Analisis Kawasan Ekowisata Bahari Dengan

EKOWISATA BAHARI

ANALISIS KAWASAN EKOWISATA BAHARI DENGAN PENDEKATAN
PEMBANGUNAN YANG SERASI DAN BERKELANJUTAN

DISUSUN OLEH :
PRIMA TEGAR ANUGRAH (125080601111024)
I1

Program Studi Ilmu Kelautan
Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Malang
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah – Nya jualah penyusun bisa menyelesaikan paper ini sebagai tugas dari
mata kuliah Ekowisata Bahari yang berjudul “Analisis Kawasan Ekowisata Bahari
Dengan Pendekatan Pembangunan Yang Serasi Dan Berkelanjutan”.

Selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekowisata Bahari,
penyusun berharap makalah ini juga bisa digunakan sebagaimana mestinya oleh
dosen, mahasiswa maupun pada masyarakat umum. Akhir kata, semoga
bermanfaat.

Malang, 06 Oktober 2015

Penyusun

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................4
1.2 TUJUAN PENULISAN.........................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
2.1 KAWASAN EKOWISATA BAHARI SEMENANJUNG TIMUR MALAYSIA..........6

2.2 KAWASAN EKOWISATA BAHARI PULAU PONCAN GADANG........................7
2.3 KAWASAN EKOWISATA BAHARI NUSA PENIDA.............................................8
ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................................................................10
3.1 PARIWISATA PULAU KECIL.............................................................................10
3.2 TUJUAN PARIWISATA DAN DAYA TARIK KEPULAUAN KECIL.....................10
3.3 STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU KECIL..............................11
3.4 PARIWISATA BERKELANJUTAN.....................................................................12
3.5 PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA....................................................12
PENUTUP...................................................................................................................14
4.1 KESIMPULAN...................................................................................................14
4.2 SARAN..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pariwisata

kepulauan

sangat

bergantung

terhadap

lingkungan

lokal.

Pariwisata kepulauan bisa didefinisikan sebagai pariwisata yang terjadi diantara
batas dari sebuah pulau. Agar menjadi berkelanjutan, pengembangan produk –
pariwisata harus memenuhi kebutuhan pelanggan. Semakin populer daerah tujuan,
pengawasan terhadap aktivitas pengembangan menjadi semakin berkurang.
Namun,pengetahuan terhadap ketahanan pariwisata, sampai batas tertentu, juga
terbatas. Diskusi menyiratkan bahwa bahkan literatur terhadap ketahanan

lingkungan sangat banyak, kita masih harus menyelidiki pengembangan produk dan
ketahanan ekonomi diantara unit usaha kecil dan menengah.
Pencadangan ataupun penetapan suatu daerah menjadi kawasan konservasi
perairan

bertujuan

untuk

mengharmonisasikan

antara

kebutuhan

ekonomi

masyarakat dengan keinginan untuk melestarikan sumberdaya alamnya, sehingga
dalam perkembangannya kawasan konservasi perairan telah dimanfaatkan dengan
berbagai tujuan seperti sebagai tempat penelitian, perlindungan alam, pelestarian

spesies dan keragaman genetik, kegiatan wisata, kegiatan pendidikan lingkungan
serta perlindungan unsur alam atau budaya yang spesifik.
Pada negara – negara yang mempunyai aset natural, ekowisata telah menjadi
industri yang populer. Sejak tahun 1990, pemerintah Malaysia telah memberikan
perhatian yang banyak terhadap perkembangan ekowisata bahari di negara
tersebut. Namun, pertumbuhan bisnis pariwisata telah menyebabkan penggunaan
taman wisata perairan secara ekstensif untuk publik, dan saat ini taman wisata
perairan berada di dalam paksaan yang tidak mudah untuk mempertahankan
keseimbangan antara konservasi dan aktivitas pariwisata.

4

Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk tujuan pariwisata. Pada
awalnya Indonesia bertujuan untuk fokus pada pariwisata budaya dengan pilihan
tukuan, seperi, Bali, Yogyakarta dan Tanah Toraja. Lalu berganti dengan
kecendrungan untuk membawa orang – orang kembali ke alam. Oleh karena itu,
pariwisata alam berkembang, seperti, Taman Nasional Komodo dengan biota
Komodo terkenalnya, dan Taman Nasional Bunaken dengan terumbu karangnya
serta daya tarik alam lainnya.
1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan ditulisnya paper ini antara lain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekowisata Bahari serta memberikan analisis kawasan ekowisata bahari dengan
pendekatan pembangunan yang serasi dan berkelanjutan dengan studi kasus 3
lokasi yaitu :
1. Semenanjung Timur Malaysia
2. Pulau Poncan Gadang
3. Nusa Penida Bali

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAWASAN EKOWISATA BAHARI SEMENANJUNG TIMUR MALAYSIA
Dalam tinjauan lokasi, Pulau Kapas merupakan yang paling dekat dengan
daratan utama, hanya sekitar 30 menit dengan perahu lambat dan 10 menit dengan
perahu cepat dari jetty. Pulau Kapas terkenal akan “pulau kecil dengan pantai pasir
yang indah, tenang, murni, air biru yang dingin dan jernih, pohon kelapa yang
berayun, dan gua dengan sarang walet”. Pesisir Kapas juga merupakan rumah bagi

biota lautan yang berbeda (contohnya, ikan, penyu, dan karang). Tempat ini terkenal
untuk berenang, snorkeling, menyelam, selancar angin, berkayak, dan berperahu.
Sebuah rongsokan kapal Perang Dunia II terletak lima mil laut di lepas pantainya
merupakan daya pikat utama bagi para penyelam. Aktivitas pemancingan – cumi –
cumi tersedia dari bulan May sampai Agustus.
Pulau Redang tanpa ragu merupakan salah satu dari pulau yang terkenal di
Malaysia. Pulau ini telah dipetakan sebagai sebuah taman wisata perairan, dan
dipertimbangkan sebagai salah satu taman wisata perairan terbaik di Malaysia.
Pesisirnya merupakan rumah bagi banyak variasi biota laut (contohnya, ikan, penyu
dan karang), membuat tempat ini menjadi tujuan penyelaman yang terkenal.
Faktanya, spesies karangnya yang banyak termasuk yang terbaik di dunia.
Beberapa situs rongsokan kapal di pulau ini telah dikunjungi oleh para penyelam.
Selain menyelam, aktivitas terkenal lainnya termasuk berenang, snorkeling,
memancing, dan berperahu. Banyak resort pada pulau ini menawarkan paket penuh,
termasuk transportasi, akomodasi, konsumsi, dan aktivitas lainnya. Paket kamar
sederhana juga tersedia bagi para turis.
Pulau Perhentian terletak sekitar 21 km di lepas pantai Terengganu dan terdiri
atas dua pulau, Perhentian Besar dan Perhentian Kecil. Dikelilingi oleh hutan hujan
tropis dan pantai yang termasyhur, pulau ini sering dikunjungi oleh para pencinta
alam. Perhentian juga merupakan lokasi yang ideal untuk berenang, selancar angin,

pemancingan laut dalam, berlayar, berperahu, dan berkano.
6

Terdapat sejumlah kehidupan laut (contohnya, taman karang yang terbentuk
secara alami, penyu, hiu karang, dan berbagai jenis ikan). Turis bisa berpartisipasi
dalam aktivitas seperti melihat hiu dan lumba – lumba.
Termasyhur akan flora dan faunanya yang eksotis, Pulau Tioman secara
Internasional dipuji sebagai salah satu pulau yang paling indah di dunia. Turis bisa
menjelajahi “taman karang biru cantik, yang luas, yang padat akan ikan tropis yang
berwarna – pelangi, dan melayari ombaknya”. Terpisah dari sumberdaya pesisirnya,
Tioman dilatar belakangi oleh pegunungan yang hijau. Beberapa aktivitas terkenal di
pulau ini adalah snorkeling, scuba diving, dan treking hutan. Transportasi utama
melalui perahu, dan setiap desa mempunyai setidaknya satu penyedia layanan –
perahu yang menawarkan perjalanan ke berbagai titik rekreasional di pulau ini.
Aktivitas ditawarkan yang paling terkenal adalah snorkeling, perjalanan pulau,
pesta daging panggang, menyelam, dan kunjungan memancing. Ini menunjukkan
daya tarik aktivitas yang berhubungan dengan – ekowisata di kepulauan ini, yang
utamanya berhubungan dengan lokasi (contohnya, Semenanjung Timur Malaysia,
yang menawarkan keaslian pantai dan kehidupan laut). Dengan demikian, turis
biasanya menikmati kunjungan mereka dengan snorkeling, mengambil perjalanan

pulau, dan melakukan aktivitas penyelaman. Sebagai tambahan, pengakuan
internasional, khususnya untuk Tioman dan Redang, telah menambah popularitas
pulau ini secara global.
2.2 KAWASAN EKOWISATA BAHARI PULAU PONCAN GADANG
Pulau Poncan Gadang merupakan pulau terbesar dari 7 pulau di Teluk Tapian
Nauli, Kota Sibolga. Pulau Poncan Gadang terletak pada koordinat diantara 1°42’00”
- 1°42’25” lintang utara dan diantara 98°45’37” - 98°46’12” bujur timur. Luas daratan
dari pulau ini mencapai 10,7 hektar.
Pulau Poncan Gadang cocok untuk investasi pariwisata, karena berlokasi di
Teluk Tapian Nauli yang merupakan jalur pelayaran. Pulau ini juga mempunyai
pelabuhan yang paling besar di pesisir Pulau Sumatera. Akses melalui darat, laut
dan udara menuju Sibolga tersedia. Transportasi ke pulau tersedia oleh perahu,
perahu motor, dan kano.

7

Ada sumberdaya pariwisata di pulau, antara lain pantai pasir putih, air laut
yang sejernih kristal, terumbu karang di sekeliling pulau dan juga ada hutan
mangrove kecil serta lamun. Pariwisata di Pulau Poncan Gadang didirikan tahun
1984 dengan nama Poncan Marine Resort, yang bisa dicapai 15 menit dari Kota

Sibolga. Pulau Poncan Gadang merupakan pulau yang tak berpenghuni.
Fasilitas pariwisata di Pulau Poncan Gadang dikelola oleh Poncan Marine
Resort yang mempunyai pemondokan, dermaga, kapal pesiar, jalan kecil, perahu
carteran, perahu pisang, jet sky, fasilitas snorkeling, peralatan memancing, peralatan
menyelam, restoran, kamar karaoke dan ruang bermain. Lebih lanjutnya, resort ini
mempunyai lima bungalo dengan 20 kamar tiap bungalonya, satu bangunan
perkantoran, saru ruang peralatan dan satu restoran, satu kamar karaoke dan satu
ruang bermain. Fasilitas lain, seperti, restoran makanan laut, toko olahraga air, toko
cenderamata, ruangan permainan vidio, ruangan billiard, tempat bermain anak –
anak, perjalanan memancing, layanan ferry, transfer bandara, parkiran mobil pribadi
dan kapal layar Nauli Miai.
2.3 KAWASAN EKOWISATA BAHARI NUSA PENIDA
Nusa Penida merupakan salah satu calon kawasan konservasi perairan yang
ada di Indonesia dan telah dicadangkan melalui Peraturan Bupati Kabupaten
Klungkung (Perbup) No. 12 Tahun 2010 dengan status kawasan adalah Taman
Wisata Perairan. Salah satu alasan pencadangan kawasan konservasi di Nusa
Penida yaitu karena Nusa Penida memiliki organisme spesifik atau endemik yang
menjadi daya tarik wisatawan yakni ikan mola – mola (sunfish), ikan pari manta,
penyu, dan lumba – lumba sehingga dalam keberlanjutannya sangat perlu untuk
dikonservasi.

Pencadangan kawasan konservasi perairan khususnya di Nusa Penida
pastinya mempunyai dampak bagi masyarakat dan lingkungan laut (ekologi) yang
berada di kawasan Nusa Penida karena kawasan ini dianggap sebagai kawasan
wisata yang telah berkembang dan telah dikelola selama hampir 5 (lima) tahun.
Dampak yang dapat ditimbulkan bisa positif dan juga bisa negatif.

8

Berdampak positif jika pengelolaan selama ini telah mensejahterakan
masyarakat dan melindungi lingkungan laut (ekologi) dalam hal ini terumbu karang
yang menjadi salah satu objek wisata terbesar serta organisme lain yang berasosiasi
dengannya dan memiliki daya tarik bagi wisatawan. Dan sebaliknya akan
berdampak negatif jika tidak adanya perbaikan terhadap lingkungan laut (ekologi)
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kedua hal tersebut merupakan satu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan, sehingga dalam pengelolaan wilayah pesisir
khususnya di kawasan konservasi perairan perlu memperhatikan keseimbangan dari
kedua aspek tersebut.

9

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 PARIWISATA PULAU KECIL
Kepulauan kecil yang sesuai sebagai daerah investasi adalah kepulauan
yang berada diantara garis pelayaran. Potensi sumberdaya alam untuk pariwisata
adalah sumberdaya alam yang mendukung bisnis pariwisata. Pariwisata bisa
dikelompokkan berdasarkan jumlah (contohnya, perjalanan individu, perjalanan
kelompok keluarga, perjalanan massa), perlengkapannya (seperti, perjalanan yang
telah – diatur, paket perjalanan, perjalanan bis wisata, perjalanan pilihan dan
perjalanan yang telah diatur secara khusus), dan pelaksanaannya, (sebagai contoh,
perjalanan darmawisata, perjalanan safari, perjalanan masa muda dan perjalanan
bahari).
3.2 TUJUAN PARIWISATA DAN DAYA TARIK KEPULAUAN KECIL
Mengenai daya tarik pariwisata, pariwisata di kepulauan kecil bisa dibagi daya
tarik turisnya menjadi alam, budaya dan buatan – manusia. Daya tarik turis alami
ada dalam bentuk sumberdaya daratan alami (seperti hutan, pegunungan, sungai,
danau dan pantai) dan sumberdaya lautan (seperti terumbu karang, gua dan gunung
api bawah air). Warisan budaya nyata bisa seperti situs, makam, istana, dan bisa
tidak dapat diraba, seperti, tampilan atau tradisi kebudayaan. Daya tarik turis buatan
– manusia intinya merupakan ciptaan manusia yang tersedia dan memenuhi
kebutuhan khusus yang secara langsung maupun tidak bisa menjadi objek dan daya
tarik seperti perbelanjaan, pendidikan, olahraga, atau taman rekreasi (taman
buatan).
Aktivitas pariwisata daratan terdiri atas aktivitas menikmati bentang alam,
olahraga pantai, pengamatan kehidupan liar, tracking hutan, mendaki gunung, dan
seterusnya. Aktivitas pariwisata bahari termasuk snorkeling, menyelam, perahu
layar, berselancar, memancing, ski – air, berkano, kayak laut dan seterusnya.

10

Berhadapan dengan tujuannya, aktivitas pariwisata bisa dibedakan menjadi
pariwisata minat khusus dan pariwisata massal. Pada pariwisata minat khusus, turis
mengunjungi sebuah tempat karena mereka mempunyai ketertarikan atau tujuan
khusus pada sebuah objek atau aktivitas yang bisa ditemui atau dilakukan di lokasi
atau di tempat tujuan turis. Dalam kasus ini, para pelancong terlibat secara aktif di
beragam aktivitas atau dengan komunitas lokal di situs turis yang mereka kunjungi.
Pariwisata massal berarti aktivitas yang dilakukan di waktu senggang secara
bebas dan menyenangkan. Sebagai bagian dari pariwisata massal tidak ada tujuan
khusus yang akan didapatkan dan hanya bertujuan untuk mencari kesenangan.
Konsep pariwisata massal adalah untuk membawa pelancong sebanyak mungkin ke
situs turis, dan membuat sumberdaya pariwisata yang paling banyak.
3.3 STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PULAU KECIL
Pendekatan perencanaan tata ruang dimulai dengan mengelompokkan
kepulauan kecil sebagai sebuah dasar untuk menyiapkan zonasi berdasarkan
kemiripan karakteristik dan formasi yang bersatu, lalu, mengatur pengelompokan
sebagai perencanaan tata ruang dengan menentukan pembagian ruang, diikuti
dengan mengatur struktur tata ruang yang berhubungan dengan pusat pertumbuhan
ekonomi, mengelola hubungan diantara kepulauan kecil dan daratan utama serta
menyiapkan perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang.
Pendekatan kapasitas penerimaan dari pariwisata di kepulauan kecil
melingkupi : (1) kapasitas penerimaan ekologis dimana merupakan tingkat
maksimum dari penggunaan sebuah pulau, (2) kapasitas penerimaan fisik dimana
merupakan jumlah maksimum penggunaan atau aktivitas yang bisa diakomodasikan
tanpa menyebabkan kerusakan atau kehilangan kualitas dari kepulauan kecil, dan
(3) kapasitas penerimaan sosial dimana merupakan batas tingkat maksimum dalam
jumlah dan tingkat penggunaan yang bisa menyebabkan penurunan dari tingkat
kualitas pengalaman pengunjung atau kepuasannya pada kepulauan kecil.
Pendekatan fasilitas dan infrastruktur di kepulauan kecil harus melalui Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan, dan pengembangan infrastruktur pariwisata tidak
melebihi sampai 30% ukuran pulau dimana

disimpan untuk pengembangan

pariwisata dan ketentuan teknis lainnya.

11

Pendekatan pengelolaan eko – wisata, lingkungan di kepulauan kecil harus
dikembangkan dengan kelakuan ramah lingkungan tanpa menyebabkan kerusakan
terhadap sumberdaya alami dan manusia, namun, harus bisa mempertahankan
penggunaan berkelanjutan dari pariwisata pulau kecil. Identifikasi ekosistem yang
terancam maupun penentuan kapasitas penerimaan dari kepulauan kecil sangat
penting dalam persiapan perencanaan dan pengembangan pariwisata dalam istilah
pendekatan lingkungan dan pengembangan berkelanjutan.
Pendekatan pengelolaan lingkungan di kepulauan kecil harus direncanakan
dan dikembangkan dengan kelakuan yang ramah lingkungan tanpa menimbulkan
kerusakan apapun terhadap sumberdaya alami maupun manusia, namun harus bisa
mempertahankan penggunaan berkelanjutan dari pariwisata pulau kecil. Identifikasi
ekosistem yang krisis maupun penentuan kapasitas penerimaan dari kepulauan kecil
sangat penting dalam persiapan perencanaan dan pengembangan pariwisata dalam
istilah pendekatan lingkungan dan pengembangan berkelanjutan.
3.4 PARIWISATA BERKELANJUTAN
Pengembangan pariwisata berkelanjutan sebagai sebuah proses yang
mempertemukan kebutuhan pariwisata saat ini dan sekumpulan besar komunitas
sementara melindungi dan meningkatkan kebutuhan generasi yang akan datang.
Variasi biodiversitas menawarkan pengunjung kesempatan untuk menikmati daya
pikat selain menawarkan ganjaran yang menguntungkan komunitas lokal. Para
pemangku kepentingan ini tidak hanya diuntungkan secara ekonomis, peran mereka
sebagai agen konservasi untuk pelindungan lingkungan juga disoroti. Keuntungan
bersama ini melihat konsep ketahanan ekonomi secara vital dalam penguatan tujuan
bisnis ekonomi jangka – panjang dan perhatiannya terhadap lingkungan. Namun,
pada kenyataannya, setiap fasilitas infrastruktur dan pengembangan mengikis
sumberdaya lingkungan secara berangsur – angsur dimana bisnis bergantung.
3.5 PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA
Lingkungan telah menjadi perhatian utama dalam pariwisata kepulauan.
Penelitian sebelumnya telah mengusulkan konsep berbeda dari “produk pariwisata”.
Komponen ini mempunyai tingkat kepentingan yang berbeda tergantung tipe spesifik
dari produk.

12

Keberhasilan produk dalam menemui kebutuhan turis ditentukan dengan
interaksi sinergis diantara semua komponen. Faktor daya tarik bisa dihubungkan
dengan tiga komponen, yaitu, bangunan fisik, pelayanan, atau keramah – tamahan,
yang merupakan keadaan luar dari individu dan ditimbulkan dari tujuan. Umumnya,
para peneliti setuju terhadap kombinasi dari sumberdaya dan pelayanan lokal
pariwisata yang menentukan gambaran dari “tipe pariwisata” di setiap tujuan
(contohnya, pariwisata pesisir atau pegunungan, pariwisata olahraga atau
keagamaan, pariwisata yang berkaitan dengan panas atau masak – memasak, dan
bisnis pariwisata), yang mempengaruhi pilihan pelanggan.

13

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Sumberdaya alam di Semenanjung Timur Malaysia, Pulau Poncan Gadang
dan

Nusa

Penida

sesuai

untuk

pariwisata

pesisir

dan

bahari.

Untuk

mempertahankan dan menjaga daya tarik pariwisata ini, ada baiknya dilanjutkan
dengan

pengembangan

yang

memiliki

dampak

lingkungan

yang

rendah.

Pengembangan yang tidak mengindahkan dampak lingkungan akan secara jelas
mempengaruhi ketahanan dari kehidupan biota bahari.
4.2 SARAN
Untuk mencapai pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan, dibutuhkan
perubahan dalam orientasi dari pariwisata massal menjadi sumberdaya ekowisata
minat khusus yang melibatkan semua pemangku kepentingan pariwisata. Dengan
demikian dibutuhkan desain ulang pengelolaan pariwisata dimana penduduk lokal
terlibat dan orientasi utamanya adalah untuk menjaga lingkungan daripada
menggunakannya
Meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal (secara ekonomis, sosial dan
budaya) merupakan sebuah keharusan dalam ketahanan bisnis pulau kecil. Dengan
demikian,

meningkatkan

kesejahteraan

penduduk

lokal

dimulai

dengan

pemberdayaan penduduk lokal oleh pemerintah lokal dan pengusaha pariwisata
yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal, melibatkan
partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata dan menjadikan
masyarakat lokal sebagai bagian dari pengelola pariwisata. Meningkatkan
ketahanan lingkungan dari daya tarik turis dan meningkatkan ketahanan sosial –
budaya untuk mendukung aktivitas yang berhubungan dengan pariwisata akan
meningkatkan kepuasan turis jadi mereka akan bersedia untuk menghabiskan
banyak uang. Sebagai tambahan, peningkatan ini akan meningkatkan profit bisnis,
meningkatkan pendapatan negara, memelihara keberlangsungan bisnis turis,
meningkatkan kemakmuran dari masyarakat lokal dan meningkatkan pembangunan
daerah.
14

DAFTAR PUSTAKA

Bato, Marjan, Fredinan Yulianda, dan Achmad Fahruddin. 2013. Kajian Manfaat
Kawasan Konservasi Perairan Bagi Pengembangan Ekowisata Bahari : Studi
Kasus Di Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida, Bali. Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan. IPB.
Jaafar, Mastura dan Siti Aishah Maideen. 2012. Ecotourism – Related Product And
Activities, And The Economic Sustainability Of Small And Medium Island
Chalets. Tourism Management. No. 33 : 683 – 691.
Lubis, Hamzah, Sengli J. Damanik, Zulkifli Nasution dan Charida Fachruddin. 2013.
Policy Management In Small Island Tourism : A Case Study Of Poncan
Gadang Island, Indonesia. Indian Journal Of Applied Research. Volume : 3.
Issue : 9.

15

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4