PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS DAN MOTIVASI MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS PAMULANG

Prima Sadewa Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang primasadewa@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan (1) masih terdapat lingkungan kampus di Universi- tas Pamulang yang kondisinya belum memadai; (2) masih terdapat mahasiswa S1 Akuntansi Universi- tas Pamulang yang motivasinya masih rendah; (3) masih terdapat beberapa mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang yang prestasi belajarnya masih rendah; (4) upaya peningkatan prestasi belajar secara akademik belum optimal merata. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan: (1) pengaruh ling- kungan kampus terhadap prestasi belajar mahasiswa S1 Akuntansi; (2) pengaruh motivasi mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa S1 Akuntansi; (3) pengaruh lingkungan kampus dan motivasi ma- hasiswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa S1 Akuntansi. Penelitian ini meng- gunakan pendekatan kuantitatif jenis asosiatif. Populasi penelitian terdiri 630 mahasiswa dan sampel sebanyak 225. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel lingkungan sekolah dan motivasi mahasiswa berupa angket, sedangkan variabel prestasi belajar mahasiswa diperoleh dengan data sekunder dari dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh lingkungan kampus dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang dengan kontribusi se- besar 35,1%. (2) Terdapat pengaruh motivasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa S1 Akun- tansi Universitas Pamulang dengan kontribusi sebesar 51,9%; (3) Terdapat pengaruh secara secara ber- sama-sama antara lingkungan kampus dan motivasi mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang dengan kontribusi sebesar 55,8%.

Kata Kunci: lingkungan kampus, motivasi mahasiswa, prestasi belajar mahasiswa

PENDAHULUAN

karena itu peran pendidikan demikian sangat

Latar Belakang Masalah

penting sebab pendidikan merupakan kunci Pendidikan merupakan sebuah proses yang

utama untuk menciptakan sumber daya manu- dilaksanakan dengan tujuan untuk mencerdas-

sia yang utuh dan berkualitas. kan kehidupan bangsa. Proses pendidikan yang

Perguruan Tinggi merupakan sebuah ins- baik akan menciptakan insan sebagai sumber

titusi yang sengaja dirancang untuk melak- daya manusia yang dapat berperan besar dalam

sanakan pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai proses pembangunan bangsa dan negara. Oleh

pusat pendidikan harus mampu melaksana- pusat pendidikan harus mampu melaksana-

baik jika ditunjang dengan lingkungan kampus mutu pendidikan dan martabat bangsa Indone-

yang kondusif. Lingkungan kampus atau kondi- sia. Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada

si kampus merupakan semua aspek fisik, psiko- jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan

logis, dan peraturan-peraturan di kampus yang menegah di jalur pendidikan sekolah.

dapat mempengaruhi kepuasan dan pencapai- Pendidikan Tinggi memiliki tujuan yai-

an produktivitas. Pimpinan perguruan ting- tu sebagai berikut. 1) Mempersiapkan peserta

gi sebagai manajer di kampus harus berusaha didik menjadi anggota masyarakat yang me-

mengelola lingkungan kampus agar dapat men- miliki kemampuan akademik dan profesional

ciptakan suasana yang menimbulkan semangat yang dapat menerapkan, mengembangkan dan

dan gairah mahasiswa dalam belajar sehingga menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan

prestasinya meningkat.

kesenian. 2) Mengembangkan dan menyebarlu- Hasil pengamatan di Universitas Pamu- askan ilmu pengetahuan, teknologi dan keseni-

lang ditemukan indikasi yang menunjukkan an serta mengoptimalkan penggunaannya un-

bahwa lingkungan kampus belum memadai. tuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan

Diantaranya fasilitas sarana dan prasarana ku- memperkaya kebudayaan nasional.

rang terawat dengan baik, masih terdapat sam- Fungsi tersebut agar terwujud bergantung

pah yang berserakan di sekitar ruang kelas, dan pada kualitas dan mutu suatu perguruan tinggi.

perpustakaan koleksi bukunya kurang lengkap. Mutu perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh

Permasalahan tersebut tentunya akan berpe- mutu proses pembelajaran. Selanjutnya mutu

ngaruh terhadap proses pembelajaran di kam- pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai kom-

pus yang akan berdampak pada prestasi belajar ponen yang saling terkait antara satu dengan

mahasiswa.

yang lainnya seperti input mahasiswa, kuriku- Mahasiswa yang memiliki motivasi untuk lum, tenaga pengajar dan kependidikan, sarana

belajar juga sangat berpengaruh pada pening- dan prasarana, pembiayaan, dan lingkungan.

katan prestasi belajar mahasiswa di kampus. Tujuan dari proses pembelajaran di kampus

Mahasiswa harus menyadari bahwa ia harus adalah hasil belajar mahasiswa, artinya salah

mengerjakan tugasnya dengan sungguh-sung- satu indikator mutu perguruan yang baik jika

guh dan penuh tanggung jawab sehingga ma- prestasi belajar mahasiswanya baik.

hasiswa dapat dengan mudah menerima apa Lulusan universitas lokal masih banyak yang

saja yang disampaikan dosennya yang pada mengalami kesulitan memperoleh pekerjaan su-

akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar. dah terlihat dari angka pengangguran terdidik

Seseorang yang memiliki motivasi yang kuat Indonesia yang meningkat setiap tahun. Angka

akan memiliki energi untuk melakukan suatu pengangguran yang selalu meningkat setiap ta-

kegiatan. Karena adanya motivasi mendorong hunnya mengindikasikan bahwa hasil belajar se-

seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu lama perkuliahan belum bisa optimal. Lingkung-

lebih baik, cepat, dan optimal. an di kampus yang kondusif akan banyak berpe-

Motivasi dapat bersumber dari dalam diri ngaruh pada hasil belajar mahasiswa. Lingkung-

(motivasi internal) dan dari luar diri (motivasi an kampus yang kondusif sangat dibutuhkan

eksternal). Motivasi kerja yang baik, bilamana bagi mahasiswa untuk menumbuhkan dorongan

timbul keinginan dari dalam diri seseorang un- dari dalam diri mahasiswa tersebut untuk lebih

tuk melakukan aktivitas. Apabila seseorang ma- bersemangat dalam belajar. Ini berarti bahwa

hasiswa memiliki motivasi internal dari dalam lingkungan di kampus berpengaruh terhadap

dirinya, maka ia dapat belajar dengan baik, bah- tinggi rendahnya hasil belajar mahasiswa.

kan tidak memerlukan motivasi dari luar untuk kan tidak memerlukan motivasi dari luar untuk

melakukan evaluasi program studi dan kuri- tinggi, tentu dalam belajar akan melaksanakan

kulum untuk menghasilkan lulusan berkompe- segala tugasnya dengan sebaik-baiknya, yang

tensi. Perguruan tinggi harus mampu melaku- pada akhirnya akan berpengaruh pada ber-

kan pemetaan, sehingga lulusannya bisa meme- jalannya proses belajar di kampus dan dapat

nuhi kebutuhan dunia kerja. meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

Tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa Hasil pengamatan di Universitas Pamulang

di Universitas Pamulang khususnya program ditemukan indikasi yang menunjukkan bahwa

studi S1 Akuntansi tidak terlepas dari lingkung- motivasi sebagian mahasiswa masih rendah.

an kampus, dan motivasi mahasiswa. Meskipun Permasalahan ini ditunjukan seperti: kedatang-

banyak faktor yang berpengaruh terhadap pres- an terlambat, tidak memberitahu ketidakhadir-

tasi belajar mahasiswa, namun jika berdasarkan an, datang ke kampus tanpa persiapan belajar,

teori keberhasilan suatu organisasi sebagai suatu mahasiswa datang ke kampus hanya sekedar

sistem maka peran lingkungan yang ada di kam- absen saja dan kurang memperhatikan pen-

pus dan motivasi mahasiswa memiliki kekuatan jelasan dari dosen. Banyak mahasiswa kurang

terbesar dalam keberhasilan perguruan tinggi berhasil dalam belajar dikarenakan mereka ku-

terhadap prestasi belajar mahasiswa. rang termotivasi untuk belajar sehingga ber-

Uraian di atas menunjukkan betapa pen- dampak terhadap menurunnya prestasi maha-

tingnya lingkungan di kampus dan motivasi siswa. Mahasiswa perlu memiliki motivasi yang

mahasiswa terhadap prestasi belajar. Berdasar- tinggi dalam menjalankan setiap tugas dan

kan uraian tersebut, penulis tertarik untuk tanggung jawab yang dibebankan kepadanya

meneliti lebih jauh dengan mengambil variabel yaitu untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

penelitian lingkungan kampus dan motivasi Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi ten-

mahasiswa yang berpengaruh terhadap variabel tu dapat menjadi semangat dan tekun terutama

prestasi belajar mahasiswa S1 Akuntansi Uni- dalam meningkatkan meningkatkan prestasi.

versitas Pamulang.

Peran motivasi mahasiswa sangat penting da- lam peningkatan hasil belajar.

Identifikasi Masalah

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menya- Berdasarkan latar belakang masalah pene- takan, jumlah lulusan perguruan tinggi yang

litian sebagaimana yang telah diuraikan di atas bekerja adalah 12,24 persen. Jumlah tersebut

dapat diidentifikasi masalahnya adalah sebagai setara 14,57 juta dari 118,41 juta pekerja di se-

berikut. 1) Masih terdapat lingkungan kampus luruh Indonesia. Sementara pengagguran lu-

di Universitas Pamulang yang kondisinya be- lusan perguruan tinggi mencapai 11,19 persen,

lum memadai. 2) Masih terdapat mahasiswa atau setara 787 ribu dari total 7,03 orang yang

S1 Akuntansi Universitas Pamulang yang mo- tidak memiliki pekerjaan. Kementerian Riset,

tivasinya masih rendah. 3) Masih terdapat be- Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mencatat,

berapa mahasiswa S1 Akuntansi Universitas saat ini ada 3.221 universitas di seluruh Indone-

Pamulang yang prestasi belajarnya masih ren- sia. Selain itu, masih ada 1.020 perguran tinggi

dah. 4) Upaya peningkatan prestasi belajar se- agama di seluruh provinsi. Saat ini setiap tahun

cara akademik belum optimal merata. rata-rata ada 750 ribu lulusan pendidikan tinggi baru dari berbagai tingkatan.

Tujuan Penelitian

Tingginya jumlah pengangguran dari per- Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, guruan tinggi menandakan, adanya ketidak-

diantaranya sebagai berikut. 1) Mengetahui pe- sesuaian permintaan pasar tenaga kerja dan

ngaruh lingkungan kampus terhadap prestasi ngaruh lingkungan kampus terhadap prestasi

by test scores or numerical value is assigned by tivasi mahasiswa terhadap prestasi belajar pada

teachers.” Artinya bahwa prestasi belajar adalah mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang.

perolehan pengetahuan atau keterampilan yang

3) Mengetahui pengaruh secara bersama-sama dikembangkan dalam mata pelajaran, biasanya antara lingkungan kampus dan motivasi maha-

ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai numerik siswa terhadap prestasi belajar pada mahasiswa

dari pengajar. Prestasi belajar merupakan target S1 Akuntansi Universitas Pamulang

pengukuran kompetensi mahasiswa dalam be- lajar yang ditunjukkan dengan skor.

Tinjauan Pustaka

Prestasi belajar mahasiswa di kampus dipe-

1. Prestasi Belajar Mahasiswa ngaruhi oleh beberapa faktor yang banyak jen- Joshi & Srivastava (2009: 34) menyatakan

isnya. Arikunto & Jabar (2014: 2) mengatakan bahwa “academic achievement could be defined

bahwa pembelajaran bukanlah satu-satunya as self-perception and self-evaluation of one’s

penentu keberhasilan dalam mencapai pres- objective academic success.” Maksudnya bahwa

tasi belajar. Slameto (2010: 54) menggolong- prestasi akademik dapat didefinisikan sebagai

kan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor persepsi diri dan evaluasi diri dari keberhasil-

ekstern yang lebih lanjut akan dibahas sebagai an akademis seseorang. Prestasi umumnya me-

berikut.

nunjukkan hasil belajar mahasiswa. Pencapaian

a. Faktor Intern

hasil belajar mereka membutuhkan serangkai- Faktor intern adalah faktor yang ber- an pengalaman yang direncanakan dan teror-

asal dari dalam diri individu yang sedang ganisir. Prestasi mahasiswa yang dimaksud bu-

belajar. Adapun yang termasuk di dalam kan hanya unggul dalam kecerdasaan kognitif

faktor intern diantaranya adalah sebagai belaka tetapi juga pada aspek afektif dan psiko-

berikut.

motorik. Tugas perguruan tinggi tidak hanya

1) Badan sehat

pencapaian prestasi sebagian kecil mahasiswa, Yang berarti segenap badan terbebas akan tetapi menjaga agar semua mahasiswa da-

dari penyakit. Kesehatan seseorang sa- pat berkembang sejauh mungkin, jika diban-

ngat berpengaruh terhadap prestasi be- dingkan dengan kondisi awal perkuliahan.

lajarnya.

Slameto (2013: 2) berpendapat bahwa be-

2) Intelegensi

lajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan Intelegensi besar pengaruhnya terha- seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

dap kemajuan belajar. Pada situasi yang tingkah laku yang baru secara keseluruhan, se-

sama, mahasiswa yang mempunyai bagai hasil pengalamannya sendiri dalam inter-

tingkat intelegensi yang tinggi akan le- aksi dengan lingkungannya. Sudjana (2014: 28)

bih berhasil dibandingkan dengan yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses

mempunyai tingkat intelegensi yang yang ditandai dengan adanya perubahan pada

rendah.

diri seseorang. Pengertian belajar secara seder-

3) Perhatian

hana sebagaimana yang dikemukakan oleh pen- Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman

dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah su-

tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atu perubahan yang terjadi dalam diri individu.

atau sekumpulan objek/benda. Maha- Chien (Feng, Fan, & Yang, 2013: 52) me-

siswa harus mempunyai perhatian ter- ngemukakan bahwa “learning achievement is

hadap bahan yang dipelajarinya agar da- the acquisition of knowledge or skills that are

pat mencapai prestasi belajar yang baik.

4) Minat peran aktif bagi mahasiswa dan yang Sukardi (Susanto, 2013: 57) mengata-

dapat mempengaruhi dari keluarga an- kan bahwa minat dapat diartikan se-

tara lain sebagai berikut. bagai suatu kesukaan, kegemaran atau

a) Cara orang tua mendidik besar se- kesenangan akan sesuatu. Misalnya,

kali pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa yang gemar membaca akan

belajar anak.

dapat memperoleh berbagai pengeta-

b) Relasi antara anggota keluarga ada- huan dan teknologi.

lah relasi antara orang tua dan anak,

5) Bakat selain itu juga relasi anak dengan Hilgard (Slameto, 2013: 57) mengata-

saudaranya atau dengan keluarga kan bahwa bakat adalah the capacity to

yang lain turut mempengaruhi be- learn. Maksudnya bahwa bakat adalah

lajar anak.

kemampuan untuk belajar. Kemam-

c) Pengertian orang tua, bahwa anak puan itu akan terealisasi pencapaian

belajar perlu dorongan dan penger- kecakapan yang nyata sesudah belajar

tian orang tua. Anak yang sedang atau terlatihan.

belajar jangan diganggu dengan

6) Motivasi tugas-tugas rumah. Hal itu meng- Motivasi erat kaitannya dengan tujuan

akibatkan anak mengalami lemah yang akan dicapai. Dimyati & Mud-

semangat, orang tua wajib memberi jiono (2009: 80) mengatakan bahwa

pengertian dan mendorongnya un- motivasi dipandang sebagai dorongan

tuk berusaha mengatasi kesulitan mental yang menggerakkan dan meng-

yang dialaminya. arahkan perilaku manusia, termasuk

d) Keadaan ekonomi keluarga erat hu- perilaku belajar.

bungannya dengan belajar anak.

7) Kesiapan Anak yang sedang belajar selain Drever (Slameto, 2013: 59) kesiapan

terpenuhi kebutuhan pokoknya, adalah “preparedness to respon or re-

misalnya makanan, pakaian, per- act.” Kesiapan merupakan kesediaan

lindungan kesehatan, juga membu- untuk memberi respon atau bereaksi.

tuhkan fasilitas belajar seperti ru- Jadi, dari pendapat ini dapat diasumsi-

ang belajar, meja, kursi, penerang- kan bahwa kesiapan mahasiswa dalam

an, maupun alat tulis menulis. proses belajar mengajar sangat mem-

e) Tingkat pendidikan atau kebiasaan pengaruhi prestasi belajar mahasiswa,

di dalam keluarga mempengaruhi sehingga prestasi belajar mahasiswa da-

sikap anak dalam belajar oleh kare- pat berdampak positif bila mahasiswa

na itu perlu kepada anak ditanam- mempunyai kesiapan dalam menerima

kan kebiasaan-kebiasaan baik, agar suatu mata kuliah dengan baik.

mendorong tercapainya prestasi be-

b. Faktor ekstern lajar yang optimal. Faktor ekstern adalah faktor yang ada

f) Suasana rumah sangat mempenga- di luar siswa. Ada beberapa faktor ekstern

ruhi prestasi belajar. Slameto (2013: yang berpengaruh, yaitu sebagai berikut.

63) mengemukakan bahwa suasana

1) Faktor keluarga rumah merupakan situasi atau ke- Keluarga yang pertama kali memberi-

jadian yang sering terjadi di dalam kan pengaruh terhadap seseorang da-

keluarga di mana anak-anak berada lam belajar. Faktor keluarga sangat ber-

dan belajar.

2) Faktor kampus Oslon (1997: 285) mengatakan bahwa Suhardiman (2012: 150) mengatakan

“Children’s early interactions with the bahwa institusi pendidikan terutama

environment are strictly sensorimotor; universitas adalah sebuah sistem, kare-

that is they respond directly to environ- na terdiri atas berbagai komponen yang

mental stimuli with reflex motor reac- saling berkaitan dan saling mempenga-

tion.” Artinya interaksi awal mahasiswa ruhi. Komponen-komponen tersebut

dengan lingkungan secara langsung yaitu kurikulum, pimpinan, dosen, ma-

dan terus-menerus, membuat mereka hasiswa, sarana dan prasarana, staf aka-

merespon langsung terhadap rangsang- demik, sumber belajar, sosial budaya

an lingkungan dengan aktifitas gerak masyarakat, biaya, lingkungan, dan lain

mahasiswa.

sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpul- kan bahwa prestasi belajar mahasiswa adalah hasil kemampuan mahasiswa dalam perkulia- han di kampus yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes setelah melak- sanakan perkuliahan. Hasil kemampuan ma- hasiswa dalam kuliah dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Pada penelitian ini data ten- tang prestasi belajar yang merupakan hasil ke- mampuan mahasiswa diperoleh dari nilai IPK mahasiswa. Data tersebut diperoleh dari staf akademik Program Studi Akuntansi S1 Univer- sitas Pamulang tahun pelajaran 2017/2018.

Gambar 1. Pendekatan Sistem (Sumber: Purwanto, 2014: 106)

2. Lingkungan Kampus

Purwanto (2014: 28) mengatakan ling- Gambar tersebut menunjukkan bahwa

kungan meliputi semua kondisi dalam dunia masukan mentah (raw input) merupa-

yang mempengaruhi tingkah laku kita, per- kan bahan baku yang perlu diolah, da-

tumbuhan, perkembangan manusia. Hamalik lam hal ini diberi pengalaman belajar

(2014: 98) menyatakan bahwa antara individu tertentu dalam proses belajar-mengajar

dan lingkungan terjalin proses interaksi atau (teaching-learning process). Pada pro-

saling mempengaruhi satu dengan lainnya. ses pembelajaran turut berpengaruh

Lingkungan pada sisi lain dapat membawa pe- pula sejumlah faktor lingkungan yang

ngaruh pada pola tingkah laku individu. merupakan masukan lingkungan (en-

Suryabrata (2006: 233) mengemukakan vironmental input) dan adanya instru-

bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu mental input yang berisi sejumlah fak-

yang berbeda di luar individu dimana dalam tor yang dirancang & dimanipulasikan

keseluruhan tingkah lakunya individu tersebut guna menunjang tercapainya keluaran

berinteraksi dengan lingkungannya, baik di- yang dikehendaki (output).

sadari maupun tidak disadari, langsung mau-

3) Faktor Masyarakat pun tidak langsung. Mangkunegara (2010: 105) Masyarakat yang dimaksud adalah ling-

menjelaskan bahwa lingkungan kerja atau kon- kungan anak beraktivitas dan berinter-

disi kerja adalah semua aspek fisik kerja, psiko- aksi satu sama lainnya. Hergenhahn &

logis kerja, dan peraturan-peraturan kerja yang logis kerja, dan peraturan-peraturan kerja yang

dengan orang lain, keluarga, teman- pus dibedakan atas dua kelompok, yaitu ling-

teman, kawan kuliah, sepekerjaan, dan kungan fisik dan lingkungan sosial.

lain sebagainya. Pengaruh yang tidak

a. Lingkungan Fisik. langsung yaitu: melalui radio, TV ma- Lingkungan fisik kampus dapat di-

jalah, buku-buku, surat kabar dan lain temui baik di dalam kampus maupun

sebagainya (Purwanto, 2014: 29). di luar kampus. Lingkungan fisik di da-

Sudjana (2014: 31-32) mengata- lam fisik merupakan semua sarana fisik

kan ada tiga pola kumunikasi yang da- kampus yang dapat menunjang kelan-

pat digunakan untuk mengembangkan caran proses pendidikan dalam perku-

interaksi dinamis antara dosen dengan liahan. Lingkungan fisik kampus juga

mahasiswa, yaitu sebagai berikut. diatur dalam Peraturan Menteri Pendi-

1) Komunikasi sebagai aksi atau ko- dikan Nasional No 49 Tahun 2014 bagi-

munikasi satu arah an ketujuh yang merupakan kriteria

Pada komunikasi ini guru berperan minimal tentang sarana dan prasarana

sebagai pemberi aksi dan maha- sesuai dengan kebutuhan isi dan proses

siswa sebagai penerima aksi. Dosen pembelajaran dalam rangka pemenuh-

aktif mahasiswa pasif. Komunikasi an capaian pembelajaran lulusan.

jenis ini kurang banyak menghidup- Standar prasarana pembelajaran

kan kegiatan mahasiswa belajar. paling sedikit terdiri atas: lahan, ruang

2) Komunikasi sebagai interaksi atau kelas, perpustakaan, aboratorium/stu-

komunikasi dua arah dio/bengkel kerja/unit produksi, tem-

Pada komunikasi ini dosen dan pat berolahraga, ruang untuk berkese-

mahasiswa dapat berperan sama, nian, ruang unit kegiatan mahasiswa,

yakni pemberi aksi dan penerima ruang pimpinan perguruan tinggi, ru-

aksi. Keduanya dapat saling mem- ang dosen, ruang tata usaha; dan fasi-

beri dan menerima. Komunikasi ini litas umum. Sedangkan standar sarana

lebih baik dari pada yang pertama, pembelajaran paling sedikit terdiri atas:

sebab kegiatan dosen dan kegiatan perabot, peralatan pendidikan, media

mahasiswa relatif sama. pendidikan, buku, buku elektronik, dan

3) Komunikasi banyak arah atau ko- repository, sarana teknologi informasi

munikasi sebagai transaksi dan komunikasi, instrumentasi ekspe-

Yakni komunikasi yang tidak hanya rimen, sarana olahraga, sarana berke-

melibatkan interaksi aksi dinamis senian, sarana fasilitas umum, bahan

antara dosen dan mahasiswa tetapi habis pakai; dan sarana pemeliharaan,

juga melibatkan interaksi dinamis keselamatan, dan keamanan.

antara mahasiswa yang satu dengan

b. Lingkungan Sosial mahasiswa lainnya. Lingkungan sosial kampus adalah

Berdasarkan uraian tersebut, dapat di- semua orang atau manusia lain yang

simpulkan bahwa lingkungan kampus adalah dapat mempengaruhi manusia lain

kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan dalam lingkungan kampus. Pengaruh

formal yang memberikan pengaruh terhadap lingkungan sosial itu ada yang diteri-

proses pembelajaran di kampus. Lingkungan ma secara langsung dan ada yang tidak

kampus terdiri dari lingkungan fisik dan ling- langsung. Pengaruh secara langsung

kungan sosial. Lingkungan fisik sekolah meli- kungan sosial. Lingkungan fisik sekolah meli-

dah dipenuhi maka ketegangan akan melemah kaprodi, hubungan mahasiswa dengan staf aka-

sampai muculnya ketegangan baru dikarena- demik, hubungan mahasiswa dengan dosen,

kan munculnya kebutuhan baru, begitu. Hal ini dan hubungan mahasiswa dengan masyarakat.

seljalan dengan pendapat Siagian (2014: 287) mengatakan bahwa dengan motivasi yang te-

3. Motivasi Berprestasi pat para karyawan akan terdorong untuk ber- Djiwandono, (2009: 157) mengatakan bah-

buat semaksimal mungkin dalam melaksana- wa motivasi berasal dari kata latin “motivum”

kan tugasnya karena meyakini bahwa dengan yang menunjuk bahwa ada alasan tertentu me-

keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan ngapa sesuatu itu bergerak. Selanjutnya diserap

berbagai sasarannya, kepentingan-kepentingan dalam bahasa Inggris berupa motivation ber-

pribadi para anggota organisasi tersebut akan arti pemberian motif, penimbulan motif atau

terpelihara pula.

hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan Hasibuan (2012: 141) menyatakan “pen- yang menimbulkan dorongan. Motivasi meru-

tingnya motivasi karena motivasi adalah hal pakan dorongan, daya penggerak atau kekuatan

yang menyebabkan, menyalurkan dan men- yang terdapat dalam diri yang menyebabkan se-

dukung perilaku manusia, supaya mau bekerja seorang bertindak atau berbuat. Miner (Lunen-

giat dan antusias sehingga mencapai hasil yang burg & Ornstein, 2000: 88) mendefiniskan

optimal”. Ada tiga fungsi motivasi menurut Ha- motivasi sebagai berikut “motivation has been

malik (2014: 108) yaitu sebagai berikut. defined as those processes within an individual

a. Mendorong tingkah laku atau perbuat- that stimulate behavior and channel it in ways

an. Tanpa motivasi tidak akan timbul that should benefit the organization as a whole.”

suatu perbuatan misalnya belajar. Definisi ini mengisyaratkan bahwa motivasi se-

b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, bagai proses dalam individu yang merangsang

artinya mengarahkan perbuatan untuk perilaku dan menyalurkannya sehingga me-

mencapai tujuan yang diinginkan. nguntungkan organisasi secara keseluruhan. Ir-

c. Motivasi sebagai penggerak, artinya wanto (2002: 195) lebih lanjut menggambarkan

menggerakkan tingkah laku seseorang. tentang daur motivasi sebagai berikut.

Besar kecilnya motivasi akan menentu- kan cepat lambatnya suatu pekerjaan.

Motivasi merupakan hasrat di dalam sese- orang yang menyebabkan orang tersebut me- lakukan tindakan. Proses psikologi timbul di- akibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut intrinsic dan extrinsic. Faktor di dalam diri seseorang bisa berupa ke- pribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan, atau berbagai harapan, cita-cita yang menjang-

Gambar 2. Daur Motivasi kau ke masa depan sedang faktor dari luar diri (Sumber: Irwanto, 2002: 195)

dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor-faktor lain yang sangat kompleks. Danim (2012: 18)

Gambar tersebut menjelaskan bahwa ke- mengatakan bahwa motivasi dari luar adalah butuhan manusia akibat dari determinan ter-

motivasi yang muncul akibat adanya pengaruh tentu akan menimbulkan ketegangan dan ini

yang ada dari luar pekerjaan dan dari luar diri mendorong perilaku untuk memenuhi ke-

pekerja itu sendiri.

Heckhausen (Djaali, 2013: 103) mengemu- kakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri mahasiswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk me- ningkatkan atau memelihara kemampuan se- tinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Siagian (2014: 287) mengatakan bahwa dengan moti- vasi yang tepat para karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam me- laksanakan tugasnya karena meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi mencapai tu- juan dan berbagai sasarannya, kepentingan-ke- pentingan pribadi para anggota organisasi ter- sebut akan terpelihara pula. McClelland (Us- man 2011: 265) menjelaskan tentang ciri orang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi yaitu sebagai berikut.

a. Bertanggung jawab atas segala perbua- tannya, mengaitkan diri pada karier atau hidup masa depan, dan tidak me- nyalahkan orang lain dalam kegagalan- nya;

b. Berusaha mencari umpan balik atas segala perbuatannya, dan selalu berse- dia mendengarkan pendapat orang lain sebagai masukan dalam memperbaiki dirinya;

c. Berani mengambil resiko dengan pe- nuh perhitungan;

d. Berusaha melakukan sesuatu secara inovatif dan kreatif banyak gagasan, dan mampu mewujudkan gagasannya dengan baik;

e. Pandai mengatur waktu, yang dapat di- kerjakan sekarang tidak ditunda hari esok;

f. Bekeja keras dan bangga atas hasil yang telah dicapai.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disim- pulkan bahwa motivasi berprestasi adalah do- rongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk bisa mencapai prestasi terbaik. Maha- siswa yang memiliki motivasi berprestasi me- miliki ciri-ciri yaitu: 1) bertanggung jawab atas

segala perbuatannya, mengaitkan diri pada karier atau hidup masa depan, dan tidak me- nyalahkan orang lain dalam kegagalannya; 2) berusaha mencari umpan balik atas segala per- buatannya, dan selalu bersedia mendengarkan pendapat orang lain sebagai masukan dalam memperbaiki dirinya; 3) berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan; 4) berusa-

ha melakukan sesuatu secara inovatif dan kre- atif banyak gagasan, dan mampu mewujudkan gagasannya dengan baik; 5) pandai mengatur waktu, yang dapat dikerjakan sekarang tidak ditunda hari esok; 6) bekeja keras dan bangga atas hasil yang telah dicapai.

Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ariwibo- wo (2012) yang berjudul “Pengaruh Ling- kungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa PPKn Angkatan 2008/2009 Universitas Ahmad Dahlan Semester Gan- jil Tahun Akademik 2010/2011”, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa: Temuan penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar maha- siswa PPKn angkatan 2008/2009 sebesar 7,3% sedangkan 92,7% selebihnya dijelas- kan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Persamaan peneliti- an ini dengan penelitian Ariwibowo ada- lah sama-sama menggunakan pendekatan kuantitatif yang meneliti variabel tentang lingkungan kampus dan prestasi belajar mahasiswa. Perbedaannya yaitu bahwa penelitian ini meneliti variabel motivasi mahasiswa yang tidak terdapat pada pene- litiannya Ariwibowo.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rafiqah Tanjung (2013) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar”, dengan menggunakan pendekatan kuan- titatif. Hasilnya menunjukkan bahwa dari perhitungan korelasi antara indeks moti- 2. Penelitian yang dilakukan oleh Rafiqah Tanjung (2013) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar”, dengan menggunakan pendekatan kuan- titatif. Hasilnya menunjukkan bahwa dari perhitungan korelasi antara indeks moti-

1. H 0 : Tidak terdapat pengaruh lingkungan gunakan regresi linier sederhana yaitu nilai

kampus terhadap prestasi R pada hasil tersebut 0,610 sedangkan nilai

belajar mahasiswa S1 Akuntansi KD yang diperoleh dalam perhitungan ter-

Universitas Pamulang. sebut 75,3% yang dapat ditafsirkan variabel

H 1 : Terdapat pengaruh lingkungan bebas memiliki pengaruh kontribusi se- kampus terhadap prestasi

besar 75,3% terhadap variabel terikat dan belajar mahasiswa S1 Akuntansi 24,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor-fak- tor lain. Persamaan penelitian ini dengan Universitas Pamulang.

2. H 0 : penelitian oleh Rafiqah adalah sama-sama Tidak terdapat pengaruh motivasi menggunakan pendekatan kuantitatif yang

mahasiswa terhadap prestasi meneliti variabel motivasi dan prestasi be-

belajar mahasiswa S1 Akuntansi lajar. Perbedaannya yaitu bahwa penelitian

Universitas Pamulang. ini meneliti variabel lingkungan kampus

H 1 : Terdapat pengaruh motivasi yang tidak terdapat pada penelitiannya

mahasiswa terhadap prestasi Rafiqah.

mahasiswa S1 Akuntansi

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nugroho Universitas Pamulang (2011) yang berjudul “Pengaruh Disiplin

3. H 0 : Tidak terdapat pengaruh secara Belajar Mahasiswa dan Lingkungan Bela-

bersama-sama antara lingkungan jar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

kampus, dan motivasi mahasiswa Pada Mata Kuliah Kewirausahaan”, de-

terhadap prestasi belajar mahasiswa ngan menggunakan pendekatan kuantita-

S1 Akuntansi Universitas Pamulang. tif. Hasilnya menunjukkan bahwa disiplin

H 1 : Terdapat pengaruh secara bersama- belajar memberikan pengararuh yang posi-

sama antara lingkungan kampus tif terhadap prestasi belajar dengan sum-

dan motivasi mahasiswa terhadap bangan efektif sebesar 19,7%. Lingkungan prestasi belajar mahasiswa S1

belajar memberikan pengaruh yang positif Akuntansi Universitas Pamulang. terhadap prestasi belajar mahasiswa de-

ngan sumbangan efektif sebesar 30,8%.

METODOLOGI PENELITIAN

Sedangkan variabel disiplin belajar dan

Jenis dan Desain Penelitian

lingkungan belajar secara bersama-sama Penelitian ini menggunakan pendekatan

memberikan pengaruh positif sebesar 50,% kuantitatif dan jenisnya adalah asosiatif. Pene- Persamaan penelitian ini dengan penelitian litian ini meneliti hubungan antar variabel yang Nugroho adalah sama-sama menggunakan menyangkut lingkungan kampus, motivasi ma- pendekatan kuantitatif yang meneliti ten- hasiswa, maupun prestasi belajar mahasiswa. tang lingkungan belajar dan prestasi bela-

jar. Perbedaannya yaitu bahwa penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

ini meneliti tentang motivasi mahasiswa Penelitian ini dilaksanakan pada Program yang tidak terdapat pada penelitiannya Nu- Studi S1 Akuntansi Universitas Pamulang. groho. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Oktober sampai Desember 2017.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir dan teori yang

Populasi dan Sampel Penelitian

dikemukakan maka hipotesis penelitian dapat Populasi dalam penelitian ini adalah maha- dirumuskan sebagai berikut. siswa Program Studi S1 Akuntansi Universitas

Pamulang. Populasi dalam penelitian ini berjum- lah 630 dari mahasiswa semester 8, karena jum- lahnya cukup banyak maka perlu diambil sampel.

Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan cara melihat tabel Krejcie & Morgan yang telah terlampir dengan taraf kesalahan 5%. Sampel diambil dari mahasiswa semester 8 karena sudah lama menjalani perkuliahan dan mengenal kondisi lingkungan kampus. Ber- dasarkan jumlah populasi sebanyak 630, maka menurut tabel Krejcie & Morgan bahwa sampel yang diambil sebanyak 225. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan seca- ra acak dari populasi tersebut.

Variabel Penelitian

1. Lingkungan Kampus (X 1 )

Lingkungan kampus adalah segala se- suatu yang mempengaruhi proses belajar mahasiswa baik yang ada di kampus mau- pun yang di luar kampus, antara lingkung- an kampus dan mahasiswa akan saling mempengaruhi, lingkungan mempenga- ruhi mahasiswa dalam melaksanakan pem- belajaran di kampus. Data tentang variabel lingkungan kampus diperoleh dari instru- men dengan menggunakan indikator: (a) prasarana penunjang yang mengacu pada Permendiknas Nomor 49 Tahun 2014; (b) hubungan mahasiswa dengan pimpinan program studi, (c) hubungan mahasiswa dengan staf akademik, (d) hubungan ma- hasiswa dengan mahasiswa (e) hubungan mahasiswa dengan dosen, dan (f) hubung- an mahasiswa dengan masyarakat sekitar kampus. Dibuat angket dalam 28 butir soal, angket diukur dengan menggunakan skala likert. Responden adalah mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang. Respon- den diberi alternatif jawaban yaitu dengan memilih jawaban dari interval yang ber- jalan mulai dari 1 sampai 4 atau dari tidak pernah sampai dengan selalu. Pemberian skor dilakukan dengan melihat sifat butir.

2. Motivasi Mahasiswa (X 2 )

Motivasi mahasiswa adalah dorongan se- orang mahasiswa untuk berprestasi dengan melakukan tindakan dan mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya untuk mencapai prestasi belajar. Indikator motivasi berprestasi didasarkan pada teori yang dikem- bangkan oleh McClelland. Data tentang varia- bel motivasi mahasiswa diperoleh dari instru- men dengan menggunakan indikator teori yang dikembangkan oleh McClelland dan dibuat an- gket dalam 17 butir soal, angket diukur dengan menggunakan skala likert. Responden adalah mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamu- lang. Responden diberi alternatif jawaban yai- tu dengan memilih jawaban dari interval yang berjalan mulai dari 1 sampai 4 atau dari tidak pernah sampai dengan selalu. Pemberian skor dilakukan dengan melihat sifat butir.

3. Prestasi Belajar Mahasiswa (Y)

Prestasi adalah bukti usaha yang telah di- capai. Jadi prestasi mahasiswa adalah bukti usa-

ha yang telah dicapai dari hasil proses belajar mahasiswa. Pada penelitian ini, prestasi ma- hasiswa yaitu prestasi akademik yang indika- tornya adalah hasil Indeks Prestasi Komulatif. IPK merupakan hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha mahasiswa selama proses belajar di kampus. Data prestasi mahasiswa diukur ber- dasarkan hasil Indek Prestasi Komulatif tahun pelajaran 2017/2018 semester ganjil.

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam peneliti- an ini menggunakan angket. Penyusunan ins- trumen dalam penelitian ini dilakukan dengan

4 tahapan yaitu 1) menyusun indikator dari variabel penelitian, 2) menyusun kisi-kisi ins- trumen, 3) melakukan uji coba instrumen, dan

4) melakukan pengujian validitas dan reliabitas instrumen.

Penelitian ini menggunakan dua angket untuk mengungkapkan masing-masing varia- Penelitian ini menggunakan dua angket untuk mengungkapkan masing-masing varia-

Teknik Analisis Data

mahasiswa (X 2 ). Sedangkan prestasi belajar ma-

1. Deskripsi Data

hasiswa (Y) tidak menggunakan angket tetapi Penggunaan teknik analisis deskriptif di- menggunakan data dokumen berupa indeks

maksudkan untuk mendeskripsikan atau meng- prestasi kumulatif (IPK). Masing-masing ang-

gambarkan data yang terkumpul, yakni data ket menggunakan pengukuran skala likert. Res-

lingkungan kampus, motivasi mahasiswa, dan ponden diberi alternatif jawaban yaitu dengan

prestasi belajar mahasiswa. Analisis deskripsi memilih jawaban dari interval yang berjalan

mencakup banyaknya subjek dalam kelompok, mulai dari 1 sampai 4 atau dari tidak pernah

mean skor angket, deviasi standar skor angket, sampai dengan selalu. Pemberian skor dilaku-

varians, skor maksimum dan skor minimum. kan dengan melihat sifat butir.

2. Uji Persyaratan Analisis Jalur

Tabel 1

a. Uji Normalitas

Kisi-Kisi Umum Hubungan antara Sumber

Uji normalitas data dimaksudkan untuk

Data, Metode, dan Instrumen Penelitian.

memperlihatkan bahwa sampel diambil dari

Variabel penelitian Sumber

populasi berdistribusi normal. Kriteria data

yang berdistribusi normal penting untuk di-

Lingkungan kampus Mahasiswa Penyebaran

Angket

penuhi dan merupakan syarat yang harus

angket

Motivasi mahasiswa Mahasiswa Penyebaran

Angket

dipenuhi dalam pengujian hipotesis peneli-

angket

tian. Teknik pengujian normalitas yang di-

Prestasi belajar Hasil IPK

Dokumentasi Dokumen

gunakan dalam penelitian ini adalah uji Kol- mogorov Smirnov dengan program SPSS 24.

mahasiswa

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Angket

b. Uji Multikolinearitas Angket merupakan teknik yang di-

Uji multikolinearitas, bertujuan un- gunakan mengumpulkan data mengenai

tuk menguji ada tidaknya korelasi antara variabel lingkungan kampus, dan motivasi

variabel bebas. Jika tidak ditemukan adanya mahasiswa. Penyusunan angket dilakukan

korelasi antara variabel bebas, maka model dengan menggunakan pengukuran skala

regrasinya baik. Uji multikolinearitas dila- likert. Responden diberi alternatif jawab-

kukan dengan melihat besaran nilai Vari- an yaitu dengan memilih jawaban dari in-

ance Inflation Factor (VIF). Kriteria yang terval yang berjalan mulai dari 1 sampai 4

digunakan adalah jika nilai VIF disekitas atau dari tidak pernah sampai dengan sela-

angka 1 atau memiliki toleransi mendekati lu. Pemberian skor dilakukan dengan meli-

1, maka dikatakan tidak ada masalah mul- hat sifat butir.

tikolinearitas dan jika koefisien antar varia- bel bebas kurang dari 0,5 maka terdapat

b. Dokumentasi masalah kolinearitas. Uji multikolinearitas Teknik ini digunakan untuk meng-

menggunakan SPSS 24 for Windows dilaku- ambil data primer dari variabel prestasi be-

kan dengan uji regresi, dengan nilai patok- lajar mahasiswa dan juga untuk melengkapi

an VIP dan koefisien antar variabel bebas. data yang diperoleh dari dokumen yang erat

kaitannya dengan variabel penelitian. In-

c. Uji Heteroskedatisitas deks Prestasi Komulatif (IPK) merupakan

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha

menguji apakah dalam model regresi terjadi mahasiswa selama proses belajar di kampus.

ketidaksamaan variance dari residual satu ketidaksamaan variance dari residual satu

sebagai berikut.

dastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisi-

a. Analisis korelasi

tas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada Analisis korelasi linear digunakan un- atau tidaknya heteroskedastisitas. Uji hetero-

tuk mengetahui hubungan antar variabel. skedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser,

Penafsiran terhadap koefisien korelasi an- yaitu dengan meregresikan nilai absolute re-

tar variabel menggunakan kriteria inter- sidual terhadap variabel independent. Dasar

pretasi (Sugiyono & Susanto, 2015: 266), pengambilan keputusan pada uji heteroske-

yaitu sebagai berikut.

dastisitas yaitu: jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 kesimpulannya adalah tidak

Tabel 2.

terjadi heteroskedastisitas. Jika nilai signifi-

Penafsiran Terhadap Koefisien Korelasi

kansi lebih kecil dari 0,05 kesimpulannya

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

adalah terjadi heteroskedastisitas.

Sangat Rendah

Rendah

d. Uji Autokorelasi

Sedang

Uji autokorelasi bertujuan untuk men-

Kuat

getahui apakah dalam model regresi linier

Sangat Kuat

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan peng-

b. Analisis regresi

gangu pada periode t (sebelumnya). Au- Analisis regresi sederhana untuk men- tokorelasi muncul karena observasi yang

getahui hubungan fungsional antara varia- berurutan sepanjang waktu berkaitan satu

bel sesuai dengan rumusan dalam hipotes- sama lain. Masalah ini timbul karena resid-

is. Pada hipotesis yang memiliki satu varia- ual (kesalahan penggangu) tidak bebas dari

bel bebas digunakan analisis regresi seder- satu observasi ke observasi lainnya. Model

hana. Bentuk persamaan regresi sederhana regresi yang baik adalah model regresi yang

adalah Ŷ = a + bX.

bebas dari autokorelasi. Model regresi yang Regresi sederhana digunakan untuk baik adalah yang bebas dari autokorelasi

mengetahui pengaruh terhadap , dan ter- (tidak terjadi autokorelasi). Untuk menge-

hadap . Pada hipotesis yang memiliki lebih tahui apakah persamaan regresi ada atau

dari satu variabel bebas digunakan analis- tidak autokorelasi akan digunakan pende-

is regresi ganda. Regresi ganda digunakan katan Durbin Watson (DW) test.

untuk mengetahui pengaruh dan terhadap. Dasar Pengambilan Keputusan dengan

Bentuk persamaan regresi ganda adalah Ŷ uji Durbin Watson (uji DW) yaitu terjadi au-

=a+++e

tokorelasi bila: Du > Dw > 4 – Du artinya ni- lai Dw lebih kecil dari Du dan lebih besar dari

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 – Du. Sedangkan tidak terjadi autokorelasi Berdasarkan data populasi penelitian yang bila: Du < Dw < 4 – Du artinya nilai Dw lebih

diperoleh dari mahasiswa Akuntansi S1 yang besar dari Du dan lebih kecil dari 4 – Du.

terdiri dari 630 mahasiswa dan sampel yang di- ambil sebanyak 225 mahasiswa. Hasil peneliti-

3. Uji Hipotesis an yang diperoleh dari sampel 225 mahasiswa Proses yang dilakukan setelah uji pra-

selanjutnya dilakukan deskripsi data untuk syarat maka data hasil penelitian dianalisis

memperoleh gambaran tentang masing-ma- menggunakan uji analisis jalur. Uji hipotesis

sing variabel penelitian. Deskripsi data meliputi sing variabel penelitian. Deskripsi data meliputi

1. Uji Normalitas

median dan modus. Hasil deskripsi data dari Uji normalitas dilakukan dengan tujuan masing-masing variabel adalah sebagai berikut.

untuk menguji asumsi bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.. Distri-

Tabel 3.

busi data dikatakan normal jika nilai sig yang

Deskripsi Data Lingkungan Kampus

diperoleh dalam tabel tersebut lebih besar

Statistics

dari 0,05. Uji normalitas yang dilakukan dari

Lingkungan

Motivasi

Prestasi Belajar

225 sampel tentang data lingkungan kampus,

motivasi mahasiswa, dan prestasi mahasiswa

N Valid 225

0 0 0 menggunakan SPSS 24 diperoleh hasil sebagai

Std. Deviation 8,624

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Minimum

Unstandardized Residual

Normal Parameters a,b

Mean

,0000000 Std. Deviation

Berdasarkan hasil pengolahan data menge- ,20500588

Most Extreme Differences Absolute ,177

nai variabel lingkungan kampus dari 225 sampel

Positive ,177

dengan bantuan SPSS 24 diperoleh rentang skor

Negative -,114

terendah 65 dan skor tertinggi 112; rata-rata

Test Statistic

(mean) sebesar 94,77; simpangan baku (standar

Asymp. Sig. (2-tailed)

,073 c

deviation) sebesar 8,624; nilai tengah (median)

a. Test distribution is Normal.

sebesar 96 dan modus sebesar 96. Data mengenai

b. Calculated from data.

variabel motivasi mahasiswa memiliki rentang

c. Lilliefors Significance Correction.

skor terendah 34 dan skor tertinggi 68; rata-rata (mean) sebesar 56,64; simpangan baku (standar

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa deviation) sebesar 6,531; nilai tengah (median)

nilai signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) sebesar sebesar 58 dan modus sebesar 60. Data menge-

0,073 dan lebih besar dari 0,05. Sehingga disim- nai prestasi belajar mahasiswa diperoleh melalui

pulkan bahwa data berasal dari populasi yang data dokumen hasil indeks prestasi komulatif

berdistribusi normal.

tiap mahasiswa. Berdasarkan hasil pengolah- an data diperoleh rentang skor terendah 2,42

2. Uji Multikolinearitas

dan skor tertinggi 3,84; rata-rata (mean) sebe- Uji Multikolinearitas merupakan pen- sar 3,3176; simpangan baku (standar deviation)

gujian apakah pada model regresi ditemukan sebesar 0,30987; nilai tengah (median) sebesar

adanya korelasi antar variabel independen, 3,3650 dan modus sebesar 3,75.

jika terjadi korelasi maka terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik ti-

Uji Prasyarat Analisis

dak terjadi korelasi diantara variabel. Untuk Data yang sudah diperoleh perlu dilakukan

menguji adanya multikolinearitas yaitu dengan uji prasyarat analisis sebelum melakukan uji hi-

melihat pada Tolerance Value atau Variance potesis. Berikut ini akan dipaparkan hasil ana-

Inflation Factor (VIF). Pedoman uji multiko- lisis hasil uji persyaratan analisis.

linearitas yaitu jika nilai tolerance lebih besar linearitas yaitu jika nilai tolerance lebih besar

kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedas- jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 maka

tisitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 artinya terjadi multikolinieritas terhadap data

kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas. yang di uji. Selanjutnya, jika nilai VIF lebih ke- cil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi mul-

Tabel 6.

tikolinieritas terhadap data yang di uji, sedang-

Hasil Uji Heteroskedatisitas

kan jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka

Coefficients a

artinya terjadi multikolinieritas terhadap data

Model

Unstandardized Standardized t Sig.

yang di uji. Coefficients

Coefficients

B Std. Error

Lingkungan Kampus -,005

-,263 -3,442 ,101

Hasil Uji Multikolinearitas

Motivasi Mahasiswa -,004

-,170 -2,224 ,270

a. Dependent Variable: Absolute

Coefficients a Unstandardized Standardized

Collinearity

Model Coefficients

Berdasarkan data di atas diperoleh

B Std. Error

Beta

Tolerance VIF

nilai sig variabel lingkungan kampus

dan motivasi mahasiswa sebesar 0,101

dan 0,270 lebih besar dari 0,05. Sehing-

Kampus Motivasi

ga disimpulkan tidak terjadi heteroske-

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Mahasiswa

Data hasil uji multikolinearitas menunjuk-

4. Uji Autokorelasi

kan bahwa nilai tolerance value , dan adalah 0,653; Uji autokorelasi bertujuan untuk menge- dan 0,653. Nilai VIF dan adalah 1,532; dan 1,532.

tahui apakah dalam model regresi linier ada Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi mul-

korelasi antara kesalahan pengganggu pada tikolinearitas antar variabel bebas. Analisis pada

periode t dengan kesalahan penggangu pada variabel bebas yaitu lingkungan kampus dan mo-

periode t (sebelumnya). Autokorelasi muncul tivasi mahasiswa tidak terjadi korelasi antarvaria-

karena observasi yang berurutan sepanjang bel bebas, sehingga antarvariabel bebas berdiri

waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi sendiri atau tidak terikat antarvariabel bebas.

yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi (tidak terjadi autokorelasi). Untuk

3. Uji Heteroskedatisitas mengetahui apakah persamaan regresi ada atau Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

tidak autokorelasi akan digunakan pendekatan menguji apakah dalam model regresi terjadi keti-

Durbin Watson (DW) test.

daksamaan variance dari residual satu pengamat- an ke pengamatan yang lain. Model regresi yang

Tabel 7.

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak ter-

Hasil Uji Autokorelasi

jadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk

Model Summary b

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisi-

Model

Adjusted Std. Error of Durbin- Square R Square the Estimate

tas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Watson

Glejser, yaitu dengan meregresikan nilai absolute 1,015

a. Predictors: (Constant), Motivasi Mahasiswa, Lingkungan Kampus

residual terhadap variabel independent. Dasar

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Mahasiswa

pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisi-

Pada penelitian kali ini dengan sampel = 55 dan k (variabel bebas) = 2 diperoleh nilai DU = 1,015. Dasar Pengambilan Keputusan dengan uji Durbin Watson (uji DW) yaitu terjadi auto- korelasi bila: Du > Dw > 4 – Du artinya nilai Dw lebih kecil dari Du dan lebih besar dari 4 – Du. Sedangkan tidak terjadi autokorelasi bila: Du < Dw < 4 – Du artinya nilai Dw lebih besar dari Du dan lebih kecil dari 4 – Du. Sehingga dapat disimpulkan lolos uji autokorelasi karena sesuai dengan kriteria yaitu (DU<DW<4-DU)

Gambar 3. Diagram jalur analisis regresi atau (1,015 < 1,795 < 2,985).

X 1 = lingkungan kampus

X 2 = motivasi mahasiswa

Pengujian Hipotesis

Y 1 = prestasi belajar mahasiswa Proses yang dilakukan setelah dilakukan

e 1 = residual

uji prasyarat maka data hasil penelitian dianali- Matriks korelasi antar variabel yang dihi- sis menggunakan uji regresi. Diagram jalur antar

tung menggunakan bantuan program SPSS 24 variabel dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

adalah sebagai berikut.

Tabel 8. Korelasi Antara Variabel

Correlations

Lingkungan Kampus

Motivasi Mahasiswa

Prestasi Belajar Mahasiswa

Pearson Correlation

Lingkungan Kampus Sig. (2-tailed)

,000 N

225 Pearson Correlation

Motivasi Mahasiswa Sig. (2-tailed)

,000 N

225 Pearson Correlation

1 Prestasi Belajar Mahasiswa

Sig. (2-tailed)

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dokumen yang terkait

Latar belakang pendidikan siswa dan hubungannya dengan prestasi belajar fiqih di MTS Nurul Ilmi Cikupa

0 64 85

Kerjasama Kemanan Antara Autralia - Indonesia Dalam Mengataasi Masalah Terorisme Melalui Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC)

1 25 5

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Peran Migrant Care Dalam Mengatasi Masalah Perdagangan Manusia yang Terjadi Terhadap Pekerja Migran Indonesia di Malaysia 2011-2015

4 35 74

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh variasi berat glukosa pada filtrat tomat (solanum lycopersicum (L) Commune) dan lama fermentasi acetobacter xylinum terhadap tingkat ketebalannata de tomato - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Penerapan metode eksperimen terhadap pokok bahasan bunyi untuk meningkatkan hasil belajar siswa mtsn 2 palangka raya kelas VIII semester II tahun ajaran 2013/2014 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN Pala

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN - Sistem ijon dalam jual beli ikan di Kecamatan Seruyan Hilir - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 8

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan Kelas VIII Semester II di SMPN Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Pala

0 3 80

BAB I PENDAHULUAN - BAB I DAN II

0 1 10