Format Makalah Manajemen Pembiayaan Sesu

MANAJEMEN PEMBIAYAN SESUSAI DENGAN
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Disusun Oleh:
RIZKI SAPUTRA (171011500285)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.1 Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki
skiil, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat dan
dapat menolong dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat.Pendidikan menjadi investasi
yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan
menjadikan individualnya manusia yang memiliki derajat.2 Namun untuk menciptakan

manusia yang cerdas butuh banyak biaya, karana pendidikan di Indonesia masih
dikatakann mahal.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan merupakan potensi yang
sangat menentukan kualitas sumber daya manusia dan merupakan bagian yang
tidak dapat terpisahkan dalam manajemen administrasi pendidikan.3 Karena biaya
merupakan hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan, sehingga
perguruan tinggi diperlukan pengelolaan pembiayaan yang efektif dan efesien, agar
menghasilkan lulusan yang bermutu.Dalam meningkatkan mutu lulusan diperlukan
dukungan yang kuat dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan sesuai dengan ketentuan standar nasional pendidikan. Dari sekian
banyaknya kriteria untuk meningkatkan mutu lulusan tidak terlepas dari biaya dalam
terselenggaranya proses pendidikan.Oleh karena itu, dalam pembiayaan pendidikan
dengan dana sebagai penunjang peningkatan mutu pendidikan diperlukan pengelolaan
yang terencana agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan baik, namun salah
satu tujuan pelaksanaan manajemen pembiayaan adalah untuk mendukung kelancaran
kegiatan perguruan tinggi secara efektif dan efesien.
A. Ruang Lingkup Kajian

1.Bagaimana proses perencanaan anggaran untuk meningkatkan mutu pendidikan ?
2.Bagaimana strategi pemenuhan anggaran untuk meningkatkan mutu pendidikan ?

3.Bagaimana bentuk evaluasi anggaran untuk meningkatkan mutu pendidikan?
B. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui perencanaan anggaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui strategi pemenuhan anggaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
3. Untuk mendeskripsikan dan mengetahui bentuk evaluasi anggaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT MANAJEMEN PEMBIAYAAN
1. Pengertian Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Manajemen keuangan (pembiayaan) adalah segala akivitas yang
berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktivitas dengan
beberapa tujuan tertentu.4 Suad Husnan juga berpendapat dalam bukunya

manajemen

keuangan (pembiayaan) menyangkut kegiatan perencanaan,

analisi dan pegendalian keuangan.5 Menurut Agus Sartono manajemen
keuangan adalah manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian
dana dalam berbagai

bentuk

investasi

secara

efektif

maupun

usaha


pengumpulan dana
untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.6 Manajemen
keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketata usahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,pertanggungjawaban dan
pelaporan.7 Jadi manajemen (pembiayaan) menurut para pakar diatas dapat
peneliti simpulkan bahwa Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan
proses pengaturan dan pengelolaan biaya secara efektif dan efesien dalam
usaha pembiayaan pendidikan yang menyangkut perencanaan, pemenuhan,
evaluasi dan pertanggung jwaban baik dari mana perolehan dana tersebut.2
2. Ruang lingkup
Ruang lingkup manajemen pembiayaan terdiri atas 3 yaitu:
 Keputusan Pendanaan ,meliputi kebijakan dana perusahaan, misalnya
kebijkan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka
pendek dan panjang perusahan yang bersumber dari internal maupun
eksternal perusahaan.
 Keputusan Investasi, kebijakan penanaman modal perusahaan kepada
aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau
mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya
saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva.

 Keputusan Pengelolaan Aset, kebijakan pengelolaan asset yang
dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan.

24

Heru Sutojo, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Jakarta; Selemba Empat,1997), h. 2.
Suad Husnan & Enny Pudjiastutik, Dasar-dasar manajemen Keuangan (Jogjakarta: AMP YKPN, 2002), h. 4.
6
Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi (Jogjakarta: Andi Offset, 2001), h. 6.
7
Depdiknas,2000
5

2

3. Fungsi
Anggaran disamping sebagai alat untuk perencaan dan pengendalian
manajemen, juga merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan
suatu organisasi dalam posisi yang kaut atau lemah, (Nanang Fatta, 2000:49).
Sementara beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor

publik menurut Deddy Nordiawan (2006:48-49) adalah sebagai berikut :
1. Anggaran sebagai alat perencanaan
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
3. Anggaran sebagai alat politik
4. Anggaran sebagai alat kebijakan
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
7. Anggaran sebagai alat motivasi
4. Tujuan
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan
dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan,
dan digu
4nakan untuk membiayai pelaksanaan program secara efektif dan efisien.
1Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas dengan menggali
sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam
pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya secara

benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Disinilah, maka pihak mesti
melakukan tugasnya untuk memastikan target-target manajemen keuangan,
seperti:
A. Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk kegiatan harian
sekolah atau madrasah dan menggunakan kelebihan dana untuk
diinvestasikan kembali.
B. Memelihara barang-barang (aset) sekolah.
C. Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan,
dan pengeluaran uang diketahui dan dilaksanakan.8

3

5. Manfaat

manfaat dari pembiayaan dalam pendidikan
1. Manajemen biaya pendidikan dapat membantu pengelolaan sumber
keuangan organisasi pendidikan serta menciptakan mekanisme
pengendalian yang tepat bagi pengambilan keputusan keuangan yang
dalam pencapaian tujuan organisasi pendidikan yang transparan,
akuntabel, dan efektif.

2. Pengendalian yang baik terhadap administrasi manejemn biaya
pendidikan akan memberikan pertanggungjawaban social yang baik
kepada berbagai pihak yang berkepentingan (Stakeholders)
B. Standar Nasional Pendidikan tentang pembiayaan pendidikan

Pembiayaan pendidikan telah diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945
(Amandemen IV) yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan; setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya; pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang;
negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional; pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional lebih lanjut telah
mengatur beberapa pasal yang menjelaskan pendanaan pendidikan yaitu pada Pasal
11 Ayat 2 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna

terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima
belas tahun. Lebih lanjut pada Pasal 12, Ayat (1) disebutkan bahwa setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang
berprestasi yang orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya dan
mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orangtuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya. Di samping itu disebutkan pula bahwa setiap peserta didik
berkewajiban ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi
peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pada Bab VIII Wajib Belajar Pasal 34 menyatakan bahwa setiap warga negara yang
berusia 6 (enam) tahun dapat mengikuti program wajib belajar; Pemerintah dan
Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang
pendidikan dasar tanpa memungut biaya, wajib belajar merupakan tanggung jawab

4

negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, Pemerintah
Daerah dan masyarakat. Ketentuan mengenai wajib belajar sebagaimana dimaksud
dalam Ayat (1), Ayat (2) dan Ayat (3) diatur lebih lanjut dengan PP. Pendanaan
Pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah,

dan masyarakat. Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip
keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan. Pengelolaan dana pendidikan dilakukan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitaspublik.

5

Implikasi Standar Nasinal Pendidikan terhadap Manajemen Pembiayaan
Pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikan yang akan dijadikan contoh kajian disini
adalah manajemen pembiayaan di tingkat mikro, satuan pendidikan atau lembaga
penyelenggara pendidikan sekolah. Setiap sekolah seyoganya memiliki rencana
strategis untuk periode waktu tertentu yang didalamnya mencakuo visi, misi dan
program, serta sasaran tahunan. Oleh karena itu pembiayaan pendidikan yang
terintegrasi dan komprehensif dengan rentra disekolah dan diarahkan untuk
ketercapaian tujuan lembaga sebagaimana sudah didokumentasikan.
Pada lazimnya sumber pembiayaan untuk sekolah tiap sekolah mengenal dua
macam pembiayaan, yaitu: pembiayaan rutin dan pembiayaan pembangunan. Untuk
memperoleh biaya rutin, pimpinan sekolah harys dapat menyusun anggaran sekolah
setiap tahunnya. Pimpinan juga harus memotivasi komite sekolah, sekolahnya dan
masyarakat setempat dalam ragka pengumpulan dana untuk menunjang pelaksaan

pendidikan yang ditawarkan. Semua dana yang diperoleh harus dikelola secara efektif
untuk menjamin agar siswa memperoleh manfaat sebesar-besarnya.

6

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Pembiayaan merupakan hal yang sangat menjadi kebutuhan pokok bagi suatu
lembaga dalam konteks ini, keuangan merupakan sumber dana yang sangat
diperlukan madrasah sebagai alat untuk melengkapi berbagai sarana dan prasarana
pembelajaran, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan, dan pelaksanaan
program supervisi. Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran akan
berimplikasi pada semangat siswa untuk belajar, dan memudahkan guru dalam
mengajar. Tujuan dari pembiayaan itu sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas mutu pendidikan tersebut. Selain itu ada beberapa manfaat dari
pembiayaan dalam pendidikan 1. Manajemen biaya pendidikan dapat membantu
pengelolaan

sumber keuangan organisasi pendidikan

serta menciptakan

mekanisme pengendalian yang tepat bagi pengambilan keputusan keuangan yang
dalam pencapaian tujuan organisasi pendidikan yang transparan, akuntabel, dan
efektif. 2. Pengendalian yang baik terhadap administrasi manejemn biaya
pendidikan akan memberikan pertanggungjawaban social yang baik kepada
berbagai pihak yang berkepentingan (Stakeholders)

B.

Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat berbagai kekeliruan baik dari segi penulisan maupun pembahasan
yang termuat dalam makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
masukan dan kritikan dari para peserta diskusi mata kuliah Manajemen
pembiayaan pendidikan pada program ini, sehingga makalah ini dapat
menambah wawasan pengetahuan kita tentang tujuan dan manfaat dari
pembiayaan Pendidikan .
7

DAFTAR PUSTAKA
Fatta, Nanang. (2004). Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya .
Engkoswara & Aan Komariah. (2010). Adminitrasi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Despartemen Pendidikan Nasional. (1999). Kamus Besar bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka.
Mulyo. (2010). Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Group.
Sartono, Agus. (2001). Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Jogjakarta:
Andi Offset.
Drs. Abubakar, M.Pd. & Dra. Taufani C. Kurniatun, M.Si (2017). Manajemen
Keuangan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
http://icalonlyone.weebly.com/standar-pembiayaan-pendidikan.html
tangal 23 juni 2018, pukul 06:16)

8

(diambil