BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Rancangan Perbaikan Metode Kerja pada Stasiun Pengantongan Semen di PT. Yoga Wibawa Mandiri

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Industri semen merupakan salah satu industri prospektif saat ini. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan pada tahun 2012 kebutuhan semen nasional mencapai 54,9 juta ton dan tahun 2013 mencapai 58,5 juta ton atau meningkat 6 persen. Pada tahun 2014 diprediksi kebutuhan semen nasional akan meningkat 10 persen atau sebesar 64 juta ton.

  Konsumsi semen nasional yang semakin meningkat ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pabrik semen untuk terus bersaing satu dan lainnya. Salah satu bentuk persaingan adalah banyaknya jumlah unit pengantongan semen (packing plant) yang dimiliki perusahaan untuk kelancaran distribusi semen ke daerah. Hal ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan di wilayah tersebut. Namun disisi lain metode kerja yang diterapkan pada tiap packing plant adalah berbeda, misalnya dalam hal fasilitas produksi yang digunakan. Packing plant yang didukung oleh mesin pengantongan (packer) yang bersifat otomatis, menyebabkan beban kerja operator menjadi berkurang, dimana kantong atau zak akan terisi secara otomatis dengan bantuan robot. Namun tidak semua perusahaan memakai sistem robotic karena alasan finansial.

  Masih banyak perusahaan yang masih menerapkan sistem manual.

  • – Lhokseumawe ini menjalin kemitraan dengan PT. Semen Padang sejak tahun 2008 dalam bidang pengantongan semen. Hasil wawancara dengan pihak perusahaan, perusahaan mengeluhkan jumlah produksi semen yang lebih rendah dari jumlah permintaan semen. Data hasil produksi semen tahun 2013 ditunjukkan pada Tabel 1.1.

  7 Juli 10933 9222

  lembur. Akibat penerapan jam lembur, perusahaan harus mengeluarkan dana tambahan untuk membayar upah lembur dengan kisaran Rp. 30.000.000,- setiap tahunnya.

Tabel 1.1 menunjukkan jumlah permintaan lebih tinggi dari jumlah produksi dan ini terjadi setiap bulan selama tahun 2013. Selama ini perusahaan menerapkan jam

  12 Desember 11346 9550 Jumlah 112162 95096 Sumber: Perusahaan.

  11 November 10213 8565

  10 Oktober 10960 8475

  9 September 11529 9371

  8 Agustus 8612 6813

  6 Juni 8716 7691

  Salah satu perusahaan yang masih menggunakan mesin packer manual adalah PT. Yoga Wibawa Mandiri. Perusahaan yang berdomisili di pelabuhan Krueng Geukuh

  5 Mei 8546 7530

  4 April 8398 7532

  3 Maret 7907 7308

  2 Februari 7581 6683

  1 Januari 7421 6356

  No Periode Permintaan (ton) Produksi (ton)

Tabel 1.1 Hasil Produksi Semen Tahun 2013.

  Berdasarkan kelebihan upah ini manajemen baru di perusahaan ingin melakukan perubahan agar jumlah produksi semen pada jam kerja sama besarnya dengan jumlah permintaan semen.

  Penulis melakukan analisis awal pada komponen sistem kerja untuk mengetahui penyebab dari menurunnya produktivitas perusahaan. Pada komponen bahan baku, semen curah dan kantong semen dikirimkan oleh Semen Padang menggunakan kapal laut. Selama ini tidak ada masalah pada bahan baku karena pengiriman selalu tepat waktu dan dalam jumlah yang mencukupi sehingga bahan baku bukan faktor penyebab menurunnya produktivitas perusahaan. Bahan baku ditunjukkan pada Gambar 1.1.

  a.

  b. Kantong semen. Kapal pengangkut semen curah c.

  d. Semen curah dialirkan Semen curah dialirkan ke silo. melalui pipa inlet.

Gambar 1.1 Bahan baku Mesin yang digunakan adalah mesin packer manual sehingga operator diharuskan untuk memasang kantong semen atau zag yang kosong ke lengan pengisi (spout) mesin

  

packer. Mesin ini berkapasitas 40 ton/jam dengan kapasitas terpakai adalah 70%.

  Berdasarkan data diatas komponen mesin bukan merupakan faktor penyebab rendahnya jumlah produksi semen karena kapasitas mesin melebihi kapasitas produksi dan persentase kapasitas terpakai masih dibawah 100%. Mesin yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Mesin yang digunakan

  Pada faktor manusia, operator pada stasiun kerja pengantongan semen adalah operator yang sudah berpengalaman (bekerja di perusahaan ini sejak tahun 2008) dan berjumlah 8 orang. Tiap mesin packer dioperasikan oleh dua operator yang bergantian dengan operator lainnya setiap 3,5 jam kerja. Sampai saat ini perusahaan beroperasi tanpa didukung dengan SOP (Standard Operating Procedure). Metode kerja yang diterapkan berdasarkan kebiasaan apa yang sudah mereka jalankan bertahun-tahun.

  Belum ada standar waktu kerja bagi operator, sehingga operator tidak mempunyai acuan waktu dalam bekerja. Cara kerja ditunjukkan pada Gambar 1.3 dan 1.4. a.

  b. Operator menyalakan mesin Operator berputar dan berjalan

packer. mengambil kantong semen.

  c.

  d. Operator berputar, berjalan dan Operator mengarahkan kantong memegang kantong semen. semen ke lengan mesin packer.

Gambar 1.3 Tahapan Gerakan Operator Pada Proses Pengantongan Semen Aktual.

  Pada Gambar 1.3 tampak operator melakukan pekerjaan pengantongan semen. Gerakan pertama ditunjukkan pada Gambar I.3.a operator menyalakan mesin packer. Gerakan selanjutnya adalah berputar sebesar 180° untuk mengambil kantong semen yang terletak di meja dibelakang operator. Gerakan ini dilakukan sebanyak 240 kali dalam satu jam kerja. Tahapan gerakan operator secara detail tiap elemen kegiatan ditunjukkan pada Gambar 1.4. a.

  Operator menyalakan mesin packer.

  b.

  Operator berputar dan berjalan c.

  Operator mengambil kantong semen. d. Operator berputar dan berjalan membawa kantong semen.

  e.

  Operator memegang kantong semen. f. Operator meletakkan kantong semen ke lengan mesin packer.

Gambar 1.4 Tahapan Gerakan Operator Secara Rinci Pada Saat Pengantongan Semen.

  PT. Yoga Wibawa Mandiri terletak di Pelabuhan Krueng Geukuh dengan kondisi lingkungan kerja fisik ditunjukkan pada Gambar 1.5.

  a.

  b. Kecepatan angin 5,7 m/s. Kelembaban udara 100%.

  c.

  d. Suhu 30°C.

  ISPU 222.

Gambar 1.5 Kondisi Lingkungan Kerja Fisik Perusahaan .

  Berdasarkan Gambar 1.5 dan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/Xi/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, suhu dan kelembaban yang diizinkan maksimal 30°C dan

  100% artinya suhu dan kelembaban perusahaan masih dalam ambang batas. Indeks Standar Pencemaran Udara termasuk dalam kategori sangat tidak sehat dikarenakan debu semen yang sangat banyak beterbangan. Tetapi efek debu terhadap pekerja tidak diamati di dalam penelitian ini.

  Berdasarkan hasil analisis awal terhadap empat komponen sistem kerja diidentifikasi bahwa faktor penyebab tidak terpenuhinya permintaan semen pada jam kerja adalah pada komponen metode kerja.

  Berdasarkan fenomena dan literatur di atas maka perlu diadakan penelitian di PT. Yoga Wibawa Mandiri untuk menemukan solusi berupa rancangan perbaikan metode kerja agar jumlah produksi semen pada jam kerja meningkat.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan bahwa terdapat metode kerja dengan gerakan repetitif dalam frekuensi tinggi yang menyebabkan pemborosan waktu kerja dan produksi semen pada jam kerja tidak terpenuhi, oleh karena itu diperlukan perbaikan metode kerja.

  1.3 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa metode kerja yang berlangsung saat ini dan melakukan perbaikan metode kerja yang dilakukan oleh operator untuk mempersingkat waktu pengerjaan produk sehingga jumlah produksi semen perusahaan meningkat.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Peningkatan kemampuan peneliti untuk mengamati dan menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan khususnya dalam penerapan metode kerja pada proses pengantongan semen.

  2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk dapat merancang metode kerja yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

  3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam mencari solusi terbaik dalam perbaikan metode kerja.

  1.5 Batasan Masalah dan Asumsi

  Untuk menghindari meluasnya pembahasan dari yang sebenarnya diteliti, maka penulis membuat batasan masalah dan asumsi. Penelitian ini dibatasi pada:

  1. Penelitian dilakukan di PT. Yoga Wibawa Mandiri pada stasiun kerja pengantongan semen.

  2. Operator yang diamati adalah operator pada stasiun kerja pengantongan semen.

  3. Masalah penelitian dibatasi pada aspek ergonomi proses pengantongan semen.

  Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Proses produksi berada pada kondisi normal dan tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

  2. Operator yang diamati memiliki tingkat keterampilan dan kemampuan yang sama untuk pekerjaan yang akan dilakukan.

  3. Metode dan fasilitas yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah sama selama penelitian berlangsung.

  4. Jam kerja yang berlangsung adalah normal.

  5. Lingkungan kerja tidak mempengaruhi hasil penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan Tesis

  Agar penulisan tesis ini dapat dipahami dengan mudah, maka disusun sistematika yang digunakan dalam penulisan ini yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  BAB 1 : PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi penelitian dan serta sistematika penulisan tesis.

  BAB 2 : TINJAUAN LITERATUR Menguraikan literatur yang melandasi dan mendukung penelitian ini. Memberikan pemahaman singkat melalui penjelasan umum, uraian pengertian, dan teori-teori. BAB 3 : GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI Menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, ruang lingkup usaha, proses produksi dan struktur organisasi yang ada di perusahaan.

  BAB 4 : METODOLOGI PENELITIAN Menguraikan metodologi penelitian sebagai kerangka pemecahan masalah baik dalam mengumpulkan data ataupun dalam menganalisis data yang diperoleh.

  BAB 5 : HASIL DAN PEMBAHASAN Menguraikan data yang dikumpulkan untuk kepentingan penelitian dan pengolahan data tersebut sesuai dengan metodologi penelitian dan menguraikan hasil perancangan yang dianalisa dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan.

  BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Menguraikan kesimpulan yang didapat dari hasil rancangan dan saran- saran yang diberikan kepada pihak perusahaan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN