Analisis Perbandingan Minat Konsumen Dal (1)

PROPOSAL PENELITIAN
ANALISIS PERBANDINGAN MINAT KONSUMEN DALAM
MEMILIH PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Studi
Kasus Pasar Kambingan Tunggangri Dan Indomaret Cabang
Tunggangri)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI
Dosen Pembimbing:

Rokhmat Subagiyo,SE,MEI

Disusun Oleh :
ISTIP ULIL HIKMAH (17402153197)
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
TAHUN AKADEMIK 2018

1

1. JUDUL PENELITIAN
Penelitian


ini

berjudul

“ANALISIS

PERBANDINGAN

MINAT

KONSUMEN DALAM MEMILIH PASAR TRADISIONAL DAN PASAR
MODERN ( Studi Kasus Pasar Kambingan Tunggangri Dan Indomaret Cabang
Tunggangri’’
2. LATAR BELAKANG
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan ini individu atau
kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mepertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain. 1
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan

pemasaran saat ini tidak hanya terfokus pada kegiatan jual beli barang atau jasa,
tetapi juga merupakan proses menciptakan nilai bagi pelanggannya. Nilai- nilai
inilah yang akan menciptakan suatu hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dalam konsep pemasaran menyakini
bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan kunci sukses bagi perusahaan
untuk dapat bertahan menghadapi persaingan.
Secara umum pemasran dapat diartikan sebagai pola pikir yang
menyadari bahwa perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi
pembelian. Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang di
produksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan
lain.
Di era globalilasi ini kegiatan bisnis semakin meningkat, seperti kegiatan
pemasaran. Banyak perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan
cara memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan berusaha menerapkan strategi
pemasaran yang tepat dalam rang menguasai pasar. Penguasaan pasar merupakan
saah satu dari kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha untuk mempertahan kan
keberlangsungan usaha dan memaksimalkan laba.
1Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008)
2


Dengan keadaan zaman yang semakin berkembang dan banyaknya
industry yang menawarkan suatu produk menjadikan suatu loyalitas mrenjadi
sesuatu yang penting suatu perusahaan. Agar perusahaan itu dapat bertahan
dalam persaingan di butuhkan konsumen yang memiliki loyalitas tinggi.
Loyalitas konsumen merupakan kesetiaan konsumen akan suatu barang atau jasa
dengan melakukan pembelian ulang barang atau jasa tersebut secara terus
menerus.
Pada dasarnya pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara
penjual dan pembeli, atau tempat dimana permintaan dan penawaran saling
bertemu untuk membentuk suatu harga. Pendapat lain mengatakan bahwa pasar
merupakan suatu kelompok orang orang yang diorganisasikan untuk melakukan
tawar menawar sehingga dengan demikian terbentuk harga.
Secara teoritis keputusan pembelian yang dilakukan konsumen terhadap
barang yang ditawarkan sangat di pengarungi oleh produk, harga, promosi,
pelayanan dan lokasi yang mendukung kenyamanan belanja. Tidak menutup
kemungkinan persaingan pemasaran juga terjadi pada pasar tradisional dan pasar
modern.
Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
dialamnya terdapat transaksi secara langsung. Didalam pasar tradisional sering
terjadi tawar menawar dan bangunanya biasanya terdiri dari kios- kios dan

dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual atau pengelola pasar. Pasar tradisional
menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga, seperti sayuran, buahbuahan, ikan, sayur, dagi, telur, pakaian, perlengkapan dapur dan sebagainya.
Pasar tradisional biasanya terletak di kawasan yang strategis di pinggir
jalan.Dalam kehidupan sehari hari pasar tradisional dikenal dengan istilah pasar
becek, baud dan kotor, dan tidak menutup kemungkinan terdapat tindakan
kekerasan seperti pencopetan, penjambretan dan sebagainya.Dan hal ini dapat
berpengaruh terhadap minat pembeli untuk berbelanja di pasar tradisional.

3

Sedangkan dalam pembelian di pasar modern berbeda dengan pasar
tradisional dalam pasar modern penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara
langsung, pembeli bisa melihat harga dan label yang terdapat pada barang yang
dijual baik berupa rupiah maupun berupa barcode.Pelayanannyapun berbeda
dalam pasar modern pelayanannya secara mandiri seperti dalam swalayan.Barang
yang dijual selain barang sehari hari juga menjual bahan tahan lama seperti
pakaian, perabotan atau peralatan rumah tangga dan perlengkapan lainya.
Konsumen sangat beraneka ragam perilakunya dalam berbelanja dan
perilaku berbelanja berkaitan erat dengan minat dari konsumen untuk
berbelanja.Bagi suatu perusahaan mengetahui bagaimana minat konsumen dalam

pemiihan pasar sangat penting karena minat konsumen menjadi dasar dalam
pemilihan pasar.
Dalam pemilihan pasar konsumen memiliki criteria evaluasi diantarnay
adalah faktor lokasi, kelengkapan produk, harga, pelayanan, kenyamanan dalam
berbelanja dan promosi. Hal tersebut menjadikan faktor yang sangat penting
yang harus di perhatikan oleh produsen karena akan menjadi bahan pertimbangan
bagi konsumen untuk memilih pasar mana yang akan didatnagi konsumen untuk
berbelanja. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini berjudul “Analisis
Minat Konsumen dalam memilih Pasar Tradisional (Pasar Kambingan
Tunggangri) Dan Pasar Modern (Indomaret Cabang Tunggangri)”.
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari deskripsi latar belakang yang sudah dijelaskan di atas,
maka muncul beberapa pokok permasalahan yang hendak dikaji antara lain:
1. Apakah terdapat perbedaan minat

konsumen

dalam

memilih pasar tradisional (Kambingan Tunggangri) dengan

pasar modern (Indomaret cabang Tunggangri)?

4

2. Berapakah besarnya perbandingan minat konsumen pasar
tradisional (Kambingan Tunggangri) dengan pasar modern
(Indomaret cabang Tunggangri)?
3. TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini tersirat beberapa tujuan inti yang ingin dicapai
diantaranya :
1. Untuk mengetahui adakah perbedaan minat konsumen dalam memilih pasar
tradisional dan pasar tradisional?
2. Untuk mengetahui seberapa besar perbandingan minat konsumen pasar
tradisional (Kambingan Tunggangri) dengan pasar modern (Indomaret cabang
Tunggangri)?
4. KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan sebagai sarana untuk latihan
berpikir secara logis dan sistematis.
2. Sebagai masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam kajian pasar

tradisional dan pasar modern.
5. LANDASAN TEORI
a. Kerangka Teori

5

X1 : minat konsumen
dalam pemilihan
pasar tradisional
(kambingan
tunggangri), variable :
Produk
Lokasi
Harga
Pelayanana
iklan

X2 : minat konsumen
dalam pemilihan
pasar tmodern

(Indomaret cabang
Tunggangri),
variable :
Produk
Lokasi
Harga
Pelayanana
iklan

dibandingka
n
b. Landasan Teoritis
1. Minat Konsumen

Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik
pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek pendorong yang
menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap orang, sesuatu,
aktivitas-aktivitas tertentu. Definisi minat dapat diambil pengertian
bahwa individu atau opembeli yang mempunyai minat terhadap belanja,
maka akan terdorong untuk memberikan perhatian terhadap proses

belanja tersebut.
Minat Konsumen Minat merupakan salah satu aspek psikologis
yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan minat
juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang
dalam melakukan apa yang mereka lakukan. Minat beli merupakan
bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Menurut
Kinnear dan Taylor minat membeli adalah merupakan bagian dari

6

komponen

perilaku

konsumen

dalam

sikap


mengkonsumsi,

kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli
benar-benar dilaksanakan.Minat memiliki sifat dan karakter khusus
sebagai berikut:
1.

Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan antara minat
seseorang dan orang lain.

2.

Minat menimbulkan efek diskriminatif.

3.

Erat

hubungannya


dengan

motivasi,

mempengaruhi

dan

dipengaruhimotivasi.
4.

Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan lahir dan
dapat berubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, dan mode

2

Pemahamam terhadap perilaku konsumen tidak lepas dari minat
membeli, karena minat membeli merupakan salah satu tahap yang pada
subyek sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Titik tolak
memahami pembeli adalah model rangsangantanggapan (stimulusresponse model) apa yang didengar oleh telinga apa yang dilihat oleh
mata apa yang dicium oleh hidung itulah yang disebut stimulus.3
Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke dalam
kesadaran pembeli. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan
pembeli menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Iklan berbagai
macam produk yang ditayangkan adalah stimulus yang dirancang
khusus oleh produsen agar menarik perhatian konsumen. Produsen

2 Umar Husein, Manajemen Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT.
Gramedia
Pusaka, 2000), hal 45.
3 Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali
Press, 2013),
112.

7

mengharapkan konsumen menyukai iklan produknya, kemudiamenyukai
produk yang ditawarkannya dan kemudian tertarik untuk membelinya.4
Jadi dapat disimpulkan minat konsumen adalah kesadaran setiap
orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat
terhadap suatu objek. Disini minat seotrang konsumen sangat
berpengaruh terhadap proses pemilihan pasar.
2.

Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat memberikan
manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat
memuaskan konsumen, sesungguhnya pelanggan tidak
membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dan
nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang
ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang didapat
dari konsumen, baik barang atau jasa atau kombinasinya.
Menurut Kotler dan Amstrong produk adalah semua
hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang
dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Produk (Product) yaitu produk yang secara tepat diminati
oleh konsumen, baik kualitas maupun kuantitasnya.5
Jadi dapat disimpulkan bahwa produk adalah suatu
alat pemenuhan kebutuhan yang dapat memberikan
manfaat atau membirkan kepuasan bagi konsumen.

3.

Lokasi

4 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran, (Jakarta: PT.
Gramedia Utama, 2008), hal. 95
5 Buchari Alma, Menejemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta,
2011), 139.

8

Lokasi adalah suatu ruang dimana berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk membuat produk yang diperoleh dan tersedia bagi pelanggan
sasaran.6
Faktor lokasi juga berpengaruh terhadap keputusan yang diambil konsumen
untuk membeli suatu produk. Lokasi yang mudah dijangkau oleh pembeli dan
dekat dengan pusat keramaian merupakan lokasi yang tepat untuk suatu usaha.
Lokasi yang strategis bagi konsumen akan memperkecil pengorbanan energi dan
waktu.7

4.

Harga
Harga (Price) yaitu seberapa besar harga sebagai pengorbanan
konsumen dalam memperoleh manfaat produk yang diinginkan Harga
juga merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi minat
konsumen terhadap barang kebutuhan.
Harga bagi konsumen adalah biaya untuk mendapatkan produk
produk yang dibutuhkan.Harga dapat menunjukkan kualitas merek dari
suatu produk, dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa harga
yang mahal biasanya mempunyai kualitas yang baik. Jadi bisa
disimpulkan pengertian dari harga tersendiri adalah sejumlah uang yang
ditagihkan atau suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang
ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki
atau menggunakan suatu produk dan jasa.8

5.

Promosi atau iklan
Promosi (Promotion) yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan
sehingga keunggulan produk dapat disampaikan kepada konsumen.

6 Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008), hal
60
7 Bernard T. Widjaja, Lifestyle Marketing, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2009) hal. 81
8 Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008) hal
345

9

Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi produsen maupun
konsumen. Keuntungan bagi konsumen ialah konsumen dapat mengatur
pengeluarannya menjadi lebih baik, misalnya konsumen yang membaca
iklan, ia dapat membeli barang/produk yang lebih murah. Keuntungan
bagi produsen ialah promosi dapat menghindarkan persaingan
berdasarkan harga, konsumen membeli barang/produk karena tertarik
akan mereknya. 9
6. Pelayanan
Pelayanan ialah menolong untuk menyediakan segala sesuatu
yang diperlukan oleh orang lain diataranya adalah pembeli. Pelayanan
dapat diberikan kepada orang lain sebagai pertolongan yang dibutuhkan
orang lain itu sendiri. Yang mana dengan pertolongan tersebut dapat
membantu orang lain untuk bisa mengatasi masalahnya.
7. Pengertian pasar tradisional
Menurut Kotler, Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
dengan ini individu atau kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mepertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran
adalah suatu system total dari kegiatan bisinis yang direncanakan untuk
merencanai penentuan harga, promosi, dan mendistribusikan barang
barang yang dapat memuaskan keinginan dabn mencapai pasar sasaran
serta tujan perusahaan. 10
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya
9 Ujianto Abdurachman, "Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kecendrungan Minat
Beli
Konsumen Sarung", Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, ( Maret,
2004), hal 36.
10Philip Kotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008)

10

terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka
oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual
kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah,
sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan
lain-lain.Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang
lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan
umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli
untuk mencapai pasar.Berikut ini ciri dari pasar tradisional:
 Proses jual beli barang dll. melalui proses tawar menawar harga.
 Barang yang dijual umumnya keperluan memasak,dapur dan rumah
tangga.
 Harga barang yang di perjualbelikan relatif murah dan terjangkau.
 Area pasar tradisional biasanya di tempat yang terbuka..
8. Pasar modern
a. Pengertian
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional,
namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara
langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum
dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya
dilakukan

secara

mandiri

(swalayan)

atau

dilayani

oleh

pramuniaga.Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan
makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang
lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh
dari pasar modern adalah pasar swalayan dan hypermarket,
supermarket, dan minimarket
Pasar modern adalah tempat penjualan barang barang
kebutuhan rumah tangga, dimana penjualan dilakukan secara ecera

11

dan dengan cra swalayan (konsumen mengambil sendiri barang dari
rak dagangan dan membatay di kasir.Berikut ini ciri dari pasar
modern diantaranya seperti:
 Tidak bisa tawar-menawar harga.
 Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi
barcode.
 Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki
kualitas yang baik.
 Berada dalam bangunan atau ruangan dan pelayanannya
dilakukan sendiri (swalayan).
 Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.
 Tempatnya bersih dan nyaman, ruangan ber-AC.Tata tempat
yang rapi supaya konsumen atau pembeli dapat dengan mudah
menemukan barang yang akan di belinya.
 Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir
dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi.
9.

Perbedaan Pasar Modern Dan Pasar Tradisional
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern
dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup
modern yang berkembang di masyarakat kita. Tidak hanya di kota
metropolitan tetapi sudah merambah di kota kecil di tanah air, sangat
mudah menjumpai mini market, supermarket bahkan hypermart di
sekiatar tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan tempat
belanja

yang

nyaman

dengan

harga

yang

tidak

kalah

menariknya.Berikut beberapa perbandingan antara pasar modern dan
pasar tradisional:
 Karakter atau budaya konsumen, Meskipun informasi tentang gaya
hidup modern dengan mudah diperoleh, tetapi tampaknya

12

masyarakat masih memiliki budaya untuk tetep berknjung dan
berbelanja ke pasar tradisional. Perbedaan itulah di pasar tradisional
masih terjadi proses tawar menawar harga, sedangkan di pasar
modern harga sudah pasti ditandai dengan label harga.
 Revitalisasi pasar tradisional, Pemerintah seharusnya serius dalam
menata

dan

mempertahankan

eksisitensi

pasar

tradisional.

Pemerintah menyadari bahwa keberadaan pasar tradisional sebagai
pusat kegiatan ekonomi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat
luas. Dan karenanya hanya didatangi oleh kelompok masyarakat
kelas bawah. Gambaran pasar seperti di atas harus di ubah menjadi
tempat yang bersih dan nyaman bagi pengunjung dengan demikian
masyarakat dari semua kalangan akan tertarik untuk datang dan
melakukan transaksi di pasar tradisional.
 Regulasi, pemerintah memang mempunyai hak untuk mengatur
keberadaan pasar tradisional dan pasar modern. Tetapi aturan yang
dibuat pemerintah itu tidak boleh diskriminatif dan seharusnya tidak
membuat dunia usaha mandek. Pedagang kecil, menengah, besar,
bahkan perantaraan ataupun pedagang toko harus mempunyai
kesempatan yang sama dalam berusaha.
c. Hipotesa Penelitian
Penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut :
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara minat konsumen dalam
pemilihan pasar tradisional (pasar Kambingan Tunggangri) dan pasar
modern (pasar Kambingan Tunggangri).
H2 : terdapat nilai yang signifikan dalam perbandingan minat konsumen
dalam pemilihan pasar tradisional (pasar Kambingan Tunggangri) dan
pasar modern (pasar Kambingan Tunggangri).

13

10. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini akan dibahas tentang :
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah jenis mpenelitian yang mengahasilkan penemuan-penemuan yang
dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistic atau cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).11 Jadi Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menjelaskan hubungan antara variabel - variabel melalui pengujian
hipotesis.Dengang menggunakan analisis korelasi untuk mengetahui nilai
suatu perbedaan.
b. Populasi
Pupulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini yang menjadipopulasi adalah

konsumen yang

berbelanja di pasar tradisional (pasar Kambingan Tunggangri) dan pasar
modern (Indomaret cabang Tunggangri), oleh karena itu populasi ini
merupakan populasi yang tidak terbatas karena tidak dapat diketahui secara
pasti jumlah sebenarnya pembeli yang berbelanja di pasar tradisional (pasar
Kambingan Tunggangri) dan pasar modern (Indomaret cabang Tunggangri).
c. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.Berdasarkan populasi yang sudah diketahui prosedur
pencarian responden dilakukan berdasarkan accidental sampling. Accidental
sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang
11 V. wiratna sujarweni , metodologi Penelitian: lengkap, praktis, dan mudah
dipahami, (Yogyakarta: Pustaka Baru, 2014) , hal. 39

14

dijumpai ditempat terentu, bila konsumen dianggap cocok sebagai sumber
data.
Maksudnya dengan ketentuan setiap anggota populasi yang dijadikan
sampel saat di wawancarai pernah menjadi konsumen di pasar tradisional
(pasar kambingan tunggangri) dan pasar modern (indomaret cabang
tunggangri) sehingga menjadi responden dalam penelitian ini.
d. Sumber data
Dalam penelitian ini data yang di peroleh bersumber dari :
1. Penelitian pustaka
Penelitian pustaka adalah metode penelitian yang dilakukan dengan
mempelajari literature- literature yang mempunyai kaitan erat dengan
permasalahan yang di teliti.
2. Penelituan lapangan
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengambil data secara
langsung dengan teknik wawancara.
e. Teknik pengumpulan data
1.

Metode wawancara
Maksud dengan wawancara adalah teknik pengumpulan data yang
dilakikan dengan tatap muka secara langsung antar pewancara dengan
narasumber dimana pewawancara mengajukan sejumlah pertanyaan yang
hasrus idjawab oleh narasumber.12
Untuk
melakukan

mengumpulkan
wawancara

data

yang

langsung

diinginkan

kepada

peneliti.Peniliti

narasumber

terkait

tema.Nasumber dari penelitian ini adalah seseorang yang di temui peneliti
yang mengaku pernah berbelanja di pasar tradisional kambingan,
Tunggangri atau di indomaret cabang Tunggangri.
12 Rokhmat Subagiyo, METODE PENELITIAN EKONOMI ISLAM: Konsep dan
Penerapan,(Jakarta: Alim’s,2017), hal. 83

15

2. Metode koesioner (angket)
Selain wawancara peneliti juga menyebar koesioner (angket) untuk
mengumpulkan data. Koesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.13
3. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mnengamati suatu objek maupun subjek kemudian dicatat secara
sistematik mengenai gejala- gejala yang diselidiki. 14 Biasanya observasi
dilakukan peninjauan langsung pada lokasi penelitian.
f. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah usah atau upaya data yang tersedia yang
selanjutnya diolah dengan bantuan instrument statistic dalam menjawab
ruusan masalah yang ada dalam penelitian. Oleh karena itu, teknik analisis
data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data, bertujuan mengolah
data yang tersedia untuk menjawab rumusan masalah.15
Dalam

penelitian

ini

menggunakan

teknik

analisis

korelasi

sederhana.Dalam menentukan nilai besaran hubungan atau pengaruh antara
X1 dan Y1, dan X dengan Y2 digunakan melihat besaran nilai dengan korelasi
sederhana.Korelasi sederhana adalah salah satu teknik analisis data dalam
statistic yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel yang
bersifat kuantitatif.
Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan
sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel
13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Metods),(Bandung: Alfabeta, 2015), hal 193
14 Rokhmat Subagiyo, METODE PENELITIAN EKONOMI ISLAM: Konsep dan
Penerapan,(Jakarta: Alim’s,2017), hal. 91
15 Ibid. hal. 155.

16

dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikutui
oleh perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama
(korelasi positif) dan berlawanan (korelasi negative). 16

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah , Thamrin dan Francis Tantri. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Rajawali Press.
Abdurachman ,Ujianto.2004 "Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kecendrungan Minat
BeliKonsumen Sarung", Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 6, No. 1,
( Maret, 2004)
Alma ,Buchari. 2011. Menejemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.
Bernard T.2009. Widjaja, Lifestyle Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Husein, Umar. 2000. Manajemen Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:
PT. Gramedia
Pusaka.
Kotler, Kolther. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga
Subagiyo, Rokhmat . 2017. METODE PENELITIAN EKONOMI ISLAM: Konsep
dan Penerapan. Jakarta: Alim’s
16 http://ciputrauceo.net/blog/2016/5/16/pengertian-korelasi-dan-macam-macamkorelasi diakses tanggal 15 Mei 2018, pukul 14.45 WIB

17

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Metods). Bandung: Alfabeta sujarweni ,V. wiratna . 2014. metodologi
Penelitian: lengkap, praktis, dan mudah dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru
Sumarwan, Ujang . 2008. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Jakarta: PT.
Gramedia Utama.
http://ciputrauceo.net/blog/2016/5/16/pengertian-korelasi-dan-macam-macamkorelasi

18

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63