Reni Nur Arista, Widya Susanti, Juliani Pudjowati

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT.

  

ARWANA CITRAMULIA Tbk.

  

Reni Nur Arista, Widya Susanti, Juliani Pudjowati

  Program Study Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, sedangkan Alat

analisis yang digunakan adalah analisis rasio likuiditas, aktifitas, profitabilitas, dan du

pont system. Berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan du

pont system. Pada PT. Arwana Citramulia Tbk mengalami kondisi yang kurang pada

tahun 2009 - 2013, hanya Quick ratio tahun 2013 yang berada diatas standard yang

ditentukan. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan kurang baik. Karena

hutang yang ditanggung oleh perusahaan terlalu besar.

  Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Analisis Du Pont System

ABSTRACT

  This study used a qualitative descriptive approach, while the analysis tool used

is the ratio analysis liquidity, activity, profitability and du pont system.Based on the

resut of the analysis of liquidity ratios, activity, profitability and du pont system at PT.

Arwana citramuia Tbk, experiencing adverse conditions in the year 2009-2013, only the

quick ratio in 2013 that is above the specified standart. This shows the company’s

financial performance is less good. Because the debt guaranteed by the company is too

big.

  Keyword : financial performance, analysis du pont system PENDAHULUAN

  Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam dunia bisnisnya, yaitu mencapai keuntungan maksimal. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menjalankan kinerja perusahaan dengan baik dan ditunjang dengan strategi yang matang termasuk dalam segi manajemen keuangannya.sehingga mendorong perusahaan untuk lebih lebih selektif dalam beroperasi untuk mencapai laba yang tinggi dalam jangka panjang bisa terwujud.

  Laporan keuangan yang akan dianalisis yaitu neraca dan laporan laba rugi. Alat analisis yang dapat digunakan pada PT Arwana Citramulia Tbk. antara lain yaitu: Analisis

  Du Pont System (ROI), Rasio Likuiditas, Rasio aktifitas, Rasio Profitabilitas.

  Rasio-rasio diatas bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kinerja suatu perusahaan selama lima tahun, yaitu dari tahun 2009 sampai 2013.

  Laporan Keuangan

  Menurut Baridwan (2008:17) mendefinisikan bahwa “laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya Neraca

  Neraca

  Menurut Hermawan dan Masyad (2006:42) mendefinisikan bahwa : “Neraca adalah suatu laporan yang disusun secara sistematis tentang posisi keuangan pada suatu saat tertentu.

  Laporan Laba Rugi

  Menurut Hermawan dan Masyad (2006:42) mendefinisikan sebagai berikut :“Laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil-hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu

  Kinerja Keuangan

  Menurut Jumingan (2006:239) “kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator Kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas.

  Analisis Rasio Keuangan

  Menurut Fahmi (2012:49) “Rasio Keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap representatif untuk diterapkan.”

  Macam-Macam Rasio

1. Rasio likuiditas

  Current Ratio (Rasio Lancar) -

  Rumus Current Ratio adalah :

  • Quick Ratio Atau Acid Test Ratio Adapun rumus Quick Ratio Atau Acid Test Ratio adalah :

  2. Rasio Aktifitas Total Asset Turnover -

  Rumus Total Asset Turnover adalah :

  3. Rasio Profitabilitas

  • - Profit Margin

  Adapun rumus Profit Margin adalah sebagai berikut :

  4. Du Pont System

  Adapun rumus du pont system adalah sebagai berikut :

METODE PENELITIAN

  Pendekatan penelitian metode deskriptif penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder, sumber data sekunder di peroleh dari neraca dan laporan laba rugi tahun 2009-2013. Penelitian kinerja keuangan dilakukan dengan analisis laporan keuangan penulis batasi dengan rasio likuiditas, rasio aktifitas, rasio profitabilitas, dan du pont system. Unit analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yaitu studi pustaka (library reseach) dan dokumentasi.

  Teknik Analisis Data

  1. Mengetahui Kondisi Keuangan Perusahaan Yang Diteliti

  2. Menganalisis Laporan Keuangan

  3. Mengevaluasi Kinerja Keuangan

  4. Menginterprestasikan rasio-rasio tersebut

  Hasil Analisis

  Dengan menggunakan analisis laporan keuangan akan tergambar suatu ringkasan laporan neraca dan laporan laba rugi selama periode yang bersangkutan. Tahap-tahap yang perlu dilaksanakan dalam analisis ini adalah membuat neraca perbandingan antara beberapa periode yang berkaitan dan kemudian menganalisis dengan menggunakan rasio keuangan.

  Neraca perbandingan memberikan gambaran tentang perkembangan aktivitas keuangan perusahaan dari beberapa periode tersebut, sehingga dapat memperlihatkan kenaikan dan penurunan pada pos-pos yang tercantum dalam neraca yang diperbandingkan.

  1. Likuiditas

Tabel 1

  Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio)

  Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current ratio

  

2009 205.032.731.501 258.756.099.264 79,23 %

2010 298.437.190.595 307.160.677.781 97,15 %

2011 261.065.744.312 257.010.978.661 101,57 %

2012 323.837.015.729 277.678.054.056 116,62 %

2013 405.105.632.599 311.780.561.616 129,93 %

  Sumber : Peneliti (2015)

  

Tabel 2

  Persentase Quick Ratio

  

Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Persediaan Quick rasio

2009 205.032.731.501 258.756.099.264 37.508.636.681 65 % 2010 298.437.190.595 307.160.677.781 56.760.243.054 79 % 2011 261.065.744.312 257.010.978.661 35.613.688.330 88 % 2012 323.837.015.729 277.678.054.056 52.092.182.453 98 % 2013 405.105.632.599 311.780.561.616 56.150.531.321 112 %

  Sumber : Peneliti (2015)

  2. Rasio Aktifitas

Tabel 3

  Persentase Total Asset Turnover

  Total Asset Tahun Penjualan Aktiva Tetap

  Turnover 2009 714.062.398.545 822.686.549.168 0,86 2010 830.183.904.081 873.154.085.922 0,95 2011 922.684.829.411 831.507.593.676 1,10 2012 1.113.663.603.211 937.359.770.277 1,18

  2013 1.417.640.229.330 1.135.244.802.060 1,24

  Sumber : Peneliti (2015)

  3. Rasio profitabilitas

Tabel 4

  Persentase Profit Margin

  

Tahun Laba Setelah Pajak Penjualan Profit Margin

2009 65.037.815.428 714.062.398.545 9,10 % 2010 80.114.048.978 830.183.904.081 9,65 % 2011 95.949.405.045 922.684.829.411 10,39 % 2012 158.684.349.130 1.113.663.603.211 14,24 % 2013 237.697.913.883 1.417.640.229.330 16,76 %

  Sumber : Peneliti (2015)

  4. Du Pont System

Tabel 5

  Persentase Du Pont System (ROI)

  

Tahun Profit Margin Perputaran Total Du pont system

Aktiva (ROI) 2009 9,10 % 0,86 % 7,7 % 2010 9,65 % 0,95 % 9,05 % 2011 14 % 1,10 % 11,5 % 2012 14,2 % 1,18 % 16,9 % 2013 16,7 % 1,24 % 20,9 %

  Sumber : Peneliti (2015) Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh penulis pada pembahasan bisa kita nilai bagaimana kinerja perusahaan PT. Arwana Citramulia,Tbk di Bursa Efek

  Indonesia melalui rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, serta Du pont system. Dengan menyesuaikan data hasil analisis yang ada dengan landasan teori yang telah diambil. Dari hasil analisis rasio keuangan meliputi rasio likuiditas, aktifitas, profitabilitas dan du pont system menunjukkan bahwa kondisi kinerja keuangan perusahaan pada PT. Arwana Citramulia,Tbk masih kurang baik. Hasil dari analisis kinerja keuangan melalui rasio-rasio diatas bisa dirangkum dalam Tabel 6 :

  Tabel 6

  Ikhtisar Rasio Keuangan Pada PT. Arwana Citramulia Tbk, Dibursa Efek Indonesia

  2009 2010 2011 2012 2013 RASIO KEUANGAN

Current ratio 79,23 97,23% 101,57 % 116,62 129,93

  % % % Quick ratio 65 % 79 % 88 % 98 % 112 %

Total Asset 0,86 0,95 1,10 1,18 1,24

  Turnover Profit Margin 9,10 % 9,65 % 10,39 % 14,24 % 16,76 %

Du Pont System 7,7 % 9,05 % 11,5 % 16,9 % 20,9 %

(ROI)

  Sumber :Peneliti (2015) Berdasarkan Tabel 6 pada pembahasan dapat diketahui bagaimana kondisi kinerja keuangan PT.Arwana Citramulia Tbk, melalui rasio likuiditas, rasio aktifitas, rasio profitabilitas dan du pont system (ROI) dengan menyesuaikan data hasil analisis yang ada dengan landasan teori yang telah diambil. Hasil dari analisis rasio diatas bisa dijelaskan sebagai berikut:

  Dari hasil perhitungan rasio likuiditas yang meliputi current ratio, rasio yang dimiliki perusahaan pada tahun 2009 hingga tahun 2013 masih dibawah 200% standart yang sudah ditentukan. Current ratio yang berada dibawah rata-rata industry disebabkan karena adanya peningkatan jumlah kewajiban lancar setiap tahunnya. Sedangkan untuk quick ratio dengan tingkat persentase dari tahun 2009 hingga tahun 2012 juga masih berada dibawah standart yang ditentukan. Rasio Aktivitas dari tahun 2009 hingga tahun 2013 bahwa PT. Arwana Citramulia Tbk. dikatakan masih kurang baik. Hal Ini terlihat dari rasio perputaran total aktiva (total asset turnover) masih berada dibawah standart yang ditentukan yaitu aktiva berputar kurang dari 2 kali. Rasio profitabilitas PT. Arwana Citramulia Tbk, ditinjau dari rasio profit margin yang dihasilkan perusahaan masih berada dibawah 20% dari standart yang ditentukan dan dapat dikatakan bahwa kondisi PT. Arwana Citramulia Tbk masih kurang baik. Du pont system PT. Arwana Citramulia Tbk, Dari tahun 2009 hingga tahun 2013 PT. Arwana Citramulia Tbk, menunjukkan bahwa kondisi yang kurang baik karena nilai du pont (ROI) yang dihasilkan berada dibawah 30% dari standart yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu untuk mendayagunakan aktiva untuk menghasilkan laba bersih. Sumber : Peneliti, (2015)

  

Gambar 1. grafik ikhtisar rasio keuangan

SIMPULAN

  Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam kinerja perusahaan, maka akan dikemukakan kesimpulan dan saran sebagai berikut :

  1. Rasio likuiditas PT. Arwana Citramulia Tbk.selama lima tahun terakhir yaitu dari tingkat rasio lancar tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan kondisinya kurang baik, sedangkan dari rasio cepat tahun 2009 hingga 2012 berada dibawah 100% dan pada tahun 2013 rasio cepat naik sebesar 112 % yang artinya pada tahun 2013 kinerja perusahaan dari tingkat rasio cepat dikatakan mulai membaik.

  2. Rasio aktifitas PT. Arwana Citramulia Tbk. selama tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan kurang baik, karena hasil perputaran total aktiva berada dibawah rata-rata industry. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu mempergunakan total aktiva dengan efisien.

  3. Keadaan rasio profitabilitas PT. Arwana Citramulia Tbk. selama tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Karena hasil persentase profit margin dihasilkan berada dibawah 20 %. Hal ini menujukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan masih kurang baik.

  4. Du pont system PT. Arwana Citramulia Tbk, Dari tahun 2009 hingga tahun 2013 PT. Arwana Citramulia Tbk, menunjukkan bahwa kondisi yang kurang baik karena nilai du pont (ROI) yang dihasilkan berada dibawah 30% Hal ini menunjukkan perusahaan belum mampu untuk mendayagunakan aktiva untuk menghasilkan laba bersih.

  SARAN

  1. Kondisi kinerja PT. Arwana Citramulia Tbk dari tingkat Likuiditas kurang baik, maka sebaiknya PT. Arwana Citramulia Tbk, memperbaiki kinerja perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya, dengan cara menambah aktiva lancarnya dann mengurangi hutang lancar dari perusahaan

  2. Kondisi kinerja PT. Arwana Citramulia Tbk dari tingkat Aktifitas kurang baik,maka sebaiknya perusahaan memperhatikan kebijakan pengumpulan kredit atau piutang dan meningkatkan kinerja yang diimbangi produktivitas perusahaan, sehingga perputaran aktiva perusahaan semakin baik.

  3. Kondisi kinerja PT. Arwana Citramulia Tbk dari tingkat Profitabilitas kurang baik, maka sebaiknya meningkatkan laba dalam perusahaan dan menarik investor untuk menambah modal perusahaan

  4. Kondisi kinerja keuangan PT. Arwana Citramulia Tbk, kurang baik, maka perusahaan harus meningkatkan penjualannya, mengurangi biaya-biaya baik itu biaya umum maupun yang merupakan pengurang dari laba perusahaan.

  

5. Peneliti sebaiknya bisa menggunakan dua perusahaan yang sejenis agar tingkat Du

Pont System bisa dibandingkan, dan juga dapat meneliti rasio-rasio lain yang

  berhubungan dengan Du Pont System, seperti : Return On Assets Dan Return On

  Equity

DAFTAR PUSTAKA

  Baridwan Zaki. 2008. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Fahmi Ilham 2012, Pengantar Manajemen Keuangan Teori Dan Soal Jawab, Penerbit Alfabeta, Bandung. Hermawan Sigit, Masyhad 2005, Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa Dan Dagang, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Jumingan 2006, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Penerbit PT Bumi aksara, Jakarta.