Makalah DAn Bela Negara (1)

Makalah Bela Negara

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas izin dan kuasaNyalah kami bisa menyelesaikan makalah, yakni berupa makalah dengan judul “Bela
Negara”.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengalami berbagai hambatan, namun
hambatan itu bisa kami lalui karena pertolonganNya dan berbagai pihak lainnya.
Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih dari jauh dari sempurna, baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Gorontalo, November 2012
Penulis

Daftar Isi
Kata
pengantar............................................................................................................... .. 2

Daftar isi................................................................................................................ .. 3
BAB 1 PEDAHULUAN........................................................................................ .. 4
Latar Belakang ..................................................................................................... .. 5
Rumusan Masalah .................................................................................................. ..6
Tujuan penulisan .......................................................................................................7
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................... .. 8
Bela Negara..................................................................................................... ..9
Pengertian Bela Negara di Indonesia .................................................................... ..9
Unsur Dasar Bela Negara .........................................................................................9
Dasar
Hukum ............................................................................................................ .. 9Hak
dan Kewajiban Dalam Bela Negara ..................................................................
10Pentingnya Usaha Pembelaan
Negara ...................................................................... 10Usaha Pembelaan Negara
Penting Dilakukan .......................................................... 12Fungsi Negara dalam
Kaitannya dengan Pembelaan Negara ................................... 13Bela Negara Dan
Relevansinya Di Era Reformasi .................................................. 15Bela Negara
Secara Fisik .......................................................................................... 17Bela
Negara Secara Non-Fisik ................................................................................... 18
BAB 3

PENUTUP ...............................................................................................................
20
Kesimpulan ...............................................................................................................
20SaranSaran ............................................................................................................... 20
Daftar
Pustaka .......................................................................................................................
21

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bela Negara adalah sebagai organisasi mata Rantai Perintis Kemerdekaan
Republik Indonesia yang di bentuk untuk turut mempertahankan Kemerdekaan
Republik Indonesia dengan tetap tegak dan utuhnya wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan juga turut peran serta membantu dan mendampingi
pemerintah sebagai penyelenggara Negara dalam setiap kebijakan Pemerintahan
baik tingkat Pusat maupun daerah demi tercapainya Pembangunan di segala bidang
secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.
Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan
sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan

tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa
mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan
melupakan para pahlawan dan para pendiri Bangsa terdahulu, BELA NEGARA
berkewajiban juga di tuntut pada anggotanya untuk menegakkan kebenaran dalam
berbangsa dan bernegara bahwa di kemudian hari jangan ada lagi bangsa yang
tidak menghormati pemimpinya dan Jangan ada lagi bangsa yang melecehkan
lembaga lembaga tinggi negara dan Institusi Negara yang Sah lainya.
Para Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia menginginkan rakyat ini
tetap bersatu tidak ada yang makar namun sebaliknya tidak ada lagi di negara ini
kesewenang wenangan pemimpin dan para penyelenggara negara menindas
Rakyatnya, Pejuang Perintis Kemerdekaan ingin bangsa ini tetap hidup rukun
bersatu bersinergi antara Lembaga Tinggi negara pemerintah dan TNI/POLRI
bersama rakyat membangun dan menjaga keutuhan negara dalam satu tujuan Bela
negara seperti yang tercantum dalam amanat UUD 45 sebagaimana tersebut di
atas.
Dengan demikian sesuai dengan namanya Penerus Pejuang Perintis Kemerdekaan
Republik Indonesia Bela Negara yang mendapat amanah dari para Pejuang Perintis
Kemerdekaan lewat surat keputusan sah dari Ketua Umum Perintis Kemerdekaan
Republik Indonesia Masa Bhakti 2004-2009, kita mengajak seluruh komponen
bangsa khususnya para generasi muda yang lahir dan menghirup udara dan makan

minum di bumi pertiwi ini untuk tetap bergandeng tangan bersatu dalam satu
kesatuan dan mari kita teruskan perjuangan para pendiri bangsa yang sudah
berkorban nyawa harta darah nanah dan segalanya demi untuk bangsa dan
mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus
1945, serta mengisi kemerdekaan dengan segala upaya dan kemampuan kita demi
kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan juga ketentraman seluruh anak bangsa
tanpa memandang suku, agama, ras atau golongan, serta mengajak seluruh
komponen anak bangsa untuk ikut peran serta di barisan terdepan membela negara
sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat (3) yang tercantum di atas dengan segala
kemampuan dan ketrampilan yang kita miliki.

Oleh karena itu Bela Negara adalah spektrum yang sangat luas, dari yang terhalus
sampai yang terkeras sekalipun, yang dimulai dari berbuat baik sesama warga
Negara sampai berupaya menangkal ancaman serangan musuh bersenjata yang
datangnya dari dalam negeri maupun dari luar demi untuk melindungi kedaulatan
bangsa dan negara. Oleh karena itu kita sadar bahwa Bela Negara bukanlah hanya
tanggung jawab pemerintah atau TNI/POLRI saja melainkan juga tanggung jawab
seluruh elemen Masyarakat Indonesia, maka dari itu BELA NEGARA akan
memobilisasi relawan-relawan Kesadaran Bela Negara yang akan digalang di
seluruh wilayah Indonesia untuk mensukseskan gerakan Bela Negara menjadi

gerakan Nasional yang sesuai KEPPRES RI No. 28 tanggal 19 Desember 2006.
Dalam pelaksanaannya Gerakan Bela Negara juga menyesuaikan dengan peraturan
pemerintah dan peraturan adat istiadat yang berlaku di daerah masing-masing
tanpa bersebrangan satu sama lain.
Demi cita-cita yang mulia bagi seluruh anak bangsa, maka BELA NEGARA turut
berperan serta membangun bangsa dalam hal kesadaran Berbela Negara secara
menyeluruh yang tepat Guna dengan membuat beberapa Bidang bidang
Keorganisasian dan satuan-satuan tugas untuk membantu aparat pemerintah dan
juga TNI/POLRI pada khususnya dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Negara
Kamtibmas, antara lain:
BELA NEGRA dipersiapkan untuk komponan cadangan dan pendukung
TNI/POLRI. Dalam bidang Pertahanan dan keamanan negara jika di butuhkan,
Sat-Bela Negara juga membangun pencitraan TNI pada Masyarakat luas, dan
menjalin hubungan kemitraan POLRI dengan Masyarakat, mengingat jumlah
Prajurit dan Personel dan juga masih minimnya peralatanTNI/POLRI kita maka
belum seperti yang kita harapkan bersama, karena belum sebanding dengan luas
pulau di wilayah NKRI dan pesatnya perkembangan penduduk atau kehidupan
masyarakat kita yang beraneka ragam suku budaya, sehingga sering terjadi
keributan antar warga yang terkadang beda pendapat atau paham dan juga
kejahatan dan pelanggaran hukum lainya yang masih marak di bebarapa wilayah,

untuk itu Kamtibmas masih sangat perlu ditingkatkan bersama;
Membentuk Satgas Peka Bencana Alam yang akan turut bergabung dengan badan
penanggulangan bencana alam nasional, karena akhir-akhir ini di beberapa daerah
kita sering terjadinya bencana alam dari gempa banjir angin puting beliung dan
kebakaran hutan dan lain-lain ini menjadi keprihatinan kita bersama;
Membentuk Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum di beberapa daerah demi
memberi pelayanan Konsultasi dan Bantuan di bidang Hukum pada seluruh lapisan
masyarakat yang membutuhkan dan juga turut peran serta menegakan Supremasi
Hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Membentuk Koperasi dari tingkat Kepengurusan Pusat dan di Daerah guna
mendidik dan mengenalkan pentingnya Perkoperasian di negara kita sebagai soko

guru perekonomian Rakyat. Koperasi Bela Negara di bentuk demi kepentingan
kesejahteraan para anggota dan masyarakat Luas pada umumnya,
Menyelenggarakan Event Hari Hari Besar Nasional dan seminar-seminar Nasional
bersama pemerintah dan Lembaga Tinggi Negara dan juga kalangan swasta
Nasional Lainya, pada moment-moment penting di negeri ini yang perlu kita
angkat dan besarkan agar dapat mendidik kecintaan dan kemajuan pada anak
Bangsa dan negara;
Melestarikan sejarah kepahlawanan nasional dan budaya bangsa dan juga

melestarikan lingkungan hidup sumber daya alam yang ada di sekliling kita demi
kelangsungan hidup anak Bangsa masa sekarang dan masa akan datang,
Agenda utama yang harus bisa kita lakukan untuk sementara ini oleh BELA
NEGARA yaitu akan menggalakan dan mengajak para anggotanya dan elemen
masyarakat lainya untuk meningkatkan kesadaran Berbela Negara demi memupuk
jiwa Nasionalisme dan Patriotisme para pemuda dan generasi penerus anak bangsa
agar selalu memperkokoh dan mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda tanggal
28 0ktober 1928 yang dipelopori oleh para pergerakan Pemuda terdahulu agar
lebih semangat untuk menjaga dan menegakkan Ideologi Pancasila dan UUD 1945
demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kerangka Utuh
NKRI.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela
negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik
Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan
NKRI.

B. Rumusan Masalah
Dari pembuatan makalah ini ada beberapa yang jadi pokok permasalahan
diantaranya :
Apa pengertian Bela Negara ?Bagaimana cara untuk Bela Negara?Siapa yang
wajib untuk Bela Negara?
C. Maksud dan Tujuan Penulisan
1. Maksud dari pembuatan makaalah ini adalah :
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PKn.Untuk menambah wawasan
2. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
Untuk menambah pengetahuan tentang Bela Negara.Mengetahui apa pengertian
Bela Negara Agar orang tau tentang apa itu Bela Negara
BAB IIPEMBAHASAN

A. Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila
dan uud 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan
negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap warga negara sesuai
kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.

Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik
dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertanankan Negara dengan
cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya,
baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar
(wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu
dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk
kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan).
Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan
layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekratan
selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela
negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen,
misalnya Tentara Teritorial Britania Raya Dalam beberapa kasus milisi bisa
merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National

Guard
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib
untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional, Sebuah
pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang
disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personil
militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga
mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan
negara.
B. Pengertian Bela Negara di Indonesia
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut

serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari
yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama
warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.

Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.
C. Unsur Dasar Bela Negara
Cinta Tanah AirKesadaran Berbangsa & bernegaraYakin akan Pancasila sebagai
ideologi NegaraRela berkorban untuk bangsa & NegaraMemiliki kemampuan awal
bela Negara
D. Dasar Hukum
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan "
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah pasti
mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam
ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam.
ð Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:
Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan
Nasional.Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan
RakyatUndang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam
Negara Rl. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.Tap MPR No. VI
Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.Tap MPR No. VII Tahun 2000
tentang Peranan TNI dan POLRI.Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan
pasal 27 ayat 3.Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.
E. Hak dan Kewajiban dalam Bela Negara
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus
dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara
tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :
Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)Ikut serta
membantu korban bencana di dalam negeriBelajar dengan tekun pelajaran atau
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn
F. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
Pernahkah kalian melihat atau meraba wujud negara? Tentu kalian sulit melihat
atau merabawujud negara, karena negara bersifat abstrak (in abstracto). Namun
demikian, untuk mengetahui wujud negara dapat kita telusuri dari unsur-unsur
negara seperti penduduk, wilayah, pemerintah,dan pengakuan. Unsur-unsur itulah
yang mesti kita bela. Dalam UUD 1945 tidak dijelaskan pengertian usaha

pembelaan negara. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat dalam UU RI
Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Istilah yang digunakan dalam
undang-undangtersebut bukan ´usaha pembelaan negara´ tetapi digunakan istilah
lain yang mempunyai maknasama yaitu ´upaya bela negara´. Dalam penjelasan
tersebut ditegaskan, bahwa upaya bela negaraadalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara KesatuanRepublik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsunganhidup
bangsa dan negara.
Berdasarkan pengertian upaya bela negara, apakah kalian pernah ikut serta dalam
usaha pembelaan negara? Apabila kalian pernah ikut serta menjaga wilayah negara
termasuk wilayah.
Alasan wajib bela negara bagi rakyat Indonesia adalah :
Latar belakang historis : sejak dulu ingin menguasai Indinesia, Indonesia pernah
dijajah kurang lebih 350 tahun lamanya, kemerdekaan diperoleh berkat rakyat
Indonesia, rakyat Indonesia memiliki nilai juang tinggi.kedudukan geografis dan
geostrategis negara RIkondisi demografisperkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Dalam UU NO 2 tentang pertahanan negara, keikutsertaan pertahanan negara yang
dapat berperan serta ialah dalam bentuk :
pendidikan kewarganegaraanpelatihan dasar kemiliteran secara wajibpengabdian
sebagai prajurit TNI secara sukarela / wajibpengabdian sesuai dengan profesi
Dasar hukum bela negara :
UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat 1UU no 39 tahun 1999 tentang
HAMUU no 56 tahun 1999 tentang Ratih atau rakyat terlatihUU no 3 tahun 2002
tentang pertahanan negara
fungsi negara :
penertibankesejahteraan dan kemakmuran rakyatpertahananmenegakkan keadilan
sifat negara :
memaksamonopoli / menguasaimencakup semua/ menyeruluh
Lingkungan sekitar dari gangguan atau ancaman yang membahayakan keselamatan
bangsa dannegara berarti kalian sudah berpartisipasi dalam usaha pembelaan
negara. Sikap hormat terhadap bendera, lagu kebangsaan, dan menolak campur
tangan pihak asing terhadap kedaulatan NKRI juga menunjukkan suatu sikap
dalam usaha pembelaan negara.Dengan demikian pengertian usaha pembelaan
negara tidak terbatas memanggul senjata, tetapimeliputi berbagai sikap dan
tindakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara. Untuk meningkatkan
kesejahteraan warga negara, misalnya dengan usaha untuk mewujudkan keamanan
lingkungan, keamanan pangan, keamanan energi, keamanan ekonomi. Misalnya,
yang telah dilakukan Elan Wukak Victor, dari Nusa Tenggara Timur merupakan
usaha pembelaan negaradalam bentuk keamanan lingkungan.

G. Usaha Pembelaan Negara Penting Dilakukan
Pernahkah kalian memiliki barang yang diganggu atau akan diambil alih orang lain
yang tidak berhak? Apakah kalian berusaha membela atau mempertahankannya?
Pasti kalianmempertahankannya bukan? Setiap manusia normal secara naluriah
pasti akan selalumelindungi, membela, dan mempertahankan apa yang dimiliki
dari ganguan orang lain. Lebih-lebih jika sesuatu itu sangat disenangi, sangat
penting, dan sangat berharga bagi kalian.Hal lain yang sangat penting bagi
kehidupan kita adalah negara. Pada dasarnya setiap orangmembutuhkan suatu
organisasi yang disebut negara. Apa yang akan terjadi jika tidak ada negara?
Thomas Hobbes pernah melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara
yaitu ´manusiamerupakan serigala bagi manusia lainnya´(Homo Homini Lupus)
dan ´perang manusia lawanmanusia´ (Bellum Omnium Contra Omnes).
Dengan demikian, jika tidak ada negara pasti tidak akan ada ketertiban, keamanan,
dan keadilan. Supaya hidup tertib, aman, dan damai makadiperlukan negara.
Negara akan tegak berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya.Oleh
karena itu, membela negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negaranya.
Ada beberapa alasan mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan oleh
setiap warganegaraIndonesia, diantaranya yaitu:
untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;untuk menjaga keutuhan
wilayah negaramerupakan panggilan sejarah; merupakan kewajiban setiap warga
negara.
Alasan-alasan pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat dihubungkan
dengan pertama,teori fungsi negara, kedua, unsur-unsur negara, ketiga, aspek
sejarah perjuangan bangsa(merupakan panggilan sejarah), dan keempat, peraturan
perundang-undangan tentang kewajibanmembela negara. Kaitan hal ± hal tersebut
dapat disimak pada uraian berikut ini.
H. Fungsi Negara dalam Kaitannya dengan Pembelaan Negara
Para ahli merumuskan fungsi negara secara berbeda-beda. Perbedaan itu
tergantung pada titik berat perhatian latar belakang perumusan tujuan negara serta
dipengaruhi oleh pandangan atau ideologi yang dianut suatu negara atau ahli
tersebut. Seorang ahli bernama Miriam Budiardjomenyatakan, bahwa setiap
negara, apapun ideologinya, menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yaitu:
Fungsi penertiban (law and order) Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan
penertiban atau bertindak sebagai stabilisator. Fungsi kesejahteraan dan
kemakmuran. Untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuranrakyat diperlukan
campur tangan dan peran aktif dari negara.Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga
kemungkinan serangan dari luar, sehingga negaraharus diperlengkapi dengan alatalat pertahanan.Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan
pengadilan. Ke empat fungsitersebut merupakan fungsi minimum, yang berarti

fungsi negara tersebut bisa berkembang lebih luas sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai negara.
Jadi fungsi negara tidak bisa dipisahkan dari tujuan negara karena keduanya saling
berkaitan,sehingga para ahli seringkali menggandengkan tujuan dengan fungsi
negara. Bagaimanaketerkaitan fungsi negara dengan usaha pembelaan negara?
Pada dasarnya fungsi-fungsi negaratersebut berkaitan dengan usaha pembelaan
negara. Salah satu fungsi negara yang sangat penting bagi jaminan kelangsungan
hidup negara adalah fungsi pertahanan negara. Fungsi pertahanannegara
dimaksudkan terutama untuk menjaga dan mempertahankan negara dari
segalakemungkinan serangan dari luar. Oleh sebab itu harus diperlengkapi dengan
alat-alat pertahananyaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan perlengkapannya.
TNI terdiri atas TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL.
Perlengkapan TNI dikenal dengan sebutan alat utama sistem senjata (Alutsista)
Fungsi pertahanan negara tidak bisa dipisahkan dengan pembelaan terhadap negara
sebagaimanaditegaskan dalam UU RI Nomor 3 tahun 2003 bahwa ³setiap warga
negara berhak dan wajib ikutserta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara´(Pasal 9 ayat 1). Hal ini mengandung
makna, bahwa partisipasi warga negara dalammelaksanakan fungsi pertahanan
negara merupakan wujud upaya pembelaan negara. Selainfungsi pertahanan, fungsi
lain yang juga sangat penting dalam upaya pembelaan negara adalahfungsi
keamanan (ketertiban) yaitu untuk mencegah bentrokan-bentrokan dalam
masyarakat.Untuk melaksanakan fungsi keamanan tersebut di negara kita
dibentuklembaga yang kita kenaldengan POLRI. Berdasarkan uraian di atas,
fungsinegara yang sangat penting untuk memeliharaatau tetap tegaknya negara
adalah fungsi pertahanan dan ketertiban (keamanan). Untuk mewujudkan fungsi
pertahanan dan keamanan, selain negara harus memiliki alat-alat pertahanandan
keamanan, juga diperlukan keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya
pertahanan dankeamanan negara. Dengan demikian, keikutsertaan segenap warga
negara dalam melaksanakanfungsi pertahanan dan keamanan negara berkaitan
dengan upaya membela negara.
Fungsi pertahanan dan keamanan negara merupakan fungsi yang sangat penting
dalamkehidupan negara dan merupakan prasyarat bagi fungsi-fungsi lainnya. Hal
itu karena negarahanya dapat menjalankan fungsi-fungsi lainnya jika negara
mampu mempertahankan diri dari berbagai ancaman baik dari luar maupun dari
dalam.
Pentingnya fungsi pertahanan dankeamanan dalam kehidupan negara dapat
diibaratkan pada kehidupan pribadi sehari-hari kita. Apakah kalian bisa belajar
dengan tenang atau tidur dengan nyenyak apabila tidak mampumenangkal dan
mempertahankan diri dari gangguan atau ancaman yang dihadapi? Jadi jika ingin

belajar dengan tenang, nyaman dan konsentrasi, maka diperlukan kemampuan
untuk menangkal berbagai gangguan dan ancaman yang dihadapi.
Demikian pula dalam organisasi negara, fungsi pertahanan dan keamanan sangat
penting karenanegara tidak akan dapat mensejahterakan rakyat, meningkatkan
kualitas pendidikan, menegakkan keadilan, dan lain-lain jika tidak mampu
mempertahankan diri terhadap ancaman baik dari luar maupun dari dalam. hal ini
mengandung arti bahwa untuk mempertahankan dan megamankannegara bukan
hanya kewajiban TNI dan POLRI, tetapi juga merupakan kewajiban setiap
warganegara Indonesia termasuk kalian sebagai siswa yang sekaligus juga sebagai
warga negaraIndonesia.
Coba renungkan apa yang telah kalian lakukan untuk mengamankan
lingkungansekolah atau tempat tinggalkalian!Sedangkan fungsi kesejahteraan dan
kemakmuran dijalankan oleh pemerintah dalam bentuk pelayanan dan perniagaan.
Fungsi pelayanan atau jasa yaitu seluruh aktivitas yang mungkin tidak akan ada
apabila tidak diselenggarakan oleh negara, yang meliputi antara lain pemeliharaan
fakir miskin, pembangunan jalan, pembangunan jembatan, kesehatan, pendidikan,
dan program- program pembangunan lainnya.
I. Bela Negara Dan Relevansinya Di Era Reformasi
Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di Republik
Indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi
tampaknya ada juga yang negatif dan pada gilirannya akan merugikan bagi
keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Suasana
keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru menyebabkan arus informasi dari
segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai
ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian
bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan
dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa
terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter.
Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat
nasionalisme dan kecintaan pada negara. Perbedaan pendapat antar golongan atau
ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam
suatu sistem politik yang demokratis. Namun berbagai tindakan anarkis, konflik
SARA dan separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan demokrasi
menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu
bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan
utama. Semangat untuk membela negara seolah telah memudar.
Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah
kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada Tentara
Nasional Indonesia. Padahal berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Bela

negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik
Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.
UU no 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara RI mengatur tata cara
penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh Tentara Nasional
Indonesia (TNI) maupun oleh seluruh komponen bangsa. Upaya melibatkan
seluruh komponen bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan negara itu antara
lain dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Di dalam masa
transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi, tentu timbul
pertanyaan apakah Pendidikan Pendahuluan Bela Negara masih relevan dan masih
dibutuhkan. Makalah ini akan mencoba membahas tentang relevansi Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara di era reformasi dan dalam rangka menghadapi era
globalisasi abad ke 21. Hakekat Ancaman Terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Ancaman Dari Luar
Dengan berakhirnya Perang Dingin pada awal tahun 1990an, maka ketegangan
regional di dunia umumnya, dan di kawasan Asia Tenggara khususnya dapat
dikatakan berkurang. Meskipun masih terdapat potensi konflik khususnya di
wilayah Laut Cina Selatan, misalnya sengketa Kepulauan Spratly yang melibatkan
beberapa negara di kawasan ini, masalah Timor Timur yang menyebabkan
ketegangan antara Indonesia dan Australia, dan sengketa Pulau Sipadan/Ligitan
antara Indonesia dan Malaysia, namun diperkirakan semua pihak yang terkait tidak
akan menyelesaikan masalah tersebut melalui kekerasan bersenjata. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa dalam jangka waktu pendek ancaman dalam
bentuk agresi dari luar relatif kecil. Potensi ancaman dari luar tampaknya akan
lebih berbentuk upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui
disinformasi, propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang, film-film
porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa
Indonesia terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya
bangsa. Potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk "penjarahan"
sumber daya alam Indonesia melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak
terkontrol yang pada gilirannya dapat merusak lingkungan atau pembagian hasil
yang tidak seimbang baik yang dilakukan secara "legal" maupun yang dilakukan
melalui kolusi dengan pejabat pemerintah terkait sehingga meyebabkan kerugian
bagi negara.
Semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan Ketahanan
Nasional melalui berbagai cara, antara lain:
a Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal
pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma
kehidupan bangsa Indonesia

b Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman
dan penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa.
c Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional serta
terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate, bebas
KKN, dan konsisten melaksanakan peraturan/undang-undang).
d Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta
menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta
mempertahankan Panca Sila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai
landasan berbangsa dan bernegara.
e Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun
kemungkinannya relatif sangat kecil, selain menggunakan unsur kekuatan TNI,
tentu saja dapat menggunakan unsur Rakyat Terlatih (Ratih) sesuai dengan doktrin
Sistem Pertahanan Semesta.
Dengan doktrin Ketahanan Nasional itu, diharapkan bangsa Indonesia mampu
mengidentifikasi berbagai masalah nasional termasuk ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menentukan langkah atau
tindakan untuk menghadapinya.
Ancaman Dari Dalam
Meskipun tokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang
mengada-ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negaraRepublik
Indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari dalam negeri,antara lain
dalam bentuk:
a disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen
kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan
pemerintah pusat
b keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak
Azasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru-hara/kerusuhan
massa
c upaya penggantian ideologi Panca Sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau
yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia
d potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam
masalah politik, maupun akibat masalah SARA
e makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional
J. Bela Negara Secara Fisik
Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak
dan kewajiban konstitusional setiap warga negara Republik Indonesia. Tapi, seperti
diatur dalam UU no 3 tahun 2002 dan sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan
Semesta, maka pelaksanaannya dilakukan oleh Rakyat Terlatih (Ratih) yang terdiri
dari berbagai unsur misalnya Resimen Mahasiswa, Perlawanan Rakyat, Pertahanan
Sipil, Mitra Babinsa, OKP yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer dan

lainnya. Rakyat Terlatih mempunyai empat fungsi yaitu Ketertiban Umum,
Perlindungan Masyarakat, Keamanan Rakyat dan Perlawanan Rakyat. Tiga fungsi
yang disebut pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saat
terjadinya bencana alam atau darurat sipil, di mana unsur-unsur Rakyat Terlatih
membantu pemerintah daerah dalam menangani Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat, sementara fungsi Perlawanan Rakyat dilakukan dalam keadaan
darurat perang di mana Rakyat Terlatih merupakan unsur bantuan tempur bagi
pasukan reguler TNI dan terlibat langsung di medan perang.
Apabila keadaan ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara
memungkinkan, maka dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk
mengadakan Wajib Militer bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti yang
dilakukan di banyak negara maju di Barat. Mereka yang telah mengikuti
pendidikan dasar militer akan dijadikan Cadangan Tentara Nasional Indonesia
selama waktu tertentu, dengan masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk
mengikuti latihan atau kursus-kursus penyegaran. Dalam keadaan darurat perang,
mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk tugas-tugas
tempur maupun tugas-tugas teritorial. Rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur
dan berkesinambungan. Penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang
pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil misalnya dokter
ditempatkan di Rumah Sakit Tentara, pengacara di Dinas Hukum, akuntan di
Bagian Keuangan, penerbang di Skwadron Angkutan, dan sebagainya. Gagasan ini
bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi
memperkenalkan "dwi-fungsi sipil". Maksudnya sebagai upaya sosialisasi "konsep
bela negara" di mana tugas pertahanan keamanan negara bukanlah semata-mata
tanggung jawab TNI, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara
Republik Indonesia.
K. Bela Negara Secara Non-Fisik
Di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini,
justru kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai
potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari
dalam seperti yang telah diuraikan di atas. Sebagaimana telah diungkapkan
sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti "memanggul bedil menghadapi
musuh". Keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara secara non-fisik dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi,
misalnya dengan cara:
a meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti
demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan
kehendak
b menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada
masyarakat

c berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata
(bukan retorika) meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undangundang dan menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia
d pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal
pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma
kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertaqwa kepada Allah swt melalui
ibadah sesuai agama/kepercayaan masing- masing
Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela
negara secara non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya
merupakan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan bagi keamanan negara
dan bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali.
Kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan Ketahanan
Nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era
globalisasi abad ke 21 di mana arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda
dari luar akan sulit dibendung akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah bahwa kita lebih tau tentang arti
Bela Negara, Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersamasama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah
bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.
Sebagai warga negara yang mengerti makna hak dan kewajiban, kita seharusnya
juga mengerti akan makna dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 dan juga UndangUndang Republik Indonesia nomor 20 tahun 1982, yagn keduanya menyatakan
tentang hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam urusan pembelaan
negara.
Kontribusi kita sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga keutuhan dan
kedaulatan Negara Republik Indonesia adalah dengan cara tetap patuh dan
memegang teguh prinsip Pancasila. Jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pelita
yang senantiasa menuntun langkah kita.
D. Saran-Saran
Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca lebih bisa memahami
kenapa kita harus membela Negara kita ini dan janganlah sekali-kali menodai
tanah kelahiran kita ini dengan perbuatan yang tidak baik, karena tercela satu
bernoda semua. Hati-hati pula dengan gerakan pendirian negara di dalam negara
yang ingin membangun negara islam di dalam Negara Indonesia dengan cara
membangun keanggotaan dengan sistem mirip MLM dan mendoktrin anggota
hingga mereka mau melakukan berbagai tindak kejahatan di luar ajaran agama
islam demi uang. Jika menemukan gerakan semacam ini laporkan saja ke pihak
yang berwajib dan jangan takut dengan ancaman apapun.

Daftar Pustaka
Budianto, 2004 “Kewarganegarraan SMA kelas X”, Jakarta : Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003 “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,
Jakarta : Balai Pustaka.
Sunarso, Anis K., 2008. “Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas VI”,
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
__________.,
2012.
“Contoh
Makalah
PKn
Bela
Negara”.
http://hends25.blogspot.com/2011/09/contoh-makalah-pkn-bela-negara.html,
(online), (diakses 21 Juli 2012)
__________., 2011. “search : bela negara”. http://search.google.com/, (online),
(diakses 22 September 2011)
__________., 2011. “Kewajiban Bela Negara Bagi Semua Warga Negara
Indonesia”. http://organisasi.org/, (online), (http://organisasi.org/kewajiban-belanegara-bagi-semua-warga-negara-indonesia-pertahanan-dan-pembelaannegara.html, diakses 22 September 2011)
Related Posts