DOCRPIJM 3a0fcad505 BAB IBAB I PENDAHULUAN TBR 2015

  bab P e n d a h u l u a n

  P e n d a h u l u a n

  1 1 . 1 . L A T A R B E L A K A N G 1 . 1 . L A T A R B E L A K A N G

  Untuk dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, diperlukan penyelenggaraan pembangunan nasional yang mantap, termasuk penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

  Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Kebijakan pembangunan wilayah Perkotaan dan Pedesaan di Indonesia saat ini adalah berupa peningkatan pelayanan bagi penduduk. Kondisi eksisting yang ada saat ini adalah persebaran penduduk tersebar secara tidak merata sehingga mengakibatkan penyediaan prasarana dan sarana menjadi lebih sulit dan lebih mahal.

  Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

  Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.

  Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya mengambil inisiatif untuk mendukung Propinsi, Kota/Kabupaten untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program yang dimaksud khususnya Bidang Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan program infrastruktur yang lebih luas. Dengan adanya Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara di Tahun 2015 dapat menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni (liveable).

  Dengan dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan. Mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara di Tahun 2015 yang akan disusun daerah harus mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunannya. Disamping itu, RPIJM perlu memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan sosial dan lingkungannya. Prioritas rencana program investasi ini diarahkan pada sektor-sektor yang telah dilakukan kegiatan perencanaan/studinya dan cukup mendesak untuk dilaksanakan pembangunannya.

  Terkait dengan implementasi peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut, maka sangatlah tepat dilanjutkan dengan gagasan penyusunan RPIJM. Alasannya, kedua program tersebut akan dapat saling mendukung, dalam menghasilkan multiplier effect pembangunan Kabupaten Sukamara. Kegiatan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara di Tahun 2015 diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan kebutuhan pembangunan Kabupaten Sukamara, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi individual setiap Kota. Sehingga tujuan utama dari program ini yaitu mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat terpenuhi.

  Dalam Rangka mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sukamara Tahun 2013-2018 yaitu dalam Rangka ; “MELANJUTKAN TERWUJUDNYA KABUPATEN SUKAMARA YANG LEBIH MAJU, SEJAHTERA, MANDIRI, AMAN, DAMAI DAN BERMARTABAT” sehingga Melanjutkan Pembangunan dan Peningkatan Insfrastruktur yang merata serta bermartabat kepada masyarakat seperti tertuang dalam 10 Misi Kepala Daerah Kabupaten Sukamara. Infrastruktur yang baik merupakan indikator dari Aksesibilitas sehingga dapat meningkatkan kemajuan wilayah dan roda pengerak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat di Kabupaten Sukamara khususnya.

  Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara di Tahun 2015 pada skala teknis sangat terkait dengan konteks potensi dan permasalahan yang ada. Pada sisi potensi, investasi yang diusulkan akan terdukung oleh kekuatan internal yang dimiliki. Sebaliknya, pada sisi permasalahan akan menjadi kelemahan dan tantangan yang harus diminimalisasi. Untuk itu pada pembahasan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara di Tahun 2015 dengan difokuskan pada semua kecamatan di Kabupaten Sukamara terkait rencana program investasinya yang diprioritaskan pada penanganan pengambilan kebijakan pengembangan dan pengelolaan infrastruktur.

  1 . 2 . P E N G E R T

  I A N D A N K E D U - D U K A N R P

  I

  2 J M 1 . 2 . P E N G E R T

  I A N D A N K E D U D U K - A N R P

  I

  2 J M

1.2.1. Pengertian RPI2-JM

  Rencana Program Investasi (Infrastruktur) Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM Bidang Cipta Karya merupakan dokumen rencana kerjasama pembangunan infrastruktur di Kota/Kabupaten yang bersifat lintas sektoral. Dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

  RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM mempakan dokumen teknis kelayakan program (Feasibility Studies) untuk rencana pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya Sebagan dokumen teknis. Dalam Perkembangannya sekarang ini Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya telah beralih nama menjadi Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM), berdasarkan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 6/SE/DC/2014. Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya perlu dikerjakan secara profesional (oleh ahlinya), namun tetap melakukan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain pada tahap penyusunan rencana pembangunan Kabupaten/Kota dan melalui dialog investasi dengan masyarakas dan dunia usaha maupun pihak-pihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas program/kelayakan program investasi. Dengan demikian, Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya yang bersifat sektoral dan terpadu merupakan studi kelayakan program yang terkonsolidasi (Consolidated FS) yang dapat diterima semua pihak sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Daerah. Dalam hasil Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya akan memperoleh output dalam Matriks Program yang akan di buat jangka menengah serta telah singkron antara Provinsi dan Pusat untuk Rencana Terpadu dan Investasi Infrastrukturnya, serta di dukung bahan Perencanaan dari Kabupaten sesuai kriteria dan persyaratan masing-masing Sektor di RPI2-JM.

1.2.2. Kedudukan RPI2-JM

  Kedudukan Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya yaitu berada di bawah kebijakan spasial dan kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan Infrastruktur (Infrastructure Development Plan) di masing-masing daerah baik pada skala Propinsi maupun Kabupaten/Kota. Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya pada hakekatnya merupakan operasionalisasi dari Amanat Pembangunan Nasional (RPJP, RPJM, MP3EI, KEK 23/2009, dan Direktif Presiden No. 3/2010) serta kesamaan dalam RPJP dan RPJMD Kabupaten Sukamara. Kebijakan spasial dalam RPI2-JM mengacu pada RTRW Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota sedangkan kebijakan sektoral/program dalam RPI2-JM mengacu pada RPJMN dan RPJMD 2013-2018 Kabupaten Sukamara atau lanjutannya serta Masterplan sektor yang ada. Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) UU 17/2007 Menengah (RPI2-JM) Bidang PU Untuk Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Provinsi (RTRWP) Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Rencana Terpadu dan Program Invesrasi Infrastruktur Jangka Pulau Pusat Perpes 5/2010 Nasional/ Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2015 Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN) PP 26/2008 Wilayah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Jangka Daerah (RPJPD) Provinsi Menengah (RPI2-JM) Bidang PU Rencana Terpadu dan Program Invesrasi Infrastruktur Jangka Kawasan Stategis Nasional Stategis Nasional Provinsi (RPI2-JM) Bidang PU Untuk Provinsi Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK) Arahan Kawasan Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota (KSK) Daerah (RPJPD) Kabupaten/Kota Rencan Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Rencana Pembangunan dan Pengembangan (RPI2-JM) Bidang PU Untuk Kabupaten/Kota Kawasan Permukiman (RP2KP) Kota BIDANG CIPTA KARYA Kabupaten/ RISPAM SSK RTBL INSFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI -JM) RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI 2 Tabel 1.1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Dapat dilihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah Khususnya Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah.

  1 . 3 . L A N D A S A N H U K U M 1 . 3 . L A N D A S A N H U K U M

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya pada dasarnya, harus mengacu pada peraturan perundang-undangan maupun kebijakan yang berlaku ketika RPI2-JM disusun. Landasan hukum yang menjadi acuan tersebut, adalah:

  1. Peraturan Perundangan a. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

  b. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang.

  c. UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.

  d. UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antar Pusat dan Daerah.

  e. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara.

  f. UU No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air.

  g. UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

  h. UU No. 38/2004 tentang Jalan. i. UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara. j. UU No. 4/1992 tentang Perumahan dan Permukiman. k. UU No. 16/1985 tentang Rumah Susun. l. Peraturan dan Perundang-undangan lainnya yang terkait.

  2. Kebijakan dan Strategi

  a. Permen PU 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional Strategi Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman, bahwa pembangunan perkotaan perlu ditingkatkan dan diselenggarakan secara berencana dan terpadu.

  b. Permen PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan (KSNP-SPP) Sistem Penyediaan Air Minum.

  c. Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan (KSNP-SPP) Sistem Pengelolaan Persampahan.

  d. Keputusan Presiden No. 7/2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009.

  1 . 4 . K E T - E R K A

  I T A N R P

  I J M D D E N G A N R P

  I

  2 J M C

  I P T A K A R Y A 1 . 4 . K E T E R K A

  I T A N R P

  I J M D D E - N G A N R P

  I

  2 J M C

  I P T A K A R Y A

  Dalam Arah Kebijakan, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2013-2018 yang dituangkan oleh Visi Bupati “MELANJUTKAN TERWUJUDNYA KABUPATEN SUKAMARA YANG LEBIH MAJU, SEJAHTERA, MANDIRI, AMAN, DAMAI DAN BERMARTABAT” maka dalam Misi 1 memuat arah kebijakan dan program pembangunan yang sama terkait dalam RPI2-JM Cipta Karya yaitu ;

  1. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Pembangunan Infrastruktur dasar jalan dan jembatan.

  2. Menghapus keterisolasian antar/inter wilayah.

  3. Menyediakan dan meningkatkan Infrastruktur dasar Sanitasi.

  4. Membangun dan meningkatkan Infrastruktur dasar penyediaan air bersih.

  5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas permukiman layak huni yang didukung oleh utilitas yang memadai.

  6. Meningkatkan kualitas penataan ruang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan ruang agar sesuai dengan daya dukungnya serta tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup.

  Dalam kaitan sistem perencanaan pembangunan yang telah diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 kederadaan RPJMD Kabupaten Sukamara Tahun 2013-2018 merupakan satu bagian yang utuh dari menejemen kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang tertuang dalam RPJPD maupu RTRW Kabupaten Sukamara, yang keberadaanya akan dijadikan pedoman bagi SKPD menyusun Renstra SKPD dan tiap Tahun dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Sukamara yang selanjutnya dijadikan acuan bagi SKPD menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD. Penyusunan sama dalam jangka waktu lima tahun dan tiap tahunnya diadakan Review untuk penyelarasan kinerja dan arah program ditahun selanjutnya.

  Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPI2- JM dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya.

Gambar 1.1 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2- JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.

  Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

  1 1 . .

  5 5 . . M M A A K K S S U U D D D D A A N N T T U U J J U U A - A N N R R P P

  I I

  2 2 - J J M M

  1.5.1. Maksud RPI2-JM

  Maksud RPI2JM Bidang Cipta Karya ini untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan baik diperkotaan maupun perdesaan. Maksud dari penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya Tahun 2015 oleh Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara sebagai upaya menghasilkan produk Program Perencanaan Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya berbasis kelayakan yang partisipatif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang meliputi wilayah perencanaan Kecamatan di Kabupaten Sukamara.

  1.5.2. Tujuan RPI2-JM

  Tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan pengangaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dalam RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders. Tujuan penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya Tahun 2015 adalah, menyusun Rencana Program Investasi Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Sukamara, yang diwujudkan dalam bentuk buku. Melalui buku yang telah tersusun tersebut, diharapkan dapat menjadi pedoman mewujudkan kemandirian kota dalam penyelenggaraan pembangunan yang layak huni, berkeadilan, berbudaya, produktif, dan berkelanjutan. Serta menghasilkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik, selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Dengan berlandaskan output tersebut, maka penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya Tahun 2015 menjadi penting karena akan digunakan sebagai dasar untuk mendukung Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten Sukamara. Adapun fokus tujuan dari penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya Tahun 2015, adalah:

  1. Mengidentifikasi dan menganalisis potensi maupun permasalahan Infrastruktur di Kabupaten Sukamara.

  2. Mengidentifikasi serta menganalisis kelayakan pengembangan Infrastruktur di Kabupaten Sukamara.

  1 . 6 . P R

  I N S

  I P P E N Y U S U N A N - R P

  I

  2 J M 1 . 6 . P R

  I N S

  I P P E N Y U S - U N A N R P

  I

  2 J M

  Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah :

  1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun

  2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor atau bidang pengembangan system penyediaan air minum, pengembangan system pelayanan persampahan, [engembangan system pelayanan air limbah, pengembangan system pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan.

  3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responbility (CSR). Masyarakat dapat kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.

  4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program

  5. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up). Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.

  1 . 7 . M U A T A N D O K U M E N R P

  I

  

2 J M C

  I P T A K A - R Y A - 1 . 7 . M U A T A N D O K U M E N R P

  I

  

2 J M C

  I P T A K A R Y A

  Secara subtansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta karya terdiri 11 (sebelas) Bab yaitu :

  Bab 1. Pendahulua n Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Bab 2. Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat

  pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.

  Bab 3. Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten/Kota Bagian ini berisikan araha RTRW Nasional (PP No.26 Tahun 2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan kabupaten/kota setempat dipaparkan pada bagian ini. Bab 4. Profil Kabupaten/Kota Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas administrasi

  wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.

  Bab 5. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten/Kota Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

  (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategi Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten/Kota maupun kawasan.

  Bab 6. Aspek Teknis Per Sektor Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan

  lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sktor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.

  Bab 7. Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Baguan ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sector pada Bab 6 menjadi usulan berdasakan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan.

  Khusus entitas kawasan, pemilihan kawasan harus Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya 11 pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) sesuai amanat RTRW Kabupaten/Kota.

  Bab 8. Aspek Lingkungan dan Sosial Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting

  lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL-UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

  Bab 9. Aspek Pembiayaan Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD KAbupaten/Kota, profil investasi dan

  proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.

  Bab 10. Aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus

  kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.

  Bab 11. Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta karya Pada bab ini berisikan matriks program

  investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota dan Matriks keterpaduan program investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota.

  1 . 8 . M E K A N

  I S M E P E N Y U S U N A N D A N P E N

  I L A

  I A N - R P

  I

  2 J M 1 . 8 . M E K A N

  I S M E P E N Y U S U N A N D A N P E N

  I L A -

  I A N R P

  I

  2 J M

1.8.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker- Satker Cipta Karya Provinsi. Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota yang bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Tabel 1.2 memaparkan Keterkaitan Organisasi Penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota.

Tabel 1.2 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

1.8.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Framework penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka

5 Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya Tahun 201 , bisa dilihat dari kedudukannya sebagai bagian dari

  produk perencanaan. Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Sukamara, berada di bawah kebijakan spasial dan kebijakan sektoral, dalam skala Propinsi maupun Kabupaten dan Kota. Produknya adalah, rencana pembangunan infrastruktur (Infrastructure Development Plan). Pada dasarnya, RPI2-JM merupakan operasionalisasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selanjutnya, pada konteks kebijakan, yakni kebijakan spasial, RPI2-JM mengacu pada RTRW nasional, Propinsi, kabupaten dan kota. Untuk kebijakan sektoral atau program; RPIJM mengacu pada RPJMN dan RPJMD, serta Masterplan sektor. Lebih jelasnya mengenai kedudukan dari RPI2-JM, dalam konteks kebijakan sebagai suatu framework yang saling terkait, dapat dilihat pada Gambar 1.2, berikut ini.

Gambar 1.2 Skema Framework Penyusunan RPI2-JM

  Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial.

1.8.3 Mekanisme Penyusunan RPI2-JM Kabupaten Sukamara

  Pada penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Insfrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Cipta Karya Tahun 2015, perlu memperhatikan mekanisme yang mendasarinya. Mekanisme pada laporan ini dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan yang digunakan, dan tahapan penyusunan RPI2-JM. Agar penyusunan kebutuhan RPI2-JM sesuai dengan harapan, hendaknya mampu mengomodasi pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan demikian, perlu memperhatikan beberapa pendekatan, antara lain: 1. Proses perencanaan berbasis partisipatif.

  2. Perencanaan berlandaskan transparansi dan persepsi bersama.

  3. Perencanaan dilakukan secara terpadu dan bersifat berkelanjutan.

  4. Perencanaan menggunakan pertimbangan aspek kelayakan, meliputi: kelayakan teknis, kelayakan sosial, kelayakan ekonomi, dan kelayakan lingkungan.

  5. Perencanaan harus memperhitungkan kemampuan penyediaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan.

  Selanjutnya, tahapan yang ditempuh dalam penyusunan RPI2-JM, seperti pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3 Skema Tahapan Penyusunan RPI2-JM Cipta Karya Tahun 2015

  1

KRITERIA NO

  3 Amanat Internasional Bidang Cipta karya 0,5 D ARAHAN STRAGEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK

  11 Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka Menegah Bidang Cipta Karya

  0,5

  C ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

  1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya

  0,5

  2 Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang Cipta Karya

  0,5

  1 Arahan RTRW Nasional 0,5

  KABUPATEN/KOTA

  1 . .

  2 Arahan RTRW Pulau 0,5

  3 Arahan RTRW Provinsi 0,5

  4 Arahan RTRW Kawasan Strategis Nasional 0,5

  5 Arahan MP3EI/KEK 0,5

  PROFIL KABUPATEN/KOTA

  1 Geografi dan Administrasi Wilayah 0,3

  2 Demografi 0,2

  10 Aspek Kelembagaan 0,5

  9 Aspek Pembiayaan 0,5

  8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial 0,5

  7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas 0,5

  9

  9 . . P P E E N N

  I I L L A A

  I I A A N N K K E E L L A A Y Y A A K K A A

N

N

R R P P

  I I

  2

  2 - - J J M M

  Penilaian Kelayakan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya dalam Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan m etoda scoring, dimana masing-masing criteria kelayakn telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari beberapa kriteria yaitu :

  A LEGALISASI

  1 Persetujuan Bupati/Walikota 2,0

  2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi 2,0 B OUTLINE DOKUMEN

  1 Pendahuluan 0,5

  2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

  0,5

  3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya 0,5

  4 Profil Kabupaten 0,5

  5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab/Kota 0,5

  6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL) 0,5

ARAH KEBIJAKAN (4)

PROFIL KABUPATEN/KOTA (2)

  3 Topografi 0,3

  4 Geohidrologi 0,3

  5 Geologi 0,3

  6 Klimatologi 0,3

  7 Sosial dan Ekonomi 0,3

KELAYAKAN RENCANA (14.5)

  1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota 3,0

  INVESTASI SEKTOR PPLP

  1,0

  2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2,0

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria kesiapan (Readness Criteria) Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

  2,0

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0

  I RENCANA PROGRAM

  1 Isu Strategi, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  INVESTASI SEKTOR PBL

  3,0

  2 Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  6,0

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria kesiapan (Readness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  6,0

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  6,0

  1 Isu Strategi, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0 H RENCANA PROGRAM

  2 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

  1,0

  2,0

  3 Perda bangunan Gedung (BG) 2,0

  4 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) 1,0

  5 Rencana induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

  1,0

  6 Strategi Sanitasi Kota (SSK) 1,0

  7 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota

  8 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

  2,0

  1,0

  9 Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor 2,5 G RENCANA PROGRAM

  INVESTASI SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  1 Isu Strategi, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

  1,0

  F KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERKOTAAN

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria kesiapan (Readness Criteria) Sektor Pengembangan Permukiman

  2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman 2,0 J RENCANA PROGRAM

  INVESTASI SEKTOR AIR MINUM

  1 Isu Strategi, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

  1,0

  2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 2,0

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria kesiapan (Readness Criteria) Sektor Air Minum

  2,0

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0 K KETERPADUAN PROGRAM

  1 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Regional, Kab/Kota, Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas

  4,0

KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6)

  L KETERPADUAN PROGRAM

  1 Analisis Perlindungan Lingkungan (KLHS, UKL-UPL, dan SPPLH) 3,0

  2 Analisis Perlindungan Sosial 3,0

KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)

  2 Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD kab/Kota, Swasta, Masyarakat)

  1 Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota 1,0

  3 Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya 2,0

  4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya 2,0 N ASPEK KELEMBAGAAN

  1 Kondisi Eksisting (organisasi, tata laksana, dan SDM) 2,0

  2 Analisis Permasalahan (organisasi, tata laksana, dan SDM)

  2,0

  3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 2,0 O MATRIKS RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  INVESTASI

  INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2- JM) BIDANG CIPTA KARYA BERDASARKAN ENTITAS

  1 Telah memuat Rencana Terpadu dan program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta karya Untuk Jangka Menegah (Lima Tahun)

  3,0

  2 Telah memuat informasi keterpaduan pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan sumber pembiayaan 3,0

Tabel 1.3 Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  M ASPEK PEMBIAYAAN

  1,0