Manajemen Keuangan sub risiko risk (3)

n
a
g
n
a
u
e
K
n
e
m
e
j
a
Man

Latar Belakang
• Manajemen keuangan merupakan
keseluruhan aktivitas perusahaan yang
bersangkutan dangan usaha mendapatkan
dana yang diperlukan dengan biaya minimal

dan syarat-syarat yang paling menguntungkan
beserta usaha untuk menggunakan dana
tersebut seefisien mungkin.

Mengapa Manajemen modal kerja yang efektif dan
efisien menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dan
kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang?

Jawab :
Apabila perusahaan kekurangan modal kerja maka besar
kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan
pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki
modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban
jangka pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah
likuiditas.

Pengertian Modal kerja menurut J. Fred
Weston dan Thomas E. Copeland
• Selisih antara aktiva lancar dengan hutang
lancar. Dengan demikian modal kerja

merupakan investasi dalam kas, surat-surat
berharga, piutang dan persediaan dikurangi
hutang lancar yang digunakan untuk melindungi
aktiva lancar.

KONSEP MODAL KERJA
Konsep Kuantitatif / modal kerja bruto (Gross Working Capital).
menggambarkan keseluruhan (jumlah) dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini
sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula dalam jangka waktu pendek

Konsep Kualitatif / modal kerja netto
(net working capital).
selisih antara aktiva lancar diatas
hutang lancar, atau merupakan
sebagian dari aktiva lancar yang
benar-benar dapat digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan tanpa
menunggu likuiditas

Konsep Fungsional

dana yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan pada saat ini
sesuai dengan maksud utama
didirikannya perusahaan, diantaranya
adalah kas, piutang dagang sebesar
harga pokoknya, persediaan, dan aktiva
tetap sebesar penyusutan pada periode
tersebut.

Sedangkan efek atau surat berharga dan margin
laba dari piutang merupakan modal kerja
potensial yang akan menjadi modal kerja bila
piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.

CONTOH SOAL MENGHITUNG MODAL KERJA DENGAN
MENGGUNAKAN TIGA KONSEP
CURRENT ASSETS (AKTIVA LANCAR)
Kas
Efek
Piutang Dagang

Persediaan Barang
TOTAL
FIX ASSETS (AKTIVA TETAP)
Tanah
Gedung
Mesin-Mesin
Kendaraan
TOTAL

Rp
20.000.000
80.000.000
50.000.000
150.000.000
300.000.000
Rp
20.000.000
500.000.000
170.000.000
130.000.000

1.000.000.000

Ket :
1. Penyusutan setiap tahun sebesar 20% untuk gedung, mesin dan kendaraan;
2. Penjualan secara kredit dengan profit margin sebesar 40%
3. Jika diketahui hutang lancar (current liabilities) adalah 270juta
PERTANYAAN : HITUNG MODAL KERJA?

MENGGUNAKAN KONSEP KUANTITATIF

MODAL KERJA (WORKING CAPITAL)

Rp

Kas

20.000.000

Efek


80.000.000

Piutang Dagang (tanpa dipengaruhi prfit margin 40%)

50.000.000

Persediaan Barang

150.000.000

TOTAL MODAL KERJA

300.000.000

MENGGUNAKAN KONSEP KUALITATIF
CURRENT ASSETS (AKTIVA LANCAR)

Rp

Kas


20.000.000

Efek

80.000.000

Piutang Dagang (tanpa dipengaruhi prfit margin 40%)

50.000.000

Persediaan Barang

150.000.000

TOTAL CURRENT ASSETS (AKTIVA LANCAR)

300.000.000

Hutang Lancar (Current Liabilities)


(270.000.000)

TOTAL MODAL KERJA

30.000.000

MENGGUNAKAN KONSEP FUNGSIONAL
MODAL KERJA (WORKING CAPITAL)
Kas
Piutang Dagang (100-40 = 60%)
Persediaan Barang
Penyusutan Gedung
Penyusutan Mesin
Penyusutan Kendaraan
TOTAL MODAL KERJA
MODAL KERJA POTENSIAL (POTENTIAL WORKING CAPITAL

Rp
20.000.000

30.000.000
150.000.000
100.000.000
34.000.000
26.000.000
360.000.000
Rp

Efek
Profit Margin (40% dari piutang dagang)
TOTAL MODAL KERJA POTENSIAL
BUKAN MODAL KERJA (NON WORKING CAPITAL)
Tanah
Gedung (Nilai sisa setelah dikurangi penyusutan)
Mesin (Nilai sisa setelah dikurangi penyusutan)
Kendaraan (Nilai sisa setelah dikurangi penyusutan)
TOTAL BUKAN MODAL KERJA

80.000.000
20.000.000

100.000.000
Rp
20.000.000
400.000.000
136.000.000
104.000.000
660.000.000

Jenis Modal menurut WB. Taylor da Bambang Rianto (1995)
A. Modal Kerja Permanen
(Permanent Working Capital)

B. Modal Kerja Variabel
(Variable Working Capital)

• Modal kerja primer
(Primary Working Capital)
• modal kerja normal









Modal kerja musiman (Seasonal Working
Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
disebabkan oleh fluktuasi musim.
Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
Modal kerja darurat (Emergency Working
Capital)
Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
karena adanya keadaan darurat yang tidak
diketahui sebelumnya (misalnya adanya
pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan
ekonomi yang mendadak).

KOMPONEN MODAL KERJA
1.








Aktiva Lancar.
Kas (Cash)
Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment)
Wesel Tagih (Notes Receivable)
Piutang Dagang (Accounts Receivable)
Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account
Receivable)
Persediaan Barang (Inventories)
Biaya Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense)

2. Hutang Lancar
• Wesel Bayar (Notes Payable)
• Hutang Dagang (Account Payable)
• Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed
Revenue)
• Hutang Dividen (Divident Payable)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MODAL KERJA
Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4
faktor, yaitu:
• Volume Penjualan
• Faktor Musim dan Siklus
• Perubahan dalam teknologi
• Kebijakan Perusahaan

manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup
adalah sebagai berikut :










Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar,
seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan
karena harganya merosot.
Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek
tepat pada waktunya.
Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga
dapat mendapatkan keuntungan berupa potongan harga.
Menjamin perusahaan memiliki kredit standing dan dapat mengatasi peristiwa
yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian dan sebagainya.
Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna
melayani permintaan konsumennya.
Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan
kepada pelanggan.
Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi denan lebih efisien karena tidak ada
kesulitan dalam memperoleh bahan baku biasa dan supply yang dibutuhkan.
Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam posisi resesi atau depresi

SUMBER MODAL KERJA
• Hasil Operasi Perusahaan
• Keuntungan Dari Penjualan Surat-Surat
Berharga (Investasi Jangka Pendek)
• Penjualan Aktiva Tidak Lancer
• Penjualan Saham Atau Obligasi

PENENTUAN BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA
Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dari dua faktor :
• Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang
meliputi jangka waktu pemberian kredit beli, lama
penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya proses
produksi, lamanya barang di simpan digudang, jangka waktu
penerimaan piutang.
• Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari utk
keperluan bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah
buruh, dan lain-lain

MANFAAT MANAJEMEN MODAL KERJA
– Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar.
– Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
– Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau
kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
– Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani konsumen.
– Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
– Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
– Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan
pengawasan terhadap modal kerja.

LAPORAN MODAL KERJA
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal
kerja adalah sebagai berikut.
• Sifat umum atau tipe perusahaan
• Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau
mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit
atau harga beli per unit barang.
• Syarat pembelian dan penjualan
• Tingkat perputaran persediaan
• Tingkat perputaran piutang

PENGELOLAAN MODAL KERJA
Pengelolaan modal kerja dipengaruhi oleh elemen-elemen dalam
modal kerja diantaranya yaitu:
• Kas Merupakan bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa digunakan
segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.
• Piutang Merupakan penjualan secara kredit yang bertujuan untuk
meningkatkan atau untuk mencegah penurunan penjualan.
• Persediaan Dalam hal ini, maka perusahaan akan menanggung biaya
penyimpanan, biaya asuransi dan biaya lain-lain yang semua itu akan
memperkecil tingkat keuntungan.
• Hutang Lancar Merupakan cash outflows yang terdiri dari hutanghutang jangka pendek seperti hutang wesel, hutang perniagaan dan
hutang-hutang pada bank lainnya yang berusia kurang dari 1 tahun.

KEBIJAKAN MODAL KERJA
• Kebijakan Konservatif
Merupakan pemenuhan modal kerja yang lebih baik banyak
menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan
sumber dana jangka pendek.
• Kebijakan Moderat/Hedging
Perusahaan membiayai aktiva dengan dana yang jangka
waktunya kurang lebih sama dengan perputaran aktiva tersebut.
• Kebijakan Agresif
Sebagian kebutuhan dana jangka panjang dipenuhi dengan
sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan
berani menanggung resiko yang cukup besar.