, produksi atau laba.
c. Orientasi mereka lebih bersifat teoritis, mereka akan memperhatikan
prospek jangka panjang organisasi merek
d. Orientasi mereka bersif politis, mereka mungkin akan lebih akan
lebih memperhatikan persaingan dengan organisasi-organisasi lain
atau dengan kemajuan diri mereka sendiri.
Proses penemuan masalah
William Pound melukiskan 4 situasi yang menyiagakan para manajer
pada masalah-masalah yang mungkin ada :
Bila ada penyimpangan dari pengalaman yang lampau.
Contoh : penjualan tahun ini lebih rendah daripada penjualan
tahun lalu.
Bila orang-orang lain menyajikan masalah kepada manajer.
Contoh : keluhan pelanggan tentang keterlambatan pengiriman,
manajer yang lebih tinggi menetapkan standar prestasi yang baru
untuk departemen manajer tersebut.
Bila ada penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan. Proyeksi
atau pengharapan manajer tidak terpenuhi.
Contoh : tingkat laba lebih rendah dari yang diharapkan.
Bila para pesaing lebih berprestasi daripada organisasi itu.
Contoh : bila suatu perusahaan mempunyai banyak pabrik,
pimpinan puncak mungkin akan membandingkan prestasi setiap
pabrik.
Penemuan kesempatan peluang
Perangkap-perangkap manajerial dalam penemuan masalah
1.
Kaitan palsu peristiwa
a. Asumsi yang salah bahwa peristiwa-peristiwa itu sama.
b. Asumsi yang salah bahwa peristiwa-peristiwa terlibat penting.
2.
Penghargaan palsu peristiwa
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Asumsi yang salah bahwa peristiwa-perstiwa tidak akan
terjadi.
Asumsi yang salah bahwa peristiwa-peristiwa telah terjadi.
Gagal menangkap laporan yang diluar dugaan sehingga
pertentangan dengan harapan.
Persepsi pribadi serta gambaran masyarakat yang palsu
Adanya informasi yang bermakna ganda tentang kenyataan
yang sukar sehingga pasti akan menggambarkan
keputusan yang buruk.
Berfokus pada tindakan-tindakan yang sukses sementara itu
mengabaikan keputusan yang buruk.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang
manajer ketika menghadapi suatu masalah
Apakah masalah itu mudah ditangani?
Seberapa sulit masalah itu dihadapi, sedangkan yang lainnya tidak.
Keputusan yang diambil dengan cepat dibenarkan dalam memecahkan
masalah yang tidak penting.
Mungkinkah masalah itu selesai dengan sendirinya ?
Seorang manajer dapat menentukan prioritas untuk menangani
masalah yang ada. Oleh karena itu, seorang manajer harus mampu
menyusun peringkat dasar menurut urutan pentingnya.
Apakah saya harus mengambil keputusan iti?
Seorang manajer harus mampu memutuskan apa yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk mengambil keputusan. Kebiasaan
tersebut memiliki 2 akibat wajar : meneruskan sedikit mungkin kepada
mereka yang lebih bawah atau meneruskan sebanyak mungkin kepada
mereka yang lebih bawah.
Pembuatan
diagnosa
Proses pemecahan
masalah yang rasional
Pengumpulan
Perumusan
4 tahap utama dalam
proses pemecahan masalah rasional
Tahap 1: selidiki situasi
Proses pemecahan masalah dimulai bila masalah telah ditemukan
untuk diambil tindakan.
a. Suatu penyelidikan memiliki 3 aspek :
Rumuskan masalah
Identifikasikan tujuan keputusan
Diagnosa penyebab
Tahap 2 : kembangkan alternatif
Godaan untuk menerima alternatif pertama yang dapat
dikerjakan dengan mudah, sering membuat manajer tidak
berhasil mencapai pemecahan yang terbaik bagi masalahmasalah mereka.
Tidak hanya itu, kecenderungan untuk menilai alternatif
lain ketika sedang dikembangkan dapat menjadi pemicu
permasalahan.
Tahap 3: evaluasi alternatif dan pilihan yang terbaik
Jika manajer telah mampu mengembangkan
seperangkat alternatif, mereka harus mengevaluasi
untuk melihat tingkat keefektifan setiap alternatif.
a. Keefektifan dapat diukur dengan 2 kriteria yaitu :
1. seberapa realitiskah.
2. seberapa baikkah alaternatif itu akan mebantu
memecahkan masalah.
Tahap 4 : laksanakan keputusan dan adakan yang
tindak lanjut.
Melaksanakan suatu keputusan tidak hanya
sekedar memberikan perintah-perintah yang tepat.
Sumber daya harus didapatkan dan dialokasikan
sesuai keperluan. Manajer menetapkan anggaran atau
jadwal untuk tindakan-tindakan yang telah mereka
putuskan
Meningkatkan keefektifan
pemecahan masalah manajerial
Norman Maiyer memisahkan 2 kriteria untuk menilai
keefektifan potensial dari suatu keputusan.
Kualitas tujuan keputusan itu.
Penerimaan atau sambutan oleh mereka yang harus
melaksanakannya.
Meningkatkan pemecahan masalah
secara perseorangan
Hampir semua manajer menyadari bahwa suatu keputusan
yang tampaknya sangat baik yaitu keputusan yang didasarkan
pada informasi yang telah dikumpulkan, dianalisis, dan
dievaluasi secara efektif dapat berbalik manjedi buruk.
Rintangan-rintangan terhadap pemecahan masalah
Irving L. Janis dan Leon Mann menemukan 4
pendekatan terhadap masalah :
Penghindaran secara santai
Perubahan yang santai
Penghindaran yang defensif
Panik
Cara lain dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif
Menetapkan prioritas
Mendapatkan informasi yang relevan
Informasi yang meluas dan terinci berfokus pada informasi
dasar dapat membantu kita mengevaluasi alternatif-alternatif
lain. Informasi prestasi adalah hasil output bagi organisasi dari
berbagai laternatif.
Majulah secara metodis dan teliti
Kapan harus melibatkan bawahan
Hal-hal yang harus dilakukan oleh manajer untuk
menetukkan gaya pengambilan keputusan ketika
mengahadapi suatu permasalahan:
1. Apakah kita mempunyai informasi atau kecakapan yang
cukup guna memecahkan masalah.
2. Apakah kita perlu mengambil keputusan yang
berkualitas tinggi yang mungkin tidak disetujui oleh
para bawahan?
3. Apakah masalah itu terstruktur?
4. Apakah dukungan kelompok sangat penting bagi
keberhasilan keputusan?
5. Jika sambutan atau keputusan itu penting, apakah para
bawahan kita mungkin tidak sependapat mengenai
pemecahan mana yang terbaik?
Jenis-jenis gaya keputusan
manajemen “Vroom dan Yetton”
AI para manajer menemukan masalah atau
mengambil keputusan sendiri, dengan menggunakan
informasi yang tersedia pada waktu itu.
AII para manajer memperoleh informasi yang
diperlukan dari para bawahan, kemudian
memutuskan pemecahan masalah itu sendiri.
CI para manajer berbagi masalah dengan para
bawahan yang bersangkutan secara peroranagan,
mendapatkan gagasan dan saran mereka.
CII para manajer berbagi masalah dengan para
bawahan sebagai suatu kelompok, secara kolektif
mendapatkan gagasan dan saran mereka.
GII para manajer berbagi masalah dengan para
bawahan sebagai suatu kelompok
•