E.5 Pengaruh Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pembesian Balok Gerder Pada Pt. Wika Beton Pasuruan
PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEMBESIAN BALOK GERDER PADA PT. WIKA BETON PASURUAN
1 2 RIPKIANTO 3 , EDI HARGONO , DAN DEVIANI KARTIKA
1 Dosen Program Studi Teknik Sipil FTSP, Institut Teknologi Nasional Malang, Kampus ITN Malang, Telp 0431-561431 Ex. 230, email: ripki_luthor42@yahoo.co.id
2 Dosen Program Studi Teknik Sipil FTSP, Institut Teknologi Nasional Malang, Kampus ITN Malang, Telp 0431-561431 Ex. 230
3 Dosen Program Studi Teknik Sipil FTSP, Institut Teknologi Nasional Malang, Kampus ITN Malang, Telp 0431-561431 Ex. 230
Abstrak — PT. Wika Beton Pasuruan menganggap perlu memberikan perlindungan
terhadap tenaga kerjanya agar produktivitasnya tidak menurun. Salah satunya dengan menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Namun belum diketahui sejauh mana pengaruh K3 in terhadap produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Menurut Persepsi Tenaga Kerja Pembesian Balok Gerder Pada PT. Wika Beton Pasuruan.
Data Primer dalam penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik menggunakan perangkat lunak program bantu Statistik. Variabel yang digunakan adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai variabel bebas dan Produktivitas sebagai variabel terikat. Metode yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji regresi berganda, uji F, uji t, dan analisa faktor.
Hasil analisa data menunjukkan rata-rata produktivitas tenaga kerja pembesian balok gerder per 8 jam adalah sebesar 298,57 kg. Setelah disetarakan menurut SNI menjadi per
5 jam, produktivitas hasil penelitian (213,26 kg) lebih besar dibanding SNI 2008 (143 kg). Terdapat pengaruh yang signifikan antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas tenaga kerja pembesian balok gerder. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi adalah keselamatan kerja.
Kata kunci — produktivitas, tenaga kerja
1. LATAR BELAKANG
manusia, modal (uang), bahan baku, mesin dan metode yang akhir-akhir ini lebih mengarah
Keberhasilan perusahaan sangatlah kepada perkembangan teknologi. Sumber daya bergantung pada efektivitas pemanfaatan organisasi tersebut lebih dikenal dengan lima sumber daya yang dimilikinya, antara lain: M (5M): man, money, material, machine, dan
method . Walaupun keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari efektivitas dan aktivitas dari kelima sumber tersebut, namun yang memegang peranan penting sebagai motor penggerak keberhasilan perusahaan tidak lain adalah manusia. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan menggunakan peralatan dengan teknologi tinggi. Proses produksi dengan menggunakan teknologi tinggi dianggap lebih cepat dan efisien.
Namun disisi lain, penggunaan teknologi tinggi dapat meningkatkan resiko kecelakaan kerja, gangguan kesehatan akibat kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu perusahaan, dalam hal ini PT. Wika Beton Pasuruan menganggap perlu untuk memberikan perlindungan terhadap para tenaga kerja agar produktivitasnya tidak menurun. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Secara logika, penerapan K3 dapat mempengaruhi produktivitas karena apabila tenaga kerja merasa aman dan nyaman dalam bekerja, mereka dapat bekerja secara maksimal sehingga produktivitas akan meningkat. Pada dasarnya penerapan program K3 pada PT. Wika Beton Pasuruan sudah sangat baik, namun belum diketahui sejauh mana pengaruh K3 ini terhadap produktivitas tenaga kerja terutama tenaga kerja pembesian, karena semua produk beton yang dihasilkan melalui tahap pembesian (pemasangan tulangan). Tujuan penelitian disini adalah untuk mengetahui perbedaan produktivitas aktual terhadap produktivitas SNI 2008, pengaruh antara program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, faktor dominan dan strategi yang paling tepat untuk meningkatkan produktivitas tenaga pembesian balok gerder.
2. KAJIAN PUSTAKA
A. Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk mencari, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi tenaga kerja. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Merencanakan sumber daya manusia
b. Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia
c. Mengembangkan keahlian sumber daya manusia
d. Memanfaatkan sumber daya manusia sebaik mungkin
e. Penilaian prestasi kerja dan pemberian imbalan.
B. Keselamatan Kerja
Pada dasarnya usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja, dimana dapat dilakukan dengan 2 cara [8] yaitu:
a. Usaha preventif atau mencegah Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat sumber- sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan bahaya bagi para tenaga kerja. Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :
a. Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)
b. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)
c. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.
d. Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and cap, gas d. Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and cap, gas
lain).
Terhadap Produktivitas
e. Petunjuk dan peringatan ditempat Suatu lingkungan kerja yang aman dan kerja.
sehat akan membuat pekerja menjadi
f. Latihan dan pendidikan keselamatan produktif. Jika perusahaan dapat menurunkan
dan kesehatan kerja. tingkat dan beratnya kecelakaan kerja,
b. Usaha represif atau kuratif gangguan kesehatan akibat kerja, dan hal-hal Kegiatan yang bersifat kuratif berarti yang berkaitan dengan stress, serta mampu mengatasi kejadian atau kecelakaan yang meningkatkan kualitas kehidupan kerja dari disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang pekerjanya, maka perusahaan akan mengalami terdapat di tempat kerja. Pada saat terjadi peningkatan produksi dikarenakan kecelakaan atau kejadian lainnya sangat menurunnya jumlah hari kerja yang hilang. dirasakan arti pentingnya persiapan alat dan Kesehatan dari setiap tenaga kerja perlu sarana untuk mengatasinya. Selain itu mendapat perhatian sehingga mereka dapat kesigapan para tenaga kerja untuk mengatasi bekerja secara maksimal tanpa khawatir akan bahaya juga berperan penting untuk membahayakan dirinya maupun orang-orang meminimalisir agar bahaya tersebut tidak di sekitarnya. Demi peningkatan kinerja, meluas.
pekerjaan harus dilakukan dengan cara
lingkungan kerja yang memenuhi syarat Pengertian sehat senantiasa digambarkan keselamatan dan kesehatan kerja. sebagai suatu kondisi fisik, mental, dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit
C. Kesehatan Kerja
3. METODOLOGI PENELITIAN
atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi
A. Uraian Umum
dengan lingkungan dan pekerjaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian Paradigma baru dalam aspek kesehatan ini adalah kualitatif dan kuantitatif, alat ukur mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan penelitian ini berupa kuesioner. Data yang bukan sekedar mengobati, merawat, atau diperoleh berupa jawaban dari karyawan menyembuhkan gangguan kesehatan atau terhadap pertanyaan atau butir-butir yang penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama di diajukan. Dalam penelitian ini digunakan skala bidang kesehatan lebih ditujukan ke arah likert yang berdasarkan kuesioner. penggunaan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya skala berkisar antara 1 sampai dengan 5, dari penyakit serta pemeliharaan kesehatan segi pandangan statistik, Skala dengan lima seoptimal mungkin.
tingkatan (dari 1 sampai 5) lebih tinggi
D. Produktivitas
keandalannya dari skala dua tingkatan yaitu ya
Produktivitas diartikan sebagai hubungan atau tidak. Kategori penilaian skala likert antara hasil nyata maupun fisik (barang atau dalam penelitian ini: Sangat Setuju (SS) : 5; jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Setuju (S): 4; Netral (N): 3; Kurang Setuju Artinya perbandingan antara hasil keluaran (KS): 2; Tidak Setuju (TS): 1. dengan hasil yang masuk atau output:input. Masukan sering dibatasi dengan masukan
B. Sasaran Penelitian
tenaga kerja. Sedangkan keluaran diukur Sasaran penelitian yang diinginkan adalah dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai [7].
menjelaskan apakah ada faktor yang dominan menjelaskan apakah ada faktor yang dominan
F. Metode Pengumpulan Data
dengan studi kepustakaan serta pengumpulan
a. Kuisioner
data yang diperlukan. Dari hasil metode Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersebut akan diperoleh data untuk dilakukan didistribusikan untuk diisi dan dikembalikan pengolahan menjadi informasi untuk dianalisa atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan dan akhirnya menjadi suatu kesimpulan yang peneliti [5]. Daftar pertanyaan (kuesioner) diperlukan.
dalam bentuk angket dapat dijawab dengan memberikan tanda checklist pada jawaban
C. Variabel Penelitian
yang diinginkan dan dibuat untuk memperoleh
Variabel Independent , yaitu variabel yang data-data primer yang disusun berdasarkan mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas indikator masing-masing variabel yang pada penelitian ini adalah program dibutuhkan, sehingga sesuai dengan tujuan
keselamatan kerja (X 1 ) dan program kesehatan dari penelitian.
kerja (X 2 ). Variabel Dependent, yaitu variabel
b. Studi Pustaka
yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel Studi pustaka ini dilakukan untuk terpengaruh dalam penelitian ini adalah memperoleh teori-teori,
konsep-konsep, Produktivitas kerja (Y).
variable-variabel dari catatan, buku dan sebagainya guna mendukung dan memperkuat
D. Populasi dan Sampel
studi ini.
Populasi adalah keseluruhan obyek yang
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
karakateristiknya hendak di duga sebagai Analisis data dimaksudkan untuk populasi [2]. Sampel adalah sebagian dari melakukan pengujian hipotesis dan menjawab populasi yang karakteristiknya hendak diteliti rumusan masalah yang diajukan, karena dan dianggap mewakili keseluruhan populasi. menggunakan skala interval dan ratio, maka Dalam penelitian ini adalah tenaga kerja sebelum melakukan pengujian harus dipenuhi pembesian balok gerder pada PT. Wika Beton persyaratan analisis terlebih dahulu, dengan Pasuruan.
asumsi bahwa data harus dipilih secara acak (random), valid (akurat), dan reliable (dapat
E. Pengumpulan dan Sumber Data
dipercaya).
a. Data Primer
a. Uji Validitas
Data Primer adalah Data yang diperoleh Validitas adalah suatu ukuran menunjukkan langsung dari lapangan termasuk laboratorium tingkat kesesuaian suatu indikator sebagai alat [5]. Pengumpulan data dilakukan dengan ukur suatu variabel.
menyebarkan kuesioner kepada para tenaga Langkah-langkah Uji Validitas [6] kerja bagian pembesian balok gerder.
adalah:
1. Mendefinisikan Hipotesis alternatif (Ha) Data Sekunder adalah Data atau Sumber
b. Data Sekunder
dan Hipotesis nihil (Ho) dalam bentuk yang didapat dari bahan bacaan [5]. Penelitian
kalimat.
ini data sekunder diperoleh dari perusahaan Ha 1 : Indikator valid sebagai alat ukur yang dapat dilihat dokumentasi perusahaan,
variabel X 1
Ha 2 : Indikator valid sebagai alat ukur menghilangkan variabel yang tidak valid, variabel X 2 sehingga didapatkan uji validitas dengan
Ho 1 : Indikator tidak valid sebagai alat variabel-variabel yang semuanya valid.
ukur variabel X 1 b. Uji Reliabilitas
Ho 2 : Indikator tidak valid sebagai alat Reabilitas digunakan untuk mengukur ukur variabel X 2 apabila suatu instrumen sudah baik dan dapat
2. Merubah Ha dan Ho ke dalam bentuk dipercaya, sehingga pengukuran instrumen statistik.
dapat diandalkan. Metode pengujian reabilitas
3. Membuat tabel penolong untuk instrumen dalam penelitian ini menggunakan menghitung nilai korelasi.
rumus alpha.
4. Memasukkan angka-angka statistik dari Langkah-langkah pengujian reabilitas tabel penolong ke dalam rumus berikut dengan model alpha, sebagai berikut [6]: ini:
1. Menghitung variasi skor tiap-tiap item
n .( ∑ X . Y ) − ( ∑∑ X ).( Y )
dengan rumus sebagai berikut: r hitung =
2 ( ∑ Xi ∑ ) ∑ ∑ ∑
{ n . X − ( X ) }.{ n . Y − ( Y ) }
∑ Xi −
Si =
Dimana:
r = Koefisien korelasi antara butir
pertanyaan dan total
Dimana:
n = Jumlah responden (tukang besi) ΣX = Skor item pertanyaan Si = Varian skor tiap-tiap item
= Jumlah kuadrat item X i ΣY = Skor total (seluruh item pertanyaan)
ΣX 2
i ) = Jumlah item X i dikuadratkan Selanjutnya, dihitung dengan uji t
(ΣX 2
rumus [6]:
N = Jumlah responden
2. Menjumlahkan varians semua item ke r . n − 2
t hitung =
dalam rumus:
1 − r ΣS i =S 1 +S 2 +S 3 + ... + S n Dimana:
Dimana:
t = Nilai t hitung ΣS i = Jumlah varians semua item
r = Koefisien korelasi dari r hitung S 1 ,S 2 ,S 3 ,S n = Varians item ke 1, 2, 3, ..., n. n = Jumlah responden
3. Menghitung varians total dengan rumus Distribusi (t) untuk α = 0,05 dengan derajat
sebagai berikut:
kebebasan (db) = n-2, maka t 2
2 ( ∑ Xi ) total
tabel
dapat
∑ Xi total −
ditentukan dari tabel nilai-nilai distribusi (t),
Si =
selanjutnya kaidah pengujian dapat
diputuskan, jika:
Dimana:
Jika r hitung > dari r tabel , maka tolak Ho dan S i total = Total varians skor tiap-tiap item terima Ha (valid)
i total = Total jumlah kuadrat X i Jika r hitung < dari r tabel ,maka tolak Ha dan
ΣX 2
i ) total = Total jumlah X i dikuadratkan terima Ho (tidak valid)
(Σx 2
= Jumlah responden Jika pada uji validitas terdapat pengujian 4. Memasukkan nilai alpha kedalam rumus
variabel yang tidak valid, hendaknya berikut ini: dilakukan uji validitas kembali dengan variabel yang tidak valid, hendaknya berikut ini: dilakukan uji validitas kembali dengan
Si
K − 1 model regresi berganda dirumuskan sebagai Si
berikut:
Dimana:
Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2
K = Banyaknya item pertanyaan
Keterangan :
Untuk suatu instrumen dapat dikatakan Y : Produktivitas Kerja Karyawan
handal (reliable) bila memiliki nilai koefisien
a : konstanta
kehandalan realibilitas lebih dari 0,6.
X 1 : program Keselamatan Kerja
X 2 : program Kesehatan Kerja
H. Analisa Data
b 1 : Koefisien regresi Faktor Keselamatan
a. Uji t Satu Sampel (One-Sample t Test)
Kerja
Uji t Satu Sampel ini digunakan untuk
b 2 : Koefisien regresi Faktor Kesehatan Kerja mengetahui perbedaan rata-rata (mean)
c. Uji F
populasi atau penelitian terdahulu dengan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
mean data sampel penelitian. Langkah-langkah apakah semua variabel
independen Uji T Satu Sampel adalah sebagai berikut:
berpengaruh secara simultan terhadap variabel
a. Test hipotesis dependen. Langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesa nihil dan hipotesa menentukan apakah sebuah rata-rata
Tujuan uji hipotesis ini adalah untuk
alternatif.
populasi sama dengan (lebih besar/lebih Ho : β = 0 Secara bersama-sama program kecil) dengan suatu nilai khusus yang telah
keselamatan dan program kesehatan kerja ditetapkan.
H 0 : μ=μ 0 (rata-rata populasi sama dengan μ kerja karyawan.
tidak berpengaruh terhadap produktivitas
0 ) Ha : β ≠ 0 Secara bersama-sama program
H 1 : μ≠μ 0 (rata-rata populasi tidak sama dengan μ keselamatan dan program kesehatan kerja
0 ) dimana μ0 adalah sebuah nilai khusus. berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan.
b. Test statistika
b. Level of significance = 5%
t hitung = (X bar – μ 0 )/(S/ √n)
c. Kriteria pengujian
yang mengikuti distribusi t dengan derajat Ho diterima apabila F < Fa (n-k;k-1)
bebas n-1, dimana : Ho ditolak apabila F > F a (n-k;k-1)
X bar = rata-rata sampel
d. Perhitungan nilai F
S = standar deviasi sampel Variance between means
n = ukuran sampel.
F=
Variance within group Tingkat signifikansi α pada umumnya digunakan α=0.05
c. Daerah kritis
Tolak H 0 jika t hitung > t (α/2 ; n-1) atau t
hitung < - t (α/2 ; n-1)
b. Analisis Regresi Berganda
Persamaan regresi berganda mengandung Keterangan
makna bahwa dalam suatu persamaan regresi F hitung : nilai Fhitung terdapat satu variabel dependent dan lebih dari n : Banyaknya individu sampling makna bahwa dalam suatu persamaan regresi F hitung : nilai Fhitung terdapat satu variabel dependent dan lebih dari n : Banyaknya individu sampling
e. Kesimpulan Tj : Jumlah semua individu dalam sampel Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel j
dapat diketahui pengaruh masing-masing Xij : individu ke-1 di sample ke-j
program keselamatan kerja dan kesehatan
e. Kesimpulan kerja terhadap produktivitas kerja. Dengan membandingkan F hitung dengan
e. Analisis Faktor
F tabel dapat diketahui
program
Analisis faktor adalah suatu analisis data
keselamatan kerja dan kesehatan kerja untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan secara simultan berpengaruh secara dalam menjelaskan suatu masalah. Proses signifikan atau tidak terhadap produktivitas analisis faktor mencoba menemukan hubungan kerja.
(interrelationship) antar sejumlah variabel-
d. Uji Parsial
variabel yang saling independen satu dengan
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui yang lain sehingga bisa dibuat satu atau pengaruh program keselamatan kerja dan beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit kesehatan kerja dengan produktivitas kerja dari jumlah variabel awal. Didalam analisis ini secara individual dan digunakan untuk nantinya akan digunakan program bantu menguji dominasi pengaruh variabel program perangkat lunak statistik.
kesehatan karyawan. 2 f. Analisis koefisien Determinasi (r )
Langkah-langkah sebagai berikut : Koefisien determinasi adalah salah satu
a. Menentukan hipotesa nihil dan hipotesa nilai statistik yang dapat digunakan untuk alternatif.
mengetahui apakah ada hubungan pengaruh Ho : β = 0 Secara individu program antara dua variabel. Nilai koefisien keselamatan dan program kesehatan kerja determinasi menunjukkan persentase variasi tidak berpengaruh terhadap produktivitas nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan kerja karyawan.
oleh persamaan regresi yang dihasilkan.
Ha : β ≠ 0 Secara individu program Besarnya persentase pengaruh semua variabel keselamatan dan program kesehatan kerja independent terhadap nilai variabel dependen berpengaruh terhadap produktivitas kerja dapat diketahui dari besarnya koefisien
karyawan. 2 determinasi (r ) persamaan regresi. Besarnya
b. Level of significance = 5% koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan
1, semakin mendekati 0 besarnya koefisien Ho diterima apabila -t( 2 α /2,n-k) < t hit < (α determinasi (r ) suatu persamaan regresi,
c. Kriteria pengujian
/2,n-k) semakin kecil pula pengaruh semua variabel
Ho ditolak apabila t hit < -t( α /2,n-k) atau t independent terhadap nilai variabel dependent. hit > ( α /2,n-k)
Sebaliknya, semakin mendekati 1 besarnya
d. 2 Menentukan nilai t hit dengan koefisien determinasi (r ) suatu persamaan menggunakan rumus:
regresi, semakin besar pula pengaruh semua β i
variabel independent terhadap variabel t =
∫ dependent.
e (i β )
Keterangan
β i : Koefisien regresi variabel ke i
∫ e : Standart error atau kesalahan
4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dari Tabel
4 dapat diketahui bahwa produktivitas hasil penyetaraan adalah 213,26
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
kg/hari dengan koefisien sebesar 0,05,
a. Uji Validasi
sedangkan produktivitas Standar Nasional
Pada uji ini, jika nilai koefisien korelasi Indonesia (SNI) 2008 adalah 143 kg/hari
yang diperoleh (r hitung ) bernilai lebih dari r tabel dengan koefisien sebesar 0,07. Produkivitas = 0,361 dan signifikansi kurang dari 0,05 hasil penelitian lebih besar dibanding
(α=5%), maka variabel dikatakan valid. produktivitas SNI 2008 dengan selisih 70,26
Dari data hasil pengujian menggunakan kg/hari. Dari 30 responden yang diteliti program bantu lunak statistik (lampiran 1), dilakukan pengujian perbandingan dengan SNI untuk variabel keselamatan kerja (X 1 ), 2008 menggunakan Uji one sample T-test, kesehatan kerja (X 2 ), dan produktivitas kerja Tabel 5 menjelaskan bahwa nilai statistik (Y) adalah valid karena r hitung >r tabel . variabel koefisien sebagai berikut: jumlah Pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 1 sampel (N) adalah 30, rata-rata memiliki dan 2. Berdasarkan Tabel 1 dan 2 dapat koefisien 213,261 kg, standar deviasi diketahui bahwa nilai r hitung >r tabel = 0,361 dan 10,144118 dan Std. error mean 1,852054 semua nilai signifikasi < 0,05 (α = 5%) maka Tabel 6 menjelaskan bahwa nilai t hitung adalah semua item pertanyaan variabel keselamatan 37,937 lebih besar daripada t tabel = 2,045 untuk kerja dinyatakan valid.
df29, α = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
b. Uji Reliabilitas
terdapat perbedaan dimana produktivitas
Pada uji reliabilitas ini digunakan Cronbach aktual yaitu 213,261 kg lebih besar dari Alpha. Pada uji ini jika nilai koefisien yang produktivitas SNI 2008. diperoleh lebih dari 0,6 maka instrumen
b. Uji Regresi Berganda
dinyatakan reliabel. Berdasarkan Tabel 3 Berdasarkan Tabel 7, maka persamaan diketahui koefisien Cronbach Alpha untuk koefisien regresi yang diperoleh sebagai masing-masing variabel adalah > 0,6 sehingga berikut: semua item pertanyaan untuk variabel
Y = 2,884 + 0,631.X 1 + 0,214.X 2 keselamatan kerja dan kesehatan kerja Berdasarkan intepretasi di atas, dapat dinyatakan reliabel.
diketahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat yakni keselamatan
B. Analisis Data
kerja (X 1 ) sebesar 0,631 dan kesehatan kerja
a. Perbandingan Produktifitas Rata-rata (X 2 ) sebesar 0,214. Sehingga dapat
Tenaga Kerja Aktual dengan SNI disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan
kerja berrpengaruh positif terhadap
Perbandingan produktivitas hasil penelitian produktivitas tenaga kerja. Dengan kata lain dengan SNI dapat dilakukan apabila keduanya apabila keselamatan dan kesehatan kerja sudah setara, karena produktivitas hasil meningkat, maka produktivitas tenaga kerja penelitian adalah 7 jam dan produktivitas SNI juga akan meningkat. Sementara nilai 2,884 adalah 5 jam. Dari hasil penyetaraan jam kerja menunjukkan bahwa diluar kedua variabel di antara produktivitas aktual rata-rata dengan atas, produktivitas juga dipengaruhi oleh SNI 2008 pada Lampiran 2, secara singkat variabel lain yang tidak diteliti dalam dapat dilihat pada Tabel 4 Perbandingan penelitian ini. Produktivitas Penelitian dengan SNI 2008.
c. Pengujian Koefisien Regresi Secara koefisien β 2 pada variabel kesehatan kerja
Simultan (Uji F)
Dari pengujian menggunakan program 2 f. Uji Koefisien Determinasi (R )
bantu satistik pada Tabel 8, nilai distribusi F
Tabel 11, koefisien untuk df1 = 2 dan df2 = 27 diperoleh F tabel = determinasi ditunjukkan pada angka R square 3,32. F hitung diperoleh dari hasil perhitungan adalah 0,616, hal ini menunjukkan bahwa program bantu statistik pada ANOVA, pada 61,6% variasi variabel produktivitas kerja penelitian program keselamatan kerja dan dapat dijelaskan oleh variabel keselamatan
Berdasarkan
kesehatan kerja dengan produktivitas kerja kerja (X 1 ) dan kesehatan kerja (X 2 ), dan didapatkan F hitung = 21,688 > F tabel = 3,32 atau sisanya sebesar 0,384 atau 38,4% lainnya nilai probabilitas F = 0,000 < 0,05. Dengan dijelaskan oleh variabel-variabel lain. demikian dapat disimpulkan bahwa variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara
C. Strategi Untuk Meningkatkan
bersama-sama berpengaruh signifikan
Produktifitas
terhadap produktivitas kerja.
a. Analisa Faktor Variabel Keselamatan
d. Pengujian Koefisien Regresi Secara
Kerja (X 1 )
Individual (Uji Parsial)
Output pengujian analisa faktor, diperoleh
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel hasil yang disajikan pada Tabel 12. Karena
9, untuk Variabel Keselamatan Kerja (X 1 ) indikator petunjuk dan peringatan di tempat dapat diketahui bahwa tingkat kepercayaan kerja (X 1.3 ) mempunyai Anti-image 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,988 > nilai t tabel Correlation kurang dari 0,5 maka indikator 2,052 dan nilai probabilitas nilai t 0,006, hal tersebut dihilangkan dan pengujian diulang ini berarti bahwa keselamatan kerja kembali. berpengaruh secara signifikan terhadap Dari Tabel 13, diketahui bahwa semua produktivitas kerja.
indikator mempunyai nilai Anti-image
Sedangkan untuk Variabel Kesehatan Kerja Correlation lebih dari 0,5 jadi tidak perlu
(X 1 ) dapat diketahui bahwa tingkat dilakukan pegujian ulang. kepercayaan 0,05 dan nilai t hitung sebesar 1,100
Pada Tabel 14, eigenvalues menunjukan < nilai t tabel 2,052 dan nilai probabilitas nilai t kepentingan relatif masing-masing faktor 0,281, hal ini berarti bahwa keselamatan kerja dalam menghitung variansi keempat indikator tidak berpengaruh secara signifikan terhadap awal yang dianalisis. Susunan eigenvalues produktivitas kerja.
selalu diurutkan dari yang terbesar sampai
e. Faktor Yang Paling Dominan
yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka
Dari Tabel 10 dapat diketahui nilai eigenvalues dibawah 1 tidak digunakan dalam
koefisien β 1 untuk variabel keselamatan kerja menghitng jumlah faktor yang terbentuk. Dari (X 1 ) adalah sebesar 0,631, sedangkan nilai Tabel 14 tersebut, angka eigenvalues yang koefisien β 2 untuk variabel kesehatan kerja lebih besar dari 1 ada satu (1,805) sehingga (X 2 ) adalah sebesar 0,214. Dengan demikian faktor yang terbentuk adalah satu sebesar dapat disimpulkan bahwa variabel keselamatan 45,122%. kerja lebih berpengaruh terhadap produktivitas
Pada Tabel 15, korelasi antara indikator kerja, karena koefisien β 1 pada variabel X 1.1 ,X 1.4 , dan X 1.5 dengan faktor 1 adalah keselamatan kerja lebih besar dibanding nilai kuat karena diatas 0,5. Sedangkan korelasi indikator X 1.2 dengan faktor 1 lemah karena Pada Tabel 15, korelasi antara indikator kerja, karena koefisien β 1 pada variabel X 1.1 ,X 1.4 , dan X 1.5 dengan faktor 1 adalah keselamatan kerja lebih besar dibanding nilai kuat karena diatas 0,5. Sedangkan korelasi indikator X 1.2 dengan faktor 1 lemah karena
X 1.1 ,X 1.4 , dan X 1.5 merupakan dasar dari pembesian adalah sebagai berikut: variabel keselamatan kerja yang 1. Rancangan area kerja harus memenuhi mempengaruhi produktivitas. Dari hasil
standar kesehatan seperti adanya ventilasi tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
yang cukup, ruang kerja yang leluasa, dll. untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja 2. Kebiasaan tenaga kerja untuk berperilaku
pembesian adalah strategi sebagai berikut: sehat juga menunjang kesehatan tenaga
1. Setiap mesin yang digunakan harus kerja itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dilengkapi dengan alat pengaman sesuai
dengan mengadakan pelatihan secara standar untuk mencegah terjadinya bahaya
rutin.
yang akan menimpa tenaga kerja.
3. Pelayanan kesehatan terhadap tenaga kerja
2. Ketika memasuki area produksi, para harus dimaksimalkan, sehingga apabila tenaga kerja harus memakai alat pelindung
terjadi gangguan kesehatan, para tenaga sesuai standar yang telah disediakan oleh
kerja dapat memperoleh pertolongan perusahaan. Jika ada tenaga kerja yang
secara cepat dan tepat.
melanggar, dapat dikenakan sangsi sesuai dengan tingkat kesalahannya.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
3. Pemeliharaan fasilitas pabrik harus dilakukan secara rutin dengan teknisi yang
A. Kesimpulan
profesional, sehingga dapat mengurangi 1. Rata-rata produktivitas tenaga kerja per resiko kecelakaan tenaga kerja yang dapat
hari (7 jam) pada pekerjaan pembesian mengakibatkan kehilangan jam kerja yang
balok gerder pada PT. Wika Beton juga berakibat pada menurunnya
Pasuruan adalah sebesar 298,57 kg. produktivitas.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara
b. Analisa Faktor Variabel Kesehatan
produktivitas (5 jam) hasil pengukuran
(213,26 kg) dengan SNI 2008 (143 kg). Pada Tabel 16, diketahui bahwa semua
Kerja (X 2 )
Dimana produktivitas hasil pengukuran (5 indikator mempunyai nilai Anti-image
jam) lebih besar dari pada produktivitas Correlation lebih dari 0,5 jadi tidak perlu
SNI 2008 dengan selisih sebesar 70,26 kg. dilakukan pegujian ulang.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Berdasarkan tabel 17, angka eigenvalues
penerapan keselamatan kerja (X 1 ) dan yang lebih besar dari 1 ada satu (1,963)
kesehatan kerja (X 2 ) terhadap sehingga faktor yang terbentuk adalah satu
produktivitas. Hal ini dibuktikan dari hasil sebesar 39,259%.
analisa yang menunjukkan bahwa nilai Pada Tabel 18, korelasi antara indikator
F hitung = 21,688 lebih besar dari F tabel =
X 2.1 , X 2.2 ,X 2.4 , dan X 2.5 dengan faktor 1
3,32. adalah kuat karena diatas 0,5. Sedangkan 4. Faktor yang paling berpengaruh terhadap
produktivitas adalah keselamatan kerja, karena kurang dari 0,5. Dengan demikian,
korelasi indikator X 2.3 dengan faktor 1 lemah
karena nilai β hitung pada variabel
keselamatan kerja (0,631) lebih besar dasar dari variabel kesehatan kerja yang
indikator X 2.1 ,X 2.2 ,X 2.4 , dan X 2.5 merupakan
dibanding nilai β hitung pada variabel mempengaruhi produktivitas. Dari hasil
kesehatan kerja (0,214).
tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
5. Strategi untuk meningkatkan produktivitas [3] Istimawan, 1996, Manajemen Proyek tenaga kerja pada pembesian balok gerder
(dari konseptual sampai opersional) , :
Jakarta, Penerbit Erlangga.
a) Dalam kaitannya dengan keselamatan [4] Mangkunegara Prabu Anwar A.A, 2001, kerja, yang utama adalah penggunaan
Manajemen Sumber Daya Manusia mesin yang dilengkapi dengan alat
Perusahaan , Bandung, PT Remaja pengaman, kemudian diikuti dengan
Rosdakarya.
pemakaian alat pelindung yang sesuai [5] Nasution S, 2003, Metode Research, standar keamanan, dan pemeliharaan
Jakarta, Bumi Aksara.
fasilitas pabrik secara rutin. [6] Riduwan, 2003, Dasar-dasar Statistika,
b) Dalam kaitannya dengan kesehatan
Bandung, Alfabeta.
kerja, yang utama adalah penciptaan [7] Sinungan, Muchdarsyah, 1987, ruang kerja yang sehat, kebiasaan
Produktivitas Apa dan Bagaimana, tenaga kerja untuk berperilaku sehat,
Jakarta, Bina Aksara.
keadaan lingkungan kerja yang bersih [8] Soeprihanto John, 1996. Manajemen dan memiliki ventilasi udara yang
Personalia, BPFE Yogyakarta. cukup, serta pelayanan kesehatan [9] Sugiyono, 2006, Statistika untuk
terhadap tenaga kerja harus Penelitian , Bandung, Penerbit Alfabeta. dimaksimalkan.
[10] Suma’mur, 1993. Keselamatan Kerja
dan Pencegahan Kecelakaan , Jakarta,
B. Saran
1. Program Keselamatan dan Kesehatan [11] Supranto J, 2001. Pengukuran Tingkat Kerja (K3) harus dipertahankan, karena Kepuasan Pelanggan , Jakarta, Rineka
CV Haji Masagung.
merupakan komponen penting dalam
Cipta.
dunia industri untuk menjamin tenaga
kerja dapat bekerja dengan aman sehingga Tabel 1 : Uji Validitas Variabel Keselamatan
dapat meningkatkan produktivitas.
2. Untuk peneliti selanjutnya dapat
Kerja (X 1 )
Pertanyaan
dikembangkan tentang pengaruh K3
Butir
hitung r tabel
Signifikasi Ket.
terhadap waktu dan mutu.
[1] Azmi D, Rahimah, 2008, Penerapan Sumber : Data diolah Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Oleh P2K3 Untuk Tabel 2 : Uji Validitas Variabel Kesehatan
Meminimalkan Kecelakaan Kerja Di PT. Kerja (X 2 )
Wijaya Karya Medan, Medan, r
Pertanyaan
Signifikasi Ket.
Universitas Sumatera Utara.
[2] Djarwanto & Subagyo Pangestu,
1993,Yogyakarta, Valid Statistik Induktif ,
Sumber : Data diolah
Tabel 3 : Uji Reliabilitas
Tabel 9 : Hasil Uji t
Cronbach's
Variabel Independen
N of Item
Alpha
Keselamatan Kerja (X 1 )
Kesehatan Kerja (X 2 )
Sumber: Data diolah
Tabel 4 : Perbandingan Produktivitas
Penelitian dengan SNI 2008
Tabel 10 : Nilai β Variabel Independen
Perbandingan Penelitian Penyetaraan
Variabel Independen
Keselamatan kerja (X 1 )
Kesehatan kerja (X 2 )
Sumber: Data diolah
Tabel 5 : Statistik Satu Sampel
Tabel 11 : Model Summary
Std.
Std.
N Mean
Error
Deviation
Std. Error
of the Produktivitas
R Square 30 213,26100 10,144118 1,852054
Square
Estimate Aktual
,588 ,8496 Sumber: Hasil Penelitian
Sumber: Data diolah
Tabel 6 : Uji t satu Sampel Tabel 12 : Anti-image Matrices Keselamatan
Kerja (step 1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
,099 -,243 -,283 X1.2 ,040 ,911 Anti-image -,115 -,100 -,184
X1.1 ,723
,020 Tabel 7 : Hasil Persamaan Regresi -,045
X1.3 ,099 -,115 ,966
Covariance
X1.4 -,243 -,100 ,020 ,836 -,058
Variabel Koefisien
Hasil
Independen Regresi
Pendugaan
Ket
X1.5 -,283 -,184 -,045 -,058 ,763
,119 -,313 -,381 Keselamatan
Konstanta a a 2,884 X1.1 ,573 ,049
Hub.
X1.2 ,049 ,579 a -,122 -,115 -,221
X1.3 ,119 -,122 ,486 a ,022 -,053
Hub.
Correlation
Kesehatan Kerja
b2 0,214
X1.4 -,313 -,115 ,022 ,664 a -,073
X1.5 -,381 -,221 -,053 -,073 ,605 a Sumber: Data diolah a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
positif
Tabel 8 : Regresi linier berganda
Variabel
F Sig.
F tabel
R square
independen hitung
Keselamatan
Kerja (X1) 21,688
Kesehatan Kerja
(X2) Sumber: Data diolah
Tabel 13 : Anti-image Matrices Keselamatan Tabel 17 : Total variance Explained Kerja (step 2)
X1.1 X1.2 X1.4 X1.5
Anti-image X1.2 ,053
Covariance X1.4 -,249
X1.5 -,283
Tabel 18 : Component Matrix Kesehatan Kerja
X1.1 ,575 a ,064
Component Correlation X1.4 -,318
Anti-image X1.2 ,064
,572 a -,113
,659 a -,072
X1.5 -,377
,606 a X2.1 ,617
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
X2.2 ,697 X2.3 ,473 X2.4 ,613
Tabel 14 : Total variance Explained
X2.5 ,705
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted.
LAMPIRAN
Data Skoring Variabel Keselamatan Kerja (X1)
No.
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Keselamatan Kerja
Tabel 15 : Component Matrix Keselamatan
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted.
12 3 4 3 3 3 Tabel 16 : Anti-image Matrices Kesehatan 16
Kerja
14 4 4 3 4 3 18 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 15 3 3 4 3 3 16 16 3 4 4 3 3 17
X2.2 -,164 ,796
-,197 -,190 -,055
Anti-image X2.3 ,045
Covariance X2.4 ,002
X2.5 -,268 -,055 -,093 -,174
a 22 3 3 4 3 3 X2.1 16 ,619 -,204 ,052 ,002 -,337
X2.2 -,204 ,672 a -,232 -,231 -,070
Anti-image X2.3 052
-,232 ,658 a -,050 -,111
-,231 -,050 ,692 a -,214
27 3 3 3 3 3 15 X2.5 -,337 -,070 -,111 -,214 ,652 a 28 3 4 3 3 3 16
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Jumlah
Data Skoring Variabel Kesehatan Kerja (X2) 24 4 3 4 3 3 17
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Kesehatan
8 3 3 3 3 3 15 Produktivitas Tenaga Kerja per Hari Produktivitas Produktivitas
/hari /5 jam
16 3 4 3 4 3 17 7 Nyo Hadi
Mokhtar 23 3 3 3 4 4 17 12 Kariyani
27 3 3 3 3 3 15 15 M. Dopir
Kapal-
285 203.57
kapalan 28 3 3 3 4 3 16 Kapal-
19 Sugeng Priyanto
CCSP
330 235.71
Data Skoring Variabel Produktivitas Kerja (Y)
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Produktivitas
2 3 3 4 3 3 16 Suko Hadi
Potong Besi
7 3 4 3 3 2 15 26 M. Rudi
Potong 14 3 3 4 3 4 17 Besi
320 228.57
15 4 3 3 3 4 17 Jumlah
16 4 3 3 3 4 17 Rata- 17 3 3 4 3 3 16 rata
8957 6397.86
298.57 213.26
18 3 4 3 4 3 17
19 4 3 3 4 3 17
20 3 3 3 3 3 15
21 4 3 4 3 4 18
22 4 3 4 3 3 17
23 4 3 4 3 4 18