Seminar Proposal Skripsi Analisis Faktor
PROPOSAL
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Mayarakat di Kota Kediri pada Tahun 2009-2013
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
“SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI”
Dosen Pengampu :
Rokhmat Subagyo. SE, MEI
Disusun oleh :
Nama : Zulin Nafisatu Zuhria
Nim : 17402153259
Kelas : VI-G
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MEI 2018
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Mayarakat di Kota Kediri pada Tahun 2009-2013”
Abstrak
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah
daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi sektor perekonomian yang menjadi sektor basis dan sektor
non basis ekonomi di kota kediri pada kurun waktu tahun 2009 – 2013 dengan
menggunakan metode LQ (location quotient). Kemudian dilakukan analisis
lebih mendalam lagi dengan metode Dynamic Location Quotient (DLQ) untuk
mengetahui kemungkinan apakah sektor ekonomi yang sudah menjadi basis
ekonomi maupun yang masih menjadi sektor ekonomi non. Hasil analisis
DLQ menunjukkan sektor ini diprediksi berpotensi tetap menjadi sektor basis
dimasa mendatang. Dari keseluruhan Sembilan sektor perekonomian di Kota
Kediri enam diantaranya teridentifikasi diprediksi menjadi sektor basis dimasa
mendatang, sementara tiga sektor lain yakni 1) sektor pertanian; 2) sektor
pertambangan dan penggalian; 3) sektor perdagangan, hotel & restoran
teridentifikasi berkemungkinan menjadi sektor non basis dimasa mendatang.
Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi
A. Latar Belakang
Semasa pemerintahan presiden soekarno Indonesia sebagai negara
yang baru merdeka sangat sulit untuk menolak pinjaman dari negaranegara lain yang pada waktu dinamakan bantuan. Bantuan tersebut berasal
dari berbagai negara yang digunakan untuk membantu perekonomian
negara yang belum setabil. Seperti pembangunan infrastruktur dan
pembelian perlengkapan militer. Upaya pembangunan ekonomi indonesia
oleh pemerintahan orde baru dimulai tahun 1969 melalui program
Rencana Pengembangan Lima Tahun secara bertahap. Upaya ini
nampaknya berhasil sehingga ada keleluasaan bagi pemerintah untuk
melakukan program pembangunan ekonomi.
Dengan memperbaiki kondisi bangsa indonesia saat ini maka
peluang untuk meningkatkan produktivitas bangsa melalu pengembangan
kewirausahaan sangat diperlukan dan masih terbuka lebar.
Selain
kebijakan pemerintah sserta fasilitas yang disediakan, maka kondisi
ketersediaan serta kesiapan sumber daya di masyarakat sendiri akhirnya
turut menentukan ruang lingkup, intensitas
dan profil perilaku
kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan yang relevan dan memenuhi
persyaratan kurikulum serta hasil pendidikannya itu memang potensial
dalam melahirkan pewirausaha masa depan yang mempunyai keunggulan
bersaing.
Ekonomi kreatif yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas,
ketrampilan serta bakat individu menciptakan kesejahteraan serta lapangan
pekerjaan dengan menghasilkan daya kreasi individu tersebut. Ekonomi
kreatif global diperkirakan tumbuh 5% per tahun, dan diperkirakan akan
terus berkembang menjadi US$ 6,1 triliun pada tahun 2020 mendatang.
Walaupun ekonomi kreatif cukup berperan dalam pembangunan ekonomi
nasional khususnya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Adanya
otonomi daerah mengharuskan tiap daerah untuk selalu mengembangkan
potensi-potensi ekonomi yang dimilikinya.
Dalam hal ini hanya dengan kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat yang dapat menciptakan kebijakan yang terpadu dan secara
efektif melayani kebutuhan masyarakat. Seperti laju pertumbuhan
ekonomi sektor basis di kota kediri teridentifikasi memiliki potensi akan
semakin banyak yang mengalami perkembangan dan hal ini tentunya akan
berdampak baik pada perekonomian kota kediri dimasa mendatang. Tiga
sektor perekonomian seperti pertanian, pertambangan dan penggalian dan
perdagangan hotel an restoran merupakan sektor yang
masih belum
memiliki daya saing. Dan hal tersebut tentunya akan mendorong
pembangunan perekonomian kota Kediri.
Fokus pembangunan ekonomi Kota Kediri sebaiknya lebih
difokuskan
pada
sektor
industri
pengolahan
yang
sudah
jelas
teridentifikasi menjadi sektor ekonomi basis serta lima sektor pendukung
lainnya yang berada pada posisi non basis tapi berpotensi menjadi basis
dimasa mendatang [sektor perekonomian 1) listrik, gas & air bersih; 2)
Sektor Bangunan; 3) Sektor pengangkutan & komunikasi; 4) sektor
keuangan, persewaan & jasa perusahaan; 5) sektor jasa – jasa]. Hal
tersebut tentunya akan mendorong pembangunan perekonomian Kota
Kediri kedepan.
B. Fokus Penelitian
1. Apakah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
masyarakat?
2. Bagaimana sikap masyarakat terhadap pengembangan dan
pembangunan ekonomi ?
3. Seberapa tinggi efektivitas kebijakan pemerintah dalam proses
mengembangkan ekonomi masyarakat ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
2. Mengetahui sikap masyarakat terhadap pengembangan dan
pembangunan ekonomi.
3. Mengetahui seberapa tinggi efektivitas kebijakan pemerintah dalam
proses mengembangkan ekonomi masyarakat.
D. Kajian Teori
1. Sjarah Pertumbuhan Ekonomi
Keberhasilan indonesia mencapai pertumbuhan tinggi dalam waktu
yang tidak terlalu lama menjadi bahan diskusi di dalam maupun di luar
negeri, baik di kalangan akademis, masyarakat, maupun pembuat
kebijakan. Walaupun indonesia sebagi salah satu negara eksportir
minyak mentah di dunia yang sempat menikmati kenaikan harga
minyak secara signifikan dipasar internasional (oil boom) selama
dekade 1970 an.1 Potensi ekonomi yang ada di setiap daerah perlu
digali dan dimanfaatkan secara efisien dan efektif untuk menunjang
pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Pengembangan potensi ekonomi sektor unggulan yang memberikan
kontribusi terbesar terhadap kemajuan ekonomi daerah merupakan
prioritas kebijakan yang harus dilaksanakan.2 Namun pembangunan
perekonomian indonesia selama era tersebut tetap sangat tergantung
pada pembiayaan dari luar negeri. Pertumbuhan ekonomi berasal dari 2
sumber :
a. Penambahan input dalam proses produksi seperti tenaga kerja dan
stok modal fisik. Misalnya mesin, tanah, gedung, jalan, dsb.
b. Kenaikan output persatu unit input (kebijakan ekonkmi kondusif
yang membuat peningkatan produktifitas input yang digunakan
dalam proses produksi.
Sebenarnya dampak positif atau negatifnya pertambahan penduduk
bagi upaya pembangunan ekonomi sepenuhnya tergantung pada
kemampuan system perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap
dan secara produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut.
Adapun kemampuan itu sendiri lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat
dan jenis akumulasi modal dan tersedianya input atau faktor-faktor
penunjang seperti kecakapan dalam manajerial dan administrasi. Para
ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya
maupun miskin, yang menganut system ekonomi kapitalis, system
ekonomi sosial dan sistem ekonomi campuran semuanya sangat
mendambakan
dan
menomorsatukan
pertumbuhan
ekonomi.
1 Tulus Tahi Hamonangan Tambunan , Pembangunan Ekonomi dan
Utang Luar Negeri, (Jakarta : Rajawali Pers, 2008) hlm.241
2 Daryono Subagyo dan Arifin Sri Hascaryo, Analisis Sektor Unggulan
Bagi Pertumbuhan Ekonomi Daerah Di Jawa Tengah, Jurnal Pertumbuhan
Ekonomi, 2015, hlm.138
Perumbuhan penduduk dan angkatan kerja jumlah tenaga kerja yang
lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif,
sedangkan
pertumbuhan
penduduk
yang
lebih
besar
berarti
meningkatkan ukuran pasar domestik.
2.
Identifikasi Pertumbuhan Ekonomi
Hutang
luar
negeri
memang
dibutuhkan
untuk
menutupi
kekurangan akumulasi modal domestik untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi. Sebagai bahan pertimbangan Sarbini (1994) menyatakan ada
pandangan yang mengatakan bahwa bantuan luar negeri baik yang
berupa grant maupun utang bersifat tambahan saja dan tidak mungkin
merupakan sumber pembiayaan yang terbesar. Jarang sekali bantuan
Luar Negeri merupakan lebih dari 10% dari seluruh keperluan
pembiayaan pembangunan.3 Seperti dalam laporan APBN (Anggaran
Pendapatan Negara) indonesia, dapat diketahui porsi anggaran
pemerintah apakah surplus ataupun defisit. Untuk itu perlu dicermati
mengenai pos-pos yang dikategorikan sebagai penerimaan negara
maupun pengeluaran negara. Yang dimaksud penerimaan negara
adalah pajak-pajak dan berbagai pungutan yang dipungut oleh
pemerintah dalam perekonomian dalam negeri, yang menyebabkan
kontraksi dalam perekonomian. Pinjaman luar negeri tidak termasuk
dalam penerimaan negara.
Seperti halnya di kawasan perkotaan (urban) adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi. Industri kreatif merupakan industri yang berasal dari
pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk
menciptakan
kesejahteraan
serta
lapangan
pekerjaan
dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta
3 Totok Harjanto, Hutang Luar Negeri Indonesia Antara Kebutuhan Dan
Beban Rakyat, (Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 4 No. 1, 2015). Hlm.25
individu. Industri kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas
ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan
dan informasi.4
Maka perlu diketahui bahwa proses pembangunan yang dijalankan
oleh suatu pemerintahan ditujukan untuk menghasilkan tiga tujuan
pokok dalam pembangunan. Yaitu: Terjadinya peningkatan yang terus
menerus dalam ketersediaan dan perbaikan dari distribusi kebutuhan
pokok masyarakat, pembangunan yang dilakukan harus memberi
perbaikan dalam tingkat kehidupan seluruh lapisan masyarakat, dengan
cara mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi bagi masyarakat,
penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik dan
sebagainya, serta meningkatkan pilihan ekonomi dan sosial baik bagi
masyarakat maupun bangsa secara keseluruhan.
3. Pembangunan untuk Pertumbuhan Ekonomi
Dalam pandangan Abu Yusuf, tugas utama penguasa adalah
mewujudkan serta menjamin kesejahteraan rakyatnya. Abu Yusuf
selalu menekankan pentingnya memenuhi dan mengutamakan
kebutuhan rakyat dan mengembangkan berbagai proyek yang
berorientasi kepada kebutuhan rakyat dan kesejahteraan umum. 5 Para
ahli pembangunan mempercayai bahwa proses pembangunan yang
dijalankan oleh suatu pemerintahan ditujukan untuk menghasilkan tiga
tujuan pokok dalam pembangunan. Yaitu:
1. Terjadinya peningkatan yang terus menerus dalam ketersediaan dan
perbaikan dari distribusi kebutuhan pokok masyarakat
2. Pembangunan yang dilakukan harus memberi perbaikan dalam
tingkat kehidupan seluruh lapisan masyarakat, dengan cara
mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi bagi masyarakat,
4 Dina Melita, Pemetaan Industri Kreatif dalam Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban di Kota Palembang, Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 2010. hlm. 8
5 Rokhmat Subagyo, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: Alim’s Publishing,
2016) hlm.11
penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik dan
sebagainya.
3. Meningkatkan pilihan ekonomi dan sosial baik bagi masyarakat
maupun bangsa secara keseluruhan.6
Kekayaan
alam
akan
dapat
mempermudah
usaha
untuk
mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masamasa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi. Di dalam setiap
negara di mana pertumbuhan ekonomi baru bermula terdapat banyak
hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi diluar
sektor utama (pertanian dan pengembangan) yaitu sektor di mana
kekayaan alam terdapat kekurangan modal, kekuranga tenaga ahli dan
kekurangan pengetahuan para pengusaha untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi modern di satu pihak dan terbatasnya pasar bagi
berbagai jenis kegiatan ekonomi (sebagai akibat dari pendapatan
masyarakat
yang
kemungkinan
sangat
untuk
rendah)
di
mengembangkan
lain
pihak,
berbagai
membatasi
jenis
kegiatan
ekonomi. Kekayaan akan disuatu negara meliputi luas kesuburan
tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil
laut yang diperoleh. Jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang
terdapat. Apabila negara tersebut memiliki kekayaan alam yang dapat
diusahakan dengan menguntungkan maka pertumbuhan ekonomi bisa
dipercepat. Seperti negara indonesia.7
4. Perilaku Mayarakat
Mengubah pandangan masyarakat indonesia dari job seeker ke arah
job inovation sebagaimana yang di amanatkan dalam pendidikan
kewirausahaan
bagi
masyarakat
indonesia
tidaklah
mudah.
Diperlukan kerja keras dan usaha yang optimal. Hal tersebut
diperlukan karena dunia semakin kompetitif dan hanya negara yang
6 Bagja Muljaridjadi, Pembangunan Ekonomi Wilayah, (UNPAD Press : 2017)
hlm. 2
7 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers: 2015) hlm. 225
memiliki masyarakat yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang
mampu menunjukkan keadidayaan di masa globalisasi ini. Jiwa
kewirausahaan sangat diperlukan dari sikap-sikap seperti : ulet,
tangguh, kreatif, inovatif, dinamis, berets kerja tinggi, efisien,
disiplin, visioner, antisipatif, mampu menciptakan peluang baru,
berani mengambil keputusan yang tepat sehingga memperkecil
risiko.8 Untuk itu diperlukan kegiatan yang produktif.
Tujuan kegiatan secara umum adalah upaya mengerti, memahami
dan mencari solusi atas problem atau masalah yang ada dengan caracara ilmiah. Manusia sebagai makhluk yang berakal, tentu ingin
mengetahui lebih banyak tentang gejala alam dan isi serta
perilakunya. Ingin memuaskan rasa penasaran terhadap sebuah gejala
yang terjadi dengan mempelajari sebab musabab atau faktor-faktor
yang mempengaruhi gejala yang muncul.9
Dengan memperhatikan kondisi bangsa indonesia saat ini (seperti
banyaknya tenaga kerja, lapangan kerja yang sangat terbatas,
rendahnya produktivitas, masih belum optimalnya penggunaan
sumber daya alam serta ketidakstabilan ekonomi), maka peluang
untuk meningkatkan produktivitas bangsa melalui kewirausahaan
sangat diperlukan dan masih terbuka lebar. Oleh karena itu perlu
dibentuk inkuibator bisnis pada setiap perguruan tinggi yang
berfungsi untuk mengadopsi pengembangan kewirausahaan ke dalam
proses belajar dan mengajar. Perlu dikembangkan tim kerja,
komitmen pimpinan, sinergi antar lembaga, baik dalam maupun luar
lembaga.
Melaksanakan kebijakan ekonomi harus benar-benar mngetahui
terhadap kondisi-kondisi dalam masyarakat dan bertanggung jawab
terhadap rakyat untuk menghindari kondisi ketidakharmonisan antara
ekonomi, sosial, dan politik. Hal ini berarti bahwa pemerintahan yang
8 Edy Dwi Kurniati, Kewirausahaan Industri, (Yogyakarta: Depublish,
2015) hlm. 130
9 Rokhmat Subagyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alim’s
Publishing, 2017) hlm.4
baik
memerlukan
koordinasi
terpadu
antara
semua
bidang
pemerintahan, eksekutif, yudikatif dan legislatif. Hanya dengan kerja
sama, sebuah pemerintahan bisa menciptakan kebijakan yang terpadu
dan secara efektif melayani kebutuhan bangsa serta mencerminkan
keinginan rakyat. Dalam hal ini sebagai penerus
bangsa harus
mampu dan terus bersaing dalam mewujudkan indonesia yang lebih
baik dari sebelumnya, harga diri bangsa indonesia adalah mencintai
dan menjaga aset negara untuk dijadikan simpanan dalam proses
pembangunan negara. Maka, harus mampu menyatukan pendapat
demi kesejahteraan umumnya.10
Seperti yang ada di kota Kediri sektor industri pengolahan
teridentifikasi merupakan sektor ekonomi basis di Kota Kediri pada
tahun 2009-2013 yang masih memiliki potensi untuk tetap menjadi
sektor basis dimasa mendatang, sehingga sektor ini dapat dikatakan
sebagai sektor penopang perekonomian Kota Kediri yang patut untuk
dikembangkan lebih jauh lagi. Lima Sektor perekonomian meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
Listrik, gas dan air bersih
Sektor bangunan
Sektor pengangkutan dan komunikasi
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
Sektor jasa-jasa..
Hal tersebut Merupakan sektor ekonomi di Kota yang tentunya akan
mendorong pembangunan perekonomian Kota Kediri kedepan.11
E. Penelitian Terdahulu
Pembahasan dalam penelitian ini mengenai peran pemerintah di
Kota Kediri yang bertujuan untuk mengidentifikasi sektor perekonomian
yang menjadi sektor basis dan sektor non basis ekonomi di kota kediri
10 Ani Pinayani, Prospek Masa depan Kewirausahaan di Indonesia,
Jurnal Pengembangan Kewirausahaan, 2009. hlm.6
11 Moh. Fathoni Santoso. Identifikasi Potensi Sektor Ekonomi Basis dan Non
Basis Kota Kediri tahun 2009 – 2013, (Jurnal Sektor Ekonomi Basis Dan Non
Basis, vol 3 no 2, 2015). Hlm.6
pada kurun waktu tahun 2009 – 2013. Ada pula penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian ini diantaranya:
Penelitian yang dilakukan oleh Daryono Soebagiyo dan Arifin Sri
Hascaryo yang memiliki judul “Analisis Sektor Unggulan Bagi
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Di Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini sama menggunakan
Metode LQ. Yang mana metode ini untuk membandingkan porsi lapangan
kerja/nilai tambah untuk sektor tertentu di wilayah kita dibandingkan
dengan porsi lapangan kerja/nilai tambah untuk sektor yang sama secara
nasional. Dalam bentuk rumus, apabila yang digunakan adalah data tiaptiap sektor Kota/Kabupaten di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil
perhitungan Location Quotient masing-masing kota/kabupaten per tahun
maupun per sektor pembahasan variabel penelitian dapat dijelaskan
melalui statistik data penelitian. Berdasarkan pada hasil analisis yang
sudah dibahas maka penelitin ini dapat disimpulkan, sektor-sektor yang
memiliki daya serap tenaga kerja yang tinggi di Jawa Tengah berperan
sebagai sektor kunci dalam pertumbuhan ekonomi. Komponen yang
berperan terhadap pertumbuhan adalah sektor pertanian, industri dan
perdagangan.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan kegiatan penelitian, pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif dengan metode non probability sampling
yang menggunakan teknik snowball sampling, yang mana teknik
pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya
sedikit lama-lama menjadi besar. Setelah mengetahui identifikasi
perekonomian di kota kediri kemudian dilakukan analisis lebih
mendalam lagi dengan metode Dynamic Location Quotient (DLQ)
untuk mengetahui untuk mengetahui sebesar apakah perubahan yang
terjadi dalam suatu sektor perekonomian di suatu daerah dan
bagaimana perkembangan.
2. Tempat Penelitian
Objek penelitian berupa pengolahan industri sektor ekonomi di
seluruh wilayah kota Kediri, provinsi Jawa ,Timur Indonesia
3. Instrumen Pengumpulan Data
teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian
ini adalah teknik utama digunakan interview, sebagai pendukung
digunakan observasi dan analisis dokumen.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif yang digunakan adalah Implikasi dari
pembagian kegiatan seperti ini adalah adanya hubungan sebab akibat
yang membentuk suatu teori basis ekonomi. Teori ini dapat
memperhitungkan adanya kenyataan bahwa dalam suatu kelompok
industri bisa saja terdapat kelompok industri yang menghasilkan
barang-barang yang sebagian diekspor dan sebagian lainnya dijual ke
pasar lokal. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Analisis LQ (Location Quontient)
Analisis
Location
Quontient
dilakukan
dengan
membandingkan distribusi persentase masing - masing wilayah
kabupaten atau kota dengan propinsi. Penggunaan pendekatan LQ
dimanfaatkan
untuk
menentukan
sebaran
komoditas
atau
melakukan identifikasi wilayah berdasarkan potensinya.
b. Analisis Dynamic Location Quotient
Analisis DLQ ini digunakan untuk mengetahui sebesar
apakah perubahan yang terjadi dalam suatu sektor perekonomian di
suatu daerah dan bagaimana perkembangan sektor perekonomian
tersebut dengan cara dibandingkan dengan sektor yang sama di
tingkat wilayah yang lebih luas sebarannya.
Berdasarkan analisis gabungan LQ dan DLQ terdapat satu sektor
perekonomian yang diprediksi tetap bertahan menjadi sektor basis dimasa
mendatang, sektor tersebut ialah sektor industri pengolahan yang memang
terlihat sangat dominan peranannya dalam perekonomian kota Kediri.
Kemudian ada 5 sektor yang diprediksi akan mengalami perubahan kearah
yang lebih baik yakni dari sektor ekonomi non basis diprediksi akan
menjadi sektor ekonomi basis dimasa mendatang yang terdiri dari 1)
Listrik, Gas & Air Bersih; 2) Bangunan; 3) Pengangkutan & Komunikasi;
4) Keuangan, Persewaan & jasa Perusahaan; 5) Jasa – jasa.
Daftar Pustaka
Harjanto, Totok. Hutang Luar Negeri Indonesia Antara Kebutuhan Dan Beban
Rakyat, (Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 4 No. 1, 2015)
Kurniati, Edy Dwi. Kewirausahaan Industri. Yogyakarta: Depublish, 2015.
Melita, Dina. Pemetaan Industri Kreatif dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi
Kawasan
Urban
di
Kota
Palembang.
Jurnal
Ekonomi
Pembangunan. 2010.
Muljaridjadi, Bagja. Pembangunan Ekonomi Wilayah. Bandung: UNPAD Press,
2017
Pinayani, Ani. Prospek Masa depan Kewirausahaan di Indonesia. Jurnal
Pengembangan Kewirausahaan. 2009.
Santoso, Mohammad Fathoni. Identifikasi Potensi Sektor Ekonomi Basis dan Non
Basis Kota Kediri tahun 2009 – 2013. (Jurnal Sektor Ekonomi Basis Dan
Non Basis. vol 3 no 2. 2015)
Subagiyo, Rokhmat. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: Alim’s Publishing, 2016
Subagiyo, Rokhmat. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Alim’s
Publishing, 2017
Subagyo, Daryono dan Arifin Sri Hascaryo. Analisis Sektor Unggulan Bagi
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Di Jawa Tengah. Jurnal Pertumbuhan
Ekonomi. 2015.
Sukirno, Sukirno. Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers, 2015
Tambunan, Tulus Tahi Hamonangan. Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar
Negeri. Jakarta : Rajawali Pers, 2008
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Mayarakat di Kota Kediri pada Tahun 2009-2013
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
“SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI”
Dosen Pengampu :
Rokhmat Subagyo. SE, MEI
Disusun oleh :
Nama : Zulin Nafisatu Zuhria
Nim : 17402153259
Kelas : VI-G
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MEI 2018
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Mayarakat di Kota Kediri pada Tahun 2009-2013”
Abstrak
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah
daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi sektor perekonomian yang menjadi sektor basis dan sektor
non basis ekonomi di kota kediri pada kurun waktu tahun 2009 – 2013 dengan
menggunakan metode LQ (location quotient). Kemudian dilakukan analisis
lebih mendalam lagi dengan metode Dynamic Location Quotient (DLQ) untuk
mengetahui kemungkinan apakah sektor ekonomi yang sudah menjadi basis
ekonomi maupun yang masih menjadi sektor ekonomi non. Hasil analisis
DLQ menunjukkan sektor ini diprediksi berpotensi tetap menjadi sektor basis
dimasa mendatang. Dari keseluruhan Sembilan sektor perekonomian di Kota
Kediri enam diantaranya teridentifikasi diprediksi menjadi sektor basis dimasa
mendatang, sementara tiga sektor lain yakni 1) sektor pertanian; 2) sektor
pertambangan dan penggalian; 3) sektor perdagangan, hotel & restoran
teridentifikasi berkemungkinan menjadi sektor non basis dimasa mendatang.
Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi
A. Latar Belakang
Semasa pemerintahan presiden soekarno Indonesia sebagai negara
yang baru merdeka sangat sulit untuk menolak pinjaman dari negaranegara lain yang pada waktu dinamakan bantuan. Bantuan tersebut berasal
dari berbagai negara yang digunakan untuk membantu perekonomian
negara yang belum setabil. Seperti pembangunan infrastruktur dan
pembelian perlengkapan militer. Upaya pembangunan ekonomi indonesia
oleh pemerintahan orde baru dimulai tahun 1969 melalui program
Rencana Pengembangan Lima Tahun secara bertahap. Upaya ini
nampaknya berhasil sehingga ada keleluasaan bagi pemerintah untuk
melakukan program pembangunan ekonomi.
Dengan memperbaiki kondisi bangsa indonesia saat ini maka
peluang untuk meningkatkan produktivitas bangsa melalu pengembangan
kewirausahaan sangat diperlukan dan masih terbuka lebar.
Selain
kebijakan pemerintah sserta fasilitas yang disediakan, maka kondisi
ketersediaan serta kesiapan sumber daya di masyarakat sendiri akhirnya
turut menentukan ruang lingkup, intensitas
dan profil perilaku
kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan yang relevan dan memenuhi
persyaratan kurikulum serta hasil pendidikannya itu memang potensial
dalam melahirkan pewirausaha masa depan yang mempunyai keunggulan
bersaing.
Ekonomi kreatif yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas,
ketrampilan serta bakat individu menciptakan kesejahteraan serta lapangan
pekerjaan dengan menghasilkan daya kreasi individu tersebut. Ekonomi
kreatif global diperkirakan tumbuh 5% per tahun, dan diperkirakan akan
terus berkembang menjadi US$ 6,1 triliun pada tahun 2020 mendatang.
Walaupun ekonomi kreatif cukup berperan dalam pembangunan ekonomi
nasional khususnya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Adanya
otonomi daerah mengharuskan tiap daerah untuk selalu mengembangkan
potensi-potensi ekonomi yang dimilikinya.
Dalam hal ini hanya dengan kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat yang dapat menciptakan kebijakan yang terpadu dan secara
efektif melayani kebutuhan masyarakat. Seperti laju pertumbuhan
ekonomi sektor basis di kota kediri teridentifikasi memiliki potensi akan
semakin banyak yang mengalami perkembangan dan hal ini tentunya akan
berdampak baik pada perekonomian kota kediri dimasa mendatang. Tiga
sektor perekonomian seperti pertanian, pertambangan dan penggalian dan
perdagangan hotel an restoran merupakan sektor yang
masih belum
memiliki daya saing. Dan hal tersebut tentunya akan mendorong
pembangunan perekonomian kota Kediri.
Fokus pembangunan ekonomi Kota Kediri sebaiknya lebih
difokuskan
pada
sektor
industri
pengolahan
yang
sudah
jelas
teridentifikasi menjadi sektor ekonomi basis serta lima sektor pendukung
lainnya yang berada pada posisi non basis tapi berpotensi menjadi basis
dimasa mendatang [sektor perekonomian 1) listrik, gas & air bersih; 2)
Sektor Bangunan; 3) Sektor pengangkutan & komunikasi; 4) sektor
keuangan, persewaan & jasa perusahaan; 5) sektor jasa – jasa]. Hal
tersebut tentunya akan mendorong pembangunan perekonomian Kota
Kediri kedepan.
B. Fokus Penelitian
1. Apakah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
masyarakat?
2. Bagaimana sikap masyarakat terhadap pengembangan dan
pembangunan ekonomi ?
3. Seberapa tinggi efektivitas kebijakan pemerintah dalam proses
mengembangkan ekonomi masyarakat ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
2. Mengetahui sikap masyarakat terhadap pengembangan dan
pembangunan ekonomi.
3. Mengetahui seberapa tinggi efektivitas kebijakan pemerintah dalam
proses mengembangkan ekonomi masyarakat.
D. Kajian Teori
1. Sjarah Pertumbuhan Ekonomi
Keberhasilan indonesia mencapai pertumbuhan tinggi dalam waktu
yang tidak terlalu lama menjadi bahan diskusi di dalam maupun di luar
negeri, baik di kalangan akademis, masyarakat, maupun pembuat
kebijakan. Walaupun indonesia sebagi salah satu negara eksportir
minyak mentah di dunia yang sempat menikmati kenaikan harga
minyak secara signifikan dipasar internasional (oil boom) selama
dekade 1970 an.1 Potensi ekonomi yang ada di setiap daerah perlu
digali dan dimanfaatkan secara efisien dan efektif untuk menunjang
pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Pengembangan potensi ekonomi sektor unggulan yang memberikan
kontribusi terbesar terhadap kemajuan ekonomi daerah merupakan
prioritas kebijakan yang harus dilaksanakan.2 Namun pembangunan
perekonomian indonesia selama era tersebut tetap sangat tergantung
pada pembiayaan dari luar negeri. Pertumbuhan ekonomi berasal dari 2
sumber :
a. Penambahan input dalam proses produksi seperti tenaga kerja dan
stok modal fisik. Misalnya mesin, tanah, gedung, jalan, dsb.
b. Kenaikan output persatu unit input (kebijakan ekonkmi kondusif
yang membuat peningkatan produktifitas input yang digunakan
dalam proses produksi.
Sebenarnya dampak positif atau negatifnya pertambahan penduduk
bagi upaya pembangunan ekonomi sepenuhnya tergantung pada
kemampuan system perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap
dan secara produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut.
Adapun kemampuan itu sendiri lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat
dan jenis akumulasi modal dan tersedianya input atau faktor-faktor
penunjang seperti kecakapan dalam manajerial dan administrasi. Para
ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya
maupun miskin, yang menganut system ekonomi kapitalis, system
ekonomi sosial dan sistem ekonomi campuran semuanya sangat
mendambakan
dan
menomorsatukan
pertumbuhan
ekonomi.
1 Tulus Tahi Hamonangan Tambunan , Pembangunan Ekonomi dan
Utang Luar Negeri, (Jakarta : Rajawali Pers, 2008) hlm.241
2 Daryono Subagyo dan Arifin Sri Hascaryo, Analisis Sektor Unggulan
Bagi Pertumbuhan Ekonomi Daerah Di Jawa Tengah, Jurnal Pertumbuhan
Ekonomi, 2015, hlm.138
Perumbuhan penduduk dan angkatan kerja jumlah tenaga kerja yang
lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif,
sedangkan
pertumbuhan
penduduk
yang
lebih
besar
berarti
meningkatkan ukuran pasar domestik.
2.
Identifikasi Pertumbuhan Ekonomi
Hutang
luar
negeri
memang
dibutuhkan
untuk
menutupi
kekurangan akumulasi modal domestik untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi. Sebagai bahan pertimbangan Sarbini (1994) menyatakan ada
pandangan yang mengatakan bahwa bantuan luar negeri baik yang
berupa grant maupun utang bersifat tambahan saja dan tidak mungkin
merupakan sumber pembiayaan yang terbesar. Jarang sekali bantuan
Luar Negeri merupakan lebih dari 10% dari seluruh keperluan
pembiayaan pembangunan.3 Seperti dalam laporan APBN (Anggaran
Pendapatan Negara) indonesia, dapat diketahui porsi anggaran
pemerintah apakah surplus ataupun defisit. Untuk itu perlu dicermati
mengenai pos-pos yang dikategorikan sebagai penerimaan negara
maupun pengeluaran negara. Yang dimaksud penerimaan negara
adalah pajak-pajak dan berbagai pungutan yang dipungut oleh
pemerintah dalam perekonomian dalam negeri, yang menyebabkan
kontraksi dalam perekonomian. Pinjaman luar negeri tidak termasuk
dalam penerimaan negara.
Seperti halnya di kawasan perkotaan (urban) adalah wilayah yang
mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi. Industri kreatif merupakan industri yang berasal dari
pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk
menciptakan
kesejahteraan
serta
lapangan
pekerjaan
dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta
3 Totok Harjanto, Hutang Luar Negeri Indonesia Antara Kebutuhan Dan
Beban Rakyat, (Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 4 No. 1, 2015). Hlm.25
individu. Industri kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas
ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan
dan informasi.4
Maka perlu diketahui bahwa proses pembangunan yang dijalankan
oleh suatu pemerintahan ditujukan untuk menghasilkan tiga tujuan
pokok dalam pembangunan. Yaitu: Terjadinya peningkatan yang terus
menerus dalam ketersediaan dan perbaikan dari distribusi kebutuhan
pokok masyarakat, pembangunan yang dilakukan harus memberi
perbaikan dalam tingkat kehidupan seluruh lapisan masyarakat, dengan
cara mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi bagi masyarakat,
penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik dan
sebagainya, serta meningkatkan pilihan ekonomi dan sosial baik bagi
masyarakat maupun bangsa secara keseluruhan.
3. Pembangunan untuk Pertumbuhan Ekonomi
Dalam pandangan Abu Yusuf, tugas utama penguasa adalah
mewujudkan serta menjamin kesejahteraan rakyatnya. Abu Yusuf
selalu menekankan pentingnya memenuhi dan mengutamakan
kebutuhan rakyat dan mengembangkan berbagai proyek yang
berorientasi kepada kebutuhan rakyat dan kesejahteraan umum. 5 Para
ahli pembangunan mempercayai bahwa proses pembangunan yang
dijalankan oleh suatu pemerintahan ditujukan untuk menghasilkan tiga
tujuan pokok dalam pembangunan. Yaitu:
1. Terjadinya peningkatan yang terus menerus dalam ketersediaan dan
perbaikan dari distribusi kebutuhan pokok masyarakat
2. Pembangunan yang dilakukan harus memberi perbaikan dalam
tingkat kehidupan seluruh lapisan masyarakat, dengan cara
mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi bagi masyarakat,
4 Dina Melita, Pemetaan Industri Kreatif dalam Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban di Kota Palembang, Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 2010. hlm. 8
5 Rokhmat Subagyo, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: Alim’s Publishing,
2016) hlm.11
penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik dan
sebagainya.
3. Meningkatkan pilihan ekonomi dan sosial baik bagi masyarakat
maupun bangsa secara keseluruhan.6
Kekayaan
alam
akan
dapat
mempermudah
usaha
untuk
mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masamasa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi. Di dalam setiap
negara di mana pertumbuhan ekonomi baru bermula terdapat banyak
hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi diluar
sektor utama (pertanian dan pengembangan) yaitu sektor di mana
kekayaan alam terdapat kekurangan modal, kekuranga tenaga ahli dan
kekurangan pengetahuan para pengusaha untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi modern di satu pihak dan terbatasnya pasar bagi
berbagai jenis kegiatan ekonomi (sebagai akibat dari pendapatan
masyarakat
yang
kemungkinan
sangat
untuk
rendah)
di
mengembangkan
lain
pihak,
berbagai
membatasi
jenis
kegiatan
ekonomi. Kekayaan akan disuatu negara meliputi luas kesuburan
tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil
laut yang diperoleh. Jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang
terdapat. Apabila negara tersebut memiliki kekayaan alam yang dapat
diusahakan dengan menguntungkan maka pertumbuhan ekonomi bisa
dipercepat. Seperti negara indonesia.7
4. Perilaku Mayarakat
Mengubah pandangan masyarakat indonesia dari job seeker ke arah
job inovation sebagaimana yang di amanatkan dalam pendidikan
kewirausahaan
bagi
masyarakat
indonesia
tidaklah
mudah.
Diperlukan kerja keras dan usaha yang optimal. Hal tersebut
diperlukan karena dunia semakin kompetitif dan hanya negara yang
6 Bagja Muljaridjadi, Pembangunan Ekonomi Wilayah, (UNPAD Press : 2017)
hlm. 2
7 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers: 2015) hlm. 225
memiliki masyarakat yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang
mampu menunjukkan keadidayaan di masa globalisasi ini. Jiwa
kewirausahaan sangat diperlukan dari sikap-sikap seperti : ulet,
tangguh, kreatif, inovatif, dinamis, berets kerja tinggi, efisien,
disiplin, visioner, antisipatif, mampu menciptakan peluang baru,
berani mengambil keputusan yang tepat sehingga memperkecil
risiko.8 Untuk itu diperlukan kegiatan yang produktif.
Tujuan kegiatan secara umum adalah upaya mengerti, memahami
dan mencari solusi atas problem atau masalah yang ada dengan caracara ilmiah. Manusia sebagai makhluk yang berakal, tentu ingin
mengetahui lebih banyak tentang gejala alam dan isi serta
perilakunya. Ingin memuaskan rasa penasaran terhadap sebuah gejala
yang terjadi dengan mempelajari sebab musabab atau faktor-faktor
yang mempengaruhi gejala yang muncul.9
Dengan memperhatikan kondisi bangsa indonesia saat ini (seperti
banyaknya tenaga kerja, lapangan kerja yang sangat terbatas,
rendahnya produktivitas, masih belum optimalnya penggunaan
sumber daya alam serta ketidakstabilan ekonomi), maka peluang
untuk meningkatkan produktivitas bangsa melalui kewirausahaan
sangat diperlukan dan masih terbuka lebar. Oleh karena itu perlu
dibentuk inkuibator bisnis pada setiap perguruan tinggi yang
berfungsi untuk mengadopsi pengembangan kewirausahaan ke dalam
proses belajar dan mengajar. Perlu dikembangkan tim kerja,
komitmen pimpinan, sinergi antar lembaga, baik dalam maupun luar
lembaga.
Melaksanakan kebijakan ekonomi harus benar-benar mngetahui
terhadap kondisi-kondisi dalam masyarakat dan bertanggung jawab
terhadap rakyat untuk menghindari kondisi ketidakharmonisan antara
ekonomi, sosial, dan politik. Hal ini berarti bahwa pemerintahan yang
8 Edy Dwi Kurniati, Kewirausahaan Industri, (Yogyakarta: Depublish,
2015) hlm. 130
9 Rokhmat Subagyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alim’s
Publishing, 2017) hlm.4
baik
memerlukan
koordinasi
terpadu
antara
semua
bidang
pemerintahan, eksekutif, yudikatif dan legislatif. Hanya dengan kerja
sama, sebuah pemerintahan bisa menciptakan kebijakan yang terpadu
dan secara efektif melayani kebutuhan bangsa serta mencerminkan
keinginan rakyat. Dalam hal ini sebagai penerus
bangsa harus
mampu dan terus bersaing dalam mewujudkan indonesia yang lebih
baik dari sebelumnya, harga diri bangsa indonesia adalah mencintai
dan menjaga aset negara untuk dijadikan simpanan dalam proses
pembangunan negara. Maka, harus mampu menyatukan pendapat
demi kesejahteraan umumnya.10
Seperti yang ada di kota Kediri sektor industri pengolahan
teridentifikasi merupakan sektor ekonomi basis di Kota Kediri pada
tahun 2009-2013 yang masih memiliki potensi untuk tetap menjadi
sektor basis dimasa mendatang, sehingga sektor ini dapat dikatakan
sebagai sektor penopang perekonomian Kota Kediri yang patut untuk
dikembangkan lebih jauh lagi. Lima Sektor perekonomian meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
Listrik, gas dan air bersih
Sektor bangunan
Sektor pengangkutan dan komunikasi
Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
Sektor jasa-jasa..
Hal tersebut Merupakan sektor ekonomi di Kota yang tentunya akan
mendorong pembangunan perekonomian Kota Kediri kedepan.11
E. Penelitian Terdahulu
Pembahasan dalam penelitian ini mengenai peran pemerintah di
Kota Kediri yang bertujuan untuk mengidentifikasi sektor perekonomian
yang menjadi sektor basis dan sektor non basis ekonomi di kota kediri
10 Ani Pinayani, Prospek Masa depan Kewirausahaan di Indonesia,
Jurnal Pengembangan Kewirausahaan, 2009. hlm.6
11 Moh. Fathoni Santoso. Identifikasi Potensi Sektor Ekonomi Basis dan Non
Basis Kota Kediri tahun 2009 – 2013, (Jurnal Sektor Ekonomi Basis Dan Non
Basis, vol 3 no 2, 2015). Hlm.6
pada kurun waktu tahun 2009 – 2013. Ada pula penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian ini diantaranya:
Penelitian yang dilakukan oleh Daryono Soebagiyo dan Arifin Sri
Hascaryo yang memiliki judul “Analisis Sektor Unggulan Bagi
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Di Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini sama menggunakan
Metode LQ. Yang mana metode ini untuk membandingkan porsi lapangan
kerja/nilai tambah untuk sektor tertentu di wilayah kita dibandingkan
dengan porsi lapangan kerja/nilai tambah untuk sektor yang sama secara
nasional. Dalam bentuk rumus, apabila yang digunakan adalah data tiaptiap sektor Kota/Kabupaten di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil
perhitungan Location Quotient masing-masing kota/kabupaten per tahun
maupun per sektor pembahasan variabel penelitian dapat dijelaskan
melalui statistik data penelitian. Berdasarkan pada hasil analisis yang
sudah dibahas maka penelitin ini dapat disimpulkan, sektor-sektor yang
memiliki daya serap tenaga kerja yang tinggi di Jawa Tengah berperan
sebagai sektor kunci dalam pertumbuhan ekonomi. Komponen yang
berperan terhadap pertumbuhan adalah sektor pertanian, industri dan
perdagangan.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan kegiatan penelitian, pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif dengan metode non probability sampling
yang menggunakan teknik snowball sampling, yang mana teknik
pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya
sedikit lama-lama menjadi besar. Setelah mengetahui identifikasi
perekonomian di kota kediri kemudian dilakukan analisis lebih
mendalam lagi dengan metode Dynamic Location Quotient (DLQ)
untuk mengetahui untuk mengetahui sebesar apakah perubahan yang
terjadi dalam suatu sektor perekonomian di suatu daerah dan
bagaimana perkembangan.
2. Tempat Penelitian
Objek penelitian berupa pengolahan industri sektor ekonomi di
seluruh wilayah kota Kediri, provinsi Jawa ,Timur Indonesia
3. Instrumen Pengumpulan Data
teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian
ini adalah teknik utama digunakan interview, sebagai pendukung
digunakan observasi dan analisis dokumen.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif yang digunakan adalah Implikasi dari
pembagian kegiatan seperti ini adalah adanya hubungan sebab akibat
yang membentuk suatu teori basis ekonomi. Teori ini dapat
memperhitungkan adanya kenyataan bahwa dalam suatu kelompok
industri bisa saja terdapat kelompok industri yang menghasilkan
barang-barang yang sebagian diekspor dan sebagian lainnya dijual ke
pasar lokal. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Analisis LQ (Location Quontient)
Analisis
Location
Quontient
dilakukan
dengan
membandingkan distribusi persentase masing - masing wilayah
kabupaten atau kota dengan propinsi. Penggunaan pendekatan LQ
dimanfaatkan
untuk
menentukan
sebaran
komoditas
atau
melakukan identifikasi wilayah berdasarkan potensinya.
b. Analisis Dynamic Location Quotient
Analisis DLQ ini digunakan untuk mengetahui sebesar
apakah perubahan yang terjadi dalam suatu sektor perekonomian di
suatu daerah dan bagaimana perkembangan sektor perekonomian
tersebut dengan cara dibandingkan dengan sektor yang sama di
tingkat wilayah yang lebih luas sebarannya.
Berdasarkan analisis gabungan LQ dan DLQ terdapat satu sektor
perekonomian yang diprediksi tetap bertahan menjadi sektor basis dimasa
mendatang, sektor tersebut ialah sektor industri pengolahan yang memang
terlihat sangat dominan peranannya dalam perekonomian kota Kediri.
Kemudian ada 5 sektor yang diprediksi akan mengalami perubahan kearah
yang lebih baik yakni dari sektor ekonomi non basis diprediksi akan
menjadi sektor ekonomi basis dimasa mendatang yang terdiri dari 1)
Listrik, Gas & Air Bersih; 2) Bangunan; 3) Pengangkutan & Komunikasi;
4) Keuangan, Persewaan & jasa Perusahaan; 5) Jasa – jasa.
Daftar Pustaka
Harjanto, Totok. Hutang Luar Negeri Indonesia Antara Kebutuhan Dan Beban
Rakyat, (Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 4 No. 1, 2015)
Kurniati, Edy Dwi. Kewirausahaan Industri. Yogyakarta: Depublish, 2015.
Melita, Dina. Pemetaan Industri Kreatif dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi
Kawasan
Urban
di
Kota
Palembang.
Jurnal
Ekonomi
Pembangunan. 2010.
Muljaridjadi, Bagja. Pembangunan Ekonomi Wilayah. Bandung: UNPAD Press,
2017
Pinayani, Ani. Prospek Masa depan Kewirausahaan di Indonesia. Jurnal
Pengembangan Kewirausahaan. 2009.
Santoso, Mohammad Fathoni. Identifikasi Potensi Sektor Ekonomi Basis dan Non
Basis Kota Kediri tahun 2009 – 2013. (Jurnal Sektor Ekonomi Basis Dan
Non Basis. vol 3 no 2. 2015)
Subagiyo, Rokhmat. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: Alim’s Publishing, 2016
Subagiyo, Rokhmat. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Alim’s
Publishing, 2017
Subagyo, Daryono dan Arifin Sri Hascaryo. Analisis Sektor Unggulan Bagi
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Di Jawa Tengah. Jurnal Pertumbuhan
Ekonomi. 2015.
Sukirno, Sukirno. Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers, 2015
Tambunan, Tulus Tahi Hamonangan. Pembangunan Ekonomi dan Utang Luar
Negeri. Jakarta : Rajawali Pers, 2008