Analisis Penentuan Lokasi Tempat Tingga

ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN

“Analisis Penentuan Lokasi Tempat
Tinggal Berdasarkan Preferensi
Masyarakat”

DANIEL WILLIAM MANURUNG 3615100052 - MIFTACHUS SALIMAH 3615100070
- IKHSAN TJANDRA 3615100081 - IRENE NEVRASYAPUTI 3615100083

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ITS

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................ 1
1.3. Sistematika Penulisan ......................................................................... 1


BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 2
2.1. Teori Permukiman .............................................................................. 2
2.2. Teori Lokasi Perumahan ..................................................................... 3
2.3. Faktor-Faktor Penentu Kenyamanan Masyarakat .............................. 4

BAB III ANALISIS ........................................................................................ 5
3.1. Analisis dengan CFA ........................................................................... 5
3.2. Hasil Analisis ....................................................................................... 6
BAB IV GAMBARAN UMUM ....................................................................... 8
4.1. Perumahan Taman Pondok Legi 1 ..................................................... 8
4.2. Identifikasi Hasil Analisis Terhadap Kawasan ...................................... 8

BAB V KESIMPULAN ................................................................................. 9
5.1. Lesson Learned .................................................................................. 9

Page

i

5.2. Rekomendasi ...................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana
lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya penyediaan
air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan, yang
memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya.
Begitupula perumahan Taman Pondok Legi 1 terletak di Desa Pepe,
Kelurahan Pepelegi, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Perumahan
ini merupakan perumahan yang sudah memiliki kepadatan penduduk
cukup tinggi karena hampir secara keseluruhan kavling/lokasi. Ada
beberapa

faktor

yang

menyebabkan


perumahan

tersebut

dapat

tergunakan lahan secara keseluruhannya. Harga lahan, aksesibilitas,
fasilitas, prasarana, dan lingkungan sosial. Dari kelima faktor ini akan
dilakukan analisis CFA untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
kenyamanan penduduk untuk tinggal di perumahan tersebut.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor manakah
yang memberikan pengaruh paling besar terhadap masyarakat yang
bertempat tinggal di perumahan tersebut.




Mencari alasan utama masyarakat mau membeli rumah di

perumahan
Mencari alasan utama masyarakat mau meninggali rumah di
perumahan

1.3. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang penulisan makalah,
tujun dan sistematika penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi kajian pustaka terkait studi kasus
dalam makalah
BAB IV ANALISIS, berisi Analisa persoalan dengan analisis CFA
BAB V GAMBARAN UMUM, berisi terkait gambaran umum kawasan

penulisan makalah, serta rekomendasi yang dapat diberikan.

Page

BAB V KESIMPULAN, berisi leason learned yang dapat diambil dari

1


dan identifikasi hasil analisis

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

5.1. Teori Permukiman
Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Pemukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi

dengan

sarana

dan

prasarana

lingkungan.


Menurut

Yudhohusodo (1991), perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan
dari diri pribadi manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu
kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga
mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan peradaban
manusia

penghuninya,

masyarakat

ataupun

suatu

bangsa.

Dari


penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perumahan
merupakan kumpulan dari rumah-rumah yang mencerminkan pribadi
manusia dan dilengkapi dengan sarana serta prasarana. Dalam
memberikan kemudahan bagi penghuni, suatu lingkungan perumahan
harus menyediakan sarana dan prasarana sebagai berikut:




Prasarana : jalan, air bersih, jaringan drainase beserta air
limbah, pembuangan sampah dan jaringan listrik.
Sarana : fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan fasilitas
perdagangan dan jasa, fasilitas pemerintahan dan pelayanan
umum,

fasilitas

peribadatan,


fasilitas

rekreasi

dan

kebudayaan, fasilitas olahraga dan lapangan terbuka.
Suatu perumahan terdiri dari banyak unsur, seperti rumah, sarana
dan prasarana pendukungnya, serta masyarakat yang tinggal di
perumahan itu sendiri. Di kawasan perumahan, masyarakat hidup
berkelompok dan bersosialisasi antara satu dengan yang lain (Suparno,
2006). Suatu perumahan dapat menciptakan suatu lingkungan hidup baru
yang di dalamnya mendapat rasa kebersamaan, hubungan antara individu
yang erat, tanggung jawab dan kesamaantujuan. Sebuah lingkungan
perumahan merupakan tempat dimana individu yang ada saling

Page

belonging atas lingkungan tempat tinggalnya (Charles Abrams, 1964).


2

berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain serta memiliki sense of

5.2. Teori Lokasi Perumahan


Teori Lokasi Richard Muth
Muth menjelaskan bahwa untuk memaksimalkan utilitasnya, urban
resident akan memilih lokasi tempat tinggal dimana biaya yang
harus dikeluarkan untuk membeli atau menyewa lahan seimbang



dengan biaya commuting.
Teori Lokasi William Alonso
Menurut Alonso, individu dengan income dan taste tertentu akan
menyeimbangkan biaya commutingnya dan keuntungan yang
diperoleh dari lahan yang murah seiring dengan meningkatnya




jarak dari pusat kota dan ketersediaan ruang yang lebih besar.
Teori Von Thunen
Von Thunen sebagai pelopor teori lokasi menyebutkan bahwa
kegiatan-kegiatan yangpaling produktif akan saling berkompetisi
untuk saling berdekatan, di lokasi pasar(inti/pusat kota), sehingga
kondisi ini diikuti dengan temuan bahwa biaya sewa lahantertinggi
adalah wilayah yang dekat dengan pasar atau berada pada pusat
kota. MenurutThunen, dasar pengembangan dari model analisis
lokasi untuk wilayah konsentrik adalahhubungan antara pasar,
produksi,

dan

jarak.

Lokasi

yang


tidak

menimbulkan

efektransportasi yang tinggi dan memiliki jangkauan yang mudah


dengan areal lain.
Teori Christaller
Christaller menyatakan bahwa tujuan utama keberadaan suatu
pasar atau perumahan yaitu untuk menyediakan barang serta jasa
bagi populasi atau penduduk di sekitarnya. Lokasi suatu tempat
ditentukan oleh kebutuhan area pasar minimum atas suatu barang
maupun jasa untuk dapat ditawarkan secara ekonomis (threshold).
Sedangkan range adalah jarak maksimum dimana konsumen
mampu melakukan perjalanan untuk menjangkau suatu komoditi

Rencana Kawasan Perumahan Kota (Departemen Pekerjaan

Suatu kawasan perumahan selayaknya memenuhi persyaratan
dasar untuk pengembangan kota, yakni : aksesibilitas, yakni

3

Umum, 1997)

Page



atau jasa.

kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan perumahan dalam
bentuk jalan dan transportasi; kompabiilitas, yakni keserasian dan
keterpaduan antara kawasan yang menjadi lingkungannya;
fleksibilitas, yakni kemungkinan pertumbuhan fisik/pemekaran
kawasan perumahan; dan ekologi, yakni keterpaduan antara tata
kegiatan alam yang mewadahinya.

5.3. Faktor-Faktor Penentu Kenyamanan Masyarakat
Sebelum melakukan pengembangan, perlu adanya analisis dari
pihak pengembang untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat di perumahan tersebut. Kenyamanan masyarakat juga perlu
ditinjau agar pengembangan yang dilakukan lebih efektif dan efisien.
Analisis yang dilakukan perlu memperhatikan beberapa faktor yang
menentukan kenyamanan masyarakat..

Aksesibilitas

Harga sewa lahan

Kondisi jalan
Kemudahan Transportasi




Von Thunen



Von Thunen



Kota Oleh PU (1997)



Drapkin (1980)



Kota Oleh PU (1997)




Fasilitas

Pendidikan
Kesehatan
Perdagangan dan jasa
Ruang Terbuka Hijau

Prasarana

Drainase
Air bersih
Limbah
Listrik
Sampah

Lingkungan sosial

Lingkungan sosial

Sumber





Catanese (1992)

Petunjuk Rencana Kawasan Perumahan

Catanese (1996)

Petunjuk Rencana Kawasan Perumahan

Catanese (1996)
Draken (1980)
Petunjuk Rencana Kawasan Perumahan



Kota Oleh PU (1997)



Catanese (1996)



Catanese (1996)



Wono Suprojo (1993)



Drapkin (1980)

Drapkin (1980)

4

Harga lahan

Sub Faktor

Page

Faktor

BAB III
ANALISIS

3.1. Analisis dengan CFA
Sebelum melakukan analisis menggunakan Conformatory Factor
Analysis peneliti melakukan penentuan lokasi perumahan tempat tinggal
yang terletak di SIdoarjo yaitu Perumahan Taman Pondok Legi di
Kecamatan Waru. Hal ini dikarenakan letak dari perumahan tersebut yang
berada di pinggiran Kota Surabaya (Sub-Urban) dimana kami memilih
perumahan tersebut sebagai dasar kenyamanan masyarakat untuk tinggal
di daerah tersebut yang notabene merupakan perumahan yang sudah ada
sejak lama dengan dukungan fasilitas utilitas yang lengkap.
Selanjutnya untuk pengumpulan data berupa faktor yang telah
ditentukan berdasarkan teori dan preferensi masyarakat dilakukan dengan
menyebar kuisioner kepada masyarakat. Berikut merupakan faktor-faktor
yang kami survey dari sintesa kajian teori:
Harga
Sewa
Lahan

Harga
Lahan

Kondisi jalan

Pendidikan

Lingkungan
Sosial

Aksesibilitas

Perdagangan
dan Jasa

Kesehatan

RTH

Fasilitas

Lingkungan
Sosial

Air Bersih

Limbah

Listrik

Sampah

Prasarana

variabel-variabel faktor. Penghitungan sampel dilakukan atas 85 KK
dengan cara berikut:

5

Dalam pengambilan data kami melakukan sampling dan menentukan

Page

Drainase

Kemudahan
Transportasi

�=

5

� ⟹�=

5

85

⟹�=

. 5

Variabel yang dipakai dalam analisis ini adalah:



Harga Sewa Lahan



Fasilitas



Aksesibilitas



Prasarana
Lingkungan sosial.

Dari hasil Survey 20 responden didapatkan data sebagai berikut:
Variabel

Sangat

tidak

biasa penting

tidak

penting

sangat
penting

penting
·

Harga Lahan

2

6

12

·

Aksesibilitas

1

2

17

·

Fasilitas

3

8

8

·

Prasarana

1

1

18

·

Lingkungan sosial.

1

17

2

1

3.2. Hasil Analisis

HASIL SURVEY
20

17

15

18

17
12

10

8

8

6
5
1

2

3
1

1 1

2

2

1

0
Sangat tidak
penting

tidak penting

biasa

Harga Lahan

Aksesibilitas

Fasilitas

penting

Prasarana

sangat penting

Lingkungan sosial.

Berdasarkan Analisa hasil wawancara pada 20 responden dapat
disimpulkan bahwa ke lima faktor tersebut sangat lah penting dalam

berkisar 500.0001000.000 /m2.

Page

sangat Penting. Hal ini dikarenakan harga tanah pada daerah studi kasus

6

pemilihan lokasi permukiman. Sebanyak 12 responden mengatakan

Sebanyak 17 responden mengatakan dengan frekuensi yang sama
bahwa aksesibilitas sangat penting untuk kemudahan kegiatan. Setelah
dianalisa lebih lanjut akses ke perumahan ini sangat mudah dicapai
dengan sepeda motor maupun mobil. Sebanyak 18 responden
mengatakan bahwa prasarana yang baik sangatlah penting. Setelah
dilakukan wawancara kondisi prasarana telah ada namun perlu diperbaiki
khususnya PDAM dimana sauran air bersih sering mati pada jam-jam
tertentu dan keluarnya sedikit sehingga banyak masyarakat yang
menggunakan sumur pompa yang kualitas airnya lebih bagus Sebanyak 8
responden mengatakan fasilitas sangat penting. Setelah dianalisa lebih
lanjut dengan wawancara daerah tersebut

dekat dengan berbagai

fasilitas. Tetapi kekurangan RTH. Sebanyak 12 responden mengatakan s
Penting. Setelah dilakukan wawancara warga mengatakan bahwa

Page

7

lingkungan yang bagus dapat mengeratkan rasa kekeluargaan.

BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1. Perumahan Taman Pondok Legi 1
Perumahan Taman Pondok Legi 1 terletak di Kecamatan Waru,
Sidoarjo. Dimana meruapakan sebuah perumahan yang diapit oleh
perdagangan jasa dan perumahan lain.

4.2. Identifikasi Hasil Analisis Terhadap Kawasan

Page

8

Kawasan permukiman Taman Pondok Legi 1 memiliki harga tanah
berkisar 500.0001000.000 /m2. Dimana harga tersebut dapat menjadi
patokan dalam melakukan penjualan maupun menyewakan. Dalam segi
aksesibilitas, akses ke perumahan ini sangat mudah dicapai dengan
sepeda motor maupun mobil sehingga tidak menyulitkan penghuni untuk
membawa kendaraannya. Prasarana pada perumahan ini telah ada namun
perlu diperbaiki khususnya PDAM dimana sauran air bersih sering mati
pada jam-jam tertentu dan keluarnya sedikit sehingga banyak masyarakat
yang menggunakan sumur pompa yang kualitas airnya lebih bagus
Fasilitas di Perumahan Taman Pondok Legi 1 sangat dekat dengan
fasilitas Pendidikan yaitu SDN Pepelegi II dan SD SMP SMA Raudlatul
Jannah. Pada fasilitas kesehatan terdapat banyak klinik dokter serta
fasilitas perdagangan dan jasa yang mengitari perumahan membuta
kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan mudah. Lingkungan sosial di
perumahan
ini memiliki frekuensi sangat padat berupa kerja bakti,
kegiatan ibu-ibu PKK, senam Bersama, dan terkadang syukuran.

BAB V
KESIMPULAN
5.1. Lesson Learned
Dalam memilih untuk bertempat tinggal atau membeli rumah dapat
dipelajari melalui responden-responden yang merupakan masyarakat lokal
dari perumahan tersebut. Hampir secara keseluruhan responden tidak
memberikan kecondongan kepada salah satu faktor, semua faktor secara
keseluruhan memiliki keseimbangan dalam pemilihan rumah. Berdasarkan
masalah-masalah yang dipaparkan oleh masyarakat tentang air bersih dan
pengadaan RTH, masyarakat tetap tidak terlalu terkena dampak negatif
meskipun fasilitas yang tersedia tidak begitu sempurna.
Karakteristik masyarakat di sana cenderung memiliki toleransi yang
tinggi. Permasalahan-permasalahan yang dipaparkan masyarakat ketika
wawancara menunjukkan bahwa masyarakat banyak berbicara tentang
lingkungan sekitar karena hal tersebut dapat memberikan dampak positif
terhadap interaksi warga sekitar. Hal itu dapat dilihat dari kurangnya RTH
di daerah tersebut, jika terdapat fasilitas RTH yang memadai maka dapat
memberikan dampak positif secara keseluruhan terhadap lingkungan
perumahan tersebut

5.2. Rekomendasi

Page

9

Perumahan ini perlu ditambah fasilitas RTH khususnya ruang
khusus untuk interaksi masyarakat. Perlu dimaksimalkan dalam
pemfasilitasian air bersih.
Diberikan perawatan secara rutin agar lingkungan tersebut tetap
terjaga kebersihan dan keasriannya karena melihat masyarakat yang
tinggal di perumahan tersebut merasa nyaman tinggal di sana

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63