RISIKO PASAR MARKET RISK MAKALAH

RISIKO PASAR “MARKET RISK”
MAKALAH
Diajukan kepada Dosen Matakuliah Risk Management
Gus ganda Suria Manda,S.E.,MM. untuk Memenuhi Salah satu Tugas
Matakuliah Risk Management

Kelompok 5
Disusun oleh :

Tanti Julianti
Andi Wijaya
Sadiyatul Marwiyah
Elovani Meirida Sidabariba

1441173404197
1441173404234
1441173404262
1441173404266

7 AKB 4


PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya, sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Risk Management dengan Judul “RISIKO PASAR
“MARKET RISK”.
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang
timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian,
serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko
yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Sasaran
dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbedabeda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat.
Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang
disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali

perusahaan.Risiko pasar sering disebut juga sebagai risio yang menyeluruh, karena
sifat umumnya adalah bersifat menyeluruh dan di alami oleh seluruh perusahaan.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi
namun dengan semangat dan kerjasama penyusun dalam mengerjakan makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penyusun sangat menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih baik dalam
penulisan makalah selanjutnya.

Karawang, 26 Oktober 2017

Tim Penyusun,

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar.............................................................................................3
2.2 Teori Khusus...................................................................................................4
2.2.1 Pengertian Risiko.................................................................................4
2.2.2 Pengertian Management Risiko............................................................4
2.2.3 Pengertian Risiko Pasar........................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Risiko Pasar “Market Risk”..........................................................6
3.2 Bentuk-bentuk Risiko Pasar............................................................................7
3.2.1 General Market Risk............................................................................7
3.2.2 Specific Market Risk............................................................................12
3.3 Hubungan Foreign Exchange Risk dan Perbankan.........................................12
3.4 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Gejolak Harga di Pasar....................13
BAB IV STUDI KASUS
4.1 Studi Kasus Specifik Market Risk...................................................................14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................21
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................................22

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi
dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu
rangkaian aktivitas manusia termasuk: Manajemen risiko tradisional terfokus
pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana
alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko
keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan
menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Sasaran dari pelaksanaan
manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang
berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima
oleh masyarakat.

Risiko pasar muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang
merugikan organisasi.Misal, suatu perusahaan mempunyai portofolio sekuritas
saham yang dibeli dengan harga Rp 1 miliar.Misalkan harga saham jatuh,
sehingga nilai pasar saham tersebut turun menjadi Rp 800 juta.Perusahaan
tersebut mengalami kerugian karena nilai portofolio sahamnya turun sebesar
Rp 200 juta.Kerugian tersebut disebabkan karena harga saham bergerak
kearah yang kurang menguntungkan (dalam hal ini turun).
Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan
yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali
perusahaan.Risiko pasar sering disebut juga sebagai risio yang menyeluruh,
karena sifat umumnya adalah bersifat menyeluruh dan di alami oleh seluruh
perusahaan. Contohnya krisis ekonomi dunia tahun 1930-an, krisis ekonomi
Indonesia 1997 dan 1998, coupd’tat yang terjadi di Filipina pada saat presiden
Marcos di ambil alih oleh kekuatan People Power hingga Corazon Aquino
menjadi presiden, Amerika Serikat pada kasus Subrime Mortgage 2007,
Thailand pada saat Bank Sentral Thailand melakukan devaluasi Bath yang
menyebabkan terjadinya kegoncangan pada ekonomi Thailand secara
keseluruhan, perang Teluk yang menyebabkan beberapa Negara di kawasan
Timur Tengah seperti Irak dan Kuwait mengalami kegoncangan ekonomi, dan
berbagai kasus yang menyeluruh lainnya.

Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala Cara
yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko
(manusia, staff, dan organisasi). Situasi krisis keuangan global mengakibatkan
proses produksi dan investasi menjadi terbatas karena tingginya
ketidakpastian. Risiko yang disebabkan oleh perubahan nilai investasi
terhadap nilai tukar mata uang.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami memperoleh perumusan
masalah diantaranya:
1. Apa pengertian Risiko Pasar?
2. Apa saja Bentuk-bentuk Risiko Pasar?
3. Apa Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Gejolak Harga Pasar?

1

1.3


Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Risiko Pasar.
2. Untuk Mengetahui Bentu-bentuk dan sebab-sebab yang terjadi pada Risiko
Pasar beserta berbagai kompleksitasnya.
3. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi terjadinya gejolak
Harga Pasar.

1.4

Manfaat
Adapun Manfaat Makalah ini adalah dapat bermanfaat secara praktis
sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil Makalah ini dapat menambah dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah didapat serta memberikan suatu wawasan
untuk berfikir dan berbuat dalam menyusun makalah dengan berbagai
macam referensi, sebagai bahan masukan, dan dapat memberikan
kontribusi positif bagi perkembangan ilmu ekonomi khususnya dalam
Mata kuliah Risk Management.
1.4.2. Kegunaan Praktis

Adapun Manfaat Makalah ini adalah dapat bermanfaat secara
praktis sebagai berikut:
1. Bagi Tim Penyusun
Makalah ini merupakan media untuk memecahkan masalah
secara ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran bagi
kita, berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh khususnya
Mata kuliah Risk Management. Agar lebih memahami
Materi Pembelajaran pada bidang ilmu akuntansi sebagai
bekal dan sebagai salah satu tugas kelompok.
2. Bagi Tim Penyusun selanjutnya
Bagi Tim Penyusun selanjutnya dapat digunakan sebagai
pembanding untuk menyusun Makalah pada waktu yang
akan datang. Hasil Penyusunan ini pula diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan
mengenai Risiko pasar di lingkungan masyarakat.

2

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1

Teori-teori Dasar/Umum
Teori dasar merupakan teori yang digunakan untuk mendukung dalam
pembuatan tugas Makalah. Teori-teori yang digunakan didapatkan dari
berbagai sumber buku dan jurnal yang menjadi acuan dalam pembuatan tugas
Makalah kelompok.
2.1.1 Ekonomi
Ekonomi Menurut Sadono sukirno (2013: 9) adalah suatu
bidang mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan,
dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumbersumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai Cara
untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa
datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
Menurut Albert L. Meyers (Abdullah, 1992: 5) ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan
manusia. Kata kunci dari definisi ini adalah; pertama, tentang
“kebutuhan” yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-barang
dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam
jumlah yang tidak terbatas.

Menurut Pendapat kami Ekonomi adalah suatu bidang dalam
permasalahan keuangan namun ruang lingkup yang mencakup luas,
karena ekonomi pada dasar suatu bidang yang kompleks dan luas. Dan
bersangkutan erat dengan sumber daya manusia dari sistem jual beli,
pendistrusian barang dan segala kebutuhan konsumtif masyarakat.
2.1.2 Bisnis
Menurut Raymond E Glos dalam bukunya yang berjudul
“Business: its nature and environment : An Introduction” yang dikutip
oleh Husein Umar, bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan
oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan
industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup
mereka (Husein Umar, 2005:3).
Pengertian Bisnis adalah seluruh aktivitas dan usaha untuk
mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi
barang berwujud sedangkan yang lain memberikan jasa menurut
(Louis E. Boone, 2007:5).
Dari pengertian bisnis diatas, kami menyimpulkan bahwa bisnis
dapat didefinisikan sebagai kegiatan atau aktivitas terorganisir dalam

memenuhi kebutuhan orang atau masyarakat dengan menciptakan
barang atau jasa dalam rangka mendapatkan keuntungan serta
meningkatkan kualitas hidup.
2.1.3 Management

3

Pengertian manajemen menurut para ahli. Robbins dan Coulter
(1999:26) menyebutkan manajemen adalah proses pengkoordinasian
dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara
efektif dan efisien melalui orang lain. 2 kata penting yang saling terkait
di sini adalah pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien.
Pengkoordinasian orang lain artinya melibatkan orang lain, sedangkan
efektif dan efisien untuk menunjukkan berdaya guna dan berhasil guna.
Pengkoordinasian orang lain tidak berarti kegiatan tidak dapat
dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan efektifitas dan
efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara
optimal pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya
pengkoordinasian yang disebut manajemen.
Menurut Ricky W. Griffin (2004:17) Manajemen adalah proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasisasian,
serta
pengontrolan setiap sumber daya yang ada guna mencapai tujuan
ataupun goals yang telah ditentukan dengan efektif dan efisien. Efektif
berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana yang ada, dan
efisien berarti dilaksanakan dengan benar dan terorganisis yang sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Menurut kami manajemen adalah kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh sesuatu dalam rangka pencapaian
tujuan melalui orang lain. Manajemen merupakan suatu ilmu dan juga
suatu seni. Sebagai suatu ilmu, manajemen harus memiliki landasan
keilmuan yang kokoh. Sebagai seni, maka manajemen dipraktekkan
berdasarkan keterampilan yang diterapkan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dikatakan bahwa
manajemen adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana
mengelola manusia melalui orang lain.
2.2

Teori Khusus
Teori-teori khusus digunakan untuk mendukung hasil Penyusunan
Makalah yang telah disusun. Teori-teori khusus harus berhubungan dengan
topik yang dibahas untuk menjelaskan atau mendefinisikan teori-teori yang
dipakai dalam pembahasan tugas pembuatan Makalah.
2.2.1 Pengertian Risiko
Pengertian Menurut Para Ahli Ricky W. Griffin dan Ronald
J.Ebert (1996:752) menyatakan Risiko adalah uncertainty About
Future events.
Adapun Joel G. Siegel dan Jae K.Shim (1999:400)
mendefinisikan risiko pada tiga hal yaitu, Pertama adalah keadaan
yang mengarahkan kepada seumpulan hasil khusus, dimana hasilnya
dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh
pengambil keputusan, Kedua adalah variasi dalam keuntungan,
penjualan atau variable keuangan lainnya, dan Ketiga adalah
kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi
kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan seperti risiko
ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industry.

4

2.2.2

2.2.3

Menurut kami risiko adalah peluang (kemunginan) terjadi
bencana atau kerugian. Oleh karena itu, risiko dari sudut keuangan
dapat diartikan sebagai peluang dari kemungkinan terjadinya situasi
yang memburuk atau sebagai gambaran jika akan terjadi suatu yang
tidak diharapkan antara dilanjutan atau berhenti pada suatu tujuan yang
diharapkan.
Pengertian Management Risiko
Menurut ami Mangement Risiko adalah suatu bidag ilmu yang
membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapan ukuran
dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengn menepatkan
berbagai pendekatan management secara komprehensif.
Pengertian Risiko Pasar
Menurut Irham Fahmi di dalam Buku Management Risiko
(2014: 69) bahwa Risiko Pasar merupakan Kondisi yang dialami oleh
suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubhan kondisi dan situasi
pasar diluar dari kendali perusahaan. Risiko pasar sering disebut juga
sebgai risiko menyeluruh, karena sifat umumnya adalah bersifat
menyeluruh dan dialami oleh seluruh perusahaan. Contohnya krisis
ekonomi dunia tahun 1930-an, krisis ekonomi Indonesia 1997 dan
1998, coupd’tat yang terjadi di Filipina pada saat Presiden Marcos di
ambil alih oleh kekuatan People Power hingga Corazon Aquino
menjadi Presiden, Amerika Serikat pada kasus Subrime Mortgage
2007, Thailand secara Keseluruhan, perang Teluk yang menyebabkan
beberapa negara di kawasan Timur Tengah seperti Irak dan Kuwait
mengalami kegoncangan ekonomi, dan berbagai kasus yang
menyeluruh lainnya.
Menurut Drs.H.Masyhud Ali, M.B.A.,M.M di dalam buku
Management Risiko (2006:130) Market risk adalah Risisko kerugian
yang diderita Bank, sebagaimana antara lain dicerminkan dari posisi on
dan off balance sheet bank, akibat terjadinya perubhan market price
atau assets bank, interest rate dan foreign exchange rate, market
volatility dan market liquidity.
Adapun definisi lain yaitu, market risk adalah risiko yang
terkait pada terjadinya ketidakpastian atas earning suatu financial
institution atau bank dalam trading portofolio nya sebagai akibat dari
terjadinya perubahan marketconditions seperti: harga Assets, Interest
rate, Market volatility dan market liquidity.

5

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Pengertian Risiko Pasar (Market Risk)
Menurut Irham Fahmi di dalam Buku Management Risiko (2014: 69)
bahwa Risiko Pasar merupakan Kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan
yang disebabkan oleh perubhan kondisi dan situasi pasar diluar dari kendali
perusahaan. Risiko pasar sering disebut juga sebgai risiko menyeluruh, karena
sifat umumnya adalah bersifat menyeluruh dan dialami oleh seluruh
perusahaan. Contohnya krisis ekonomi dunia tahun 1930-an, krisis ekonomi
Indonesia 1997 dan 1998, coupd’tat yang terjadi di Filipina pada saat Presiden
Marcos di ambil alih oleh kekuatan People Power hingga Corazon Aquino
menjadi Presiden, Amerika Serikat pada kasus Subrime Mortgage 2007,
Thailand secara Keseluruhan, perang Teluk yang menyebabkan beberapa
negara di kawasan Timur Tengah seperti Irak dan Kuwait mengalami
kegoncangan ekonomi, dan berbagai kasus yang menyeluruh lainnya.
Menurut Drs.H.Masyhud Ali, M.B.A.,M.M di dalam buku
Management Risiko (2006:130) Market risk adalah Risisko kerugian yang
diderita Bank, sebagaimana antara lain dicerminkan dari posisi on dan off
balance sheet bank, akibat terjadinya perubhan market price atau assets bank,
interest rate dan foreign exchange rate, market volatility dan market liquidity.
Adapun definisi lain yaitu, market risk adalah risiko yang terkait pada
terjadinya ketidakpastian atas earning suatu financial institution atau bank
dalam trading portofolio nya sebagai akibat dari terjadinya perubahan
marketconditions seperti: harga Assets, Interest rate, Market volatility dan
market liquidity.
Risiko pasar muncul adanya pergerakan harga pasar (adverse
movement) dari portofolio aset yang dimiliki oleh bank dan dapat merugikan
bank. Risiko ini hanya muncul jika bank memegang aset, namun tidak untuk
dimiliki atau dipegang hingga jatuh tempo, melainkan untuk dijual kembali.
Lazimnya, cakupan risiko pasar meliputi risiko nilai tukar, risiko komoditas,

6

dan risiko ekuitas. Risiko nilai tukar muncul ketika aset bank dinilai dalam
satu mata uang asing.
Satu-satunya risiko yang dihadapi oleh bank konvensional dan tidak
dihadapi oleh bank Islam adalah risiko suku bunga. Namun, karena
pemberlakuan dual banking system dalam sistem perbankan di Indonesia,
peningkatan tingkat bunga di bank konvensional bisa berdampak merugikan
pada bank Islam. Bank Islam bisa mengalami risiko likuiditas akibat penarikan
Dana nasabah. Nasabah menarik dananya dari bank Islam dan
memindahkannya ke bank konvensional untuk mendapatkan bunga lebih
tinggi dibandingkan bagi hasil dari bank Islam.
Risiko pasar adalah risiko dari suatu entitas yang mungkin mengalami
kerugian sebagai akibat dari fluktuasi pergerakan harga pasar, karena
perubahan harga (volatilitas) instrumen-instrumen pendapatan tetap,
instrumen-instrumen ekuitas, komoditas, kurs mata uang, dan kontrak-kontrak
di luar neraca terkait. Selain itu, risiko berasal dari risiko valuta asing umum
dan risiko komoditas seluruh bank (yaitu, di bidang perdagangan dan
pembukuan perbankan).

3.2

Bentuk-Bentuk Risiko Pasar
Risiko pasar secara umum ada 2 (dua) bentuk yaitu:
1. General market risk (risiko pasar secara umum)
General market risk ini di alami oleh seluruh perusahaan yang
disebabkan oleh suatu kebijakan yang dilakukan oleh lembaga terkait yang
mana kebijakan tersebut mampu memberi pengaruh bagi seluruh sektor
bisnis.Contohnya pada saat bank sentral suatu Negara melakukan
kebijakan tight money policy (kebijakan uang ketat) dengan berbagai
instrumennya seperti menaikkan suku bunga BI rate. Dimana kebijakan
menaikkan BI rate ini Akan membawa pengaruh secaramenyeluruh pada
seluruh sektor bisnis yang berhubungan dengan interest rate related
instrument (berbagai instrument yang berhubungan dengan suku bunga).
Bahwa salah satu pihak yang saling urgen dianggap Langsung
berhubungan dekat dengan interest rate related instrument adalah
perbankan.
Dengan begitu mereka mengambil kredit dan mendepositokan
sejumlah uangnya ke bank. Contoh pada saat BI rate dinaikkan maka suku
bunga kredit diperbankan Akan mengikuti kondisi tersebut yaitu turut
menaikkan suku bunga kredit, terutama jika perbankan tersebut
menerapkan perhitungan bunga secara sliding rate. Perhitungan berupa
kredit secara sliding rate adalah hitungan pada pembebanan bunga
terhadap nilai pokok pinjaman akan mengalami penurunan dari setiap
bulan ke bulan berikutnya, yang mana ini disesuaikan dengan menurunnya
besar nilai dari pokok pinjaman sebagai efek dari adanya pembayaran
cicilan pokok pinjaman yang dilakukan oleh seorang debitur.
 Kategori yang Masuk General Market Risk

7

Ada beberapa sebab yang menimbulkan terjadinya general
market risk (risiko pasar secara umum) yaitu:
a) Foreign Exchange Risk
Secara umum dalam ilmu keuangan dikenal dua bentuk
pasar yaitu pasar modal (capital market) dan pasar uang
(money market). Kedua bentuk pasar ini pada prinsipnya saling
memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Di Negara Indonesia
pasar modal berada dalam pengawasan menteri keuangan
dalam hal ini melalui BAPEPAM-LK (Badan Pengawasan
Pasar Modal dam Lembaga Keuangan), sedangkan pasar uang
berada di bawah pengawasan Gubernur Bank Indonesia (BI).
Kedua jenis pasar ini saling membahu bekerjasama
dalam usahanya menciptakan kondisi ekonomi yang kondusif
dan dinamis sehingga dengan harapan nantinya akan mampu
untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi Negara yang
bersangkutan secara sistematis. Independent Bank Indonesia
dalam menetapkan berbagai kebijakannya adalah dijamin oleh
pemerintah walapun kita menyadari secara penuh kalau
berbagai kebijakan tersebut belum tentu baik dan tepat.Karena
hasil pengalaman menyebutkan tidak seluruh kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah merupakan bentuk manifestasi
keinginan para pebisnis.Mungkin saja keputusan tersebut lahir
karena sebab–sebab tertentu seperti misalnya tarik ulur politik
anatar berbagai elit politik di dalam begeri atau bahkan tekanan
dari dunia internasional yang menginginkan agar dilakukannya
pengkajian terhadap keputusan yang telah dijalankan selama
ini.
Adapun pengertian dari pasar keuangan (financial
Market) adalah tempat dimana disana dilaksanakan berbagai
aktivitas keuangan baik dalam bentuk penjual suratberharga
yang dilakukan oleh pasar modal dan juga penjualan mata uang
(currency) seperti yang dilakukan di pasar uang.
Untuk dimengerti bahwa kedua pasar ini saling
mempengaruhi dan dipengaruhi karena itu menjadi kewajiban
bagi pemerintah untuk selalu menjaga pasar ini berada dalam
kondisi yang diharapkan.
Pada bagian ini kita Akan lebih menfokuskan pada
pembahasan tentang foreign exchange risk yang merupakan
bagian dari money market (pasar keuangan). Saat ini aktivitas
perdagangan di foreign exchange mengalami peningkatan yang
signifikan di berbagai Negara di dunia. Menurut survey yang
diselenggarakan pada tahun 2004 antara lain oleh Bank for
international Settlements, volumeglobal foreign exchange
trading telah mencapai USD 1,9 triliun perhari. Keterlibatan
dan ketertarikan banyak pihak untuk ikut dalam bisnis foreign
8

exchange ini telah menciptakan dinamika bisnis dengan tingkat
perputaran yang tinggi.
Sejarah awal terjadinya foreign exchange ini berangkat
dan diterapkannya sistem floating exchange rate system pada
tahun 1970-an. Sehingga sejak saat itu kondisi mata uang di
dunia telah terintegrasi dalam satu bentuk pasar dimana secara
khusus kita dapat melihat bahwa penerapan sistem tersebut
memungkinkan banyak pihak bias ikut terlibat bermain dalam
pasar valas (valuta asing). Jual beli valas ini memberikan
keuntungan dengan konsep pada perolehan angka selisih pada
saat harga beli dan harga jual.
Pada pasar valas ini kita dapat menggabungkan mata
uang dalam dua bentuk kategori yaitu:
a. Hard currencies
Hard currencies (mata uang keras) mencakup
mata uang yang berasal dari Negara-negara yang
memiliki tingkat kestabilan moneter tinggi atau biasanya
berasal dari Negara maju dan sering berbagai pihak
menjadikan mata uang Negara tersebut sebagai ukuran
dalam
mengkonversikan
dengan
mata
uang
negaranya.Contohnya USD/JPY atau dollar Amerika
dengan Yen Jepang, USD/EUR atau dollar Amerika
dengan Euro, dan sebagainya.
b.
Soft curriencies
Soft curriencies (mata uang yang lembut) adalah
jenis mata uang yang diterbitkan oleh suatu Negara
namun jarang dipakai sebagai standar acuan dalam
transaksi pasar bisnis internasional, dengan alasan
dianggap belum memiliki nilai kelayakan.
Pasar keuangan sangat bebas dari berbagai intervens,
karena:
1. Berbagai pihak dapat dengan mudah mengakses
seluruh data dan informasi tentnag keuangan dan
non keuangan. Ingin terjadi karena begitu
berkembangnya perang teknolog yang tersedia
terutama dengan munculnya internet. Dipakainya
internet sebagai salah satu sarana penghubung
menyebabkan dunia ini berada dalam kondisi
borndholders atau tanpa batas.
2. Maksudnya berbagai investor dari berbagai
Negara untuk ikut bermain valas. Para investor
dengan jumlah kepemilikan dan ayang besar dan
berbagai saran dan prasarana yang dimiliki
seperti perangkat teknologi dan para karyawan
yang memiliki kualitas dan kompetensi yang
tinggi.

9

b)

c)

3. Berbagai pihak baik analisis ekonomi dan non
ekonomi serta para pelaku pasar dan juga
pemerintah sebagai regulator tidak pernah
mengetahui dengan pasti dimana “equilibrium
point” itu berada. Titik equilibrium bias saja
setiap saat berpindah-pindah sesuai dengan
berbagai situasi dang kondisi yang terjadi.
4. Setiap pihak memiliki berbagai bentuk data dan
informasi. Namun seluruh data dan informasi
tersebut bersifat masa lalu, dan tidak ada satu
pihakpun yang bias memperoleh data masa
depan. Karena itu sering sekali data masa itu
hanya bias dijadikan sebagai alat prediksi untuk
mengetahui apa yang terjadi di masa depan.
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko yang di alami akibat
dari perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran yang mampu
memberi pengauh bagi pendapatan perusahaan. Untuk
pembahasan yang lebih dalam tentang interest rate risk ini
dapat dilihat pada Bab khusus membahas tentang risiko suku
bunga.
Commodity position risk
Commodity position risk (risiko perubahan nilai
komoditi) adalah suatu siuasi dan kondisi dimana terjadinya
kerugian akibat perubahan harga barang komoditi di pasar yang
disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, dimana kondisi ini Akan
semakin parah pada saat barang komoditi tersebut telah terikat
kontrak dalam suatu kontrak perjanjian (commodity contrack)
serta informasi tersebut telah sampai ke pasar.
Adapun pengertian commodity position risk dalam
perspektif perbankan Masyhud Ali mengatakan Commodity
position risk adalah risiko terjadinya potensial kerugian bagi
bank sebagai akibat dari perubahan yang memberi pengaruh
buruk dari commodity price terhadap posisi bank yang terkait
dengan kontrak komoditas. Lebih jauh Masyud Ali memberi
contoh pada perbankan adalah “dimana kerugian yang diderita
oleh investment bank yang melakukan trading atau commodity
derivative product sebagai akibat dari terjadinya volatility atas
harga dari suatu commodity tertentu.
Commodity position risk (risiko perubahan nilai
komoditi) adalah suatu siuasi dan kondisi dimana terjadinya
kerugian akibat perubahan harga barang komoditi di pasar yang
disebabkan oleh faktor-faktor tertentu, dimana kondisi ini Akan
semakin parah pada saat barang komoditi tersebut telah terikat
kontrak dalam suatu kontrak perjanjian (commodity contrack)
serta informasi tersebut telah sampai ke pasar.
Adapun pengertian commodity position risk dalam
perspektif perbankan Masyhud Ali mengatakan Commodity
10

position risk adalah risiko terjadinya potensial kerugian bagi
bank sebagai akibat dari perubahan yang memberi pengaruh
buruk dari commodity price terhadap posisi bank yang terkait
dengan kontrak komoditas. Lebih jauh Masyud Ali memberi
contoh pada perbankan adalah “dimana kerugian yang diderita
oleh investment bank yang melakukan trading atau commodity
derivative product sebagai akibat dari terjadinya volatility atas
harga dari suatu commodity tertentu.
Perbankan adalah lembaga mediasi yang bertugas
menjembatani pihak-pihak yang membutuhkan bantuan dengan
tujuan mngefektifikan dan mengefisienkan berbagai urusan.
Dalam konteks ini perbankan bias saja terserat dalam ruang
risiko pada saat pihak-pihak tersbut tidak dapat melaksanakan
tugasnya secara efektif.
Jual beli di bursa komoditi sebagai bersifat fluktuatif,
naik dan turun terjadi dalam waktu yang cepat. Kondisi ini
sering dijadikan keuntungan oleh pihak spekulan yaitu dengan
Cara membeli pada saat harga rendah dan menjual pada saat
harga tinggi, dimana jarak ini dilihat sebagai capital gain yaitu
keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga
jual. Kasus di lapangan sering sekali para spekulan melakukan
aksi ambil untung dengan informasi yang tidak
lengkap.Kondisi informasi yang tidak lengkap menciptakan
pasar yang tidak efisien.
Pasar tidak efisien adalah dimana suatu kondisi
berbagai informasi tidak dapat diperoleh dengan mudah dan
cepat.Adapun pengertian dari pasar efisien adalah suatu kondisi
dimana informasi tentang semua harga dapat diperoleh secara
terbuka dan cepat tanpa ada hambatan yang khusus.
Memang harus diakui mendapatkan berbagai informasi
bukan sesuatu yang mudah. Dan lebih jauh salah satu masalah
dalam informasi adalah menyangkut berbagai data dan
informasi yang ada seperti:
1. Seluruh informasi yang diterima adalah informasi masa
lalu termasuk informasi keuangan, karena catatancatatan akuntansi merupakan catatan masa lalu.
2. Data-data masa lalu tersebut bersifat time series
3. Data-data tersebut kemudian dipakai untuk diprediksi
guna mengetahui kondisi yang akan terjadi kedepannya,
artinya data-data tersebut sebagai alat prediksi
4. Perusahaan tidak pernah memiliki data masa depan
karena belum tercatat dan belum terjadi
Kondisi pasar tidak efisien ini memiliki ruang besar
untuk melakukan spekulasi (speculation).Dan spekulasi ini
11

d)

e)

tidak selamanya kita memperoleh kondisi seperti seperti yang
kita perkirakan.Ada waktu dimana itu benar-benar di luar
kendali dan rencana yang dibuat.
Equity position risk
Equity position risk (risiko perubahan kekayaan) adalah
suatu kondisi dimana kekayaan perusahaan (stock and share)
mengalami perubahan dari biasanyan sehingga perubahan
tersebut memberi dampak pada keuntungan dan kerugian
karyawan.
Politic risk
Stabilitas politik adalah sesuatu sangat penting bagi
suatu Negara. Stabilitas politik menjanjikan terciptanya
pembangunan yang berkelanjutan, namun jika pemimpin dan
pihak terkait di suatu Negara tidak mampu menciptakan iklim
kondusif dalam bidang politik maka artinya seluruh pemimpin
dan aparatur di Negara tersebut tidak memiliki semangat
kemimpinan. Jika kondisi ini terus terjadi maka Yang terjadi
adalah krisis kepemimpinan. Krisis kepemimpinan Akan
berakibat pada pencarian kepemimpinan di luar lembaga resmi,
yaitu memungkinkan orang-orang yang berasal dari masyarakat
atau oposisi Akan muncul sebagai pemimpin dan berusaha
mengambil alih kepemimpinan.
Pada prinsipnya pemimpin eksternal tersebut memiliki
bangunan konsep dan ideology dan kadang kala sering ditemui
memiliki konsep serta ideologi yang berbeda dengan
pemerintah yang berkuasa. Jika kelompok tersebut lama
semakin besar jumlah dan dukungannya maka akibatnya
pemerintah akan kewalahan dalam mengatasi perbedaan
ideology dan padangan tersebut.

2. Specific market risk ( risiko pasar secara spesifik)
Specific market risk adalah suatu bentuk risiko yang hanya dialami
secara khusus pada satu sektor atau sebagian bisnis saja tanpa bersifat
menyeluruh. Contohnya:
a.
Pengumuman yang dikeluarkan oleh suatu lembaga penilai
dimana lembaga penilai tersebut memiliki reputasi yang baik dan
diakui oleh publik. Bahwa mereka mengumumkan PT.XYZ
memiliki kinerja yang rendah dan memiliki utang yang besar
serta laporan yang dipublikasikan selama ini kepada publik tidak
sesuai dengan sebenarnya. Sehingga atas berita tersebut saham
dan obligasi perusahaan tersebut langsung jatuh. Dan jatuhnya
saham serta obligasi perusahaan tersebut tidak diikuti oleh
perusahaan lain.
b.
Salah satu perusahaan dimana pihak manajemen atau komisaris
perusahaan terlibat tindak kriminal yang luar biasa dan diekspose
oleh berbagai media. Sehingga opini publik telah terbentuk
bahwa perusahaan tersebut tidak baik dan jelek.

12

c.

3.3

Produk yang dijual oleh perusahaan tersebut dianggap
mengandung bahan yang berbahaya atau bersifat haram. Contoh
suatu produk makanan yang mengandung lemak babi. Secara
Islam makanan yang mengandung lemak babi haram hukumnya.
Ketika hal itu diekspose oleh media Massa baik cetak maupun
elektronik Akan menyebabkan terjadinya penurunan drastis pada
penjualan produk perusahaan yang berpengaruh pada perusahaan
laba perusahaan.

Hubungan Foreign Exchange Risk (Risiko valuta Asing) dan Perbankan
Perbankan adalah lembaga mediasi yang menghubungkan mereka yang
kelebihan Dana (surplus) dan mereka yang kekurangan Dana (deficit).
Penempatan posisi ini menyebabkan banyak pihak menjadikan perbankan
sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam ruang lingkup kerja dan
aktivitas bisnis mereka, artinya secara otomatis perbankan terseret dengan
sendirinya untuk masuk ke dalam risiko pasar (market risk).
Kondisi dan situasi terbentuknya market risk terjadi karena disebabkan
oleh berbagai faktor yang berada diluar kendali perusahaan atu perbankan.
Faktor-faktor tersebut antara lain seperti naik dan stabil, perubahan nilai tukar,
dan lain sebagainya. Lebih jauh perubahan tersebut telah mampu mendorong
untuk ikut berubahnya beberapa produk perbankan seperti deposito, tabungan,
giro, keputusan kredit, keputusan investasi, dan lain sebagainya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbankan mengalami FER:
1. Masih lemahnya independensi perbankan dalam permasalahanpermasalahan FER baik secara finansial dan non finansial.
2. Lemahnya perangkat dan aturan perbankan dalam konsep risk
management banking.
3. Masih saja terjadi pemberian kredit dalam bentuk mata uang asing tapi
kurang memiliki dasar analisis yang kaut.
4. Penerimaan deposito dalam mata uang asing.
5. Masih ada saja perlakuan khusus pada nasabah tertentu.

3.4

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Gejolak Harga di Pasar
Menurut Masyhud Ali ada 6 (enam) faktor yang mempengaruhi
terjadinya gejolak harga di pasar yaitu:
a. Faktor fundamental ekonomi
Merupakan faktor terkuat yang mempengaruhi harga pada jangka panjang.
Contoh: pada jangka pembedaan nilai tukar antar mata uang dua negara
mereflesikan perbedaan tingkat inflasi dan perbedaan kinerja ekonomi negara
tersebut.Terjadinya peristiwa besar dalam ekonomi dan politik Memiliki
dampak yang dramatis pada jangka pendek. Beberapa dampak dapat
dialokalisir, sementara peristiwa yang besar dapat memepengaruhi pasar
dunia.
b. Campur tangannya financial authorities

13

3.5

Berdampak jangka pendek, misalnya penurunana suku bunga atau
devaluasi mata uang jika terdapat dampak jangka panjang, hal ini menunjukan
adanya perubahan kebijakan ekonomi.
c. Perimbangan kekuatan permintaan dan penawaran
Memengaruhi Tingkat harga dalam jangka pendek, karena market makers
Akan melakukan adjustment.
d. Likuiditas pasar
Berdampak signifikan terhadap harga pasar,
Pasar yang likuid biasanya:
1. Memiliki banyak market maker
2. Tingkat Volume Bisnis yang tinggi
3. Margin perdagangan akan kecil (biaya Transaksi rendah)
Di lain pihak, pasar yang tidak likuid biasanya:
1. Memiliki margin yang lebar dan,
2. Perdagangan tidak aktif
Pasar yang Likuid dapat berubah menjadi tidak Likuid menjelang hari Libur
atau pengumuman kebijakan ekonomi.
e. Suburnya kegiatan arbitrage
Terjadi pada instrument yang diperdagangkan pada lebih dari satu pasar,
sehingga harga instrument bida berbeda anatara pasar yang satu dengan pasar
yang lain.
Contoh, saham yang diperjualbelikan dibursa efek London dan Bursa efek
New York. Jika harga di London lebih tinggi dibandingkan dengan harga di
New York, traders Akan menjual saham di London dan membeli di New
York, sehingga dapat langsung memperoleh Profit. Arbirage hanya terjadi
dalam waktu singkat, karena lancarnya aliran informasi real time dan
karakteristik pasar internasional.
Teknik Pengukuran Risiko Pasar
1. Deviasi Standar
Jika kita membicarakan distribusi normal, kita hanya memerlukan dua
parameter yaitu nilai rata-rata (atau disebut juga sebagai nilai yang
diharapkan) dan deviasi standarnya.Dengan dua parameter tersebut, kita
bisa melakukan banyak hal seperti menghitung probabilitas nilai tertentu.
2. Definisi Risiko Spekulatif Lainnya (Risiko Perubahan Kurs)
Kurs adalah suatu mata uang relatif terhadap mata uang lainnya.
Sebagai contoh, kurs Rp/$ barangkali dituliskan sebagai berikut ini: Rp
10.000/$. Kurs tersebut mempunyai arti bahwa satu dolar Amerika Serikat
nilainya sama dengan 10,000 rupiah.
Nilai absolute dari kurs tersebut barangkali tidak begitu penting.
Dengan kata lain, dalam kurs di atas, tidak berate bahwa Rupiah
merupakan mata uang yang lebih jelek karena lebih murah dibandingkan
dengan dolar AS. Perubahan kurs barangkali yang lebih penting
diperhatikan.Jika rupiah mempunyai kecenderungan melemah terhadap
dolar AS, maka kecenderungan tersebut bisa mengindikasikan sesuatu.

14

Mata uang suatu negara merupakan cerminan kondisi ekonomi
suatu Negara.Jika perekonomian suatu negara membaik, maka mata uang
Negara tersebut cenderung menguat tehadap mata uang negara lainnya.
Karena itu, jika mata uang suatu Negara melemah terhadap mata uang
Negara lain, maka ada kemungkinan bahwa kondisi Negara tersebut
melemah dibandingkan dengan sebelumya.
Jika suatu Negara menetapkan kurs mata uangnya terhadap mata
uang lain, maka perubahan kurs tidak lagi terjadi mekanisme pasar.
Perubahan kurs dilakukan oleh pemerintah secara resmi. Istilah menguat
atau melemahnya mata uang dengan sistem kurs yang tetap dan bebas bisa
dilihat pada tabel berikut :
Mata uang menguat
Sistem
bebas

kurs Apresiasi

Sistem kurs tetap

Revaluasi

Mata uang melemah
Depresiasi
Devaluasi

Indonesia pernah mengalamidau sistem kurs yang berbeda.Sebelum
krisis pada tahun 1997, Indonesia menggunakan sistem kurs tetap.Perubahan
kurs dilakukan secara resmi oleh pemerintah.Biasanya pemerintah
mendevaluasikan rupiah tehadap dolar. Sebagi contoh, kurs sebelumnya
misalkan Rp 2.500/$. Kemudian pemerintah mendevaluasikan rupiah terhadap
dolar menjadi, misal, Rp 3.000/$. Perhatikan nilai rupiah menjadi turun (lebih
murah) terhadap dolar.Pemerintah mengumumkan secara resmi keputusan
tersebut.
Pada periode sesudah pertengahan tahun 1997, pemerintah Indonesia
memutuskan untuk mengambangkan nilai kurs rupiah.Dalam situasi tersebut,
nilai rupiah bergerak naik atau turun tergantung mekanisme pasar. Sebagai
contoh, jika perusahaan membutuhkan dolar untuk melunasi hutang dalam
dolar, permintaan terhadap dolar akan meningkat, yang menyebabkan naiknya
nilai dolar tehadap rupiah (atau turunnya rupiah terhadap dolar). Pada waktu
terjadi bom, rupiah jatuh nilainya terhadap dolar.Dalam kedua contoh tersebut,
Rupiah mengalami depresiasi tehadap dolar AS. Dalam situasi sebaliknya,
rupiah bisa menguat tehadap dolar (apresiasi), misal dari Rp 10.000/dolar
menjadi Rp 9.000/$. Perubahan tesebut ditentukan oleh mekanisme pasar,
bukannya oleh pemerintah.Bank Sentral bisa saja melakukan intervensi jika
mereka menginginkan kurs yang tertentu.Tetapi intervensi tersebut biasanya
dilakukan untuk melakukan mekanisme pasar.
3. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Kurs
1. Perbedaan Inflasi
Inflasi suatu Negara yang lebih tinggi dibandingkan dengan Negara
lainnya menyebabkan kurs mata uang Negara tersebut melemah.
2. Perbedaan Tingkat Bunga
Tingkat bunga bisa dibedakan menjadi tingkat bunga nominal dan
tingkat bunga riil.Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang
15

bisa diobservasi.Tingkat bunga nominal bisa diketahui setelah kita
memperoleh informasi dari pemerintah.Tetapi tingkat bunga riil tidak
bisa diobservasi secara langsung.Tingkat bunga riil berpengaruh positif
terhadap nilai mata uang. Dengan kata lain, Negara mempunyai tingkat
bunga riil, maka mata uang Negara tersebut cenderung menguat.
Alasannya adalah, uang akan mengalir ke Negara dengan tingkat
keuntungan yang lebih tinggi.
3. Indepedensi Bank Sentral
Yang dimaksud indepedensi disini adalah kemampuan bertahan dari
tekanan (biasanya) pemerintah sedang berkuasa. Negara yang bank
sentral kurang independen akan gampang ditekan untuk mencetak uang
lebih banyak, yang mendorong tingkat inflasi dan menurunkan nilai
mata uang Negara tersebut.
4. Pertumbuhan Ekonomi
Negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
menarik banyak investor. Banayak investor yang ingin masuk, yang
menyebabkan naiknya permintaan terhadap mata uang Negara tersebut.
5. Espektasi
Mata uang bisa dilihat dari sekuritas, sehingga bisa digunakan sebagi
alat investasi. Jika investor memperkirakan perusahaan tertentu akan
mempunyai prospek yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan
meningkat, meskipun saat ini perusahaan tersebut tidak atau belum
mengalami perubahan yang signifikan. Tetapi karena investor
cenderung mengantisipasi, maka investor akan membeli tanpa
menunggu kenyataan yang terjadi di lapangan. Investor harus
bertindak cepat atas informasi yang diperolehnya, jika tidak, maka ia
akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan.
4. Eksposur Terhadap Perubahan Kurs
a. Eksposur Transaksi
Eksposur transaksi adalah eksposur yang terjadi karena perusahaan
memasuki kontrak tertentu, yang kemudian memunculkan
sejumlah nilai uang yang rentan terhadap perubahan kurs.

16

b. Eksposur Akuntansi
Eksposur akuntansi terjadi karena laporan keuangan dengan mata
uang tertentu, kemudian dikonversikanke laporan keuangan dengan
mata uang lain, rentan (terekspos) terhadap perubahan kurs.
c. Eksposur Operasi
Eksposur operasi adalah operasi perusahaan yang rentan
(terekspos) terhadap perubahn kurs.
d. Eksposur Ekonomi
Eksposur operasi digabung dengan eksposur transaksi menjadi
eksposur ekonomi.Eksposur operasi adalah nilai perusahaan yang
rentan terhadap perubahan kurs.

BAB IV
STUDI KASUS
17

4.1

Specific Market Risk
Studi Kasus: PT GUDANG GARAM, Tbk
Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yaitu
PT Gudang Garam sempat menjadi perusahaan yang juga
mendapat dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
dollar Amerika Serikat yang melanda Indonesia, seperti berita
yang dilansir oleh liputan6.com berikut ini.
Dampak Pelemahan Rupiah Mulai Terasa ke Emiten
Pelemahan mata uang rupiah dalam beberapa hari
terakhir mempengaruhi laba-laba perusahaan yang sudah
melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data
Bloomberg, nilai tukar rupiah pada hari ini, Rabu (21/8/2013)
sudah menyentuh ke level Rp 10.963 per dolar Amerika
Serikat (AS). Pergerakan nilai tukar rupiah yang terjadi hari ini
sangat mempengaruhi emiten-emiten yang sudah melantai di
bursa.
Kepala Strategi Riset dan Ekuitas Bahana Sekuritas me
Harry Su mengatakan, akibat dampak pergerakan pelemahan
rupiah, banyak emiten yang terkena dampak dari pelemahan
rupiah tersebut."Jelaslah, pelemahan rupiah itu sangat jelek
untuk pasar.Tapi emiten yang mempunyai utang berdasarkan
mata uang dolar AS," ujar Harry ketika ditemui dalam acara
Halal bi Halal Bahana Group dan Market Update di Graha Cimb
Niaga, Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Menurut Harry, selain faktor pelemahan rupiah yang
mempengaruhi laba bersih di setiap emiten, dan juga
kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Adapun
saham yang sangat terpengaruh terhadap pelemahan nilai
tukar rupiah adalah, PT Indosat Tbk (ISAT). Saham
telekomunikasi tersebut terkena dampak 17,9% dari laba
bersih, sedangkan pengaruh BI Rate hampir sebesar 24% dari
raihan laba bersih.
Selain ISAT, laba bersih perusahaan PT Gudang Garam
Tbk (GGRM) juga megalami penurunan hingga 0,9%. Laba PT
Bakrie Telekomunikasi Tbk (BTEL) juga mengalami penurunan
hingga 5,9% dan laba bersih PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
mengalami penurunan 5,9%.
Lanjut Harry, pelemahan rupiah juga menurunkan laba
bersih emiten, tapi juga memberikan dampak pada
keuntungan emiten. PT Timah Tbk (TINS) mengalami
penurunan keuntungan hingga 5,2%, sedangkan PT Astra
Agro Lestari Tbk (AALI) mengalami penurunan laba bersih
hingga 3,4%. "Pelemahan mata uang rupiah juga berdampak
pada PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengalami
penurunan laba bersih hingga sebesar 3,9%," tegasnya.
Ditambahkannya, pelemahan rupiah yang semakin tajam,
memang mempengaruhi kinerja emiten, khususnya yang
18

berpendapatan mata uang dolar AS. Berdasarkan berita diatas
PT Gudang Garam menjadi salah satu perusahaan yang
mengalami penurunan laba bersihnya sebesar 0,9% akibat
melemahnya nilai rupiah.
Hal ini dialami oleh PT Gudang Garam karena
perusahaan membutuhkan bahan baku utama berupa
tembakau dan cengkeh yang berkualitas untuk produk
mereka, sementara kualitas panen tembakau dan cengkeh
lokal yang menjadi bahan baku utama tersebut sangatlah
bergantung pada cuaca, faktor cuaca yang kini sering tidak
menentu mengakibatkan penurunan kualitas panen kedua
bahan baku tersebut. Sehingga perusahaan terpaksa harus
mengimpor persediaan bahan Baku mereka dari luar negeri
agar kualitas atas produk yang dihasilkan tetap terjaga. Inilah
yang menyebabkan menurunnya pendapatan dan laba bersih
perusahaan.
Selain itu penurunan pendapatan dan laba bersih
Gudang Garam dapat disebabkkan juga oleh aturan
pemerintah, karena sebelumnya industri rokok diberatkan
dengan aturan pemerintah yaitu regulasi mengenai rokok, PP
Nomor 109 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung
Zat Adiktif berupa produk Tembakau bagi kesehatan yang
dikeluarkan pemerintah tahun 2012 kemarin yang mengacu
pada Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang
dicanangkan oleh WHO pada tahun 2003, salah satu
aturannya yang berupa kenaikan bea pita cukai yang secara
terus menerus dan juga kewajiban menampilkan gambar gambar seram dari bahayanya rokok pada kemasan dan iklan
rokok.
Biaya pita cukai dan PPN Gudang Garam pada tahun
2013 mencapai 29 triliun, atau setara 67% dari total beban
biaya pokok penjualan Gudang Garam. Dan jika dibandingkan
dengan pendapatan penjualan, biaya pita cukai Gudang
Garam tahun 2013 setara dengan 54% hasil pendapatan
penjualan perusahaan. Artinya, 54% dari total pendapatan
penjualan Gudang Garam tahun 2013 digunakan untuk
membayar Bea pita cukai dan PPN. Dan jika dilihat dalam
beberapa tahun belakang, kontribusi biaya pita cukai dan PPN
tersebut nilainya selalu diatas 50% dari total pendapatan
penjualan Gudang Garam. Bagaimana pun itu perusahaan
harus tetap mengeluarkan Dana untuk membayar besarnya
biaya pita cukai sesuai aturan.
Serta kewajiban perusahaan menampilkan gambargambar dari bahaya dan dampak negatif rokok pada kemasan
serta iklan produk secara tidak langsung akan mengurangi
minat para konsumen untuk merokok, hal ini tentu saja akan
menurunkan penjualan rokok, termasuk rokok Gudang Garam
itu sendiri, dan dampak lainnya dari ketatnya aturan
19

pemerintah dalam industri rokok adalah Gudang Garam harus
mengurangi dan menghemat biaya perusahaan yang lainnya.
ANALISIS
Specific market risk merupakan risiko yang hanya
dialami secara khusus pada sektor atau sebagian bisnis saja
tanpa bersifat menyeluruh (Agus Sucipto: Manajemen Risiko).
Kasus ini termasuk dalam kebijakan yang diberlakukan pada
sektor Industri, yaitu rokok. Sesuai dengan pembahasan studi
kasus diatas, PT Gudang Garam ikut merasakan dampak dari
penurunan nilai tukar rupiah yang berakibat menurunnya laba
bersih perusahaan yang akan berdampak pada membagian
deviden kepada para pemegang saham, serta peraturan
pemerintah yang dapat menurunkan penjualan produk serta
pendapatan perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan oleh
PT Gudang Garam untuk menanggulangi risiko tersebut
adalah dengan melakukan kebijakan penawaran pensiun dini
kepada para karyawannya terutama karyawan borongan
sigaret kretek tangan (SKT) dan operasional dengan alasan
untuk mengantisipasi dampak buruk yang akan terjadi pada
perusahaan dimasa mendatang akibat bertambah ketatnya
peraturan industri rokok yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.
1. Mengapa perusahaan berhutang untuk menjalankan bisnis dan
operasionalnya?
Jawab:
Alasannya untuk perusahaan bisa memperoleh dan menambah modal kerja
serta biaya untuk operasional dengan lebih mudah dan cepat, apalagi
sebagai perusahaan rokok membutuhkan biaya operasional yang tinggi
karena banyak memperkerjakan tenaga kerja
2. Kepada siapa perusahaan berhutang tersebut?
Jawab:
PT Gudang Garam melakukan kredit berupa pinjaman jangka pendek
kepada sejumlah bank lokal dan asing, serta perusahaan mendapat
pinjaman modal dari para investor melalui penjualan saham perusahaan.
3. Bagaimana perusahaan melakukan pembayaran utang tersebut?
Jawab:
Untuk pembayaran kredit pinjaman jangka pendek kepada sejumlah bank
perusahaan berusaha untuk melunasinya sebelum jatuh tempo, sementara
untuk kepada investor pelunasannya dilakukan pembagian deviden kepada
pemegang saham ketika perusahaan mendapatkan laba
4. Apa saja risiko yang dihadapi oleh perusahaan?
Jawab:
a. Risiko Bisnis dan Risiko Pasar
Sesuai dengan pembahasan studi kasus, perusahaan ini yaitu PT
Gudang Garam merasakan dampak dari penurunan nilai tukar rupiah
yang berakibat menurunnya laba bersih perusahaan yang akan
20

berdampak pada membagian deviden kepada para pemegang saham,
serta peraturan pemerintah yang dapat menurunkan penjualan produk
serta pendapatan perusahaan.
b. Risiko Likuiditas
Karena perusahaan berhutang maka perusahaan memiliki risiko tidak
dapat melunasi seluruh utang dan kewajibannya kepada sejumlah bank
dan para investornnya.
c. Risiko Operasional
Perusahaan membutuhkan bahan aku yang berkualitas untuk
memproduksi produknya namun banyak kendala yang harus dihadapi
karena kualitas panen bahan Baku yang sering berubah yang tentu saja
Akan mengganggu proses produksi.
d. Risiko Peraturan Pemerintah
Sebagai perusahaan yang memproduksi rokok yang mempunyai
dampak Negatif pada kesehatan, tentu saja akan ada peraturan khusus
dari pemerintah untuk mengawasi penjualan produk rokok tersebut,
peraturan